Anda di halaman 1dari 19

MODUL BELAJAR ANIN

Konsep dan Soal

Disusun Oleh:
Abi Anin

Kelompok Studi Filsafat dan Sains Lanjut


Ocu Madani
Bangkinang Kota
2020
Sekapur Sirih dari Penerjemah

Bangkinang, Oktober 2020

Imansyah Putra

i
Daftar Isi

I Matematika 1
1 Persamaan Kuadrat 2
1.1 Menyelesaikan Persamaan Kuadrat dengan Melengkapkan Kuadrat . . 2

2 Kumpulan Soal Jawab 4


2.1 Aljabar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

3 Bilangan Real 5
3.0.1 Algoritma Pembagian Euclid . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6

II Aljabar 11
4 Persamaan Polinomial 12
4.1 Persamaan Kuadrat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12
4.2 Sifat Akar Persamaan Kuadrat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12
4.2.1 Kaitan Antara Persamaan Kuadrat dan Koefisiennya . . . . . . 13

Daftar Pustaka 13

ii
Daftar Gambar

iii
Kata Pengantar Edisi ke Empat

Imansyah Putra S.Si, M.Si

iv
Bagian I

Matematika

1
Bab 1

Persamaan Kuadrat

1.1 Menyelesaikan Persamaan Kuadrat dengan Me-


lengkapkan Kuadrat
Dalam buku 2 kita telah belajar bahwa persamaan kuadrat adalah persamaan yang
berbentuk,

ax2 + bx + c = 0, di mana a, b, dan c adalah bilangan real dan a 6= 0 (1.1)

Contoh 1.1.1. Menyelesaikan persamaan kuadrat dengan faktorisasi: Selesa-


ikan persamaan kuadrat x2 − 5x − 6

2
BAB 1. PERSAMAAN KUADRAT 3
Bab 2

Kumpulan Soal Jawab

2.1 Aljabar
1. Carilah,
2x
y−x
+2
x 2 = ...
x2 −y 2
−1

a. −2x−2y
c. 2x−2y e. x + y
y y
−2x+2y 2x+2y
b. y
d. y

Penyelesaian:
2x+2(y−x)
2x
y−x
+2 2x
y−x
+ 2(y−x)
y−x (y−x)
2 = 2 2 = x2 −(x2 −y 2 )
x
x2 −y 2
−1 x2
(x2 −y 2 )
− xx2 −y
−y 2 (x2 −y 2 )
2 2
2x + 2y − 2x y −x
= × 2
y−x x − (x2 − y 2 )
2y (y + x)(y − x) 2(y + x) 2y + 2x
= × = =
(y − x) y2 y y

2. Hitunglah,
1 1
(x+3)
+ (x−3)
4 2 = ...
(x+3)
− (x−3)

x
a. 2x c. x+9
e. x + 9
x−9
x 2x+9
b. x−9
d. x+9

4
Bab 3

Bilangan Real

Dalam bab ini akan dikaji lebih jauh konsep-konsep penting bilangan real di mana
pada bab sebelumnya telah dikaji konsep bilangan irasional. Dalam bab ini juga di-
perkenalkan sebuah lemma atau dalil bantu penting dalam teori bilangan.
Lemma 3.0.1. Lemma Pembagian Euclide: Untuk sebarang dua bilangan bulat
positif a dan b, ada bilangan bulat q dan r tunggal sedemikian sehingga
a = bq + r, di mana 0 ≤ r < b
Dalam hal ini a adalah yang dibagi, b pembagi, q adalah hasil bagi dan r adalah sisa.
Yang dibagi = (Pembagi × hasil bagi) + Sisa
Catatan 3.0.1. Lemma: Lemma adalah sebuah pernyataan yang telah terbukti yang
digunakan untuk membuktikan pernyataan lainnya.
Contoh 3.0.1. Ketika 117 dibagi dengan 14, diperoleh 8 sebagai hasil bagi dengan
sisa 5. Dalam hal ini yang dibagi = 117, pembagi = 14, hasil bagi = 8 dan sisa = 5.

Jelaslah, 117 = (14 × 8) + 5.


Contoh 3.0.2. Sebuah bilangan ketika dibagi dengan 73 menghasilkan 34 sebagai ha-
sil bagi dan 23 sebagai sisa. Carilah bilangan tersebut.

Penyelesaian:

Menurut lemma pembagian Euclid,


Yang dibagi = (yang membagi × hasil bagi) + sisa
= (73 × 34) + 23 = (2482 + 23) = 2505

5
BAB 3. BILANGAN REAL 6

Catatan 3.0.2. Algoritma Algoritma adalah suatu tahapan langkah-langkah yang


terdefinisikan dengan baik yang memberikan metode bagi memecahkan tipe tertentu
dari persoalan.

3.0.1 Algoritma Pembagian Euclid


Algoritma Pembagian Euclid Yaitu suatu teknik untuk menghitung FPB (Faktor
Persekutuan Terbesar) dari dua bilangan bulat positif yang diberikan, misalkan antara
a dan b dengan a > b dengan langkah-langkah sebagai berikut:

• Langkah 1: Pada pembagian a dengan b, diperoleh hasil bagi q dan sisa r sede-
mikian sehingga a = bq + r, di mana 0 ≤ r < b.

• Langkah 2: Jika r = 0 maka F P B(a, b) = b. Jika r 6= 0 maka kembali dite-


rapkan lemma pembagian ke b dan r.

• Langkah 3: Langkah diteruskan hingga diperoleh sisa 0. Pembagi terakhir ada-


lah FPB yang hendak dicari.

Contoh 3.0.3. Dengan menggunakan algoritma Euclid carilah FPB 272 dan 1032.
Penyelesaian:

FPB(272,1032) diperoleh dengan menggunakan tahapan langkah berikut:

• Tahap 1: Karena 1032 > 272, maka dibagi 1032 dengan 272 untuk memberikan
hasil 3 dengan sisa 216. Jadi dengan lema pembagian Euclid diperoleh:

1032 = 272 × 3 + 216

• Tahap 2: Karena sisa 216 6= 0, maka 272 dibagi dengan 216 untuk mendapatkan
1 sebagai hasil bagi dan 56 sebagai sisa.

272 = 216 × 1 + 56
BAB 3. BILANGAN REAL 7

• Tahap 3: Karena sisa 56 6= 0, 216 dibagi 56 untuk mendapatkan hasil 3 dan 48


sebagai sisa.

216 = 56 × 3 + 48

• Tahap 4: Karena sisa 48 6= 0, 56 dibagi 48 untuk mendapatkan 1 sebagai hasil


bagi dan 8 sebagai sisa.

56 = 48 × 1 + 8

• Tahap 5: Karena sisa 8 6= 0, 48 dibagi dengan 8 yang memberikan hasil 6 dengan


0 sisa.

48 = 8 × 6 + 0

Karena sisa sekarang adalah 0, tahapan langkah dihentikan. Dengan demikian


diperoleh FPB (272,1032)=8. Harus diingat dari tahapan langkah di atas, juga
berarti
8 = FPB(48, 8) = FPB(56, 48) = FPB(216, 56) = FPB(272, 216) = FPB(1032, 272)

Metode ini dikenal juga sebagai metode pembagian berturutan.


Contoh 3.0.4. Gunakan algoritma Euclid untuk mendapatkan FPB(196, 38220)

Penyelesaian

Karena 3820 > 196, 3820 dibagi dengan 196 yang mendapatkan hasil 195 sisa 0. Me-
nurut lema Euclid,

38220 = 196 × 195 + 0

karena sisa adalah 0, langkah lagoritma berhenti. Sehingga,

FPB(196, 38220) = 196

Contoh 3.0.5. Gunakan algoritma Euclid untuk mendapatkan FPB dari 1651 dan
2032. Nyatakan FPB dalam bentuk 1651m + 2032n.

Penyelesaian:

Diperoleh FPB(1651, 2032) melalui langkah berikut:


• Langkah 1: Karena 2032 > 1651, maka 2032 dibagi dengan 1651 yang membe-
rikan hasil 1 dengan 381 sebagai sisa. Menurut lema Euclid:

2032 = 1651 × 1 + 381 (3.1)


BAB 3. BILANGAN REAL 8

• Langkah 2: Karena sisa 381 6= 0, dibagi 1651 dengan 381 yang memberikan 4
dengan 127 sebagai sisa. Menurut lema Euclid,

1651 = 381 × 4 + 127 (3.2)

• Langkah 3: Karena sisa 127 = 6 0, maka 381 dibagi dengan 127 untuk menda-
patkan 3 sebagai hasilnya dan 0 sebagai sisa. Dengan lema Euclid,

381 = 127 × 3 + 0 (3.3)

Karena sisa sudah 0, langkah prosedur bisa dihentikan sehingga

FPB(1651, 2032) = 127

Selanjutnya dari persamaan (.) didapatkan:

1651 = 381 × 4 + 127


⇒ 127 = 1651 − 381 × 4
⇒ 127 = 1651 − (2032 − 1651 × 1) × 4 dari persamaan
⇒ 127 = 1651 − 2032 × 4 + 1651 × 4
⇒ 127 = 1651 × 5 + 2032 × (−4)
⇒ 127 = 1651 × 5 + 2032 × (−4)

Akibatnya m = 5, n = −4.

Aplikasi Lema Pembagian


Contoh 3.0.6. Tunjukkan bahwa tiap bilangan genap positif berbentuk 2m dan setiap
bilangan ganjil berbentuk (2m + 1), di mana m adalah bilangan bulat.

Penyelesaian

Andaikan n adalah sebarang bilangan bulat positif. Misalkan m adalah hasil bagi
serta r adalah sisanya ketika n dibagi dengan 2. Maka menurut lema pembagian Eu-
clid diperoleh,

n = 2m + r, di mana 0 ≤ r < 2

∴ n = 2m atau (2m + 1), untuk suatu bilangan bulat m

• Kasus 1: Ketika n = 2m. Dalam kasus ini n jelas adalah bilangan genap.
• Kasus 2: Ketika n = 2m + 1. Dalam kasus ini, jelas n bernilai ganjil.
Akibatnya, setiap bilangan bulat positif genap adalah berbentuk 2m dan setiap bilang-
an bulat ganjil positif adalah berbentuk (2m + 1) untuk suatu bilangan bulat m.
BAB 3. BILANGAN REAL 9

Contoh 3.0.7. Tunjukkan bahwa untuk tiap bilangan bulat positif adalah berbentuk
3m atau (3m + 1) atau (3m + 2) untuk suatu bilangan bulat m.

Penyelesaian

Andaikan n adalah sebarang bilangan bulat positif.


Ketika n dibagi dengan 3, misalkan hasilnya adalah m dan r adalah sisanya. Menurut
Lema pembagian Euclid, diperoleh:

n = 3m + r, di mana 0 ≤ r < 3
∴ n = 3m atau (3m + 1) atau (3m + 2) untuk suatu bilangan bulat m.

Contoh 3.0.8. Tunjukkan bahwa sebarang bilangan ganjil positif akan berbentuk
(4m + 1) atau (4m + 3) untuk suatu bilangan bulat positif m.

Penyelesaian

Andaikan n adalah sebarang bilangan ganjil positif. Dengan membagi n dengan 4,


andaikan m adalah hasilnya dan r adalah sisanya. Jadi menurut lema pembagian
Euclid, diperoleh:

n = 4m + r, di mana 0 ≤ r < 4.
∴ n = 4m atau (4m + 1) atau (4m + 2) atau (4m + 3)

Jelaslah, 4m dan (4m + 2) adalah bersifat genap dan karena n ganjil, jadi n 6= 4m dan
n 6= (4m + 2).

∴ n = (4m + 1) atau (4m + 3), untuk suatu bilangan bulat m

Akibatnya, sebarang bilangan ganjil positif adalah berbentuk (4m + 1) atau (4m + 3)
untuk suatu bilangan bulat m.
Contoh 3.0.9. Tunjukkan bahwa setiap bilangan ganjil positif akan berbentuk (6m+1)
atau (6m + 3) atau (6m + 5) untuk suatu bilangan bulat m.

Penyelesaian

Misalkan n adalah bilangan ganjil positif. Ketika n dibagi dengan 6 memberikan hasil
m dengan sisa r. Menurut lema pembagian Euclid,
n = 6m + r, di mana 0 ≤ r < 6
⇒ n = 6m + r, di mana r = 0, 1, 2, 3, 4, 5
⇒ n = 6m atau (6m + 1) atau (6m + 2) atau (6m + 3) atau (6m + 4) atau (6m + 5)

n = 6m, (6m + 1), (6m + 4) memberikan nilai genap untuk n. Oleh karena itu, ketika n ganjil,
bentuknya adalah (6m + 1), (6m + 3) atau (6m + 5) untuk suatu bilangan bulat m.
BAB 3. BILANGAN REAL 10

Contoh 3.0.10. Dengan menggunakan lemma pembagian Euclid, tunjukkan bahwa


kuadrat dari sebarang bilangan bulat positif adalah salah satu dari bentuk berikut 3m
atau (3m + 1) untuk suatu bilangan bulat m.

Penyelesaian

Andaikan n adalah sebarang bilangan bulat positif. Ketika n dibagi dengan 3, anda-
ikan q adalah hasil baginya dengan r adalah sisanya. Maka menurut lema pembagian
Euclid,
Bagian II

Aljabar

11
Bab 4

Persamaan Polinomial

4.1 Persamaan Kuadrat


Persamaan yang berbentuk

ax2 + bx + c = 0 (4.1)

di mana a 6= 0, a, b, c ∈ C, yaitu himpunan bilangan kompleks disebut sebagai persa-


maan kuadrat.
Akar dari sebuah persamaan kuadrat secara umum adalah bilangan kompleks α
sedemikian sehingga:

aα2 + bα + c = 0

Besaran D = b2 − 4ac dikenal sebagai diskriminan persamaan kuadrat. Akar per-


samaan kuadrat bisa dicari dengan rumus berikut:

−b ± D
x1,2 = (4.2)
2a

4.2 Sifat Akar Persamaan Kuadrat


1. Jika a, b, c ∈ R (anggota himpunan bilangan Real) dan a 6= 0, maka berlaku hal
berikut:
(a). Persamaan kuadrat mempunyai akar real dan berbeda jika dan hanya jika
D > 0.
(b). Persamaan kuadrat mempunyai akar real dan sama jika dan hanya jika
D = 0.
(c). Persamaan kuadrat mempunyai akar kompleks dengan bagian imajinier ti-
dak nol jika dan hanya jika D < 0.
(d). Jika bilangan kompleks p + iq (p, q ∈ R, q 6= 0) adalah akar persamaan
kuadrat jika dan hanya jika p − iq adalah juga akar persamaan kuadrat.

12
BAB 4. PERSAMAAN POLINOMIAL 13

2. Jika a, b, c ∈ Q (anggota himpunan bilangan rasional) dan diskriman D-nya ada-


lah kuadrat sempurna dari sebuah bilangan rasional, maka persamaan kuadrat
mempunyai akar rasional.

3. Jika a, b, c ∈ Q dan p + q (p.q ∈ Q) adalah sebuah akar persamaan kuadrat

yang irasional maka p − q juga adalah akar persamaan kuadrat itu.

4. Jika a = 1, b ∈ I (anggota himpunan bilangan bulat), dan persamaan kuadrat


tersebut adalah bilangan rasional, maka akar persamaan kuadrat tersebut haru-
lah juga bilangan bulat.

5. Jika persamaan kuadrat dipenuhi oleh lebih dari dua bilangan kompleks yang
berbeda, maka persamaan kuadrat tersebut menjadi persamaan identitas1 dengan
a = b = c = 0.

4.2.1 Kaitan Antara Persamaan Kuadrat dan Koefisiennya


Andaikan α dan β adalah akar polinomial kuadratik atau persamaan kuadrat2

p(x) = ax2 + bx + c, (4.3)

di mana a 6= 0. Maka (x − α) dan (x − β) adalah faktor dari p(x).

∴ (ax2 + bx + c) = k(x − α)(x − β) di mana k adalah konstanta


= k · {x2 − (α + β)x + αβ}
= kx2 − k(α + β)x + k(αβ)

Dengan membandingkan koefisien berpangkat sama di kedua sisi diperoleh:

k = a, −k(α + β) = b dan k(αβ) = c


⇒ −a(α + β) = b dan a(αβ) = c [∵ k = a]
−b c
⇒ (α + β) = dan αβ =
a a
Kesimpulan:
1. Jika α dan β adalah akar persamaan kuadrat ax2 + bx + c = 0, a 6= 0 maka:
−b
(i) α + β = a

14 |117 = 8
−112
5 (4.4)

1
Identitas maksudnya selalu benar untuk variabel apapun
2
Nama lain akar ini adalah pembuat nol fungsi
Daftar Pustaka

[Quan1] Wolchover, N., Quanta Magazine, United Nations, di akses pada 6 Oktober
2020, http://www.quantamagazine.org

14

Anda mungkin juga menyukai