Anda di halaman 1dari 10

PERANAN

GEODESI
DALAM
SURVEY JALAN
DAN JEMBATAN
Nama : Rivaldo Firman Durohman
NPM : 4122319130014
Peran ilmu geodesi dalam bidang pekerjaan kontruksi sudah dimulai
dari saat perencanaan pekerjaan sampai dengan pengawasan dan
pemeliharan objek itu sendiri. Peran geodesi sendiri sangat penting
agar proses pekerjaan berjalan sesuai dengan yang sudah
direncanakan.

Sehubungan dengan survey pekerjaan jalan dan jembatan, peran


geodesi berhubungan dengan penentuan atau menentukan desain
sesuai hasil pengamatan lapangan agar sesuai dengan kaidah – kaidah
pekerjaan kontruksi.
Proses
Perencanaan
Pada perencanaan pembangunan suatu
konstruksi dibutuhkan suatu peta
pendahuluan untuk merencanakan lokasi,
jalur ataupun bentuk dari konstruksi
bangunan.
Setelah perencanaan awal suatu konstruksi
bangunan dilakukan, perlu diketahui bentuk
existing (kondisi lapangan) dari lokasi
perncanaan. Hal ini sangat diperlukan agar
bisa diperkirakan tindakan-tindakan yang
diperlukan untuk mengubah kondisi lapangan
sehingga bangunan konstruksi dapat berdiri .
Proses Perencanaan
Kegiatan ini sering kali menyangkut pengukuran topografi atau juga
pengukuran profil long and cross section. hal ini dapat dipahami dengan
mudah dengan membayangkan bahwa tidak bidang kontruksi langsung
dibangun pada lahan yang berlekuk-lekuk naik turun sangat tajam
(misalnya hingga beda ketinggian 3meter), begitu juga untuk jalan raya
dan jalur pipa. ini berarti perlu dilakukan tindakan untuk membuat
permukaan tanah menjadi datar atau memiliki kelandaian tertentu,
kegiatan ini sering disebut proses cut and fill.
Proses Perencanaan
Setelah dirancang secara pasti bentuk atau dimensi dari konstruksi yang
digambar dalam bentuk peta rancang bangun atau Blueprint, dilakukan
kembali aplikasi dari keilmuan geodesi untuk menentukan posisi titik-
titik yang telah direncanakan(misalnya AS jalan ) pada kondisi di
lapangan (kenyataan). Kegiatan ini disebut Staking Out dan dilakukan
dengan melakukan pengukuran posisi relatif titik-titik tersebut terhadap
suatu titik acuan yang sudah ditentukan sebelumya. Titik acuan ini
sering kali berupa titik BenchMark yang telah diukur sebelumnya
menggunakan kaidah Geodesi juga.
Proses
Pelaksanaan Pada saat proses konstruksi berjalan , aplikasi Teknik
Geodesi diterapkan juga yaitu dalam bidang
pengawasan kegiatan konstruksi untuk mencegah
terjadinya penyimpangan-penyimpangan akibat
kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat terjadi
atau juga dari pihak-pihak yang tidak bertanggung
jawab . seperti contohnya pengawasan ketebalan
lapisan perkerasan jalan, pengawasan pemasangan
tiang pancang dalam pembangunan jembatan.
Proses setelah
Pelaksanaan

Setelah pembangunan selesai maka biasanya akan


dibuat suatu gambar yaitu as built drawing. As Built
Drawing memiliki definisi sebagai gambar rekaman akhir
yang dibuat sesuai dengan kondisi terbangun di
lapangan yang telah mengadopsi semua perubahan
selama proses pekerjaan konstruksi.

Setiap proses pekerjaan konstruksi biasanya tidak


selesai sesuai dengan perencanaan. Untuk itu, setiap
perubahan yang terjadi dan berbeda dari gambar awal,
maka harus dibuatkan gambar revisinya, atau disebut
dengan as built drawing. Namun jika selama proses
pekerjaan konstruksi tidak terdapat perubahan, maka
gambar kerja shop drawing dapat digunakan sebagai
gambar jadi/ rekaman akhir.
Proses
Pemeliharaan Pemeliharaan Jalan dan jembatan yaitu
Kegiatan penanganan jalan dan jembatan,
berupa pencegahan, perawatan, dan
perbaikan yang diperlukan untuk
mempertahankan kondisi jalan dan jembatan
agar tetap berfungsi secara optimal melayani
lalu-lintas sehingga umur rencana yang
ditetapkan dapat tercapai
Pembuatan
Peta Digital
Peran geodesi juga dibutuhkan untuk
pembuatan peta digital yang berguna untuk
memudahkan pembaruan data dan
monitoring kondisi jalan dan jembatan yang
dapat berubah di setiap tahunnya.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai