MODUL KE – 3
FORMULASI PERMASALAHAN INVERSI
Oleh :
Asisten :
Lestari Sukma Apriliana 12117009
Mustika 12117025
Santo Tri Prabowo 12117041
Agastya Pramadya 12117092
Michael Febrian Mardongan 12117128
Didian Noveni Waruwu 12117131
Muhammad Ichsan 12117143
Fira Pratiwi Darsono 12117151
A. Inversi Linier
d = g(m)
dimana g merupakan fungsi umum pemodelan kedepan (forward modeling) yang
memetakan model menjadi besaran dalam domain data. Dengan kata lain, fungsi g dapat
digunakan untuk memprediksi data untuk model m tertentu. Untuk khusus kasus dimana
fungsi yang menghubungkan data dengan parameter model adalah fungsi linier maka
pernyataan disederhanakan berupa perkalian matriks:
d = Gm
dengan Keterangan (d) merupakan data yang dinyatakan dalam vector kolom.
Keterangan (m) merupakan model parameter yang juga dinyatakan dalam vector kolom. Dan
keterangan (G) disebut matrik kernel.
Pada regresi garis lurus hubungan antara data dengan parameter model dinyatakan oleh
persamaan berikut :
Secara matematis, persamaan inversi model garis lurus dapat dituliskan sebagai
berikut:
𝑇𝑖 = 𝑎 + 𝑏𝑧𝑖
Dengan Keterangan, (a) dan (b) merupakan nilai parameter model yang dicari.
m1 + m2 + m3zi^2 = Ti
dimana m1, m2 dan m3 merupakan parameter model yang akan dicari nilainya.
Kemudian persamaan tersebut dinyatakan dalam operasi matriks, lalu ditulis secara singkat
menjadi:
Gm = d
Dimana d adalah data yang dinyatakan dalam vector kolom, m parameter model dan
G adalah matrik kernel. Dimana t adalah tanda transpos matriks.
G^T Gm = G^T d
III. LANGKAH PENGERJAAN
A. Menggunakan MATLAB
1. Buka aplikasi MATLAB yang sudah terpasang di pc/laptop.
2. Buka tap baru untuk menuliskan script
3. Tulis script, berikut :
B. Menggunakan EXCEL
A. HASIL
Berdasarkan hasil perhitungan pada praktikum kali ini, didapat nilai dari v dan z
pada tiga metode perhitungan tersebut memiliki hasil yang sama yaitu v= 176.2203292 m/s
dan untuk nilai z= 63.07427479 m. Kemudian dalam percobaan praktikum kali ini, digunakan
bentuk model parameter yaitu dengan membandingkan data observasi terhadap data kalkulasi.
Dilihat dari hasil inversi linear tersebut maka data observasi masih memiliki perbedaan pada
kedalaman tertentu dengan data kalkulasi, namun itu hanyalah perbedaan tipis yang dapat di
fit kan. Jadi dapat diketahui bahwa semakin jauh jarak source ke reicever (offset) maka waktu
kedatangan Travel Time (t) semakin berjalan lambat dan begitu dengan sebaliknya, semakin
dekat jarak source ke reicever offset (f) waktu kedatangan Travel Time (t) akan semakin
berjalan dengan cepat.
V. KESIMPULAN
Daftar Pustaka
Geofisika. (2015). Buku_Inversi.
Grandis, D. H. (2009). Pengantar Permodelan Inversi Geofisika. CV. Bhumi Printing.
Supriyanto. (2007). Analisis Data Geofisika : Memahami Teori Inversi. Universitas Indonesia.
LAMPIRAN
AWAL
AKHIR