Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
selalu memberikan kita rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Pertama
sekali penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada para dosen dan asisten laboratorium yang telah bersedia membimbing
dan mengarahkan penulis dan seluruh praktikan dalam kegiatan praktikum
lapangan di daerah Sabak yang bertujuan untuk pendalaman mata kuliah
petrologi pada semester tiga ini.
Tidak lupa ucapan terima kasih kepada rekan-rekan praktikan dari
Teknik Pertambangan dan Teknik Geologi 2017 yang telah membantu penulis
dalam kegiatan praktikum lapangan kali ini. Penulis menyadari masih banyak
sekali kesalahan dan kekurangan dalam penulisan laporan praktikum lapangan
ini,untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat
saya harapkan untuk hasil yang yang lebih baik di masa mendatang.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Petrologi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan geologi yang
mempelajari batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf, asal mula
pembentukan batuan, pembentuk kulit bumi, serta penyebarannya baik
didalam maupun dipermukaan bumi, mencakup aspek deskripsi dan aspek
genesa-interpretasi. Batuan didefinisikan sebagai semua bahan yang menyusun
kerak (kulit) bumi dan merupakan suatu agregat (kumpulan) mineral-mineral
yang telah menghablur (mengkristal). Aspek pemberian nama antara lain
meliputi warna, tekstur, struktur, komposisi, berat jenis, kekerasan,
kesarangan (porositas), kelulusan (permebilitas) dan klasifikasi atau penamaan
batuan. Aspek genesa – interpretasi mencakup tentang sumber asal (“source”)
hingga proses atau cara terbentuknya batuan.
Batuan didefinisikan sebagai semua bahan yang menyusun kerak
(kulit)bumi dan merupakan suatu agregat (kumpulan) mineral-mineral yang
telah menghablur (mengkristal). Dalam arti sempit, yang tidak termasuk batuan
adalah tanah dan bahan lepas lainnya yang merupakan hasil pelapukan kimia,
fisika maupun biologis, serta proses erosi dari batuan. Namun dalam arti luas
tanah hasil pelapukan dan erosi tersebut termasuk batuan.Dalam penentuan
nama suatu batuan beku, diperlukan pendeskripsian terlebih dahulu untuk
mendapatkan hasil yang tepat dalam penamaan suatu batuan beku yang
apabila ditemukan dalam suatu daerah. Pendeskripsian ini dilakukan dengan
beberapa langkah tertentu serta dengan bantuan alat tertentu agar hasil yang
didapat maksimal serata tepat.
Dalam suatu batuan (termasuk batuan beku) tersusun atas bebrapa
mineral yang terdiri dari tiga pengelompokkan mineral yaitu mineral primer
atau mineral utama, mineral sekunder, dan mineral tambahan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakannya Praktikum lapangan ini adalah :
1. Mengetahui keadaan di lapangan dan menerapkan teori yang diperoleh
di perkuliahan
2. Mengetahui tentang pendeskriprian batuan sedimen dan batuan beku
di lapangan berdasarkan teori selam perkuliahan.
3. Mengetahui jenis batuan sedimen dan batuan beku yang diamati di
lapangan sesuai dengan teori yang telah dipelajari selama perkuliahan.
1.3 Alat dan Bahan
Tabel 1.1 Alat dan bahan
1.5 Metodelogi
Adapun Kegiatan orientasi praktikum lapangan ini memiliki berbagai
pekerjaan yaitu :
1. Tahap Persiapan
tahap ini meliputi perencanaan dan persiapan kegiatan orientasi praktikum
lapangan, peminjaman alat dan persiapan bahanserta mental dan fisik.
2. Tahap pelaksanaan
tahap pelaksanaan berupa orientasi lapangan, yang dimana kehiatan yabg
di maksud yaitu pengumpulan data geologi di lapangan yang meliputi lokasi
pengamatan, pencatatan keadaan geomorfo, litologi, pengambilan sampel,
serta dokumentasi.
3. Tahapan studi pustaka
Pengamatan yang dilakukan praktikan juga di dasarkan atas kajian
pustaka, yang dimana terdapat literatur-literatur yang berhubungan
dengan hal-hal yang di amati di lapangan. Sehingga pada tahap inilah
sebagai referensi penulis dalam membuat laporan resmi supaya
mendukung kegiatan di lapangan.
4. Tahap pembuatan laporan
Tahap ini merupakan tahap akhir dalam kegiatan ekskursi yang meliputi
penulisan laporan dari hasil data geologi sesuai dengan yang
dipraktikumkan.
PERSIAPAN
Tinjauan Awal :
pelaksanaan
Pengamatan daerah secara
topografi
Pencarian akses jalan menuju
Pengumpulan data daerah yang akan di amati
sekunder Penentuan metode geologi yang
dilakukan
Persiapan alat dan
Menentukan geomorfologinya
bahan
Persiapan pribadi
Pembekalan dari kegiatan ekskursi
asisten
litologi
geomorfologi
pengambilan sampel
pengukuran streak dip
dokumentasi lapangan
Tahap Pengolahan
Data Dan Analisis
Analisi Kuantitatif :
TAHAP PENYELESAIAN :
Sampel yang kedua yaitu batupasir halus batuan ini memiliki warna
fresh yaitu abu-abu dan memiliki warna lapuk yaitu coklat. Sementara tekstur
diantaranya adalah; ukuran butirnya 0,125 - 0,25 mm (pasir halus),derajat
pemilahannya tepilah baik,derajat kebundarannya membundar, dan kemas
yang dimiliki adalah terbuka karena teradapatnya rongga udara. Tidak memiliki
fragamen dimana penyusun matriks/semen nya adalah pasir sangat
halus/silika sementara struktur yang dimiliki adalah perlapisan, dan untuk
porositas adalah baik karena batuan ini mampu menyerap air dengan baik.
Jenis batuan ini adalah sedimen klastik. Dari pendeskripsian batuan ini dapat
disimpulkan bahwa batuan ini merupakan batupasir kasar yang memiliki
ganesa yaitu terbentuk dari sedimen pasir yang tertransportasi dan
terendapkan hingga membentuk batupasir.
U
Sampel yang ketiga yaitu batupasir sedang batuan ini memiliki warna
fresh yaitu abu-abu dan memiliki warna lapuk yaitu coklat. Sementara tekstur
diantaranya adalah; ukuran butirnya 0,25 – 0,5 mm (pasir sedang), derajat
pemilahannya tepilah baik,derajat kebundarannya membundar, dan kemas
yang dimiliki adalah terbuka karena teradapatnya rongga udara. Tidak memiliki
fragamen dimana penyusun matriks/semen nya adalah pasir sangat
halus/silika sementara struktur yang dimiliki adalah perlapisan, dan untuk
porositas adalah baik karena batuan ini mampu menyerap air dengan baik.
Jenis batuan ini adalah sedimen klastik.Dari pendeskripsian batuan ini dapat
disimpulkan bahwa batuan ini merupakan batupasir kasar yang memiliki
ganesa yaitu terbentuk dari sedimen pasir yang tertransportasi dan
terendapkan hingga membentuk batupasir.
Sampel yang keempat yaitu batupasir sangat halus, batuan ini memiliki
warna fresh yaitu abu-abu dan memiliki warna lapuk yaitu coklat. Sementara
tekstur diantaranya adalah; ukuran butirnya < 0,0625 mm (pasir sangat
halus),derajat pemilahannya tepilah baik,derajat kebundarannya membundar,
dan kemas yang dimiliki adalah terbuka karena teradapatnya rongga udara.
Tidak memiliki fragamen dimana penyusun matriks/semen nya adalah pasir
sangat halus/silika sementara struktur yang dimiliki adalah perlapisan, dan
untuk porositas adalah baik karena batuan ini mampu menyerap air dengan
baik. Jenis batuan ini adalah sedimen klastik.Dari pendeskripsian batuan ini
dapat disimpulkan bahwa batuan ini merupakan batupasir kasar yang memiliki
ganesa yaitu terbentuk dari sedimen pasir yang tertransportasi dan
terendapkan hingga membentuk batupasir.
Sampel yang kelima yaitu batupasir sedang batuan ini memiliki warna
fresh yaitu abu-abu dan memiliki warna lapuk yaitu coklat. Sementara tekstur
diantaranya adalah; ukuran butirnya 0,125 - 0,5 mm (pasir sedang),derajat
pemilahannya tepilah baik,derajat kebundarannya membundar, dan kemas
yang dimiliki adalah terbuka karena teradapatnya rongga udara. Tidak memiliki
fragamen dimana penyusun matriks/semen nya adalah pasir sangat
halus/silika sementara struktur yang dimiliki adalah perlapisan, dan untuk
porositas adalah baik karena batuan ini mampu menyerap air dengan baik.
Jenis batuan ini adalah sedimen klastik. Dari pendeskripsian batuan ini dapat
disimpulkan bahwa batuan ini merupakan batupasir kasar yang memiliki
ganesa yaitu terbentuk dari sedimen pasir yang tertransportasi dan
terendapkan hingga membentuk batupasir.
U
Sampel yang keenam yaitu batupasir halus batuan ini memiliki warna
fresh yaitu abu-abu dan memiliki warna lapuk yaitu coklat. Sementara tekstur
diantaranya adalah; ukuran butirnya 0,0625 - 0,125 mm (pasir halus),derajat
pemilahannya tepilah baik,derajat kebundarannya membundar, dan kemas
yang dimiliki adalah terbuka karena teradapatnya rongga udara. Tidak memiliki
fragamen dimana penyusun matriks/semen nya adalah pasir sangat
halus/silika sementara struktur yang dimiliki adalah perlapisan, dan untuk
porositas adalah baik karena batuan ini mampu menyerap air dengan baik.
Jenis batuan ini adalah sedimen klastik.Dari pendeskripsian batuan ini dapat
disimpulkan bahwa batuan ini merupakan batupasir kasar yang memiliki
ganesa yaitu terbentuk dari sedimen pasir yang tertransportasi dan
terendapkan hingga membentuk batupasir.
3.2.2 Genesa
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk karena proses litifikasi
dari hasil proses pelapukan batuan serta erosi yang kemudian akan terbawa
dan diendapkan. Batuan sedimen terbentuk dari batuan beku yang telah
mengalami pelapukan di suatu tempat tertentu yang kemudian mengendap dan
menjadi keras. Berdasarkan proses pembentukannya, batuan sedimen terbagi
menjadi 3 macam, yaitu batuan sedimen klastik, batuan sedimen organik dan
batuan sedimen kimiawi. Dan pada kesempatan kali ini kita akan membahas
tentang batuan sedimen kimiawi.Batuan sedimen kimiawi yaitu salah satu jenis
batuan sedimen yang terbentuk karena proses pengendapan yang berasal dari
pelapukan batuan beku yang disebabkan oleh unsur kimia tertentu. Beberapa
contoh sifat kimia tertentu yang dimiliki oleh beberapa komponen yang
dimaksud adalah udara atau air, dimana 2 komponen kimia tersebut akan
membuat permukaan batuan menjadi sebuah partikel-partikel yang halus.
Apabila terjadi kontak secara terus menerus dan dalam jangka waktu
yang lama maka batuan sedimen yang terbentuk akan semakin banyak
sehingga sifat kimiawi dari batuan sedimen ini akan berbeda dengan sifat
kimiawi dari batu asalnya, hal ini terjadi karena terjadinya perubahan sifat
kimia yang diakibatkan oleh pelarutan bahan kimia. Kebanyakan batuan
sedimen kimiawi terbentuk karena pengikisan oleh air yang kaya akan garam
dan juga konsentrasi pengendapan. Pada umumnya batuan sedimen kimiawi
tersusun atas garam garam yang terlarut dalam air laut seperti unsur kimia
berikut: NaCl, KCl, MgSO4, CaCO3, CaCO4 dan lainnya.
Dalam lokasi pengamatan yang kedua ini ditemukan satu jenis batuan
beku,dan berdasarkan pendeskripsian dari praktikan dapat disimpulkan bahwa
jenis batuan beku ini adalah andesit. Pendeskripsian batuan beku didasarkan
atas beberapa hal yaitu berdasarkan warna dari batuan tersebut yang terbagi
atas warna segar dan warna lapuk. Kemudian, berdasarkan jenis batuan
apakah batuan tersebut Merupakann batuan vulkanik atau batuan plutonik.
Selanjutnya berdasarkan struktur yang Merupakann bentuk batuan beku
dalam skala besar yang terdiri atas struktur Masif (tidak adanya fragmen
batuan lain), Pillow Lava (masa berbentuk bantal dengan jarak berdekan dank
has pada vulkanik bawah laut), Joint (kekar yang tersusun osecara tegak lurus
arah aliran), Vesikuler (adanya lubang-lubang gas), Skoria (adanya lubang gas
yang lebih banyak dari vesikuler), Amigdaloidal (lubang gasnya terisi mineral
sekunder), Xenolith (fragmen batuan yang masuk ke dalam batuan beku) dan
Autobreccia (struktur yang memperlihatlkan fragmen lava).
U