Anda di halaman 1dari 10

3.

Pewarnaan Graf
a. Pewarnaan Titik (Vertex Colouring)
Misalkan G graf tanpa loop. Suatu pewarnaan-k (k-colouring) untuk
graf G adalah suatu penggunaan sebagian atau semua k warna untuk
mewarnai semua titik di G sehingga setiap pasang titik yang bertetangga
(adjacent) diberi warna yang berbeda. Jika G mempunyai pewarnaan-k,
maka dikatakan titik-titik di G dapat diwarnai dengan k warna (k-
colourable). Bilangan khromatik (chromatic number) dari graf G,
dinotasikan χ(G), adalah bilangan k terkecil sehingga G dapat diwarnai
dengan k warna. Jadi, 𝜒(𝐺 ) = min{𝑘/ ada pewarnaan-𝑘 pada 𝐺}. Biasanya
warna-warna yang digunakan untuk mewarnai titik-titik suatu graf
dinyatakan dengan 1, 2, 3, …, k. Jelas bahwa χ(G) ≤ |V(G)|. Sedangkan cara
yang mudah untuk menentukan batas bawah dari χ(G) adalah dengan
mencari graf bagian komplit yang terbesar di G.

Misalkan dipunyai graf G, H, dan K berikut.

1 1 2 1

3 2

3 2 4 3 2 3
G H J

 Untuk graf G, karena |V(G)| = 3, maka χ(G) ≤ 3. Pada graf G memuat


graf komplit 𝐾3 , maka χ(G) ≥ 3. Akibatnya χ(G) = 3.
 Untuk graf H, karena |V(H)| = 4, maka χ(H) ≤ 4. Pada graf H memuat
graf komplit 𝐾4 , maka χ(H) ≥ 4. Akibatnya χ(H) = 4.
 Untuk graf J, karena |V(J)| = 5, maka χ(J) ≤ 5. Tetapi, J dapat diwarnai
dengan 3 warna, maka χ(J) ≤ 3. Karena graf J memuat graf komplit 𝐾3 ,
maka χ(J) ≥ 3. Akibatnya χ(J) = 3.

22
Teorema 7
Jika G graf sederhana dengan derajat titik maksimum ∆(𝐺), maka
χ(G) ≤ ∆(𝐺) + 1.

Teorema 8 (Teorema Brooks).


Misalkan G graf sederhana, terhubung, dan derajat titik maksimum adalah
∆(𝐺). Jika G bukan graf komplit dan bukan graf sikel dengan banyak titik
ganjil, maka χ(G) ≤ ∆(𝐺).

Pada pewarnaan titik, ada beberapa algoritma untuk melakukan


pewarnaan dengan banyak warna yang minimum pada sebuah graf. Salah
satu algoritma untuk pewarnaan titik tersebut adalah algoritma Welch-
Powell. Berikut langkah-langkah pewarnaan titik pada graf 𝐺 dengan
menggunakan algoritma Welch-Powell.

1) Urutkan titik-titik dari graf 𝐺 dalam derajat yang menurun (urutan seperti
ini mungkin tidak unik karena beberapa titik mungkin berderajat sama).
2) Gunakan warna 1 untuk mewarnai titik pertama (yang mempunyai
derajat tertinggi) dan titik-titik lain (dalam urutan yang berurut) yang
tidak bertetangga dengan titik pertama ini.
3) Mulai lagi dengan titik derajat tertinggi berikutnya di dalam daftar terurut
yang belum diwarnai dan ulangi proses pewarnaan.
4) Ulangi penambahan warna-warna sampai semua titik telah diwarnai.

Contoh
Diketahui graf 𝐺 dengan 7 titik sebagai berikut. Tentukan bilangan
khromatiknya.
a b

c d e

f g

23
Penyelesaian:

Derajat titik di 𝐺 disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Derajat titik 𝐺


Titik 𝑎 𝑑 𝑒 𝑓 𝑏 𝑐 𝑔
Derajat titik 5 4 4 4 3 3 3

Langkah-langkah pewarnaan graf 𝐺 dengan menggunakan algoritma Welch-


Powell adalah sebagai berikut.

1) Jumlah titik graf 𝐺 adalah 7 buah dan urutan titik dari derajat yang
tertinggi hingga yang terendah seperti Tabel 1.
2) Karena a berderajat tertinggi, sehingga titik a dapat diwarnai dengan
warna pertama, yaitu warna 1, dan titik g yang tidak bertetangga dengan
titik a dapat diwarnai dengan warna 1.
3) Titik berderajat tertinggi berikutnya yang belum diwarnai yaitu titik d.
Warnai titik d dengan warna kedua, yaitu warna 2. Titik yang belum
diwarnai dan tidak bertetangga dengan titik d , yaitu titik b, sehingga titik
b mendapatkan warna 2.
4) Titik berderajat tertinggi berikutnya yang belum diwarnai yaitu titik e.
Warnai titik e dengan warna ketiga, yaitu warna 3. Titik yang belum
diwarnai dan tidak bertetangga dengan titik e, yaitu titik c dan f. Karena
titik c dan f bertetangga maka kedua titik tersebut mendapat warna yang
berbeda. Berdasarkan urutan derajat tertinggi setelah titik e yaitu titik f,
sehingga titik f mendapat warna yang sama dengan titik 𝑒 yaitu warna 3.
5) Titik terakhir yang belum diwarnai yaitu titik c, sehingga titik c
mendapatkan warna keempat, yaitu warna 4.

Jadi dengan menggunakan algoritma Welch-Powell ada 4 warna yang


diperlukan untuk mewarnai graf 𝐺, sehingga 𝜒(𝐺 ) = 4. Hasil pewarnaan titik
graf 𝐺 diberikan pada gambar berikut.

24
a 1 b
2
c d e
4 2 3

f g
3 1

b. Pewarnaan Sisi (Edge Colouring)


Misalkan G graf tanpa loop. Suatu pewarnaan sisi-k (k-edge
colouring) untuk graf G adalah suatu penggunaan sebagian atau semua k
warna untuk mewarnai semua sisi di G sehingga setiap pasang sisi yang
mempunyai titik persekutuan diberi warna yang berbeda. Jika G mempunyai
pewarnaan sisi-k, maka dikatakan sisi-sisi di G dapat diwarnai dengan k
warna (k-edge colourable). Indeks khromatik (chromatic index) dari graf
G, dinotasikan χ’(G), adalah bilangan k terkecil sehingga sisi-sisi di G dapat
diwarnai dengan k warna. Biasanya warna-warna yang digunakan untuk
mewarnai sisi-sisi suatu graf dinyatakan dengan 1, 2, 3, …, k.

Jelas χ’(G) ≤ |V(G)|, dan jika derajat titik maksimum di G adalah ∆(𝐺), maka
χ’(G) ≥ ∆(𝐺).

Contoh
Tentukan indeks khromatik untuk graf G, H, dan J di bawah ini.

G H J

Penyelesaian:
Perhatikan pewarnaan sisi untuk graf G, H, dan J berikut.

25
3
1 4
2 2
1 2 1 1 2
3
3 2 1

3 3 4
G H J

 Untuk graf G, jelas bahwa χ’(G) = 3.


 Untuk graf H, χ’(H) ≥ 3 karena ∆(𝐻) = 3 dan χ’(H) ≤ 3 karena sisi-sisi
di H dapat diwarnai dengan 3 warna seperti pada gambar. Jadi χ’(H) = 3.
 Untuk graf J, χ’(J) ≥ 4 karena ∆(𝐽) = 4 dan χ’(J) ≤ 4 karena sisi-sisi di J
dapat diwarnai dengan 4 warna seperti pada gambar. Jadi χ’(J) = 4.

Teorema 9 (Teorema Vizing)


Jika G adalah graf sederhana dengan derajat titik maksimum ∆(𝐺), maka
∆(𝐺) ≤ χ’(G) ≤ ∆(𝐺) + 1.

Teorema 10 (Perluasan Teorema Vizing)


Jika G adalah graf dengan derajat titik maksimum ∆(𝐺), dan h adalah
banyak maksimum sisi-sisi yang menghubungkan sepasang titik, maka
∆(𝐺) ≤ χ’(G) ≤ ∆(𝐺) + h

Teorema 11 (Teorema Konig)


Jika G adalah graf bipartisi dengan derajat titik maksimum ∆(𝐺), maka
χ’(G) = ∆(𝐺).

Untuk graf sikel dan graf komplit berlaku:


(i) graf sikel dengan n titik Cn
2, untuk n genap
χ' (C n )  
3, untuk n ganjil

26
(ii) graf komplit Kn
n - 1, untuk n genap
χ' (K n )  
 n, untuk n ganjil

c. Pewarnaan Peta (Map Colouring)


Sebelum membahas pewarnaan peta, terlebih dahulu akan dibahas
pengertian graf dual.

Pandang sebuah graf bidang G. Konstruksi suatu graf G*


sedemikian hingga

1) setiap titik G* berkorespondensi dengan sebuah “muka” dari G;


2) jika sebuah sisi e membatasi muka f1 dan f2 di G maka titik-titik G*
yang berkorespondensi dengan f1 dan f2 dihubungkan dengan sebuah
sisi.
Graf G* yang dikonstruksi seperti di atas disebut graf dual dari G.

Antara “unsur-unsur” graf G dan G* terdapat korespondensi satu-satu


sebagai berikut:

1) Sebuah “muka” G berkorespondensi dengan sebuah titik G*. Ini


berakibat |F(G)| =|V(G*)|.
2) Sebuah sisi G berkorespondensi dengan sebuah sisi G*. Jadi |E(G)|
=|E(G*)|.
3) Sebuah muka berderajat k di G berkorespondensi dengan sebuah titik
berderajat k di G* sehingga

 d(f)   d( v)
f F(G) vV(G*)

4) Sebuah sisi yang terkait dengan sebuah titik yang berderajat satu di G,
berkorespondensi dengan sebuah loop di G*.

27
5) Sebuah titik berderajat dua di G, berkorespondensi dengan sepasang
sisi rangkap di G*.

Contoh
Diketahui graf G dengan titik-titiknya A, B, C, D, E, F, G, dan H serta
mempunyai 5 muka, yaitu: muka a, muka b, muka c, muka d, dan muka e.
Buatlah dual dari graf G tersebut.

Penyelesaian:
Berikut proses pengkonstruksian graf dual dari graf G.

Graf G dan dualnya

Untuk memperjelas graf dual 𝐺 ∗ yang dikonstruksi di atas, graf dual 𝐺 ∗ di


atas digambar ulang seperti gambar di bawah ini.

28
a

b
d e

Setelah pembahasan graf dual, pembahasan tentang pewarnaan peta


dilanjutkan kembali sebagai berikut. Peta adalah graf bidang yang tidak
memuat jembatan.

Dalam pewarnaan peta, muncul pertanyaan: Paling sedikit berapa


warna yang diperlukan untuk mewarnai sebarang peta sehingga daerah yang
bertetangga diwarnai berbeda? Jika pada peta masing-masing daerah
dipandang sebagai titik dan titik-titik yang mewakili dua daerah yang
bertetangga dihubungkan oleh satu sisi, maka yang terjadi adalah graf dual
dari peta tersebut.

Pertanyaan di atas ekivalen dengan: Untuk peta, berapakah nilai k terkecil


sehingga G dapat diwarnai dengan k warna?

Contoh
Buatlah pewarnaan pada peta di bawah ini dengan menggunakan banyak
warna yang minimum.

A
C D
B E G
F

Penyelesaian:
Graf dual dari peta di atas adalah sebagai berikut.

29
A D

B C

E
G
F
Pada graf dual ini dilakukan pewarnaan titik. Dengan algoritma pewarnaan
Welch-Powell diperoleh sebuah pewarnaan, yaitu: titik A dan E diwarnai
dengan warna 1, titik B dan E diwarnai dengan warna 2, titik C dan F
diwarnai dengan warna 3, dan titik G diwarnai dengan warna 4 seperti
terlihat pada gambar di bawah ini.

A 1 2 D
3
2 C
B
1 4
E
G
F 3

Setelah pewarnaan titik pada graf dual selesai dilakukan, selanjutnya


dikembalikan lagi ke permasalahan pewarnaan peta semula. Jadi untuk peta
tadi dapat dilakukan pewarnaan sebagai berikut: daerah A dan E diwarnai
dengan warna 1, daerah B dan E diwarnai dengan warna 2, daerah C dan F
diwarnai dengan warna 3, dan daerah G diwarnai dengan warna 4.

d. Aplikasi Pewarnaan Graf


1) Penempatan Bahan-bahan Kimia
Sebuah laboratorium kimia akan menyimpan beberapa jenis bahan
kimia yang berbeda. Ada beberapa pasangan bahan kimia yang tidak dapat
disimpan pada wadah yang sama, karena dapat meledak jika saling kontak
satu sama lain. Untuk menghindari hal tersebut maka laboratorium tersebut
memisahkan bahan-bahan kimia menjadi beberapa bagian untuk
ditempatkan di beberapa wadah. Permasalahannya adalah berapa minimum

30
banyaknya wadah yang diperlukan untuk menyimpan bahan kimia agar
tidak terjadi ledakan? Permasalahan ini dapat dimodelkan dalam graf.
Dalam hal ini dibentuk sebuah graf dengan cara himpunan bahan kimia
berkorespondensi satu-satu dengan himpunan titik pada graf. Dua titik pada
graf dihubungkan dengan sebuah sisi (bertetangga) jika dan hanya jika dua
bahan kimia yang berkorespondensi dengan dua titik tersebut dapat
mengakibatkan ledakan. Dikaitkan dengan pewarnaan titik pada graf maka
kedua titik yang bertetangga ini harus mendapat warna yang berbeda.
Meminimumkan banyak wadah yang digunakan, berarti mencari bilangan
khromatik dari graf.

2) Penjadwalan Ujian
Jurusan Matematika pada suatu universitas akan membuat jadwal
ujian dari mata kuliah, ketentuannya adalah jika ada seorang mahasiswa
yang mengambil dua mata kuliah yang berbeda maka dua mata kuliah
tersebut harus dijadwal pada ‘tahap’ yang berbeda, tujuannya agar
mahasiswa tersebut dapat mengikuti ujian kedua mata kuliah tersebut.
Permasalahannya adalah bagaimana membuat jadwal ujian agar banyaknya
tahap yang digunakan minimum.

31

Anda mungkin juga menyukai