Modul Mag-02
Pengolahan dan Interpretasi Data Metode Magnetik
Diky Aulia
140710150002
Departemen Geofisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Padjadjaran
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Buka software Oasis Montaj, klik Project New. Selanjutnya tulis nama project
dan save
Import MAGMAP
Pilih first filter “Reduce to Magnetic Equator” dan 2nd filter “Upward
Continuation”
Pada data yang praktikan miliki, filtering paling baik adalah kombinasi antara
reduce to equator (reduksi ke ekuator) dan upward continuation (kontinuasi ke atas).
Jadi filtering itu tergantung dari lokasi pengukuran dan data. RTE+UC digunakan
karena memiliki hasil anomali yang sesuai dengan keadaan peta karangsambung dan
memiliki arah polarisasi magnet yang jelas (adanya kontur closure/menutup)
dibandingkan dengan filtering lainnya.
Kemudian di open dalam format *.dat, data yang di ambil adalah pada kolom C
(Anomali) dan kolom D (Jarak)
Selanjutnya di masukan ke excel seperti format dibawah ini
Tahapnya sama seperti slicing anomali gravity, hasil notepadnya seperti dibawah
ini
Kemudian klik New untuk membuat segi yang menyesuaikan nilai anomali dan di
atur nilai densitasnya
Nilai densitas yang di berikan ada 3 dan warnanya dibedakan, tujuannya agar
mempermudah pengaturan nilai initial menjadi sesuai dengan nilai anomali
sesungguhnya.
Terakhir di buat bentuk struktur anomali agar nilai initial bisa menyesuaikan nilai
anomali
Tahapnya sama seperti slicing gravity, maka hasilnya seperti dibawah ini
Pada hasil ini dapat diketahui nilai RMS = 609.7329 nT. Hasil ini diakibatkan karena
pada saat mengolah slicing magnet, dibagian ujung tidak bisa dicocokkan, praktikan
menganggap adanya kesalahan pada aplikasi.
BAB III
3.1 Hasil
Digitasi Magnet
Hasil Penampang Slicing
Pertama-tama kita akan mempunyai data base dan data field yang terpisah. Data
base merupaka setting-an alat setiap 5 menit, sedangkan data feld adalah data yang
diukur di setiap titik dengan jarak waktu yang tidak sama antar titik. Maka dari itu,
kita harus mencocokkan antara data base dengan data field. Data base dan data field
belum tentu sama waktunya, sehingga kita sesuaikan dengan waktu di data base yang
berdekatan. Data di field merupakan rata-rata dari waktu pengukuran dan rata-rata
pembacaan alat karena kita melalukan tiga kali pengamatan untuk satu titik agar lebih
akurat. Jadi penyesuaian disini adalah menyesuaikan waktu di field dan waktu di base
yang berdekatan. Karena base disetting tiap lima menit sedangkan di field waktunya
tidak menentu, maka akan ada data dari base yang tidak dipakai, yaitu data waktu
yang tidak ada di field.
Setelah kita menyesuaikan data di field dan data di base, selanjutnya adalah di
interpolasi. Karena meskipun kita sudah menyesuaikan, namun data di field dengan
data di base tidak persis sama, sehingga kita perlu memperkirakan data yang berada
pada rentang waktu di base. Untuk interpolasi, misalkan pada titik ST-01, waktu rata-
rata adalah 10:51:00 sedangkan data waktu yang kita punya di data base hanya
10:50:29 dan 10:55:29. Waktu 10:51 berada pada rentang tersebut, sehingga kita
mencari nilai pembacaan pada 10:51 dengan menggunakan nilai pembacaan 10:50:29
dan nilai pembacaan 10:55:29. Hasil interpolasi ini nantinya yang akan digunakan
dalam beberapa koreksi.
Untuk mencari koreksi harian untuk alat yang di base, sebelumnya kita mencari
dulu rata-rata pembacaan base, semua data di base termasuk yang tidak digunakan
dalam interpolasi. Maka koreksi harian untuk alat di base merupakan nilai interpolasi
dikurangi dengan rata-rata pembacaan alar base.
Selanjutnya adalah koreksi alat yang diletakkan di titik base. Kita lihat kolom
pembacaan field rata-rata (tabel I), kita kurangkan nilai akhir dengan nilai awal, yaitu
45101,26667 dengan 45121,63333, maka kita akan mendapatkan koreksi alat pada
base. Selanjutnya koreksi diurnal (harian) field merupakan kolom rata-rata
pembacaan field ditambah dengan kolom koreksi diurnal base.
Langkah berikutnya adalah mencari koreksi alat yang digunakan saat field.
Rumusannya adalah kolom koreksi diurnal alat field dikurangkan dengan koreksi alat
base (alat yang digunakan di base). Setelah melakukan koreksi diurnal dan koreksi
alat untuk alat base dan alat field, maka selanjutnya adalah koreksi untuk IGRF. Nilai
IGRF yang dimasukkan adalah nilai IGRF untuk tahun 2014 karena medan magnet
bumi berubah tiap tahunnya. Maka nilai anomali magnet hasil reduksi adalah nilai
koreksi alat field dikurangi nilai IGRF. Nilai anomali magnet merupakan nilai yang
sebenarnya ketika semua faktor tambahan sudah direduksi.
Oasis Montaj merupakan software yang akan kita gunakan untuk filtering data.
Penginputan data untuk Oasis Montaj memerlukan data x dan y (koordinat UTM),
data z (nilai anomali magnetik), data nama titik, inklinasi tiap titik, data deklinasi tiap
titik, dan data elevasi tiap titik.
Hasil Filtering
Sayatan (Slicing)
Pada proses ini dapat digunakan dengan software Surfer untuk digitize garis
yang kita buat. Hasil sayatan pada peta anomali residual gravity menghasilkan nilai x
dan y dimana x merupakan jarak spasial dan y adalah nilai anomali gravity.
Hasil slicing pada peta anomaly residual selanjutnya kita interpretasikan dengan
menduga struktur geologi dibawah permukaan garis slicing. Hasil dugaan tersebut
berbentuk 2 dimensi karena hanya bergantung pada spasial dan nilai anomali
magnetiknya. Pemodelan magnetik sama seperti pemodelan graviti hanya saja pada
pemodelan magnetik dibutuhkan nilai latitude dan profil azimuth. Nilai latitude
adalah rata-rata koordinat dalam latitude, sedangkan profil azimuth merupakan rata-
rata deklinasi tiap titik. Pada software ini, kita membuat model dugaan dengan error
yang sekecil mungkin.
BAB IV
KESIMPULAN
Data medan magnetik yang kita dapatkan masih mengandung berbagai noise,
sehingga perlu dikoreksi agar kita hanya memperoleh nilai anomali magnetik yang
sejatinya. Karena pada pengukuran kali ini menggunakan dua jenis alat, yaitu alat
yang diletakkan di base serta alat yang dibawa kemana-mana untuk pengukuran
(field) maka koreksi yang dilakukan adalah koreksi terhadap kedua alat. Namun,
secara garis besar, koreksi yang dilakukan pada metode magnetik hanya koreksi
harian (diurnal), koreksi alat, dan koreksi nilai IGRF.
Daftar Pustaka