Anda di halaman 1dari 45

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

DRAINASE

Oleh: Ashadi Putrawirawan


PENGERTIAN

 Drainase atau pengatusan adalah pembuangan massa air


secara alami atau buatan dari permukaan atau bawah
permukaan dari suatu tempat. Pembuangan ini bisa dilakukan
dengan mengalirkan, menguras, atau mengalihkan air
 Sistem drainase merupakan serangkaian bangunan air yang
berfungsi untuk mengurangi dan atau membuang kelebihan
air dari suatu kawasan ke badan air (sungai dan danau) atau
tempat peresapan buatan
 Dalam merencanakan sistem drainase jalan berdasarkan pada
keberadaaan air permukaan dan bawah permukaan, sehingga
perencanaan drainase jalan dibagi menjadi:
 drainase permukaan (surface drainage)
 drainase bawah permukaan (sub surface drainage)
Drainase di jalan raya memegang peranan penting
untuk menjaga daya tahan jalan. Sebab air bisa
merusak jalan dengan cara menyapu permukaan
jalan atau yang disebut erosi dan mengurangi daya
dukung badan jalan. Karena itulah sangat penting
membangun sistem drainase yang baik.
Pengelolaan
Drainase

Drainase di jalan raya memegang


peranan penting untuk menjaga
daya tahan jalan. Sebab air bisa
merusak jalan dengan cara
menyapu permukaan jalan atau
yang disebut erosi dan mengurangi
daya dukung badan jalan. Karena
itulah sangat penting membangun
sistem drainase yang baik
Ilustrasi saluran drainase jalan
 Secara umum, langkah perencanaan sistem drainase
jalan dimulai dengan memplot rute jalan yang akan
ditinjau di peta topografi untuk mengetahui daerah
layanan sehingga dapat memprediksi kebutuhan
penempatan bangunan drainase penunjang seperti
saluran samping jalan, fasilitas penahan air hujan
dan bangunan pelengkap.
 Dalam merencanakan harus memperhatikan
pengaliran air yang ada di permukaan maupun yang
ada di bawah permukaan dengan mengikuti
ketentuan teknis yang ada tanpa menggangu
stabilitas konstruksi jalan
 Darainase permukaan berfungsi untuk mengendalikan
limpasan air hujan di permukaan jalan dan juga dari
daerah sekitarnya agar tidak merusak konstruksi jalan
akibat air banjir yang melimpas di atas perkerasan jalan
atau erosi pada badan jalan.
 Drainase bawah permukaan berfungsi untuk mencegah
masuknya air dalam struktur jalan dan/atau menangkap
dan mengeluarkan air dari struktur jalan.
 Sistem drainase bawah permukaan bertujuan untuk
menurunkan muka air tanah dan mencegah serta
membuang air infiltrasi dari daerah sekitar jalan dan
permukaan jalan atau air yang naik dari subgrade jalan
 Penyediaan drainase yang
memadai merupakan salah
satu faktor yang paling
urgen dalam setiap
konstruksi jalan.
 Pekerjaan drainase
bertujuan untuk mencegah
kehancuran konstruksi
jalan dengan cara perlahan
menjaga kadar air rendah
dalam konstruksi jalan dan
membuang air (air
permukaan dan atau air
tanah) secepatnya keluar
dari badan jalan
Hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan
drainase permukaan antara lain
1. Plot rute jalan pada peta topografi
Plot rute ini untuk mengetahui gambaran/kondisi
topografi sepanjang trase jalan yang akan direncakanan
sehingga dapat membantu dalam menentukan bentuk dan
kemiringan yang akan mempengaruhi pola aliran.
2. Inventarisasi data bangunan drainase.
Data ini digunakan untuk perencanaan sistem drainase
jalan dengan tidak menggangu sistem drainase yang
sudah ada.
3. Panjang segmen saluran
Dalam menentukan panjang segmen saluran berdasarkan
pada kemiringan rute jalan dan ada tidaknya tempat
buangan air seperti sungai, waduk dll.
4. Luas daerah layanan
Digunakan untuk memperkirakan daya tampung terhadap
curah hujan atau untuk memperkirakan volume limpasan
permukaan yang akan ditampung saluran. Luasan ini
meliputi luas setengah badan jalan, luas bahu jalan dan luas
daerah disekitarnya untuk daerah perkotaan kurang lebih 10
meter sedang untuk luar kota tergantung topografi daerah
tersebut.
5. Koefisien pengaliran
Angka ini dipengaruhi oleh kondisi tata guna lahan pada
daerah layanan. Koefisien pengaliran akan mempengaruhi
debit yang mengalir sehingga dapat diperkirakan daya
tampung saluran. Oleh karena itu diperlukan peta topografi
dan survey lapangan.
6. Faktor limpasan
Merupakan faktor/angka yang dikalikan dengan koefisien
runoff, biasanya dengan tujuan supaya kinerja saluran tidak
melebihi kapasitasnya akibat daerah pengaliran yang terlalu
luas.
7. Waktu konsentrasi
Yaitu waktu terpanjang yang diperlukan untuk seluruh daerah
layanan dalam menyalurkan aliran air secara simultan (runoff)
setelah melewati titik-titik tertentu.
8. Analisa hidrologi dan debit aliran air
Menganalisa data curah hujan harian maksimum dalam satu
tahun (diperoleh dari BMG) dengan periode ulang sesuai
dengan peruntukannya (saluran drainase diambil 5 tahun)
untuk mengetahui intensitas curah hujan supaya dapat
menghitung debit aliran air.
METODE PELAKSANAAN

 Maksud dan Tujuan metoda pelaksanaan adalah


agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan sesuai
dengan rencana dan mempunyai tahapan-
tahapan yang realistis.
 Ruang lingkup metoda pelaksanaan ini dari awal
persiapan pengadaan bahan, pembuatan dan
pengiriman hasil pekerjaan hingga selesai 100%
Standar Spesifikasi Teknik

 Spesifikasi Teknik
Pekerjaan Galian /
Timbunan Saluran Drainase
 Spesifikasi Teknik Pekerjaan Pasangan Batu
dengan Mortar
 Spesifikasi Teknik
Pekerjaan Gorong-Gorong
dan Drainase Beton U
 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Drainase Porous
GALIAN BIASA

Galian tanah Biasa harus


mencakup seluruh
galian yang tidak
diklasifikasikan sebagai
galian batu, galian
struktur, galian sumber
bahan (borrow
excavation) dan galian
perkerasan beraspal
GALIAN BATU
Galian Batu harus mencakup galian bongkahan batu dengan
volume 1 meter kubik atau lebih dan seluruh batu atau bahan
lainnya yang menurut Direksi Pekerjaan adalah tidak praktis
menggali tanpa penggunaan alat bertekanan udara atau
pemboran

URUGAN BIASA
 Pekerjaan yang dilaksanakan disini adalah pekerjaan
timbunan tanah dipasangan dengan tanah bekas galian
dipadat dan diratakan
 Bahan-bahan timbunan harus tanah kohesif dengan batas
cairnya disesuaikan dengan spesifikasi timbunan sehingga
akan membentuk massa yang relatif kedap air setelah
pemadatan
Contoh kegiatan
Galian. Pada
perencanaan dihitung
sebagai Galian biasa,
ternyata pada saat
pelaksanaannya yang
terjadi adalah Galian
Batu
PEKERJAAN PERSIAPAN
 Persiapan pekerjaan drainase merupakan
urutan pelaksanaan pekerjaan yang sangat
penting didalam menentukan sukses tidaknya
suatu pelaksana proyek.
 Apabila persiapan pekerjaan dilakukan tepat
waktu, maka pekerjaan selanjutnya dapat
diatur tepat waktu pula.
PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PERMULAAN
Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknik
 Didalam melaksanakan pekerjaan dilapangan,
pelaksana lapangan berpedoman pada gambar
kerja dan spesifikasi teknik
 Gambar kerja merupakan gambar detail yang
dibuat berdasarkan gambar kontrak atau gambar
tender dan sudah disesuaikan dengan kondisi
lapangan serta hasil pengukuran pada Mutual
Check Awal (MC-0)
 Spesifikasi teknik pekerjaan drainase dapat dilihat
pada dokumen kontrak dan mengikat untuk
pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
PEKERJAAN PERSIAPAN DAN PERMULAAN
 Pekerjaan Pengukuran.
Pekerjaan Pengukuran merupakan pekerjaan awal
yang akan dilaksanakan sebelum dimulainya
pekerjaan, pengukuran ini bisa menggunakan alat
ukur Waterpass, Theodolith atau Total Station
(TS).
 Lokasi yang telah diukur dipasang patok-patok
untuk menentukan elevasi. Hasil pengukuran
tersebut dijadikan sebagai pedoman untuk
pelaksanaan pekerjaan yang dibuatkan kedalam
Mutual Chek Nol (MC-0)
Pekerjaan Papan Nama Proyek
Pembuatan papan nama pekerjaan akan dilaksanakan
dengan secepatnya setelah penunjukan pekerjaan oleh
pengguna jasa. ukuran papan nama proyek disesuaikan
dengan dokumen lelang. Dan peletakan papan nama
pekerjaan haruslah mendapat persetujuan dari direksi

Pembersihan sisa pekerjaan persiapan


Pembersihan Lapangan Dalam hal ini membersihkan
lapangan kerja sebelum pekerjaan di mulai dan sesudah
selesai pekerjaan dilaksanakan, sehingga hasil pekerjaan
nampak bersih. semua sisa - sisa pekerjaan harus dibersihkan
termasuk pohon-pohon, akar-akaran dan lain-lain.
pembersihan tersebut dibuang ketempat yang telah ditunjuk
oleh Direksi Pekerjaan
Papan Nama Proyek
Pelaksanaan Pekerjaan Drainase
1. Metode Pelaksanaan Sebagai Pedoman Penting Pelaksanaan Pekerjaan
 Tugas seorang pelaksana lapangan untuk memahami metode pelaksanaan
yang akan dipakai untuk pedoman pelaksanaan pekerjaan yang dikerjakan
oleh mandor / sub kontraktor.
 Metoda pelaksanaan yang sudah disepakati dan diputuskan oleh kepala
proyek harus dilaksanakan secara konsisten oleh seluruh personil proyek

2. Spesifikasi dan Instruksi Kerja


 Agar dapat menghasilkan mutu pekerjaan yang baik maka standar yang
dipakai adalah spesifikasi teknik.
 Untuk dapat memberikan pedoman pelaksanaan kepada mandor / sub
kontraktor secara praktis dan ringkas, sesuai ISO 9001 dibuat checklist yaitu
Instruksi Kerja (IK). IK disusun berdasarkan spesifikasi teknis dan gambar
kerja.
 Pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan
gambar kerja (Shop Drawing) dan petunjuk dari
Direksi pekerjaan
 Pengukuran lapangan, kerja ini sebagai pedoman
untuk membuat bowplank dan titik elevasi
 Adapun bahan yang dipakai sbb: kayu, papan,
paku, cat. Adapun alat bantu yang digunakan:
meteran, palu, gergaji.
 Pekerjaan yang telah selesai dilaksanakanakan
diukur kembali untuk mengecek hasil pekerjaan,
dimana hasil pengukuran ini nantinya dipakai
sebagai Asbuilt Drawing (MC-100)
3. Jadwal Kerja
Untuk pengendalian waktu pelaksanaan pekerjaan, pelaksana
lapangan membuat jadwal kerja harian/mingguan
berdasarkan jadwal kerja induk
 Jadwal Pelaksanaan Harian / Mingguan
Jadwal kerja harian, biasanya untuk satu minggu ke depan,
agar cukup waktu untuk membuat atau menyesuaikan
jadwal kerja harian pada minggu berikutnya. Jadwal kerja
harian dibuat berdasarkan jadwal kerja mingguan
Prinsip pembuatan jadwal kerja harus realistic dan
memungkinkan untuk dilaksanakan,berdasarkan kapasitas
kerja mandor /sub kontraktor yang tersedia
 Jadwal Pemakaian Alat
Jadwal peralatan mengacu kepada jadwal kerja penyediaan
peralatan meliputi peralatan mekanis maupun peralatan
manual.
Ketersediaan peralatan di lapangan yang lengkap sesuai
jadwal, merupakan salah satu syarat pelaksanaan
pekerjaan, agar dapat tepat waktu.
 Jadwal Kebutuhan Bahan
Jadwal material mengacu kepada jadwal kerja. Agar jadwal
kerja dapat dipenuhi sesuai dengan waktu yang ditentukan,
salah satu persyaratannya adalah material yang dibutuhkan
dapat dipenuhi tepat waktu. Jadwal material dipakai
sebagai pedoman pengadaan material baik jumlah
maupun waktu pengadaan sampai dilokasi pekerjaan
 Jadwal Kebutuhan Tenaga Kerja
Komposisi tenaga kerja dan kualitas tenaga kerja
menjadi perhatian yang penting bagi mandor dalam
memenuhi kebutuhan tenaga kerja agar mendapatkan
hasil pekerjaan yang tepat waktu dan sesuai dengan
standar spsifikasi teknik
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
Gorong-gorong
 Penggalian dilakukan secara manual oleh pekerja
dengan menggunakan peralatan seperti; cangkul, sekop,
ganco ,linggis dan peralatan lainnya yang diperlukan.
 Kedalaman galian harus sesuai dengan gambar rencana atau
sesuai dengan petunjuk direksi pekerjaan.
 Pada lokasi penggalian perlu dipasang rambu peringatan
agar tidak membahayakan pengguna jalan.
 Pembuatan lantai kerja dari beton mutu rendah.
 Ketebalan lantai kerja sesuai dengan gambar rencana atau
sesuai dengan petunjuk direksi pekerjaan.
 Setelah satu atau dua hari gorong-gorong pipa
dipasang dan disambung dengan cincin penyambung dari
beton.
 Pembuatan dinding sayap dan
tembok kepala dari pasangan batu
atau beton bertulang seperti yang
ditunjukkan gambar rencana atau
sesuai petunjuk direksi pekerjaan.
 Timbunan dilakukan dengan
material hasil galian atau dengan
material lain yang disetujui direksi
pekerjaan dan kemudian dipadatkan
dengan alat Combination vibratory
roller.
 Pelaksanaan pekerjaan gorong –
gorong dikerjakan tidak langsung
secara keseluruhan melainkan
bertahap dari satu sisi, setelah
selesai baru dilanjutkan sisi lainnya.
Hal ini dimaksudkan agar ruas jalan
masih bisa dilewati, tidak ditutup
secara total.
Gorong-gorong
PELAKSANAAN GORONG-GORONG PIPA (DRAINAGE PIPES)

1) Uraian
Pekerjaan ini harus mencakup
penyediaan dan pemasangan gorong-
gorong pipa dari beton bertulang
maupun tak bertulang sesuai dengan
Spesifikasi ini dan sesuai dengan garis,
ketinggian dan rincian lain yang
ditentukan oleh Konsultan Pengawas
berdasarkan survai Kontraktor.
2) Material
Semua beton dan penulangannya harus
sesuai dengan ketentuan pada
Spesifikasi ini. Detail pipa harus
seperti yang tercantum pada Gambar,
dan Kontraktor harus mengirimkan
rincian mengenai rencana pabrikasi
pipa beton dan penulangannya, untuk
disetujui Konsultan Pengawas.
Cetakan atau acuan harus terbuat dari
baja dan konstruksinya cukup kuat.
3) Pelaksanaan Pekerjaan
a. Penggalian
 Sebelum penggalian dimulai Kontraktor harus melakukan segala
tindakan yang perlu untuk menjaga agar galian terhindar dari
genangan air dan longsor. Pada daerah timbunan, penimbunan
harus diselesaikan terlebih dahulu sampai mencapai ketinggian
minimal setinggi diameter pipa, sebelum pekerjaan galian
dimulai.
 Tanah lembek pada dasar galian drainase harus dibuang dan
bekasnya harus diurug dengan material berbutir (granular) sesuai
ketentuan
b. Pembuatan Lantai Kerja, Pemasangan dan Penyambungan
Pipa
Semua pipa harus diletakkan pada garis dan elevasi yang benar
sebagaimana petunjuk Konsultan Pengawas. Sambungan pipa harus
direkat dengan memakai adukan semen 1 : 2 dalam perbandingan
volume, kecuali bila ditentukan lain, agar air tidak bocor
c. Urugan Lubang Bekas Galian dan Pemulihan Kembali
Pengurugan tidak boleh dimulai sebelum
menurut pendapat Konsultan Pengawas beton
mencapai kekuatan yang cukup. Pengurugan
harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan,
kecuali bahwa ketebalan penghamparan
maksimal material tidak lebih 15 cm. Bila
untuk pengurugan ini, tanah dari hasil galian
pipa tidak mencukupi, material lebih dari
pekerjaan galian lain bisa dipergunakan, asal
memenuhi syarat dan bila pengurugan selesai,
maka daerah yang digali itu harus dipulihkan
kembali ke keadaan semula
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
Saluran pasangan batu
1. Pekerjaan Galian Tanah
 Sebelum galian tanah dimulai, terlebih dahulu dilakukan
pengukuran dan dibuat patok-patok pembatas galian,
sesuai dengan ukuran/dimensi profil saluran.
 Kedalaman galian dan kemiringan saluran disesuaikan
dengan gambar rencana yang telah disetujui oleh direksi.
 Galian Tanah dilakukan secara Mekanik (menggunakan
mini exavator).
 Hasil galian secara mekanik selanjutnya dirapikan hingga
ukuran galian benar-benar rapi dengan dimensi sesuai
gambar rencana.
 Tanah hasil galian dibuang ke lokasi yang telah ditentukan
oleh direksi pekerjaan
2. Pek. Pasangan Batu Belah 1pc:5ps
 Pekerjaan Pasangan batu belah adalah pekerjaan pasangan batu
belah/batu gunung/kali untuk dinding drainase dengan perekat pasangan
menggunakan campuran semen dan pasir, dimensi dan ukuran pasangan
batu belah untuk dinding drainase sesuai dengan gambar rencana
 Metode Pelaksanaan adalah sbb :
 Batu yang dipakai adalah batu yang bersih dan keras dan telah
disetujui oleh Direksi.
 Pasir yang digunakan harus yang baik dan telah disetujui Direksi
 Spesi/adukan pekerjaan pasangan batu terdiri dari campuran
semen dan pasir dengan perbandingan volume 1 pc : 5 psr dengan
menggunakan concrete mixer.
 Pasangan batu disusun sedemikian rupa sehingga antara batu dengan
batu terisi
 Spesi Secara Homogeen, Sehingga Batu-batu Tersebut Tidak Saling
Berhimpitan / bersentuhan.Susunan batu raen (batu muka) harus
mempunyai jarak (lebar nat antara 1-2 cm)
3. Pek. Lantai Beton Tumbuk 1 pc : 3 psr : 5 krk
 Pekerjaan lantai beton tumbuk dilaksanakan untuk membuat
lantai saluran drainase dengan dimensi dan persyaratan teknis
mengacu pada dokumen pengadaan.
 Metode pelaksanaan adalah sbb :
 Membuat beton tumbuk ad. 1:3:5, di aduk dengan
menggunakan concrete mixer agar komposisi spesi adukan
tercampur dengan sempurna.
 Membuat maal benang untuk patok ketinggian dan
kemiringan lantai saluran drainase
 Mencurahkan beton tumbuk pada lantai darainase yang
sudah terpasang maal
 Meratakan sambil dipadatkan dengan menggunakan jidar
kayu
4. Pek. Plesteran 1pc:5ps
 Pekerjaan Plesteran dilaksanakan pada bagian atas drainase
(topi drainase) dengan dimensi dan persyaratan teknis
mengacu pada dokumen pengadaan.
 Metode pelaksanaan adalah sbb :
 Membersihkan bidang permukaan yang akan diplester dari
segala jenis kotoran yang dapat mengurangi daya rekat
plesteran.
 Membuat adukan spesi untuk bahan plesteran dengan
perbandingan 1pc : 5ps
 Memasang benang lot untuk patokan batas bidang
permukaan yang akan diplester.
 Plesteran dilakukan sedemian rupa sehingga menghasilkan
bidang plesteran yang rapi dan melekat dengan sempurna
pada permukaan pasangan batu belah
Pekerjaan Plesteran
5. Pekerjaan akhir
Setelah seluruh pekerjaan utama selesai dilaksanakan maka
sisa – sisa galian, material dan puing – puing bahan yang tidak
terpakai segera dibersihkan dan dibuang ke tempat yang telah
disetujui direksi pekerjaan. Dan selama 180 hari kalender
dilaksanakan pemeliharaan dari segala bentuk cacat ataupun
kerusakan yang disebabkan oleh faktor kelalaian pekerja
Dokumentasi dan Pelaporan

Dokumentasi akan diambil pada kondisi


sebelum pekerjaan dimulai (0%) dan pekerjaan
yang sedang dilaksanakan (50%) serta pekerjaan
selesai dilaksanakan (100%). Pengambilan foto
dilakukan pada posisi pengambilan yang sama
sehingga dapat menghasilkan dokumentasi yang
menggambarkan proses pelaksanaan pekerjaan
dari awal sampai selesai
Kondisi 50% Kondisi 0% Kondisi 100%
Perhitungan Kuantitas Hasil Pekerjaan
Drainase
1. Pemeriksaan Data Hasil Uji Mutu Dan Dimensi Drainase
 Pemeriksaan data hasil uji mutu bekerja sama dengan petugas lab
untuk mengetahui bagian pekerjaan yang dapat diterima dan bagian
pekerjaan yang tidak/belum dapat diterima.
 Pemeriksaan data dimensi drainase bekerja sama dengan bagian
pengukuran untuk mengetahui volume pekerjaan yang sudah
diselesaikan. Dengan demikian pekerjaan yang dapat diterima bisa
dihitung dimensi / volumenya
2. Perhitungan Kuantitas Pekerjaan Drainase
 Perhitungan kuantitas pekerjaan drainase didasarkan pada spesifikasi
teknis mengenai pengukuran dan pembayaran.
 Berikut adalah contoh pengukuran dan pembayaran untuk pekerjaan
drainase (diambil dari spesifikasi teknis).
Terima kasih

Ketika kita mencari yang sempurna, maka yang


terbaik akan hilang.
Ketika kita sibuk mencari yang sempurna lagi,
jangan lupa bahwa kita cuma seonggok daging
yang dikasi nyawa oleh sang maha sempurna..
maka Bersuyukurlah......!!!

Anda mungkin juga menyukai