Anda di halaman 1dari 29

MATEMATIKA DISKRIT

DERAJAT TITIK, PENYAJIAN


GRAF DENGAN MATRIKS
KELOMPOK I

A I D AT U L I R A H A R A H A P (19205003)

D A L A Z U LYA N I (19205041)
Dosen Pembimbing:
CANIA KASTIRA (20205005) Prof. Dr. Ahmad
RAHMADILA (20205024) Fauzan, M.Pd, M.Sc
HAMIDAH (20205042)

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
Materi

PENYAJIAN GRAF DENGAN


DERAJAT TITIK
MATRIKS
Derajat Titik
Defini
si 7
Misalkan v adalah titik dalam suatu Graf G. Derajat titik v
(simbol d(v)) adalah jumlah sisi yang berhubungan dengan
titik v dan sisi suatu loop dihitung dua kali. Derajat total G
adalah jumlah derajat semua titik dalam G.
Derajat Titik

Contoh

Tentukan derajat tiap-tiap titik dalam graf pada Gambar


dibawah ini. Berapa derajat totalnya ?
Derajat Titik
Tentukan derajat tiap-tiap titik dalam
graf pada Gambar dibawah ini. Berapa
Penyelesaian
derajat totalnya ?

d(v1) = 4 karena sisi yang berhubungan dengan v1 adalah e2, e3


dan loop e1 yang dihitung dua kali

d(v2) = 2 karena garis yang berhubungan dengan v2 adalah e2


dan e3.

d(v3) = d(v5) = 1 karena garis yang berhubungan dengan v3


dan v5 adalah e4

d(v4) = 2 karena garis yarag berhubungan dengan v4 adalah


loop e5 yang dihitung 2 kali.

d(v6) = 0 karena tidak ada garis yang berhubungan dengan v6.


Derajat
 
total =
Derajat Titik

Teorem Derajat total suatu graf selalu


a2 genap.
Bu
kti:
Misalkan G adalah suatu graf.
Jika G tidak memiliki sisi sama sekali berarti derajat totalnya = 0 yang
merupakan bilangan genap, sehingga teorema terbukti
Derajat Titik

Teorem Derajat total suatu graf selalu


a2 genap.

Misalkan G mempunyai n buah titik v1, v2, ... , vn (n > 0) dan k buah sisi e1, e2, ... ,ek (k>0). Ambil

sembarang sisi ei. Misalkan sisi ei menghubungkan vi dengan vj. Maka ei memberikan kontribusi masing-

masing 1 ke penghitungan derajat vi dan derajat vj (hal ini juga benar jika vi = vj karena derajat suatu loop

dihitung 2 kali), sehingga ei memberi kontribusi 2 ke penghitungan derajat total. Karena e i dipilih
sembarang, berarti semua sisi dalam G memberi kontribusi 2 dalam penghitungan derajat total. Dengan
kata lain, derajat total G = 2 kali jumlah sisi dalam G. Karena jumlah sisi dalam G merupakan bilangan
bulat, berarti derajat total G merupakan bilangan genap.
Derajat Titik

Teorem Dalam sembarang graf, jumlah titik yang berderajat ganjil adalah genap.
a3
Bu
kti
Misalkan G suatu graf.
Jika G tidak mempunyai sisi sama sekali berarti banyaknya titik yang berderajat
ganjil = 0 yang merupakan bilangan genap sehingga teorema terbukti dengan
sendirinya
Derajat Titik

Teorem Dalam sembarang graf, jumlah titik yang berderajat ganjil adalah genap.
a3
Misalkan G mempunyai n buah titik v1, v2, ... , vn dan k buah garis e1, e2, ... , ek.
Misalkan di antara k sisi tersebut ada ki buah sisi yang berderajat ganjil dan k2 = k –
k1 buah garis yang berderajat genap.

Akan dibuktikan bahwa k1 adalah bilangan genap.


Misalkan E adalah jumlah derajat semua titik yang berderajat genap, O adalah jumlah
derajat semua titik yang berderajat ganjil, dan T adalah derajat total graf G.
Derajat Titik

Teorem Dalam sembarang graf, jumlah titik yang berderajat ganjil adalah genap.
a3
Jika O
Dan E = d( ek +1 )+ d( ek +2 )+ ... + d(ek)
Maka
Menurut Teorema 2, “Derajat total suatu graf selalu genap”
maka T adalah bilangan genap.
Karena d(ek +1 )+ d( ek +2 )+ ... + d(ek) masing-masing berderajat genap,

maka E = d( ek +1 )+ d( ek +2 )+ ... + d(ek) juga merupakan bilangan genap.


Derajat Titik

Teorem Dalam sembarang graf, jumlah titik yang berderajat ganjil adalah genap.
a3
Dari relasi T = E + O, berarti O = T – E. Karena baik T maupun E merupakan bilangan-
bilangan genap maka O = d(e1) + d(e2)+ ... + d( ek1) juga merupakan bilangan genap.

Padahal menurut asumsi, d(e1), d(e2), ... ,d( ek1 ) masing-masing adalah bilangan ganjil.
Jadi O (bilangan genap) merupakan jumlah dari k1 buah bilangan ganjil. Hal ini hanya
bisa terjadi kalau k1 adalah bilangan genap. Terbukti bahwa k1 (jumlah titik yang
berderajat ganjil) merupakan bilangan genap
Derajat Titik

Cont
oh

Gambarlah graf dengan spesifikasi di bawah ini (jika ada).


a. Graf dengan 4 titik yang masing-masing berderajat 1,1, 2 dan 3.
b. Graf dengan 4 titik dengan masing-masing berderajat 1, 1, 3, dan 3.
c. Graf dengan 10 titik yang masing-masing berderajat 1, 1, 2, 2, 2, 3, 4, 4, 4, dan 6.
d. Graf sederhana dengan 4 titik yang masing-masing berderajat 1, 1, 3, dan 3.
Derajat Titik

a. Graf dengan 4 titik yang masing-masing berderajat 1,1, 2 dan 3.


Penyelesaia
n:
Derajat total = 1 + 1 + 2 + 3 = 7 (ganjil). Menurut Teorema 2 maka tidak ada
graf dengan derajat total ganjil.
Derajat Titik

b. Graf dengan 4 titik dengan masing-masing berderajat 1, 1, 3, dan 3.


Penyelesaia
n:
Derajat total = 1 + 1 + 3 + 3 = 8 (genap). Jadi, ada graf dengan spesifikasi
semacam itu. Beberapa di antaranya tampak pada Gambar dibawah ini
Derajat Titik

c. Graf dengan 10 titik yang masing-masing berderajat 1, 1, 2, 2, 2, 3, 4, 4, 4, dan 6.


Penyelesaia
n:
Ada 3 titik yang berderajat ganjil (yaitu titik-titik yang berderajat 1, 1, dan 3).
Menurut teorema 3, tidak mungkin ada graf dengan spesifikasi semacam itu.
Pengecekan juga dapat dilakukan dengan menghitung derajat totalnya yang
merupakan bilangan ganjil.
Derajat Titik

d. Graf sederhana dengan 4 titik yang masing-masing berderajat 1, 1, 3, dan 3.


Penyelesaia
n:
Derajat total = 1 + 1 + 3 + 3 = 8 (genap) sehingga mungkin buat graf dengan
spesifikasi tersebut. Tetapi, graf yang dapat dibuat adalah graf secara umum (seperti
soal (b)), dan bukan graf sederhana. Graf sederhana dengan spesifikasi tersebut tidak
mungkin dibuat. Hal ini dibuktikan dengan kontradiksi sebagai berikut :

Misalkan ada graf G dengan 4 titik, masing-masing v1 dan v2 yang berderajat 1,


v3 dan v4 yang berderajat 3. karena v3 berderajat 3 dan grafnya adalah graf
sederhana (tidak boleh mengandung loop dan sisi paralel), maka v3 harus
dihubungkan ke 3 titik yang lain (v1, v2, v4).
Derajat Titik

d. Graf sederhana dengan 4 titik yang masing-masing berderajat 1, 1, 3, dan 3.


Penyelesaia
n:
Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar
Derajat Titik

d. Graf sederhana dengan 4 titik yang masing-masing berderajat 1, 1, 3, dan 3.


Penyelesaia
n:
V4 juga mempunyai derajat 3, berarti V4 juga harus dihubungkan dengan ketiga titik
yang lain. Didapatkan graf seperti pada Gambar

Akan tetapi, jika demikian halnya, v1 dan v2


mempunyai derajat 2, yang bertentangan dengan

pengandaian mula-mula yang mengatakan bahwa v1

dan v2 berderajat 1. Dengan demikian, terbukti


bahwa tidak ada graf dengan spesifikasi seperti ini.
Penyajian Graf dalam Matriks
Ada beberapa cara untuk menyajikan sebuah graf. Matriks adalah cara yang sering
digunakan. Ada du acara matriks yang akan digunakan, yaitu : matriks
berhubungan langsung (adjacency matrix) dan matriks keterkaitan (incidence
matrix).

Misal G adalah sebuah graf dengan V(G) = {v1, v2, … , vn}. Matriks berhubungan

langsung dari G adalah matriks bujur sangkar berordo n, A(G)=(aij) dimana elemen

aij menyatakan banyaknya sisi yang menghubungkan titik vi dan titik vj.
Penyajian Graf dalam Matriks

Perhatikan graf G dan matriks berhubungan langsungnya, berikut :

Perhatikan bahwa A(G) adalah matriks simetris. Kalau graf G tidak punya
gelung (loop), maka setiap unsur A(G) yang terletak pada diagonal utama
adalah nol. Kalau graf G sederhana, maka unsur-unsur dari A(G) nol atau
satu.
Penyajian Graf dalam Matriks

Jika diberikan sebuah matriks simetris A berordo n x n dimana setiap unsur A adalah
bilangan bulat non negatif, maka pasti terdapat sebuah graf G dengan matriks
berhubungan lanngsung A(G) = A.

Graf G dengan matriks berhubungan langsung A.

G
Penyajian Graf dalam Matriks

Sekarang, kalikan matriks A dengan dirinya sendiri diperoleh

 
Perhatikan bahwa unsur A2 yang terletak di baris ke i dan kolom ke j
menyatakan banyaknya jalan –( vi, vj) di graf G dengan panjang dua.
Misalnya, unsur A2 yang terletak di baris ke 1 dan kolom ke 2 adalah 4.
Jadi ada 4 jalan -(v1, v2) di graf G dengan panjang 2, yaitu : . Ada 5

jalan –( v3, v3) di G dengan Panjang 2, yaitu , .


Penyajian Graf dalam Matriks

Berikut diberikan generalisasi dari observasi pada slide sebelumnya.

Teorema 1 : misalkan G adalah graf dengan V(G) = {v1, v2, … , vn}. Jika A adalah
matriks berhubungan langsung dari G, maka unsur Ak, untuk suatu
bilangan bulat positif k, yang terletak di baris ke i dan kolom ke j
menyatakan banyaknya jalan di G dengan panjang k yang menghubungkan
titik vi dan vj.
Penyajian Graf dalam Matriks

Berikut diberikan generalisasi dari observasi pada slide sebelumnya.

 
Bukti : kita buktikan dengan induksi pada k. Jelas pernyataan diatas benar untuk k =1.
Andaikan pernyataan diatas benar untuk k-1. Misalkan menyatakan unsur At
yang terletak di baris ke i dan kolom ke j.
Karena Ak = Ak-1.A, maka :
 
(*)
Penyajian Graf dalam Matriks

Berikut diberikan generalisasi dari observasi pada slide sebelumnya.


 
Menurut hipotesis, untuk setiap r, menyatakan banyaknya jalan –(vi, vr) di G dengan
Panjang (k-1), sedangkan menyatakan banyaknya sisi di G yang menghubungkan titik
vr dan titik vj. Sehingga menyatakan semua jalan di G dengan panjang k yang

menghubungkan titik vi dan titik vj. Sekarang dari persamaan (*) dapat disimpulkan
bahwa menyatakan banyaknya jalan di G dengan panjang k yang menghubungkan titik
vi dan titik vj. Terbukti
Dengan menggunakan Teorema 1 diatas, dapat dibuktikan teorema berikut ini.
Penyajian Graf dalam Matriks

 
Teorema 2 : misalkan G adalah graf dengan V(G) = {v1, v2, … , vn}. Jika A adalah matriks
berhubungan langsung dari G dan B = adalah matriks dengan B = A + A2 + A3
+ … + An-1, maka graf G terhubung jika dan hanya jika untuk setiap i dan j ,

Selain dengan matriks berhubungan langsung, kita juga dapat menyajikan sebuah graf
dengan matriks keterkaitan.
Penyajian Graf dalam Matriks

 
Misalkan graf G mempunyai n titik : v1, v2, … , vn dan s sisi : e1, e2, … , en. Matriks

keterkaitan (incidence matrix) dari G adalah matriks M(G) = (mij) berordo n x s,


dimana :
Penyajian Graf dalam Matriks

Sebagai contoh, matriks keterkaitan dari graf G pada gambar berikut

Perhatikan bahwa jumlah semua unsur M(G) yang terletak di baris i menyatakan derajat
dari titik vi di graf G, sedangkan jumlah semua unsur M(G) yang terletak di suatu kolom
selalu 2.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai