ABSTRAK
Praktikum ini di latarbelakangi oleh adanya anomali-anomali pada akuisisi
data gaya berat, seperti pengaruh benda-benda luar angkasa, bentuk bumi,
kemuluran alat, ketinggian, massa batuan, dan variasi topografi. Metode
yang digunakan ketika melakukan praktikum ini adalah metode geofisika
yaitu metode gravity dan menggunakan metode pengukuran relatif yaitu
pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur gaya berat
yang bernama gravimeter. Pada pengukuran ini alat gravimeter yang
digunakan adalah gravimeter La Coste Romberg. Desain akuisi data gaya
berat menggunakan teknik looping. Alat yang digunakan yaitu laptop dan
flashdisk serta bahannya berupa software. Metode gravity adalah salah
satu metode geofisika yang digunakan untuk menentukan struktur bawah
permukaan bumi dengan menggunakan variasi gaya gravitasi bumi.
Metode gravity ini biasanya digunakan pada kegiatan eksplorasi seperti
mencari jebakan minyak (oil trap), eksplorasi mineral, dan geothermal
(panas bumi). Adapun tujuan dari dilaksanakannya praktikum ini adalah
untuk melakukan koreksi pada metode gravity seperti koreksi tidal teoritis
dan koreksi drift untuk mendapatkan hasil akhir yang berupa nilai g relatif
dan G observasi. Koreksi tidal teoritis (koreksi pasang surut) adalah koreksi
yang dilakukan untuk menghilangkan pengaruh dari benda-benda luar
angkasa seperti bulan dan matahari. Sedangkan koreksi drift (koreksi
apungan) adalah koreksi yang dilakukan untuk menghilangkan pengaruh
dari kemuluran pegas atau alat ketika dilakukan suatu pengukuran gaya
berat. Dari hasil praktikum diperoleh bahwa nilai ∆G (relatif) dan nilai G
observasi bernilai sama dari pengukuran yang dilakukan pada base 1 dan
base.
Kata Kunci : Metode Gravity, Koreksi Tidal, Koreksi Drif, Akuisisi data gaya
Berat, Anomali, Gravimeter, Pengukuran relatif, La Coste Romberg, looping
PENDAHULUAN
Kerak benua dan kerak samudera merupakan lapisan paling luar bumi,
dimana didalam kerak benua dan kerak samudera ini terjadi perbedaan
densitas (kerapatan) massa yang sangat berpengaruh terhadap medan
gravitasi. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya variasi nilai pada
percepatan gravitasi (anomali gravitasi). Interaksi dari percepatan gravitasi
ini dapat berupa gaya tarik-menarik sehingga kedua benda bermassa
tersebut mengalami percepatan yang arahnya saling berlawanan.
Praktikum ini dilaksanakan pada hari rabu, 27 Februari 2019 yang
bertempat di Laboratorium Fakultas Sains dan Teknologi.
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode gaya berat.
Adapun tujuan dari praktikum anomali bouguer ini yaitu untuk memahami
metode gravity, menghitung koreksi pasang surut dan koreksi apungan
serta menghitung nilai g relatif dan G observasi. Praktikum ini dilakukan
karena adanya anomali pada pengukuran gaya berat.
Metode geofisika adalah suatu metode yang memiliki peran untuk
melakukan eksplorasi sumber daya alam untuk menyelidiki atau
mendapatkan deposit hidrokarbon yang tersembunyi di permukaan bumi
seperti minyak bumi, gas, mineral, geothermal, dan sumber daya alam
lainnya. Salah satu metode geofisika yang akan dibahas pada tulisan ini
adalah metode gravity. Metode gravity dapat didefinisikan sebagai metode
geofisika yang menggunakan prinsip utama yaitu mengukur variasi
perbedaan gravitasi lateral dari satu daerah observasi di permukaan bumi.
Metode gravity ini digunakan karena kemampuannya dalam membedakan
densitas dari suatu sumber anomali lingkungan di sekitarnya.
Berdasarkan variasi densitas tersebut dapat diketahui bentuk struktur
bawah permukaan suatu daerah. Selain itu, metode gravitasi dapat
diaplikasikan dalam mencari minyak bumi, panas bumi, batu bara,
bauksit, zink dan mineral logam lainnya. Pengukuran gravitasi dapat
dipengaruhi oleh variasi lateral densitas mineral di permukaan, topografi,
posisi lintang, elevasi, dan pasang surut (A, L.P.I.,dkk, 2012).
Menurut Imam dan Supriyadi (2014), metode gravity ini termasuk
kedalam metode geofisika pasif, karena tidak memerlukan energi yang
dimasukkan ke dalam tanah untuk mendapatkan data sebagaimana pada
umumnya pengukuran. Metode gravity ini memanfaatkan variasi densitas
yang terdistribusi dalam lapisan tanah. Teori dasar dari metode gaya berat
ini adalah hukum gravitasi Newton tentang gerak yang menyatakan bahwa
gaya adalah besarnya perkalian dari massa dan percepatannya. Hal ini
dapat dirumuskan pada persamaan sebagai berikut.
𝑚1𝑚
F = G 𝑅2 2 (1)
F = m.g (2)
Keterangan :
F = Gaya gravitasi (Newton)
G = Nilai konstanta gravitasi universal (6,67 x 10-11 N m2 Kg-2)
m = Massa (Kilogram)
g = Percepatan gravitasi (9,8 m/s2)
m1 = Massa benda 1 (Kilogram)
m2 = Massa benda 2 (Kilogram)
R = Kuadrat jari-jari bumi (m)
Di buka
microsoft excel
Di lihat informasi
yang tertera pada
microsof excel
Di konversi
koordinat,
waktu, dan skala
Melakukan
koreksi tidal
teoritis
Di cari G terkoreksi
tidal, koreksi drift, G
terkoreksi drift, g
relatif, dan g observasi
selesai
Koreksi drift (koreksi apungan) yaitu seuatu koreksi gaya berat yang
dilakukan untuk menghilangkan pengaruh kemuluran pegas atau alat
ketika dilakukan pengukuran yang disebabkan adanya guncangan pegas
pada alat gravimeter. Pada praktikum ini, nilai koreksi drift dapat dicari
dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
𝑔𝑏𝑎𝑠𝑒 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟− 𝑔𝑏𝑎𝑠𝑒 𝑎𝑤𝑎𝑙
Koreksi drift = (tn-tawal)
𝑡
𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟− 𝑡𝑎𝑤𝑎𝑙
Kemudian untuk mencari G terkoreksi drift yaitu dengan cara
mengurangkan G terkoreksi tidal dengan koreksi drift. Untuk nilai G
terkoreksi drift pad pengukuran di base 1 dan pengukuran di base 2 harus
sama nilainya. Karena apabila nilai G terkoreksi drift bernilai tidak sama,
maka dapat dipastikan terdapat kesalahan dalam melakukan koreksi drift
dan jika tidak terdapat perbedaan nilai pada G terkoreks drift maka koreksi
yang dilakukan adalah benar.
KESIMPULAN
Efek pasang surut akan bernilai maksimum apabila kedudukan
matahari, bumi, dan bulan sejajar dan efek pasang surut akan bernilai
minimum apabila kedudukan matahari, bumi, dan bulan terletak pada
sudut 90°. Nilai g relatif dan G observasi pada pengukuran base 1 dan base
2 bernilai sama, dimana tidak terdapat kesalahan dalam melakukan
pengukuran dan koreksi data gaya berat.
DAFTAR PUSTAKA
A, L.P.I.,M. Musta’in, Mukhtashor, dan S.Bachry. 2012. Eksplorasi
Parameter Fisik Cekungan Migas di Perairan Blok Ambalat Dengan
Metode Gravitasi. Jurnal Teknik Pomits. Vol. 1 (1) : 1-2.
Handayani, L dan Dadan, D.W. 2017. Eksplorasi Gayaberat Untuk
Airtanah Dan Topografi Batuan Dasar Di Daerah Serang, Banten.
Jurnal RISET Geologi dan Pertambangan. Vol. 27 (2) : 159.
Handyarso, A. 2016. Validasi Perangkat Lunak Gravity Tide Correction
Persamaan Longman (1959) Berdasarkan Gravity Tide Observed,
Instrument Based Dan Software Based Test. Jurnal Meterorologi dan
Geofisika. Vol. 17 (3) : 139-141.
Imam, S dan Supriyadi. 2014. Struktur Bawah Permukaan Sekaran dan
Sekitarnya Berdasarkan Data Gaya Berat. Unnes Physics Journal.
Vol. 3 (1) : 43.
Panjaitan, S dan Subagio. 2014. Pola Anomali Gayaberat Daerah Taliabu-
Mangole Dan Laut Sekitarnya Terkait Dengan Prospek Minyak Bumi
dan Gas. Jurnal Geologi Kelautan. Vol. 12 (2) : 67.
Supriyadi. 2009. Studi Gaya Berat Relatif di Semarang. Jurnal Pendidikan
Fisika Indonesia. Vol. 5 : 56-57.