Definisi Kelengkungan
Misalkan C adalah kuva halus (pada bidang atau ruang) yang diberikan oleh r ( s ) ,dimana s
adalah parameter panjang busur. Kelengkungan K di s dapat diberikan oleh
K= | | ||
dT
ds
= T ' ( s )||
Sebuah lingkaran mempunyai kelengkungan yang sama di setiap titiknya. Selain itu,
kelengkungan dan jari-jari lingkaran berbanding terbalik. Artinya, lingkaran yang berjari-jari
besar mempunyai kelengkungan yang kecil, dan lingkaran yang berjari-jari kecil mempunyai
kelengkungan yang besar.
Contoh:
1
Tunjukan bahwa kelengkungan sebuah lingkaran berjari-jari r di K= .
r
Penyelesaian:
Kita anggap lingkaran berpusat pada titik asal, misalnya (x , y ) adalah sembarang titik pada
lingkaran dan misal s merupakan panjang busur dari (r , 0) sampai ( x , y ) , seperti yang
ditunjukan pada gambar 12.34.
Dengan permisalan θ menjadi sudut tengah lingkaran, maka lingkaran tersebut dapat
direpresentasikan dengan
r ( θ )=r cos θ i+r sin θ j θ adalah parameter
r' ( s)
T ( s) =
||r ' ( s)||
s s
¿−sin i+ cos j
r r
dan kelengkungan yang diberikan oleh
¿ | −1
r
s 1 s
cos i− sin j
r r r |
1
¿
r
di setiap titik pada lingkaran.
Teorema 12.8 Rumus untuk Kelengkungan
Jika C adalah kuva halus yang diberikan oleh r ( s ) ,maka kelengkungan K dari C di r diberikan
oleh
K=¿|T ( t )|∨
' ¿ =¿|r (t ) ×r ' ( t )|∨ ¿ 3 ¿¿
' '
' ds
Karena ¿∨r ( t )∨¿= , rumus pertama menyatakan bahwa kelengkungan adalah laju
dt
perubahan vektor singgung T dengan laju perubahan panjang busur. Misalkan ∆ t adalah
“bilangan kecil”. Maka
[T ( t+ ∆ t )−T ( t ) ]
'
T (t) ∆t T ( t+ ∆ t ) −T ( t ) ∆ T
≈ = =
ds [ s ( t+ ∆ t )−s ( t ) ] s ( t+ ∆ t ) −s ( t ) ∆ s
dt ∆t
Dengan kata lain, untuk ∆ s tertentu semakin besar panjang ∆ T semakin banyak kurva yang
ditekuk pada t , seperti yang ditunjukan pada gambar 12.35
dan r ' ' (x )=f ' ' ( x ) j. Karena r '( x )× r ' ' (x )=f '' ( x ) k , maka kelengkungannya adalah
¿∨r '( x )× r ' ' (x)∨¿
K= 3
||r ' ( x )||
¿ ¿ f '' ( x )∨ ¿ ¿
3
{1+ [ f ( x ) ] }
' 2 2
¿ ¿ y ' '∨ ¿ ¿
3
[ 1+ ( y ) ]' 2 2
Karena kelengkungan di P ( 2,1 ) adalah maka jari-jari lingkaran kelengkungan di titik tersebut
adalah 2. Jadi, pusat kelengkungannya adalah (2 ,−1), seperti pada gambar 12.37. ( Pada
gambar, bahwa kurva mempunyai kelengkungan terbesar di P )
Panjang busur dan kelengkungan berkaitan erat dengan komponen percepatan tangensial dan
normal. Komponen percepatan tangensial adalah laju perubahan kecepatan, yang selanjutnya
merupakan laju perubahan panjang busur. Komponen ini bernilai negatif jika benda bergerak
lambat dan positif jika benda bergerak bertambah cepat. Jadi komponen tangensial
merupakan fungsi dari panjang busur dan tidak bergantung pada kelengkungan. Sebaliknya,
komponen normal percepatan merupakan fungsi kecepatan dan kelengkungan. Komponen ini
mengukur percepatan yang bekerja tegak lurus terhadap arah gerak.
Teorema 12.10 Percepatan, Kecepatan, dan Kelengkungan
Jika r (t ) adalah vektor posisi untuk kurva halus C , maka vektor percepatannya diberikan
( ) d2 s
oleh a t = 2 T + K
dt dt( )
ds 2
N
ds
dimana K adalah kelengkungan C dan adalah kecepatannya.
dt
Bukti Untuk vektor posisi r (t )
a ( t )=a T T + aN N
¿
d2 s
dt2
T + K ( )
ds 2
dt
N
Asika Duri (4111422012)
2 1 3
3. Tentukan kelengkungan kurva yang diberikan oleh r ( t )=2 t i+ t j− t k .
3
2
a. K=
( t +2 )2
2
b. K= 2
t +2
2
c. K= 2
( t +2 )
2
2
d. K= 2
( t −2 )
2
2
e. K=
( t−2 )2
Jawaban: C
Penyelesaian:
¿
Menggunakan rumus K=¿|T ( t )|∨
'
'
¿
¿∨r ( t )∨¿
2i+2 t j −t 2 k
¿ 2
t +2
¿∨T ( t ) ∨¿= √
2 2
' (−4 t ) + ( 4−2 t ) + (−4 t ) 2 2
2
panjang T ' (t)
( t 2 +2 )
¿
√ 2 2 4
16 t + 16−16 t +4 t +16 t
2
2
( t 2+ 2 )
¿√
16 t 2+ 16+4 t 4
2
( t 2 +2 )
¿√
4 2
4 t +16 t +16
2
( t 2 +2 )
¿√
2 2
(2t +4 )(2t +4)
2
( t 2 +2 )
2
(2 t + 4)
¿ 2
( t 2+2 )
2(t 2 +2)
¿ 2
( t2 +2 )
2
¿ 2
t +2
¿
Jadi, K=¿|T ( t )|∨
'
¿
' Kelengkungan
¿∨r ( t )∨¿
2
2
t +2
K= 2
t +2
2
K= 2
( t +2 )
2
Sumber: https://drive.google.com/file/d/1DuY42Ay6u_t1uNeHxp3qx8V151WFRXWK/view
(hal. 873)
Sumber Referensi
1. https://drive.google.com/file/d/1DuY42Ay6u_t1uNeHxp3qx8V151WFRXWK/view
2.
3.