Anda di halaman 1dari 26

TERM OF REFFERENCE SURVEI

HIDROGRAFI 2019 PANTAI DELEGAN,


KABUPATEN GRESIK

Mata Kuliah:
Penginderaan Dasar Laut
Survei Hidrogarfi

Dosen:
Dr.Ing Ir. Teguh Haryanto, MSc
Danar Guruh P, ST, MT, Ph.D
Khomsin, ST, MT

DEPARTEMEN TEKNIK GEOMATIKA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL, LINGKUNGAN, DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2019
GAMBARAN UMUM
Pada tulisan ini akan dijelaskan mengenai kerangka acuan kerja (term of reference)
Survei hidrografi 2019 yang akan dilaksanakan pada tanggal 3-7 April 2019 dan bertempat di
Pantai Delegan, Kabupaten Gresik. Pelaksana survei hidrografi adalah seluruh mahasiswa yang
mengambil mata kuliah Survei Hidrografi.

TUJUAN
Tujuan dilaksanakan survei hidrografi adalah :
• Melakukan pemetaan daerah di sekitar Pantai Delegan, Kabupaten Gresik
• Mengenali potensi pengembangan di sekitar Pantai Delegan, Kabupaten Gresik

DETAIL KEGIATAN
Dalam survei hidrografi 2019 terdapat delapan pengukuran, diantaranya :
• Batimetri
• Pengamatan pasang surut
• Kerangka kontrol horizontal
• Kerangka kontrol vertikal
• Detail situasi
• Pemotretan udara
• Pengamatan GPS
• Toponimi
• Digitasi

Berikut merupakan kerangka acuan kerja dari tiap-tiap pengukuran :


I. BATIMETRI
Survei batimetri adalah proses penggambaran dasar perairan, dimulai dari pengukuran,
pengolahan, hingga visualisasi dasar perairan. Tujuan survei batimetri adalah :
- Pengukuran kedalaman pada daerah perairan Pantai Delegan, Kabupaten Gresik
- Melakukan uji ketelitian kedalaman dengan uji barcheck
1. Wilayah pengukuran
Daerah pengukuran batimetri berada di wilayah perairan Pantai Delegan,
Kabupaten Gresik. Jalur pemeruman ditampilkan melalui sketsa berikut :

2. Persiapan
Berikut merupakan pelaksanaan persiapan secara rinci :
a. Persiapan data
 Pengadaan peta dasar
 Pengumpulan data pendukung, seperti citra, data arus, dan data gelombang)
 Pembuatan rencana jalur pemeruman
b. Persiapan alat
Terdapat tiga alat yang akan digunakan, singlebeam echosounder, multibeam
echosounder, dan side scan sonar.
- Singlebeam echosounder
o Single Beam Echo Sounder HD 375 1 buah
o GPS SBAS 1 buah
o Tranduser 1 buah
o Batang Tranduser 2 buah
o Kabel GPS 1 buah
o Power Supply 1 buah
o Kabel Power Aki 1 buah
o Kabel USB 1 buah
- Multibeam echosounder
o Tranduser + Kabel 1 buah
o GPS Hemisphere 1 buah
o Multi Beam Echo Sounder WASSP 1 buah
o Genset Atomic Power 1 buah
o UPS Prolink 1 buah
o Stavolt 1500 1 buah
o Batang Tranduser 4 buah
o Plat besi tranduser 1 buah
o Kabel to PC 1 buah
o Kabel DRX 1 buah
o Kabel RJ45 1 buah
o Dongle 1 buah
o Tali Pengikat 3 buah
- Side Scan Sonar
o Side Scan Sonar
o Tongkat
o Meteran
o Komputer (Hardware dan Software)
o Barcheck
o GPS
Selain alat, diperlukan pula peralatan pendukung, yaitu kapal dan
pelampung.
c. Persiapan personil
Personil yang dibutuhkan antara lain operator alat, asisten operator, pengolah
data, dan nahkoda kapal
3. Pelaksanaan pengukuran
Berikut merupakan penjelasan pelaksanaan pengukuran secara detail
a. Pemasangan Benchmark (BM)
Pemasangan benchmark ini digunakan sebagai base dari GPS, dengan ketentuan
sebagai berikut :
 Patok berupa paralon dengan ukuran 6 dim (diamater 21.6 cm) dengan diberi
penanda berupa baut + di atasnya berisikan titik centering dan nomor pilar
untuk identifikasi titik. Patok ditanam sedalam kurang lebih 65 cm
 Patok ditempatkan dari area yang dapat mengganggu penerimaan sinyal GPS
 Patok diletakkan menyebar dan merata
 Jarak antara base dengan rover tidak melebihi 2 km untuk mendapat hasil
yang teliti
 BM difoto dari 4 sisi arah mata angin dan satu dari atas
b. Pelaksanaan pengukuran single/multi beam echosounder
Penentuan posisi dilakukan menggunakan GPS dengan metode penentuan
posisi kinematik, yaitu salah satu Receiver GPS dijadikan base (BM) dan satu
Receiver GPS yang lain digunakan sebagai rover (di perahu).
o Orde yang dipakai mengacu pada Orde Kelas 1a IHO 2008
o Pemasangan transducer diletakan pada bagian port atau starboard kapal,
dimana dipasang dengan posisi rigid dan terhubung dengan receiver GPS
diatasnya.GPS pada kapal berfungsi sebagai rover kinematik.
o Melakukan pengukuran draft kapal, yakni daerah waterline hingga lunas
kapal. Selama pengamatan berlangsung harus ada personil yang berjaga di
sekitar lokasi titik Base GPS kinematik.
o Sebelum survei pemeruman dimulai, base sudah harus merekam data posisi.
o Kecepatan Kapal yang diperbolehkan adalah berkisar 5-6 knots, dimana 1
knots setara dengan 0,514444 m/s (5 knots = 2,6 m/s).
o Melakukan Barcheck untuk kalibrasi pada sistem echosounder.
o GPS hanheld yang sudah terisi jalur sounding mulai dinyalakan untuk
navigasi perahu berlayar.
c. Pelaksaan Pengukuran Side Scan Sonar
Penentuan posisi kedalaman mengacu dari hasil koordinat planimetris dari
GPS dan nilai kedalaman dari pemeruman single beam.
o Karena tidak menggunakan system layback, offset harus diukur secara
manual
o Transducer dipasang sejajar dengan single beam
o Untuk menghasilkan pencitraan yang relatif baik, transducer dipasang
dengan posisi 1/10 dari jangkauan pencitraan di lapangan.
o Kecepatan yang diperbolehkan adalah berkisar 5-6 knots, dimana 1 knots
setara dengan 0,514444 m/s (5 knots = 2,6 m/s )
4. Pengolahan data
a. Pengolahan data kedalaman
Data yang diperlukan dalam pengolahan data kedalaman titik fix:
o Pengamatan pasut.
o Data sounding tranduser.
o Tinggi BM terhadap MSL
o Beda tinggi dari rambu pasut ke BM.

Dari data di atas dapat dihitung


- Interpolasi linier antara waktu dan ketinggian pasut.

Dtitik fix 1 = D1 + ((Wtitik fix – W1/W2-W1) x D2 – D1

- Kedalaman titik dari rambu pasut

- Drm 1 = data sounding tranduser + Dtitik fix 1

- Kedalaman titik dari BM

Dbm 1 = Drm + Δh

- Kedalaman titik dari MSL

Dmsl = Dbm + MSL

Ketelitian Survei bergantung pada Orde Kelas 1a, IHO (Standards for
Hydrographic Surveys 4th Edition, Special Publication No. 44, 1998):
o Akurasi Horisontal 5m+5% dari kedalaman rata-rata
o Alat bantu navigasi tetap dan kenampakan yang berhubungan dengan
navigasi
o Garis pantai 20 m
o Alat bantu navigasi terapung 10m
o Kenampakan topografi 10m
o Akurasi kedalaman a= 0,5 m dan b =0,013
dimana

a = kesalahan independen (jumlah kesalahan yang bersifat tetap)


b = faktor kesalahan kedalaman dependen (jumlah kesalahan
yang bersifat tidak tetap)
d = kedalaman terukur
(b x d) = kesalahan kedalaman yang dependen (jumlah semua
kesalahan kedalaman yang dependen)
Datum horizontal yang dipakai adalah WGS 1984 dan untuk Datum vertikal
menggunakan MSL.

b. Pengolahan Data Side Scan Sonar


Pemberian Koreksi berupa koreksi jarak miring (slant range) terhadap
area putih. Jumping koordinat pada rekaman SSS, dan koreksi time-varying gain
(TVG) yakni mengatur backscatter.
 Koreksi Geometrik (Layback, Bottom Tracking, dan Slant
Range).
 Mosaic.
 Intepretasi Kualitatif.
Intepretasi adalah proses kualitatif, maka rekaman akan bersifat diskrit
secara kualitatif. Secara umum intensitasnya sesuai dengan parameter
berikut:
- Sangat gelap: Kondisi permukaan yang sangat keras dan sangat
kasar, seperti singkapan batu, batuan, konstruksi, pipa logam,
pipa logam, tong minyak, kontainer kargo, dan bangkai kapal.
- Gelap: Kondisi permukaan yang keras dan kasar. Seperti kerikil
dan pasir yang sangat kasar, gambut, tanah liat keras, benda yang
dibuat sangat mungkin terbuat dari logam, plastik dan kayu.
- Intermediate: Kondisi permukaan inermediate, seperti pasir.
Pasir riak menghasilkan kekasaran yang tidak terjadi dengan
sedimen permukaan yang lebih halus.
- Cahaya: Kondisi permukaan lembut dan halus, seperti liat halus,
lumpur.
- Sangat ringan: Kondisi permukaan yang lembut dan sangat
halus membayangkan bagian bawah seperti cermin dengan
pantulan sempurna dan tidak ada backscatter.
c. Pembuatan peta
Hasil dari pengolahan data divisualisasikan dalam peta, sehingga ada dua
peta, yaitu hasil pengolahan 3d positioning dan penggambaran citra hasil side
scan sonar
d. Pembuatan laporan
Tahap akhir yaitu pembuatan laporan dengan isi sebagai berikut :
- BAB I Pendahuluan
Pendahuluan berisi mengenai latar belakang, tujuan, dan manfaat
- BAB II Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berisi tentang dasar teori yang digunakan sebagai
landasan
- BAB III Metodologi
Metodologi berisi tentang alat dan bahan yang digunakan, jadwal,
dan manajemen pekerjaan
- BAB IV Pembahasan
Pada pembahasan menjelaskan tentang pelaksanaan survei, dari
mulai pengambilan data, pengolahan data, hingga hasil.
- BAB V Penutup
Penutup merupakan bagian akhir yang berisi kesimpulan dan saran
dari pengukuran yang dilakukan.
5. Output
Output yang dihasilkan dari pengukuran batimetri adalah:
o Data pengukuran
o Data perhitungan
o Dokumentasi foto
o Peta kedalaman
o Citra side scan sonar
o Laporan kegiatan

II. PENGAMATAN PASANG SURUT

- Mendapatkan nilai pengamatan pasang surut untuk koreksi survei batimetri


- Mendapatkan nilai chart datum vertikal.
1. Wilayah pengukuran
Daerah pengamatan pasut berada di sekitar pantai Delegan, Kabupaten Gresik.
2. Persiapan
Kegiatan persiapan meliputi :
a. Persiapan data
Dalah tahap persiapan data perlu dilakukan :
o Orientasi lapangan untuk menentukan tempat rambu yang digunakan
pengamatan pasang surut
o Pembuatan form pengamatan pasang surut
o Pemasangan rambu pasang surut
b. Persiapan alat
Bahan dan alat yang digunakan pada pengamatan pasang surut
adalah : o Rambu Pasut (2 buah) 4 meter
o Senter
o Binokuler
o Form Ukur Pasut
c. Persiapan personil
Personil yang dibutuhkan adalah
o Operator alat
o Asisten operator
o Pengolah data
3. Pelaksanaan pengamatan
Pada tahap pelaksanaan perlu dilakukan pengamatan pasang surut dengan
membaca rambu tiap interval 30 menit selama 72 jam, terkecuali apabila saat kapal
sedang melakukan survei pemeruman, pasang surut harus dibaca dengan interval
10 menit.
4. Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan dengan metode Bowditch. Setelah melakukan
pengolahan data maka dilakukan tahap akhir yaitu pembuatan laporan dengan isi
sebagai berikut :
- BAB I Pendahuluan
Pendahuluan berisi mengenai latar belakang, tujuan, dan manfaat
- BAB II Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berisi tentang dasar teori yang digunakan sebagai
landasan
- BAB III Metodologi
Metodologi berisi tentang alat dan bahan yang digunakan, jadwal,
dan manajemen pekerjaan
- BAB IV Pembahasan
Pada pembahasan menjelaskan tentang pelaksanaan survei, dari
mulai pengambilan data, pengolahan data, hingga hasil.
- BAB V Penutup
Penutup merupakan bagian akhir yang berisi kesimpulan dan saran
dari pengukuran yang dilakukan.
5. Output
- Koreksi untuk data survei vatimetri
- Nilai chart datum vertikal
- Dokumentasi kegiatan
- Laporan kegiatan

III. KERANGKA KONTROL HORIZONTAL (KKH) Pengukuran


kerangka kontrol horizontal berujuan untuk :
- Mengukur poligon area topografi di wilayah darat dari pantai Delegan,
Kabupaten Gresik
- Mendapatkan data koordinat dari poligon
1. Wilayah pengukuran
Daerah pengukuran Kerangka Kontrol Horizontal digambarkan pada sketsa
berikut :

2. Persiapan
Kegiatan persiapan meliputi :
a. Persiapan data
Dalah tahap persiapan data perlu dilakukan :
o Persiapan peta dasar dan pembuatan peta kerja
o Pengumpulan data pendukung
o Orientasi lapangan untuk mengetahui kondisi dan wilayah untuk
perencanaan pemasangan BM
o Menentukan batas area pengukuran topografi
o Pembuatan form
b. Persiapan alat
Bahan dan alat yang digunakan pada pengamatan pasang surut adalah :
o Total Station Topcon 3 buah
o Statif 5 buah
o Prisma polygon 2 buah
o Prisma detail 4 buah
o Jalon 6 buah
o Tribarch 2 buah
o Roll meter 5m 3 buah
o Kabel Charger 3 buah
o Kabel Download 2 buah
o Payung 3 buah
c. Persiapan personil
o Operator alat
o Asisten operator
o Pengolah data
3. Pelaksanaan pengukuran
Berikut merupakan penjelasan dari pelaksanaan pengukuran yang
dikerjakan, meliputi :
o Pembuatan dan pemasangan Benchmark (BM)
 Patok berupa paralon dengan ukuran 6 dim (diamater 21.6 cm)
dengan diberi penanda berupa baut + di atasnya berisikan titik
centering dan nomor pilar untuk identifikasi titik. Panjang patok
sepanjang 65cm Patok ditanam sedalam kurang lebih 20 cm .
Patok bisa diberi cat atau penanda untuk memudahkan pencarian
o Jarak antar patok poligon dipasang maksimal 300 meter atau bisa
menyesuaikan medan dan jangkauan alat.
o Apabila pada keadaan tertentu yang tidak memungkinkan
pemasangan patok, maka bisa dengan penanda paku yang
dilingkari cat merah dan diberi nomor
o BM difoto melalui 4 sisi arah mata angina dan 1 dari atas.
o Pengukuran Kerangka Kontrol Horisontal
o Pengukuran poligon menggunakan metode poligon terbuka terikat
sempurna yang diikatkan ke BM GPS.
o Jarak antar poligon maksimal 300 meter dan jarak diukur dengan
Total Station.
o Guna memperkecil kesalahan penempatan target prisma pada
BM/patok digunakan metode prisma tribrach yaitu tinggi
statif/tripod target depan akan menjadi tinggi tripod alat pada
perpindahan alat kesisi poligon berikutnya.
o Ketelitian untuk poligon adalah sebagai berikut:
o Kesalahan sudut yang diperbolehkan adalah 5” kali akar jumlah
titik polygon (5√n), dibaca sudut biasa.
o Ketelitian jarak linier harus lebih kecil dari 1/5000.
4. Pengolahan data
Pengolahan Data merupakan kegiatan yang berhubungan dengan proses
pekerjaan tahap akhir yang meliputi:
o Pengolahan data – data kerangka kontrol horizontal
Pengukuran kerangka kontrol dilakukan menggunakan alat ukur Total
Station dimana data yang diamati di lapangan berupa sudut (vertikal &
horizontal) dan jarak serta variabel lainnya direkam langsung kedalam
data kolektor atau pada internal memori alat tersebut yang selanjutnya
dapat di download/ditransfer kedalam komputer PC atau Notebook
menggunakan software yang tersedia misalnya Autoland Development,
MicroSurvey CAD, Topcon dan lainnya untuk segera dapat diproses.
Proses download/transfer data ini dilakukan setiap hari sepulang dari
lapangan untuk dapat segera mengantisipasi dan merencanakan progress
kerja selanjutnya. Data yang diperoleh dari lapangan dihitung
menggunakan perhitungan poligon terbuka terikat sempurna.
o Pembuatan Peta
Pembuatan Peta adalah penggambaran titik-titik kerangka dasar
pengukuran yang dinyatakan dengan penyebaran patok, BM, titik-titik
ketinggian dan obyek-obyek lainnya yang dianggap perlu dalam suatu
areal pekerjaan.
o Pembuatan laporan
Setelah melakukan pengolahan data maka dilakukan tahap akhir yaitu
pembuatan laporan dengan isi sebagai berikut :
- BAB I Pendahuluan
Pendahuluan berisi mengenai latar belakang, tujuan, dan manfaat
- BAB II Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berisi tentang dasar teori yang digunakan sebagai
landasan
- BAB III Metodologi
Metodologi berisi tentang alat dan bahan yang digunakan, jadwal,
dan manajemen pekerjaan
- BAB IV Pembahasan
Pada pembahasan menjelaskan tentang pelaksanaan survei, dari
mulai pengambilan data, pengolahan data, hingga hasil.
- BAB V Penutup
Penutup merupakan bagian akhir yang berisi kesimpulan dan saran
dari pengukuran yang dilakukan.
5. Output
Output yang dihasilkan dari pengukuran batimetri adalah :
- Data pengukuran berupa koordinat x dan y dari setiap poligon yang telah
terkoreksi
- Dokumentasi kegiatan
- Dokumentasi BMM
- Peta KKH
- Laporan kegiatan
IV. KERANGKA KONTROL VERTIKAL (KKV)
Pengukuran kerangka kontrol vertikal berujuan untuk mendapatkan elevasi BM dari
pasang surut dan mendapatkan elevasi dari titik kerangka kontrol horizontal yang
nantinya dijadikan acuan elevasi titik detail.
1. Wilayah pengukuran
Daerah pengukuran Kerangka Kontrol Vertikal digambarkan pada sketsa
berikut :

2. Persiapan
Kegiatan persiapan meliputi :
a. Persiapan data
Dalah tahap persiapan data perlu dilakukan :
o Persiapan peta dasar dan pembuatan peta kerja
o Pengumpulan data pendukung
o Orientasi lapangan untuk mengetahui kondisi dan wilayah untuk
perencanaan pemasangan BM
o Menentukan lokasi titik kerangka kontrol vertikal
o Pembuatan form
b. Persiapan alat
Bahan dan alat yang digunakan pada pengamatan pasang surut adalah :
o Waterpass Nikon AE-7C (3 buah)
o Rambu Ukur (6 buah)
o Statif (3 buah)
o Roll meter 100m (3 buah)
o Payung (3 buah)
c. Persiapan personil
Personil yang dibutuhkan antara lain :
o Operator alat
o Asisten operator
o Pengolah data
3. Pelaksanaan pengukuran
Berikut merupakan penjelasan dari pelaksanaan pengukuran yang
dikerjakan, meliputi :
- Pembuatan dan pemasangan Benchmark (BM
o Patok berupa paralon dengan ukuran 6 dim (diamater 21.6 cm)
dengan diberi penanda berupa baut + di atasnya berisikan titik
centering dan nomor pilar untuk identifikasi titik. Panjang patok
sepanjang 65cm Patok ditanam sedalam kurang lebih 20 cm .
o Jarak antar patok poligon dipasang maksimal 300 meter atau bisa
menyesuaikan medan dan jangkauan alat.
o Apabila pada keadaan tertentu yang tidak memungkinkan pemasangan
patok, maka bisa dengan penanda paku yang dilingkari cat merah dan
diberi nomor
o BM difoto melalui 4 sisi arah mata angina dan 1 dari atas.
- Pengukuran sipat datar
o Kerangka kontrol vertikal diikat oleh patok BM yang nilainya dianggap
benar
o Jumlah slag yang digunakan harus genap
o Pengukuran beda tinggi dilakukan pada semua titik kerangka kontrol
o Menggunakan metode pengukuran double stand dan pulang pergi
- Pengukuran penampang memanjang dan melintang
o Pengukuran Penampang Memanjang
- Pengukuran penampang memanjang dilakukan sepanjang sumbu
jalan utama.
- Rentang pengukuran memanjang setiap 50 meter.
o Pengukuran Penampang Melintang Jalan
- Pengukuran penampang melintang dilakukan disetiap titik STA
yang telah ditentukan.
- Rentang titik STA setiap 25 meter.
- Lebar pengukuran penampang melintang pada jalur lurus 3 meter
ke kiri dan 3 meter ke kanan dari as jalan/sumbu rencana dan dapat
disesuaikan dengan kondisi lapangan

4. Pengolahan data
Pengolahan Data merupakan kegiatan yang berhubungan dengan proses
pekerjaan tahap akhir yang meliputi:
a. Pengolahan data – data kerangka kontrol vertikal
Pengolahan dilakukan dari hasil pengukuran menggunakan
waterpass. Batas ketelitian yang dicapai tidak boleh lebih dari 12√D
(milimeter), dimana D adalah panjang pengukuran (Km).
b. Pembuatan Peta
Pembuatan Peta adalah penggambaran titik-titik kerangka dasar
pengukuran elevasi BM dari pasang surut dan elevasi dari titik kerangka
kontrol horizontal yang nantinya dijadikan acuan elevasi titik detail.
c. Pembuatan laporan
Setelah melakukan pengolahan data maka dilakukan tahap akhir yaitu
pembuatan laporan dengan isi sebagai berikut :
- BAB I Pendahuluan
Pendahuluan berisi mengenai latar belakang, tujuan, dan manfaat
- BAB II Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berisi tentang dasar teori yang digunakan sebagai
landasan
- BAB III Metodologi
Metodologi berisi tentang alat dan bahan yang digunakan, jadwal,
dan manajemen pekerjaan
- BAB IV Pembahasan
Pada pembahasan menjelaskan tentang pelaksanaan survei, dari
mulai pengambilan data, pengolahan data, hingga hasil.
- BAB V Penutup
Penutup merupakan bagian akhir yang berisi kesimpulan dan saran
dari pengukuran yang dilakukan.
5. Output

- Data pengukuran berupa elevasi


- Dokumentasi kegiatan
- Dokumentasi BM
- Peta KKV
- Laporan kegiatan

V. DETAIL SITUASI

- Mengukur detail di daerah sekitar pantai


- Memetakan detail situasi sekitar pantai
1. Wilayah pengukuran
Daerah pengukuran detail situasi digambarkan pada sketsa berikut :

2. Persiapan
Kegiatan persiapan meliputi :
a. Persiapan data
Dalah tahap persiapan data perlu dilakukan :
o Persiapan peta dasar dan pembuatan peta kerja
o Pengumpulan data pendukung
o Orientasi lapangan untuk mengetahui kondisi dan wilayah untuk
perencanaan pemasangan BM
o Menentukan batas area pengukuran detail
o Pembuatan form
b. Persiapan alat
Bahan dan alat yang digunakan pada pengamatan pasang surut adalah :
o Total Station Topcon 3 buah
o Statif 5 buah
o Prisma polygon 2 buah
o Prisma detail 4 buah
o Jalon 6 buah
o Tribarch 2 buah
o Roll meter 5m 3 buah
o Kabel Charger 3 buah
o Kabel Download 2 buah
o Payung 3 buah
f. Persiapan personil

o Operator alat
o Asisten operator
o Pengolah data
3. Pelaksanaan pengukuran
Berikut merupakan penjelasan dari pelaksanaan pengukuran yang
dikerjakan, meliputi
o Pengukuran detail menggunakan metode tachymetri
o Pengukuran harus diikatkan pada titik poligon utama dan cabang
o Pengukuran situasi mencakup semua objek yang dibentuk oleh
alam maupun manusia yang ada di sepanjang jalur
pengukuran/bangunan penting
o Bangunan penting yang diukur adalah dermaga, sekolah, kantor
administrasi, pelayanan masyarakat, tempat ibadah, dan objek
wisata
o Pengambilan data perlu diperhatikan keseragaman penyebaran dan
kerapatan titik

4. Pengolahan data
Pengolahan Data merupakan kegiatan yang berhubungan dengan proses
pekerjaan tahap akhir yang meliputi:
a. Pengolahan data detail dan situasi
Pengukuran detail situasi dilakukan menggunakan alat ukur Total
Station dimana data yang diamati di lapangan berupa sudut (vertikal &
horizontal) dan jarak serta variabel lainnya direkam langsung kedalam
data kolektor atau pada internal memori alat tersebut yang selanjutnya
dapat di download/ditransfer kedalam komputer PC atau Notebook
menggunakan software yang tersedia misalnya Autoland Development,
MicroSurvey CAD, Topcon dan lainnya untuk segera dapat diproses.
Proses download/transfer data ini dilakukan setiap hari sepulang dari
lapangan untuk dapat segera mengantisipasi dan merencanakan progress
kerja selanjutnya. Data yang diperoleh dari lapangan dihitung dengan
metode tachymetri.
b. Pembuatan Peta
Pembuatan Peta adalah penggambaran titik-titik detail sehingga
menjadi sebuah peta detail dan situasi
c. Pembuatan laporan
Setelah melakukan pengolahan data maka dilakukan tahap akhir yaitu
pembuatan laporan dengan isi sebagai berikut :
- BAB I Pendahuluan
Pendahuluan berisi mengenai latar belakang, tujuan, dan manfaat
- BAB II Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berisi tentang dasar teori yang digunakan sebagai
landasan
- BAB III Metodologi
Metodologi berisi tentang alat dan bahan yang digunakan, jadwal,
dan manajemen pekerjaan
- BAB IV Pembahasan
Pada pembahasan menjelaskan tentang pelaksanaan survei, dari
mulai pengambilan data, pengolahan data, hingga hasil.
- BAB V Penutup
Penutup merupakan bagian akhir yang berisi kesimpulan dan saran
dari pengukuran yang dilakukan.
5. Output

- Data pengukuran berupa koordinat x dan y dari setiap detail dan situasi
- Dokumentasi kegiatan
- Peta detail
- Laporan kegiatan

VI. PEMOTRETAN UDARA


Pemotretan udara berujuan untuk untuk pengadaan peta foto udara dalam format
kecil. 1. Wilayah pengukuran
Daerah pengukuran pemotretan udara berada di wilayah Pantai Delegan,
Kabupaten Gresik
2. Persiapan
Kegiatan persiapan meliputi :
a. Persiapan data
Dalam tahap persiapan data perlu dilakukan adalah :
o Persiapan peta dasar dan peta jalur terbang guna mendapatkan
informasi keadaan atau kondisi lapangan.
o Pembuatan Premark
o Penentuan lokasi pemasangan titik kontrol pemetaan
b. Persiapan alat
Bahan dan alat yang digunakan pada pengamatan pasang surut adalah :
o UAV /Drone DJI Phantom 3 Advance sepaket
o Charger 2 buah
o Android 1 Buah
o Baterai 4 Buah
o Komputer (Hardware dan Software)
o Premark 28 buah
o Toolkit
o Papan datar (papan catur)
c. Persiapan personil

o Operator alat
o Asisten operator
o Pengolah data
3. Pelaksanaan pengukuran
Berikut merupakan penjelasan dari pelaksanaan pengukuran yang
dikerjakan, meliputi
o Pemasangan Premark
-Premark yang dipakai tanda Premark dibuat dengan bentuk tanda
menyerupai bentuk “X” dan atau “Y” dengan titik premark berada
tepat pada potongan tanda tersebut. Warna premark dipilih warna
orange mencolok agar terlihat pada saat pengolahan foto di studio.
Dimensi tiap sayap Premark dengan jumlah sayap 3 dan atau 4.
- Premark ditempatkan pada BM yang tadinya telah ditanam pada
area yang hendak difoto sebagai GCP
- Pemasangan Premark harus terbuka lebar dan bersih dari objek
diatasnya, agar bias terlihat ketika dilakukan pemotretan
dengan wahana UAV.
- Premark diberi identitas dan difoto dari 4 sisi yaitu: utara,
timur, selatan, dan barat.
- Premark dan GCP dapat mempermudah orientasi relatif antar foto
o Pengambilan Foto Udara
- Sistem yang dipakai adalah automatic pilot, dibantu dengan aplikasi
android pix4d dana tau drone deploy
- Tinggi Terbang wahana UAV 150 m
- Pada pertampalan Foto yang dipakai 80% untuk overlaps dan
20% untuk sidelaps.
- Kecepatan laju horizontal yang dipakai berkisar 5-10 m/s dan laju
kecepatan vertikal adalah 1-2 m/s
- 1 baterai digunakan untuk terbang kurang lebih selama 10-15 menit.
o Pengukuran Ground Control Point
GCP yang akan di ukur berjumlah 5 buah, diukur dengan metode
GPS static selama 15-20 menit atau dengan menggunakan total station. GCP
disebar secara merata dalam area pengukuran.
4. Pengolahan data
Pengolahan Data merupakan kegiatan yang berhubungan dengan proses
pekerjaan tahap akhir yang meliputi:
a. Pengolahan data detail dan situasi
Pengolahan data hasil pengambilan foto udara adalah sebagai berikut:
o Kalibrasi kamera punya nilai parameter sesuai spec kamera
o Penelusuran jalur terbang
o Pemilihan pada hasil foto (overlap 80%, sidelap 20%)
o Mosaicking
o Input gps kamera pada wahana UAV
o Input nilai GCP yang telah diukur
o Ketelitian GSD 5cm
o Skala peta yang dihasilkan 1:2.500.
b. Pembuatan peta

c. Pembuatan Laporan
Setelah melakukan pengolahan data maka dilakukan tahap akhir yaitu
pembuatan laporan dengan isi sebagai berikut :
- BAB I Pendahuluan
Pendahuluan berisi mengenai latar belakang, tujuan, dan manfaat
- BAB II Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berisi tentang dasar teori yang digunakan sebagai
landasan
- BAB III Metodologi
Metodologi berisi tentang alat dan bahan yang digunakan, jadwal,
dan manajemen pekerjaan
- BAB IV Pembahasan
Pada pembahasan menjelaskan tentang pelaksanaan survei, dari
mulai pengambilan data, pengolahan data, hingga hasil.
- BAB V Penutup
Penutup merupakan bagian akhir yang berisi kesimpulan dan saran
dari pengukuran yang dilakukan.
5. Output
Output yang dihasilkan dari pengukuran batimetri adalah :
- Data pengukuran berupa koordinat x dan y dari GCP
- Data foto udara
- Dokumentasi kegiatan
- Peta Orthofoto
- Laporan kegiatan

VII. PENGAMATAN GPS


Pengamatan GPS berujuan untuk :
o Penentuan posisi untuk survei GCP
o Penentuan posisi untuk survei kedalaman
1. Wilayah pengukuran
Daerah pengukuran pengamatn GPS berada di wilayah Pantai Delegan,
Kabupaten Gresik
2. Persiapan
Kegiatan persiapan meliputi :
a. Persiapan data
Dalam tahap persiapan data perlu dilakukan adalah :
o Persiapan peta dasar dan peta kerja
o Penentuan lokasi pemasangan titik BM
b. Persiapan alat
Bahan dan alat yang digunakan pada pengamatan pasang surut adalah :
o GPS Geodetic Hi-Target V30x 2 buah
o GPS Geodetic Topcon HiPer Pro 2 buah
o Kabel Download Serial + USB GPS Geodetic Hi-Target V30x 2 buah
o Kabel Download Serial + USB GPS Geodetic Topcon HiPer Pro 1
buah
o GPS Handheld Garmin 2 buah
o GPS Handheld Juno 2 buah
o Tribach 4 buah
o Statif 4 Buah
o Aki 3 buah
o Kabel Charger Aki 2 buah
o Kabel Charger Listrik 2 buah
o Roll meter 5m 4 buah
o Form Reconnaisance
o Form Pengamatan GPS
o Form Foto Titik BM
o Laptop (Software dan Hardware)
o Dongle 1 buah
c. Persiapan personil
o Operator alat
o Asisten operator
o Pengolah data
3. Pelaksanaan pengukuran

o Metode radial untuk penentuan posisi salam survei GCP


- Mendirikan GPS Topcon HiPer Pro di BM+Pasut sebagai Base
- Mendirikan GPS Hi-Target V30x di BM
- Base memulai perekaman data posisi lebih dulu, lalu disusul oleh
rover
- Per sesi, perekaman data pada rover dilakukan selama 2 Jam
- Setelah 2 jam, perekaman data posisi pada rover dihentikan,
dilanjut ke titik BM lainnya dan dilakukan perekaman selanjutnya
selama 2 jam
- Base akan terus menyala selama melakukan perekaman.
o Metode kinematik untuk survei kedalaman
- Memasang GPS Topcon Hiper Pro sebagai base
- Memasang GPS Topcon Hiper Pro di perahu sebagai rover
(kinematik)
- Sebelum perahu melakukan sounding, base lebih dulu melakukan
perekaman data posisi;
- GPS Handheld yang sudah terisi jalur sounding mulai
dinyalkan untuk keperluan navigasi dari pelayaran perahu;
- Setelah rover memulai perekaman data posisi, perahu dapat mulai
berlayar;
- Saat berlayar, base dan rover merekam data posisi secara
bersamaan;
- Base akan terus menyala selama melakukan perekaman;

4. Pengolahan data
Pengolahan Data merupakan kegiatan yang berhubungan dengan proses
pekerjaan tahap akhir yang meliputi:
a. Pengolahan data detail GPS
Pengolahan data GPS menggunakan software PC-CDU, Hi-Target
Geomatics Office dan Topcon Tools. Hasil ketelitian posisi horizontal
pada GCP didarat tidak boleh lebih dari 0.01 m (10 cm) dan Hasil
ketelitian posisi horizontal di laut tidak boleh lebih dari 2 m
b. Pembuatan peta
Hasil dari pengolahan dapat digambarkan pada peta yaitu berupa
titik-titik GCP dan hasil kinematis
c. Pembuatan Laporan
Setelah melakukan pengolahan data maka dilakukan tahap akhir yaitu
pembuatan laporan dengan isi sebagai berikut :
- BAB I Pendahuluan
Pendahuluan berisi mengenai latar belakang, tujuan, dan manfaat
- BAB II Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berisi tentang dasar teori yang digunakan sebagai
landasan
- BAB III Metodologi
Metodologi berisi tentang alat dan bahan yang digunakan, jadwal,
dan manajemen pekerjaan
- BAB IV Pembahasan
Pada pembahasan menjelaskan tentang pelaksanaan survei, dari
mulai pengambilan data, pengolahan data, hingga hasil.
- BAB V Penutup
Penutup merupakan bagian akhir yang berisi kesimpulan dan saran
dari pengukuran yang dilakukan.
5. Output

- Data pengukuran berupa koordinat x dan y dari GCP


- Data kinematis
- Dokumentasi kegiatan
- Peta titik GPS
- Laporan kegiatan
VIII. TOPONIMI
Toponimi bertujuan untuk menyediakan informasi mengenai penamaan unsur-unsur
rupabumi
1. Persiapan
Daerah pengukuran toponimi berada di wilayah Pantai Delegan, Kabupaten
Gresik
2. Perisapan
Kegiatan persiapan meliputi :
d. Persiapan data
Dalam tahap persiapan data perlu dilakukan adalah :
o Mengumpulkan data
sekunder e. Persiapan alat
Bahan dan alat yang digunakan pada pengamatan pasang surut adalah :
o GPS Handheld
o ATK
o Laptop
o Papan dada
o Form
f. Persiapan personil
o Tim survei
3. Pelaksanaan pengukuran
Pelaksanaan dilakukan dengan mengumpulkan data primer dengan
metode parrisipatif dan random sampling.
4. Pengolahan data
Pengolahan Data merupakan kegiatan yang berhubungan dengan proses
pekerjaan tahap akhir yang meliputi:
a. Pengolahan data pada toponimi dilakukan dengan pembuatan gasetir dari
hasil pengumpulan data.
b. Pembuatan Laporan
Setelah melakukan pengolahan data maka dilakukan tahap akhir yaitu
pembuatan laporan dengan isi sebagai berikut :
- BAB I Pendahuluan
Pendahuluan berisi mengenai latar belakang, tujuan, dan manfaat
- BAB II Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berisi tentang dasar teori yang digunakan sebagai
landasan
- BAB III Metodologi
Metodologi berisi tentang alat dan bahan yang digunakan, jadwal,
dan manajemen pekerjaan
- BAB IV Pembahasan
Pada pembahasan menjelaskan tentang pelaksanaan survei, dari
mulai pengambilan data, pengolahan data, hingga hasil.
- BAB V Penutup
Penutup merupakan bagian akhir yang berisi kesimpulan dan saran
dari pengukuran yang dilakukan.
5. Output

- Gasetir
- Dokumentasi kegiatan
- Laporan kegiatan

IX. DIGITASI
Digitasi berujuan untuk menyediakan peta tutupahan lawan daerah Pantai Delegan,
Kabupaten Gresik
1. Wilayah pengukuran
Daerah digitasi berada di wilayah Pantai Delegan, Kabupaten
Gresik 2. Persiapan
Kegiatan persiapan meliputi :
a. Persiapan data
Dalam tahap persiapan data perlu dilakukan adalah :
o Pengadaan peta dasar citra satelit resolusi tinggi (CSRT)
o Penentuan klasifikasi tutupan lahan
b. Persiapan alat
Bahan dan alat yang digunakan pada pengamatan pasang surut adalah :
o Laptop
o Perangkat lunak ArcGIS c. Persiapan personil
o Tim digitasi
3. Pelaksanaan pengukuran
Pelaksanaan digitasi secara umum terdiri dari:
o Georeferencing pada peta dasar CSRT
o Digitasi lokasi pekerjaan menggunakan peta dasar
o Updating digitasi dengan peta orthophoto
o Pembuatan layout
Dalam pelaksanaan digitasi harus berpedoman pada :
o SNI 19-6726:2002 Peta Dasar Lingkungan Pantai Indonesia Skala
1:50.000
o SNI 7645-2010 Klasifikasi Penutup Lahan
o SNI 6502.2:2010 Spesifikasi Penyajian Peta Rupa Bumi – Bagian
o PerKaBIG Nomor 3 Tahun 2016 Spesifikasi Teknis Penyajian Peta
Desa
o Datum Kontrol Peta
Datum untuk kontrol horisontal baik untuk darat maupun laut
adalah Datum Geodesi
Nasional 1995 (DGN-1995) dengan parameter sferoid:
a = 6.378.137,0 meter
f = 1/298,257223563
o Proyeksi dan Grid Peta
Peta digambarkan dalam proyeksi Universal Transverse Mercator
(UTM). Proyeksi dan pembagian zona gridnya mengacu pada
sferoid yang telah dispesifikasikan dalam SRGI 2013.
o Skala dan Ukuran Peta
Peta disajikan pada skala 1:2500 dengan ukuran kertas A0 (1189 x
841) mm, ukuran peta (1149 x 801) mm, dan muka peta (761 x
761) mm.
Cakupan peta terdiri dari kurang lebih 60% wilayah laut dan 40%
wilayah darat.
o Unsur Peta
Unsur-unsur peta yang perlu digambarkan meliputi:
a. Toponim
b. Batas Wilayah Administrasi
c. Jaringan/Infrastruktur Transportasi
d. Perairan
e. Tutupan Lahan
o Grid dan Gratikul
Garis grid digambarkan setiap 250 m dengan garis penuh serta
penulisan angka setiap 500 m. Garis gratikul digambarkan setiap
5” dengan tanda tambah.
o Informasi Peta
Informasi yang perlu dicantumkan dalam peta antara lain:
- Judul peta
- Skala peta
- Orientasi arah utara
- Diagram lokasi
- Proyeksi, sistem grid, dan datum
- Keterangan/legenda peta
- Sumber data
- Tahun pembuatan
- Logo dan instansi pembuat peta
- Muka peta

Penyajian Peta
o Tata Cara Penamaan
Nama unsur alam, budaya dan nama tempat yang dicantumkan di
peta adalah nama-nama yang sudah dikenal luas dan atau telah
dibakukan di daerah yang bersangkutan.
o Singkatan
Singkatan yang dicantumkan di peta adalah singkatan yang sudah
baku, kecuali singkatan-singkatan lain yang dipandang perlu (lihat
lampiran A).
o Simbol, Notasi, dan Huruf
Simbol, notasi, dan huruf digunakan untuk merepresentasikan
unsur-unsur yang tercantum di dalam peta (lihat lampiran B).
6. Pengolahan data
Tahap akhir dari digitasi adalah
a. Pembuatan peta
Hasil dari digitasi berupa peta tutupan lahan.
b. Pembuatan Laporan
Setelah melakukan pengolahan data maka dilakukan tahap akhir yaitu
pembuatan laporan dengan isi sebagai berikut :
- BAB I Pendahuluan
Pendahuluan berisi mengenai latar belakang, tujuan, dan manfaat
- BAB II Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berisi tentang dasar teori yang digunakan sebagai
landasan
- BAB III Metodologi
Metodologi berisi tentang alat dan bahan yang digunakan, jadwal,
dan manajemen pekerjaan
- BAB IV Pembahasan
Pada pembahasan menjelaskan tentang pelaksanaan survei, dari
mulai pengambilan data, pengolahan data, hingga hasil.
- BAB V Penutup
Penutup merupakan bagian akhir yang berisi kesimpulan dan saran
dari pengukuran yang dilakukan.
7. Output
- Dokumentasi kegiatan
- Peta tutupan lahan
- Laporan kegiatan

Anda mungkin juga menyukai