Anda di halaman 1dari 2

The Vibroseis Syatem Latar belakang: banyaknya penggunaan dinamit sebagai sumber signal seismik dalam eksplorasi geofisika

menggunakan seismik refleksi dalam menemukan sumber minyak dan gas. Perkembangan tersebut menyebarluas dan dapat diterima sebagai sebuah inovasi yang sukses dan komersial. Prinsip dari vibroseis: untuk mengetahui prinsip dari vibroseis harus mengetahui terlebih dahulu mengenai sifat sinyal akustik yang dihasilkan dan kebiasaan sinyal ini di dalam Bumi. Energi dari sebuan ledakan terkonsentrasi pada rentang waktu yang sangat singkat atau pulsa pendek dan terdistribusi secara tidak merata pada beberapa rentang frekuensi. Gelombang yang dipantulkan oleh lapisan-lapisan bumi memiliki tiruan yang mendekati dengan gelombang aslinya. Sinyal tesebut berubah akibat modifikasi oleh noise dan efek filtering Bumi, namun frekuensinya tetap seperti fase awalnya. Signal dengan durasi yang panjang dan frekuensi yang berubah-ubah diberikan ke Bumi dengan dikontrol menggunakan vibrator. Signal yang dihasilkan sangat unik dan tidak terjadi perulangan pada setiap bagian dari signal tersebut. Seperti pada metode ledakan yang lain, signal pantul yang diterima dari sweep ditangguhkan sebagai inputan masukan, tapi karena sweep-nya panjang, pantulan mengalami overlap satu sama lain, mencegah terjadinya determinasi waktu kedatangan dari setiap gelombang. Overlaping yang terjadi harus dipisahkan dan dimampatkan menjadi impuls yang ekivalen sebelum untuk dapat dimengerti. Hal ini dapat dilakukan dengan prosedur croo-correlation, yakni proses matematika yang mengahsilkan posisi yang koheren dari signal sweep yang ditransmisikan (signal kontrol), dan catatan pantulan. Korelasi maksimum terjadi ketika posisi dari signal kontrol tepat berada pada catatan pantulan membentuk wavelet yang berkorelasi refleksinya setiap saat. Correlation wavelet adalah bangunan dari sistem vibroseis sedangkan hasil akhirnya adalah gabungan dari banyak wavelet tersebut, masing2 memiliki bentuk dan amplitudo yang sama, polaritas, dan waktu kedatangan yang sama. Pokok-pokok pengembangan Konsep pertama dari vibrator digunakan massa aneh yang memiliki arah berlawanan yang dipasang bersamaan sehingga vibrasi ditambahkan dalam arah vertikal dan menghilangkan vibrasi arah horizontal. Sebuah variabel frekuensi signal yang diproduksi oleh perlambatan massa yang terkontrol. Alat ini juga dilengkapi dengan katus servo-hidrolik yang selain mengatur proses transmisi signal identik dari gaya konstan, tetapi tetap mengizinkan adanya operasi dari banyak vibrator secara sinkron. Meskipun terdapat sinkronisasi namun tetap menghasilkan distorsi fase pada signal yang diteruskan ke Bumi. Pada 1961 permasalahan ini diatasi dengan digunakan pilot-valve hidrolik sehingga gerakan bawah tanah sesuai dengan signal kendali.

Anda mungkin juga menyukai