Anda di halaman 1dari 4

Menggunakan instrumen Side-Scan Sonar untuk mengkarakterisasi dan memetakan dasar

laut sebagai sasaran identifikasi di laut punggur Kepulauan Riau

Abstrak
Laut Punggur memiliki banyak habitat, objek, dan struktur dasar laut yang pasang surut
dan bergelombang. Sonar pindai samping adalah instrumen akustik bawah air untuk identifikasi
dasar laut. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan jenis dasar laut dan mengukur
identifikasi dasar laut ke dalam perairan laut dengan ukuran butir (dB), lokasi, ketinggian (m)
dan sasaran menggunakan instrumen side scan sonar.

Pendahuluan
Teknologi akustik gelombang adalah metode hidroakustik yang semakin banyak
digunakan di semua jenis ekosistem perairan untuk memperoleh informasi rinci tentang estimasi
stok tentang kelimpahan ikan dan identifikasi dasar laut. Instrumen akustik memiliki gelombang
suara melalui media air yang akan dihamburkan kembali oleh benda-benda di kolom air dan
dasar laut. Bahwa hamburan balik di bentuk gelombang Karakteristik dapat
dianalisis untuk mendapatkan informasi dasar objek dasar laut. Side Scan Sonar adalah
instrumen akustik yang dapat ditransmisikan pulsa oleh pancaran sinar atau Gelombang Suara
Ke kiri dan kanan dengan frekuensi tertentu.

Bahan & Metode


Akuisisi data akustik dilakukan dengan menggunakan instrumen CM2 Side Scan Sonar
system yang digunakan untuk mensurvei bed Modiol off Point of Ayre. Ikan derek side-scan-
sonar dipasang pada frekuensi tinggi (325 kHz) dan dengan lebar sapuan total 200 m (Gambar
1).
Gbr. 1. Pengukuran ketinggian dan pancaran utama Sistem Sonar Side Scan Sonar C-Max
CM2 dan Skema sonar samping dalam data akuisisi.

Ikan derek tersebut ditarik dengan kecepatan kurang lebih 4 Knot pada ketinggian
12-18 m di atas dasar laut. Karakterisasi sedimen permukaan skala luas dilakukan
menggunakan Sonar Pemindaian Sisi C-Max CM2 resolusi tinggi, yang menghasilkan citra
sonar pemindaian sisi digital. Sistem memungkinkan pengguna untuk mengoperasikannya di
bawah frekuensi sinyal akustik ganda, pada 325 KHz.
Pelacakan sonar pemindaian sisi kapal pesiar dan lokasi penelitian memiliki 3 jalur
pelacakan seperti terlihat pada (Gbr 2).

Gambar 2. Pelacakan sonar scan sisi kapal pesiar dan lokasi penelitian di laut punggur laut
Punggur Kepulauan Riau di Indonesia.
Hasil & Diskusi
Klasifikasi Citra Sedimen
Klasifikasi citra sedimen dilakukan dengan analisis kualitatif, yaitu membedakan
jenis sedimen berdasarkan hasil scan citra sonar. Hasil C-Max CM2 Side Scan Sonar (SSS)
adalah citra dengan frekuensi tinggi 325 kHz.

Gambar 3. Klasifikasi citra dan target posisi 1-7 pada lintasan sedimen 1 Laut Punggur

Gambar 4. Klasifikasi citra dan target posisi 1-6 pada jalur sedimen 2 Laut Punggur
Gambar 6. Klasifikasi citra dan posisi target 1-5 pada jalur sedimen 3 Laut Punggur

Perbedaan material pembentuk sedimen diduga mempengaruhi citra side scan sonar.
Pengaruh kemiringan dasar laut di laut Punggur juga akan mempengaruhi kondisi sedimen
akibat gaya gravitasi. Namun berdasarkan citra side scan sonar terlihat jelas perbedaan
tekstur dan kekasaran pada sedimen pasir, pasir biogenik dan lempung.

Kesimpulan
Penelitian di laut Punggur menggunakan sistem C-Max CM2 Side Scan Sonar dengan
frekuensi 325 kHz, didapatkan di dasar laut terdapat endapan pasir daripada tanah liat dan
menemukan bangkai kapal yang tenggelam di lintasan 1 dan lintasan 3. Lintasan 1 memiliki
banyak hasil identifikasi target dibandingkan dengan lintasan 2 dan 3.

Anda mungkin juga menyukai