Anda di halaman 1dari 77

GRAF

GRAF

Matematika Diskrit
Pendahuluan
• Graf digunakan untuk merepresentasikan
objek-objek diskrit dan hubungan antara
objek-objek tersebut
• Representasi :
• Objek : noktah, bulatan atau titik
• Hubungan antar objek : garis

A D

Matematika Diskrit 2
Definisi
• Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E)
• Ditulis dengan notasi :
G = (V, E)
V = himpunan tidak kosong dari simpul-simpul (vertices atau
node)
E = himpunan sisi (edges atau arcs) yang menghubungkan
sepasang simpul
• Graf trivial adalah :
 Graf hanya mempunyai satu buah simpul tanpa sebuah
sisi
• Simpul pada graf dinomori dengan :
 Huruf (a,b, …,z) atau
 Bilangan (1, 2, … ) atau
 Huruf dan bilangan (a1, a2, …. )
• Sisi yang menghubungkan simpul u dan simpul v dinyatakan
dengan pasangan (u,v) atau dinyatakan dengan e 1, e2, ….
Sehingga dapat ditulis :
e = (u,v)

Matematika Diskrit 3
Contoh 1
• G1 adalah graf dengan himpunan simpul V dan
himpunan sisi E :
V = {1, 2, 3, 4}
E = {(1,2), (1,3), (2,3), (2,4), (3,4)}
1

2 3

Graf sederhana

Matematika Diskrit 4
Contoh 2
• G2 adalah graf dengan himpunan simpul V dan
himpunan sisi E :
V = {1, 2, 3, 4}
E = {(1,2), (2,3), (1,3), (1,3), (2,4), (3,4), (3,4)}
= {e1, e2, e3, e4, e5, eHimp.
6, e7Ganda
}
1
e1 e4
e3 • Pada G2 : sisi e3 = (1,3)
2 e2 3 dan sisi e4 = (1,3)
e6
e5 dinamakan sisi ganda
e7
(multiple edges atau
4 paralel edges)
Graf ganda

Matematika Diskrit 5
Contoh 3
• G3 adalah graf dengan himpunan simpul V dan himpunan
sisi E :
V = {1, 2, 3, 4}
E = {(1,2), (2,3), (1,3), (1,3), (2,4), (3,4), (3,4), (3,3)}
= {e1, e2, e3, e4, e5, e6, e7, e8}
Himp.
1 Ganda
e1 e4

2
e3
e8
• Pada G3 : e8 = (3,3)
e2
e6 dinamakan gelang atau
e5
3
kalang (loop)
e7

4
Graf semu

Matematika Diskrit 6
Jenis-jenis Graf
Berdasarkan ada atau tidaknya gelang :
• Graf sederhana (simple graph)
 Graf tidak mengandung gelang maupun sisi ganda
 Sisi adalah pasangan tak terurut (unordered pairs)

• Graf tak-sederhana (unsimple graph)


 Graf yang mengandung sisi ganda atau gelang
Ada 2 macam graf tak-sederhana :
 Graf ganda (multigraph)
 Graf yang mengandung sisi ganda, sisi ganda yang menghubungkan
sepasang simpul bisa lebih dari dua buah
 Graf semu (pseudograph)
 Graf yang mengandung gelang (loop), sisi graf semu terhubung ke
dirinya sendiri

Matematika Diskrit 7
Jenis-jenis Graf (Cont.)
Berdasarkan orientasi arah pada sisi :
• Graf tak-berarah (undirected graph)
 Graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah
 Urutan pasangan simpul yang dihubungkan oleh sisi tidak
diperhatikan

• Graf berarah (directed graph atau digraph)


 Graf yang setiap sisinya diberikan orientasi arah
 Biasanya disebut dengan busur (arc)
Busur (u,v) :
 Simpul u = simpul asal (initial vertex)
 Simpul v = simpul terminal (terminal vertex)

Matematika Diskrit 8
Jenis-jenis Graf (Cont.)

Jenis Sisi Sisi ganda Sisi gelang


Graf Tak berarah Tidak Tidak
sederhana
Graf ganda Tak berarah Ya Tidak

Graf semu Tak berarah Ya Ya

Graf berarah Berarah Tidak Ya

Graf ganda- Berarah Ya Ya


berarah

Matematika Diskrit 9
Kardinalitas Graf

• Kardinalitas graf adalah :


Jumlah simpul pada graf
• Dinyatakan dengan :
n = |V|
• Jumlah sisi dinyatakan dengan :
m = |E|

Matematika Diskrit 10
Terminologi (Istilah) Dasar
• Adjacent (bertetangga)
• Incident (bersisian)
• Isolated vertex (simpul terpencil)
• Null graph atau empty graph (graf kosong)
• Degree (derajat)
• Path (lintasan)
• Cycle (siklus) atau circuit (sirkuit)
• Connected (terhubung)
• Subgraph (upagraf) dan Komplemen Upagraf
• Spanning subgraph (upagraf merentang)
• Cut – set
• Weigted graph (graf berbobot)

Matematika Diskrit 11
Adjacent (bertetangga)
• Dua buah simpul pada graf tak berarah G
dikatakan bertetangga bila keduanya
terhubung langsung dengan sebuah sisi.
• Contoh : 1

2 3

simpul 1 bertetangga dengan simpul 2 dan 3


tetapi simpul 1 tidak bertetangga dengan
simpul 4

Matematika Diskrit 12
Incident (bersisian)

• Untuk sembarang sisi e = (u,v), sisi e dikatakan


bersisian dengan simpul u dan simpul v
• Contoh :
1

2 3

4
sisi (2,3) bersisian dengan simpul 2 dan simpul
3, sisi (2,4) bersisian dengan simpul 2 dan
simpul 4 tetapi sisi (1,2) tidak bersisian dengan
simpul 4

Matematika Diskrit 13
Isolated vertex (simpul terpencil)

• Simpul terpencil adalah simpul yang tidak


mempunyai sisi yang bersisian dengannya.
• Dapat juga dinyatakan bahwa simpul
terpencil adalah simpul yang tidak satupun
bertetangga dengan simpul-simpul lainnya
• Contoh : 1
5

3
4
2

Simpul 5 adalah simpul terpencil

Matematika Diskrit 14
Null graph atau empty graph (graf kosong)

• Graf yang himpunan sisinya merupakan


himpunan kosong disebut sebagai graf
kosong
• Ditulis sebagai :
Nn , n = jumlah simpul
• Contoh : 1

4 5 2

graf di atas adalah graf kosong N5

Matematika Diskrit 15
Degree (derajat)
• Derajat suatu simpul pada graf tak berarah adalah jumlah sisi
yang bersisian dengan simpul tersebut
• Notasi :
d(v)  menyatakan derajat simpul v
• Contoh : 1

2 3
d(1) = d(4) = 2
4 d(2) = d(3) = 3

• Sisi terpencil adalah simpul dengan d(v) = 0 karena tidak


satupun sisi yang bersisian dengan simpul tersebut
• Sisi gelang (loop) dihitung berderajat dua
• Jika terdapat g buah gelang dan e buah sisi bukan gelang yang
bersisian dengan simpul v maka derajat simpul v adalah :
d(v) = 2g + e

Matematika Diskrit 16
Degree (derajat)
• Simpul yang berderajat satu disebut
anting-anting (pendant vertex)
• Pada graf berarah, derajat simpul v
dinyatakan dengan din(v) dan dout(v), dalam
hal ini :
din(v) = derajat masuk (in-degree) = jumlah busur yang
masuk ke simpul v
dout(v) = derajat keluar (out-degree) = jumlah busur
yang keluar dari simpul v
Dan
d(v) = din(v) + dout(v)

Matematika Diskrit 17
Contoh
• Derajat setiap simpul : b
a
din(a) = 2 ; dout(a) = 1
din(b) = 2 ; dout(b) = 3
din(c) = 1 ; dout(c) = 2 c d
din(d) = 2 ; dout(d) = 1

• Pada graf berarah G = (V,E) selalu berlaku hubungan :


 d  v   d  v  E
vV
in
vV
out

• Sehingga :
 d  v  2  2  1  2   d  v  1  3  2  1  7  E
vV
in
vV
out

Matematika Diskrit 18
Path (lintasan)
• Lintasan yang panjangnya n dari simpul awal vo ke simpul
tujuan vn di dalam graf G adalah barisan berselang-seling
simpul-simpul dan sisi-sisi yang berbentuk vo, e1, v1, e2, v2, …,
vn-1, en, vn sedemikian sehingga e1 = (vo, v1), e2 = (v1, v2), …, en =
(vn-1, vn) adalah sisi-sisi dari graf G
• Lintasan sederhana (simple path) :
 Jika semua simpulnya berbeda (setiap sisi yang dilalui hanya
sekali)
• Lintasan tertutup (closed path) :
 Lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama
• Lintasan terbuka (opened path) :
 Lintasan yang tidak berawal dan berakhir pada simpul yang
sama
• Panjang lintasan :
 Jumlah sisi dalam lintasan tersebut

Matematika Diskrit 19
Contoh
1

2 3

• Lintasan 1,2,4,3 adalah lintasan sederhana dan


terbuka
• Lintasan 1,2,4,3,1 adalah lintasan sederhana dan
tertutup
• Lintasan 1,2,4,3,2 bukan lintasan sederhana tetapi
lintasan terbuka
• Lintasan 1,2,4,3 memiliki panjang lintasan = 3

Matematika Diskrit 20
Cycle (siklus) atau circuit (sirkuit)

• Lintasan yang berawal dan berakhir


pada simpul yang sama disebut sirkuit
atau siklus
• Sirkuit sederhana (simple circuit) :
 jika setiap sisi yang dilalui berbeda
• Contoh :
• Lintasan 1,2,3,1  sirkuit sederhana
• Lintasan 1,2,4,3,2,1  bukan sirkuit
sederhana karena sisi (1,2) dilalui 2 kali

Matematika Diskrit 21
Connected (terhubung)

• Graf tak-berarah G disebut graf terhubung


(connected graph) jika untuk setiap pasang simpul
u dan v di dalam himpunan V terdapat lintasan dari
u ke v (yang juga harus berarti ada lintasan dari u
ke v)
• Graf berarah G dikatakan terhubung jika graf tak
berarahnya terhubung (graf tak berarah dari G
diperoleh dengan menghilangkan arahnya)
• Graf berarah G disebut terhubung kuat (strongly
connected) jika untuk setiap pasang simpul
sembarang vi dan vj di G terhubung kuat

Matematika Diskrit 22
Contoh
1
• Graf di samping merupakan
graf terhubung kuat karena 5 2
untuk sembarang sepasang
simpul di dalam graf 4 3
terdapat lintasan

• Graf di samping merupakan 1

graf terhubung lemah 5 2


karena tidak semua
pasangan simpul mempunyai
lintasan dari dua arah 4 3

Matematika Diskrit 23
Subgraph (upagraf) dan Komplemen Upagraf
• Misalkan G = (V,E) adalah sebuah graf. G1 = (V1, E1)
adalah upagraf (subgraph) dari G jika V1  V dan E1
E

• Komplemen dari upagraf G1 terhadap G adalah graf


G2 = (V2, E2) sedemikian sehingga E2 = E - E1 dan V2
adalah himpunan simpul yang anggota-anggota E 2
bersisian dengannya
2 2
Upagraf dari G1
Graf G1
1 3
1 3 1 3
6 6
4 5
4 5 5
Komplemen dari upagraf
yang bersesuaian
Matematika Diskrit 24
Contoh
• Tentukan komponen terhubung dari G = (V,E) dimana V =
{a,b,c,d,e,f} dan E = {(a,d),(c,d)}
Penyelesaian :
simpul a bertetangga dengan d sedangkan simpul d
bertetangga dengan c, ini berarti a juga terhubung dengan c.
Simpul b,e dan f merupakan simpul terpencil. Sehingga ada :
 G1 = (V1, E1) dengan V1 = {a,c,d} dan E1 = {(a,d),(c,d)}
 G2 = (V2, E2) dengan V2 = {b} dan E2 = { }
 G3 = (V3, E3) dengan V3 = {e} dan E3 = { }
 G4 = (V4, E4) dengan V4 = {f} dan E4 = { }
Dan b
 V1  V2  V3  V4 = V
 E1  E2  E3  E4 = E
a c
 G1  V2  V3  V4 = 
f

d
e

Matematika Diskrit 25
Spanning subgraph (upagraf merentang)

• Upagraf G1 = (V1, E1) dan G = (V,E)


dikatakan upagraf merentang jika = V1 = V
(yaitu G1 mengandung semua simpul dari G)

1 1
1
2 3 2 3
2 3

4 5 4 5
Bukan upagraf merentang
Graf G Upagraf merentang dari G dari G

Matematika Diskrit 26
Cut – set

• Cut set dari graf terhubung G adalah


himpunan sisi yang bila dibuang dari G
menyebabkan G tidak terhubung
• Cut set selalu menghasilkan 2 buah
komponen terhubung
• Nama lain : jembatan (bridge) adalah
himpunan sisi apabila dibuang dari graf
menyebabkan graf tersebut tidak terhubung
(menjadi 2 buah komponen terhubung)

Matematika Diskrit 27
Contoh
Himpunan {(1,2),(1,5),(3,5),(3,4)} adalah cut-set
2 2
1 1

5 5
6 6

3 4 3 4

• Sisi (1,2) dibuang, graf tetap terhubung


• Jika sisi (1,2) dan (1,5) dibuang, graf tetap terhubung
• Jika sisi dari himpunan {(1,2),(1,5),(3,5),(3,4)} dibuang, graf
tidak terhubung  cut-set
• Cut-set terjadi pada himpunan :
 {(1,2),(1,5),(3,5),(3,4)}
 {(1,2),(2,5)}
 {(1,3),(1,5),(1,2)}
 {(2,6)}

Matematika Diskrit 28
Weigted graph (graf berbobot)

• Graf berbobot adalah graf yang setiap sisinya diberi sebuah


harga (bobot)
• Bobot pada tiap sisi berbeda-beda tergantung pada masalah
yang dimodelkan dengan graf
• Bobot dapat menyatakan :
 Jarak antara 2 kota
 Biaya perjalanan antara 2 kota
 Waktu tempuh pesan (message) dari sebuah simpul komunikasi
ke simpul komunikasi lain
 Ongkos produksi
 dll
• Istilah lain : graf berlabel
a
10 12
8
e b
11
15 9

d c
14

Matematika Diskrit 29
Graf Sederhana Khusus

• Complete graph (Graf lengkap)


• Graf lingkaran
• Regular graph (Graf teratur)
• Bipartite graph (Graf bipartit)

Matematika Diskrit 30
Complete Graph (Graf Lengkap)

• Adalah graf sederhana yang setiap simpulnya


mempunyai sisi ke semua simpul lainnya.
• Graf lengkap dengan n buah simpul dilambangkan
dengan Kn
• Setiap simpul pada Kn berderajat n-1
• Jumlah sisi :n n  1
2
Graf lengkap Kn , 1  n  6

K1 K2 K3 K4 K5 K6

Matematika Diskrit 31
Graf Lingkaran
• Adalah graf sederhana yang setiap simpulnya berderajat
2
• Graf lingkaran dengan n simpul dilambangkan dengan : C n
• Jika simpul-simpul pada Cn adalah v1, v2, …, vn, maka sisi-
sisinya adalah :
(v1, v2), (v2, v3), …, (vn-1, vn) dan (vn, v1)
• Ada sisi simpul dari simpul terakhir, v n, ke simpul
pertama, v1

Graf lingkaran Cn , 3  n  6

Matematika Diskrit 32
Regular graph (Graf teratur)

• Adalah : graf yang setiap simpulnya


mempunyai derajat yang sama
• Jika derajat setiap simpul adalah r maka
graf tersebut disebut sebagai graf teratur
derajat r
• Jumlah sisi pada graf teratur derajat r
dengan n buah simpul adalah :
nr
2

Derajat 0 Derajat 1 Derajat 2

Matematika Diskrit 33
Contoh (1)

(i) n = 4, r = 3 (ii) n = 6, r = 3 (iii) n = 8, r = 3

i. Grafteratur berderajat 3 dengan 4 buah simpul


ii. Graf teratur berderajat 3 dengan 6 buah simpul
iii. Graf teratur berderajat 3 dengan 8 buah simpul

Matematika Diskrit 34
Contoh (2)

Berapa jumlah maksimum dan jumlah minimum simpul pada graf


sederhana yang mempunyai 12 buah sisi dan setiap simpul
berderajat sama yang  3 ?
Penyelesaian :
• Tiap simpul berderajat sama berarti graf teratur
• e = 12, r  3
• Jumlah sisi pada graf teratur berderajat r adalah e = nr/2  n =
2e/r = 2 * 12/r = 24/r
• Sehingga :
 r = 3  n = 24/3 = 8  maksimum
 r = 4  n = 24/4 = 6  minimum
 r = 6  n = 24/6 = 4  tidak mungkin membentuk graf sederhana
 r = 8  n = 24/8 = 3  tidak mungkin membentuk graf sederhana
 r = 12  n = 24/12 = 2  tidak mungkin membentuk graf sederhana
 r = 24  n = 24/24 = 1  tidak mungkin membentuk graf sederhana
• Jadi jumlah simpul paling sedikit (minimum) = 6 buah dan paling
banyak (maksimum) = 8 buah

Matematika Diskrit 35
Bipartite graph (Graf bipartit)

• Adalah graf G yang himpunan simpulnya dapat dikelompokkan


menjadi 2 himpunan bagian V1 dan V2, sedemikian hingga setiap sisi
di dalam G menghubungkan sebuah simpul di V1 ke sebuah simpul di
V2
• Dinyatakan sebagai G(V1, V2)
• Graf bipartit lengkap (complete bipartite graph) adalah :
 Jika setiap simpul di V1 bertetangga dengan semua simpul di V2
• Dilambangkan dengan Km,n
• Jumlah sisi : mn

V1 V2
Graf bipartit G(V1, V2)

Matematika Diskrit 36
Contoh (1)

• V1 = {a,b,d} dan V2 = {c,e,f,g}


• Setiap sisi menghubungkan simpul di V1 ke
simpul V2
• Sehingga bentuk graf bipartit C6 adalah :
a b

g
c
f

e d

Matematika Diskrit 37
Contoh (2)

• Graf bipartit lengkap K2,3 , K3,3 dan


K2,4 adalah :

K2,3 K3,3 K2,4

Matematika Diskrit 38
Representasi Graf

• Adjacency matrix (matriks ketetanggaan)


• Incidency matrix (matriks bersisian)
• Adjacency list (senarai ketetanggaan)

Matematika Diskrit 39
Adjacency matrix (matriks ketetanggaan)

• Adalah matriks dwimatra yang berukuran n x n


• Jika A = [aij] maka aij = 1  simpul i dan j bertetanggaan
• Jika aij = 0  simpul i dan j tidak bertetanggaan
• Matriks ketetanggaan berisi 0 dan 1  matriks nol-satu
(zero-one)
• Matriks ketetanggaan untuk graf sederhana dan tidak
berarah selalu simetri
• Matriks ketetanggaan untuk graf berarah belum tentu
simetri (akan simetri jika berupa graf berarah lengkap)
• Matriks ketetanggaan tidak dapat digunakan untuk
merepresentasikan graf yang mempunyai sisi ganda (graf
ganda)
• Untuk matriks semu, gelang pada simpul vi dinyatakan dengan
nilai 1 pada posisi (i,i) di matriks ketetanggaan

Matematika Diskrit 40
Contoh
1 2 3 4
1 2 3 4
1 1 1 0 1 0 0
1 0 1 1 0
2 3 2 1 0 1 1
2 1 0 1 1
2 3
3 1 1 0 1 3 1 0 0 0
   
4 4 0 1 1 0 4 0 1 1 0
4

1
1 2 3 4 5
e4
1 0 1 1 0 0 e1
1 e3
2 1 0
e2 e8
5 0 1 0 2
e6
3
3 1 1 0 1 0 e5
e7
3 4  
4 0 0 1 0 0 4
2
5 0 0 0 0 0

1 2 3 4
1 0 1 2 0
2 1 0 1 1
3 2 1 1 2
 
Matematika Diskrit 4 0 1
41 2 0
Adjacency matrix
• Jumlah elemen matriks ketetanggaan untuk graf dengan n
simpul adalah :
n2
• Jika tiap elemen membutuhkan ruang memori sebesar p, maka
ruang memori yang diperlukan seluruhnya adalah :
p n2
• Matriks ketetanggaan untuk graf tak-berarah sederhana
simetri membutuhkan ruang memori :
p n2 / 2
• Derajat tiap simpul i dapat dihitung
 Untuk graf tak-berarah :
n
d  vi    aij
j 1
 Untuk graf berarah :
d in  v j   jumlah nilai pada kolom j   aij
n

i 1
n
d out  vi   jumlah nilai pada baris i   aij
j 1

Matematika Diskrit 42
Contoh
1
• Derajat matriks simpul 2 adalah :
1+0+1+1=3 2 3

• Derajat matriks simpul 4 adalah :


0+1+1+0=2 4

1
• Derajat matriks simpul 4 adalah : 5
0+0+1+0+0=1
• Derajat matriks simpul 5 adalah : 3 4
0+0+0+0+0=0 2

1
• Derajat masuk matriks simpul 2 adalah :
1+0+0+1=2 3
2
• Derajat keluar matriks simpul 2 adalah :
1+0+1+1=3
4

Matematika Diskrit 43
Incidency matrix (matriks bersisian)

• Adalah matriks dwimatra yang berukuran n x m


• Baris menunjukkan label simpul
• Kolom menunjukkan label sisinya
• Jika A = [aij] maka aij = 1  simpul i bersisian dengan sisi j
• Jika aij = 0  simpul i tidak bersisian dengan sisi j
• Digunakan untuk merepresentasikan graf yang mengandung
sisi ganda atau sisi gelang (loop)
• Derajat setiap simpul i adalah : jumlah seluruh elemen pada
baris i (kecuali pada graf yang mengandung gelang)
• Jumlah elemen matriks bersisian :
nm
• Jika tiap elemen membutuhkan ruang memori sebesar p,
maka ruang memori yang diperlukan adalah :
pnm

Matematika Diskrit 44
Contoh

e1
e1 e2 e3 e4 e5 e6
1 2
e2
e4
1 1 1 0 1 0 0
2 1 0
e3
3 1 1 0 0
e5
4
3 0 0 1 1 1 0
 
e6 4 0 0 0 0 1 1

Jumlah elemen matriks adalah 4 x 6 = 24

Matematika Diskrit 45
Adjacency list (senarai ketetanggaan)

• Senarai ketetanggaan mengenumerasi


simpul-simpul yang bertetangga dengan
setiap simpul di dalam graf
1
1 1
5
2 3 3
2
3 4
4 2
4

Senarai ketetanggaan : Senarai ketetanggaan : Senarai ketetanggaan :


1 : 2,3 1 : 2,3 1:2
2 : 1,3,4 2 : 1,3 2 : 1,3,4
3 : 1,2,4 3 : 1,2,4 3:1
4 : 2,3 4:3 4 : 2,3
5:-

Matematika Diskrit 46
Isomorphic Graph (graf isomorfik)
• Dua buah graf, G1 dan G2 dikatakan isomorfik jika terdapat
korespondensi satu-satu antara simpul-simpul keduanya dan
antara sisi-sisi keduanya sedemikian hingga jika sisi e
bersisian dengan simpul u dan v di G 1, maka sisi e’ yang
berkoresponden di G2 juga harus bersisian dengan simpul u’
dan v’ di G2
3
d c v w

4
1 2 b y
a x
G1 G2 G3

• G1 isomorfik dengan G2. Simpul 1,2,3 dan 4 di G1 berkoresponden dengan


simpul a,b,c dan d di G2 . Sisi (1,2), (2,3), (3,1), (3,4), (1,4) dan (2,4)
berkoresponden dengan sisi (a,b), (b,c), (c,d), (a,d), (a,c) dan (b,d). Semua
simpul di G1 dan G2 berderajat 3
• G1 dan G2 tidak isomorfik dengan G3 karena simpul-simpul di G3 2 buah
berderajat 2 dan 2 buah berderajat 3, sedangkan G 1 dan G2 berderajat 3

Matematika Diskrit 47
Contoh

a
v w
e

b c
x y
d
G1 G2

• Simpul a,b,c,d dan e di G1 masing-masing berkoresponden


dengan simpul x, y, w, v dan z di G2
• Masing-masing simpul berderajat 3, 2, 3, 3 dan 1

Matematika Diskrit 48
Isomorphic Graph (graf isomorfik)
• Dua buah graf isomorfik harus memenuhi syarat :
1. Mempunyai jumlah simpul yang sama
2. Mempunyai jumlah sisi yang sama
3. Mempunyai jumlah simpul yang sama berderajat tertentu
• Untuk memeriksa graf isomorfik, digunakan
bantuan matriks ketetanggaan (adjacency matrix)
a z
G1 e
v w
G2
b c
d
x y
a b c d e x y w v z
a 0 1 1 1 0 a 0 1 1 1 0
1 1 0
b  0 1 0 0 b  0 1 0
AG1  c 1 1 0 1 0 AG2 c 1 1 0 1 0
   
d 1 0 1 0 1 d 1 0 1 0 1
e 0 0 0 1 0 e 0 0 0 1 0

Matematika Diskrit 49
Graf Planar
• Graf planar adalah :
 Graf yang dapat digambarkan pada bidang datar dengan
sisi-sisi yang tidak saling memotong (bersilangan)

K4 adalah graf planar

K5 bukan graf planar

Matematika Diskrit 50
Graf Datar
• Graf datar adalah :
 Representasi graf planar yang digambarkan dengan sisi-sisi
yang tidak saling berpotongan

• Sisi-sisi pada graf bidang membagi bidang datar menjadi


beberapa wilayah (region) atau muka (face)

Bukan graf bidang Graf planar dan graf bidang


tetapi graf planar

R1
R2 Jumlah wilayah pada graf
R4 bidang = 4, R1, R2, R3 dan R4
R3

Matematika Diskrit 51
Rumus Euler

• Jumlah wilayah (f) pada graf planar


sederhana dapat dihitung dengan rumus
Euler
n–e+f=2 f=e–n+2
dimana :
e = jumlah sisi
n = jumlah simpul
• Lemma jabat tangan :
jumlah derajat = 2 x jumlah sisi
r=2xe e=r/2

Matematika Diskrit 52
Contoh (1)

R1
R2 R4
R3

• Pada gambar di atas :


 Jumlah sisi (e) = 9
 Jumlah simpul (n) = 6
• Sehingga jumlah wilayah (f) pada graf bidang
tersebut adalah :
f=e–n+2
=9–6+2
f=5

Matematika Diskrit 53
Contoh (2)
• Graf planar sederhana dan terhubung memiliki 24
buah simpul, masing-masing simpul berderajat 4.
Representasi planar dari graf tersebut membagi
bidang datar menjadi sejumlah wilayah atau muka.
Berapa banyak wilayah yang terbentuk ?
• Penyelesaian :
Diketahui n = 24 ; r = 4
Maka jumlah derajat seluruh simpul = 24 x 4 = 96
Sehingga jumlah sisi (e), menurut lemma jabat tangan :
e = jumlah derajat / 2 = 96 / 2 = 48
Jadi jumlah wilayah (f) pada graf planar sederhana :
f=e–n+2
= 48 – 24 + 2
f = 26

Matematika Diskrit 54
Ketidaksamaan Euler
• Pada graf planar sederhana dan terhubung dengan f wilayah,
n buah simpul dan e buah sisi (dengan e > 2) berlaku :
e  3f/2  f  2e/3
• Berdasarkan rumus Euler maka :
n–e+f2
n – e + 2e/3  2
3n – 3e + 2e  6
3n – e  6
e  3n - 6
• Ketidaksamaan Euler digunakan untuk menunjukkan
keplanaran suatu graf sederhana
• Jika G adalah graf sederhana terhubung dengan e adalah
jumlah sisi dan v adalah jumlah simpul, dalam hal ini v  3,
maka berlaku ketidaksamaan Euler, e  3v - 6

Matematika Diskrit 55
Ketidaksamaan Euler
• Pada graf planar sederhana dan terhubung dengan f wilayah,
n buah simpul dan e buah sisi (dengan e > 2) berlaku :
e  4f/2  f  e/2
• Berdasarkan rumus Euler maka :
n–e+f2
n – e + e/2  2
2n – 2e + e  4
2n – e  4
e  2n - 4
• Jika G adalah graf sederhana terhubung dengan e adalah
jumlah sisi dan v adalah jumlah simpul, dalam hal ini v  3 dan
tidak ada sirkuit yang panjangnya 3, maka berlaku
ketidaksamaan Euler, e  2v - 4

Matematika Diskrit 56
Contoh (1)

K4 K5

• Pada graf K4 : • Pada graf K5 :


n=4;e=6 n = 5 ; e = 10
Ketidaksamaan Euler : Ketidaksamaan Euler :
e  3n – 6 e  3n – 6
6  3 (4) – 6 10  3 (5) – 6
6  6  terpenuhi 10  9  tidak terpenuhi
K4 merupakan graf planar K5 merupakan graf bukan planar

Matematika Diskrit 57
Contoh (2)

K3,3

• Pada graf K3,3 :


n=6;e=9
Ketidaksamaan Euler :
e  2n – 4
9  2 (6) – 4
9  8  tidak terpenuhi
K3,3 merupakan graf bukan planar

Matematika Diskrit 58
Teorema Kuratowski
• Graf Kuratowski I, yaitu graf lengkap yang mempunyai 5 buah simpul
(K5) adalah graf tidak planar
• Graf Kuratowski II, yaitu graf terhubung teratur dengan 6 buah
simpul dan 9 buah sisi (K3,3) adalah graf tidak planar
• Sifat graf Kuratowski :
 Kedua graf Kuratowski adalah graf teratur
 Kedua graf Kuratowski adalah graf tidak planar
 Penghapusan sisi atau simpul dari graf Kuratowski menyebabkan menjadi
graf planar
 Graf Kuratowski I adalah graf tidak planar dengan jumlah simpul
minimum dan graf Kuratowski II adalah graf tidak planar dengan jumlah
sisi minimum. Keduanya graf tidak planar paling sederhana
• Graf G adalah tidak planar jika dan hanya jika mengandung upagraf
yang isomorfik dengan K5 atau K3,3 atau homeomorfik
(homeomorphic) dengan salah satu dari keduanya

G Graf G tidak planar karena K3,3


Matematika Diskrit mengandung upagraf K3,3 59
Homeomorphic (homeomorfik)

• Dua graf G1 dan G2 dikatakan homeomorfik jika


salah satu dari kedua graf dapat diperoleh dari
graf lain dengan cara menyisipkan dan/atau
membuang secara berulang-ulang simpul
berderajat 2
a a a
i b i b
h c h c h c
d d
g f e g f e g e

G1 K5
G

• Graf G tidak planar karena upagrafnya, G1, homeomorfik dengan


K5

Matematika Diskrit 60
Graf Euler

• Lintasan Euler adalah :


 Lintasan yang melalui masing-masing sisi di dalam graf
tepat satu kali.
• Sirkuit Euler adalah :
 Sirkuit yang melewati masing-masing sisi tepat satu kali
• Graf Euler (Eulerian graph) adalah :
 Graf yang mempunyai sirkuit Euler
• Graf semi-Euler (semi-Eulerian graph) adalah :
 Graf yang mempunyai lintasan Euler

Matematika Diskrit 61
Graf Euler
1 2 1 2

4 3 4 3
2
1
• Lintasan Euler pada graf : 4,2,1,4,3,2
3
• Graf yang mempunyai lintasan Euler 7 4
(graf semi-Euler)
2 5
1 6
3
4
• Lintasan Euler pada graf :
7,1,2,4,6,2,3,6,5,3,1,5,7
• Graf yang mempunyai sirkuit Euler
5
6 (graf Euler)
• Lintasan Euler pada graf : 1,2,4,6,2,3,6,5,1,3
• Graf yang mempunyai lintasan Euler (graf semi-
Euler)

Matematika Diskrit 62
Graf Euler

2 2 6
1 1

4 4
3 3 5

Graf yang tidak mempunyai lintasan Euler (graf semi-Euler) dan


sirkuit Euler (graf Euler)

Matematika Diskrit 63
Graf Euler
• Graf terhubung tak-berarah G adalah :
 graf Euler (memiliki sirkuit Euler) jika dan hanya jika
setiap simpul di dalam graf tersebut berderajat genap
 graf semi-Euler (memiliki lintasan Euler) jika dan hanya
jika di dalam graf tersebut terdapat tepat 2 simpul
berderajat ganjil
• Graf terhubung berarah G memiliki :
 sirkuit Euler jika dan hanya jika G terhubung dan setiap
simpul memiliki derajat masuk dan derajat keluar sama
 Lintasan Euler jika dan hanya jika G terhubung dan
setiap simpul memiliki derajat masuk dan derajat keluar
sama kecuali 2 simpul :
1. Memiliki derajat keluar 1 lebih besar dari derajat masuk
2. Memiliki derajat masuk 1 lebih besar dari derajat keluar

Matematika Diskrit 64
Graf Euler
a b
c
d
g
f c

a
b
e d
Graf berarah yang memiliki sirkuit Graf berarah yang memiliki lintasan
Euler (a,g,c,b,g,e,d,f,a) Euler (d,a,b,d,c,b)

c
d

a
b

Graf berarah yang tidak memiliki


lintasan Euler dan sirkuit Euler

Matematika Diskrit 65
Graf Hamilton

• Lintasan Hamilton adalah :


lintasan yang melalui tiap simpul di dalam graf
tepat satu kali
• Sirkuit Hamilton adalah :
Sirkuit yang melalalui tiap simpul di dalam graf
tepat satu kali, kecuali simpul asal (sekaligus
simpul akhir) yang dilalui 2 kali
• Graf Hamilton adalah :
Graf yang memiliki sirkuit Hamilton
• Graf semi-Hamilton adalah :
Graf yang hanya memiliki lintasan Hamilton

Matematika Diskrit 66
Graf Hamilton
1 2 1 2 1 2

4 3 4 3 4 3

(a) (b) (c)

a) Graf yang memiliki lintasan Hamilton (misal : 3, 2, 1, 4)


b) Graf yang memiliki sirkuit Hamilton (1, 2, 3, 4, 1)
c) Graf yang tidak memiliki lintasan maupun sirkuit Hamilton

Graf yang mengandung


sirkuit Hamilton

Matematika Diskrit 67
Graf Hamilton
• Teorema Dirac :
 Jika G adalah graf sederhana dengan n buah simpul (n  3)
sedemikian hingga derajat tiap simpul paling sedikit n/2 (yaitu
d(v)  n/2 untuk setiap simpul v di G) maka G adalah graf
Hamilton
• Teorema Ore :
 Jika G adalah graf sederhana dengan n buah simpul (n  3)
sedemikian hingga d(v) + d(u)  n untuk setiap pasang simpul
tidak bertetangga u dan v, maka G adalah graf Hamilton
• Setiap graf lengkap adalah graf Hamilton
• Di dalam graf lengkap G dengan n buah simpul (n  3)
terdapat sebanyak (n – 1)! / 2 buah sirkuit Hamilton
• Di dalam graf lengkap G dengan n buah simpul :
 n  3 dan n ganjil, terdapat (n – 1)/2 buah sirkuit Hamilton
yang saling lepas (tidak ada sisi yang beririsan)
 n  4 dan n genap, terdapat (n – 2)/2 buah sirkuit Hamilton
yang saling lepas

Matematika Diskrit 68
Contoh
• Sembilan anggota sebuah klub bertemu tiap hari untuk makan siang
pada sebuah meja bundar. Mereka memutuskan duduk sedemikian
hingga setiap anggota mempunyai tetangga duduk berbeda pada
setiap makan siang. Berapa hari pengaturan tersebut dilaksanakan ?
• Penyelesaian :
Dapat direpresentasikan oleh sebuah graf dengan 9 buah simpul
sedemikian hingga setiap simpul menyatakan anggota klub dan sisi
yang menghubungkan 2 buah simpul menyatakan kedua simpul
tersebut bertetangga tempat duduk
Pengaturan tempat duduk adalah :
 1,2,3,4,5,6,7,8,9,1 (gaaris tebal dan merah)
1
 1,3,5,2,7,4,9,6,8,1 (garis putus-putus dan
9 2 hijau)
Ada 2 buah sirkuit Hamilton yang saling lepas
8 3
Jumlah pengaturan tempat duduk yang
berbeda (n = 9) :
7 4 (n -1) / 2  n ganjil
(9 – 1) / 2 = 4
6 5
Jadi pengaturan tempat duduk yang berbeda
diterapkan selama 4 hari, setiap haarinya
setiap peserta mempunyai tetangga
yangberbeda dengan hari sebelumnya
Matematika Diskrit 69
Aplikasi Graf

• Lintasan terpendek (shortest path)


• Persoalan pedagang keliling (travelling
salesman problem)
• Persoalan tukang pos Cina
• Pewarnaan graf (graph colouring)

Matematika Diskrit 70
Lintasan terpendek (shortest path)

• Graf yang digunakan dalam pencarian lintasan terpendek


adalah graf berbobot (weighted graph), yaitu graf setiap
sisinya diberikan suatu nilai atau bobot

• Beberapa persoalan :
 Lintasan terpendek antara 2 buah simpul tertentu
 Lintasan terpendek antara semua pasangan simpul
 Lintasan terpendek dari simpul tertentu ke semua simpul yang
lain
 Lintasan terpendek antara 2 buah simpul yang melalui beberapa
simpul tertentu

• Algoritma untuk lintasan terpendek adalah algoritma


Dijkstra

Matematika Diskrit 71
Algoritma Dijkstra

Procedure Dijkstra (input m : matriks, a: { langkah 1 }


simpul awal) s(a)  1 (karena simpul a adalah simpul
{ Mencari lintasan terpendek dari simpul awal asal lintasan terpendek, jadi
a ke semua simpul lainnya
simpul a sudah pasti terpilih
masukan : matriks ketetanggan (m) dari
graf berbobot G dan simpul awal dalam lintasan terpendek)
a d(a)   (tidak ada lintasan terpendek
keluaran : lintasan terpendek dari a ke dari simpul a ke a)
semua simpul lainnya
{ langkah 2 }
}
Deklarasi for k  2 to n-1 do
s1, s2, …, sn : integer (tabel integer) j  simpul dengan s(j) = 0 dan d(j)
d1, d2, …, dn : integer (tabel integer) minimal
i, j , k : integer s(j)  1 (simpul j sudah terpilih ke dalam
Algoritma lintasan terpendek)
{ langkah 0 (inisialisasi) }
{perbarui tabel d)
for i  1 to n do
s(i)  0 for semua simpul i dengan s(i) = 0 do
d(i)  m(a(i)) if d(j) + m(ji) < d (i) then
endfor d(i)  d(j) + m(ji)
endif
endfor
endfor

Matematika Diskrit 72
Contoh (1)
Tentukan lintasan terpendek dari graf berikut :
a 50 b 10 e

15
35
20 10 20
40 30

c 15 3 f
d
Matriks ketetanggan M :
j=a b c d e f
i=a 0 50 10 40 45 
Lintasan terpendek dari :
b  0 15  10  • a ke c adalah : a,c  p = 10
c 20  0 15   • a ke d adalah : a,c,d p = 25
d  20  0 35  • a ke b adalah : a,c,d,b  p = 45
e    30 0  • a ke e adalah : a,e  p = 45
f    3  0 • a ke f tidak ada lintasan

Matematika Diskrit 73
Router Router Lintasan
Contoh (2) asal
1
tujuan
1
terpendek
-
2 1,4,2
3 1,4,6,3
560 km, 56 kbps 4 1,4
5 1,4,2,5
Router 2 Router 4 6 1,4,6
ps

2 1 2,4,1
kb

bps

45
k 2 -
10

0
35

km
m, 3 2,4,6,3
,
km

,3
5
122
89
4 2,4

0
40

kb
0k
5 2,5
10

ps
m,
6 2,4,6
3 1 3,6,4,1
10

Router 6 2 3,6,4,2
kb

Router 1
ps

3 -

s
22

4 3,6,4

bp
ps
kb
75

1k
5 3,5
0
,2
km

,1
m 6 3,6
0k km
34 4 1 4,1
,2
5

10

2 4,2
kb

12

350 km, 5 kbps 3 4,6,3


ps

4 -
Router 3 Router 5 5 4,2,5
6 4,6
5 1 5,2,4,1
2 5,2
Jaringan komputer 3 5,3
4 5,2,4
5 -
6 5,3,6
6 1 6,4,1
2 6,4,2
3 6,3
Matematika Diskrit 4 74
6,4
5 6,3,5
560 km, 56 kbps

Router 2 Router 4
bps 45
k 0
0 km
,1 k bps ,3
km
m, 35 0
40 5k kb
122
10 ps

89
0
km
,1
0
Router 1 Router 6

kb
ps
22

ps
kb
75

s
kbp ,1
1
km

, 20
km km
,2

340 10
5

12
kb
ps

350 km, 5 kbps

Router 3 Router 5

Lintasan terpendek yang


dilalui oleh pesan dari
router 1 ke router 5

Matematika Diskrit 75
Persoalan Pedagang Keliling
(Travelling Salesman Problem)
12 b
a 12 b
a
5 5
10 8
10 8
9 9
d
15 c d
15 c

Graf lengkap dengan n = 4 memiliki :


(n – 1)! /2 = (4 – 1)! /2
= 3! / 2
= 3*2*1 / 2
= 3 sirkuit Hamilton
Yaitu :
• S1 = (a,b,c,d,a) atau (a,d,c,b,a) dengan panjang rute = 10 + 15 + 8 + 12 = 45
• S2 = (a,c,d,b,a) atau (a,b,d,c,a) dengan panjang rute = 12 + 9 + 15 + 5 = 41
• S3 = (a,c,b,d,a) atau (a,d,b,c,a) dengan panjang rute = 10 + 9 + 8 + 5 = 32
Sehingga lintasan terpendek dari sirkuit Hamilton adalah :
S3 = (a,c,b,d,a) atau (a,d,b,c,a)
Dengan panjang rute 32

Matematika Diskrit 76
Latihan Soal
1. Sebuah graf akan dibentuk dari 25 buah
sisi. Berapa jumlah maksimum simpul di
dalam graf sederhana yang dapat dibuat
dari 25 buah sisi dengan r  4
2. Berapa jumlah maksimum dan jumlah
minimum simpul pada graf sederhana yang
mempunyai 12 buah sisi dan tiap simpul
berderajat  3?
3. Gambarkan dua buah graf teratur
berderajat 3 dengan 6 buah simpul

Matematika Diskrit 77

Anda mungkin juga menyukai