Anda di halaman 1dari 21

RESISTIVITY CORRECTION

LAPORAN
IV

Nuraini

071002000032

LABORATORIUM PENILAIAN FORMASI

FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI


PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN

UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA

2021
LEMBAR PENGESAHAN
NAMA : NURAINI

NIM : 071002000032

KELOMPOK : B2

PARTNER : 1. MUHAMMAD ZAIDAN IBRATA

2. EVANGELIKA PUTRI PAI

3. RIZKY ANUGRAH

TGL. PRAKTIKUM : 29 MARET 2022

TGL. PENERIMAAN : 05 APRIL 2022

ASISTEN : 1. YANNI FLORENSIA IMANUELA SAIRLELA

2. NILA MUTIYA HANI

3. DEWI LATIFATUL AINI

NILAI :

Tanda Tangan Tanda Tangan

( ................. ) (NURAINI)

Asisten Praktikan
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ......................................................................................................... i

DAFTAR TABEL ................................................................................................. ii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Tujuan Percobaan ......................................................................................... 2

BAB II DASAR TEORI ........................................................................................ 3

BAB III HASIL PENGAMATAN ......................................................................... 5

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN ......................................................... 6

BAB V PEMBAHASAN ...................................................................................... 9

5.1 Pembahasan Percobaan ................................................................................. 9

5.2 Tugas Internet ............................................................................................ 11

BAB VI KESIMPULAN ..................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 13

LAMPIRAN A TUGAS INTERNET .................................................................. 14

LAMPIRAN B HASIL PENGAMATAN ............................................................ 16

i
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman

5.1 Resistivity Correction ........................................................................................ 5

ii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN Halaman

A. TUGAS INTERNET .................................................................................. 14


B. HASILPENGAMATAN ............................................................................. 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kegiatan eksplorasi Minyak dan Gas Bumi (Hidrokarbon) merupakan


serangkaian kegiatan yang panjang, dari studi geologi permukaan, survey seismik,
hinggadilakukan pemboran. Khususnya dalam kegiatan pemboran, dilakukan suatukegiatan
pengukuran log/logging, yaitu perekaman dan pengukuran data bawah permukaan (sifat-sifat
fisik batuan) di sepanjang lubang pemboran. Tujuanutamanya adalah untuk membuktikan
keberadaan hidrokarbon, yangkemungkinannya terindikasi dari penafsiran/interpretasi
seismik.

Minyak dan gas bumi merupakan sumber daya energi terpenting di dunia.
Industri minyak dan gas di Indonesia pun mengalami perkembangan yang sangat maju dari
tahun ke tahun untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri akan bahan bakar yang semakin
meningkat. Namun, semakin banyaknya permintaan dan semakin menipisnya cadangan
minyak dan gas bumimengakibatkan kegiatan untuk memperoleh minyak dan gas bumi
semakin intensif dilakukan. Mengingat pentingnya peran minyak dan gas bumi bagi
kelangsungan hidup manusia, maka perlu dilakukan estimasi cadangan hidrokarbon yang
akurat pada setiap reservoir yang ada seperti analisa properti reservoir (porositas,
permeabilitas, saturasi, resistivitas, penyebaran batuan reservoir, dan kandungan hidrokarbon)
dengan menggunakan data sumur yang bisa didapat dengan pekerjaan logging. Dalam
melakukan evaluasi formasi, kita dapat melakukan interpretasi darianalisa hasil rekaman log
(metode logging) yang sangat berperan penting
dalam perkembangan eksplorasi hidrokarbon. Hasil metode logging adalah gambaran bawah
permukaan yang lebih detail berupa kurva-kurva nilai parameter fisika yangterekam secara
berkala, dapat mengetahui gambaran yang lengkap dari lingkungan bawah permukaan
tanah; yaitu menilai batuan-batuan yang mengelilingi lubang bordari sumur, memberikan
keterangan kedalaman lapisan yang mengandunghidrokarbon serta penyebaran hidrokarbon
suatu lapisan.

Sebelum pengeksploitasian dilakukan, terlebih dahulu diperlukan informasi


tentang keberadaan minyak atau gas. Selain penelitian geologi dan metode sismik,metode
logging sangat berperan penting dalam perkembangan eksploitasi hidrokarbon. Hasilnya
berupa kurva-kurva nilai parameter fisika yang terekam secara kontinu yangnantinya dapat
menggambarkan model bawah permukaan yang lebih detail. Metode ini juga dapat
memberikan keterangan kedalaman lapisan yang mengandung hidrokarbondan
penyebarannya. Dalam pengelohan data logging, sangat diperlukan pemahamantentang dasar-
dasar well logging, petroleum system, dan pengetahuan fisika untukmelakukan interpretasi dan
analisis hasil rekaman log. Petrofisika adalah ilmu yangmempelajari tentang sifat-sifat fisik
batuan. Analisa ini sangat penting untukmengetahui kualitas reservoir, jenis fluida, porositas
dan permeabilitas dari suatu batuan atau formasi.

1
1.2 Tujuan Praktikum
Berikut tujuan dari percobaan resistivity correction adalah :

1. Untuk mengetahui perhitungan hmc.


2. Untuk mengetahui perhitungan CILD.
3. Untuk mengetahui perhitungan RILD corr.
4. Untuk mengetahui pembacaan chart mengenai hole signal.
5. Untuk mengetahui perhitungan Rxo.

2
BAB II

DASAR TEORI
Resistivity log adalah suatu alat yang dapat mengukur tahanan batuan
formasibeserta isinya, yang mana tahanan ini bergantung kapada porositas effektif, salinitasair
formasi, dan banyaknya hidrokarbon dalam pori-pori batuan. Log adalah suatu grafik
kedalaman dari satu set data yang menunjukkan parameter yang diukur secara
berkesinambungan di dalam sebuah sumur (Harsono, 1997). Kegiatan untuk mendapatkan data
log disebut ‘logging’ Logging memberikan data yang diperlukan untuk mengevaluasi secara
kuantitatif banyaknya hidrokarbon di lapisan pada situasi dan kondisi sesungguhnya. Kurvalog
memberikan informasi yang dibutuhkan untuk mengetahui sifat-sifat batuandan cairan.

Logging memberikan data yang di perlukan untuk mengevaluasi


secarakuantitas banyaknya hidrokarbon di lapisan pada situasi dan kondisi
sesungguhnya.Kurva log memberikan informasi yang cukup tentang sifatsifat batuan dan
cairan. Darisudut pandang pengambilan keputusan, logging adalah bagian yang penting dari
proses pemboran dan penyelesaian sumur. Adalah mutlak untuk mendapatkan data log
yangakurat dan lengkap. Biaya logging diperkirakan hanya sekitar 5% dari total
biayaeksplorasi sebuah sumur, sehingga adalah kurang bijaksana bila tahap penting ini tidakdi
laksanakan dengan baik. Well logging merupakan perekaman karakteristik dari suatuformasi
batuan yang diperoleh melalui pengukuran pada sumur bor (Ellis & Singer, 2008). Data yang
dihasilkan disebut sebagai well log.Berdasarkan proses kerjanya, logging dibagi menjadi dua
jenisyaitu wireline logging dan logging while drilling (Ellis & Singer,2008). Wireline logging
dilakukan ketika pemboran telah berhenti dankabel digunakan sebagai alat untuk
mentransmisikan data. Pada loggingwhile drilling, logging dapat dilakukan bersamaan dengan
pemboran. Logging jenis ini tidak menggunakan kabel untukmentransmisikan data. Saat ini
logging while drilling lebih banyakdigunakan karena lebih praktis sehingga waktu yang
diperlukan lebihefisien walaupun masih memiliki kekurangan berupa transmisi data yangtidak
secepat wireline logging .

Jenis-jenis dari log yang biasa digunakan pada interpretasi kualitatif dan
kuantitatif yang digolongkan berdasarkan dari kegunaannya adalah Log Permeable, Log
Resistivitas, dan Log Porositas. Dengan dasar dari kemampuan, kegunaan, dan prinsip kerja
nya, maka jenis jenis logging ini dibagi menjadi beberapa yaitu ada log radioaktif, log
listrik,log sonic, dan log caliper. Log Resistivitas pada prinsipnya dapat dibedakan menjadi dua
jenis,yaitu log induksi dan log elektroda. Jenis log tahanan jenis yang banyak digunakan dalam
eksplorasi hidrokarbon adalah log induksi. Cara kerja log ini adalah denganmengukur
kemampuan lapisan batuan untuk menghantarkan arus listrik.Semakin besar daya hantar listrik
suatu lapisan batuan, maka semakin keciltahanan jenisnya. Daya hantar listrik merupakan
fungsi dari pori batuan dan jenis fluida yang telah mengisi pori-pori batuan. Butiran dan matrik
batuantidak dapat menghantarkan listrik, jadi untuk batuan yang porinya terisi oleh fluida
berupa minyak dan gas akan mempunyai nilai tahanan jenis yangcenderung lebih besar karena
minyak dan gas cenderung non konduktif jika dibandingkan dengan air. Log tahanan jenis

3
dapat digunakan untuk membedakan batuan yangmengandung fluida air dan hidrokarbon,
menentukan porositas dan permeabilitas lapisan batuan. Prinsip dasar kerja log SP adalah
merekam beda potensial antara duaelektroda yang dicatat dalam satuan millivolt. Sebuah
elektroda diletakkan di permukaan dan yang lain bergerak ke dalam lubang bor (Harsono,
1997). Beda potensial yang tercatat merupakan fungsi dari tahanan jenis air formasi (Rw).

Log densitas disebut juga Formation Density Compensated (FDC). Logini


mengukur besarnya densitas elektron suatu lapisan batuan (bulk density). Log ini
menggunakan bahan radioaktif sinar gamma dengan energi menengah, seperti Cobalt-60 dan
Cesium-137 (Asquith & Gibson, 1982). Log densitas terdiri dari dua jenis detektor yang
dibedakan menurut jarak kemampuan mendeteksi sinar gamma, yaitu Long spaces detector dan
Short spaced detector. Dengan adanya dua detektor ini, maka dapat dilakukan koreksi terhadap
pengaruh ketebalan batuan, berat dan komposisi mudcake. Masuknya sinar gamma ke dalam
batuan akan menyebabkan benturan antara sinar gamma dan elektron sehingga terjadi
pengurangan energi pada sinar gamma tersebut. Sisa energi sinar gamma ini direkam detektor
sinar gamma. Semakin lemah energi yang diterima detektor, maka semakin banyak jumlah
elektron di dalam batuan yang berarti semakin padat butiran penyusun batuan per satuan
volume yang menjadi indikasi densitas batuan. Adanya dinding lubang bor yang tidak rata akan
mempengaruhi keakuratan data. Log densitas dapat digunakan untuk menentukan porositas dan
densitas batuan, menentukan zona gas (gas bearing), mengidentifikasi adanya mineralevaporit
dan mengetahui kandungan shale pada suatu reservoir.

Log netron pada prinsipnya merupakan log yang mengukur konsentrasiion


atom hidrogen yang ada di dalam batuan. Pada suatu batuan tanpa kandungan shale (clean
formation) dan pori-porinya terisi oleh air atau minyak,maka log neutron akan mengukur
porositas yang terisi oleh cairan tersebut(Asquith & Gibson, 1982). Pancaran neutron ke dalam
formasi batuan akanmengakibatkan tumbukan antara partikel neutron dengan atom hidrogen
yangada di dalam batuan. Tumbukan ini akan menyebabkan pengurangan energineutron dan
juga kecepatan geraknya. Hal ini terjadi karena massa atom neutronsama dengan massa atom
hidrogen. Hilangnya energi partikel neutron akandirekam dalam kurva log neutron.Besarnya
porositas batuan sama dengan jumlah energi neutron yanghilang, karena atom hidrogen
berkonsentrasi pada pori yang terisi fluida (water atau oil). Pada pori yang terisi oleh gas, kurva
log neutron akan lebih rendahdari yang seharusnya (gas effect). Hal ini terjadi karena
konsentrasi hidrogendalam gas lebih kecil dibandingkan pada minyak dan air. Ada dua macam
logneutron yang dikenal modern karena dapat mengurangi pengaruh dari ketidakaturan ukuran
lubang bor, yaitu Sidewall Neutron Log (SNL) dan Compensated Neutron Log (CNL). Kurva
log neutron akan merekam porositas dalam harga porositas batugamping apparent. Untuk
mengetahui porositas pada formasi yanglitologinya berupa batupasir atau dolomit, maka hasil
yang akurat akandidapatkan setelah kurva tersebut dikoreksi. Log neutron dapat
digunakanuntuk menentukan porositas dari batuan, menentukan jenis fluida yang ada didalam
batuan serta menentukan batas kontak antar fluida (oil water contact, gaswater contact, dan gas
oil contact).

4
BAB III

HASIL PENGAMATAN

5
BAB IV

ANALISA DAN PERHITUNGAN

Hmc = (dh-bit size)/2


1. hmc 1 = (11-12.25)/2 =0.63
2. hmc 2 = (9-12.25)/2 = 1.63
3. hmc 3 = (8.4-12.25)/2 =1.93
4. hmc 4 = (8.2-12.25)/2 =2.03
5. hmc 5 = (8.1-12.25)/2 =2.08
6. hmc 6 = (8-12.25)/2 =2.13
7. hmc 7 = (8-12.25)/2 =2.13
8. hmc 8 = (8.1-12.25)/2 =2.08
9. hmc 9 = (8.3-12.25)/2 =1.98
10. hmc 10 = (10-12.25)/2 =1.13

RMSFL / RMC = msfl / Rmc


1. RMSFL/RMC 1 = 8/1.08 =7.409782993
2. RMSFL/RMC 2 = 9/1.079 =8.338390507
3. RMSFL/RMC 3 = 9.5/1.079 =8.804151545
4. RMSFL/RMC 4 = 25/1.079=23.17544385
5. RMSFL/RMC 5 = 35/1.079=32.454895
6. RMSFL/RMC 6 = 50/1.078=46.37738371
7. RMSFL/RMC 7 = 40/1.078=37.11250537
8. RMSFL/RMC 8 = 40/1.077=37.12310377
9. RMSFL/RMC 9 = 10/1.077=9.283425543
10. RMSFL/RMC 10 = 8/1.077=7.428860115

6
Standoff = (diameter alat-dh)/2
1. Standoff 1 = (8.5-11)/2 = 1.25
2. Standoff 2 = (8.5-9)/2 = 1.25
3. Standoff 3 = (8.5-8.4)/2 = 1.25
4. Standoff 4 = (8.5-8.2)/2 = 1.25
5. Standoff 5 = (8.5-8.1)/2 = 1.25
6. Standoff 6 = (8.5-8)/2 = 1.25
7. Standoff 7 = (8.5-8)/2 = 1.25
8. Standoff 8 = (8.5-8.1)/2 = 1.25
9. Standoff 9 = (8.5-8.3)/2 = 1.25
10. Standoff 10 = (8.5-10)/2 = 1.25

C.ILD = 1000/ILD

1. C.ILD 1 = 1000/5 = 200

2. C.ILD 2 = 1000/7 = 142.86

3. C.ILD 3 = 1000/9.5 = 105.27

4. C.ILD 4 = 1000/10.2 = 98.04

5. C.ILD 5 = 1000/10.3 = 97.09

6. C.ILD 6 = 1000/10.1 = 99.01

7. C.ILD 7 = 1000/10 = 100

8. C.ILD 8 = 1000/10 = 100

9. C.ILD 9 = 1000/9 = 111.11

10. C.ILD 10 = 1000/7 = 142.86

7
C.ILD Corr = C.ILD – HS
1. C.ILD Corr 1 = 200 - 3 = 197
2. C.ILD Corr 2 = 142.86 - 0.1 = 142.76
3. C.ILD Corr 3 = 105.27 – (-0.1) =105.36
4. C.ILD Corr 4 = 98.04 – (-0.1) = 98.14
5. C.ILD Corr 5 = 97.09 – (-0.1) = 97.19
6. C.ILD Corr 6 = 99.01 – (-0.3) = 99.31
7. C.ILD Corr 7 = 100 – (-0.3) = 100.3
8. C.ILD Corr 8 = 100 – (-0.2) = 100.2
9. C.ILD Corr 9 = 111.11 – (-0.2) = 111.31
10. C.ILD Corr 10 = 142.86 – 2 = 140.86

Rxo = RMSFLCorr*MSFL
1. Rxo 1 =0.95 * 8 = 7.6
2. Rxo 2 = 1 * 9 = 9
3. Rxo 3 = 1.1 * 9.5 = 10.45
4. Rxo 4 = 1.8 * 25 = 45
5. Rxo 5 = 2.5 * 35 = 87.5
6. Rxo 6 = 4 * 50 = 200
7. Rxo 7 = 3.2 * 40 = 128
8. Rxo 8 = 3.2 * 40 = 128
9. Rxo 9 = 1.2 * 10 = 12
10. Rxo 10 = 1 * 8 =

8
BAB V

PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan Percobaan

9
5.2 Tugas Internet

MICRO SPHERICALLY FOCUSED LOG

Micro Spherically Focused Log (MFSL) adalah versi pad-type dari Spherically
Focused Log (SFL) yang dikembangkan untuk menghilangkan efek lubang bor dan mencapai
ukuran kemiringan dangkal yang unggul dengan resolusi vertikal yang tinggi. MSFL biasanya
dikerjakan dalam kombinasi dengan alat Induksi atau Leterolog.Alat SRT yang menghasilkan
kurva ini juga dapat dikombinasikan dengan alat Sonik dan alat Sinar Gamma.Disertakan
dengan alat MSFL adalah sensor ML. ML tercatat 2-in. Normal dan 1.5-in. Pengukuran
resistensi lateral. Alat-alat MSFL dan ML digabungkan menjadi satu alat yang dapat dijalankan
sebagai layanan mandiri atau dalam kombinasi. Bantalan diatur pada lawan, bertenaga lengan
caliper yang memberikan langkah-langkah yang akurat ukuran borehole.

Pengaplikasian MSFL dengan menyediakan pengukuran dari Rxo dalam semua jenis
sistem lumpur konduktif. Rxo digunakan secara kuantitatif dalam komputasi Sxo dan
memindahkan volume air. Alat MFSL yang sensitif terhadap kehadiran kue lumpur dan
memberikan indikasi kualitatif pembentukan permeability. Evaluasi urutan pasir bedded tipis
/shale. Dua lengan caliper memberikan perkiraan ukuran borehole yang dapat diandalkan.

Beberapa fungsi pada MSFL antara lain :

 Catatan MSFL menolak resistivity dengan resolusi vertikal 8 dan penyelidikan


mendalam pada 3 in.
 Catatan alat MFSL menolak dengan resolusi vertikal 2 dan kedalaman penyelidikan 1
di.

Dengan perangkat pad- tipe, menawarkan pengukuran yang relatif bebas dari efek lingkungan.
Hal ini membuat mereka sangat cocok untuk operasi sistem lumpur yang sangat konduktif
Micro Spherically Focused Log (MSFL)adalah bagian dariIES /Sonic Combinationyang
mengukur konduktivitas dari formasi dekat lubangbor dan memberikan jangkauan relatif
dangkal guna mengevaluasi pengaruhbesarnya resistivitas invasi yang terdalam.Micro
Spherically Focused Log (MSFL) yaitu prinsip pengukurannya sama dengan kedua log Rxo.
Akan tetapi alat ini akan lebih efektif untukmengukur besarnya harga Rxo pada daerah invasi
yang tidak begitu dalam. Prinsip MSFL Serupa dng alat mikrolog, pengukuran terhadap MSFL
dibuat dng sebuah bantalan elektroda khusus yang ditekan ke dinding lubang bor dengan
bantuan sebuah kaliper. Pada bantalan tersebut dipasang suatu rangkaian bingkai- bingkai
logam yang konsentrik disebut elektroda yang mempunyai fungsi memancarkan, mefokuskan
dan menerima kembali arus listrik yang hampir sama seperti cara kerja elektroda Leterolog.
Karena bantalannya kecil dan susunan elektrodanya berdekatan, maka hanya beberapa inci dari
formasi dekat lubang bor yang diselidiki. Sehingga kita akan mempunyai suatu pengukuran

10
dari resistivitas didaerah rembesan. Pengukuran terhadap diameter lubang secara bersamaan
oleh kaliper yang merupakan bagian tak terpisahkan dari alat MSFL. Pengukuran MSFL hanya
melibatkan beberapa inci pertama dari formasi segera berdekatan dengan lubang bor, zona
memerah (Rxo), di cairan pengeboran mana yang telah menggantikan semua cairan formasi.
Harus diingat bahwa alat MSFL merupakan alat yang memancarkan aruslistrik kedalam formasi
sehingga diperlukan lumpur konduktif. Ini tidak dapat dilakukan dlm lumpur minyak. Sehingga
hidrokarbon yang pindah tidak dapat ditentukan dalam lumpur minyak dengan alat
ini.Microresistivity log dirancang untuk memperoleh harga tahanan formasi pada flushedzone
(Rxo) dan sebagai indicator lapisan porous permeable yang ditandai dengan adanya mud cake.
Hasil pembacaan Rxo oleh microresistivity log ini dipengaruhi oleh tahanan mud cake (Rmc)
dan ketebalan mud cake (hmc). Ketebalan mud cake dapat dideteksi dari besar kecilnya diameter
lubang bor yang direkam oleh caliper log. Terdapat bermacam jenis microresistivity log yand
sering digunakan yaitu Microlog (ML), Microlaterolog (MLL), Proximity Log (PL), dan
Microspherically focused log (MSFL). Dari jenis-jenis log diatas, hanya kombinasi microlog
dan caliper log yang dapat mendeteksi adanya lapisan porous permeable, ketebalan lapisan
batuan produktif dan ketebalan mud cake. Microlaterolog dan proximity log dapat mengukur
Rxo secara langsung. Sedangkan kurva microlog tidak menunjukkan harga Rxo secara
langsung.

Pada tugas internet kali ini praktikan mendapat Microspherically Focused Log atau disingkat
dengan MSFL. Microspherically Focused Log ini merupakan suatu alat logging yangdipasang
di pad dengan dua keunggulan berbeda dibandingkan alat microlateralog dan proximity log
yang digantikannya. Tidak seperti peralatan untuk mengukur Rxo yang sebelumnya, alat
Microspherical Focused Log (MSFL) dapat di kombinasikan dengan peralatan logging
lainnya yang mana dibutuhkan peralatan yang terpisah dalam menetapkan informasi nilai
Rxo. Microspherically Focused Log juga dapat bekerja lebih baik pada zona yang dangkal
atau zona yang dekat dengan lubang bor biasa disebut flushed zone dimana pada flushed zone
ini terdapatnya kehadiran dari mudcake. Terlihat pada gambar 1 menunjukkan susuan
elektroda pada sisi kanan dan pola arus pada sisi kiri untuk peralatan Microspherically
Focused Log. Arus survei mengalir keluar dari elektroda pusat, A0. Arus bucking, melewati
antara elektroda A0 dan A1, mengalir di dalam lumpur dan formasi. Arus bucking, melewati
antara elektroda A0 dan A1, mengalir di dalam lumpur dan formasi. Arus pengukur, I0,
dibatasi pada jalur langsung ke dalam formasi, di mana IA dengan cepat menyebar dan
kembali ke elektroda jarak jauh. Dengan memaksa arus ukur untuk mengalir pada awalnya
langsung ke dalam formasi, efek tahanan jenis lumpur pada respon pahat diminimalkan,
namun alat tersebut masih memiliki kedalaman investigasi yang masih sangat dangkal. Pada
kurva sintesis mikrolog (microinverse dan mickronormal) dapat dihitung dari paramaeter
Microspherically Focused log (MSFL), karena arus pengukuran terletak pada zona flushed
zone atau zona yangberada dekat dengan lobang bor dan arus bucking yang terutama pada
mudcake. Meskipun pengaruh pembacaan mudcake relative kecil, perhitungan
microspherically Focused Log harusdikoreksi ketebalannya.

11
BAB VI

KESIMPULAN

Pada Percobaan kali ini yang berjudul resistivity correction, maka dapat ditarik
kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1. Resistivity log adalah suatu alat yang dapat mengukur tahanan batuan formasibeserta
isinya, yang mana tahanan ini bergantung kapada porositas effektif, salinitasair
formasi, dan banyaknya hidrokarbon dalam pori-pori batuan.

2. Untuk diameter hole untuk zona 1 adalah sebesar 11 ft, zona 2 adalah sebesar 9 ft,
zona 3 adalah sebesar 8.4 ft, zona 4 adalah sebesar 8,2 ft, zona 5 adalah sebesar 8.1
ft, zona 6 adalah sebesar 8 ft, zona 7 adalah sebesar 8 ft, zona 8 adalah sebesar 8.1
ft, zona 9 adalah sebesar 8.3 ft, dan zona 10 adalah sebesar 10 ft.
3. ILD diperoleh pada zona 1 sebesar 5 ohm.m, zona 2 sebesar 7 ohm.m, zona 3
sebesar 9,5 ohm.m, zona 4 sebesar 10,2 ohm.m, zona 5 sebesar 10,3 ohm.m, zona 6
sebesar 10,1 ohm.m, zona 7 sebesar 10 ohm.m, zona 8 sebesar 10 ohm.m, zona 9
sebesar 9 ohm.m dan pada zona 10 sebesar 7 ohm,m.
4. Rxo yakni Rxo pada zona 1 adalah sebesar 7,6 ohm M, Rxo pada zona 2 adalah
sebesar 9 ohm M, Rxo pada zona 3 adalah sebesar 10 ohm M, Rxo pada zona 4
adalah sebesar 45 ohm M, Rxo pada zona 5 adalah sebesar 88 ohm M, Rxo pada
zona 6 adalah sebesar 200 ohm M, Rxo pada zona 7 adalah sebesar 128 ohm M,
Rxopada zona 8 adalah sebesar 128 ohm M, Rxo pada zona 9 adalah sebesar 12
ohm M, Rxo pada zona 10 adalah sebesar 8 ohm M.
5. Rt didapat yaitu pada zona 1 sebesar 5,0781ohmM, pada zona 2 sebesar 7,0049
ohmM, zona 3 sebesar 9,491 ohmM, zona 4 sebesar 10,19 ohmM, zona 5
sebesar 10,289 ohmM, pada zona 6 sebesar 10,069, zona 7 sebesar
9,9701ohmM, zona 8 sebesar 9,98ohmM, pada zona 9 sebesar 8,9838ohmM,
dan pada zona 10 sebesar 7,0994ohm M.

12
DAFTAR PUSTAKA
1. Asquith, G.B dan C.R. Gibson. 1982. Basic Well Log Analysis For Geologist.
AAPG. Tulsa, Oklahoma
2. Harsono, A. 1997. Evaluasi Formasi dan Aplikasi Log. Schlumberger
Oilfield. Services. Jakarta. Kendall, C.G., 2005. Stratigraphy and Sedimentary
Basins.
3. Ellis, D.V. and Singer, J.M. (2008) Well Logging for Earth Scientists. 2nd
Edition, Springer, Berlin.
4. http://repository.lppm.unila.ac.id/11630/1/1063-2045-1-PB.pdf
5. https://media.neliti.com/media/publications/102284-ID-studi-evaluasi-data-
logging-dan-sifat-pe.pdf

13
LAMPIRAN A
TUGAS INTERNET

MICRO SPHERICALLY FOCUSED LOG

The MSFL micro-spherically focused log and microlog (ML) tool is a pad-type version
of the spherically focused log (SFL) that was developed to eliminate borehole effects and
achieve superior shallow resistivity measurements with high vertical resolution. Included with
the MSFL tool is a ML sensor. The ML recorded 2-in. normal and 1.5-in. lateral resistivity
measurements. The MSFL and ML tools are combined into one tool which can be run as a
standalone service or in combination. The pads are arranged on opposing, powered caliper arms
which provide accurate measures of borehole size.

Applications

 The MSFL tool provides measurements of Rxo in all types of conductive mud systems.
Rxo is used quantitatively in computing Sxo and moveable water volumes
 The ML tool is sensitive to the presence of mudcake and provides a qualitative
indication of formation permeability
 Evaluation of thinly bedded sand/shale sequences
 Two powered caliper arms provide reliable estimates of borehole size

Features

14
 The MSFL tool records resistivity with a vertical resolution of 8 and a depth of
investigation of 3 in.
 The ML tool records resistivity with a vertical resolution of 2 and a depth of
investigation of 1 in.
 Both the MSFL and ML tools, by virtue of being pad- type devices, offer
measurements relatively free of environmental effects. This makes them particularly
well suited for operations in highly conductive (salt- saturated) mud systems
 Non-rubber versions of the MSFL and ML tools are available that provide superior
resistance to gas absorption and better durability and run life over older rubber pad
versions
 The tool can be run independently or in combination with other logging t When run in
combination, the MSFL/ML tool can be placed anywhere in the toolstring

Sumber : https://hesp.com/index.php/services/open-hole/resistivity/msfl-i-logiq-
micro-spherically-focused-tool

15
LAMPIRAN B

HASIL PENGAMATAN

16

Anda mungkin juga menyukai