Anda di halaman 1dari 22

INTERACTIVE PETROPHYSICS

LAPORAN
XI

Oleh

KUMALA GALUH HAIVA

071002000024

LABORATORIUM PENILAIAN FORMASI


FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI
PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2022
LEMBARAN PENGESAHAN

NAMA : KUMALA GALUH HAIVA


NIM : 071002000024
KELOMPOK : A1
PARTNER : 1. DZHULVIEQAR
2. RADEN FADLI
3. MUHAMMAD AR-RAFII S
TGL. PRATIKUM : 13 JUNI 2022
TGL. PENERIMAAN : 17 JUNI 2022
ASISTEN : 1. FIRMANSYAH ACHMAD
2. NILA MUTIYA HANI
3. DEWI LATIFATUL AINI
NILAI :

Tanda Tangan Tanda Tangan

(………………….) (KUMALA GALUH HAIVA)

Asisten Pratikan
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................... I


DAFTAR GAMBAR ............................................................................. ........... II
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG .................................................................... 1
1.2 TUJUAN PERCOBAAN .................................................................. 2
BAB II TEORI DASAR ................................................................................... 3
BAB III HASIL PENGAMATAN ............................................................ 6
BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................... ........... 8
4.1 PEMBAHASAN PERCOBAAN ...................................................... 8
4.2 TUGAS INTERNET ............................................................. ........... 11
BAB VI KESIMPULAN .................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ ........... 13
LAMPIRAN A TUGAS INTERNET ................................................................ 16
LAMPIRAN B HASIL PENGAMATAN ......................................................... 17

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
III.1 Triple Combo ............................................................................................... 6
III.2 Volume Clay ................................................................................................ 6
III.3 Saturasi Air dan Porositas ............................................................................ 7
III.4 Cut Off ......................................................................................................... 7

ii
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN Halaman
A. TUGAS INTERNET ................................................................................ 14
B. HASIL PENGAMATAN ........................................................................ 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penilaian formasi merupakan ilmu Teknik Perminyakan yang mempelajari tentang
lapisan batuan atau reservoir atau lebih jelasnya dapat dikatakan sebagai ilmu untuk melihat
dan meneliti keadaan dari dalam bumi untuk keperluan pengeboran, produksi dan
penelitian.Penilaian formasi terdiri atas penilaian lithologi atau jenis batuan, petrophysics
atau sifat petrofisika batuan, fluid content atau isi kandungan batuan, dan produktivitas
batuan. Hasil dari Interpretasi log pada penilaian formasi sangat berhubungan dengan
karakteristik batuan dan metode logging. Batuan adalah kumpulan agrenat mineral yang
telah mengeras yang terdiri atas matriks batuan dan pori-pori batuan yang terdapat fluida
reservoir di dalamnya. Tujuan dari mempelajari ini adalah untuk mengidentifikasi keadaan
reservoir, memprediksi letak lapisan permeable yang memiliki daerah prospek
hidrokarbon, memperkirakan jumlah cadangan awal hidrokarbon di tempat, dan
menentukan letak dari daerah perforasi yang berguna untuk memproduksi hidrokarbon.
Hasil dari data logging juga dapat memprediksi letak lapisan permeable yang prospek
hidrokarbon dan menghitung besarnya cadangan awal hidrokarbon sebelum hidrokarbon
tersebut harus diproduksikan. Data yang diperoleh formasi adalah sifat fisik batuan
reservoir, fluida reservoir, kondisi reservoir, dan jenis reservoirnya. Minyak dan Gas Bumi
merupakan salah satu sumber energi yang paling banyak digunakan oleh manusia.
Kebutuhan akan sumberdaya energi tersebut merupakan salah satu kebutuhan yang penting
dalam masyarakat karena pada umumnya masyarakat saat ini melakukan aktivitas
menggunakan kendaraan, sedangkan kendaraan itu sendiri dapat bergerak memerlukan
energi yang berasal dari bahan bakar minyak ataupun bahan bakar gas, dan masih banyak
lagi pemakaian minyak dan gas sebagai energi pada saat ini. Oleh karena itu, eksplorasi
dan eksploitasi terhadap sumber daya alam ini terus dilakukan oleh banyak orang dan
banyak negara termasuk di Indonesia. Tahapan eksplorasi merupakan tahapan yang penting
dalam industri minyak dan gas bumi. Pada tahap ini suatu peneliti atau perusahaan akan
berusaha untuk meneliti kemungkinan kehadiran hidrokarbon dengan pendekatan geologi
maupun geofisika. Pendekatan secara geologi meliputi studi geologi regional, stratigrafi,
kehadiran source rocks, reservoar, seal rock, trap dan proper timing of migration.
Pendekatan secara geofisika mencakup gambaran reservoar dengan cakupan yang luas,
sehingga didapatkan pengembangan lokasi sumur selanjutnya. Dalam pengembangan
lokasi eksplorasi selanjutnya diperlukan adanya data–data yang memberikan petunjuk
bahwaformasi yang akan dieksploitasi tersebut memiliki nilai porositas dan permeabilitas
yang cukup baik, maka sangat diperlukan adanya suatu karakterisasi reservoar.
Karakterisasi reservoar merupakan suatu proses untuk mendiskripsikan secara kualitatif
atau kuantitatif. karakter reservoar dengan menggunakan data yang ada. Dengan adanya
karakterisasi reservoar, maka kita dapat mendapatkan model reservoar secara lengkap
baik litologi, porositas, maupun fluida di dalamnya. Salah satu tahapan dalam
melakukan karakterisasireservoar adalah water saturation atau kejenuhan air.

1
1.2 Tujuan Percobaan

Berdasarkan percobaan Interactive Petrophysics terdapat beberapa tujuan


dilakukannya percobaan ini, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui intepretasi Triple Combo menggunakan software Interactive
Petrophysics .
2. Untuk mengetahui intepretasi Saturation Water and Porosity menggunakan software
Interactive Petrophysics.
3. Untuk mengetahui persebaran lithology batuan.
4. Untuk mengetahui intepretasi Volume Clay menggunakan software Interactive
Petrophysics.
5. Untuk mengetahui intepretasi Cut Off menggunakan Software Interactive
Petrophysics.

2
BAB II

TEORI DASAR

Dalam melakukan analisis log pada sumur-sumur eksplorasi dengan menggunakan


software Interactive Petrophysics atau biasa dikenal dengan sebutan IP, software ini
berfungsi untuk memperoleh nilai petrofisika batuan reservoir yang dapat dilakukan dengan
dua metode, yaitu metode deterministic dan probabilistic. Metode deterministic lebih baik
atau banyak digunakan apabila memiliki banyaknya jumlah data, seperti data log standar
yang biasanya tersusun atas gamma ray log atau GR log, SP log, porositas, dan densitas.
Selain itu, dilengkapi pula oleh data hasil dari analisis laboratorium, seperti data core, data
fluida, dan data geokimia itu sendiri. Parameter yang digunakan untuk perhitungan tentu
sajamembutuhkan untuk menghitung dengan metode deterministic yang harus dimasukkan
ke dalam software sehingga harus ditentukan secara sendiri sedangkan metode probabilistic
dapat digunakan dengan data yang sedikit, misalnya dengan data log GR – SP – Resistivitas
saja untuk digunakannya. Parameter dari petrofisika ini akan dianalisis atau diolah secara
langsung dengan menggunakan software Interactive Petrophysics. Langkah awal yang
perlu dilakukan sebelum melakukan perhitungan petrofisika dengan menggunakan
Interactive Petrophysics dengan pendekatan metode deterministic ataupun metode
probabilistic adalah dengan membuat data base untuk dilakukan semua perhitungan
petrofisika yang akan dilakukan dengan memasukkan data ke dalam software IP baik
berupa data log sumur saja maupun keterangan pada header log. Selanjutnya, langkah yang
4 dilakukan adalah dengan cara mencari nilai petrofisika reservoir dengan pendekatan
metode deterministic dan probabilistic hingga akan memperoleh model lithologi batuan
dari masing-masing metode yang telah digunakan sebelumnya. Metode deterministic
merupakan metode perhitungan petrofisika yang menggunakan persamaan berdasarkan
respons dari alat-alat logging, volume serpih, saturasi air, porositas, dan permeabilitas yang
merupakan parameter batuan utama yang dicari terlebih dahulu. Metode deterministic
adalah metode yang harus dilakukan dengan cara memasukkan nilai-nilai dari parameter
yang harus diisi dengan perhitungan manual maupun dengan crossplot antar kurva ataupun
dengan penentuan langsung yang berasal dari log plot pada software Interactive
Petrophysics. Diawali dengan cara menghitung temperature formasi dengan menjalankan
fungsi dari calculate lebih besar dari temperature gradient pada Interactive Petrophysics.
Nilai yang harus dimasukkan disini adalah nilai gradient temperature yang telah terukur

3
atau dengan cara memasukkan nilai kedalaman awal, kedalaman akhir sumur, suhu atau
temperature yang ada di permukaan, dansuhu pada kedalaman akhir atau BHT. Interactive
Petrophysics atau IP juga dapat digunakan untuk memudahkan suatu pekerjaan dalam
mengintepretasikan pembacaan logging. Pengguna dari IP dapat melakukan interpretasi
seperti minimal curve, penentuan lithologi suatu batuan. Penentuan volume shale,
penentuan porositas batuan, analisis multizone, ananlisis multiwell, penentuan resistivitas
air, perhitungan cut off batuan, dan penentuan saturasi air atau Sw sehingga dapat
memberikan gambaran dari mineral batuan itu sendiri, sebagai korelasi untuk mengetahui
kesalahan, dan pemodelan. Pada percobaan cutoff ini adalah Secara harfiah, cut-off berarti
suatu nilai batas. Dalam konteks reservoir, cut-off merupakan batasan nilai dari parameter
reservoir, dalam hal ini berupa (volume shale (Vsh), porositas (Φ), permeabilitas (k), dan
saturasi air (Sw). Nilai cut-off ini digunakan untuk meneliminasi volume batuanan tidak
berkontribusi secara signifikan dalam evaluasi maupun cadangan reservoir. Nilai cut-off
disesuaikan dengan karakter fisik dari reservoir. Nilai cut- off bersifatsub!ektif, tergantung
dari keputusan suatu perusahaan. Namun, nilai cut-off tidak dapatditentukan dengan
sewenang-wenang. Nilai cut-off ini ditentukan oleh karakter dari reservoir. Berdasarkan
harga-harga cut-off yang akan dicari inilah maka dapat diperoleh angka/ketebalan netpay
dari gross reservoir. Untuk menentukan berapa harga cut-off masing- masing parameter
petrofisik (Φ, Vsh, dan Sw) digunakan metode kualitatif, kuantitatif, petrofisik, dan
statistik/gambar silang berdasarkan data log, inti batuan, dan data tes sumuran. Pendekatan
untuk perhitungan ini mengacu kepada ketentuan yang dikeluarkan oleh BP. Migas , yang
telah disosialisasikan di beberapa perguruan tinggi, lembaga penelitian dan perusahaan
minyak. Pada hal ini cut-off tersebut pada Lapangan dengan berdasarkan data Sumur O
yang berada di Cekungan. Data Sumur O mencakup data log sumur, data inti batuan sumur,
dan data tes sumuran. Tahapan kajian ini diawali dengan melakukan metode kualitatif,
yakni menentukan kualitas data, interpretasi litologi, menentukan zona poros dan
permeabel yang selanjutnya disebut zona reservoir. Tahap selanjutnya adalah
menginterpretasi kandungan fluida di zona poros dan permeabel tersebut di mana terdapat
zona air, zona minyak, dan gas. Berikutnya digunakan metode kuantitatif, berupa penentuan
kedalaman zona reservoir dan diteruskan dengan pemodelan petrofisik pada zona reservoir
tersebut. Tahap terakhir adalah menggunakan metode statistik dengan melakukan
penggambaran silang beberapa parameter petrofisik untuk menentukan nilai cut- off. Hasil
Analisis VolumetrikNilai cut-off akan mengeliminasi batuan maupun kandungan dalam

4
batuan yang tidak sesuai dengan cut-off tersebut. Hal ini akan mempengaruhi penentuan
dari nilai hydrocarbon-in-place (IOIP maupun IGIP).Model Dinamis Reservoir. Hal ini
berhubungan dengan estimasi dari nilai cadangan. Cut-off akan dihubungkan dengan nilai
parameter hidrolik, yaitu permeabilitas absolut, faktor geometri pori (k/Φ)0.5, mobility
ratio (k/μ), tekanan kapiler, saturasi air residual (Swirr) atau end-point dari permeabilitas
relatif yang diekstrapolasi, tergantung dari mekanisme pendorong dari
reservoir.Mekanisme Recovery dan Pengurasan ReservoirDynamic cut-off sangat
dibutuhkan untuk diaplikasikan dalam hukum Darcy.
Faktor yang paling dipengaruhi adalah nilai dari ketebatan efektif dari interval
aliran. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Nilai Cut-Off Efek Pembacaan Skala Saat
Logging Net pay diperoleh dari pembacaan (resolusi spasial) dari well logging. Conventional
log sampling interval adalah 0,15 m sehingga setiap data berhubungan dengan ketebalan sub-
layer 0,15 m. Resolusi menunjukkan ketebalan lapisan minimum di mana log akan merekam
nilai parameter yang benar setelah dikoreksi dengan kondisi lingkungan reservoir.Tipe
batuan tipe batuan sangat mempengaruhi nilai cut-off karena adanya perbandingan
petrofacies dari batuan. Contohnya cut-off untuk sandstone dan carbonate berbeda karena
proterti petrofacies dari sandstone dan carbonate berbeda. Bahkan dalam jenis batuan
carbonate pun nilai cut-off dibedakan untuk limestone dan dolomite.Permeabilitas
(Permeabilitas Efektif)Saat nilai permeabilitas atau mobility cut-off ditentukan, kemudian
dihubungkan dengan nilai cut-off dari Vsh, Φ, dan Sw. Nilai cut-off tersebut memberikan
beberapa karakteristik, yaitu nilai dinamis dari reservoir dan sinergis.

5
BAB III

HASIL PENGAMATAN

Gambar 3.1 Triple Compo Log ITB-a kedalaman 8400 ft – 8600 ft

Gambar 3.2 Volume Clay Log ITB-a kedalaman 8400 ft – 8600 ft

6
Gambar 3.3 Saturasi Air dan Porositas Log ITB-a kedalaman 8400 ft –
8600 ft

Gambar 3.4 Cut Off Log ITB-a kedalaman 8400 ft – 8600 ft

7
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan Percobaan

Pada percobaan kesebelas ini mengenai software IP atau Interactive Petrophysics


oleh schlumberger. Pada praktikum ini dilakukan interpretasi logging dari suatu sumur
dengan menggunakan software yang bernama Interactive Petrophysics. Software Interactive
Petrophysics ini merupakan salah satu jenis dari banyaknya jenis software lain yang dapat
digunakan untuk menginterpretasikan atau load data hasil dari run log yang setelahnya akan
diolah atau diproses menjadi data log yang lebih detail. Analisis log meliputi kegiatan
penentuan litologi (jenis batuan), karakteristik batuan reservoir (petrophysic), dan fluida
yang terkandung di dalam batuan (fluid content). Analisis log merupakan bagian dari
penilaian formasi yang dilakukan untuk menentukan parameter batuan reservoir serta
sebagai acuan untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan dan kondisi formasi yang
diamati. Dalam proses analisis log terdiri dari dua tahapan, yaitu analisis kualitatif dan
analisis kuantitatif. Dalam analisa kualitatif dapat diketahui litologi, fluid content, dan
permeable zone.Sedangkan dalam analisis kuantitatif dapat diketahui porositas, saturasi air,
dan ketebalan produktif formasi (net pay). Parameter utama yang ditentukan dari
perhitungan dari data log sumur adalah porositas dan saturasi air. Selain porositas dan
saturasi air, ketebalan formasi yang mengandung hidrokarbon diperlukan untuk
memperkirakan total cadangan. Untuk mengevaluasi suatu reservoir, perlu diketahui sifat
fisik atau karakteristik batuan yang mempengaruhi pengukuran log seperti volume shale,
resistivitas air formasi, porositas, dan saturasi air.
Pada percobaan ini, data LAS yang digunakan oleh kelompok E4 adalah data LAS
dari ITB-a. Pada percobaan ini dilakukan interpretasi beberapa parameter terdiri atas triple
combo, volume clay, saturasi air dan porositas, dan cut off. Data log yang diperoleh masih
berupa ekstensi dari data LAS. Pertama, buka dahulu aplikasi software Interactive
Petrophysics ini. Setelah dibuka, cari menu browse for IP database. Selanjutnya, software ini
akan memberi perintah untuk browse. Lalu, nanti akan diarahkan ke menu file explorer untuk
mencari tempat folder menyimpan data LAS tersebut. Apabila data LAS sudah ditemukan,
maka diklik dan pencat ok pada software Interacive Petrophysics ini. Setelah itu, akan
muncul display well API untuk diklik dan pencet select all dan load. Selanjutnya, cari pada

8
toolbar menu input or output sehingga dapat dilakukan untuk mengklik load data LAS/LBS
load. Apabila data sudah diload, maka kita dapat menekan create new well. Menu dari create
new well sudah muncul dan kita harus mengisi judul, total depth, bottom depth, step, unit
sesuai data dari data yang telah diketahui. Kemudian, tekan ok dan set well.Setelah set
well, diklik load. Apabila sudah sampai sini, maka interpretasi sumur sudah disesuaikan
dengan data yang diisi tadi.
Selanjutnya, praktikan akan membuat Triple Combo dengan cara mencari view pada
menu toolbar software ini. Kemudian, log plot dan pilih file. Selanjutnya, pilih program
default plot triple combo untuk mendapatkan salah satu parameter yang kita inginkan. Lalu,
klik pada header RHOB NPHI untuk menentukan zona prospek jauh lebih mudah dengan
cara membuat shading left side of shading pertama adalah NPHI kemudian Right side of
Shading pertama adalah RHOB lalu pilih warna yang ingin digunakan, disini kami kelompok
E4 memakai warna kuning untuk menandakan zona shale selanjutnya untuk menandakan
zona prospek minyakan yang di tandakan oleh NPHI berpotongan dengan RHOB, NPHI
defleksi kea rah kanan dan RHOB defleksi ke kiri disini kami gunakanan settingan left side
of shading kedua yaitu RHBO dan right side of shading kedua NPHI ditandai dengan warna
Aqua maka didapatkan lah zona prospek pada Log ITB-a. Disini, kami kelompok E4
memilih dari Top Depth 8400 ft dan Bottom Depth 8600 ft dengan step 0,5. Zona Prospek
yang kami pilih dari Zona 8475 ft – 8503 ft. Selanjutnya, praktikan menentukan nilai volume
clay, klik interpretation pada toolbar software interactive petrophysics ini. Setelah itu, klik
clay volume dan klik pada bagian gamma ray dan density-nya. Kemudian, di run maka akan
mendapatkan hasil interpretasi dari volume clay. Apabila ingin melihat dari persebaran
batuan, maka dapat mengklik kanan dan memilih NPHI/RHOB.Xplot, nanti akan terlihat
jenis lithologi pada data ini. Apabila persebaran batuan banyak pada atas maka batuan
tersebut adalah sandstone, sedangkan tengah adalah limestone, dan bawah adalah dolomite.
Pada kelompok E4 pesebaran batuan yang di dapatkan dari zona 8400 ft sampai 8600 ft lebih
banyak di tengah yang artinya pada log ini lithologynya lebih kebanyakan limestone.
Untuk mencari interpretasi dari saturasi air dan porositas maka dapat mengklik menu
calculation pada toolbar. Setelah itu, klik temperature gradient dan isi nilai kedalaman pada
data di awal yaitu Top Depth 5987 ft, Bottom Depth 9131.5 ft dan temperaturenya tidak
dapat diketahui melalui data maka kami akan asumsikan yang pertama adalah 50 °F dan
yang kedua adalah 120 °F, dan di run. Lalu, mengklik menu interpretation pada toolbar. Pilih

9
bagian porosity and water saturation. Kemudian, klik default saturation equation.
Selanjutnya, klik temperature unit dan output curve, dan ok. Serta, pada terdapat
Lithologynya yaitu kebanyakan formasi sandstone ditandai dengan warna kuning kebintikan
hitam dan clay bewarna hijau.
Dan terakhir, untuk cut off. Klik interpretation pada toolbar dan piluh cut off and
summation. Pilih reports set-up/default cut off. Kemudian, ganti cut valve porosity, water
saturation dan clay volume. Klik input curve dan klik clay volume pada cum crull. Lalu,
apply dan yes. Maka, akan didapatkan Reservoir Flag dan Pay Flagnya. Play flag atau net
pay ini bisa dikatan adalah zona bersihnya disini kelompok E4 mendapatkan zona Pay
Flagnya pada kedalaman 8437 ft sampai kedalaman 8447.5 ft dan ada sedikit Pay Flagnya
pada kedalaman 8450.5 ft sampai kedalaman 8452 ft. Dalam melakukan analisis log pada
sumur-sumur eksplorasi dengan menggunakan software Interactive Petrophysics untuk
memperoleh nilai petrofisika batuan reservoir dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu
metode deterministik dan probabilistik. Metode deterministik lebih baik digunakan jika kita
memiliki banyak data, misalnya data log standar yang biasanya terdiri dari log GR, SP,
porositas, dan densitas, dilengkapi dengan data hasil analisis laboratorium seperti data core,
data fluida. Parameter perhitungan yang dibutuhkan untuk perhitungan dengan metode
deterministik yang harus dimasukkan ke dalam software harus ditentukan sendiri Selain itu
pada track 2 nilai dari resistivitas harus besar atau cenderung kearah kanan dan pada di track
3 terdapat crossover yang separasinya besar akan menandakan formasi tersebut mengandung
minyak atau gas apabila separasinya besar maka, mengandung gas apabila sedang maka
cenderung mengandung minyak.

10
4.2 Tugas Internet
Triple Combo Log

Triple Combo merupakan kombinasi antara MWD yang menyediakan pengukuran


untuk direction and inclination, serta dua buah peralatan LWD berupa resistivity logging
dan nuclear logging. Keunggulan dari penggunaan triple combo dalam LWD mampu
memberikan real time data dari berbagai jenis pengukuran diantaranya; direction and
inclination, resistivity log serta density and porosity log yang semuanya akan mampu
ditampilkan secara real time. Perlu diperhatikan bahwa tampilan data real time ini
merupakan data sementara dan bukan menjadi data akhir dari layanan pengukuran yang
diberikan. Selain keunggulan data real time yang bisa dilihat pada saat yang bersamaan
dengan pengukuran berlangsung, ada kelemahan dari segi kualitas yang terkait dengan
jumlah sampling data yang bisa dikirimkan ke permukaan melalui mud pulse. Dengan
keterbatasan jumlah binary data yang bisa dikodekan melalui mud pulse, maka binary data
yang diambil sebagai sampling data diambil yang cukup mewakili sebagai bahan yang
digunakan sebagai evaluasi pada saat yang bersamaan dengan berlangsungnya proses
pengeboran. Data lain yang diperoleh selama proses pengukuran juga akan tersimpan
dalam memory yang ada di dalam peralatan logging yang dapat diunduh pada saat kegiatan
telah selesai dan peralatan logging yang digunakan telah diangkat ke atas permukaan lobang
sumur bor. Data yang tersimpan dalam memory peralatan logging ini akan diolah untuk
ditampilkan dalam laporan akhir untuk disampaikan kepada pengguna layanan. Kualitas
data rekaman ini jauh lebih baik dari kualitas data real time yang ditampilkan sebelumnya
karena kerapatan data yang lebih tinggi. Kedua jenis data yang dihasilkan, baik real time
maupun rekaman akan saling menunjang dalam pengambilan keputusan penting selama
proses kegiatan pengeboran berlangsung.
Proses akuisisi data untuk penampilan real time data dilaksanakan dengan sistem
informasi yang dipasang di permukaan dengan terhubung pada beberapa sensor yang telah
didekodekan sebelum masuk ke computer pengolah. Sensor yang digunakan minimal terdiri
atas dua buah sensor tekanan dan satu buah sensor yang dipasang pada driller's draworks
digunakan untuk mengetahui kedalaman peralatan pengukuran pada saat proses pengeboran
berlangsung. Sensor tekanan berfungsi mendapatkan kode binary data dari peralatan di
dalam lobang sumur bor yang ditransmisikan melalui mud pulse. Dengan keterbatasan
binary data yang bisa ditransmisikan melalui mud pulse, maka tidak semua data secara
lengkap dapat ditrasnmisikan ke atas permukaan. Cuplikan data terpenting akan dipilih
untuk diberikan pada tampilan real time data. Meskipun kualitas real time data tidak
sebagus data rekaman yang akan diperoleh sebagai hasil akhir, pentingnya fungsi real time
data ini menjadi unsur yang sangat kritis dalam penyediaan layanan.

Search : https://media.neliti.com/media/publications/171144-ID-none.pdf

11
BAB VI
KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan mengenai Interactive Petrophysics, maka kesimpulan yang


dapat diambil adalah sebagai berikut :

1. Pada data log ITB-a yang kami Analisa dari kedalaman 8400 ft – 8600 ft didapatkan
zona prospek pada kedalaman 8475 ft – 8503 ft ditandai dengan cross-over dari
NPHI defleksi kearah kanan dan RHOB defleksi kearah kiri yang berwarna Aqua.

2. Interactive Petrophysics digunakan untuk mengenalisa interpretasi log dan


memudahkan pekerjaan untuk menginterpretasikan pembacaan log.
3. Kedalaman data logging ITB-a adalah 5987 ft – 9131.5 ft.
4. Persebaran batuan pada log ITB-a pada kedalaman 8400 ft – 8600 ft yaitu
Limestone.
5. Didapatkan Play flag atau net pay ini bisa dikatan adalah zona bersihnya disini
kelompok A1 mendapatkan zona Play Flagnya pada kedalaman 8437 ft sampai
kedalaman 8447.5 ft dan ada sedikit Play Flagnya pada kedalaman 8450.5 ft sampai
kedalaman 8452 ft.

12
DAFTAR PUSTAKA

1. Al-Areeq, N. M., & Alaug, A. S., 2013, Well Log Analysis and
Hydrocarbon Potential of Sa’ar-Nayfa Reservoir, Hiswah Oilfield, Eastern
Yemen, Arab Journal of Geoscience.
2. Ellis, D. V., & Singer, J. M., 2008, Well Logging for Earth Scientist, 2nd
edition,Springer, Netherlands.
3. Sitaresmi, Ratnayu. 2019. Petunjuk Praktikum Laboratorium Penilaian
Formasi.Jakarta: Universitas Trisakti.
4. https://media.neliti.com/media/publications/173089-ID-analisa-data-log-
untuk perhitungan-volum.pdf .Diakses pada 15 Juni 2022.
5. https://repository.sustech.edu/bitstream/handle/123456789/9592/Chapter%20
4.pdf?%20equence=7&isAllowed=y. Diakses pada 15 Juni 2022.

13
LAMPIRAN A
TUGAS INTERNET

14
LAMPIRAN B
HASIL PENGAMATAN

15
Gambar 3.1 Triple Compo Log ITB-a kedalaman 8400 ft – 8600 ft

Gambar 3.2 Volume Clay Log ITB-a kedalaman 8400 ft – 8600 ft

16
Gambar 3.3 Saturasi Air dan Porositas Log ITB-a kedalaman 8400 ft –
8600 ft

Gambar 3.4 Cut Off Log ITB-a kedalaman 8400 ft – 8600 ft

17

Anda mungkin juga menyukai