Oleh
Devitasari
1715051020
LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
Judul Praktikum : Geometri
Nama : Devitasari
NPM : 1715051020
Fakultas : Teknik
Kelompok : VI (Enam)
Pupu Purnama
NPM. 1615051044
i
GEOMETRI
Oleh
Devitasari
ABSTRAK
Pada praktikum kali ini membahas mengenai geometri. Praktikum ini bertujuan
agar praktikan dapat mengerti dan dapat mengaplikasikan field geometri, trace
labelling, dan juga CDP. Selanjutnya dilakukan pendefinisian geometri atau
pencocokan geometri terhadap data yang telah dimasukkan sebelumnya (Raw-
Data) dengan data penembakan dilapangan, agar data yang kita olah sesuai
dengan geometri pada saat pengambilan data dilapangan. Geometry assignment
merupakan suatu proses pendefinisian geometri penembakan dengan acuan
observer report yang ada, dan bertujuan untuk mensimulasikan posisi shot dan
receiver pada software sebagaimana posisi sebenarnya di lapangan. Secara
sederhana proses geometri adalah proses memasukkan parameter lapangan
kedalam dataset yang kita miliki. Hasil keluaran dari field geometri berupa
stacking chart atau stacking diagram yang sesuai dengan geometri penembakan,
yang dilakukan pada saat akuisisi data.Field Geometri meruapakan pendefinisian
geometri penembakan dengan acuan observer report yang ada. Hasil output dari
field Geometry berupa stacking chart yang sesuai dengan geometri penembakan
yang dilakukan pada akuisisi data. Trace Labelling merupakan pendefinisian
identitas setiap trace-trace yang berhubungan dengan shot point, posisi di
permukaan, offset dan nomor CMP. CDP atau Common Deep Point adalah istilah
dalam pengambilan data seismik untuk konfigurasi sumber hingga penerima
dimana terdapat satu titik yang tetap dibawah permukaan bumi.
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ..............................................................................i
ABSTRAK........................................................................................................ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................1
B. Tujuan Percobaan .................................................................................1
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Laptop..............................................................................................6
Gambar 2 software promax...............................................................................6
Gambar 3 mouse ..............................................................................................6
Gambar 4 Diagram Alir ....................................................................................7
iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode seismik memanfaatkan perambatan, pembiasan, pemantulan
gelombang gempa. Secara umum dalam suatu langkah eksplorasi
hidrokarbon, urutan penggunaan metode seismik adalah sebagai berikut;
pengambilan data seismik (Seismic Data Acquisition), pengolahan data
seismik (Seismic Data Processing), interpretasi data seismik (Seismic Data
Interpretation). Dalam pengolahan data seismik dapat menggunakan
beberapa software salah satunya adalah ProMax. ProMax yaitu software
berbasis sistem operasi Linux yang digunakan untuk melakukan pengolahan
awal data seismik baik 2D, 3D ataupun 4D. Secara garis besar ProMax
memiliki 3 lapis window yaitu Area, Line dan Flows. Input data merupakan
proses melakukan reformatting data dari format lapangan ke dalam format
software ProMax untuk kemudian dilakukan pengecekan melalui proses
geometri. Tahapan geometri berfungsi untuk mengkoreksi geometri agar
sesuai dengan kondisi di lapangan saat pengambilan data.Untuk mengetahui
lebih lanjut mengenai pengolahan data seismic terutama mengenai geometri,
maka dilakukanlah praktikum ini.
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini ialah agar mahasiswa mengerti dan dapat
mengaplikasikan field geometri, trace labeling, dan juga CDP.
II. TEORI DASAR
Metoda seismik adalah salah satu metoda eksplorasi yang didasarkan pada
pengukuranrespon gelombang seismik (suara) yang dimasukkan ke dalam tanah
dan kemudian direleksikanatau direfraksikan sepanjang perbedaan lapisan tanah
atau batas-batas batuan. Sumber seismik umumnya adalah palu godam
(sledgehammer) yang dihantamkan pada pelat besi di atas tanah, benda bermassa
besar yang dijatuhkan atau ledakan dinamit. Respons yang tertangkap dari
tanahdiukur dengan sensor yang disebut geofon, yang mengukur pergerakan bumi.
Metode seismik merupakan salah satu bagian dari seismologi eksplorasi yang
dikelompokkan dalam metodegeofisika aktif, dimana pengukuran dilakukan
dengan menggunakan sumber seismic (palu,ledakan, dll). Setelah usikan
diberikan, terjadi gerakan gelombang di dalam mediu (tanah/batuan)yang
memenuhi hukum-hukum elastisitas ke segala arah dan mengalami pemantulan
ataupun pembiasan akibat munculnya perbedaan kecepatan. Kemudian, pada
suatu jarak tertentu, gerakan partikel tersebut di rekam sebagai fungsi waktu.
Berdasar data rekaman inilah dapat diperkirakan bentuk lapisan/struktur di dalam
tanah (Nainggolan, 2008).
Dalam metode seismik kita mengenal adanya gelombang seismik refraksi, refleksi
dan defraksi. Gelombang seismik refraksi, Gelombang seismikyang datang dan
mengenai reflektor tidak selalu akan direfleksikan, tetapi juga bisa ditransmisikan
kemedium berikutnya. Gelombang yang melewati bidang batas dua medium yang
memiliki kontras densitas dan kecepatan berbedaakan direfraksikan berdasarkan
hukum Snellius. Kemudian gelombang seismik refleksi, Respon gelombang
elastik dalam penjalarannya akan tergantung pada medium yang dilewatinya.
Munculnya zona kontras sifat elastik batuan (kecepatan dan densitas) yang
signifikan akan menyebabkan terjadinya refleksi gelombang. Diskontinuitas dari
lapisan tersebut akan menyebabkan gelombang seismik dipantulkan dengan sudut
pantul sama dengan sudut datangnya. Difraksi dapat terjadi pada bidang batas
diskontinu seperti reef, fault, lipatan yang memiliki dipreflektor cukup besar. Efek
difraksi dari gelombang seismik dijelaskan menurut prinsip Huygens yang
menyatakan bahwa tiap titik yang dilalui muka gelombang akan menjadi sumber
3
Seorang ahli bernama Mallet mengukur waktu transmisi gelombang seismik, yang
dikenal sebagai gelombang permukaan, yangdibangkitkan oleh sebuah ledakan.
Mallet meletakkan sebuah wadah kecil berisi merkuri pada beberapa jarak dari
sumber ledakan dan mencatat waktu yang diperlukan oleh merkuri untuk be-riak.
Pada tahun 1909, Andrija Mohorovicic menggunakan waktu jalar dari sumber
gempa bumiuntuk eksperimennya dan menemukan keberadaan bidang batas
antara mantel dan kerak bumiyang sekarang disebut sebagai Moho. Pemakaian
awal observasi seismik untuk eksplorasiminyak dan mineral dimulai pada tahun
1920an. Teknik seismik refraksi digunakan secaraintensif di Iran untuk membatasi
struktur yang mengandung minyak. Tetapi, sekarang seismik refleksi merupakan
metode terbaik yang digunakan di dalam eksplorasi minyak bumi. Metode
ini pertama kali didemonstrasikan di Oklahoma pada tahun 1921 (Abdullah,
2007).
ProMAX adalah perangkat lunak pengolahan data seismik yang cukup populer
baik dikalangan industriawan maupun akademisi. Pada platform Linux, ProMAX
dapat diaktifkan dengan perintah promax, run_promax, start_promax, dan lain-
lain. ProMAX memiliki tiga lapis window yakni AREA, LINE, dan FLOW. Pada
window AREA dan LINE terdapat menu Select, Add, Delete, Rename, Copy dan
Permission. Select adalah untuk memilih AREA atau LINE yang baru. Select
untuk memilih, Rename untuk mengganti nama. Window FLOW merupakan
window utama membuat dan mengeksekusi flow pengolahan data seismik. Di
bagian kanan window FLOW terdapat ratusan fungsi pengolahan data seismik
yang ada dapat dipilih (Abdullah, 2007).
Input data adalah proses melakukan reformatting data dari format lapangan ke
dalam format software ProMax untuk kemudian dilakukan pengecekan melalui
proses geometri. Tahapan geometri berfungsi untuk mengkoreksi geometri agar
sesuai dengan kondisi di lapangan saat pengambilan data. Data rekaman seismik
dari akuisi lapangan disimpan pada pita magnetik dalam bentuk multiplex, artinya
setiap satuan waktu terdiri dari berbagai trace. Sebelum dilakukan pemrosesan
lebih lanjut, maka dilakukan proses demultiplex yang mengatur kembali format
atau susunan trace setiap satuan waktu (Ramadhan, 2016).
Proses geometri dilakukan dengan tujuan pemberian label titik koordinat pada
data atau nominal geometri. Untuk membuat data sesuai dengan kondisi
sebagaimana saat akuisisi dilakukan, maka dilakukan tahap geometri. Informasi
mengenai geometri akan menjadi suatu identitas (header) dari trace seismik yang
terekam, dan akan menjadi suatu atribut yang sangat vital dalam pengolahan data
seismik pada tahapan-tahapan selanjutnya. Secara umum, dalam tahap ini harus
dimasukkan semua parameter geometri lapangan yang dibutuhkan, mulai dari
Setup, Auto2D, Sources, Patterns, TraceQC dan melakukan binning data. Perintah
yang akan kita gunakan harus sesuai dengan jenis geometri data, berkaitan dengan
zona survey akuisisi seismik yang dilakukan (Ramadhan, 2016).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Gambar1 Laptop
Gambar3 Mouse
7
A. Diagram Alir
Adapun diagram alir dari praktikum ini, yaitu:
Mulai
Membuat folderline
Selesai
A. Data Pengamatan
B. Pembahasan
kemudian akan muncul tampilan grafik. Kemudian pada tabel Graph pilih Colour, pilih
Bar, kemudian Exit. Pada tabel Editing Flow, MB3 pada 4 data. DDI di isi dengan Raw-
Data, kemudian MB2. Setekah itu inline MB2, isi dengan Yes, FFID dan None.
Kemudian klik No, lalu Yes (Compute). Watter velocity di isi dengan nilai 1480,
kemudian MB2 DDO, lalu MB1 Invalid, setelah itu Add (geometri). Pada tabel line,
MB1 pada NPM, kemudian buka dataset pada tabel Flow. Lalu MB2 Geometri. Pada
menu Display Gather MB2, pilih DDI, pilih Geometri, lalu Excute. Kemudian akan
tampil bentuk geometri. Bentuk geometri ini terdapat pada lampiran.
Pada praktikum ini dilakukan pendefinisian geometri atau pencocokan geometri terhadap
data yang telah dimasukkan sebelumnya (Raw-Data) dengan data penembakan
dilapangan, agar data yang kita olah sesuai dengan geometri pada saat pengambilan data
dilapangan. Geometry assignment merupakan suatu proses pendefinisian geometri
penembakan dengan acuan observer report yang ada, dan bertujuan untuk
mensimulasikan posisi shot dan receiver pada software sebagaimana posisi sebenarnya di
lapangan. Secara sederhana, prosesn geometri adalah proses memasukkan parameter
lapangan ke dalam dataset yang kita miliki. Hasil keluaran dari field geometri berupa
stacking chart atau stackingdiagram yang sesuai dengan geometri penembakan, yang
dilakukan pada saat akuisisi data. Setiap trace yang sudah didefinisikan identitasnya akan
digunakan untuk pengolahan data selanjutnya.Tahapan geometri berfungsi untuk
mengkoreksi geometry agar sesuaidengan kondisi dilapangansaat pengambilan data.Menu
file berfungsi untuk memanggil data yang akan diolah. Menu setup dan Auto-2D
berfungsi untuk menspesifikasikan konfigurasi global dan informasi operasional yang
digunakan dalam ProMAX. Aplikasi dari menu setup meliputi Assign Midpoints
Method, Nominal receiver station interval, Nominal source station interval, Nominal sail
line azimuth, Nominal Source Depth dan Nominal Receiver Depth. Assign Midpoints
Method menyediakan pilihan metode binning yang akan digunakan. Masukan yang
diberikan dalam parameter ini mempengaruhi pilihanpilihan yang disediakan oleh menu
lainnya. Nominal receiver station interval berisi input nominal receiver interval yang
digunakan di lapangan. Receiver interval yang digunakan adalah 12,5 meter. Nominal
source station interval berisi input nominal shot interval yang digunakan dilapangan.
Nominal sail line azimuth berisi input nominal azimuth yang diukur sepanjang arah
lintasan ke arah bertambahnya nomor receiver station atau source station, searah jarum
jam dari arah arah utara, dalam satuan derajat (°). Nominal Source Depth berisi input
kedalaman dari sumber energi. Kedalaman sumber diukur dari permukaan perairan.
Nominal Receiver Depth berisi input kedalaman dari sumber penerima. Kedalaman
penerima diukur dari permukaan perairan.
Hasil output dari field geometri ini berupa stacking chart yang sesuai dengan geometri
penembakan yang dilakukan pada saat akuisisi data. Geometri dari data marine seismic
dan land seismic dapat memiliki perbedaan karena beberapa faktor berikut:
4. Berdasarkan Raypath
a. Common Source Point (CSP) yaitu sinyal direkam oleh setiap trace yang dating
dari satu titik tembak yang sama.
b. Common Depth Point (CDP) yaitu sinyal yang dipantulkan dari satu titik reflector
direkam oleh sekelompok receiver yang berbeda.
c. Common Receiver Point (CRP) yaitu satu trace merekam sinyal-sinyal dari setiap
titik tembak yang ada.
d. Common Offset (CO) yaitu sinyal setiap titik reflektor masing-masing derekam
oleh satu trace dengan offset yang sama.
Dari proses geometri lay out akan diperoleh hasil berupa stacking chart yang sesuai
dengan stacking chart yang dibuat saat perekaman data. Disamping itu juga dihasilkan
posisi shot pointreceiver dalam system koordinat serta pengelompokan nomor shot dan
receiver sesuai dengan CDP lengkap dengan fold dari masing-masing CDP. Pada marine
seismic biasanya stacking chart berbentuk jajar genjang, sedangkan pada land seismic
stacking chart-nya biasanya berbentuk trapesium atau segitiga.
11
Perbedaan yang dihasilkan dari data sesismik sebelum dan sesudah digeometri adalah
lapisan yang terlihat pada data menjadi lebih halus. Gelombang-gelombang yang
dihasilkan pada saat sebelum digeometri menjadi tidak terlihat. Pada hal ini, data seismik
mengalami migrasi. Migrasi memiliki fungsi salah satunya adalah menghilangkan efek
gelombang pada data seismik yang sedang diolah. Selain itu, proses migrasi ini juga
merubah sudut kemiringan, memperpendek reflektor, memindahkan reflektor ke arah up-
dip, serta memperbaik resolusi vertikal dari data sesimik yang sudah digeometri.
V. KESIMPULAN
Sheriff,R.B.1973.Encyclopedicdictionaryofexplorationgeophysics.Tulsa, Soc. of
Exploration Geophysicists.
Telford, Geldart dan Sheriff, 1990. Applied Geophysics Second Edition. United
States Of America: Cambridge University Press.
iii
LAMPIRAN
Lampiran
Gambar 6 Hasil
Langkah-langkah Praktikum
Gambar 7
Gambar 8
Gambar 9
Gambar 10
Gambar 11
Gambar 12
Gambar 13
Gambar 14
Gambar 15
Gambar 16
Gambar 17
Gambar 18
Gambar 19
Gambar 20
Gambar 21
Gambar 22