V1
V2 V3
V4
G1 G2 G3
3 2
4
Graph sederhana
GRAF TAK-SEDERHANA (UNSIMPLE-GRAPH)
1 1
e1 e4 e1 e4
e3 e3
e2 e2
2 3 2 e8
e6 e6 3
e5 e5
e7 e7
4
4
Graf ganda Graf sisi gelang
Graf ganda (multigraph) yaitu graf G = (V, E) yang mengandung sisi ganda
dan V merupakan himpunan tidak kosong serta himpunan ganda (multi-set) yang
mengandung sisi ganda E.
1
e1 e4
e3
e2
2 3
e6
e5
e7
4
Graf semu (pseudograph) yaitu graf yang mengandung gelang(loop). Graf
semu lebih umum karena dapat terhubung dengan dirinya sendiri.
1
e1 e4 Jumlah simpul graf contoh disamping
e3
e2
2 e8 adalah n = |V| = 4 dan jumlah sisi m =| E |= 9 ,
e6 3
e5
e7 sisi untuk gelang dihitung dua kali.
4
Lanjutan..
JENIS-JENIS GRAF
Graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah. Graf G1, G2, dan G3 adalah graf
tak-berarah.
1 1 1
e1 e4 e1 e4
e3 e3
e2 e2
2 3 2 3 2 e8
e6 e6 3
e5 e5
e7 e7
4 4 4
G1 G2 G3
GRAF BERARAH (DIRECTED GRAF ATAU DIGRAPH)
2 3 2 3
4 4
(a) graph berarah, (b) graph-ganda berarah
CONTOH TERAPAN GRAF
Rangkaian listrik
B B
A C A C
F F
E D E D
Isomer senyawa kimia karbon
H
H C H
1 2
begin 3
6 7
5
if x < 0 then
1 : read(x)
writeln(Masukan tidak
boleh negatif) 2 : x <> 9999
else 3:x<0
x:=x+10; 4 : writeln(Masukan tidak boleh
negatif)
read(x);
end; 5 : x := x + 10
writeln(x); 6 : read(x)
7 : writeln(x)
TERMINOLOGI GRAF
1. Ketetanggaan (Adjacent)
Dua buah simpul dikatakan bertetangga bila keduanya terhubung
langsung.
Tinjau graf G1 : simpul 1 bertetangga dengan simpul 2 dan 3,
simpul 1 tidak bertetangga dengan simpul 4.
1 1 1
e2
2 e3 5
3 e1
3 e5 3
2 e4 2 4
4
G1 G2 G3
2. Bersisian (Incidency)
Untuk sembarang sisi e = (vj, vk) dikatakan
e bersisian dengan simpul vj , atau
e bersisian dengan simpul vk
Tinjau graf disamping :
sisi e1 bersisian dengan simpul 1 dan 2
sisi e3 bersisian dengan simpul 1 dan 3
tetapi sisi e1 tidak bersisian dengan simpul 3.
3. Simpul Terpencil (Isolated Vertex)
Simpul terpencil ialah simpul yang tidak mempunyai sisi yang
bersisian dengannya.
Tinjau graf G3: simpul 5 adalah simpul terpencil.
1 1 1
e2
2 e3 5
3 e1
3 e5 3
2 e4 2 4
4
G1 G2 G3
4. Graf Kosong (null graph atau empty graph)
Graf yang himpunan sisinya merupakan himpunan kosong (Nn).
Graf N5 :
4 2
5
3
5. Derajat (degree)
Derajat suatu simpul adalah jumlah sisi yang bersisian dengan simpul tersebut.
Notasi d(v) menyatakan derajad simpul v
Simpul terpencil adalah simpul dengan d(v) = 0
Simpul yang mempunyai gelang dihitung mempunyai dua buah sisi yang bersisian
(karena dipresentasikan (V,V) dan simpul V bersisian dua kali), jika terdapat n
buah gelang dan e buah sisi bukan gelang yang bersisian dengan simpul V, maka
derajat simpul V adalah
d(v) = 2n + e
Pendant vertex diartikan sebagai simpul yang berderajad satu.
1 1 1
e2
2 e3 5
3 e1
3 e5 3
2 e4 2 4
4
G1 G2 G3
3 e5 3
2 e4 2 4
4
G1 G2 G3
Contoh: Diketahui graf dengan lima buah simpul. Dapatkah kita
menggambar graf tersebut jika derajat masing-masing simpul
adalah:
(a) 2, 3, 1, 1, 2
(b) 2, 3, 3, 4, 4
Penyelesaian:
(a) tidak dapat, karena jumlah derajat semua simpulnya ganjil
(2 + 3 + 1 + 1 + 2 = 9).
(b) dapat, karena jumlah derajat semua simpulnya genap
(2 + 3 + 3 + 4 + 4 = 16).
6. Lintasan (Path)
Lintasan yang panjangnya n dari simpul awal v0 ke simpul tujuan
vn di dalam graf G ialah barisan berselang-seling simpul-simpul
dan sisi-sisi yang berbentuk v0, e1, v1, e2, v2,... , vn 1, en, vn
sedemikian sehingga e1 = (v0, v1), e2 = (v1, v2), ... , en = (vn-1, vn)
adalah sisi-sisi dari graf G.
Tinjau graf G1: lintasan 1, 2, 4, 3 adalah lintasan dengan barisan sisi (1,2),
(2,4), (4,3).
a. Graf tak berarah G disebut graf terhubung (connected graph) jika untuk setiap
pasang simpul vi dan vj dalam himpunan V terdapat lintasan vi , vj dan sebaliknya.
Jika tidak maka graf G disebut graf tak tehubung (disconnected graph).
2
5
1 4
6
3 8 7
G1. Menyatakan Graf terhubung G2. Menyatakan Graf tak terhubung
b. Graph berarah
Graph berarah G dikatakan terhubung jika graph tidak berarahnya terhubung (graph tidak berarah
dari G diperoleh dengan menghilangkan arahnya).
Dua simpul, u dan v, pada graph berarah g disebut terhubung kuat (strongly connected) jika
terdapat lintasan berarah dari u ke v dan juga lintasan berarah dari v ke u.
Jika u dan v tidak terhubung kuat tetapi terhubung pada graph tidak berarahnya, maka u dan v
dikatakan terhubung lemah (weakly connected).
Graph berarah
terhubung lemah
1
Graph berarah
4
2 3
9. Upagraf (Subgraph) dan Komplemen Upagraf
Misalkan G = (V, E) adalah sebuah graf. G1 = (V1, E1) adalah
upagraf (subgraph) dari G jika V1 V dan E1 E.
2 2
1 1 1
3 3
3
6 6
4 5 2 5 5
(a) Graf G1 (b) Sebuah upagraf (c) komplemen dari upagraf (b)
Komponen graf (connected component) adalah jumlah maksimum
upagraf terhubung dalam graf G.
1 4
5
2 3
10. Upagraf Rentang (Spanning Subgraph)
Upagraf G1 = (V1, E1) dari G = (V, E) dikatakan upagraf rentang
jika V1 =V (yaitu G1 mengandung semua simpul dari G).
1 1 1
2 3 2 3 2 3
4 5 4 5
(a) graf G, (b) upagraf rentang dari G, (c) bukan upagraf rentang dari G
10. Cut-Set
Cut-set dari graf terhubung G adalah himpunan sisi yang bila
dibuang dari G menyebabkan G tidak terhubung. Jadi, cut-set
selalu menghasilkan dua buah komponen.
1 2 1 2
5 6 5 6
3 4 3 4
(a) (b)
11. Graf Berbobot (Weighted Graph)
Graf berbobot adalah graf yang setiap sisinya diberi sebuah harga
(bobot).
10 12
8
e b
15 9
11
d 14 c
BEBERAPA GRAF KHUSUS
K1 K2 K3 K4 K5 K6
b. Graf Lingkaran
Graf lingkaran adalah graf sederhana yang setiap simpulnya berderajat dua.
Graf lingkaran dengan n simpul dilambangkan dengan Cn.
V1 V2
Graf G di bawah ini adalah graf bipartit, karena simpul-simpunya dapat
dibagi menjadi V1 = {a, b, d} dan V2 = {c, e, f, g}
a b
g c
f
e d
G
H1 H2 H3
W G E
Graf berarah
aij = { 1,0, jika simpul pada Graf yang setiap sisinya terdapat orientasi arah ke simpul lainnya.
jika simpul pada Graf yang setiap sisinya tidak terdapat orientasi arah ke simpul
lainnya.
1
1 2 3 4 1 2 3 4
1 0 1 1 0 1 0 1 0 0
1 1 0 1 1
2 0 1 1 2 3
2
3 1 1 0 1 3 1 0 0 0
4 0 1 1 0 4 4 0 1 1 0
1 2 3 4
1 1 2 3 4 5 1
1 0 1 2 0
1 0 1 1 0 0 1 1
e1 e4
2 1 0 1 0 0
e3 2 0 1
e2
5 2 e8
3 2 1 1 2
3 1 1 0 1 0 e6 3
e5
4 0 0 1 0 0 e7 4 0 1 2 0
3
5 0 0 0 0 0
4
2 4
Matriks Ketetanggaan
1 2 3 4
1 0 1 1 0
a. Derajat tiap simpul i: 1 0 1 1
1. Untuk graf tak-berarah 2
3 1 1 0 1
n
d(vi) = a
j 1
ij 4 0 1 1 0
Graph
2. Untuk graf berarah,
n
din (vj) = jumlah nilai pada kolom j = a
i 1
ij
n
dout (vi) = jumlah nilai pada baris i = a
j 1
ij
e1
A = [aij],
1 2
1, jika simpul i bersisian dengan sisi j e2
aij = { e4 e3
0, jika simpul i tidak bersisian dengan sisi j 3
e5
4
e1 e2 e3
e5 e4
1 1 1 0
0 1
0
2 1 1 1 0
3 0 0 1
1 1
4 0 0 0 0 1
3. Senarai Ketetanggaan (adjacency list)
1 1
1
2 5
3
2 3
3
2 4
4
4
1 2 a b x y
a v w
e
c
b d
x y
(a) G1 (b) G2
a b c d e x y w v z
a 0 1 1 1 0 x 0 1 1 1 0
b 1 0 1 0 0 y 1 0 1 0 0
AG1 = c 1 1 0 1 0 AG2 = w 1 1 0 1 0
d 1 0 1 0 1 v 1 0 1 0 1
e 0 0 0 1 0 z 0 0 0 1 0
(a)
(b)
Gambar 6.38 (a) Dua buah graf isomorfik, (b) tiga buah graf isomorfik
Dari definisi graf isomorfik dapat dikemukakan bahwa dua buah graf
isomorfik memenuhi ketiga syarat berikut [DEO74]:
1. Mempunyai jumlah simpul yang sama.
2. Mempunyai jumlah sisi yang sama
3. Mempunyai jumlah simpul yang sama berderajat tertentu
Namun, ketiga syarat ini ternyata belum cukup menjamin. Pemeriksaan
secara visual perlu dilakukan.
w
u
x
y
(a) (b)