Anda di halaman 1dari 14

Deret Binomial

Ayundyah Kesumawati

Prodi Statistika FMIPA-UII

June 25, 2015

Ayundyah (UII) Deret Binomial June 25, 2015 1 / 14


Deret Binomial

Pendahuluan

Kita telah mengenal Rumus Binomial. Untuk bilangan bulat positif p, yaitu
         
p p p 2 p 3 p 4 p p
(1 + x) = 1 + x+ x + x + x + ... + x
1 2 3 4 p

dimana
 
p p! p(p − 1)(p − 2)...(p − k + 1)
= =
k k!(p − k)! k!

Ayundyah (UII) Deret Binomial June 25, 2015 2 / 14


Deret Binomial

Perhatikan bahwa jika kita mendefinisikan ulang kp menjadi




 
p p(p − 1)(p − 2)...(p − k + 1)
=
k k!

Maka kp masuk akal untuk sebarang bilangan real p, asalkan k adalah




bilangan bulat positif. Tentu saja, jika p adalah bil angan bulat positif ,
p!
maka definisi kita yang baru direduksi menjadi
k!(p − k)!

Ayundyah (UII) Deret Binomial June 25, 2015 3 / 14


Deret Binomial

Teorema Deret Binomial


Untuk sebarang bilangan real p dan untuk |x| < 1
       
p p p 2 p 3 p 4
(1 + x) = 1 + x+ x + x + x + ...
1 2 3 4

Contoh Representasikan (1 − x)−2 dalam deret McLaurin untuk |x| < 1


Penyelesaian
Berdasarkan Teorema Deret Binomial sehingga didapatkan
−2 (−2)(−3) 2 (−2)(−3)(−4) 3
(1 + x)−2 = 1 + x+ x + x + ...
1! 2! 3!
= 1 − 2x + 3x 2 − 4x 3 + ...

sehingga

(1 + x)−2 = 1 − 2x + 3x 2 − 4x 3 + ...

Ayundyah (UII) Deret Binomial June 25, 2015 4 / 14


Deret Binomial


Representasikan 1 + x dalam deret McLaurin dan gunakan deret ini

untuk menghampiri 1, 1 sampai lima tempat desimal.
Penyelesaian
Berdasarkan teorema Deret Mc Laurin didapatkan
1 1
− 12 2 1
− 21 − 23 3
     
1
2 2 2
(1 + x) 2 = 1 + x+ x + x + ...
1! 2! 3!
1 1 1
= 1 + x − x 2 + x 3 + ...
2 8 16

Jadi
p 0, 1 0, 01 0, 001 5(0, 0001)
1, 1 = 1 + − + − + ...
2 8 16 128
= 1, 04881

Ayundyah (UII) Deret Binomial June 25, 2015 5 / 14


Deret Binomial

Contoh
Hitunglah
Z 0,4 p
1 + x 4 dx
0

sampai lima desimal


Penyelesaian Dari contoh sebelumnya didapatkan
1 1 1 1
(1 + x 4 ) 2 = 1 + x 4 − x 8 + x 12 − ..
2 8 16
Jadi,
Z 0,4 p Z 0,4  
1 4 1 8 1 12
1 + x 4 dx = 1 + x − x + x − .. dx
0 0 2 8 16
0,4
x5 x9 x 13

= x+ − + + .. ≈ 0, 40102
10 72 208 0

Ayundyah (UII) Deret Binomial June 25, 2015 6 / 14


Topik Khusus Deret Tak Terhingga

1. Deret tak hingga dari suku-suku kompleks


secara khusus deret pangkat dengan bentuk

X
an z n
n=0

dimana z = x + iy dan an mungkin adalah bilangan kompleks, dapat


diselesaikan dengan cara yang sama dengan deret real.Deret pangkat
semacam ini konvergen untuk |z| < R, yaitu pada bagian dalam dari
lingkaran konvergensi x 2 + y 2 = R 2 dimana R adalah jari-jari
konvergensi. (jika deret hanya untuk z = 0, maka kita mengatakan
bahwa jari-jari konvergensi R adalah nol; jika deret tersebut konvergen
untuk semua z, maka kita mengatakan bahwa jari-jari konvergensi
tersebut adalah ∞)

Ayundyah (UII) Deret Binomial June 25, 2015 7 / 14


Topik Khusus Deret Tak Terhingga

2. Deret tak hingga dari fungsi dengan dua variabel (atau lebih)
seperti

X
Un (x, y )
n=1

dapat diperlakukan dengan cara yang analog dengan deret dalam satu
variabel. Secara khusus, deret ini dapat dibahas dengan deret pangkar
dalam x dan y dengan bentuk

a00 + (a10 x + a01 y ) + (a20 x 2 + a11 xy + a02 y 2 ) + ...

dengan menggunakan subskrip rangkap dua untuk konstanta.


Sementara untuk satu variabel, dapat diekspansi fungsi-fungsi x dan y
yang sesuai dalam deret pangkat tersebut.

Ayundyah (UII) Deret Binomial June 25, 2015 8 / 14


Topik Khusus Deret Tak Terhingga

Teorema Taylor Dua Variabel


misalkan f adalah fungsi dua variabel x dan y. Jika semua turunan parsial
dari orde n adalah kontinu dalam daerah tertutup dan jika semua turunan
parsial (n+1) terdapat dalam daerah terbuka, maka
 
δ δ
f (x0 + h, y0 + k) = f (x0 , y0 ) + h + k f (x0 , y0 )
δx δy
δ 2
 
1 δ
+ h +k f (x0 , y0 )+
2! δx δy
δ n
 
1 δ
... + + h +k f (x0 , y0 ) + Rn
n! δx δy

dimana

δ n+1
 
1 δ
Rn = h +k f (x0 + θh, y0 + θk) 0 < θ < 1
(n + 1)! δx δy

Ayundyah (UII) Deret Binomial June 25, 2015 9 / 14


Topik Khusus Deret Tak Terhingga

dan dimana makna dari notasi operator adalah sebagai berikut:


 
δ δ
h +k f = hfx + kfy ,
δx δy
δ 2
 
δ
h +k = h2 fxx + 2hkfxy + k 2 fyy
δx δy

dan bentuk diatas dapat diekspansi dengan menggunakan teorema


binomial.

Ayundyah (UII) Deret Binomial June 25, 2015 10 / 14


Topik Khusus Deret Tak Terhingga

3. Deret Rangkap Dua


Perhatikanlah urutan bilangan (atau fungsi):
 
u11 u12 u13 ...
u21 u22 u23 ...
 
u31 u32 u33 ...
 
.. .. ..
. . .

Misalkan Smn = m
P Pn
p=1 q=1 upq adalah jumlah dari bilangan -
bilangan dalam m baris pertama dan n kolom pertama dari deret ini.
Jika terdapat sebuah bilangan S sedemikian rupa sehingga
Lim Smn = S, maka kita mengatakan bahwa deret rangkap dua
m,n→∞
P∞ P∞
p=1 q=1 upq konvergen terhadap jumlah S;atau jika tidak, maka
deret tersebut divergen.

Ayundyah (UII) Deret Binomial June 25, 2015 11 / 14


Topik Khusus Deret Tak Terhingga

4. Hasil kali Tak terhingga


MisalkanQPn = (1 + u1 )(1 + u2 )(1 + u3 )...(1 + un ) yang dinyatakan
sebagai nk=1 (i + uk ), dimana kita memisalkan bahwa
uk 6= −1, k = 1, 2, 3, ... Jika terdapat sebuah bilangan P 6= 0
sedemikian rupa sehingga Lim Pn = P, maka dapat dikatakan bahwa
n→∞
hasil kali takterhingga (1 + u1 )(1 +Qu2 )(1 + u3 )... = ∞
Q
k=1 (i + uk ),
atau singkatnya dituliskan dengan (1 + uk ) konvergen mutlak.

Ayundyah (UII) Deret Binomial June 25, 2015 12 / 14


Topik Khusus Deret Tak Terhingga

5. Dapat dijumlahkan
Misalkan S1 , S2 , S3 , ... adalah jumlah-jumlah parsial dari deret
P S1 + S2 S1 + S2 + S3
divergen uk , jika barisan S1 , , , ... (yang
2 3
dibentuk dengan menghitung mean aritmatika dari n suku pertama
dari S1 , S2 , S3P
, ... ) konvergen terhadap S, maka dapat dikatakan
bahwa deret uk adalah dapat dijumlahkan.

Ayundyah (UII) Deret Binomial June 25, 2015 13 / 14


Latihan Soal

Untuk nilai nilai x berapakah deret-deret berikut ini akan konvergen



X x n−1
n.3n
n=1

X (−1)n−1 x 2n−1
(2n − 1)!
n=1

X
n!(x − a)n
n=1

X n(x − 1)n
2n (3n − 1)
n=1

Ayundyah (UII) Deret Binomial June 25, 2015 14 / 14

Anda mungkin juga menyukai