Contoh :
Gambar 1
G G
(a) (b)
Gambar 2
Subkasus 2.1 : Sisi e1 dan sisi e2 terletak pada rantai yang berbeda.
Misalkan sisi e1 ter;letak pada rantai kempe K dan sisi e2 terletak pada
Subkasus 2.2 : Sisi e1 dan sisi e2 terletak pada rantai Kempe H(α,β)
yang sama.
Misalkan rantai Kempe K di H (α,β) memuat sisi e1 dan e2. Maka ada
lintasan dari titik u ke titik v di K pada graph G1 Misalkan ada sisi lain
misalnya titik w. Putus rantai k pada titik wyang sisi terkaitnya dengan
Teorema 8.8
Berasarkan teorema 8.7 hanya ada dua kemungkinan nilai dari indeks
(G). Dan graph kelas dua jika ’(G) = (G). Misalnya sikel
adalah graph kelas satu untuk n genap dan untuk n ganjil Kn adalah
𝑛
maksimum ∆ jika m > ∆ ⌊ 2⌋ maka G adalah graph kelas dua.
Bukti
Andaikan G bukan graph kelas dua, maka G adalah graph kelas satu,
𝑛 𝑛
banyak ⌊ 2⌋ sisi G, maka m = |𝐸(𝐺)| ≤ ∆⌊ 2⌋.
Hal ini kontradiksi dengan yang diketahui jadi haruslah G adalah graph
kelas dua.
defenisi bujur sangkar latin adalah sebuah bujur sangkar latin order n
bilangan muncul lebih dari satu baris dan lebih dari satu kolom.
3 4 5 1 2
5 1 2 3 4
2 3 4 5 1
4 5 1 2 3
1 2 3 4 5
Maka untuk setiap dua indeks j1 dan j2 yang berbeda , aiji ≠ aij2. Hal ini
Lebih lanjut, jika i1 . i2 . ai1j = ai2j (katakan bernilai k), maka titik yk