BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh:
Waskita Murti Bambang Yudhana 410017009 (2017)
Riri Reskyah Basri 410017048 (2017)
Garnis Wanengcio Uligawati 410016108 (2016)
Halaman
HALAMAN SAMPUL .....................................................................................i
PENGESAHAN USULAN PKM PENELITIAN ............................................ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................... v
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 1
1.3. Luaran Penelitian ............................................................................................... 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Amblesan ............................................................................................................ 2
2.2. Metode Pemetaan Geologi Permukaan ............................................................ 3
2.3. Metode Resistivitas ............................................................................................. 4
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian ................................................................................................ 6
3.2. Metodologi Penelitian ........................................................................................ 7
3.2.1. Kajian Pustaka ......................................................................................... 7
3.2.2. Persiapan .................................................................................................. 7
3.2.3. Observasi .................................................................................................. 7
3.2.4. Pengambilan Data Lapangan .............................................................7
3.2.5. Analisis Studio ..................................................................................8
3.2.6. Evaluasi Data ...................................................................................8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. Anggaran Biaya .................................................................................................. 9
4.2. Jadwal Kegiatan ................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 10
LAMPIRAN .....................................................................................................11
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Genesa Proses pembentukan Sinkhole di daerah karst ..................... 2
Gambar 2.2. Peta kerentanan atau bahaya amblesan di kecamatan semanu .............. 4
Gambar 2.3. Dua pasang elektroda arus dan potensial pada permukaan medium
homogen isotropis dengan tahanan jenis ρ .....................................4
Gambar 2.4. Pola aliran arus dan bidang ekipotensial antara dua elektroda arus
dengan polaritas berlawanan .........................................................5
Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian .................................................................6
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Nilai tahanan jenis berbagai variasi batuan klasifikasi Telford .........5
Tabel 2.2. Rekapitulasi Anggaran .......................................................................... 9
Tabel 2.3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ..........................................................9
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Amblesan tanah sebagai permasalahan geologi dapat terjadi secara alamiah
atau disebabkan oleh pengaruh aktivitas manusia. Salah satu pemicu alamiah
terjadinya amblesan tanah adalah proses pelarutan batuan bawah permukaan oleh
air yang umum terjadi pada batuan karbonat (batugamping, dolomit), endapan
garam dan gypsum (Allen,1984). Baik secara alamiah atau pengaruh aktivitas
manusia, kecepatan dan tingkat amblesan dikontrol oleh kondisi litologi, iklim,
vegetasi dan waktu serta dipicu oleh beberapa proses seperti pelarutan batuan,
erosi mekanik bawah permukaan, kompresi atau kompaksi, pengaliran airtanah,
getaran, dan penyusutan (Allen, 1984, Glopper dan Ritzema, 1994). Untuk
mencapai tujuan tersebut, observasi lapangan dan evaluasi data sekunder
dilakukan untuk mengumpulkan data morfologi, litologi, kelurusan geologi, dan
keberadaan sinkhole serta kejadian amblesan yang sudah ada. Korelasi antara
keberadaan sinkhole dengan morfologi, litologi serta kelurusan geologi dilakukan
untuk memahami faktor pengontrol yang berpengaruh terhadap keberadaan
amblesan /sinkhole.
Pemetaan geologi permukaan dirasa masih belum bisa untuk menentukan
zona dan potensi bahaya amblesan dengan akurat. Oleh karena itu, dalam
penelitian ini ditunjang dengan menggunakan kajian geofisika untuk memetakan
kondisi geologi bawah permukaan di daerah penelitian. Pemetaan bawah
permukaan ini dilakukan untuk menggambarkan bentukan dan keadaan bawah
permukaan di lokasi penelitian yang berpotensi terjadinya amblesan.
Adanya peta bahaya amblesan yang menjadi luaran penelitian diharapkan
dapat memberikan arahan untuk pengembangan wilayah berbasis bencana geologi
yang tepat untuk wilayah Kecamatan Ponjong, Gunung Kidul, Yogyakarta.
1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menentukan keberadaan zona potensi amblesan pada daerah karst
2. Mendapatkan data mengenai lokasi mana saja yang memiliki potensi bencana
amblesan
3. Mengetahui luas daerah serta titik yang berpotensi terjadinya amblesan untuk
nantinya dapat dijadikan sebagai acuan.
1.3. Luaran Penelitian
Luaran dari penelitian ini adalah :
1. Peta persebaran titik potensi amblesan
2. Peta geologi dan penampang permukaan dan bawah permukaan (geolistrik)
3. Hasil penelitian digunakan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat
berupa penyerahan data zona potensi amblesan kepada Dinas BPBD setempat
agar nantinya dapat dilakukan kegiatan lebih lanjut pada daerah penelitian
4. Hasil penelitian digunakan sebagai bahan pembuatan artikel ilmiah.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 2.1. Genesa proses pembentukan sinkhole di daerah karst (Waltham dkk,
2005, dalam Widyaningtyas, 2011.
Gambar 2.1 menunjukkan ke-enam genesa proses pembentukan sinkhole di
daerah karst. Pada gambar ini jelas terlihat bahwa solution sinkhole dan collapse
sinkhole tidak memiliki litologi atau endapan penutup diatas batugamping,
sedangkan tipe proses pembentukan sinkhole lainnya berkaitan dengan adanya
lapisan penutup diatas batugamping yang dapat tersusun dari hasil pelapukan
batugamping itu sendiri atau jenis litologi yang lain (Waltham dkk, 2005).
Penjelasan Poland dan Davis (1986) mengenai amblesan di batugamping
sesuai untuk kasus amblesan pada proses pembentukan solution sinkhole dan
collapse sinkhole, sedangkan pada genesa sinkhole lainnya berkaitan erat dengan
jenis lapisan penutup dan proses pengisian celah atau rongga oleh litologi penutup
tersebut. Waltham dkk, (2005) menjelaskan bahwa jika lapisan penutup
merupakan endapan atau tanah yang kohesif seperti lempung, maka amblesan
yang terjadi kemungkinan bertipe dropout sinkhole, sedangkan jika lapisan
penutup tersusun atas endapan pasiran, maka amblesan yang terjadi bertipe
3
Gambar 2.3. Dua pasang elektroda arus dan potensial pada permukaan
medium homogen isotropis dengan tahanan jenis ρ (Bahri,
2005, dalam Zubaidah dkk, 2008)
5
Gambar 2.4. Pola aliran arus dan bidang ekipotensial antara dua elektroda
arus dengan polaritas berlawanan (Bahri, 2005, dalam
Zubaidah, dkk 2008)
Tabel 2.1 Nilai tahanan jenis berbagai variasi batuan klasifikasi Telford (1990)
Jenis variasi batuan Nilai tahanan jenis ( m)
Granit porphyri 4,5 x 103 (basah) – 106 (kering)
Felspar porphyri 4,0 x 103 (basah)
Syenit 102 - 106
Diorit porphyri 1,9 x 103 (basah) – 2,8 x 104 (kering)
Porphyrite 10 – 5 x 104 (basah) – 3,3 x 103 (kering)
Carbonated Porphyry 2,5 x 103 (basah) – 6 x 104 (kering)
Diorit kuarsa 2 x 104 – 2 x 106 (basah) – 1,8 x 105 (kering)
Variasi Porphyri 60 - 104
Dasit 2 x 104 (basah)
Andesit 4,5 x 104 (basah) – 1,7 x 102 (kering)
Diabas 20 – 5 x 107
Lava 102 – 5 x 104
Gabro 103 – 106
Basalt 10 – 1,3 x 107 (kering)
Norit Olivin 103 – 6 x 104 (basah)
Peridotit 3 x 103 (basah) – 6,5 x 103 (kering)
Hornfels 8 x 103 (basah) – 6 x 107 (kering)
Skis Karbonat dan Mika 20 – 104
Tuf 2 x 103 (basah) – 105 (kering)
Skis Grafit 10 – 102
Slate (variasi) 6 x 102 – 4 x 107
Gneiss (variasi) 6,8 x 104 (basah) – 3 x 106 (kering)
Marmer 102 – 2,5x 108 (kering)
Skarn 2,5 x 102 (basah) – 2,5 x 108 (kering)
Kuarsit (variasi) 10 – 2 x 108
Lempung kompak 20 – 2 x 103
Argilit 10 – 8 x 102
Konglomerat 2 x 103 - 104
Batupasir 1 – 6,4 x 108
Batugamping 50 - 107
Lempung basah tak kompak 20
Napal 3 – 70
Lempung 1 – 100
6
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
DAFTAR PUSTAKA
Allen, A.S., 1984. Types of Land Subsidence, in: Poland, J.F., (ed.), Guidebook to
Studies of Land Subsidence due to Groundwater Withdrawal, Studies and
Report in Hydrology, UNESCO, p.133-141.
Eve L. Kuniansky1 & David J. Weary2 & James E. Kaufmann3. 2015. The
current status of mapping karst areas and availability of public sinkhole-risk
resources in karst terrains of the United State.
Festa, V., Fiore, A., Parise, M. and Siniscalchi, A., 2012. Sinkhole evolution in
the Apulian karst of southern Italy: a case study, with some considerations on
sinkhole hazards. Journal of Cave and Karst Studies, 74(2), pp.137-147.
Glopper, R.J., dan Ritzema, H.P., 1994. Land Subsidence, in: Ritzema, H.P., (ed.)
Drainage Principles and Applications, International Institute for Land
Reclamation and Improvement, The Netherlands, p.477-510.
Kaufmann, J.E., 2017. Catastrophic Sinkhole Collapse in Missouri.
Poland, J.F. and Davis, G.H., 1956. Subsidence of the land surface in the Tulare‐
Wasco (Delano) and Los Banos‐Kettleman City area, San Joaquin Valley,
California. Eos, Transactions American Geophysical Union, 37(3), pp.287-
296.
Tama, S.K., 2015. STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN TANAH DI KOTA
LAMA SEMARANG MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK
RESISTIVITY KONFIGURASI SCHLUMBERGER. Unnes Physics
Journal, 4(1).
Telford, W. M., Telford, W. M., Geldart, L. P., Sheriff, R. E., & Sheriff, R. E.
(1990). Applied geophysics (Vol. 1). Cambridge university press.
Waltham T., Bell F., dan Culshaw M., 2005. Sinkholes and Subsidence: Karst and
Cavernous Rocks in Engineering and Construction, Paris Publishing,
Chichester, UK.
Widyaningtyas, C.P., Widyaningtyas, C.P., Putra, D.P.E. and Putra, D.P.E., 2014,
October. Pemetaan Bahaya Amblesan di Daerah Karst Kecamatan Semanu,
Kabupaten Gunung Kidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
In PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-7 Jurusan Teknik
Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, 30–31 Oktober 2014.
Jurusan Teknik Geologi.
Zubaidah, T. and Kanata, B., 2008. Pemodelan fisika aplikasi metode geolistrik
konfigurasi schlumberger untuk investigasi keberadaan air tanah. J Teknik
Elektro, 7(1), pp.20-24.
11
12
13
14
15
16