Anda di halaman 1dari 32

TEORI GRAF

A. Barisan Derajat

B. Operasi-operasi pada Graf

C. Graf Bagian

D. Isomorfik Graf

E. Komplemen Graf
A. Barisan Derajat
Sebuah barisan bilangan bulat tak negatif
d1, d2, … dp disebut barisan derajat dari suatu
graf G, jika titik-titik di graf G dinyatakan dengan
v1, v2, … vp sedemikian sehingga d(Vi) = di ∀i

Contoh-1
v1 v3 Barisan (2, 3, 3, 3, 3, 1)
adalah barisan derajat dari
v5 graf G

v2 v4 v6
G
Jika diberikan sebuah graf maka dapat ditentukan barisan
derajatnya. Bagaimana sebaliknya, apakah selalu ada graf
untuk setiap barisan bilangan bulat tak negatif?
Contoh-2
Diberikan barisan bilangan (1, 3, 2, 2, 4), berarti ada
derajat titik masingnya adalah d1, d2, d3, d4, d5.
Misalkan d1 = d(v1) = 1
v1 v3
d2 = d(v2) = 3
d3 = d(v3) = 2
v5
d4 = d(v4) = 2
v2
d5 = d(v5) = 4 v4
Teorema-1:
Barisan bilangan bulat tak negatif (d1, d2, … ,dn) adalah barisan
derajat sebuah graf jika dan hanya jika σ𝑛𝑖=0 𝑑𝑖 genap.

Contoh-3
Bn = (3, 3, 1, 2, 2, 4), periksalah apakah barisan bilangan ini
merupakan barisan derajat.

Barisan derajat dari suatu graf sederhana disebut grafik pada


graf.
Algoritma untuk menentukan suatu barisan bilangan bulat
merupakan grafik pada graf
Input : Sebuah barisan p (≥ 1) bilangan bulat tak negatif
Step 1: Jika bilangan bulat dalam barisan melebihi p-1, maka
barisan itu bukan grafik. Jika tidak lanjutkan ke step 2.
Step 2: Jika semua bilangan bulat dalam barisan adalah nol,
maka barisan adalah grafik, jika barisan memuat
bilangan negatif maka barisan bukan grafik. Jika
tidak lanjutkan ke step 3.
Step 3: Urutkan bilangan dalam barisan sehingga
membentuk barisan tak naik
Step 4: Hapus bilangan pertama dari barisan misal n,
kurangi 1 dari n bilangan berikutnya dalam barisan.
Kembali ke step2.

Untuk menentukan apakah barisan bilangan bulat tak


negatif merupakan suatu grafik atau bukan, dapat juga
digunakan teorema-2 berikut.
Teorema-2:
Misalkan 𝜋 = (d1, d2, … ,dn) barisan bilangan tak negatif
monoton turun. Barisan 𝜋 grafik jika dan hanya jika
barisan (d2 -1, d3 -1, … ,dd1+1 -1, … , dn) grafik.

Contoh-4
Diketahui S = (3, 5, 3, 1, 1, 0, 2, 3, 2, 1, 2, 0, 3), periksalah
apakah barisan S grafik.
Jawab:
Step 1: p = 13 pada barisan Si < p-1 ∀ Si ∈ S
Step 2: bilangan tidak semua nol, dan tidak ada yang
negatif
Step 3: Urutkan bilangan dalam S, sehingga menjadi
barisan tak naik
S = (5, 3, 3, 3, 3, 2, 2, 2, 1, 1, 1, 0, 0) ⇨ hapus 5
S1 = (2, 2, 2, 2, 1, 2, 2, 1, 1, 1, 0, 0)
S’1 = (2, 2, 2, 2, 2, 2, 1, 1, 1, 1, 0, 0) ⇨ hapus 2
S2 = (1, 1, 2, 2, 2, 1, 1, 1, 1, 0, 0)
S’2 = (2, 2, 2, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 0, 0) ⇨ hapus 2
S3 = (1, 1,1, 1, 1, 1, 1, 1, 0, 0)
S’3 = S3 = (1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 0, 0) ⇨ hapus 1
S4 = (0, 1, 1, 1, 1, 1, 1, 0, 0)
S’4 = (1, 1, 1, 1, 1, 1, 0, 0, 0) ⇨ hapus 1
S5 = (0, 1, 1, 1, 1, 0, 0, 0)
S’5 = (1, 1, 1, 1, 0, 0, 0, 0) ⇨ hapus 1
S6 = (0, 1, 1, 0, 0, 0, 0)
S’6 = (1, 1, 0, 0, 0, 0, 0) ⇨ hapus 1
S7 = (0, 0, 0, 0, 0, 0)
Dari step 2 , dapat disimpulkan S7 grafik.
Jadi S adalah grafik dari suatu graf, yaitu barisan derajat
dari suatu graf sederhana.

Soal Latihan: S = (7, 3, 3, 3, 5, 2, 2, 0, 0, 1, 1, 2, 3, 2, 4),


periksalah apakah barisan S grafik.
B. Operasi-operasi pada Graf

Berdasarkan definisi graf (yang terdiri dari 2 himpunan) dan


operasi pada himpunan, maka pada graf juga dapat
dilakukan operasi
1. Gabungan (Union)
2. Irisan (Intersection)
3. Selisih
4. Penjumlahan Dua Graf
5. Penjumlahan Ring (Ring Sum)
6. Perkalian Cartesius (Cartesian Product)
7. Dekomposisi (Decomposition)
8. Penghapusan (Deletion)
9. Fusi (Fusion)
1. Gabungan (Union)
Bila diketahui 2 buah graf G1(V1,E1) dan G2(V2,E2), maka :
Gabungan G1  G2 adalah graf dengan himpunan titiknya
= V1  V2 dan himpunan sisinya = E1  E2
2. Irisan (Intersection)
Irisan G1  G2 adalah graf dengan himpunan
titiknya = V1  V2 dan himpunan sisinya = E1  E2
3. Selisih
Selisih G1 - G2 adalah graf dengan himpunan titiknya = V1 dan
himpunan sisinya = E1 - E2
Selisih G2 – G1 adalah graf dengan himpunan titiknya = V2 dan
himpunan sisinya = E2 – E1

v1
v1 v2

v3
v3 v4
v6
G1 – G2 G2 – G1
4. Penjumlahan Dua Graf
Contoh (Penjumlahan Dua Graf)
v3 v3
v1 v1
v4 v4

v2 v5 v2 v5
G1 G2 G1 + G2
5. Penjumlahan Ring (Ring Sum)
• Penjumlahan Ring G1  G2 adalah graf yang dihasilkan dari
(G1  G2) – (G1  G2) atau (G1 - G2)  (G2 - G1)
6. Perkalian Kartesius (Cartesian Product)
Perkalian kartesius dari dua graf G1 dan G2 adalah sebuah graf
G1 x G2 yang himpunan titiknya perkalian kartesius dari titik-
titik di G1 dan G2, yaitu
V(G1 x G2) = V(G1) x V(G2)
dan sisinya adalah gabungan dua perkalian himpunan sisi dan
himpunan titik, yaitu
E(G1 x G2) = {V(G1) x E(G2)  E(G1) x V(G2)}
Titik ujung dari sebuah sisi (u,d) adalah titik (u,x) dan (u, y)
dimana x dan y adalah titik ujung dari sisi d di graf G2.
Titik ujung dari sisi (e,w) adalah titik (u,w) dan (v,w) dimana u
dan v adalah titik ujung dari sisi e di graf G1.
Contoh-1 (Perkalian Kartesius)
u e1 v a
V(G1) = {u, v, w, x}
e2 E(G1) = {e1 , e2 , e3 , e4 }
e3 e5
V(G2 ) = {a, b}
E(G2 ) = e5
w e4 x b
G1 G2

V(G1 x G2 ) = V(G1) x V(G2 )


= {ua, ub, va, vb, wa, wb, xa, xb}
E(G1 x G2) = {V(G1) x E(G2)  E(G1) x V(G2)}
= {e1a, e1b, e2a, e2b, e3a, e3b, e4a, e4b, e5u, e5v,
e5w, e5x}
Maka graf G1 x G2 dapat digambar sbb:
ua e1a va

e5u e5v
e1b
ub vb
e2a e2b e3b e3a

wb xb
e4b
e5w e5x

wa e4a xa
Contoh-2
Misalkan graf G1 dan G2 pada gambar berikut
u

a b c
G2
v w
G1

Tentukanlah:
a. Himpunan titik G1 x G2
b. Himpunan titik G1 x G2
c. Himpunan titik G1 x G2
7. Dekomposisi (Decomposition)

Sebuah graf G dikatakan di dekomposisi ke dalam


dua subgraf G1 dan G2, jika
G1  G2 = G
G1 ∩ G2 = graf kosong
Contoh:
v2 e5 v3 v2 e5 v3 v2 v3
e1 e6 e8 e1 e8 e9
e9
e2 e2 e6
v1 v4 v1 v4 v1 v4
e3 e3
e4 e10 e4 e10
v6 e7 v5 v6 v6 e7 v5
G G1 G2
Perhatikan bahwa

V(G1)  V(G2) = {v1, v2, v3, v4, v6}  {v1, v2, v3, v4, v5, v6}
= {v1, v2, v3, v4, v5, v6}
= V(G)
E(G1)  E(G2) = {e1, e2, e4, e5, e8}  {e3, e6, e7, e9, e10}
= {e1, e2, e3, e4, e5, e6, e7, e8, e9, e10}
= E(G)
Jadi G1  G2 = G

V(G1) ∩ V(G2) = {v1, v2, v3, v4, v6} ∩ {v1, v2, v3, v4, v5, v6}
= {v1, v2, v3, v4, v6}
E(G1) ∩ E(G2) = {e1, e2, e4, e5, e8} ∩ {e3, e6, e7, e9, e10}
=∅
Jadi G1 ∩ G2 adalah graf kosong dengan 5 titik
Dengan demikian G1 dan G2 adalah dekomposisi dari G.
C. Graf Bagian

• Graf H disebut graf bagian dari graf G, ditulis H⊂G,


jika V(H)⊂V(G) dan E(H)⊂E(G)

• Jika H⊂G dan V(H)=V(G), maka H disebut graf


bagian rentang (spanning subgraph) dari G.

• Misalkan V⊂V(G). Graf bagian dari G yg dibangun


(diinduksi) oleh V, dilambangkan G[V], adalah
sebuah graf bagian dari G yang himpunan titiknya
adalah V, dan himpunan sisinya beranggotakan
semua sisi G yang mempunyai titik-titik akhir di V.
Contoh 1.
Contoh 2.

1 1 1

2 3 2 3 2 3

4 5 4 5
G G1

(a) graf G (b) G1 subgraf rentang (c) G2 bukan subgraf


dari G rentang dari G
G2
D. Isomorfik Graf (Isomorphic Graph)

• Dua buah graf yang sama tetapi secara geometri


berbeda disebut graf yg saling isomorfik.
• Dua buah graf, G1 dan G2 dikatakan isomorfik jika
terdapat korespondensi satu-satu antara simpul-
simpul keduanya dan antara sisi-sisi keduanya
sedemikian sehingga hubungan kebersisian tetap
terjaga.
• Dengan kata lain, misalkan sisi e bersisian
dengan simpul u dan v di G1, maka sisi e’ yg
berkoresponden di G2 harus bersisian dengan
simpul u’ dan v’ yang di G2.
• Dua buah graf yang isomorfik adalah graf yg
sama, kecuali penamaan simpul dan sisinya saja
yang berbeda. Ini benar karena sebuah graf
dapat digambarkan dalam banyak cara.
Contoh 1.

3 d c v w

1 2 a b x y
G1 G2 G3

G1 isomorfik dengan G2,


G1 tidak isomorfik dengan G3
G2 tidak isomorfik dengan G3
Contoh 2.

H2
H1

Dua buah graf H1 dan H2 isomorfik


Contoh 3.

G1 G2 G3

Ketiga graf G1, G2, dan G3 isomorfik


E. Komplemen Graf

• Komplemen dari graf sederhana G =(V, E) adalah graf


sederhana Ḡ = (V, Ē), dimana sisi yang ada di Ē tidak
ada sama sekali di E
 Komplemen dari subgraf G1 terhadap graf G
adalah graf G2 = (V2, E2) sedemikian sehingga
E2 = E - E1 dan V2 adalah himpunan titik yg
anggota-anggota E2 bersisian dengannya.
2 2

1 1 1
3 3
3

6 6
G

4 5 2 5 5
G1 G2
G1 subgraf dari G G2 komplemen dari
subgraf G1

Anda mungkin juga menyukai