Imansyah Putra
i
Daftar Isi
1 Pengantar 1
1.1 Pengertian Geologi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2 Cabang-Cabang Ilmu Geologi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2.1 Geologi Fisis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.2.2 Geomorfologi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
1.2.3 Geologi Struktural . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
1.2.4 Sedimentologi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
1.2.5 Mineralogi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
1.2.6 Geologi Ekonomi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
1.2.7 Geologi Batu Bara . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
1.3 Geokimia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
Daftar Pustaka 23
ii
Daftar Gambar
iii
Kata Pengantar Edisi ke Empat
iv
Bab 1
Pengantar
1
BAB 1. PENGANTAR 2
Geologi Endogen
Pergerakan kerak bumi, gempa bumi, dan erupsi gunung berapi (adalah contoh proses
endogen). Geologi Endogen terbagi pula kepada beberapa sub-cabang:
1. Geotektonik: Mempelajari kondisi dan kemunculan bebatuan, pergerakan ke-
rak bumi, dan deformasi yang diakibatkannya.
5. Seismologi: Ilmu yang mengkaji gempa bumi dan bagian interior bumi.
BAB 1. PENGANTAR 3
Geologi Eksogen
Proses-proses yang terjadi di tepian luar bumi menjadi bidang kajian geologi eksogen
termasuklah di sini pembentukan dan perkembangan lautan, sungai, arus dan daratan
(air tanah), erosi, pelapukan dan semua proses yang melibatkan sedimentasi. Geologi
eksogen selanjutnya dapat pula dibagi kepada beberapa sub-cabang yang diantaranya:
1. Pelapukan dan Penyusutan Massa: Cabang kajian ini mengkaji proses per-
ubahan bebatuan di bawah aksi agen-agen fisis, kimiawi dan biologis.
2. Oseanografi: Mengkaji aktivitas geologis samudra dan lautan.
3. Geologi Kelautan: Mengkaji lautan, samudra dan batas-batas samudra-lautan.
4. Hidrogeologi: Mengkaji aktivitas geologis air bawah tanah.
5. Glasiologi: Mengkaji fenomena Gletser dan fenomena terbentuknya.
6. Limnologi: Mengkaji aktivitas rawa-rawa dan danau.
1.2.2 Geomorfologi
Cabang ilmu kebumian ini berkaitan dengan bentuk lahan (landform) hari ini, klasi-
fikasinya, sifat, asal mulanya, perkembangannya, serta hubungannya dengan struktur
yang membangunnnya. Geomorfologi juga mencakup sejarah perubahan geologis, se-
bagai mana tercatat dalam tampilan permukaan ini. Meskipun demikian, geomorfologi
sering dibatasi kepada kajian soal erosi dan deposisi. Tabel (1.1) menunjukkan hi-
rarki yang dipergunakan geomorfologi dalam mengidentifikasi sebuah bentuk lahan.
Tabel 1.1: Hirarki yang dipergunakan geomorfolog dalam mengidentifikasi lahan (diu-
rut berdasarkan magnitudo luas)
BAB 1. PENGANTAR 4
1.2.4 Sedimentologi
Mengkaji sedimen dan memahami proses yang menghasilkan deposit tersebut. Formasi
sekuensi deposit dan proses yang menyebabkan formasinya di bagian paling atas kerak
bumi merupakan bagian tulang punggung ilmu sedimentologi.
1.2.5 Mineralogi
Mengkaji mineral, pembentukannya, analisis serta asosiasi dan klasifikasinya. Juga
mencakup kajian komposisi kimiawinya, sifat-sifat khas strukturnya, sifat-sifat fisis,
kondisi keberadaannya, antara hubungannya, serta asal muasalnya. Mineralogi dibagi
lagi kepada beberapa subcabang. Mineralogi fisis, kimiawi dan optis utamanya
mengkaji sifat-sifat fisis, kimiawi dan optis mineral, sedangkan Kristalografi beru-
rusan dengan struktur, bentuk-bentuk, dan sifat-sifat kristal. Petrologi berurusan
dengan asal muasal, struktur, kemunculan dan sejarah batuan. Keduanya baik Petro-
logi maupun Petrografi melibatkan kajian dari batu-batuan, formasinya, asosiasinya,
karakteristik, sifat, komposisi mineralogis dan kimiawi, forma-formanya, struktur teks-
ture dan lain-lain. Petrologi dibagi lagi kepada subcabang berdasarkan kepada basis
atau tipe batuan–Batuan beku dalam (Igneous), batuan sedimen (sedimentary),
dan batuan metamorfik atau batuan malihan.
Geologi Petrolium
Cabang geologi ini berkaitan dengan usaha khusus dalam mencari Hidrokarbon (eks-
plorasi minyak).
1.3 Geokimia
Adalah kajian soal sumber-sumber dan kesudahan dari spesi-spesi kimiawi di lingkung-
an alam.
Bab 2
2.1 Pengantar
Alam semesta adalah segala sesuatu yang ada, membentang mulai dari galaksi yang
terbesar hingga partikel subatomik yang terkecil. Selanjutnya karena massa alam se-
mesta dapat bertransformasi menjadi energi dan sebaliknya, maka alam semesta ju-
ga mencakup semua gaya dan energi di dalamnya. Trilyunan benda-benda kosmik
dengan berbagai ukuran dan struktur yang berbeda-beda menyusun alam semesta:
bintang-bintang, planet-planet dan materi antar bintang adalah penyusun utama dari
benda-benda kosmik demikian.
Bintang-bintang1 adalah benda aktif tunggal atau tergabung dalam kelompok bintang-
bintang.
Gambar 2.1: Suatu tampilan dari alam semesta (sumber gambar: NewScientist)
1
Benda massif yang berupa bola terang yang massanya diikat bersama-sama oleh gravitasi
6
BAB 2. SISTEM TATA SURYA: MATAHARI DAN PLANET 7
Mereka berbeda-beda dalam ukuran dari bintang neutron (yang ukurannya ha-
nya 20 km) hingga super raksasa merah dengan ukuran diameter 1200 − 1300 kali
matahari kita (yang ukuran diameternya ≈ 695.500 km). Bintang terbesar yang dike-
tahui saat ini (saat buku ini ditulis) adalah bintang variabel maha raksasa UY Scuti
dengan ukuran diameter 1700× diameter matahari.
Gambar 2.2: Konsepsi artis bintang Scuti di mana matahari tampak sebagai bola kerdil
kuning (sumber gambar: Astronomy Magazine)
Namun bintang termassif rekornya dipegang oleh RMC135a1 dengan massa 300×
massa matahari kita. Kendatipun demikian RMC135a1 berdiameter hanya 30× dia-
meter matahari. Dengan demikian matahari tak ubahnya hanyalah noktah saja di-
bandingkan dengan ukuran alam semesta kita. Bintang-bintang bersuhu amat panas
dengan temperatur dari 3600 K hingga 50.000 K dipermukaannya. Permukaan mata-
hari kita (yaitu fotosfernya), memiliki temperatur sekitar 5.778 K(5.505◦ C) dengan
kerapatan ribuan kali kerapatan air.
Planet adalah benda lebih kecil yang biasanya muncul sebagai satelit dari bintang.
Ruang antara bintang (Interstellar Medium ISM) adalah materi antar bintang dengan
kerapatan rendah (terdiri dari gas dan debu) yang mengisi ruangan antara benda-benda
kosmik. Sekitar 99% dari ruang antar bintang berisi gas antar bintang, dan massanya
≈ 75% adalah Hidrogen sedangkan sisanya adalah Helium. ISM ini penting bagi kita
untuk memahami baik proses yang mengarah kepada terbentuknya bintang (termasuk
sistem tata surya kita) maupun asal mula kehidupan di alam semesta ini.
BAB 2. SISTEM TATA SURYA: MATAHARI DAN PLANET 8
Gambar 2.3: Bintang massif dan terang seperti RMC135a1 bisa menghasilkan angin
bintang yang sangat kuat (sumber gambar: Astronomy Magazine)
Benda-benda kosmik ini dikelompokkan atas sistem-sistem yang terikat secara ber-
sama oleh gaya gravitasi. Sebuah planet (seperti bumi dan bulan) adalah satuan
fundamental yang diikuti oleh orde lebih tinggi berikutnya, sistem tata surya, galaksi,
kepulauan galaksi hingga alam semesta.
Keseluruhan sistem tata surya mengorbit pusat galaksi kita, galaksi Bima Sakti.
Galaksi cakram spiral ini berisi kira-kira 400 milyar bintang-bintang dan ≈ 50 milyar
planet. Matahari kita mengorbit di sekitar pusat galaksi dalam satu tahun galaksi
sekali setiap 225 − 350 juta tahun. Bima Sakti adalah bagian dari grup lokal galaksi
dan salah satu dari 100 milyar galaksi yang sejauh ini kita ketahui di alam semesta ini.
Diameter Bima Sakti kira-kira 105 tahun cahaya (1 tahun cahaya adalah suatu satuan
panjang, kira-kira 1016 m). Galaksi terdekat adalah Andromeda yang juga sebuah
galaksi spiral, namun empat kali lebih massif dan 6, 8 × 105 tahun cahaya jauhnya dari
kita. Tetangga matahari terdekat yang diketahui adalah bintang katai merah yang
disebut sebagai Proxima Centauri yang mana jaraknya adalah 4, 3 tahun cahaya.
Bagian I
9
Bab 3
(a) Yang mana dari yang di atas yang membawa darah yang telah mengalami
deoksigenasi (oksigennya telah dilucuti sehingga kadar oksegennya rendah)
10
BAB 3. KUMPULAN SOAL PERSIAPAN IJSO 11
a. CH4 c. N2 O e. H3 O
b. CFCs d. CO2
Pembahasan:
Efek rumah kaca disebabkan karena meningkatnya konsentrasi gas karbon di-
oksida CO2 dan gas-gas lainnya di atmosfer. Meningkatnya konsentrasi gas CO2
ini disebabkan oleh banyaknya pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan
bahan bakar organik lainnya yang melebihi kemampuan tumbuhan-tumbuhan
dan laut untuk menyerapnya.
Sejauh ini telah disepakati oleh banyak ilmuwan dari berbagai negara, bahwa efek
rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim global adalah emisi gas rumah
kaca (GRK) yang berasal baik dari alam maupun kegiatan manusia (anthropo-
genic). Adapaun GRK yang disepakati hingga 2012 ada 6 (enam) jenis yakni
karbon dioksida CO2 , dinitroksida N2 O, metana CH4 , sulfurheksafluorida SF6 ,
perfluorkarbon PFC5 , dan hidrofluorokarbon HFC5 . Berdasarkan data yang ter-
angkum dalam laporan IPCC tahun 2007, keseluruhan GRK terus mengalami
peningkatan konsentrasi di atmosfer.
Jawab: e
a. Evaporasi
b. Transpirasi
c. Kondensasi
d. Evapotranspirasi
e. Presipitasi
Pembahasan:
• Presipitasi: Adalah setiap produk dari kondensasi uap air dari atmosfer.
Jawab: c
Pembahasan:
• Karbonat: Adalah suatu garam dari asam karbonat (H2 CO3 ) yang dici-
rikan oleh kehadiran dari ion karbonat, suatu ion poliatomik dengan rumus
CO2−3 . Dalam geologi dan mineralogi, istilah karbonat mengacu kepada
mineral-mineral karbonat maupun batuan karbonat, yang mana keduanya
didominasi oleh ion karbonat CO2−3 . Mineral karbonat sangat bervariasi dan
di mana-mana muncul pada endapan batuan sedimen. Yang paling umum
di antaranya adalah: Calsite (kalsium Karbonat) CaCO3 , penyusun utama
batu gamping/kapur.
BAB 3. KUMPULAN SOAL PERSIAPAN IJSO 13
• Fosfat: Dalam ilmu kimia adalah anion, atau garam, atau gugus ester
yang diturunkan dari asam fosforik. Ion fosfat atau ortofosfat [PO4 ]3−
diturunkan dari asam fosfat dengan menghilangkan 3 proton H+ . Mi-
neral fosfat mengandung anion fosfat yang terkoordinasi secara tetra-
hedral (PO3− 4 ). Berikut beberapa contoh dari mineral fosfat: Triphylite
Li(Fe, Mn)PO4 , Monazite (La,Y,Nd,Sm,Gd, Ce, Th)PO4 logam tanah ja-
rang, Hinsdalite PbAl3 (PO4 )(SO4 )(OH6 ), Pyromorphite Pb5 (PO4 )3 Cl, Er-
ythrite CO3 (AsO4 )2 · 8H2 O, Amblygonite LiAlPO4 F, Wavellite, Lazulite
(Mg, Fe)Al2 (PO4 )2 (OH)2 Turquoise, Autunoite, Phosphophyllite, Vivviani-
te dan lain-lain. Vivianite (Fe2+ , Fe2+
2 (PO4 )2 · 8H2 O) adalah suatu mine-
ral besi fosfat terhidrasi yang ditemukan di sejumlah lingkungan geologis.
Sejumlah kecil dari Mangan Mn2+ , Magnesium Mg dan Kalsium Ca bisa
menggantikan besi Fe2+ dalam struktur kristalnya. Vivianite murni sebe-
narnya tak berwarna, namun mineral tersebut sangat mudah teroksidasi,
merubah warnanya dan biasanya ditemukan sebagai biru tua atau hijau tua
kebiruan dengan kristal yang prismatik hingga mendatar.
BAB 3. KUMPULAN SOAL PERSIAPAN IJSO 15
4. Mineral Celestite merupakan salah satu kelompok mineral sulfat yang memiliki
kekerasan 3 − 3 12 . Mineral tersebut memiliki rumus kimia....
Penyelesaian/Pembahasan:
Celestine atau Celestite adalah mineral yang tersusun atas strontium sulfat
SrSO4 . Mineral ini dinamakan demikian karena warna biru halusnya. Celestine
dan mineral karbonat strontianite adalah sumber utama dari unsur strontium,
yang umumnya dipergunakan untuk bunga api dan berbagai alloy logam. Eti-
meologi: Celestine berasal dari kata latin caelestis yang berarti celestial, yang
pada asalnya berasal dari bahasa latin caelum yang berarti langit.
Pembahasan:
Jawab: d.
6. Ametys/kecubung merupakan mineral silika yang berwarna ungu karena meng-
andung unsur pengotor yaitu..
Pembahasan:
Ametys adalah suatu ragam kuarsa (SiO2 ) yang berwarna ungu ketika dikenai
cahaya, dan warna ungu ini berasalah dari pengotor besi dan disejumlah kasus
berasal dari logam transisi lainnya.
Gambar 3.8: Kristal Kecubung yang berwarna ungu dan variasi warna tergantung
kepada kehadiran unsur pengotor
Jawab: a.
BAB 3. KUMPULAN SOAL PERSIAPAN IJSO 18
Pembahasan:
• Lagun: Sekumpulan air asin yang terpisah dari air laut oleh penghalang
yang berupa pasir, batu karang serta semacamnya.
• Spit: Spit atau Sandspit adalah suatu bentukan halangan atau palang (bar )
dari bentukan daratan di pesisir pantai atau pesisir danau.
• Baymouth bar: Rintangan daratan ini adalah suatu deposisi daratan se-
bagai hasil dari hanyutan pantai panjang (longshore drift). Rintangan ini
berupa tebing pasir atau yang sepenuhnya menutupi akses ke teluk.
BAB 3. KUMPULAN SOAL PERSIAPAN IJSO 20
• Pocket Beach: Biasanya adalah pantai kecil yang terisolasi antara dua
tanjung pantai. Biasanya tidak ada atau sangat sedikit pertukaran sedimen
antara Saku Pantai (Pocket Beach) dan garis pantai terdekat.
Gambar 3.13: Sebuah saku pantai dekat pesisir pantai Jinshitan, pesisir national geo-
park, Dalian China
Jawaban: c
8. Pada suatu hari, Joko melakukan ekspedisi keliling dunia. Ia berangkat dari
Polymouth, inggris (1) pada tanggal 1 januari 2017 dan melakukan ekspedisi
sesuai dengan peta di bawah ini. Ekspedisi ini memerlukan waktu sekitar 10
tahun. Joko banyak sekali melakukan penelitian geologi.
BAB 3. KUMPULAN SOAL PERSIAPAN IJSO 21
tandai semua lempeng yang sudah dilewati oleh Joko! (pilih beberapa jawaban)
Pembahasan:
Gambar 3.15: Perjalanan muhibah keliling dunia si Joko dan peta lempeng bumi
Penyelesaian:
[Quan1] Wolchover, N., Quanta Magazine, United Nations, di akses pada 6 Oktober
2020, http://www.quantamagazine.org
24