Anda di halaman 1dari 26

CUT OFF

LAPORAN
X

Oleh

Carolyn Rose Meier

071001800027

LABORATORIUM PENILAIAN FORMASI


PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : CAROLYN ROSE MEIER


NIM : 071001800027
KELOMPOK : F3
PARTNER : 1. BAGAS HERDITO WICAKSANA
2. WIDI TRISNADI
TGL.PRAKTIKUM : 2 JUNI 2021
TGL.PENERIMAAN : 8 JUNI 2021
ASISTEN : 1. AMOSPHIN ANGGI PUTRA
2. ALVIONA NABYLA AKBARY
3. NILA MUTIYA
NILAI :

Tanda Tangan ` Tanda Tangan

(....................) (CAROLYN ROSE.M)


Asisten Praktikan
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3


DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. 4
DAFTAR TABEL ................................................................................................. 5
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... 6
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 7
I.1 Latar Belakang ........................................................................................... 7
I.2 Tujuan Percobaan ...................................................................................... 8
BAB II TEORI DASAR ........................................................................................ 9
BAB III HASIL PENGAMATAN ..................................................................... 12
BAB IVANALISA PENGAMATAN ................................................................. 15
BAB V PEMBAHASAN ..................................................................................... 17
V.1 Pembahasan Percobaan ........................................................................... 17
V.2 Tugas Internet ........................................................................................... 19
BAB VI KESIMPULAN ..................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 22
LAMPIRAN A ..................................................................................................... 23
LAMPIRAN B ..................................................................................................... 24
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN
II.1 Metode Kontemporer……………………………………………………………...…11
III.1 Grafik POR vs VSH…………………………………………………………...……13
III.2 Grafik POR vs SW………………………………………………………………….14
DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN
III.1 Data Cut Off…………………………………………………………….....………..12
III.2 Parameter hasil Cut Off……………………………………………………………..13
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN HALAMAN
A.TUGAS INTERNET…………………………………………………....……………..24
B. HASIL PENGAMATAN…………………………………………………………..…25
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Minyak dan gas bumi merupakan sumber daya energi terpenting di dunia. Industri
minyak dan gas di Indonesia pun mengalami perkembangan yang sangat maju dari tahun
ke tahun untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri akan bahan bakar yang semakin
meningkat. Sektor minyak dan gas bumi merupakan penghasil devisa terbesar yang
merupakan tulang punggung pembangunan nasional, oleh sebab itu perlu upaya-upaya
konkrit untuk terus meningkatkan devisa negara melalui sektor minyak dan gas bumi
tersebut dengan mengoptimalkan peningkatan produksi dan mengembangkan
lapanganlapangan baru. Mengingat pentingnya peran minyak dan gas bumi bagi
kelangsungan hidup manusia, maka perlu dilakukan estimasi cadangan hidrokarbon yang
akurat pada setiap reservoir yang ada seperti analisa properti reservoir (porositas,
permeabilitas, saturasi, resistivitas, penyebaran batuan reservoir, dan kandungan
hidrokarbon) dengan menggunakan data sumur yang bisa didapat dengan pekerjaan
logging.

Logging merupakan suatu pekerjaan merekam sifat-sifat fisik batuan (misalnya


porositas, resistivitas batuan dll.) dengan cara memasukkan suatu alat ke lubang bor dengan
menggunakan wireline. Hasil rekaman log yang di interpretasi secara kualitatif maupun
kuantitatif, dapat memberikan informasi mengenai kedalaman lapisan yang mengandung
hidrokarbon serta menghitung harga Saturasi air (Sw) dengan beberapa metode. Harga Sw
tersebut antara lain dapat digunakan untuk menghitung cadangan hidrokarbon dengan
menggunakan rumus volumetrik. Untuk menganalisa kebenaran harga Sw dari hasil
rekaman log, umumnya digunakan hasil mud logging, analisa core atau uji kandungan
lapisan (UKL). Apabila Sw dari data log hasilnya mendekati hasil core atau UKL maka
metode yang digunakan untuk menghitung Sw layak digunakan pada formasi atau bahkan
lapangan tersebut.

Metode logging ini sangat berperan penting dalam perkembangan eksplorasi


hidrokarbon. Pekerjaan logging atau evaluasi formasi merupakan kegiatan mempelajari
karakteristik formasi pada suatu reservoir serta segala aspek yang menyangkut perhitungan
cadangan hidrokarbon. Ada beberapa parameter yang mempengaruhi dalam perhitungan
cadangan hidrokarbon yaitu porositas, saturasi air, dan tebal lapisan. Untuk mengetahui
parameter diatas diperlukan beberapa jenis kegiatan, antara lain pengambilan contoh
batuan (coring), interpretasi dengan bantuan alat log (logging), analisa hasil uji sumur (well
testing) dan lain-lain.

Pemeriksaan berkas batuan bor yang kembali ke permukaan dapat


memberipetunjuk tentang litologi secara umum dari formasi yang ditembus oleh bit
danmungkin juga mampu memperkirakan banyaknya minyak dan gas di lapanganformasi.
Kurva log memberikan informasi yang cukup tentang sifat fisik batuandan fluida. Penilaian
formasi adalah salah satu bagian yang sangat penting dalamproses dan penyelesaian sumur.
1.2 Tujuan Percobaan
Tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mempelajari tentang Cut Off Reservoir
2. Untuk mendapatkan nilai NTG,Poravg,Swavg
3. Untuk mengetahui nilai Net Sand
4. Untuk mengetahui nilai Net Pay
5. Untuk mengetahui nilai rata-rata porositas effektif
BAB II
TEORI DASAR

Secara harfiah, cut-off berarti suatu nilai batas. Dalam konteks reservoir, cut-off
merupakan batasan nilai dari parameter reservoir, dalam hal ini berupa (volume shale
(Vsh), porositas (Φ), permeabilitas (k), dan saturasi air (Sw). Nilai cut-off ini digunakan
untuk mengeliminasi volume batuan yang tidak berkontribusi secara signifikan dalam
evaluasi IOIP maupun cadangan reservoir. Nilai cut-off disesuaikan dengan karakter fisik
dari reservoir. Nilai cut-off bersifat subyektif, tergantung dari keputusan suatu perusahaan.
Namun, nilai cut-off tidak dapat ditentukan dengan sewenang-wenang. Nilai cut-off ini
ditentukan oleh karakter dari reservoir.

Penentuan cut-off diperlukan pada studi reservoir yang sistemnya memiliki suatu
kelainan pada batuan yang menyebabkan batuan/formasi tersebut tidak dapat
diikutsertakan pada tahap korelasi stratigrafi dan dalam penentuan nilai cadangan.
Penentuan nilai cut-off yang tidak tepat akan mempengaruhi parameter dalam reservoir.
Berikut ini adalah beberapa parameter yang dipengaruhi oleh nilai cut-off.

Konektivitas Reservoir nilai cut-off digunakan untuk menentukan nilai net-to-


gross ratio yang digunakan untuk mengetahui kontinuitas dari sebuah reservoir. Sehingga
dibutuhkan nilai net thickness sebagai input dari net-to-gross ratio. Hal ini
mengindikasikan fraksi gross batuan yang clean dan berpori yang berpotensi sebagai
potensi resevoir hidrokarbon. Jika cut-off Vsh dan porositas dikorelasikan dengan dengan
nilai permeabilitas, maka hal ini akan menjamin aliran fluida dari reservoir dapat mengalir.
Analisis Volumetrik nilai cut-off akan mengeliminasi batuan maupun kandungan
dalam batuan yang tidak sesuai dengan cut-off tersebut. Hal ini akan mempengaruhi
penentuan dari nilai hydrocarbon-in-place (IOIP maupun IGIP).
Hal ini berhubungan dengan estimasi dari nilai cadangan. Cut-off akan
dihubungkan dengan nilai parameter hidrolik, yaitu permeabilitas absolut, faktor geometri
pori (k/Φ)0.5, mobility ratio (k/μ), tekanan kapiler, saturasi air residual (Swirr) atau end-
point dari permeabilitas relatif yang diekstrapolasi, tergantung dari mekanisme pendorong
dari reservoir. Dynamic cut-off sangat dibutuhkan untuk diaplikasikan dalam hukum
Darcy. Faktor yang paling dipengaruhi adalah nilai dari ketebatan efektif dari interval
aliran.

Net pay diperoleh dari pembacaan (resolusi spasial) dari well


logging. Conventional log sampling interval adalah 0,15 m sehingga setiap data
berhubungan dengan ketebalan sub-layer 0,15 m. Resolusi menunjukkan ketebalan lapisan
minimum di mana log akan merekam nilai parameter yang benar setelah dikoreksi dengan
kondisi lingkungan reservoir.
proterti petrofacies dari sandstone dan carbonate berbeda. Bahkan dalam jenis batuan
carbonate pun nilai cut-off dibedakan untuk limestone dan dolomite.

Permeabilitas (Permeabilitas Efektif) Saat nilai permeabilitas atau mobility cut-off


ditentukan, kemudian dihubungkan dengan nilai cut-off dari Vsh, Φ, dan Sw. Nilai cut-off
tersebut memberikan beberapa karakteristik, yaitu nilai dinamis dari reservoir dan sinergis
(meskipun nilai cut-off dari Vsh, Φ, dan Sw awalnya berhubungan dengan dengan net sand,
net reservoir, dan klasifikasi net pay).
Penentuan nilai cut off yaitu dengan Metode Tradisional dan Metode Kontemporer.
Metode Tradisional ada Western petroleum industry mengadopsi pengggunaan rule of
thumb cut-off untuk evaluasi net pay dari well log. Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan banyaknya penelitian, penentuan cut-off ini mengalami banyak
perubahan. Awalnya, penentuan cut-off didasarkan pada penentuan cut-off untuk
permeabilitas. Untuk reservoir minyak, nilai cut-off yang digunakan adalah k ≥ 1 mD.
Sedangkan untuk reservoir gas, k ≥ 0.1 mD. Namun, ada beberapa perdebatan mengenai
faktor viskositas dari fluida. Penggunaan cut-off permeabilitas ini pastinya akan
memberikan pengaruh yang berbeda dalam menentukan kondisi dinamis dari reservoir.
Pada Cambrian sandstone di lapangan Hassi Messaoud Algeria, nilai cut-off permeabilitas
untuk reservoir minyak yang digunakan adalah k ≥ 0.1 mD. Hal ini dikarenakan minyak
pada reservoir ini memiliki viskositas yang rendah. Kemudian Keaner (1965) memberikan
tiga parameter cut-off untuk net pay, yaitu “faktor” shale, porositas, dan saturasi air.
Akan tetapi nilai ini tetap dihubungkan dengan nilai permeabilitas dan tekanan kapiler.
Studi kasus yang digunakan adalah pada Eocene Wilcox Sand di Texas. MacKenzie (1975)
memperkenalkan tipe batuan yang prduktif dan tidak produktif sebagai dasar dari
ukuran pore throat yang efektif yang dikorelasikan dengan rasio k/Φ pada Cretaceous
Cardium Sandstone pada lapangan minyak Pembina di Alberta. Cut-off untuk net pay yang
digunakan adalah k/Φ ≥ 0,05 (dengan permeabilitas dalam mD dan porositas dalam persen).
Mc Coy dan Berg (1976) menggunakan cut-off dari gamma ray (shale), porositas, dan
saturasi air tanpa menggunakan referensi dari permeabilitas untuk mengidentifikasi net pay
dari Lower Cretaceous Wabiscaw Sand pada lapangan Marten Hills di Alberta.

Metode Tradisional yang kedua ada Eastern Culture Penentuan cut-off pada daerah
Eastern menggunakan nilai dari resistivity index untuk menentukan potensial hidrokarbon
pada region geografi yang berbeda dan menggunakan nilai dari saturasi air untuk
membedakan zona produktif hidrokarbon pada tipe formasi yang berbeda, misalnya clean
sand, shally sand, dan carbonate. Analisis hubungan antara porositas vs permeabilitas
seringkali diguanakan untuk mengidentifikasi batas porositas di bawahnya di
mana reservoir tidak dapat mengalir.

Metode Kontemporer berikut ini adalah beberapa metode yang digunakan dalam penentuan
nilai cut-off berdasarkan metode kontemporer (mulai tahun 1980).
Gambar II.1
Metode Kontemporer
BAB III

HASIL PENGAMATAN

Tabel III.1
Data Cut Off
Tabel III.2
Parameter Hasil Cut Off

Gambar III.1
Grafik POR vs VSH
Gambar III.2
Grafik POR vs SW
BAB IV

ANALISA PENGAMATAN

Before
ØEffective x h
Zona 1 = 0,8 x 0 = 0

Zona 2 = 0,84848 x 0,444 = 0,37673

Zona 3 = 0,82727 x 0,444 = 0,36731

Zona 4 = 0,8333 x 0,444 = 0,37

Zona 5 = 0,85152 x 0,444 = 0,37807


Zona 6 = 0,84848 x 0,444 = 0,37673

Zona 7 = 0,84545 x 0,444 = 0,37538


Zona 8 = 0,8 x 0,444 = 0,3552

Zona 9 = 0,80606 x 0, 444 = 0,35789

Zona 10 = 0,8515 x 0,444 =0,38148

Total = ∑ØEffective x h = 3,33879

ØEffective x Sw x h

Zona 1 = 0,8 x 0,1571 x 0,444 = 0

Zona 2 = 0,8484 x 0,14812 x 0,444 = 0,055802


Zona 3 = 0,82727 x 0,1424 x 0,444 = 0,36731

Zona 4 = 0,83333 x 0,12568 x 0,444 = 0,0465


Zona 5 = 0,85152 x 0,08856 x 0,444 = 0,03348

Zona 6 = 0,84848 x 0,1587 x 0,444 = 0,05978

Zona 7 = 0,600 x 0,12388 x 0,444 = 0,465017

Zona 8 = 0,8 x 0,1571 x 0,444 = 0,055802

Zona 9 = 0,80606 x 0,23388 x 0,444 = 0,08370

= 0,85152 x 0,2767 x 0,444 = 0,1055


Zona 10

Total = ∑ØEffective x Sw x h = 0,539465


After

ØEffective x Net Pay


Zona 1 = 0,8 x 0 = 0

Zona 2 = 0,8484848 x 0,444 = 0,3767

Zona 3 = 0,8272727 x 0,444 = 0,3673

Zona 4 = 0,8333333 x 0,444 = 0,37

Zona 5 = 0,851515 x 0,444 = 0,37808

Zona 6 = 0,848484 x 0,444 = 0,37672

Zona 7 = 0,8454545 x 0,444 = 0,37538

Zona 8 = 0,8 x 0,444 = 0,3552

Zona 9 = 0,840606 x 0,444 = 0,357849

Zona 10 = 0,851515 x0,444 =0,38147


Total = ∑Øeffective x Net Pay = 3,3387878

ØEffective x Net Pay x Sw


Zona 1 = 0,8 x 0 x 0,1571 = 0

Zona 2 = 0,8484 x 0,444 x 14812 =


0,0558
Zona 3 = 0,8272 x 0,444 x 0,1424=
0,0523
Zona 4 = 0,8333333 x 0,444x 0,1256 =
0,0465
Zona 5 = 0,851515 x 0,444 x 0,0885 =
0,0334
Zona 6 = 0,848484 x 0,444 x 0,1587=
0,0597
Zona 7 = 0,8454545 x 0,444 x 0,1238
= 0,4650
Zona 8
= 0,8 x 0,444 x 0,1571 =
0,05580
Zona 9 = 0,840606 x 0,444 x 0,2338=
0,0837
Zona 10 = 0,851515 x0,444 x 0,2767=
0,1055

Total= ∑ØEffective x Net Pay x Sw = 53,6028


BAB V

PEMBAHASAN
V.1 Pembahasan Percobaan
Pada percobaan praktikum penilaian formasi kali ini praktikan diajarkan mengenai
harga cut-off dari suatu reservoir.Secara singkat nilai cut – off berarti suatu nilai batas.
Dalam konteks reservoir, cut-off merupakan batasan nilai dari parameter reservoir, dalam
hal ini berupa volume shale (Vsh), porositas, permeabilitas, dan saturasi air.

Dalam konteks reservoir, cut-off merupakan batasan nilai dari parameter reservoir,
dalam hal ini berupa (volume shale (Vsh), porositas (Φ), permeabilitas (k), dan saturasi air
(Sw). Nilai cut-off ini digunakan untuk mengeliminasi volume batuan yang tidak
berkontribusi secara signifikan dalam evaluasi IOIP maupun cadangan reservoir. Nilai cut-
off disesuaikan dengan karakter fisik dari reservoir. Nilai cut-off bersifat subyektif,
tergantung dari keputusan suatu perusahaan. Namun, nilai cut-off tidak dapat ditentukan
dengan sewenang-wenang.

Nilai cut-off ini ditentukan oleh karakter dari reservoir. Penentuan cut-off
diperlukan pada studi reservoir yang sistemnya memiliki suatu kelainan pada batuan yang
menyebabkan batuan/formasi tersebut tidak dapat diikutsertakan pada tahap korelasi
stratigrafi dan dalam penentuan nilai cadangan.

Penentuan nilai cut-off yang tidak tepat akan mempengaruhi parameter dalam
reservoir. Berikut ini adalah beberapa parameter yang dipengaruhi oleh nilai cut-off. Dalam
menentukan cut off sebelumnya praktikkan telah membagi 10 zona kedalaman prospek.
Kemudian praktikkan menentukan nilai dari vshale,porositas efektif, interval dan sw yang
di dapat dari percobaan sebelumnya. Pada data cut off praktikkan menghitung nilai net sand
dan net pay. Net sand merupakan ketebalan medium. Yaitu ketebalan yang terdapat fluida
tetapi belum tentu hidrokarbon, dalam hal ini dapat berupa air, gas atau minyak.

Adapun beberapa parameter yang harus ditotalkan untuk dipakai di perhitungan


selanjutnya, yaitu total interval, net sand, net pay, nilai sebelum cut-off dan nilai setelah
cut-off. Setelah semua parameter sudah tersedia kemudian praktikan membuat grafik
ØEffective banding volume shale dan ØEffective banding saturasi air formasi.

Kemudian praktikkan menentukan nilai net to gross (NTG) yang diambil dari
parameter total net pay dan total interval. Perkiraan NTG global diperoleh dari sumur,
tetapi perkiraan ini sangat bergantung pada lokasi dari sedikit sumur yang tersedia. Jika
sumur-sumur ini berlokasi di tempat yang berbeda, perkiraan NTG akan berbeda. Sehingga
diperoleh nilai NTG after adalah 1. Pada NTG hanya dipakai after karena dipakai cut off
dengan parameter kecil yaitu net pay. Untuk perhitungan Porositas Average diambil dari
parameter Total porositas before dengan total interval sehingga nilai Porositas Average
untuk before 0,834697. Dan nilai porositas average after senilai . Untuk perhitungan Sw
average terdapat dua yaitu after dan before.

Nilai NTG atau net to gross yang merupakan perbandingan total net pay dibagi dengan total
interval. Nilai dari NTG dihitung setelah cut-off, karena pada parameter ini praktikan akan
menghitung kedalaman yang bersih, yaitu net pay. Pada sebelum cut-off merupakan
kedalaman kotor yang masih belum terfilter. Selanjutnya, dihitung nilai dari Øaverage
sebelum cut-off dengan perbandingan ØEffective x h pada before dengan total interval,
sedangkan untuk setelah cut-off dengan perbandingan ØEffective x net pay dengan total
interval.

Faktor – faktor yang berhubungan dengan nilai cut – off antara lain Efek Pembacaan Skala
Saat Logging, Tipe Batuan, dan Permeabilitas (Permeabilitas Efektif). Net pay diperoleh
dari pembacaan (resolusi spasial) dari well logging. Conventional log sampling interval
adalah 0,15 m sehingga setiap data berhubungan dengan ketebalan sub-layer 0,15 m.

Resolusi menunjukkan ketebalan lapisan minimum di mana log akan merekam nilai
parameter yang benar setelah dikoreksi dengan kondisi lingkungan reservoir. Tipe batuan
sangat mempengaruhi nilai cut – off karena adanya perbandingan petrofacies dari batuan.
Contohnya cut – off untuk sandstone dan carbonate berbeda karena proterti petrofacies dari
sandstone dan carbonate berbeda.

Bahkan dalam jenis batuan carbonate pun nilai cut – off dibedakan untuk limestone dan
dolomiteDengan pendekatan ini, permeability cut-off pada net pay yang digunakan dalam
perhitungan log poin demi poin akan sangat berbeda antara untuk reservoir gas (viskositas
gas sangat rendah sekitar 0,02 cp), dengan reservoir minyak ringan (viskositas 1 sampai 10
cp), dan untuk reservoir minyak berat (viskositas minyak 10.000 cp atau lebih).

Setiap bagian dari interval reservoir yang memiliki permeabilitas pada kondisi reservoir di
bawah cut-off akan didefinisikan sebagai nonpay. Kemudian, situasi reservoir gas berbeda
secara terpisah dari reservoir minyak. Sebelum melakukan perhitungan net pay, terlebih
dulu di cari nilai cut – off porositas, saturasi air dan volume clay sebagai batasan yang
digunakan. Tujuan dari perhitungan net - pay adalah untuk menghilangkan interval batu
non-produktif dan,dari perhitungan di berbagai lubang bor, memberikan dasar yang kokoh
untuk mendeskripsikankualitas reservoir 3D, kuantitatif hidrokarbon in-place dan
perhitungan aliranNet pay Peta yang menggambarkan ketebalan batupasir yang
mengandung fluida hidrokarbon (gas, minyak atau keduanya).

Sedangkan untuk gross pay Menggambaarkan ketebalan total lapisan reservoar


termasuk lapisan – lapisan impermeable (shale) tipis diantara lapisan – lapisan reservoar
pada tiap sumur. Peta yang menggambarkan ketebalan batupasir yang mengandung
hidrokarbon disebut Net Pay Sand. Volume waduk dan NTG memiliki pengaruh terbesar
pada penghitungan cadangan, oleh karena itu ketidakpastian yang terkait harus dinilai
secara cermat sebelum melanjutkan ke model porositas dan saturasi yang rumit.
Ketidakpastian volume terkait langsung dengan pemrosesan dan interpretasi seismik, yang
berada di luar cakupan penelitian ini. Penelitian ini berfokus pada ketidakpastian paling
penting kedua, terkait dengan waduk NTG.
V.2 Tugas Internet

Metode Tradisional Cut Off


Secara harfiah, cut-off berarti suatu nilai batas. Dalam konteks reservoir, cut-off merupakan
batasan nilai dari parameter reservoir, dalam hal ini berupa (volume shale (Vsh), porositas
(Φ), permeabilitas (k), dan saturasi air (Sw). Nilai cut-off ini digunakan untuk
mengeliminasi volume batuan yang tidak berkontribusi secara signifikan dalam evaluasi
IOIP maupun cadangan reservoir. Nilai cut-off disesuaikan dengan karakter fisik dari
reservoir. Nilai cut-off bersifat subyektif, tergantung dari keputusan suatu perusahaan.
Namun, nilai cut-off tidak dapat ditentukan dengan sewenang-wenang. Nilai cut-off ini
ditentukan oleh karakter dari reservoir.

Penentuan cut-off diperlukan pada studi reservoir yang sistemnya memiliki suatu
kelainan pada batuan yang menyebabkan batuan/formasi tersebut tidak dapat
diikutsertakan pada tahap korelasi stratigrafi dan dalam penentuan nilai cadangan.
Penentuan nilai cut-off yang tidak tepat akan mempengaruhi parameter dalam reservoir.
Berikut ini adalah beberapa parameter yang dipengaruhi oleh nilai cut-off.

Konektivitas Reservoir nilai cut-off digunakan untuk menentukan nilai net-to-


gross ratio yang digunakan untuk mengetahui kontinuitas dari sebuah reservoir. Sehingga
dibutuhkan nilai net thickness sebagai input dari net-to-gross ratio. Hal ini
mengindikasikan fraksi gross batuan yang clean dan berpori yang berpotensi sebagai
potensi resevoir hidrokarbon. Jika cut-off Vsh dan porositas dikorelasikan dengan dengan
nilai permeabilitas, maka hal ini akan menjamin aliran fluida dari reservoir dapat mengalir.
Metode pertama dari tradisional adalah Western Cultur. Western petroleum
industry mengadopsi pengggunaan rule of thumb cut-off untuk evaluasi net pay dari well
log. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan banyaknya penelitian, penentuan
cut-off ini mengalami banyak perubahan. Awalnya, penentuan cut-off didasarkan pada
penentuan cut-off untuk permeabilitas. Untuk reservoir minyak, nilai cut-off yang
digunakan adalah k ≥ 1 mD. Sedangkan untuk reservoir gas, k ≥ 0.1 mD. Namun, ada
beberapa perdebatan mengenai faktor viskositas dari fluida. Penggunaan cut-off
permeabilitas ini pastinya akan memberikan pengaruh yang berbeda dalam menentukan
kondisi dinamis dari reservoir. Pada Cambrian sandstone di lapangan Hassi Messaoud
Algeria, nilai cut-off permeabilitas untuk reservoir minyak yang digunakan adalah k ≥ 0.1
mD. Hal ini dikarenakan minyak pada reservoir ini memiliki viskositas yang rendah.
Kemudian Keaner (1965) memberikan tiga parameter cut-off untuk net pay, yaitu “faktor”
shale, porositas, dan saturasi air. Akan tetapi nilai ini tetap dihubungkan dengan nilai
permeabilitas dan tekanan kapiler. Studi kasus yang digunakan adalah pada Eocene Wilcox
Sand di Texas.
MacKenzie (1975) memperkenalkan tipe batuan yang prduktif dan tidak produktif sebagai
dasar dari ukuran pore throat yang efektif yang dikorelasikan dengan rasio k/Φ pada
Cretaceous Cardium Sandstone pada lapangan minyak Pembina di Alberta. Cut-off untuk
net pay yang digunakan adalah k/Φ ≥ 0,05 (dengan permeabilitas dalam mD dan porositas
dalam persen).
Mc Coy dan Berg (1976) menggunakan cut-off dari gamma ray (shale), porositas, dan
saturasi air tanpa menggunakan referensi dari permeabilitas untuk mengidentifikasi net pay
dari Lower Cretaceous Wabiscaw Sand pada lapangan Marten Hills di Alberta.
Eastern Culture penentuan cut-off pada daerah Eastern menggunakan nilai dari resistivity
index untuk menentukan potensial hidrokarbon pada region geografi yang berbeda dan
menggunakan
BAB VI

KESIMPULAN

Dari percobaan ini,dapat kita simpulkan sebagai berikut :

1. Nilai total Net sand adalah 4


2. Nilai total Net pay adalah 4
3. Didapat porositas everage after dan before sebesar 0,8347 dan 0,8347
4. Didapat saturasi everage after dan before adalah sebesar 0,13847 dan
13,4007
5. Didapat hasil nilai net pay 1 di kedalaman 1772 - 1776
DAFTAR PUSTAKA

1. Sitaresmi, Ratnayu. 2016. Diktat Petunjuk Praktikum Penilaian Formasi. Jakarta:


Universitas Trisakti.
2. Li, Da Chang and Dria, A.Mira. 1997. “Cut-Off Separation? A New Approach to
Distinguish Reservoir Rock from Non-Reservoir Rock for Reservoir Modelling and
Simulation”. SPE 38380.
3. Sembodo dan Nugrahanti, Asri, Penilaian Formasi II, Universitas Trisakti, Jakarta,
2012
4. https://media.neliti.com/media/publications/170837-ID-analisis-penentuan-zona-
produktif-dan-pe.pdf
5. https://repository.its.ac.id/62604/1/3712100014-Undergraduate%20Thesis.pdf
LAMPIRAN A

TUGAS INTERNET
LAMPIRAN B

HASIL PENGAMATAN

Anda mungkin juga menyukai