sisi G, maka m = ||
.
Hal ini kontradiksi dengan yang diketahui jadi haruslah G adalah graph
kelas dua.
3. Aplikasi Pewarnaan sisi pada Graph
Beberapa aplikasi pewarnaan sisi pada graph adalah :
1. Pada sistem jaringan komunikasi yang melibatkan sekumpulan sentra
dan sekumpulan chanel yang menghubungkan sentra-sentra tersebut.
Untuk mengoperasikan sistem tersebut, setiap chanel harus diberi
frekuensi tertentu. Supaya tidak terjadi masalah, maka chanel-chanel
yang bertemu di suatu sentra tertentu harus diberi frekuansi yang
berbeda. Minimum banyaknya frekuensi yang diperlukan untuk
mengoperasikan sistem komunikasi tersebut. Dalam hal ini himpunan
sentra komunikasi berkorespondensi dengan himpunan titik pada graph
dan chanel yang menghubungkan dua sentra dipresentasikan dengan
sisi graph. Frekuensi berkorespondensi dengan warna sisi pada graph.
Menentukan minimum banyakny frekuensi yang diperlukan
berkorespondensi dengan menentukan indeks khromatik pada graph
yang mempresentasikan sistem komunikasi tersebut.
2. Aplikasi pewarnaan sisi pada graph khususnya graph bipartisi adalah
untuk mengkonstruksi bujur sangkar latin. Telah diketahui luas, bahwa
bujur sangkar latin banyak digunakan dalam statistika, khususnya
dalam membuat rancangan percobaan yang valid. Secara formal,
defenisi bujur sangkar latin adalah sebuah bujur sangkar latin order n
adalah matriks bujur sangakar n x n yang entri-entrinya dilabel dengan
bilangan-bilangan 1, 2, 3, ..., n sedemikian hingga tidak ada sebuah
bilangan muncul lebih dari satu baris dan lebih dari satu kolom.
Contoh bujur sangkar latin 5 x 5 dapat dilihat sebagai berikut :
3 4 5 1 2
5 1 2 3 4
2 3 4 5 1
4 5 1 2 3
1 2 3 4 5
Bujur sangkar latin ordo n x n da[pat dikonstruksi menggunakan
sebuah pewarnaan sisi-n graph bipartisi komplit K
n,n
.
Karena (K
n, n
) = n, maka menurut teorema 8.8,
(K
n,n
) = n.
Sehingga ada pewarnaan-sisi-n pada graph K
n,n
. Misalkan (X,Y) adalah
bipartisi dari K
n,n
dan X = {
} dan Y = {