Disusun Oleh:
UNIVERSITAS PADJAJARAN
2019
BAB I
AKTIVITAS PRAKTIKUM
Dalam tahap ini berupa langakah kerja dalam interpretasi data sumur seismic. Dimana
data sumur tersebut akan dicari dan dibandingkan nilai vvshale, porosity, dan saturation
water yang masing masing memiliki log nya sendiri. Log yang diambil berdasarkan urutan
interval lapisan ‘tops’.
2. import log berisi informasi yang terdapat pada data sumur berupa koordinat dan tipe
pemboran yang dilakukan
3. log setting berisi mengenai parameter yang digunakan yang dapat disetting dan dipilih
sesuai dengan keadaan lapangan maupun perbandingan pengukuran. Ubah pula
pengaturan depth-time depths are measured from Kelly bushing dimana perhitungan
akan dikonfigurasikan dari letak alat diatas surface
4. klik viewer file contents untuk melihat data set yang digunakan dan tersedia pada data
sumur log
5. depth time setting digunakan untuk settingan kedalaman dan waktu yang digunakan
pada data sumur
8. pilih data kolom top pada settingan dengan banyak kolom 2 buah dan pilih view file
contents untuk memastikan data set dari data sumur pada format .txt. data set yang dapat
dilihat melalui view file options
9. pilih import log.(tidak diubah). Namun unutk option UWI harus menyesuaikan keadaan
lapangan
10. tampilan dari data well log dengan informasi tiap lapisan ‘tops’
11. check data set dengan membukan data explorer untuk melihat fataset dari parameter.
12. untuk mengkonversikan satuan pada parameter dapat memilih log opttions
13. setelah pengkonversian parameter selesai, maka masuk ke sheet well log dimana
terdapat data sumur yang telah dimasukkan sebelumnya
1.2 VShale
Vshale ini dilakukan pada data gamma ray/GR untuk mencari kecepatan pada
lapisan serpih. Dimana vshale ini akan dibandingkan dengan data porosity density pada
masing-masing top track zona
zona 1 : surface/dinasour par – old man_FM
zona 2 : old man_FM – milk river
zona 3 : milk river – base fish scales
zona 4 : base fish scales – Mississippian
14. untuk menentukan besar nilai vshale dapat memproses klik processes>shale
volume>process parameter. Pilih input berupa data sumur yang digunakan, select data
GR konfigurasikan units dengan memakai v/v
15. pada bagian parameter, dapat memilih nilai GR maksimum dan minimum dnegan
melihat data log GR. Klik kemudian cari nilai GRnya. Kemudian pilih show advanced
options
16. setelah memilih show advanced options akan muncul range domain untuk pengaturan
tops track zona. Kemudian ok
17. hasil data log vshale pada zona 1. Lakukan pula pada zona seterusnya.
1.3 porosity density
data sumur yangb digunakan yaitu data RHOB dengan satuan %`. Densit pada tiap top
track zona akan berbeda seiring bertambahnya kedalaman.
18. untuk membuat data log porosity density dapat dicari pada peocesses pilih density
standart>input> masukkan data sumur>selecet data RHOB pastikan pada satuan %.
21. hasil log darta porosity zona 1 kemudian lakukan hal yang sama untuk zona seterusnya.
1.4 saturation water
pada saturation water ini menggunakan data ILD dan porosity tiap zona. Hasilnya akan
sama namun perlu adanya cut untuk menunjukkan saturasi per zona.
22. Cari pada processes saturation water >input>select data ILD dan porosity tiap zona (ex;
sw zona 1 >> porosity zona 1)
27. Kemudian msuk ke data SW kemudian pilih curve view pilih definite ligther kemudian
pilih zona yang akan di simpan. Klik ok
28. Setelah itu, selain zona yang diberi tanda, di drag kemudian di hapus melalui log
options
29. Klik save untuk menyimpan data saturasi water per zona
30. Kemudian hasil dari cutting pada sheet data well drug ke data kurva log
31. Kemudian untuk pengaturan warna, dapat dipilih ikon bergambar mata pada sheet
‘mata’ kemudian pilih curve. Editlah kurva log sesuai literaltur
32. Hasil dari vshale, porosity dan saturation water per zona
Zona 1
Zona 2
Zona 3
Zona 4