Anda di halaman 1dari 16

Pertemuan Minggu 6

Bahan Ajar Kalkulus Vektor

TURUNAN FUNGSI VEKTOR


(Lanjutan)

Semester Januari - Juni 2023

Departemen Matematika
FMIPA UNP
2023
Renungan!!

“Apabila kamu melewati taman-taman surga, minumlah hingga puas.


Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apa yang dimakasud taman-taman surga itu?”.
Nabi SAW menjawab “taman surga itu adalah Majlis-majlis taklim”
(HR. Ath-Thabrani)

A. Gerak Sepanjang Kurva

 Fungsi vektor dapat diterapkan pada gerak sebuah titik sepanjang kurva pada bidang.
Andaikan t menggambarkan waktu dan andaikan koordinat sebuah titik P yang bergerak
ditentukan oleh persamaan parameter x = f(t), y = g(t). Maka vektor
r(t) = f(t)i + g(t)j
Jika vektor tersebut berpangkal di titik asal, maka dinamakan vektor posisi titik P pada saat t.
Apabila t berubah, ujung vektor r(t) bergerak sepanjang lintasan melalui titik P. Lintasan ini
adalah sebuah kurva dan gerak yang dijalani oleh P dinamakan gerak sepanjang kurva (gerak
curvilinear).

Gambar 1
 Sejalan dengan gerak linear (gerak sepanjang garis lurus), definisikan kecepatan
v(t) dan percepatan a(t) di titik P yaitu:
v(t) = r'(t) = f'(t)i + g'(t)j
a( t) = r"(t) = f"(t)i + g"(t)j
 Secara konsep limit kecepatan dinyatakan dengan:
𝑟 (𝑡 + ℎ) − 𝑟 (𝑡)
𝑣(𝑡) = lim
ℎ→0 ℎ
yang menjelaskan bahwa (dari Gambar 2) arah v(t) adalah arah garis singgung.
Besamya | v(t)| disebut laju titik P yang bergerak. Vektor percepatan a(t) mengarah
ke bagian cekung kurva.

Gambar 2

Contoh:
(Gerak lingkaran yang seragam). Andaikan sebuah titik P bergerak sepanjang lingkaran
dengan pusat (0,0) dan dengan radius r, serta andaikan P bergerak dengan laju
sudut konstan sebesar ω radian tiap detik. Apabila kedudukan awalnya berada di (r,0),
tentukan percepatannya.
Jawab
Vektor posisi pada saat t adalah
r(t) = r cos ωt i + r sin ωt j
Sehigga
v(t) = r’(t) = - r ω s i n ωt i + r ω c o s ωt j
a(t) = - rω2 c o s ωt i + rω2 s i n ωt j = - ω2 r(t)
Jadi apabila a dibayangkan berpangkal di P, a mengarah ke titik asal dan tegak lurus pada v
seperti Gambar 3.

Gambar 3
Contoh
Persamaan parameter sebuah titik P yang bergerak pada bidang adalah x = 3 cos t dan y
= 2 sin t dengan t menggambarkan waktu.
(a) Gambarlah grafik lintasan P.
(b) Tentukan rumus untuk kecepatan v(t), laju |v(t)|, dan percepatan a(t).
(c) Tentukan nilai maksimum dan minimum laju dan pada saat kapan nilai itu dicapai.
(d) Buktikan bahwa vektor percepatan yang berpangkal di P selalu menuju ke titik asal.
Jawab
Karena x2/9 + y2/4 = 1 maka lintasannya adalah sebuah elips yang ada pada Gambar 4.

Gambar 4

Vektor posisi adalah


r(t) = 3cos t i + 2sin t j sehingga berturut-turut diperoleh
v(t) = r’(t) = -3 sin t i + 2cos t j
⌊𝑣(𝑡)⌋ = √9𝑠𝑖𝑛2 𝑡 + 4𝑐𝑜𝑠 2 𝑡 = √5𝑠𝑖𝑛2 𝑡 + 4 dan
a(t) = v’(t) = -3cos t i - 2sin t j
Karena laju ditentukan oleh ⌊𝑣(𝑡)⌋ = √9𝑠𝑖𝑛2 𝑡 + 4𝑐𝑜𝑠 2 𝑡 = √5𝑠𝑖𝑛2 𝑡 + 4, maka nilai
maksimumnya adalah 3 pada saat sin t = ±1 yaitu apabila t = π/2 atau t = 3π/2 . Dari nilai t ini,
diperoleh titik (0, ±2) pada elips, Begitu pula untuk laju minimumnya, yaitu 2, dicapai
pada saat sin t = 0, yang memberikan titik-titik (±3, 0). Perhatikan bahwa a(t) = -r(t).
Jadi, apabila pangkal a(t) diambil di P, vektor ini akan mengarah ke titik asal dan ujungnya
akan tepat ada di titik asal. Maka |a(t)| paling besar ada (±3, 0) dan paling kecil di (0, ±2).

Contoh
Sebuah peluru ditembakkan dari titik asal dengan arah sudut 𝜃, yaitu sudut antara
arah tersebut dan sumbu x positif. Laju awal adalah Vo kaki tiap detik (Gambar 5).
Abaikan gesekan dengan udara. Tentukan rumus untuk kecepatan v(t) dan posisi r(t). Buktikan
bahwa lintasan peluru adalah sebuah parabola.

Gambar 5
Percepatan yang diakibatkan oleh gaya berat adalah a(t) = -32j kaki tiap detik. Syarat
awal adalah r(0) = 0 dan v(0) = Vo cos 𝜃 i + Vo sin 𝜃 j. Karena a(t) = -32j maka diperoleh

𝑣(𝑡) = ∫ 𝑎(𝑡)𝑑𝑡 = ∫ −32𝑑𝑡𝑗 = −32𝑡𝑗 + 𝑐

Karena syarat awal r(0) = 0 dan v(0) = Vo cos 𝜃 i + Vo sin 𝜃 j maka diperoleh
C = Vo cos 𝜃 i + Vo sin 𝜃 j sehingga diperoleh
𝑣(𝑡) = 𝑣0 𝑐𝑜𝑠𝜃𝑖 + (𝑣0 𝑠𝑖𝑛𝜃 − 32𝑡)𝑗
𝑟(𝑡) = ∫ 𝑣(𝑡)𝑑𝑡 = 𝑡𝑣0 𝑐𝑜𝑠𝜃𝑖 + (𝑣0 𝑠𝑖𝑛𝜃 − 16𝑡 2 )𝑗 + k
Karena r(0) = 0 maka k = 0, sehingga
r(t) = tVo cos 𝜃 i + (tVo sin 𝜃 – 16t2) j
Untuk menemukan persamaan lintasan, variabel t dieliminir dari persamaan
x = tVo cos 𝜃 , y = (tVo sin 𝜃 – 16t2
sehingga diperoleh
2
4
𝑦 = (𝑡𝑎𝑛 𝜃)𝑥 = ( ) 𝑥2
𝑣0 𝑐𝑜𝑠𝜃
Persamaan ini merupakan persamaan parabola.

B. Kelengkungan dan Percepatan


 Kelengkungan mengukur seberapa tajam sebuah kurva melengkung. Semakin melengkung
sebuah kurva maka akan memiliki kelengkungan yang besar pula seperti Gambar 6.

Gambar 6 Gambar 7

 Misalkan untuk a ≤ t ≤ b, r(t) = f(t)i + g(t)j adalah vektor posisi titik P = P(t) pada bidang.
Andaikan r'(t) ada dan kontinu dan r'(t) ≠ 0 pada selang [a, b] . Maka apabila t nilainya naik,
P bergerak sepanjang sebuah kurva yang mulus (Gambar 7). Sedangkan panjang lintasan s =
h(t) dari p(a) ke p (t) ditentukan oleh

𝑡 𝑡
𝑠 = ℎ(𝑡) = ∫ √[𝑓 ′ (𝑢)]2 + [𝑔′ (𝑢)]2 𝑑𝑢 = ∫ |𝑟 ′ (𝑢)|𝑑𝑢
𝑎 𝑎

 Laju titik yang bergerak itu adalah


𝑑𝑠
= |𝑟 ′ (𝑡)| = |𝑣(𝑡)|
𝑑𝑡
Oleh karena r'(t) ≠ 0, maka |v(t)| > 0. Dengan demikian s naik apabila t naik. Dengan
menggunakan Teorema Fungsi Balikan, maka s = h(t) memiliki balikan t = h-1 (s) dan
𝑑𝑡 1 1
= =
𝑑𝑠 𝑑𝑠/𝑑𝑡 |𝑣(𝑡)|
Misalkan T(t), yang disebut vektor singgung satuan di P(t), didefinisikan sebagai
𝑟 ′ (𝑡) 𝑣(𝑡)
𝑇(𝑡) = ′(𝑡)
=
|𝑟 | |𝑣(𝑡)|
Apabila P (t) bergerak sepanjang kurva, vektor satuan T(t) mengubah arahnya (Gambar 8).
Perbandingan perubahan T terhadap panjang busur s, yaitu dT/ds dinamakan Vektor
kelengkungan di P.
 Selanjutna didefinisikan kelengkungan κ (kappa) di P ditentukan sebagai besaran dT/ds.
Jadi
κ = |dT/ds|.
Dengan menggunakan Aturan Rantai diperoleh
𝑑𝑇 𝑑𝑇 𝑑𝑡 𝑇 ′ (𝑡)
= =
𝑑𝑠 𝑑𝑡 𝑑𝑠 |𝑣(𝑡)|
sehingga
𝑑𝑇 |𝑇 ′ (𝑡)|
𝜅=| |=
𝑑𝑠 |𝑣(𝑡)|

Gambar 8
Contoh
Buktikan bahwa kelengkungan garis lurus adalah nol.
Jawab.
Hal ini terjadi adalah akibat dari sifat bahwa T adalah vektor yang tetap. Untuk
menggunakan metode vektor, maka akan dibuktikan sifat tersebut secara aljabar. Misalkan P dan
Q dua titik tetap pada garis dan andaikan a = OP dan b = PQ. Maka bentuk vektor untuk persamaan
garis dapat ditulis sebagai (Gambar 9)
r = r(t) = a + tb

Gambar 9

Dengan demikian,
V(t) = r’(t) = b
T(t) = b / | b |
𝑑𝑇 |𝑇 ′ (𝑡)| 0
𝜅=| |= = =0
𝑑𝑠 |𝑣(𝑡)| |𝑏|

Contoh
Buktikan bahwa kelengkungan lingkaran di tiap titiknya adalah r = 1/a, dengan a adalah jari-iari
lingkaran itu (Gambar l0).
Jawab
Ambil lingkaran dengan pusat di titik asal sistem koordinat Cartesius dan jari-jari a. Maka
persamaan veklor lingkaran itu adalah
r(t) = a cos ti + a sin tj
Gambar 10 Gambar 11
Maka diperoleh
V(t) = r’(t) = -a sin t i + a cos t j
𝑟 ′ (𝑡) 𝑣(𝑡) 𝑣(𝑡)
𝑇(𝑡) = ′(𝑡)
= = = −𝑠𝑖𝑛𝑡𝑖 + cos 𝑡𝑗
|𝑟 | |𝑣(𝑡)| 𝑎
|𝑇 ′ (𝑡)| | − 𝑐𝑜𝑠𝑡𝑖 − 𝑠𝑖𝑛𝑡𝑗| 1
𝜅= = =
|𝑣(𝑡)| 𝑎 𝑎
Karena κ adalah kebalikan radius, maka makin besar lingkaran makin kecil kelengkungannya.
Contoh lingkaran di atas menimbulkan pemikiran baru. Misalkan P adalah sebuah titik pada
sebuah kurva dengan κ ≠ 0. Perhatikan lingkaran yang menyinggung kurva di P dan yang
kelengkungannya sama, yaitu κ pusatnya akan terletak pada bagian cekung kurva. Lingkaran ini
dinamakan lingkaran kelengkungan (atau lingkaran askulasi). Radiusnya adalah κ = 1/a yang
dinamakan radius kelengkungan. Pusatnya dinamakan pusat kelengkungan. Konsep-konsep ini
diperlihatkan pada Gambar 11.

Contoh
Tentukan kelengkungan dan radius kelengkungan hiposikloid
r = 8 cos3 ti+ 8 sin3 tj
di titik P dengan t = π/12. Gambarlah lingkaran kelengkungan di P.
Jawab
Untuk 0 < t < π/2, berlaku
v(t) = r’(t) = -24 cos2 t sin t i + 24 sin2 t cos t j
|v(t)| = 24 sin t cos t
T(t) = - cos t i + sin t j
T’(t) = sin t i + cos t j
|𝑇 ′ (𝑡)| |𝑠𝑖𝑛𝑡𝑖 + 𝑐𝑜𝑠𝑡𝑗| 1 1
𝜅= = = =
|𝑣(𝑡)| 24𝑠𝑖𝑛 𝑡 𝑐𝑜𝑠𝑡 24𝑠𝑖𝑛 𝑡 𝑐𝑜𝑠𝑡 12𝑠𝑖𝑛2 𝑡
𝜋 1 1
𝜅( )= =
12 1
12 (2) 6
𝜋
𝑅( ) = 6
12
Grafik hiposikloid yang diminta diperlihatkan pada Gambar 12. Perhatikan bahwa koordinat P
kira-kira (7 ,21, 0,14).

Gambar 12

C. Kecepatan, Percepatan, dan Kelengkungan di Ruang

 Semua yang telah dilakukan pada gerak kurvilinear pada bidang dapat diperluas ke ruang
dimensi-tiga. Misalkan
r(t) = (t)i + g(t)j + h(t)k, a < t < b
adalah vektor posisi untuk titik P = P(t) yang menjelajahi kurva selama t bertarnbah besar
(Gambar 13).
Gambar 13

 Misalkan r'(t) ada dan kontinu dan r'(t) ≠ 0, pada kasus yang demikian kurva itu disebut mulus.
Panjang busur s dari p (a) ke p (t) dibenkah oleh:

𝑡 𝑡
𝑠 = ∫ √[𝑓 ′ (𝑢)]2 + [𝑔′ (𝑢)]2 +[ℎ′ (𝑢)]2 𝑑𝑢 = ∫ |𝑟 ′ (𝑢)|𝑑𝑢
𝑎 𝑎

 Jika t mengukur waktu, dapat didefinisikan kecepatan, laju, dan percepatan dari titik
bergerak P yaitu
Kecepatan v(t) = r’(t)
𝑑𝑠
Laju = | r’(t) | = | v(t) |
𝑑𝑡

Percepatan a(t) = r’’(t)

D. Vektor Normal dan Binormal

 Vektor normal satuan utama, N di P didefinisikan dengan

𝑑𝑇/𝑑𝑠 1 𝑑𝑇
𝑁= = .
𝑑𝑇 𝜅 𝑑𝑠
| |
𝑑𝑠
jelas bahwa N adalah sebuah vektor satuan. Bahwa N adalah normal (tegaklurus) terhadap
kurva, diperoleh dari pendiferensialan T'∙T = 1 terhadap s yang menghasilkan
𝑑𝑇
2𝑇 ∙ =0
𝑑𝑠
 Misalkan diberikan kurva C dan vektor singgung satuan T di P, tentu saja terdapat takterhingga
banyaknya vektor satuan tegaklurus terhadap T di P (Gambar 14). Kita ambil satu dari mereka
yaitu
𝑑𝑇/𝑑𝑠
𝑁=
𝑑𝑇
| |
𝑑𝑠
dan disebut vektor normal utama. Vektor B = T x N disebut binormal, berupa vektor satuan dan
tegak lurus baik terhadap T maupun N. (Mengapa?).

Gambar 14 Gambar 15

 Jika vektor singgung satuan T, normal utama N, dan binormal B mempunyai titik-titik awal
mereka di P, mereka membentuk sistem tangan kanan, vektor satuan rangkap tiga yang saling
tegaklurus dikenal sebagai trihedrat di P (Gambar 15).
 Trihedral bergerak ini memainkan peranan penting dalam geometri diferensial. Bidang yang
mengandung T dan N disebut bidang oskulasi di P. Bidang yang melalui P dan tegak lurus
dengan T disebut bidang normal. Bidang yang melalui P dan tegak lurus dengan N disebut
bidang rektifikasi (meralat).
Gambar 20

 Himpunan relasi yang mengandung turunan-turunan dari vector T, N, dan B secara kolektif
dikenal dengan rumus Frenet-Serret yang diberikan oleh

𝑑𝑇 𝑑𝑁 𝑑𝐵
= 𝑘 𝑁, = 𝜏 𝐵 − 𝑘 𝑇, = −𝜏 𝑁
𝑑𝑠 𝑑𝑠 𝑑𝑠

Dimana 𝜏 adalah sebuah scalar yang disebut torsi dan besarnya 𝜎 = 1/𝜏 disebut jari-jari torsi.

Contoh
Buktikan rumus Frenet-Serret yaitu:
dT 𝑑𝐵 𝑑𝑁
(a) =𝑘𝑁 (b) = −𝜏 𝑁 (c) = 𝜏𝐵−𝑘𝑇
𝑑𝑠 𝑑𝑠 𝑑𝑠

Bukti:
(a) Karena T . T = 1 maka pendeferensialan T . T = 1 terhadap s yang menghasilkan
𝑑𝑇
2T . 𝑑𝑠 = 0
𝑑𝑇
Hal ini berarti bahwa tegak lurus dengan T. jika N adalah sebuah vector satuan normal
𝑑𝑠
𝑑𝑇 𝑑𝑇
dalam arah maka =𝑘𝑁
𝑑𝑠 𝑑𝑠
𝑑𝐵 𝑑𝑁 𝑑𝑇 𝑑𝑁 𝑑𝑁
(b) Karena B = T x N maka =𝑇𝑥 + 𝑥 𝑁 = 𝑇𝑥 + kNxN = Tx 𝑑𝑠
𝑑𝑠 𝑑𝑠 𝑑𝑠 𝑑𝑠
𝑑𝐵 𝑑𝑁 𝑑𝐵
Maka T. 𝑑𝑠 = 𝑇. 𝑇𝑥 = 0, sehingga T regak lurus dengan
𝑑𝑠 𝑑𝑠
𝑑𝐵 𝑑𝐵
Karena B . B = 1 maka B. = 0. Jadi tegak lurus dengan B dan terletak dalam bidang
𝑑𝑠 𝑑𝑠
𝑑𝐵
dari T dan N. Karena dan terletak dalam bidang dari T dan N dan tegak lurus dengan T
𝑑𝑠

maka haruslah sejajar dengan N.


𝑑𝐵
Jadi = −𝜏 𝑁
𝑑𝑠

(c) Karena T, N, B membentuk suatu system tangan kanan, maka N, B, T juga membentuk suatu
system tangan kanan, sehingga N = B x T. Maka diperoleh
𝑑𝑁 𝑑𝑇 𝑑𝐵
= 𝐵𝑥 + 𝑥 𝑇 = 𝐵𝑥𝐾𝑁 − 𝜏 𝑁𝑥𝑇 = −𝑘𝑇 + 𝜏 𝐵 = 𝜏 𝐵 − 𝑘𝑇
𝑑𝑠 𝑑𝑠 𝑑𝑠
Contoh
Buatlah sketsa kurva ruang x = 3 cos t, y = 3 sint, z = 4t
Carilah:
(a) vector singgung satuan T,
(b) normal utama N, kelengkungan k dan jejari kelengkungan 𝜌,
(c) binormal B, torsi 𝜏 dan jejari torsi 𝜎.
Jawab:
Kurva ruangnya adalah heliks lingkaran (lihat gambar di bawah). Karena t = z/4, persamaan
kurvanya adalah x = 3 cos (z/4), y = 3 sin (z/4) jadi dengan demikian terletak pada permukaan
silinder 𝑥 2 + 𝑦 2 = 9

(a). Vektor kedudukan dari seberang titik pada kurva adalah


r = 3 cos t i + 3 sin t j + 4t k
𝑑𝑟
Maka = −3 sin 𝑡 𝑖 + 3 cos 𝑡 𝑗 + 4𝑘
𝑑𝑡

𝑑𝑠 𝑑𝑟 𝑑𝑟 𝑑𝑟
= |𝑑𝑡 | = √𝑑𝑡 . 𝑑𝑡 = √(−3 sin 𝑡) 2 + (3 cos 𝑡) 2 + 42 = 5
𝑑𝑡
𝑑𝑟 𝑑𝑟/𝑑𝑡 3 3 4
Jadi T = = = − 5 sin 𝑡 𝑖 + cos 𝑡 𝑗 + 𝑘
𝑑𝑠 𝑑𝑠/𝑑𝑡 5 5

𝑑𝑇 𝑑 3 3 4 3 3
(b). = (− 5 sin 𝑡 𝑖 + cos 𝑡 𝑗 + 𝑘) = − 5 cos 𝑡 𝑖 − sin 𝑡 𝑗
𝑑𝑡 𝑑𝑡 5 5 5

𝑑𝑇 𝑑𝑇/𝑑𝑡 3 3
= = − cos 𝑡 𝑖 − sin 𝑡 𝑗
𝑑𝑠 𝑑𝑠/𝑑𝑡 25 25
𝑑𝑇 𝑑𝑇
Karena = 𝑘𝑁, | 𝑑𝑠 | = |𝑘||𝑁| = 𝑘 𝑎𝑠 𝑘 ≥ 0
𝑑𝑠

𝑑𝑇 3 3 3 1 25
Maka 𝑘 = | 𝑑𝑠 | = √ (− 25 cos 𝑡 ) 2 + (− 25 sin 𝑡 )2 = 𝑑𝑎𝑛 𝜌 = =
25 𝑘 3

𝑑𝑇 1 𝑑𝑇
Dari = 𝑘𝑁, kita peroleh 𝑁 = = − cos 𝑡 𝑖 − sin 𝑡 𝑗
𝑑𝑠 𝑘 𝑑𝑠

𝑖 𝑗 𝑘
3 3 4 4 4 3
(c). B = T x N = |− sin 𝑡 cos 𝑡 |= sin 𝑡 𝑖 − 𝑐𝑜 𝑡 𝑗 + 𝑘
5 5 5 5 5 5
− cos 𝑡 − sin 𝑡 0
𝑑𝐵 4 4 𝑑𝐵 𝑑𝐵/𝑑𝑡 4 4
= cos 𝑡 𝑖 + sin 𝑡 𝑗, = = cos 𝑡 𝑖 + sin 𝑡 𝑗
𝑑𝑡 5 5 𝑑𝑠 𝑑𝑠/𝑑𝑡 25 25
4 4 4 1 25
𝜏 𝑁 = −𝜏(− cos 𝑡 𝑖 − sin 𝑡 𝑗) = cos 𝑡 𝑖 + sin 𝑡 𝑗 atau𝜏 = 𝑑𝑎𝑛 𝜎 = =
25 25 25 𝜏 4

Contoh
Carilah persamaan-persamaan dalam bentuk vector dan koordinat tegak lurus untuk (a) vector
singgung satuan, (b) normal utama, dan (c) binormal terhadap kurva dari soal 16 pada titik dimana
t = π/3.
Jawab:
Misalkan T0, N0, dan B0 menunjukkan vector-vektor satuan singgung, normal utama dan binormal
pada titik dimana t = π/3. Maka dari soal 16 diperoleh:
−3√3𝑖 + 3𝑗 + 8𝑘 −𝑖 − √3𝑗 4√3𝑖 − 4𝑗 + 6𝑘
𝑇0= , 𝑁0 = , 𝐵0 =
10 2 10
Jika A adalah sebuah vector yang diketahui sedangkan r0 dan r berturut-turut menunjukkan fektor
kedudukan dari titik pangkal dan terminal vector A, maka r – r0 sejajar A dan dengan demikian
persamaan untuk a adalah (r – r0) x A = 0.
Maka
Persamaan vector singgung satuan : (r – r0) x T0 = 0
Persamaan normal utama : (r – r0) x N0 = 0
Persamaan binormal : (r – r0) x B0 = 0
3 3√3 4π
Dalam bentuk koordinat tegak lurus, dengan 𝑟 = 𝑥𝑖 + 𝑦𝑗 + 𝑧𝑘, r° = i+ j+ k
2 2 3

Soal Latihan
1. Sebuah titik bergerak sepanjang lingkaran x2 + y2 = 25 dengan laju sudut tetap ϴ radian
tiap detik dan berawal di (5,0). Tentukan r(t), v(t), |v(t)| dan a(t).
2. Sebuah titik bergerak sedemikian rupa sehingga lajunya tetap, yaitu v(t) = c (c konstanta).
Buktikan bahwa vektor kecepatan dan vektor percepatan selalu tegaklurus satu sama lain.
3. Dalam Contoh 9, andaikan Ө = 300 dan vo = 96 kaki tiap detik. Tentukan saat peluru
jatuh; tentukan juga laju dan jarak jatuhnya peluru dari titik asal.
4. Sebuah titik bergerak pada bidang dengan percepatan tetap a = aj. Buktikan bahwa
lintasannya adalah parabol atau sebuah garis lurus.
5. Sebuah titik bergerak pada sebuah hiperbol x2 - y2 = 1 dengan vektor posisi r(t) = cosh cti
+ sinh ctj dengan c sebuah konstanta. Buktikan bahwa a(t) = kr(t), dengan k sebuah
konstanta yang positif.
6. Sebuah titik bergerak pada elips x2/a2 + y2/b2 = 1 dengan vektor posisi r(t) = a cos ct i +
bsinctj dengan c konstanta. Buktikan bahwa a(t) = kr(t), dengan k konstanta yang
negative.
7. Dalam sebuah permainan kasti, sebuah bola dipukul dan meninggalkan pemukul dengan
sudut 450 dengan arah mendatar. Bola tersebut jatuh di tanah sejauh 300 kaki dari tempat
pemukul bola. Berapakah kecepatan awal bola tersebut?
8. Sebuah bola kecil digulingkan dari suatu meja horisontal yang tingginya 4 kaki dengan
kecepatan 20 kaki/det. Pada saat menyentuh lantai, berapakah sudut dan kecepatan bola
tersebut?
9. Sebuah kaleng terbuka dipasang pada tepi suatu roda vertikal yang berputar yang jari-
jarinya 60 cm. Ujung terbuka kaleng tersebut mengarah ke pusat roda. Di dalam kaleng
terdapat sebuah kelereng. Berapakah kecepatan sudut (anguler) terkecil yang harus
dipertahankan agar kelereng tidak terjatuh keluar dari kaleng?

Anda mungkin juga menyukai