MODUL KE – 05
TRANSFORMASI GABOR
Oleh:
Adi Eka Nanda 118120045
Asisten :
Lestari Sukma Apriliana 12117009
Laila Esa Muharani 118120007
Kirana Hikmah Sakina 118120012
Desta Aulia Rasada 118120020
Prastowo Adhi Irwanto 118120111
Muhammad Rafly Abdillah 118120168
Saiqoh Dianah 118120160
III. Flowchart
Mulai
Membuat script
Simpan trace
yang dibuat dalam format
ASCII denganekstensi
Selesai
Gambar 1. Flowchart
IV. Hasil dan pembahasan
1. B1
2. B2
V. Analisis
Pada praktikum kali ini kita akan membuat seismogram sintetik sederhana
dengan mengkonvolusikan koefisien refleksi dengan wavelet Ricker. Koefisien
refleksi diasumsikan bernilai satu yang masing masing terpisah sejauh 5 m; 7 m; 9 m;
11 m; dan 13 m. Namun pada modul ini perlu dilakukan pemfiguran dengan
melakukan subplot nilai xlabel dan ylabel dengan Fd = 35 Hz Transformasi gabor
dilakukan karena keterbatasan penerapan transformasi Fourier secara langsung dan
ketidak mampuan lokalisasi sinyal dalam domain waktu dan frekuensi secara
bersamaan telah disadari sejak awal dalam pengembangan radar dan deteksi sonar,
sederhananya transformasi gabor memodifikasi transformasi Fourier kernel dengan
memodifikasi window gaussian sebagai fungsi real dan simetri Disini kita menginput
sinyal yang telah kita peroleh sebelumnya dengan seismogram sintetik dimana
sampling rate dan Fs dapat dilihat pada script B1. Selanjutnya kita melakukan define
window parameter dimana praktikum ini menggunakan transformasi Gabor dengan 𝛼
= 8; panjang window 8 dan overlap 4. Dengan menggunakan filter window gaussian
sebagai bilangan real dan simetris kita dapat menentukan spectrogram-nya
Pada hasil B2 merupakan hasil spectrogram dari transformasi gabor. Seperti dalam
kasus STFT, panjang jendela yang sempit menghasilkan resolusi frekuensi yang kasar
dan resolusi waktu yang baik. Pemilihan panjang jendela dalam spektogram Gabor
jauh lebih sensitif dibandingkan dalam spektogram STFT. Selain itu, dibandingkan
dari panjang jendela yang lain, spektogram Gabor selalu konvergen yang artinya
spektogram Gabor menyeimbangkan resolusi waktu-frekuensi dan interferensi
cross-term dari spektogram Gabor. Saat orde meningkat, resolusi frekuensi waktu
spektogram Gabor meningkat,
VI. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini ialah sebagai
berikut:
1. melakukan define window parameter dimana praktikum ini menggunakan
transformasi Gabor dengan 𝛼 = 8; panjang window 8 dan overlap 4.
2. panjang jendela yang sempit menghasilkan resolusi frekuensi yang kasar dan
resolusi waktu yang baik. Pemilihan panjang jendela dalam spektogram
Gabor jauh lebih sensitif dibandingkan dalam spektogram STFT. Selain itu,
dibandingkan dari panjang jendela yang lain, spektogram Gabor selalu
konvergen yang artinya spektogram Gabor menyeimbangkan resolusi
waktu-frekuensi dan interferensi cross-term dari spektogram Gabor
3. membuat seismogram sintetik sederhana dengan mengkonvolusikan koefisien
refleksi dengan wavelet Ricker. Koefisien refleksi diasumsikan bernilai satu
yang masing masing terpisah sejauh 5 m; 7 m; 9 m; 11 m; dan 13 m.
DAFTAR PUSTAKA