Disusun Oleh:
1. Muhammad Muhlisin (2019D1B091)
2. Mukhta Riqi Sab’it Tibaq (2019D1B094)
3. Yayi Anggraini Safitri (2019D1B118)
Daerah irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu jaringan irigasi, Jaringan irigasi adalah
saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk
penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan dan pembuangan air irigasi.
Rawa adalah suatu daerah yang tergenang air sepanjang waktu atau sementara akibat drainase yang tidak
berfungsi.
PEMBAHASAN
Skema adalah gambar sketsa yang menggambarkan / menunjukkan jumlah bangunan bagi/ sadap, luas
tiap petak tersier, luas ruas saluran sekunder/ primer, letak bangunan pengambilan, serta panjang dan
debit saluran .
Skema Bangunan adalah gambar sketsa ,jumlah saluran, bangunan yang ada pada daerah irigasi tsb.
Peta ikhtisar adalah peta pembagian petak yang merupakan pembesaran dari peta petak.
Bangunan Utama adalah bangunan pengambilan/ penampungan air yang berfungsi menyadap air pada
sumbernya yang digunakan untuk irigasi (bendungan, bendung, Free Intake, Stasion Pompa )
Peta petak / layout Adalah,peta yang menggambarkan/ menunjukan segala informasi ,lokasi dan arah
saluran pembawa/pembuang,bangunan utama / pelengkap, jalan, batas petak primer, sekunder dan
tersier yang dapat diairi berdasarkan keadaan topografi daerah tsb.
PEMBAHASAN
Garis kontur adalah suatu garis yang menghubungkan tempat–tempat yang sangat
tinggi dan suatu permukaan tanah di dalam peta. Garis kontur ini dapat kita
bayangkan sebagai tepi dari suatu danau atau laut. Kerapatan jarak kontur
pada suatupeta dengan lainya menunjukkan keadaan wilayah yang curam.
Sebaliknya semakin jarang jarak antara garis kontur pada suatu peta
menunjukan bahwa daerah yang disebut termasuk dalam kategori landau
(Srijono, 1981).
Peta Kontur adalah jenis peta yang menggunakan garis kontur untuk
menggambarkan ketinggian suatu tempat di permukaan bumi.
Batas Petak
Sebisa mungkin satu petak berada dalam satu wilayah
administrative
Batas petak bisa berupa saluran irigasi, saluran drainase, batas
desa, atau bahkan sungai.
8 PERSYARATAN IRIGASI :
1. Bangunan utama, (bendung, rumah pompa, pengambilan bebas diberi nama dengan nama kampung/daerah
terdekat daerah irigasi, atau nama sungai yang disadap airnya dengan nomer kode 0.
2. Saluran induk diberi nama sesuai dengan nama sungainya atau nama kampung terdekat dengan diberi index 1,2,3
dan seterusnya yang menyatakan ruas salurannya.
3. Saluran sekunder diberi nama sesuai dengan nama kampung, desa, kota terdekat.
4. Bangunan bagi/sadap diberi nama sesuai dengan nama saluran di hulunya dan diberi index 1,2,3 dan seterusnya.
5. Bangunan silang seperti gorong-gorong, talang, jembatan, siphon, dan lain lain diberi index 1a, 1b, 2a, 2b dan
seterusnya sesuai dengan letak bangunan pada ruas salurannya.
6. Didalam petak tersier diberi kotak yang berukuran 4cmx1,5 cm. Dalam kotak ini diberi kode dari saluran mana
petak tersebut mendapat air irigasi. Arah saluran tersier kanan atau kiri dari bangunan bagi/sadap melihat arah
aliran air.
TATA NAMA
Apabila ada dua pengambilan atau lebih, maka daerah irigasi tersebut sebaiknya diberi nama sesuai
dengan desa-desa terkenal di daerah-daerah layanan setempat
Untuk pemberian nama-nama bangunan utama berlaku peraturan yang sama seperti untuk daerah irigasi,
misalnya bendung Watu Ulo melayani DI Watu Ulo.
Saluran irigasi primer sebaiknya diberi nama sesuai dengan daerah irigasi
yang dilayani, contoh: saluran primer Makawa.
Saluran irigasi primer sebaiknya diberi nama sesuai dengan daerah irigasi yang dilayani. Contoh : Saluran
Primer Watu Ulo
Saluran sekunder sering diberi nama sesuai dengan nama desa yang terletak dipetak sekunder. Petak sekunder
akan diberi nama sesuai dengan nama saluran sekundernya. Contoh : saluran sekunder Watu Ulo menganbil
nama desa Watu Ulo yang terletak dipetak sekunder Watu Ulo.
Petak tersier diberi nama sesuai bangunan sadap tersier dan jaringan utama
KOMPONEN JARINGAN IRIGASI
A. Bangunan utama
B. Bangunan bagi
C. Bangunan sadap
D. Bangunan ukur
E. Bangunan pelengkap
F. Saluran pembawa
G. Saluran pembuang
A. Bangunan Utama
Waduk
Bendung
Station Pompa
Bangunan Pengambilan Bebas
B. Bangunan Bagi
Bangunan pada sal.primer yang membagi air kesaluran sekunder atau dari saluran sekunder ke
saluran tersier.
Terdiri dari pintu pembagi dan bangunan ukur
Pintu dari besi/kayu
Pengatur tinggi muka air dari balok kayu
C. Bangunan Sadap
Bangunan yang langsung mengambil air dari sal.induk/sekunder untuk ke petak tersier
Bangunan sadap dapat berupa alat ukur seperti Romijn, Crump de Gruyter
Sadap tertier yang langsung dari sal.induk berupa pipa dengan diameter tertentu sesuai debit yang
diharapkan.
D. Bangunan Ukur
Bangunan terjun
Got miring
Bangunan pelimpah
Talang
Siphon
Gorong gorong G. Saluran Pembuang
Jembatan
Tangga cuci,kubangan hewan Sal.pembuang primer
Tanggul Sal.pembuang sekunder
Sal.pembuang tertier
F. Saluran Pembawa Sal.pembuang kwarter
Saluran induk
Saluran sekunder
Saluran tertier
Sal.kwarter
Saluran pengendap lumpur
Konstruksi sal.tanah tanpa pasangan
Konstruksi sal.pasangan
Terowongan dan saluran tertutup
LAYOUT JARINGAN
IRIGASI
DAERAH IRIGASI WATU
ULO
SKEMA JARINGAN
IRIGASI
DAERAH IRIGASI WATU
ULO
TERIMAKASIH