Anda di halaman 1dari 23

DEAIN LAYOUT DAN

SKEMA JARINGAN
IRIGASI
PEMBAHASAN
Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk
menunjang kegiatan pertanian yang jenisnya meliputi irigasi air permukaan,
irigasi rawa, irigasi bawah tanah, irigasi pompa/air tanah dan irigasi springkler.

Daerah irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu jaringan irigasi,
Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya yang
merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian,
pemberian, penggunaan dan pembuangan air irigasi.

Rawa adalah suatu daerah yang tergenang air sepanjang waktu atau sementara
akibat drainase yang tidak berfungsi.
PEMBAHASAN
Skema adalah gambar sketsa yang menggambarkan / menunjukkan jumlah bangunan
bagi/ sadap, luas tiap petak tersier, luas ruas saluran sekunder/ primer, letak bangunan
pengambilan, serta panjang dan debit saluran .

Skema Bangunan adalah gambar sketsa ,jumlah saluran, bangunan yang ada pada daerah
irigasi tsb.

Peta ikhtisar adalah peta pembagian petak yang merupakan pembesaran dari peta petak.

Bangunan Utama adalah bangunan pengambilan/ penampungan air yang berfungsi


menyadap air pada sumbernya yang digunakan untuk irigasi (bendungan, bendung,
Free Intake, Stasion Pompa )

Peta petak / layout Adalah,peta yang menggambarkan/ menunjukan segala


informasi ,lokasi dan arah saluran pembawa/pembuang,bangunan utama / pelengkap,
jalan, batas petak primer, sekunder dan tersier yang dapat diairi berdasarkan keadaan
topografi daerah tsb.
PEMBAHASAN
Garis kontur adalah suatu garis yang menghubungkan tempat–tempat yang sangat
tinggi dan suatu permukaan tanah di dalam peta. Garis kontur ini dapat kita
bayangkan sebagai tepi dari suatu danau atau laut. Kerapatan jarak kontur
pada suatupeta dengan lainya menunjukkan keadaan wilayah yang curam.
Sebaliknya semakin jarang jarak antara garis kontur pada suatu peta
menunjukan bahwa daerah yang disebut termasuk dalam kategori landau
(Srijono, 1981).

Peta Kontur adalah jenis peta yang menggunakan garis kontur untuk
menggambarkan ketinggian suatu tempat di permukaan bumi.

Sungai / Lembah : Garis Kontur yang


menyerupai huruf V berurutan menunjukkan
“sungai/lembah”.

Perbukitan / Gundukan Garis Kontur yang


menyerupai huruf U berurutan menunjukkan
“Perbukitan/Gundukan/Pegunungan/Daerah yang
menanjak”.
Batas Luas
 Ukuran petak tersier 50 — 75 ha
 Ukuran petak kuarter 8 — 15 ha
 Panjang saluran tersier <1500 M
 Panjang saluran kuarter < 500 M
 Jarak antara saluran kuarter & pembuang < 300 M

Batas Petak
 Sebisa mungkin satu petak berada dalam satu wilayah
administrative
 Batas petak bisa berupa saluran irigasi, saluran drainase, batas
desa, atau bahkan sungai.
PERSYARATAN IRIGASI :
Air cukup dan memenuhi syarat kualitas dan kuantitas
Tanah cocok untuk pertanian beririgasi
Pemilikan dan status tanah jelas, tidak ada sengketa tanah
Ada petani penggarap dan bersedia berpartisipasi
Tersedia akses ke pasar pada kedua musim
Tersedia akses ke lokasi untuk pembangunannya
Gangguan banjir/genangan tidak sulit ditanggulangi
Didukung oleh instansi – instansi terkait, prioritas daerah, dll.
TATA WARNA
Warna-warna standar akan dipakai untuk memperjelas gambar tata letak jaringan
irigasi dan pembuang.
Warna-warna yang dipakai adalah :
 Biru untuk jaringan irigasi. Garis penuh untuk jaringan pembawa yang ada
dan garis putus-putus untuk jaringan yang sedang direncana
 Merah untuk sungai dan jaringan pembuang. Garis penuh untuk jaringan
yang sudah ada dan garis putus-putus untuk Jaringan yang sedang direncana
 Coklat untuk jaringan jalan
 Kuning untuk daerah yang tidak diairi (dataran tinggi, rawa-rawa)
 Hijau untuk perbatasan kabupaten, kecamatan desa dan kampung
 Merah untuk tata nama bangunan
 Hitam untuk jalan kereta api
 warna bayangan akan dipakai untuk batas-batas petak sekunder, batas-batas
petak tersier akan diarsir dengan warna yang lebih muda dan warna yang
sama.
TATA
PENGGAMBARAN
SDA-KP08-
Spesifikasi Teknis
Kriteria
Perencanaan-
Standar
Penggambaran
TATA
PENGGAMBARAN
TATA
PENGGAMBARAN
KOMPONEN
JARINGAN IRIGASI
TATA NAMA
 Nama-nama  yang  diberikan  untuk  saluran-saluran  irigasi  dan  pembuang, bangunan-
bangunan  dan  daerah  irigasi  harus  jelas dan logis. Nama yang diberikan  harus pendek
dan  tidak mempunyai  tafsiran  ganda  (ambigu).
 Nama –nama harus dipilih dan dibuat sedemikian sehingga jika dibuat bangunan baru kita
tidak perlu mengubah semua nama yang  sudah ada.
 Daerah  irigasi  dapat  diberi  nama  sesuai  dengan  nama daerah  setempat,
atau  desa  penting  di  daerah  itu yang biasanya terletak dekat dengan jaringan bangunan
utama atau sungai yang airnya diambil untuk keperluan   irigasi. 
 Contohnya adalah daerah irigasi Suban 
 Untuk  pemberian  nama-nama bangunan utama berlaku peraturan yang sama seperti untuk
daerah irigasi, misalnya bendung Suban melayani D.I Suban
 Saluran irigasi primer sebaiknya diberi nama sesuai dengan daerah irigasi yang dilayani,
contoh: saluran primer makawa
 Saluran  sekunder  sering  diberi  nama  sesuai  dengan
nama   desa   yang   terletak   di   petak   sekunder. 
 Petak sekunder akan diberi nama sesuai dengan nama saluran sekundernya.
 Sebagai contoh saluran sekunder sambak mengambil nama desa sambak yang terletak di
petak sekunder Suban.
TATA NAMA
1. Bangunan utama, (bendung, rumah pompa, pengambilan bebas diberi nama dengan
nama kampung/daerah terdekat daerah irigasi, atau nama sungai yang disadap airnya
dengan nomer kode 0.
2. Saluran induk diberi nama sesuai dengan nama sungainya atau nama kampung
terdekat dengan diberi index 1,2,3 dan seterusnya yang menyatakan ruas salurannya.
3. Saluran sekunder diberi nama sesuai dengan nama kampung, desa, kota terdekat.
4. Bangunan bagi/sadap diberi nama sesuai dengan nama saluran di hulunya dan diberi
index 1,2,3 dan seterusnya.
5. Bangunan silang seperti gorong-gorong, talang, jembatan, siphon, dan lain lain diberi
index 1a, 1b, 2a, 2b dan seterusnya sesuai dengan letak bangunan pada ruas
salurannya.
6. Didalam petak tersier diberi kotak yang berukuran 4cmx1,5 cm. Dalam kotak ini
diberi kode dari saluran mana petak tersebut mendapat air irigasi. Arah saluran tersier
kanan atau kiri dari bangunan bagi/sadap melihat arah aliran air.
TATA NAMA
 Apabila  ada  dua  pengambilan  atau  lebih, maka  daerah  irigasi tersebut sebaiknya
diberi nama sesuai dengan desa-desa terkenal di daerah-daerah layanan setempat
 Untuk  pemberian  nama-nama bangunan utama berlaku peraturan yang sama seperti
untuk daerah irigasi, misalnya bendung Suban melayani DI Suban.
 Saluran irigasi primer sebaiknya diberi nama sesuai dengan daerah irigasi
yang  dilayani, contoh:  saluran primer Suban.
 Saluran irigasi primer sebaiknya diberi nama sesuai dengan daerah irigasi yang dilayani.
Contoh : Saluran Primer Suban
 Saluran sekunder sering diberi nama sesuai dengan nama desa yang terletak dipetak
sekunder. Petak sekunder akan diberi nama sesuai dengan nama saluran sekundernya.
Contoh : saluran sekunder Suban menganbil nama desa Suban yang terletak dipetak
sekunder Suban.
 Petak tersier diberi nama sesuai bangunan sadap tersier dan jaringan utama
KOMPONEN JARINGAN IRIGASI
A. Bangunan utama
B. Bangunan bagi
C. Bangunan sadap
D. Bangunan ukur
E. Bangunan pelengkap
F. Saluran pembawa
G. Saluran pembuang

A. Bangunan Utama

 Waduk
 Bendung
 Station Pompa
 Bangunan Pengambilan Bebas
B. Bangunan Bagi

 Bangunan pada sal.primer yang membagi air kesaluran sekunder atau dari saluran sekunder ke
saluran tersier.
 Terdiri dari pintu pembagi dan bangunan ukur
 Pintu dari besi/kayu
 Pengatur tinggi muka air dari balok kayu

C. Bangunan Sadap

 Bangunan yang langsung mengambil air dari sal.induk/sekunder untuk ke petak tersier
 Bangunan sadap dapat berupa alat ukur seperti Romijn, Crump de Gruyter
 Sadap tertier yang langsung dari sal.induk berupa pipa dengan diameter tertentu sesuai debit yang
diharapkan.

D. Bangunan Ukur

 Alat ukur ambang lebar


- mulut permukan yang dibulatkan
- pemasukan bermuka datar dan peralihan penyempitan
 Alat ukur Romijn
 Alat ukur Cipolleti
 Alat ukur Crump de Gruyter
 Alat ukur Parshall
E. Bangunan Pelengkap

 Bangunan terjun
 Got miring
 Bangunan pelimpah
 Talang
 Siphon
 Gorong gorong G. Saluran Pembuang
 Jembatan
 Tangga cuci,kubangan hewan  Sal.pembuang primer
 Tanggul  Sal.pembuang sekunder
 Sal.pembuang tertier
F. Saluran Pembawa  Sal.pembuang kwarter
 Saluran induk
 Saluran sekunder
 Saluran tertier
 Sal.kwarter
 Saluran pengendap lumpur
 Konstruksi sal.tanah tanpa pasangan
 Konstruksi sal.pasangan
 Terowongan dan saluran tertutup
LAYOUT JARINGAN
IRIGASI
DAERAH IRIGASI SUBAN
LEGENDA
DAFTAR BANGUNAN DI SUBAN
SUNGAI

SALURAN INDUK SUBAN ARAH AIR

X Y JALAN

BS.0 268479 9883516 JALUR PENGUKURAN

KEGIATAN
PT MAKIN

BS.1 269642 9883979 GRID

BS.2 269882 9884184


GARIS KONTUR

SALURAN SEKUNDER KANAN PT MAKIN

KAMPUNG
PERENCANAAN BIDANG SUMBER DAYA AIR
BS.Ka.1 270100 9883415
SALURAN INDUK
BS.Ka.2 270716 9883485
PEKERJAAN
271656 9883958
SALURAN SEKUNDER
BS.Ka.3
BS.Ka.4 272350 9884473 USULAN BANGUNAN
SALURAN TERSIER

REVIEW DESAIN DAN VALIDASI LEGITIMASI


S Ki 4-M K2 Ki
23 Ha 17 l/ dt

BS.Ka.2.Mk.1 271508 9883121 BOX TERSIER BS.Ki.4.Mk.2 SALURAN PEMBUANG


D.I SUBAN KAB. TANJAB BARAT
BS.Ka.2.Mk.2 272406 9883213

BS.
BANGUNAN BAGI SADAP
S Ki 4 kr
CP.5

Ki.4
41 Ha 30 l/ dt

271826 9883659

Mk.
272030.265
BS.Ka.3.1

2
USULAN BANGUNAN SADAP 9886595.858
8.527 BANGUNAN SADAP
LOKASI
BS.Ka.3.2 271979 9883498 BS.Ki.4 S Ki 4-MK2 Ka
1 4 Ha 10 l /dt
B M.GCP.5
272403.696
GORONG-GORONG
272018 9883452
9886449.930
BS.Ka.3.3 8.205

BS.
KABUPATEN : TANJUNG JABUNG BARAT

Ki.4
S Ki 4-MK1 Ka2

JEMBATAN

M k.1
SALURAN SEKUNDER KIRI
1 9 Ha 14 l/ dt

BENDUNG
PROVINSI : JAMBI
BS.Ki.1.1 268479 9884974 BS Ki.4e
BS.Ki.4

270351 9883516
BOKS TERSIER
BS.Ki.1 BS Ki.4d DIBUAT OLEH
USULAN BANGUNAN
BS.Ki.2 270531 9885330 USULAN SALURAN BARU S Ki3 MK4 Kr
PT MAKIN

BOX TERSIER BS.Ki.3.Mk.4


BOKS KWARTER

KONSULTAN PERENCANA
S Ki3 MK2 Kr S Ki 3 MK3 Kr 1 6 Ha 12 l /dt

PATOK SKI.1g - SKI.1o


13 Ha 9 l/dt 1 5 Ha 1 1 l/dt
BS Ki.4c SKi 4-MK1 K a1

BS.Ki.3 270751 9885776


7 Ha 5 l/dt

BANGUNAN TERJUN
PT. SRI AGUNG JAYA

BS
BS.Ki.4 268479 9883516

.Ki
S Ki3 ki BS Ki.4b

.3
S Ki3 Ka
1 1 Ha 8 l/dt

Mk
8 Ha 6 l/dt

GORONG-GORONG PEMBUANG

BS

.3
.Ki
B S Ki. 3-MK 3b

270861 9885387

.3 Mk
BS.Ki.2.Mk.1
BS Ki.4a BS Ki. 3-MK 3a

.2
BS
S Ki 3 MK1 Kr BS Ki. 3-MK 2a

.Ki
1.8 Ha 1.3 l/dt

BANGUNAN UKUR

.3 Mk

BS
BS.Ki.2.Mk.2 270903 9885393 USULAN SALURAN BARU

.Ki.
.1

3 Mk.
S Ki3 MK2 Kn

PATOK SKI.4u1 - SKI.4u6 DWI PUSPA KENCANA, ST.


36 Ha 2 7 l/ dt

4
S Ki3 MK1 Kn
BS.Ki.3 INLET DRANAGE
BS.Ki.2.Mk.3 271186 9885421
2 Ha 1 .5 l/dt

DIREKTUR

BS Ki.3c
BS.Ki.2.Mk.4 271628 9885481 BS

BS
K i.
Ki.3
b
BANGUNAN GOT MIRING

271042 9885821
3a

BS.Ki.3.Mk.1 S ki2 -MK3 ki


14 Ha 11 l/ dt
SALURAN TERTUTUP
DIPERIKSA OLEH
BS.Ki.3.Mk.2 271372 9885892
S Ki2 ka
S Ki2-MK4 ki
2 0 Ha 15 l/ dt
1.4 Ha 1 .1 l/dt
S Ki 1

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN


B M.GCP 3
B SK i3-MK2

BS.Ki.3.Mk.3 271804 9885943 270512.024

BS
9885286.528

.Ki.
S Ki2-MK4 ka
BS Ki. 2 Mk.3b

2 Mk
2 Ha 1.5 l/dt
14.084

BS.Ki.3.Mk.4 272286 9885774


S Ki 3 MK4 Kn

BS

.4
.Ki
CP 3 BS Ki. 2 Mk.3a

.2
BS.Ki.2 Mk.2
BS

BS.Ki.2 Mk.1
.K

Mk
i.2 BS Ki.2 Mk.1b
270482.545

.3
270979 9886374
BS

BS.Ki.4.Mk.1
Ki.2d
BS Ki. 2 Mk.1a
9885238.595
S Ki2-MK3 ka
13.970 GCP.3
9 Ha 7 l/dt

BS.Ki.4.Mk.2 271702 9886608


DESMARITA, ST, M.Eng
S Ki 2-MK2 ka
BS
Ki.2 9 Ha 7 l/dt
c S Ki2-MK1 ka S Ki2-MK3 ki
13 Ha 10 l/ dt 14 Ha 1 1 l/ dt

BS
S Ki.1 K i K i.
2b

NIP. 19711219 199303 2 004


3 1 Ha 23 l /dt

BS
K i.
2a

DISETUJUI OLEH

I
KIR
BS.Ki.1

N
BA
KUASA PENGGUNA ANGGARAN

SU
S Ki. 1Ka S Ka4 Kr

R
S 1 Ki 2 5 Ha 1 9 l/ dt

DE
BIDANG SUMBER DAYA AIR
3 9 Ha 29 l/ dt

BS

UN
K i.
1b S Ka4 K r
35 Ha 2 6 l/ dt

DINAS PUPR PROVINSI JAMBI

N SEK
RA
PT MAKIN

LU
S Ki. 1.1
4 1.0 Ha 3 7.4 l/dt
SA
BS
CP 4
Ki
BS
. 1a 272362.284
.Ki
BM. GCP 2 S 1 Ki
.1.
1 S Ki. 1.1 86 Ha
S Ka3 Kn
6 4 l/ dt
9884477.149
269507.986
3 9 Ha 2 9 l/ dt
4 1.0 Ha 3 7.4 l/ dt
9.473 BS .Ka.4f
S .2 K a BS.Ka.4
9884304.395

AGUNG YUWANDA, ST, M.Si


5 4 Ha 40 l/dt

14.707 B S.Ka.4e
GCP.4

NIP. 19790521 200312 1 003


BS .Ka.4d

S 2K a
54.0 Ha 4 0.0 l/ dt

CP 2 S 1 Ki
BM.GCP 4
39 Ha 2 9 l/ dt BS
BS.

269379.619 .2
2a

B S.Ka.1a 272282.770
9884254.783 BS .Ka.4c
9884424.817 S Ka4 Kn

14.896
4 2 Ha 31 l/ dt

10.158

B S.Ka.4b S Ka3 Kn2


22 Ha 1 6 l/ dt

S Ka1 kr
BS.Ka.1b 8 9 Ha 66 l /dt B S.Ka.4a

BS
.1
BS.
1e
B S.Ka.3d BS.Ka .3

S Ka3 Kn1

DIGAMBAR TANDA TANGAN


3 Ha 2.5 l/dt S Ka 3. 1 Kr
B S.Ka.3c 21 Ha 16 l /dt

S 2 Ka S Ka 3.1 Ka

Erry Malda Soebardjah


5 4.0 Ha 4 0.0 l/ dt 3 Ha 2 l/dt
BS. Ka.3.1a
BS.1

BS.1
b

BS
c

PT MAKIN
.1d

N
BS.Ka.3b

BA Juru Gambar
BS. Ka.3.1b

SU
S Ka3. 2 Ki
7 Ha 5 l/ dt

UK SALU BS.Ka .3.1


IND RAN
SE
BS.

KUND
RAN
1a

ER SU
SA
LU BA N
KANA S Ka2 MK 2 kr
Iwan Gunawanudin
N
B S.Ka.3a
37 Ha 28 l/ dt

Ketua Tim
B S.Ka.1c

BS. Ka.2a

BS.Ka.2
BS USULAN BANGUNAN
BOX TERSIER BS.Ka.2.Mk.2
.K
a.3
S Ka2 ka2
.2
BS

JENIS GAMBAR SKALA GAMBAR


3 9 Ha 29 l/ dt
BS.Ka.1 .K
a.
3 .3
S Ka 1 kn S Ka3.3Kr2
17 Ha 12 l /dt
6 Ha 4.5 l/dt

S Ka3.3Ka

PETA IKHTISAR D.I. SUBAN (2) 1 : 10.000


S Ka 2 ka1 3 .0 Ha 2.2 l/dt
1 2 Ha 9 l/dt

S Ka 2 MK 1 kr
1 1 Ha 8 l/dt

K ebun sawit Warga L okal BS.Ka .2 Mk.2 S Ka2 MK 2 kn


36 Ha 27 l/ dt

S Ka2 MK 1 kn
S Ka 2 MK 1 kn 8 Ha 2 .5 l /dt
8 Ha 6 l/dt
BS.Ka.2 Mk.1

GCP 1 B M.GCP 1
272689.249
9883043.837 CP 1
9.832 273158.229
9882991.454
10.186 PT MAKIN

USULAN BANGUNAN
BOX TERSIER BS.Ka.2-Mk.1

PETA IKHTISAR D.I SUBAN USULAN SALURAN BARU KODE GAMBAR NO. LEMBAR JML. LEMBAR
PT MAKIN

Skala 1 : 10.000 PATOK SKA.2t - SKA.2zg

2 19
SKEMA JARINGAN
IRIGASI
DAERAH IRIGASI SUBAN
S Ki 1 Ki S Ki 3 Ki
S 1 Ki
31 Ha 25 L/s 11 Ha 9 L/s
39 Ha 32 L/s

Sungai Tantang
BS 0 BS 1 BS 2 BS Ki 1.1 BS Ki 1 BS Ki.2 BS Ki.3
S Ki 3 Tg
A = 909.4 Ha A = 870.8 Ha A = 431.8 Ha A = 390.8 Ha A = 334.8 Ha A = 266.4 Ha 104 Ha 95 L/s
Q = 918.5 L/s Q = 879.6 L/s Q = 392.9 L/s Q = 355.5 L/s Q = 304.7 L/s Q = 242.4 L/s
L = 1378.1 m' L = 329.1 m' L = 420.4 m' L = 482.6 m' L = 403.5 m' L = 494.2 m'

A = 143.4 Ha
S Ki 2 Ka Q = 117.6 L/s S Ki 3 Ka
L = 292.0 m'
20 Ha 16 L/s 8 Ha 7 L/s
S Ka 1.1 S Ki 1 Ka A = 43.4 Ha
Q = 39.7 L/s
41 Ha 34 L/s 25 Ha 21 L/s
A = 385.2 Ha
L = 332.0 m' BS Ki.3-MK 1
S 2 Ka
Q = 350.5 L/s
L = 938.0 m' 54 Ha 44 L/s
S Ki-2 Mk 1 Ka
13 Ha 11 L/s
BS. Ki-2 MK 1 S Ki 3 Ka -MK1 Ka S Ki 3 Ka -MK1 Ki
2 Ha 1.6 L/s 1.8 Ha 1.5 L/s

A = 35.4 Ha A = 139.6 Ha
Q = 29.0 L/s Q = 114.5 L/s
L = 313.0 m' SKi3Ka-MK2Ki1
BS Ka.1 L = 44.0 m'
17 Ha 14 L/s
S Ka 1 Ka S Ka 1 Ki
BS Ki.3-MK 2
89 Ha 73 L/s 17 Ha 14 L/s
S Ki-2 Mk 2 Ka
9 Ha 7 L/s
BS. Ki-2 MK 2 SKi 3 Ka -MK2 Ka SKi3Ka-MK2Ki2
36 Ha 29 L/s 13 Ha 10 L/s
A = 279.4 Ha
Q = 254.3 L/s
A = 26.4 Ha A = 74.0 Ha
L = 713.6 m'
Q = 21.7 L/s Q = 60.7 L/s
S Ka 2 Ka 1 L = 284.0 m' L = 473.0 m'
12 Ha 10 L/s BS Ka.2 BS Ki.3-MK3
BS. Ki-2 MK 3
S Ka 2 Ka 2 S Ki-2 Mk 3 Ka S Ki-2 Mk 3 Ki

39 Ha 32 L/s 9 Ha 7 L/s 14 Ha 12 L/s S Ki 3 Ka -MK3 Ka S Ki 3 Ka-MK3 Ki


S Ka 3.3 Ki S Ka 3.3 Ki
2 Ha 1.6 L/s 15 Ha 12 L/s
3 Ha 2.5 L/s 3 Ha 2.5 L/s A = 228.4 Ha
Q = 207.8 L/s
A = 3.4 Ha
L = 1051.0 m'
Q = 2.8 L/s
BS Ka.3.3

BS Ka.3.2

BS Ka.3.1

L = 447.0 m'
S Ka 3 Ka 1
3 Ha 2.8 L/s BS Ki.2 - MK 4 S Ki 3 Ka-MK3 Ki
S Ki 2 Mk 4 Ka S Ki 2 Mk 4 Ki
BS. Ka.3 S Ka 3 Ka 2
2 Ha 1.6 L/s 1.4 Ha 1.1 L/s
57 Ha 47 L/s

A = 9.0 Ha 86 Ha 70 L/s
A = 16.0 Ha A = 40.0 Ha
Q = 7.4 L/s Q = 13.1 L/s Q = 32.8 L/s
L = 69.0 m' L = 208.0 m' L = 342.0 m'

S Ka 3 Ka 2

22 Ha 18 L/s
S Ka 3.3 Ki S Ka 3.2 Ki S Ka 3.1 Ki
6 Ha 4.9 L/s 7 Ha 5.7 L/s 21 Ha 17 L/s A = 77.0 Ha
Q = 70.1 L/s
L = 878.5 m'

S Ka 4 Ka BS. Ka. 4 S Ka 4 Ki

42 Ha 34 L/s 35 Ha 29 L/s SKEMA JARINGAN D.I. SUBAN EKSISTING

LEGENDA
LEGEND

Bangunan Sadap(Baru) Saluran Induk


Primary Canal
Off-take Structure

Bangunan Sadap(Lama) Saluran Sekunder


Off-take Structure Secondary Canal

Bangunan Oncoran Saluran Tersier


Off-take Structure Tertiary Canal

Nama Blok Petak Tersier


Terjunan
Luas Debit Tertiary Block Symbol
Drop Structure

Bangunan Sadap(rehab)
Off-take Structure
1
SKEMA BANGUNAN
IRIGASI
DAERAH IRIGASI SUBAN
Sungai Tantang
BS 0 BS Ki 1 BS Ki.2 BS Ki.3
BS 1 BS 2 BS Ki 1.1

BS 1a

BS 1b

BS 1d
BS 1c

BS 2a

BS Ki.1a

BS Ki.2b

BS Ki.3a
BS Ki.3b
BS Ki.1b

BS Ki.2a

BS Ki.2d
BS Ki.2c

BS Ki.3c
BS Ki-2 MK1a

BS Ka.1a
BS Ki-2 MK1b
BS Ki.3-MK 1
BS Ka.1b BS. Ki-2 MK 1

BS Ka.1c

BS Ka.1
BS Ki.3-MK 2
BS. Ki-2 MK 2
BS Ki.3-MK2a
BS Ka.2a BS Ki-2 MK2a
BS Ki.3-MK2b
BS Ki-2 MK2b
BS Ka.2
BS Ki.3-MK3
BS. Ki-2 MK 3
BS Ka.3a
BS Ka.3b
BS Ka.3.3

BS Ka.3.2

BS Ka.3.1

BS Ka.3c
BS Ka.3d
BS. Ka.3
BS Ka.3.1b

BS Ka.3.1a

BS Ka.4a
BS Ka.4b
BS Ka.4c
BS Ka.4d

BS Ka.4e
LEGENDA
LEGEND SKEMA BANGUNAN D.I. SUBAN EKSISTING
BS Ka.4f Saluran Induk Bangunan Sadap
Primary Canal Off-take Structure

Saluran Sekunder Bangunan Bagi dan Sadap


BS. Ka. 4 Secondary Canal Division Structure with Off-take

Saluran Tersier Box Tersier


Tertiary Canal Tettiary Box

Terjunan Gorong-gorong
Culvert
Drop Structure

Talang
Bangunan Sadap(rehab)
Flume, Aquaduct
Off-take Structure
Jembatan
Bangunan Sadap(Baru) Bridges
Off-take Structure
Bangunan Bagi
Bangunan Sadap(Lama)
Division Structure
Off-take Structure

2
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai