Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 3

1. Hanny Puspha Jayanti (19106010004)


2. Rila Handini Agestia (19106010006)
3. Hanifah Rahmawati (19106010018)
4. Rivana Nur Hamidah (19106010036)

BAB 11 Barisan dan Deret Tak Hingga


11.3 Test Integral dan Estimasi Jumlah

Secara umum, sulit untuk menemukan jumlah pasti sebuah deret. Kami dapat

1
melakukannya untuk deret geometris dan deret ∑ n( n+1) karena dalam setiap kasus tersebut

kita dapat menemukan rumus sederhana untuk n jumlah bagian dari Sn. Tetapi biasanya tidak
mudah untuk menemukan formula seperti itu. Oleh karena itu, dalam beberapa bagian
berikutnya, kami mengembangkan beberapa pengtestan yang memungkinkan kami untuk
menentukan apakah suatu deret konvergen atau divergen tanpa secara eksplisit menemukan
jumlahnya. (Namun, dalam beberapa kasus, metode kami akan memungkinkan kami menemukan
estimasi yang baik dari jumlah tersebut.) Pengtestan pertama kami melibatkan integral tak wajar.

Kita mulai dengan menyelidiki deret yang suku-sukunya merupakan kebalikan kuadrat
dari bilangan bulat positif:

Tidak ada rumus sederhana untuk jumlahnya Sn dari n pertama, tetapi tabel nilai
perkiraan yang dihasilkan komputer yang diberikan dalam margin menunjukkan bahwa jumlah
parsial mendekati angka yang mendekati 1.64 dengan n → ∞ dan sepertinya deret tersebut
konvergen.

Kami dapat mengkonfirmasi kesan ini dengan argumen geometris. Gambar 1

1
menunjukkan kurva y= dan persegi panjang yang terletak di bawah kurva. Alas setiap persegi
x2

1
panjang adalah interval panjang 1; tinggi sama dengan nilai fungsi y= di titik akhir kanan
x2
interval.
Jadi jumlah dari luas persegi panjang tersebut adalah

Jika kita mengecualikan persegi panjang pertama, total luas persegi panjang yang tersisa

1
lebih kecil daripada area di bawah kurva y= untuk x ≥ 1, yang merupakan nilai integral
x2

∫ x12 dx. Pada Bagian 7.8 kami menemukan bahwa integral tak wajar ini konvergen dan bernilai
1

1. Jadi gambar menunjukkan bahwa semua jumlah parsial kurang dari

Jadi jumlah parsial dibatasi. Kita juga tahu bahwa jumlah parsial meningkat (karena
semua sukunya positif). Oleh karena itu jumlah parsial bertemu (dengan Teorema Urutan Mono
tonik) dan deretnya konvergen. Jumlah deret (batas jumlah parsial) juga kurang dari 2:
[Jumlah pasti dari deret ini ditemukan oleh matematikawan Swiss Leonhard Euler (1707–1783)

π2
sebagai , tapi pembuktian fakta ini cukup sulit. (Lihat Soal 6 di Soal Plus berikut Bab 15.)]
6

Sekarang mari kita lihat rangkaiannya

Tabel nilai Sn menunjukkan bahwa jumlah parsial tidak mendekati bilangan berhingga,
jadi kami menduga bahwa deret yang diberikan mungkin divergen. Sekali lagi kami

1
menggunakan gambar untuk konfirmasi. Gambar 2 menunjukkan kurva y= , tetapi kali ini
√x
kita menggunakan persegi panjang yang puncaknya terletak di atas kurva.

Alas setiap persegi panjang adalah interval dengan panjang 1. Tingginya sama dengan

1
nilai fungsi y= pada titik akhir kiri interval. Jadi jumlah area dari semua area persegi panjang
√x
adalah
1
Luas total ini lebih besar dari luas di bawah kurva y= untuk x ≥ 1 yang sama dengan
√x

integral ∫ √1x dx tapi kita tahu dari Bagian 7.8 bahwa integral tak wajar ini divergen. Dengan
1

kata lain, luas daerah di bawah kurva tidak terbatas. Jadi jumlah deret tersebut harus tak
terhingga; artinya, deretnya berbeda.

Jenis penalaran geometris yang sama yang kita gunakan untuk dua deret ini dapat
digunakan untuk membuktikan pengtestan berikut. (Buktinya diberikan di akhir bagian ini.)

Tes Integral Seharusnya f adalah fungsi terus menerus,fungsi positif, fungsi menurun,


pada [1, ∞ ] dan a n=f ( n ) . Kemudian deret ∑ an konvergen jika dan hanya jika integral
n =1

tak wajar dari ∫ f ( x ) dxkonvergen. Dengan kata lain :


1

∞ ∞
i. Jika ∫ f ( x ) dx konvergen, maka ∑ an konvergen.
1 n =1

Catatan : saat kami menggunakan Tes Integral, tidak diperlukan untuk memulai deret atau
integral saat n = 1. Misalnya, dalam mengtest deret

∞ ∞
1 1
∑ (n−3)2
kita menggunakan∫ 2
dx
n=4 4 (n−3)

Juga, itu tidak perlu f menjadi selalu menurun. Yang penting adalah f akhirnya menurun, yaitu,


menurun untuk x lebih besar dari beberapa angka N. Kemudian ∑ a n adalah konvergen, jadi
n= N

∑ an adalah konvergen berdasarkan catatan 4 pada bagian 11.2.


n =1


1
`contoh 1 : Test deret dari ∑ 2konvergen atau divergen ?
n =1 n +1
1
Penyelesaian : fungsi f ( x )= 2 merupakan fungsi terus menerus, positif, dan fungsi menurun
n +1
pada interval [1, ∞ ] jadi kita menggunakan Tes Integral :

∞ t

∫ n21+1 dx=lim ∫ n21+1 dx=lim tan−1 x ¿t1 ⁡


1 1

π π π π
¿ lim ( tan−1 t− )= − =
t→∞ 4 2 4 4

∞ ∞
Jadi, ∫ n21+1 dx adalah integral konvergen, berdasarkan tes integral, test deret dari ∑ n21+1
1 n =1

adalah konvergen.


1
Contoh 2 : untuk apa nilai p dalam test deret ∑ konvergen?
n =1 np

1 1
Penyelesaian : jika p<0 , maka lim p
=∞ . Jika p=0 , maka lim p =1. Di dalam kasus lain
n→∞ n n → ∞ n

1
lim ≠ 0, sehingga memberikan nilai test deret yang divergen berdasarkan tes divergensi (pada
n→∞ np
bagian 11.2.7).
Untuk menggunakan Tes Integral kita
harus menjadi mampu mengevaluasi 1
Jika p>0 , maka fungsi f ( x )= =∞ sangat jelas
np

fungsi terus menerus, positif, dan fungsi menurun
∫ f ( x )dx dan karena itu, kita harus
1 pada interval [1, ∞ ]. (dapat dilihat pada bab 7
dapat menemukan anti-turunan dari f. bagian 7.8.2) bahwa
seringkali sulit atau tidak mungkin, jadi ∞

kami membutuhkan tes lain untuk ∫ x1p dx konvergen jika p >1 dan divergen jika p ≤ 1.
1

1
Ini mengikuti dari Tes Integral bahwa seri ∑ np menyatu jika p>1 dan divergen jika 0< p ≤ 1.

(untuk p=1, deret ini adalah seri harmonic yang dibahas dalam Contoh 8 pada bagian 11.2.
Deret dalam contoh 2 disebut p−deret . Ini penting di sisa bab ini, jadi kami merangkum
hasil dari contoh 2 untuk referensi di masa mendatang sebagai berikut.


1
1 p−deret ∑ konvergen jika p>1 dan divergen jika p ≤1.
n=1 np

Contoh 3 :

a). deret

∑ n13 = 113 + 213 + 313 + 413 +…


n =1

Adalah konvergen karena itu adalah p−deret dengan p=3 >1.

b). deret

∞ ∞

∑ n11 /3 =∑ 31 =1+ 31 + 31 + 31 +…
n =1 n=1 √ n √2 √3 √ 4
1
Adalah divergen karena itu adalah p−deret dengan p= <1.
3

Catatan: kita harus tidak menyimpulkan dari Test Integral bahwa jumlah deret sama dengan
nilai integralnya. Faktanya,

∞ ∞
1 π2
∑ n2 = 6 sedangkan ∫ x12 dx=1
n =1 1

Sehingga dengan demikian, secara umum


∞ ∞

∑ an ≠ ∫ f ( x ) dx
n =1 1


ln n
Contoh 4: tentukan apakah deret tersebut ∑ konvergen atau divergen ?
n =1 n
ln x
Penyelesaian : fungsi f ( x )= x adalah terus menerus dan positif untuk x >1 karena

berdasarkan logaritma fungsinya bersifat terus menerus (kontinu). Tetapi tidak


jelas apakah fungsi f tersebut menurun, jadi kami menghitung turunannya:

1
f '(x ) =
( x)
x−ln x
=
1−ln x
2 2
x x

Jadi, f ' ( x )<0 ketika ln x >1 sehingga x> e. Ini mengikuti bahwa fungsi f akan menurun
ketika x >e , dengan demikian kita dapat mengaplikasikan Test Tes Integral:
∞ t

∫ lnx x dx=lim ∫
t→∞ 1
ln x
x
dx=lim ¿ t1=lim ¿¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿ ¿
t→∞ t→∞
1

Karena integral tak wajar ini divergen, maka Test deret ∑ ln ( n ) /n akan selalu divergen oleh Tes
Integral.

Memperkirakan Jumlah Deret

Misalkan kita telah dapat menggunakan Tes Integral untuk


menunjukkan deret∑ an adalah konvergen dan sekarang kita ingin
menemukan perkiraan jumlah tersebut s dari deret. Tentu saja,

setiap jumlah parsial sn adalah perkiraan s karena nlim


→∞
s n=s. Tapi

seberapa baik perkiraan seperti itu? Untuk mengetahuinya, kita


perlu memperkirakan ukuran sisanya
Rn =s−sn =an +1+ an+2 +a n+3 +…

Pengingat Rn adalah kesalahan yang dibuat saat sn, jumlah yang


pertama n istilah, digunakan sebagai pendekatan terhadap jumlah
total.
Kita menggunakan notasi dan ide yang sama seperti dalam Tes
Integral, dengan asumsi
f menurun ¿. Membandingkan luas persegi panjang dengan luas di
bawah y=f (x ) untuk x >n pada gambar 3, kita melihat bahwa


Rn =an +1+ an+2 +… ≤∫ f (x )dx
n

Demikian pula, kita lihat dari Gambar 4 itu


Rn =an +1+ an+2 +… ≤ ∫ f (x) dx
n+1

Jadi kita telah membuktikan perkiraan kesalahan berikut.

f ( k )=a k , dimana f adalah fungsi kontinu,


2 Perkiraan Sisa untuk Tes Integral Seharusnya
positif, menurun untuk x ≥ n dan ∑ an adalah konvergen. Jika Rn =s−sn , kemudian
∞ ∞

∫ f ( x )dx ≤ R n ≤∫ f (x) dx
n+1 n

V CONTOH 5

1
(a) Perkirakan jumlah deret ∑ dengan menggunakan jumlah dari 10 suku pertama.
n3
Perkirakan kesalahan yang terlibat dalam perkiraan ini.
(b) Berapa syarat yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa jumlahnya akurat hingga dalam
0,0005?


1
SOLUSI Di kedua bagian (a) dan (b) kita perlu tahu ∫ f ( x )dx. Dengan f ( x )= ,
n x3
memenuhi kondisi Test Integral, kita memiliki
∞ t

∫ x13 dx=lim [ ]
−1
2
=lim
−1 1
t →∞ 2 x n t → ∞ 2t
2 ( 1
+ 2 = 2
2n 2n )
n

(a) Mendekati jumlah deret dengan jumlah parsial ke-10, kita punya

∑ n13 ≈ s 10=¿ 113 + 213 + 313 +…+ 101 3 ≈ 1.1975 ¿


n =1

Menurut perkiraan sisa di 2 , kita punya


1 1 1
R10 ≤∫ 3
dx= 2
=
10 x 2(10) 200

Jadi ukuran errornya paling banyak 0,005.

(b) Akurasi dalam 0,0005 berarti kita harus menemukan nilai n seperti yang
Rn ≤ 0.0005. Sejak


1 1
Rn ≤∫ 3
dx= 2
n x 2n

Kita ingin

1
<0.0005Memecahkan ketidaksetaraan ini, kita dapatkan
2n 2

1
n2 > =1000 or n> √ 1000 ≈ 31.6
0.001

Kita membutuhkan 32 istilah untuk memastikan keakuratan dalam 0,0005.

Jika kita menambahkan sn ke setiap sisi pertidaksamaan di 2 , kita dapatkan

∞ ∞
3 sn + ∫ f (x )dx ≤ s ≤ sn +∫ f (x) dx
n +1 n

karena sn + Rn =s . Pertidaksamaan di 3 memberikan batas bawah dan batas atas untuk s.


Mereka memberikan perkiraan yang lebih akurat untuk jumlah deret daripada jumlah parsial sn.


1
CONTOH 6 Gunakanl 3 ldengan n=10 untuk memperkirakan jumlah deret ∑ .
n =1 n3

SOLUSI Ketidaksetaraan di 3 menjadi


∞ ∞
1 1
s10 +∫ 3 dx ≤ s ≤ s 10+∫ 3 dx
11 x 10 x

Dari contoh 5 kita tahu bahwa

∫ x13 dx= 21n2


n

Jadi

1 1
s10 + 2
≤ s ≤ s 10+ 2
2( 11) 2(10)

Menggunakan s10 ≈1.197532, kita dapatkan

1.201664 ≤ s ≤ 1.202532

Jika kita mendekati s pada titik tengah interval ini, maka kesalahannya paling banyak setengah
panjang interval. Begitu

∑ n13 ≈1.2021 dengan eror < 0.0005


n =1

Jika kita membandingkan Contoh 6 dengan Contoh 5, kita melihat bahwa perkiraan yang
ditingkatkan dalam 3 dapat
jauh lebih baik dari perkiraan s ≈ s n. Untuk membuat kesalahan lebih kecil dari 0,0005 kita harus
menggunakan 32 istilah dalam Contoh 5 tetapi hanya 10 istilah dalam Contoh 6.
.
Bukti Test Integral

Kita telah melihat ide dasar dari bukti test integral pada

Gambar 1 dan 2 untuk deret  1


n2
dan  1
n . Untuk deret

umum a n
, lihat Gambar 5 dan 6 disamping. Luas

persegi berbayang pertama pada Gambar 5 adalah nilai f di

ujung kanan [1,2] yaitu f (2)  a2 . Jadi, bandingkan area

persegi Panjang yang diarsir dengan area dibawah y  f ( x)

dari 1 ke n, maka kita dapat melihat

(Perhatikan bahwa ketidaksetaraan ini bergantung pada


fakta bahwa f menurun). Demikian juga, Gambar 6
menunjukkan bahwa

 f ( x)dx
(i) Jika 1 adalah konvergen, maka memberikan

Karena f ( x)  0 . Oleh karena itu


s 
Karena sn  M untuk setiap n, urutan n terbatas ke atas. Juga

s 
Karena an 1  f (n  1)  0 . Jadi n adalah urutan berbatas yang meningkat dan begitu juga

konvergen dari Teorema Monotonic Sequence (11.1.12). Ini berarti jika a n


adalah konvergen.

 n

 f ( x)dx  f ( x)dx   jika n   karena f ( x)  0.


(ii) Jika 1 adalah divergen, maka 1

memberikan

Dan jika sn 1  . Ini menyiratkan jika sn 1   dan juga a n


divergen.

Anda mungkin juga menyukai