Di Susun Oleh : 1. Imam Bustoni 2. Misbakhul Munir 3. Benny Azhar F. 4. Atis Badrotul Jamil 5. Erlinawati 6. Nidaul Fitriyah 7. Wahyu Agustin (085127) (085198) (095133) (095153) (095191) (095167) (095208)
Program Studi Pendidikan Matematika 2009 E SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA JOMBANG 2012
1
DIFERENSIAL VEKTOR
A. Fungsi vektor Fungsi adalah suatu aturan yang memasangkan setiap elemen didaerah asal kepada sebuah elemen di daerah hasil. Fungsi vektor adalah fungsi yang daerah asalnya berupa himpunan bilangan real dan daerah hasilnya berupa himpunan vektor. Pada R2 : Jika a = [a1, a2] dinyatakan dengan ruas garis berarah yang bertitik awal adalah titik asal 0, maka a disebut vektor posisi dari titik (a1, a2). Definisi 2.1 Misal f dan g masing masing merupakan fungsi skalar t dalam selang (interval) I, maka [f(t), g(t)] mendefinisikan sebuah vektor untuk setiap bilanagn t dalam I. Dikatakan bahwa suatu fungsi vektor mempunyai nilai (vektor). () [ ( ) ( )] () () () dengan selang I didefinisikan dan
Artinya, jika (t) menyatakan suatu vektor posisi untuk suatu bilangan t dalam I, maka selama t menjelajahi semua nilai dalam I, titik ujung P(f (t), g (t)) dari vektor posisi itu menjelajahi lengkungan datar (kurva dalam bidang datar) C. Pada gambar di bawah ini yang akan dinyatakan dengan persamaan parameter : x = f (t), y = g (t) untuk t Y P(f (t), g (t))
(t)
I.
0 0
Gambar 2.1
Definisi 2.2 Misal suatu fungsi vektor yang didefinisikan oleh ( ) untuk t mendekati t0 I adalah vektor () Dengan syarat bahwa Contoh : Jika ( ) () Definisi 2.3 Fungsi vektor dikatakan kontinu di t = t0 jika : a. b. c. terdefinisi di t = t0 ( ) ada, dan () ( ) [ ( ) ( )] kontinu [ [ ], maka ] [ ] () [ () ( )] ( ) ada. [ ( ) ( )], maka limit
Dengan demikian, syarat perlu dan cukup agar ( ) di t = t0 ialah g (t) keduanya kontinu di t = t0.
Secara umum apabila t berubah, maka panjang / besar dan arah ( ) juga berubah. Pada R3 : Definisi definisi untuk fungsi fungsi vektor pada R3 merupakan perluasan secara wajar dari definisi definisi untuk fungsi fungsi vektor pada R2. Berikut adalah kumpulan definisi definisi yang dapat digunakan sebagai acuan : Definisi 2.4 Misal f, g dan h adalah fungsi fungsi skalar t yang didefinisikan dalam suatu selang I, maka : a. Suatu fungsi vektor didefinisikan dalam selang I oleh : () () b. Jika t0 [ ( ) ( ) ( )] () () () t0 adalah vektor : () ( )]
3
Dengan syarat ketiga limit diruas kanan ada. c. Fungsi vektor yang didefinisikan oleh ( ) [ ( ) ( ) ( )] dikatakan kontinu di t = t0 jika dan hanya jika f (t), g (t) dan h (t) masing masing kontinu di t = t0. Contoh : 1. Fungsi vektor yang menyatakan vektor posisi titik P yang menjelajahi parabola y2 = 4x diperoleh dengan : y2 = 4x dinyatakan dengan persamaan parameter x = t2, y = 2t dengan t adalah bilanagn real, sehingga koordinat untuk setiap titik P pada parabola itu adalah P (t2, 2t). Dengan demikian vektor posisi titik P adalah : ( ) ( ) ( ) ( )
2. Suatu partikel P bergerak pada suatu kurva C dengan persamaan : . Fungsi vektor yang merupakan vektor posisi partikel P di setiap titik pada C adalah : ( ) ( ) ( ) ( )
B. Turunan fungsi vektor. Definisi Misal suatu fungsi vektor. Turunan dari () ( adalah vektor lain ) () yang
Gambar 2.2 Jika suatu titik untuk suatu nilai t pada posisi P(f (t), g (t)) bergerak pada suatu lengkungan C dengan perubahan nilai t sebesar posisi Q(f (t + () ( ) Maka : Jika () ( (
( ) (
), g (t +
))
( ( )
) , sedang
searah dengan tangens arah di P. Dari definisi 2.2 dan 2.4 dapat disimpulkan bahwa turunan fungsi vektor dapat dinyatakan dalam bentuk turunan f dan g pada R2 dan bentuk turunan f, g dan h pada R3 sebagai berikut : Pada R2 : ( )
[ ( ( ( ) ( ) ) ( ) )] [ ( ) ( )] ( ) ( ) ( )
* [ ( ) Pada R3 : ( )
[ ( ( (
( )
( )
( )]
( ) ( ) ) ) ( ) ) ( ( ) ( ( ) ) ( )] [ ( ) ( ) ( )] ( ) ( ) ( ) ) ( )
+
( ) ( )
( )
( )]
didefinisikan :
( ) = [f (t), g (t)] atau ( ) = f(t) + g (t) maka turunan ( ) ( ) Pada R3 : ( ) = [f (t), g (t), h (t)] atau ( ) ( ) ( ) ( ) [ ( ) ( ) pada t diberikan oleh ( )] atau ( )
() maka
1. 2. 3. 4. 5. 6.
( ( ( ( ( ( ( )
) ) ) )) * + * + ( )
Pembuktian : 1. ( Bukti : ( )
( ) ( )
2.
( Bukti : (
)(
3.
( Bukti : (
) (
4.
( Bukti : Misal :
5.
( Bukti : (
) *
) + ( )
6.
( Bukti : (
))
))
( + + *
) ( + ) ( )
* *
b.
pertama, merupakan fungsi vektor lagi dan didefinisikan oleh : Pada R2: [ [ ( ) ( ) ( )] atau ( )] ( ) () () () ( ) keduanya ada. ( )] atau () ] () ( ) ketiganya ada.
C. Kecepatan dan Percepatan. Misal () () ( ) suatu fungsi vektor pada R2 yang dapat ( ) suatu vektor posisi yang
dinyatakan oleh ruas garis berarah . Maka selama t berubah titik ujung P(f (t), g (t)) menjelajahi lengkung C yang mempunyai persamaan parameter x = f (t), y = g (t), t I. Dari hubungan ini, () () ( ) disebut persamaan vektor
()
()
Definisi 2.6 Kecepatan sesaat pada saat t dari titik P (x, y) yang bergerak pada lengkungan x = f (t), y = g (t) selama t berubah ubah, didefinisikan sebagai : () Dengan syarat ( ) () ()
( ) keduanya ada. ( ) menentukan besar dan arah ( ), yang sama dengan () ( ) adalah ( )
dy / dx, yaitu tanjakan garis singgung pada lengkungan yang dijelajahi oleh P. Besar / panjang vektor kecepatan : | ( )| ( ( )) ( ( ))
Disebut laju titik bergerak P pada saat t. Definisi 2.7 Turunan vektor kecepatan disebut vektor percepatan dan dinyatakan oleh : () () ()
Secara umum, vektor percepatan tidak berarah dengan garis singgung pada lengkungan.
10
()
()
dinyatakan dalam cm dan parameter t dalam detik, maka laju akan ditentukan dalam bentuk cm per detik (cm/det), demikian juga besar percepatan dalam cm/det. Contoh : Vektor posisi dari suatu benda yang bergerak dibidang diberikan oleh ( ) Penyelesaian : Kecepatan dan percepatan pada saat t adalah : ( ) ( ) Dan laju adalah : | ( )| | ( )| Ketika t = 1, maka : Kecepatan : ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ,t 0. Carilah kecepatan, percepatan dan laju ketika t = 1.
Percepatan : ( ) ( ) Laju : | ( )| ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
11
DAFTAR PUSTAKA
Stewart, James. Kalkulus/James Stewart; alih bahasa, I nyoman Susila, Hendra Gunawan; editor, Nurcahyo, Mahanani, Amalia Safitri. edisi 4--. Jakarta: Erlangga,2003.
Sukahar.Analisis Vektor.Surabaya.1991.
12