Anda di halaman 1dari 13

LOGGING

GEOLOGI MIGAS
LOGGING
Logging merupakan metode pengukuran besaran-besaran fisik
batuan reservoir terhadap kedalaman lubang bor.
Logging yaitu suatu proses pengukuran (perekaman) sifat – sifat fisik
batuan dengan menggunakan wireline log. Dari hasil logging akan
didapatkan data log yaitu berupa kurva – kurva yang
mengindikasikan sifat – sifat fisik di suatu lapisan batuan dari
defleksi kurva – kurva tersebut. Untuk mengetahui seberapa prospek
zona yang diukur maka perlu dilakukan adanya suatu evaluasi
formasi atau penilaina formasi yang dapat dilakukan dengan
interpretasi pintas (quick look) atau denga menggunakan software.
Penilaian formasi adalah suatu proses analisis ciri dan sifat batuan di
bawah tanah dengan menggunakan hasil pengukuran lubang sumur
(logging) yang digunakan untuk menentukan kualitas sumur.
Tujuan Logging

Tujuan logging sendiri yaitu untuk menentukan besaran-besaran


fisik batuan reservoir (porositas, saturasi air formasi, ketebalan
formasi produktif, lithologi batuan) maka dasar dari logging itu
sendiri adalah sifat-sifat fisik atau petrofisik dari batuan reservoir
itu sendiri, meliputi sifat listrik, sifatradioaktif, dan sifat rambat
suara (gelombang) elastis dari batuan reservoir
JENIS – JENIS LOGGING

Di dalam industri jasa survey eksplorasi Minyak dan Gas


18%
Bumi, terdapat berbagai macam jenis pengukuran log sesuai

48%
Jupiter is the
dengan prinsip kerja dan fungsinya. biggest one

Mercury is the
smallest planet
Ada 4 tipe atau jenis log yang biasanya digunakan dalam
interpretasi, yaitu:

Log Radioaktif : Log Gamma Ray, Log Densitas, Log Neutron

Log Listrik : Log Resistivitas, Log Spontaneous Potential

Log Akustik : Log Sonik

Log Mekanik : Log Kaliper


1. Log Gamma Ray

Prinsip pengukuran log Gamma Ray, yaitu mengukur tingkat radioaktivitas (sinar
gamma) alami dari unsur Potasium (K), Thorium (Th), dan Uranium (U), yang
menyusun batuan. Unsur tersebut umum ditemukan pada batu serpih atau lempung,
sehingga pengukuran ini dapat dilakukan untuk identifikasi dan korelasi litologi, analisa
fasies dan sekuen pengendapan. Pengukuran log Gamma Ray dilakukan dengan
perangkat Single GR Detector (Geiger-Muler counter). Hasil pengukurannya berupan
nilai GR yang dinyatakan dalam satuan API Unit.
Beberapa contoh batuan sesuai sifat radioaktifnya adalah sebagai berikut:
Radioaktifnya sangat rendah
Anhidrid, garam, batubara dan nodule silica. Silica yang berlapis mengandung
radioaktif lebih tinggi dari berbentuk nodule.

Radioaktif rendah
Batu gamping murni, dolomite dan batu pasir. Batu gamping dan dolomite yang
berwarna gelap lebih tinggi radioaktifnya daripada yang berwarna terang.

Radioaktif menengah
Arkosa, pelapukan granit, batu lanau, batu gamping lempunagn dan napal. Batu
yang berwarna gelap lebih tinggi radioaktifnya daripada yang berwarna terang.

Radioaktif sangat tinggi


Serpih, batu lempung dan abu gunung api.
2. Log Densitas
Logging densitas dilakukan untuk mengukur densitas
batuan disepanjang lubang bor. Densitas yang diukur
adalah densitas keseluruhan dari matriks batuan dan fluida
yang terdapat pada pori. Prinsip kerja alatnya adalah
dengan emisi sumber radioaktif. Semakin padat batuan
semakin sulit sinar radioaktif tersebut ter-emisi dan
semakin sedikit emisi radioaktif yang terhitung oleh
penerima (counter).
3. Log Neutron
Prinsipnya adalah dengan mengukur persentase pori batuan, dari intensitas
atom hidrogennya, dengan asumsi bahwa pori batuan terisi oleh hidrogen
sebagai air atau hidrokarbon. Dengan menggunakan pemancar neutron dan
dua detektor yang ditempatkan pada dinding lubang pemboran, setelah
neutron dipancarkan, akan terjadi gejala Hamburan Elastik (neutron dengan
atom hidrogen). Detektor akan mendeteksi dan menghitung neutron yang
terpantul kembali, yang dapat mengindikasikan intensitas atom hidrogen
dalam batuan. Hasil pengukuran log Neutron dinyatakan dalam Porosity
Unit.
4. Log Resistivitas
Prinsipnya adalah dengan mengukur resistivitas batuan beserta
kandungan fluidanya terhadap arus listrik yang melaluinya. Sifat
resistivitas tersebut, utamanya merupakan fungsi dari fluida dalam pori
batuan. Pada awalnya, arus listrik searah DC dilepaskan dari satu atau
beberapa elektroda, dan akan melalui batuan hingga tiba di permukaan.
Beda potensial (kebalikannya resistivitas) dan arus listrik diukur
menggunakan dua unit elektroda tambahan di permukaan, dan dari hasil
pengukuran dapat diketahui nilai resistivitasnya (dalam satuan ohm-
meter/Ωm).
Log Resistivitas dapat digunakan untuk membedakan antara zona berisi
air dan hidrokarbon dalam formasi batuan. Dalam penerapannya, terdapat
dua macam log Resistivitas, yaitu :
Lateral Log; dirancang untuk mengukur resistivitas batuan yang dibor dengan
lumpur pemboran yang salty, dan dilakukan dengan menggunakan sonde yang
memiliki elektroda dan penyangga.
Induction Log; prinsipnya dengan mengukur konduktivitas batuan sehingga
diperoleh nilai resistivitas. Dengan prinsip arus Eddy, di dalam kumparan
transmitter dialirkan arus bolak-balik berfrekuensi tinggi dan amplitudo yang
konstan.
Perekaman Data Logging

Perekaman data logging menggunakan software WellCad. Data


logging yang telah diperoleh kemudian dicetak dalam
lembaran data logging dimana terdapat nama perusahaan,
nomor lubang bor, lokasi pengeboran, jenis log, kedalaman
pengeboran, kedalaman alat logging, batas atas logging mulai
dieksekusi, batas bawah logging selesai dieksekusi, nama
perekam log, nama geologist penanggung jawab serta
kedalaman penggunaan chasing.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai