Anda di halaman 1dari 12

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

MATA KULIAH PEMODELAN DATA GEOFISIKA


PRODI GEOFISIKA
SEMESTER GENAP 2021/2022

1. Uraikan perbedaan antara model, parameter model, respon model, dan data.

2. Lengkapi tabel berikut:


Pemodelan Sistem Parameter Respon Data
Model
Fisis Model Model
Pemodelan
Gravity
Pemodelan Self
Potensial
Pemodelan
Resitivitas

3. Persamaan untuk pemodelan self potensial untuk model titik yaitu:

dimana x= jarak (m), h=kedalaman (m), q1 dan q2 = muatan listrik (C), a=jarak antar
muatan listik (m)

Buatlah pemodelan anomali tersebut dengan variasi kedalaman dan variasi muatan
listrik. Boleh menggunakan Ms Excel/Matlab.
*Petunjuk: Mirip dengan tugas pada pemodelan gravity

4. Buatlah pemodelan resitivitas dari model berikut dan tampilkan hasil respon model
resistivitas semunya (gunakan Software Res2dmod). Berikan analisis dan penjelasan
Anda.

5. Buatlah data resistivitas sintetik kemudian lakukan inversi menggunakan software


Res2Dinv. Tampilkan data sintetik, proses inversi, dan hasil inversinya.
Jawaban diketik di Ms Word (Time New Roman 12pt) dan disimpan dalam bentuk
pdf, kemudian diupload di elearning paling lambat Rabu, 31 Maret 2021 pukul 23:59.
NAMA : FUJI ASTUTI
NIM : F1D318016
UTS PEMODELAN DATA GEOFISIKA

1. Model merupakan representasi yang menggambarkan kondisi bawah permukaan dengan


menggunakan besaran fisika sebagai parameternya sehingga nilainya dapat dihitung secara
teoritis dan akan didapatkan berupa hasil dari proses pengolahan data dalam bentuk
penampang baik dalam bentuk 2D maupun 3D.

Parameter Model merupakan unsur-unsur besaran baik berupa besaran fisika maupun
matematis yang digunakan dalam pengolahan data sebagai acuan untuk memvariasikan
agar terbentuk suatu model yang sesuai dengan karakterisasinya.

Respon Model merupakan hasil karakterisasi yang dihasilkan dari suatu persamaan
berdasarkan parameter untuk menghasilkan sebuah model.

Data merupakan sekumpulan hasil yang didapatkan dari suatu penelitian atau penyelidikan
yang nantinya akan diolah untuk menghasilkan suatu model karena adanya variasi dari
parameter fisika maupun matematis.

2. Lengkapi tabel berikut.


Pemodelan Sistem Parameter Respon Data
Model
Fisis Model Model
Pemodelan Model bola Kedalaman, Gaya gravitasi Variasi densitas
Gravity ukuran bola, (massa jenis)
massa jenis
Pemodelan Self Model lempeng Kedalaman, Potensial Variasi nilai
Potensial miring tak hingga perubahan sudut, listrik beda potensial
jenis muatan listrik
Pemodelan Pemodelan Kuat arus, Arus listrik Variasi nilai
Resitivitas kedepan kecepatan, resistivitas
hambatan,
kedalaman

3. Script Variasi Muatan Listrik


%========================================================================
% PROGRAM SP_PENGARUH BESAR MUATAN LISTRIK
%========================================================================
% PARAMETER-PARAMETER MODEL
k=9*10^9; %konstanta coulomb
q1=3*10^(-9); %muatan positif 2 coulomb
q2=6*10^(-9); %muatan negatif 2 coulomb
q3=9*10^(-9);
theta=60*(2*pi/360);
a=9; %jarak dua muatan
h=3; %kedalaman
x=-30:.1:30;
%========================================================================
V=k*((q1./(x.^2+(h-0.5*a*sin(theta))^2).^(1/2))+(q2./((x-
a*cos(theta)).^2+...
(h+0.5*a*sin(theta))^(1/2)).^(1/2)));
subplot(1,2,1);
plot(x,V)
grid
axis square;
xlabel('x(m)');
ylabel('mV');
title('q1 positif dan q2 negatif');
%========================================================================
V1=k*((q1./(x.^2+(h-0.5*a*sin(theta))^2).^(1/2))+(q3./((x-
a*cos(theta)).^2+...
(h+0.5*a*sin(theta))^(1/2)).^(1/2)));
subplot(1,2,2);
plot(x,V1)
grid
axis square;
xlabel('x(m)');
ylabel('mV');
title ('q1 positif dan q2 positif');
%========================================================================

Model Hasil Variasi Muatan Listrik


Script Variasi Kedalaman
%========================================================================
% PROGRAM SP_PENGARUH KEDALAMAN
%========================================================================
% PARAMETER-PARAMETER MODEL
k=9*10^9; % konstanta coulomb
q1=3*10^(-9)
q2=6*10^(-9)
theta=60*(2*pi/360);
a=10; % jarak dua muatan
h1=15; % kedalaman
h2=30;
h3=45;
h4=60;
x=-100:.1:100;
%========================================================================
V=k*((q1./(x.^2+(h1-0.5*a*sin(theta))^2).^(1/2))+(q2./((x-
a*cos(theta)).^2+...
(h1+0.5*a*sin(theta))^(1/2)).^(1/2)));
subplot(2,2,1);
plot(x,V)
grid
axis square;
xlabel('x(m)');
ylabel('mV');
title('h1=15');
%========================================================================
V=k*((q1./(x.^2+(h2-0.5*a*sin(theta))^2).^(1/2))+(q2./((x-
a*cos(theta)).^2+...
(h2+0.5*a*sin(theta))^(1/2)).^(1/2)));
subplot(2,2,2);
plot(x,V)
grid
axis square;
xlabel('x(m)');
ylabel('mV');
title('h2=30');
%========================================================================
V=k*((q1./(x.^2+(h3-0.5*a*sin(theta))^2).^(1/2))+(q2./((x-
a*cos(theta)).^2+...
(h3+0.5*a*sin(theta))^(1/2)).^(1/2)));
subplot(2,2,3);
plot(x,V)
grid
axis square;
xlabel('x(m)');
ylabel('mV');
title('h3=45');
%========================================================================
V=k*((q1./(x.^2+(h4-0.5*a*sin(theta))^2).^(1/2))+(q2./((x-
a*cos(theta)).^2+...
(h4+0.5*a*sin(theta))^(1/2)).^(1/2)));
subplot(2,2,4);
plot(x,V)
grid
axis square;
xlabel('x(m)');
ylabel('mV');
title('h4=60');
%========================================================================
Model Hasil Variasi Kedalaman

4. Ljsfl

Analisis :
Dapat dilihat pada gambar di atas menjelaskan bahwa akuisisi data dilakukan dengan
menggunakan 37 elektroda dengan spasi antar elektroda 1 m. Gambar di atas
memperlihatkan bahwa anomali yang berada pada kedalaman yang dangkal berada pada
sudut kiri atas. Gambar diatas menunjukkan anomali pada blok model dengan nilai
resistivitas 15 ohm meter yang terdeteksi meluas mulai dari elektroda 3 dan 11 hingga
kedalaman 2.6 meter.

5. Dilakukan pengolahan data Geolistrik, yaitu data mapping dengan menggunakan


konfigurasi dipole-dipole, dimana tujuan pengolahan data ini, yaitu untuk melihat model
penampang secara 2 dimensi pada lapisan bawah permukaan yang terukur dan nantinya
akan dapat dilihat pada penampang, yaitu nilai resistivitas pada lapisan bawah permukaan,
panjang lintasan, serta kedalaman tiap-tiap lapisan. Pada pengolahan data geolistrik ini
dilakukan dengan menggunakan bantuan software Microsoft excel, Notepad dan Res2Dinv.
Fungsi pertama dari Microsft excel digunakan untuk memindahkan nilai arus dan potensial
dari data sheet pengukuran lapangan dan microsoft excel juga digunakan untuk menghitung
nilai K (Faktor Geometri) dan nilai resisvivitas semu dari pengukuran dengan parameter
sebagai berikut. A merupakan spasi dari elektroda, C1 adalah elektroda arus 1, C2
merupakan elektroda arus 2, P1 merupakan elektroda potensial 1, P2 merupakan elektroda
potensial 2, X merupakan titik datum atau titik dibawah permukaan, K merupakan nilai dari
faktor geometri, I merupakan arus yang di dapat, V merupakan tegangan yang didapat dan
pa merupakan nilai resistivitas semu.
Pada pengolahan data mapping ini terdapat 3 data lapangan yang harus diolah, yaitu line 2,
line 3 dan line 4. Berikut data sheet exel pada line 1 yang harus dilengkapi dapat dilihat
pada data sheet di bawah ini.
Tabel 1. Nilai Parameter Geolistrik Resistivitas

titik I V
No. (spasi) C1 C2 P2 P1 datum k (mA) (mV) ρa (ohm.m)
1 20 0 20 40 60 30 376.9911184 94 36.9 147.9890667
2 20 0 20 60 80 40 1507.964474 66 5.8 132.5180901
3 20 0 20 80 100 50 3769.911184 91 1 41.42759543
4 20 0 20 100 120 60 7539.822369 99 0.3 22.84794657
5 20 20 40 60 80 50 376.9911184 87 95.5 413.823584
6 20 20 40 80 100 60 1507.964474 117 7.7 99.24210639
7 20 20 40 100 120 70 3769.911184 95 2.7 107.1448442
8 20 20 40 120 140 80 7539.822369 96 0.7 54.97787144
9 20 40 60 80 100 70 376.9911184 81 144.9 674.395223
10 20 40 60 100 120 80 1507.964474 185 32.5 264.9126778
11 20 40 60 120 140 90 3769.911184 143 27.4 722.3466185
12 20 40 60 140 160 100 7539.822369 156 0.6 28.9993168
13 20 60 80 100 120 90 376.9911184 193 88.4 172.6736522
14 20 60 80 120 140 100 1507.964474 118 4.6 58.78505576
15 20 60 80 140 160 110 3769.911184 115 1.3 42.6163873
16 20 60 80 160 180 120 7539.822369 357 2.8 59.13586171
17 20 80 100 120 140 110 376.9911184 56 19.8 133.2932883
18 20 80 100 140 160 120 1507.964474 65 3 69.59836033
19 20 80 100 160 180 130 3769.911184 74 0.6 30.56684744
20 20 80 100 180 200 140 7539.822369 102 0.7 51.743879
21 20 100 120 140 160 130 376.9911184 52 42.1 305.2178093
22 20 100 120 160 180 140 1507.964474 55 6.7 183.6974904
23 20 100 120 180 200 150 3769.911184 62 2.4 145.9320458
24 20 100 120 200 220 160 7539.822369 117 0.5 32.22146311
25 20 120 140 160 180 150 376.9911184 57 55.4 366.4089116
26 20 120 140 180 200 160 1507.964474 61 8.8 217.5424159
27 20 120 140 200 220 170 3769.911184 67 1.2 67.52079733
28 20 120 140 220 240 180 7539.822369 59 0.5 63.89679973
29 20 140 160 180 200 170 376.9911184 99 51.6 196.4923405
30 20 140 160 200 220 180 1507.964474 88 4.4 75.39822369
31 20 140 160 220 240 190 3769.911184 89 1 42.35855263
32 20 160 180 200 220 190 376.9911184 35 13.7 147.5650949
33 20 160 180 220 240 200 1507.964474 70 3.5 75.39822369
34 20 180 200 220 240 210 376.9911184 59 36.5 233.223319
Menggunakan notepad untuk memindahkan titik datum, spasi elektrode dan nilai
resistivitas semu yang ada pengolahan data dengan menggunakan Notepad adalah sebagai
berikut.
1. Pindahkan nilai parameter yang ada di datasheet. Yaitu nilai datum point bawah
permukaan (X), spasi elektroda yang dipakai (a), jumlah capaian data (n) dan niali
resistivitas semu bawah permukaan (ρa) berikut (untuk line 2).
X (titik datum) (spasi) n ρa (ohm.m)
30 20 1 147.9890667
40 20 2 132.5180901
50 20 3 41.42759543
60 20 4 22.84794657
50 20 1 413.823584
60 20 2 99.24210639
70 20 3 107.1448442
80 20 4 54.97787144
70 20 1 674.395223
80 20 2 264.9126778
90 20 3 722.3466185
100 20 4 28.9993168
90 20 1 172.6736522
100 20 2 58.78505576
110 20 3 42.6163873
120 20 4 59.13586171
110 20 1 133.2932883
120 20 2 69.59836033
130 20 3 30.56684744
140 20 4 51.743879
130 20 1 305.2178093
140 20 2 183.6974904
150 20 3 145.9320458
160 20 4 32.22146311
150 20 1 366.4089116
160 20 2 217.5424159
170 20 3 67.52079733
180 20 4 63.89679973
170 20 1 196.4923405
180 20 2 75.39822369
190 20 3 42.35855263
190 20 1 147.5650949
200 20 2 75.39822369
210 20 1 233.223319

Gambar 1. Nilai Yang Akan Dimasukkan Pada Notepad


2. Setelah nilai ditentukan maka langkah selanjutnya ialah memasukkan nya ke notepad
agar data dapat diolah menggunakan res2dinv. Berikut merupakan urutan memasukkan
komponen-komponen ke notepad yang nantinya akan diolah menggunakan software
Res2Dinv).
Gambar 2. Nilai Parameter Dan Komponen Pada Notepad
Adapun berikut langkah langkah pada microsoft excel menuju nilai resistivitas sebenarnya yang
akan diolah oleh software Re2dinv nantinya. Langkah-langkah pengolahan data dengan
menggunakan Res2div adalah sebagai berikut.
1. Data .txt diubah ke data .Dat pada notepad kemudian diimport ke software Res2Dinv.
2. Data dalam bentuk .Dat yang berhasil diinput akan mendapatkan tampilan seperti berikut.

Gambar 3. Tampilan Pembacaan Data *.dat Geolistrik Konfigurasi Dipole-dipole


3. Tahap selanjutnya, yaitu merubah nilai resistivitas semu menjadi nilai resistivitas
sebenarnya dengan mengklik icon inversion  inversion methods and setting  choose
logarithm of apparent resistivity dan akan muncul tampilan seperti di bawah ini.
Gambar 4. Tampilan Untuk Merubah Resistivitas Semu Menjadi Resistivitas Sebenarnya
4. Selanjutnya menyimpan data dan inversi data yang telah dirubah dari resistivitas semu
menjadi resistivitas sebenarnya untuk mendapatkan model penampang 2D dengan
disertai nilai resistivitas sebenarnya.

Gambar 5. Proses Penyimpanan Data Untuk Mendapatkan Nilai Resistivitas Sebenarnya


5. Selanjutnya dapat ditampilkan hasil inversi berupa resistivitas sebenarnya dalam bentuk
model penampang 2D seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Dan diapatkan
error untuk line 2 sebesar 13,6% dengan iterasi sampai n=5, untuk line 3 didapat error
sebesar 8,4% dan untuk line 4 didapat error sebesar 3,6%.
Gambar 6. Tampilan Hasil Inversi Line 2 Dalam Bentuk Model Penampang 2D
6. Untuk mendapatkan hasil yang menyerupai bawah permukaan yang sesungguhnya atau
untuk memperkecil error maka diperlukan koreksi berupa penghapusan data point yang
melenceng atau biasa disebut dengan noise. Dalam mengkoreksi noise harus memerlukan
konsentrasi dan pengalaman dilapangan saat pengambilan data, data yang mengandung
noise biasanya berupa nilai arus dan tegangan yang berbeda dengan data lainnya. Noise
ini harus dikoreksi agar tidak mengganggu data yang lain.
7. berikut proses pengkoreksian jika ingin menghilangkan data point, yaitu dengan mengklik
icon edit  exterminate bad datum point  ok. Dan akan muncul tampilan seperti di
bawah ini.

Gambar 7. Tampilan Untuk Menghilangkan Datum Point


Selanjutnya pilih salah satu titik datum yang dianggap sebagai noise untuk dihilangkan,
lalu klik ikon exit  quit edit window  yes  ok. Selanjutnya simpan nama file baru
yang telah dihilagkan datumnya dengan format *.dat. Kemudian buka kembali file baru
yang telah disimpan sebelumnya dengan proses yang sama. Dan nantinya akan
ditampilkan hasil inversi model penampang 2D dengan nilai error yang lebih kecil.

Begitu pula untuk mengolah data pada line 3 dan line 4 dilakukan dengan cara yang sama
dan dapat dilihat hasil inversi dalam bentuk model penampang 2D untuk line 3 dan line 4
sebagai berikut.

Gambar 8. Tampilan Hasil Inversi Line 3 Dalam Bentuk Model Penampang 2D

Gambar 20. Tampilan Hasil Inversi Line 4 Dalam Bentuk Model Penampang 2D
Setelah didapatkan model penampang 2D untuk setiap line, selanjutnya bisa dilakukan
interpretasi dari hasil model yang telah didapatkan dengan melihat antara nilai resistivitas
antar lapisan atau layer dan dibandingkan dengan data geologi regional daerah pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai