Anda di halaman 1dari 9

SIMPLE BOUGUER ANOMALY

Fuji Astuti (F1D318016)1


1
Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Jambi.
Email : fujikia32@gmail.com@gmail.com
Abstract
Data on the variation of gravity has been processed using one of the
geophysical methods, namely the gravity method. The data processed is the result of
measurements of gravity data in the connecting reef. The purpose of this data
processing is to obtain the value of variations in earth's gravity in the form of simple
bouguer anomaly (SBA) by using several corrections, including floating correction,
tidal correction, latitude correction, free air correction and bouguer correction. To
support data processing, several softwares are used, including Microsoft Office
Excel, Surfer 11 and Oasis. The results obtained, which are shaped like color-graded
graphics that illustrate the difference in mass density variations in an area.

Keywords : Gravity Method, Simple Bouguer Anomaly, Drift Corecction, Tidal


Correction.
Sari
Telah dilakukan pengolahan data variasi gravitasi bumi dengan menggunakan
salah satu metoda geofisika, yaitu metoda gravitasi.. Data yang diolah merupakan
data hasil pengukuran data gravitasi di daerah Karang sambung. Tujuan dari
pengolahan data ini digunakan untuk mendapatkan nilai variasi gravitasi bumi
dalam bentuk simple anomaly bouguer (SBA) dengan menggunakan beberapa
koreksi, diantaranya koreksi apungan, koreksi pasang surut, koreksi lintang,
koreksi udara bebas dan koreksi bouguer. Untuk mendukung pengolahan data
digunakan beberapa software, diantaranya Microsoft Office Excel, Surfer 11 dan
Oasis. Adapun hasil yang didapat, yaitu berbentuk seperti grafik bergradasi warna
yang menggambarkan selisih variasi rapat massa pada suatu daerah.

Kata Kunci : Metode Gravitasi, Simple Anomali Bouguer, koreksi apungan, koreksi
pasang surut bumi.

I. Pendahuluan dipelajari adalah variasi medan


I.1 Latar Belakang gravitasi akibat variasi rapat massa
Metode gaya berat batuan di bawah permukaan
(gravitasi) adalah salah satu metode sehinggadalam pelaksanaannya yang
geofisika yang didasarkan pada diselidiki adalah perbedaan medan
pengukuran medan gravitasi. gravitasi dari suatu titik observasi
Pengukuran ini dapat dilakukan di terhadap titik observasi lainnya.
permukaan bumi, di kapal maupun di Metode gravitasi umumnya
udara. Dalam metode ini yang digunakan dalam eksplorasi jebakan
minyak (oil trap). Disamping itu 1. Dapat mengetahui mengenai
metode ini juga banyak dipakai dalam metoda gravitasi.
eksplorasi mineral dan lainnya. 2. Dapat melakukan perhitungan
Prinsip pada metode ini mempunyai dalam melakukan koreksi pada
kemampuan dalam membedakan metoda gravitasi ini.
rapat massa suatu material terhadap 3. Dapat mencari nilai SBA (Simple
lingkungan sekitarnya. Dengan Anomaly Bouguer) melalui
demikian struktur bawah permukaan perhitungan.
dapat diketahui. Pengetahuan tentang 4. Dapat membuat model grafik dari
struktur bawah permukaan ini hasil perhitungan nilai koordinat
penting untuk perencanaan langkah- X dan Y serta nilai SBA (Simple
langkah eksplorasi baik minyak Anomaly Bouguer).
maupun mineral lainnya. Untuk
menggunakan metode ini dibutuhkan II. Teori Dasar
minimal dua alat gravitasi, alat Metode gravitasi adalah
gravitasi yang pertama berada di base metode penyelidikan geofisika yang
sebagai alat yang digunakan untuk didasarkan pada variasi percepatan
mengukur pasang surut gravitasi, alat gravitasi di permukaan bumi.
yang kedua dibawa pergi ke setiap Distribusi massa jenis yang tidak
titik pada stasiun mencatat seragam dapat disebabkan oleh
perubahan gravitasi yang ada. struktur geologi yang ada di bawah
Biasanya dalam pengerjaan permukaan bumi (Abdelrahman,
pengukuran gravitasi ini, dilakukan 1985).
secara looping. Kontribusi struktur geologi
Pada kali ini data yang diolah terhadap variasi nilai percepatan
adalah data yang telah diambil dari gravitasi di permukaan bumi sangat
hasil penelitian di daerah Karang kecil dibandingkan dengan nilai
Sambung. Dimana koreksi yang absolutnya. Variasi nilai percepatan
digunakan yaitu koreksi apungan dan gravitasi tersebut tidak hanya
koreksi pasang surut. Koreksi ini disebabkan oleh distribusi massa
bertujuan untuk menghilangkan jenis yang tidak merata tetapi juga
faktor-faktor yang mempengaruhi dipengaruhi oleh posisi titik
gaya berat di permukaan bumi pengamatan di permukaan bumi. Hal
dengan mengeliminasi factor-faktor ini disebabkan oleh adanya bentuk
tersebut. bumi yang tidak bulat sempurna dan
1.2 Tujuan relief bumi yang beragam (Blakely,
Adapun tujuan dari penelitian ini 1996).
adalah sebagai berikut : Prinsip dasar yang digunakan
dalam metode gayaberat ini adalah
hukum gravitasi Newton yang gravitasi bumi teoritik yang dikenal
menyatakan bahwa gaya tarik sebagai formula gayaberat bumi
menarik dua titik massa m1 dan m2 referensi (dari International
yang terpisah pada jarak r diberikan Association of Geodesy, 1967),
oleh persamaan : 4. 𝐹 = 𝛾 ((𝑚1𝑚2)/𝑟2 adalah :
𝑟) Dimana F adalah gaya antara dua g(λ) = ge (1 + αsin2λ + βsin2λ)    
partikel bermassa m1 dan m2, r Koreksi drift dilakukan karena
adalah jarak antar dua partikel, 𝑟 adanya kemuluran alat (pegas) ketika
adalah vektor satuan dari m1 dan m2, dilakukan pengukuran. Setelah
dan 𝛾 Konstanta gravitasi universal dipakai berulang-ulang pada satu hari
(6.6732 x 10-11N m2/kg2). survey maka pegas tersebut akan
Persamaan di atas dapat mengalami kemuluran, untuk
diilustrasikan dengan gambar di koreksinya adalah dengan kembali
bawah ini yang memperlihatkan melakukan pengukuran di titik base
hubungan antara variabel – variabel sesering mungkin. Pengukuran
di atas. kembali di titik base dapat dilakukan
setiap satu jam sekali atau dua jam
sekali tergantung kondisi yang terjadi
di lapangan. Namun, semakin sering
melakukan pengukuran kembali
maka akan semakin baik dalam

Gambar 1. Gaya tarik – menarik mendapatkan data untuk koreksi.


benda Koreksi tidal merupakan
Hasil pengukuran percepatan koreksi yang dilakukan untuk
gravitasi bumi atau gayaberat di atas menghilangkan efek tarikan gravitasi
permukaan secara lateral dari benda-benda ruang angkasa yang
menunjukkan harga yang bervariasi berubah terhadap waktu. Biasanya
(harga rata-rata = 9,81 m/s2 = 981 koreksi ini dilakukan bersamaan
gal, dimana 1 gal = 1 cm/s2). Oleh dengan koreksi drift.
karena itu, dari hasil pengukuran di Koreksi lintang dilakukan
atas diketahui bahwa bumi tidak untuk mengkoreksi nilai gaya berat
bulat sempurna dan bumi berotasi. pada setiap lintang geografis yang
Bentuk rata-rata bumi yang disebabkan oleh bentuk bumi yang
sebenarnya didekati oleh geoid/mean ellipsoid dan adanya gaya sentrifugal
sea level. Sedangkan bentuk yang disebabkan oleh rotasi bumi.
pendekatan bumi teoritik saat ini Terdapat dua permukaan acuan yang
adalah oblate spheroid (sudah biasa digunakan, yaitu: permukaan
memperhitungkan sifat rotasi bumi). geoid dan Spheroid.
Adapun persamaan percepatan
Koreksi udara bebas dilakukan datum geoid. Naik turunnya elevasi
untuk menghilangkan pengaruh dari permukaan bumi ini mengakibatkan
ketinggian terhadap nilai pengukuran perubahan jarak pusat bumi atau
pada suatu titik pengamatan. Koreksi jari-jari bumi di tempat pengukuran.
ini disebabkan oleh pengaruh Oleh karena itu untuk menghilangkan
ketinggian tanpa mempermasalahkan pengaruh gaya tarik bumi di tempat
massa di antara titik ukur dan sea pengukuran akibat massa bulan dan
level. Jadi antara sea level dan titik matahari, data gravitasi dikoreksi
ukur hanyalah udara bebas. terhadap pasang surut bumi
Dan yang terakhir adalah (Rahman, 2014).
koreksi bouguer, dimana Koreksi ini Persamaan yang digunakan
merupakan koreksi pertama yang untuk menghitung percepatan
dilakukan untuk perhitungan pasang-surut yang dihasilkan akibat
kelebihan massa pada titik observasi bulan dan matahari, sebagaimana
terhadap permukaan laut. Selain itu, mereka berinteraksi pada setiap titik
koreksi ini menghitung defesiensi di bumi sebagai fungsi waktu, sudah
massa pada titik observasi yang diperkenalkan oleh Longman (1959).
terletak di bawah permukaan laut. Formula longman diprogram pada
Secara garis besar pengolahan digital computer (Sebangkit, 2008).
data citra satelit dapat dibedakan
menjadi dua bagian yaitu pra- III. Metodologi
pengolahan data citra dan pasca- Penelitian ini dilakukan dengan
pengolahan data citra.Pra-pengolahan beberapa tahapan sebagai berikut :
citra merupakan pengolahan citra III.1 Waktu dan Tempat
untuk menghasilkan citra yang Praktikum dilakukan pada hari
akurat baik secara geometri maupun Selasa, 03 Maret 2020 di
intensitas citra yang dihasilkan Laboratorium Energi Rekayasa dan
sedangkan pasca-pengolahan citra Material 1, Fakultas Sains dan
merupakan pemanfaatan data citra Teknologi, Universitas Jambi.
tersebut untuk berbagai keperluan III.2 Alat dan Bahan
aplikasi seperti pengenalan lahan dan Alat yang digunakan adalah laptop
pemetaan permukaan bumi (Edwards beserta software yang mendukung
dkk, 1992). dalam pengolahan data tersebut.
Secara teoritis bumi Bahan yg digunakan pada praktikum
mengalami pasang surut akibat gaya ini adalah dengan melanjutkan
tarik menarik benda-benda pengolahan data koreksi sebelumnya
astronomis. Gaya tarik ini yang diberikan oleh asisten sampai
mengakibatkan naik turunnya elevasi ditemukan Simple Bouguer Anomaly.
permukaan bumi relatif terhadap
3.3 Prosedur Kerja dengan data berisi base, koordinat x
dan y, elevasi dan waktu.
Mulai
Adapun Koreksi yang pertama
dilakukan adalah koreksi apungan,
Data Dimasukkan ke dalam exel dimana koreksi apungan ini adalah
koreksi untuk menghilangkan nilai
pengaruh dari sifat alat itu sendiri,
Dilakukan koreksi apungan,
yaitu berupa pegas yang selalu
koreksi lintang, koreksi udara
bebas dan koreksi bouguer menunjukkan perubahan harga setiap
waktu yang dianggap linier untuk
waktu yang relative pendek. Koreksi
Didapatkan hasil akhir pengolahan ini sangat diperlukan dikarenakan
data berupa nilai SBA untuk menghilangkan kesalahan
penyimpangan harga gaya berat yang

Selesai disebabkan karna kesalahan pada


saat dilapangan. Untuk menghitung
IV. Pembahasan nilai koreksi apungan digunakan
Pada praktikum yang rumus sebagai berikut.
dilakukan pada hari selasa, 3 maret
2020, praktikan mengolah data hasil
dari penelitian lapangan dengan
menggunakan metoda gaya berat di
Dimana g akhir dan g awal
daerah Karang Sambung. Dimana
yang dimaksud dapat dilihat pada
metoda gaya berat ini sendiri adalah
data exel dengan data gravitasi
salah satu metoda geofisika yang
reading pada data terakhir dikurang
digunakan untuk menghasilkan data
dengan gravitasi reading pada data
berupa variasi gaya gravitasi dari
pertama. t disini adalah waktu
bawah permukaan bumi dengan
dengan t awal merupakan waktu pada
dilakukan berbagai koreksi untuk
data pertama.
menghilangkan pengaruh-pengaruh
Selanjutnya dilakukan koreksi
dari selain target yang didapatkan.
lintang (koreksi geoid), dimana
Dari pengolahan data ini akan
koreksi ini dipengaruhi oleh nilai gaya
dihasilkan nilai SBA (Simple Bouguer
berat yang berada di daerah kutub
Anomaly), dengan dilakukan berbagai
maupun nilai gaya berat yang berada
koreksi diantaranya, koreksi
di daerah garis equator. Nilai gaya
apungan, koreksi pasang surut,
berat di daerah kutub lebih besar
koreksi lintang, koreksi udara bebas,
dibandingkan dengan nilai gaya berat
dan koreksi bouguer. Praktikan telah
di daerah garis equator, dikarenakan
diberikan data dalam bentuk exel
jari-jari di daerah kutub lebih kecil
dibandingkan dengan jari-jari di
daerah equator. Data yang
diperlukan, yaitu data gravitasi
Dengan memasukkan nilai gravitasi
observasi beserta nilai latitude dan
secara teoritis dan nilai gravitasi
longitudenya.
secara observasi, karena kedua nilai
Koreksi lintang ini berpengaruh
gravitasi ini harus sama-sama berada
pada bentuk muka bumi dimana
di topografinya.
bentuk muka bumi tidak berbentuk
Koreksi yang terakhir
bulat sempurna sehingga akan
dilakukan untuk mendapatkan nilai
mempengaruhi nilai dari gravitasinya.
Simple Bouguer Anomalinya, yaitu
Perbedaan bentuk muka bumi inilah
dengan melakukan koreksi bouguer,
yang menjadi alasan untuk
dimana koreksi ini dipengaruhi oleh
menggunakan koreksi ini. Koreksi
massa dan ketinggian atau jaraknya.
geoid atau koreksi lintang adalah
Koreksi bouguer ini diperlukan
koreksi dengan mengibaratkan
karena data yang diambil adalah data
bentuk muka bumi sama dengan
dengan titik station yang memiliki
bentuk muka air laut rata-rata.
ketinggian yang berbeda-beda. Dari
Koreksi geoid dapat dicari dengan
perbedaan ketinggian tersebut akan
menggunakan rumus sebagai berikut.
mengakibatkan adanya pengaruh
massa di bawah permukaan yang
mempengaruhi besarnya percepatan
Kemudian dilakukan koreksi
gaya berat di titik pengukuran.
udara bebas, dimana koreksi ini
Jika pengukuran dilakukan di
dipengaruhi oleh elevasi stasiun
permukaan bumi, maka nilai
pengukuran dengan mengabaikan
koreksinya akan dikurangkan,
adanya massa yang terletak diantara
sedangkan jika pengukuran
sekitar titik pengukuran, sehingga
dilakukan di bawah permukaan
nilai koreksinya harus ditambahkan,
seperti di bawah laut, maka nilai
karena semakin tinggi pengukuran
koreksinya akan ditambahkan.
maka semakin berkurang nilainya.
Adapun bentuk persamaan rumus
Adapun persamaan rumusnya adalah
untuk koreksi ini, yaitu :
sebagai berikut.

FAC = 0,3085 × elevasi


Koreksi ini juga menggunakan data Setelah mendapatkan nilai
gaya berat yang diambil dari citra dari koreksi bouguernya maka dapat
satelit untuk mendapatkan anomali langsung dihitung nilai dari SBA
medan gaya berat di topografinya (Simple Anomaly Bouguer), dengan
Sehingga dapat digunakan rumus persamaan sebagai berikut.
sebagai berikut. SBA = FAA – BC
Adapun nilai SBA (simple 2. Adapun koreksi yang dilakukan
bouguer anomaly) merupakan nilai dalam metoda gravitasi ini dalam
dari data gaya berat yang telah pengolahan datanya dapat
didapatkan dari hasil berbagai koreksi digunakan koreksi apungan,
yang dimulai dari koreksi apungan koreksi pasang surut, koreksi
sampai pada koreksi bouguer tanpa lintang, koreksi udara bebas dan
melakukan koreksi medan. Jika telah koreksi bouguer.
sampai pada tahap koreksi medan, 3. Hasil pengolahan data terakhir
maka data yang dihasilkan akan yang diperlukan adalah nilai SBA
berupa data CBA (complete bouguer (Simple Anomaly Bouguer), yang
anomaly). Namun pada saat didapatkan dengan persamaan
pengolahan data ini tidak juga rumus sebagai berikut.
dilakukan koreksi tidal atau koreksi SBA = FAA – BC
pasang surut, dikarenakan alat yang 4. Untuk membuat permodelan
digunakan pada metoda gaya berat ini dalam bentuk grafisnya data yang
adalah berupa scintrex, dimana alat telah diolah diproses kembali
ini bekerja lebih secara otomatis menggunakan software,
dengan koreksi tidal yang dilakukan diantaranya surfer 11 dan oasis,
sudah langsung terkoreksi pada alat sehingga bias dilihat bentuk atau
ini sendiri. penampakannya secara nyata.
Setelah didapat nilai SBA nya,
selanjutnya data yang telah diolah VI. Daftar Pustaka
tersebut diproses melalui software Abdelrahman, E,M., Riad, S., Amin,Y.,
agar dapat dilihat peta hasil SBA nya Refai, E., (1985). On The Least
dengan berbentuk atau Square Residual Anomaly
berpenampakan secara grafisny Determination. Geophysics
dengan memasukkan nilai koordinat Vol.50 No.3 hlm. 473-480.
X dan Y serta nilai SBA nya. Dan Blakely, Richard J. (1996). Potential
didapatlah bentuk peta SBA nya theory in gravity and
seperti pada lampiran. magnetic applications.
Cambridge : Cambridge
V. Kesimpulan University Press.
Kesimpulan yang dapat diambil Edwards, L.M., G.V. Chilingar, H.H.
yaitu : Rieke III and W.H. Fertl.,
1. Metode gravitasi adalah metode 1992, Handbook of
penyelidikan geofisika yang Geothermal Energy. Gulf
didasarkan pada variasi Publishing Company.
percepatan gravitasi di permukaan Rahman, M., Sunaryo, Susilo, Adi.
bumi. (2014). Pendugaan Struktur
Bawah Permukaan 2 ½
Dimensi di Kawasan Gunung
Kelud Berdasarkan Survei
Gravitasi. Jurnal Natural
B. Vol. 2, No.3, April 2014
.Hlm.473-480.
Sebangkit, Tugas Tribagus. 2008.
Aplikasi Gaya Berat Mikro 4d
Untuk Pemantauan Aliran
Fluida Pada Lapangan Panas
Bumi Kamojang, Skripsi
Jurusan Teknik Geofisika.
ITB.

Anda mungkin juga menyukai