Disusun Oleh :
ANDIO EKA RAHMADDHANI
185090707111002
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga
Makalah yang berjudul Korelasi Antara Intensitas Energi Gempa Dengan Terjadinya
Tsunami dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Terima kasih saya ucapkan kepada Dosen Pengajar kelas Seismologi Dan
Mikroseismik, yaitu Dr. Ir. Wiyono, M.Si dan Mayang Bunga Puspita M.Eng yang telah
memberikan tugas ini sehingga kedepannya dapat memberi manfaat di bidang pengetahuan
serta wawasan di bidang yang saya tekuni.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan bagi pembacanya.
Adapun makalah ini tentunya masih memiliki kekurangan. Maka dari itu, saya harapkan
kritik dan saran yang dapat menyempurnakan makalah ini.
Indonesia adalah salah satu negara yang dilalui oleh Ring of Fire, yang mana terdapat
banyak sekali zona-zona patahan atau zona subduksi. Dapat dipastikan bahwa bencana alam
yang menimbulkan kerusakan dengan kekuatan yang besar, berasal dari gempa bumi.
Misalkan saja daerah pantai Parangtritis. Daerah Parangtritis terletak di pesisir selatan Pulau
Jawa yang berhadapan secara langsung dengan zona-zona patahan Lempeng Indo-Australia
dan Lempeng Eurasia. Disamping itu, gempa akibat aktivitas zona subduksi berpotensi
terjadinya tsunami.
Gambar 1.1 Peta Patahan Utama dan Pulau di Indonesia (Sunarto dkk, 2018)
Gempa dan tsunami sama-sama dinyatakan dalam skala magnitude. Bedanya, gempa
disimbolkan dengan M (besar) dan tsunami disimbolkan dengan m (kecil). Menurut Sunarto
dkk mengatakan bahwa magnitude tsunami menunjukkan tinggi dan rendahnya gelombang
tsunami serta energi yang ditimbulkannya. Magnitudo tsunami dinyatakan dalam skala
Imamura. Imamura mengestimasikan tingkat skala tsunami berdasarkan tinggi maksimum run
up tsunami di Jepang.
Gambar 1.3 Hubungan Antara Kekuatan Gempa dan Besaran Tsunami (Sunarto dkk, 2018)
Gambar 1.2 menunjukkan hubungan antara besaran tsunami (m) dan kekuatan gempa.
Nilai m yang didapat dari grafik diatas dapat digunakan untuk memperkirakan tinggi
gelombang tsunami. Selain itu, besaran tsunami juga berkolaborasi dengan kedalaman laut di
pusat gempa.
Berikut merupakan data gempa di sekitar Kawasan Parangtritis pada tahun 1889
hingga tahun 2006.
Gambar 2.1 History Data Gempa dan Tsunami yang terjadi di Selatan Kawasan Parangtritis
Kawasan pantai Parangtritis merupakan daerah yang rawan tsunami. Seringnya terjadi
tsunami ditimbulkan oleh aktivitas zona subduksi di selatan Pulau Jawa. Hal tersebut
ditunjukkan dari data yang beberapa kali memperlihatkan tsunami terjadi akibat gempa bumi.
Adanya gumuk pasir dan vegetasi di sekitar daerah pantai Parantritis sangat berguna dalam
menahan laju gelombang dan volume air yang masuk ke daratan. Singkatnya, gelombang
tsunami yang masuk tidak pernah melebihi 500 meter yang mana dapat menimbulkan korban
jiwa serta kerusakan yang lebih banyak dan lebih parah.
DAFTAR PUSTAKA