Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

INVERSI GEOFISIKA TG 3104

MODUL KE – 01
FORMULASI PERMASALAHAN INVERSI

Oleh:
Yola Wulanda Masri (12117079)

Asisten :
Gabrio Hikma Januarta 12115012
Putu Pradnya Andika 12115017
Rifa Salma Salsabila 12116032
Rizki Wulandari 12116060
Nisrina Zalfa Syariefah 12116109
Jamalul Ikhsan 12116137
Nugroho Prasetyo 12116155
Prana Al Mahkya 12116160

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2019/2020
I. JUDUL : FORMULASI PERMASALAHAN INVERSI
II. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mampu menyelesaikan permasalahan inversi linear.
2. Mampu mengaplikasikan inversi linear pada metode geofisika.
III. DASAR TEORI

Dalam geofisika, kegiatan pengukuran lapangan selalu


dilakukan berdasarkan prosedur yang sudah ditentukan. Kemudian,
hasil pengukuran dicatat dan disajikan dalam bentuk tabel angka
angka pengukuran. Hasil pengukuran tersebut sudah barang tentu sangat
tergantung pada kondisi dan sifat fisis batuan bawah permukaan. Tabel
angka-angka itu selanjutnya disebut data observasi atau juga biasa
disebut data lapangan. Penghubung dari sifat fisis dan data
observasi hampir selalu berupa persamaan matematika atau kita
menyebutnya sebagai model matematika. Maka dengan berdasarkan
model matematika itulah, kita bisa mengekstrak parameter fisis batuan
dari data observasi. Proses ini disebut proses inversi atau istilah
asingnya disebut inverse modeling (Supriyanto, 2007).

Gambar 1. Bagan prinsip ketja metode geofisika (Grandis,


2008)
Di dalam proses inversi, kita melakukan analisis terhadap data
lapangan dengan cara melakukan curve fitting (pencocokan kurva)
antara model matematika dan data lapangan. Tujuan dari proses inversi
adalah untuk mengestimasi parameter fisis batuan yang tidak diketahui
sebelumnya (unknown parameter). Proses inversi terbagi dalam level-
level tertentu mulai dari yang paling sederhana sepertifitting linear untuk
data seismik refraksi sampai kepada level yang rumit seperti tomografi
akustik dan matching (pencocokan) kurva resistivity yang multidimensi.
Contoh problem inversi dalam bidang geofisika adalah
1. Penentuan struktur bawah tanah
2. Estimasi parameter-parameter bahan tambang
3. Estimasi parameter-parameter akumulasi sumber energy
4. Penentuan lokasi gempa bumi berdasarkan waktu gelombang dating
5. Pemodelan respon lithospere untuk mengamati proses sedimentasi
6. Analisis sumur bor pada hidrogeologi

Klasifikasi masalah inversi


Dalam masalah inversi, kita selalu berhubungan dengan
parameter model (M) dan data (N) yang mana jumlah dari masing-
masing akan menentukan klasifikasi permasalahan inversi dan cara
penyelesaiannya. Bila jumlah model parameter lebih sedikit
dibandingkan data observasi (M < N), maka permasalahan inversi ini
disebut overdetermined. Umumnya masalah ini
diselesaikan menggunakan pencocokan (best fit ) terhadap data
observasi. Dalam kondisi yang lain dimana jumlah parameter yang ingin
dicari (M) lebih banyak dari pada jumlah datanya (N), maka masalah
inversi ini disebut underdetermined (Supriyanto, 2007).
Untuk menadapatkan model yang paling mendekati dengan
kondisi bawah permukaan bumi bisa diselesaikan dengan model yang
parameternya berbentuk fungsi kontinu terhadap posisi. Kasus yang
terakhir adalah ketika jumlah data sama atau hampir sama dengan
jumlah parameter. Ini disebut evendetermined.
IV. LANGKAH PENGERJAAN
1. Pastikan python dan pycharmnya sudah terinstall.
2. Buka aplikasi Jet Brains Pycharm Community Edution.
3. Buka project baru dengan memilih pilihan file, selanjutnya pilih new
project. Dan beri nama file tersebut.
4. Mulailah dengan melakukan codingannya.
5. Input module numpy dan matplotlib

6. Input data observasi, seperti kedalaman, suhu, waktu, dan lain-lain.

7. Membuat matriks kernel G dan membuat vektor d.

8. Melakukan perhitungan inversi least-squares.

9. Melakukan plot data

10. Hasil plot ditampilkan dan dapat dilakukan analisis.


DIAGRAM ALIR :

Start

Import Modul

Input Data Observasi

Buat matriks kernel G

Buat vektor d

Hitung Inversi Least-


Squares

Linear=[ ]

Plot data

Stop
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Problem 1 Inversi Model Garis
Pseudocode :

Hasil :
Pada problem 1 diketahui ada 10 data dan mencari 2 model
( a0 dan a1) . Model ini adalah model yang berjenis linier diketahui
karena garis kurva yang dibentuk oleh model ini lurus . Model ini
termasuk overdetermined karena data lebih banyak dibanding
model. Data disini ada 10 sedangkan model yang dicari hanya 2.
Makanya rumus yang digunakan adalah rumus untuk
overdetermined. Untuk sebaran data nya cukup baik karena
penyebaran data nya tidak terlalu tersebar. Hal ini dapat diketahui
dari adanya 5 titik yang lewati garis solusi inversi.

2. Problem 2 Menghitung Gravitasi di Planet X


Pseudocode :
Hasil :

Problem 2 merupakan inversi yang tidak linear karena


menghasilkan data yang kuadratik (membentuk grafik parabola).
Akan tetapi tidak menghasilkan data yang sempurna karena tidak
berhimpitnya titik sebaran data dengan solusi inversi. Dari contoh
terlihat bahwa matrik kernel kerap kali berubah-ubah, sesuai dengan
model matematika. Jadi, model matematika secara otomatis akan
mempengaruhi bentuk rupa matrik kernelnya.
3. Problem 3 Aplikasi Regresi pada Analisa Data Seismik Refraksi
Pseudocode
Hasil :

Pada problem 3 diberikan 2 parameter model yaitu jarak


offset dan travel time. Dimana setiap parameter model diberikan 4
buah data. Dari hasil yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa ini
merupakan solusi inversi linear dengam sebaran data yang melewati
garis inversi lumayan mendekati. Pada perhitungan digunakan untuk
menghitung kecepatan. Kecepatan yang dihasilkan dari data adalah
V=0,689. Ini diperoleh dari olahan data dengan menginput nilai a0
dan a1.
4. Problem 4 Aplikasi Inversi pada Tomografi Seismik
Pseudocode :
Hasil :

Pada problem 4 dilakukan perhitungan untuk mencari nilai v1


dan v2. Dimana diperoleh nilai V1 = 954,1389 dan V2 = 1768,78. Nilai
ini diperoleh dari pengolahan data dari input nilai data S,R, dan t. Untuk
pengolahan mengguakan persamaan matriks dengan cara dilakukan
inverse dan transpose pada persamaan matriks.

VI. KESIMPULAN
1. Jika dilakukan pengukuran T beberapa ztertentu maka parameter
model tertentu maka parameter model dan dapat dicari dapat dicari
menggunakan Pemodelan Inversi.
2. Pemodelan geofisika terbagi atas 2, yaitu forward modelling dan
inverse modelling.
3. Model parameter lebih sedikit dibandingkan data lapangan (M < N),
maka ini disebut overdetermined.
4. Jika dalam kondisi yang lain dimana jumlah parameter lebih banyak
dari pada jumlah datanya disebut problem underdetermined.
5. Hubungan antara data dg parameter model: d= Gm
Dengan G adalah matriks kernel.

VII. DAFTAR PUSTAKA


 Grandis, Hendra. 2008. Diktat matakuliah geofisika: Inversi
Geofisika. Bandung: Teknik Geofisika FTTM ITB.
 W. MenkeMenke, Geophysical Data Analysis: Discrete ,
Geophysical Data Analysis: Discrete Inverse Theory, Academic
Press, 1989.Inverse Theory, Academic Press, 1989.
 Supriyanto. 2007. Analisis Data Geofisika: Memahami Teori
Inversi. Bandung : Departemen Fisika-FMIPA Univeristas
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai