MODUL KE – 4
Oleh:
Syifa Khoirinnisa (119120060)
Asisten :
2021/2022
I. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum modul ini yaitu:
a. Mampu menyelesaikan persamaan inversi dalam bidang geofisika yang
menggunakan metode inversi non linear dengan pendekatan linear, Gradien
dan Newton.
b. Mampu menganalisa fungsi dari inversi non linear dengan pendekatan linear,
Gradien dan Newton.
d = g(m)………………..(1)
2.3 Inversi Linier dengan Pendekatan Newton
Model ini menyatakan bahwa model pada iterasi ke (k+1) adalah model
pada iterasi sebelumnya (iterasi ke-k) yang di-update dengan suatu faktor
koreksi. Faktor koreksi beroperasi pada selisih antara data pengamatan dengan
data perhitungan pada iterasi ke-k. Solusi inversi non-linier menggunakan
metode Gauss-Newton adalah sebagai berikut:
……………….(2)
Dan yang terakhir solusi inversi untuk metode Levenber-Marquard dapat
ditulis sebagai berikut:
………………………….(3)
I menyatakan matriks identitas dan merupakan parameter peredam yang
berfungsi meredam ketidakstabilan pada proses inversi dan Fn. (Srigutomo,
2016)
START
END
END
START
END
IV. Hasil
4.1 Problem 1
Iterasi 4 posisi 15,30
4.2 Problem 2
Posisi 50,40 iterasi 4 epsilon 1
Gambar 6. Inversi non linier gradien Posisi 50,40 iterasi 4 epsilon 0.5
Posisi 50,40 Iterasi 7 Epsilon 0.5
Gambar 7. Inversi non linier gradien Posisi 50,40 iterasi 7 Epsilon 0.5
Gambar 7. Inversi non linier gradien Posisi 50,40 iterasi 30 Epsilon 0.5
(a) (b)
Gambar 8. Inversi non linier Newton iterasi 4 Posisi 15,30 (a), posisi 50,40 (b)
(a) (b)
Gambar 9. Kurva RMS non linier Newton iterasi 4 Posisi 15,30 (a), posisi 50,40 (b)
Iterasi 7
(a) (b)
Gambar 10. Inversi non linier Newton iterasi 7 Posisi 15,30 (a), posisi 50,40 (b)
Gambar 11. Kurva RMS non linier Newton iterasi 7 Posisi 15,30 (a), posisi 50,40 (b)
V. Pembahasan
Pada praktikum modul ini mengenai inversi non linier dengan melakukan
pendekatan linier dan penentuan lokasi hiposenter gempa dengan inversi non linier
gradien. Masing-masing permasalahan menggunakan nilai posisi 15,30 untuk
iterasi 4 dan posisi 50,40 untuk iterasi 7. Penyelesaian dengan melakukan
pendekatan linier dengan forward modelling untuk menghitung travel time dari
hiposenter ke station.
Saat menggunakan nilai position 15,30 untuk iterasi 4 terlihat hasil titik initial
position keluar dari garis hiposenter inversion dan terlihat jauh dari true hiposenter
namun jarak true hiposenter berdekatan dengan hiposenter inversion. Begitu juga
berlaku pada nilai position 15,30 untuk iterasi 7 yang membedakan hanya kurva
Erms dimana pada iterasi 4 lebih landai dibandingkan iterasi 7. Pada initial
position 50,40 iterasi 4 hasil titik initial position berada di garis hiposenter
inversion dan saling berjauhan antara hiposenter inversion dengan true hiposenter.
Begitu juga berlaku pada nilai position 50, 40 untuk iterasi 7, yang membedakan
hanya pada kurva Erms pada iterasi 7 lebih curam dan memiliki nilai yang tinggi.
Dari keempat gambar tersebut menggunakan nilai initial position yang sama hanya
iterasi yang berbeda bahwa dengan initial position 15,30 menghasilkan titik
hiposenter inversion lebih sedikit dibandingkan initial position 50,40. Kemudian
kurva Erms dipengaruhi dari nilai iterasi yang berbeda namun nilai initial position
sama, sehingga akan mempengaruhi bentuk model serta kurva erms.
VI. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam praktikum modul ini yaitu:
1. Bahwa semakin banyak dilakukan iterasi maka akan mendekati dengan true
hiposenter.
2. pengaruh dari epsilon semakin banyak epsilon yang digunakan maka jumlah
titik hiposenter inversion semakin banyak juga.
3. Epsilon yang digunakan untuk meminimumkan noise dan meredamkan
ketidakstabilan solusi yang ada di perhitungan karena keterbatasan data.
4. Metode Gradien dan Newton dalam penerapannya memiliki kesanaaan berupa
sensitivitas pemilihan modelnya.
5. Dari ketiga model tersebut yang paling baik digunakan adalah metode gradien
dikarenakan dalam pengolahannya menggunakan epsilon atau redaman untuk
meminimumkan noise dan melakukan stabilisasi terhadap splusi model.
Daftar Pustaka
Grandis, H. (2009). Pengantar Pemodelan Inversi Geofisika. Jakarta: Himpunan Ahli
Geofisika Indonesia (HAGI).
Modul 4 Praktikum Inversi. (2022). Inversi Non Linier. Institut Teknologi Sumatera
Srigutomo, F. d. (2016). erbandingan Inversi Non-Linier Untuk Interpretasi Anomali Self –
Potential Model Fixed Geometry: Metode Least-Square, Gauss-Newton, dan
Levenberg-Marquardt. PROSIDING SNIPS 2016, 3.
Lampiran
- Link Google collab
https://colab.research.google.com/drive/1huqNULhu_qK4MF2OxI3FlSl3erqxBPSj?usp=shari
ng