Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

DATA TEKNIS BENDUNGAN PENGGA, BENDUNGAN BATUJAI,


DAN BENDUNGAN PANDANDURI
LOMBOK, NTB

DOSEN PEMBIMBING
IKROMAN ALHAMZANI, ST., M.Eng.

DISUSUN OLEH
ZUHRATUL ‘AINI UTARI
(222012020769)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS GUNUNG RINJANI
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan lagi Maha Penyayang. Tak lupa
juga saya panjatkan puji syukur atas limpahan berkah dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Saya berharap, agar makalah ini bisa menjadi sumber informasi
bagi para pembaca.

Makalah ini saya susun dengan tujuan agar pembaca lebih tahu mengenai informasi data teknis
Bendungan Pengga, Bendungan Batujai, dan Bendungan Pandan Duri yang ada di Lombok.

Saya menyadari bahwa saya masih memiliki banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Saya memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan kata, sehingga saya
membuka dan menerima kritik dan saran dari seluruh pembaca.

Akhir kata saya sampaikan terima kasih, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menjadi
sumber informasi bagi para pembaca. Sekian.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bendungan merupakan bangunan air yang berfungsi untuk membendung aliran sungai
sehingga diperoleh tampungan air sungai. Pada pembuatan bendungan harus didesain
dengan standard keamanan yang tinggi sehingga bendungan tersebut aman terhadap
overtopping ( pada banjir rencana ), piping serta beban gempa yang terjadi.

1.2 Rumusan Masalah

Mengapa diperlukan data teknis pada bendungan?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dibuatnya data teknis mengenai bendungan adalah untuk memberikan informasi
detail mengenai bendungan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Data Teknis Bendung Batujai
1. Uraian umum
Waduk Batujai dibangun pada Kali Penujak yang mengalir dari lereng gunung Kundo dan
bermuara di Selat Lombok dengan panjang sungai seluruhnya 54 km dan daerah aliran
sungainya seluas 550 km2. Kali Penujak ini mempunyai karakteristik debit sungai yang cukup
besar perbedaannya antara musim hujan dan kemarau. Pada musim hujan debit rata-rata
bulanannya dapat mencapai puluhan meter kubik perdetik sehingga merupakan potensi yang
terbuang percuma ke laut, sedangkan di musim kemarau debit rata-rata bulanannya dapat
mencapai 0,1 m3/det dan bahkan bisa kurang.
Dengan kondisi alam yang demikian, maka dibuatlah waduk yang dapat menampung potensi air
yang berlebihan di musim hujan untuk dapat digunakan pada musim kemarau.
Pulau Lombok bagian Selatan yang sering mengalami musibah kurang makan ini merupakan
daerah yang kurang air. Hal ini antara lain disebabkan oleh kecilnya hujan yang turun di daerah
ini (kurang dari 1500 mm/tahun) dan seringkali hujan yang turun di musim penghujanpun tidak
menentu sehingga menyebabkan gagal panen padi di sawah tadah hujan. Selain itu keadaan
topografi yang tidak menguntungkan mengakibatkan sedikit sekali sungai yang mengalir ke
daerah ini.
Sejarah dari Waduk Batujai, seperti umumnya pengembangan pengairan di pulau Lombok,
pertama kali distudi oleh Consultant Canada pada bulan Juni 1974 melalui Lombok Island Water
Resources Development. Potensi waduk yang cukup besar ini ditindak lanjuti oleh Badan
Pelaksana Proyek Induk Serbaguna kali Brantas pada tahun 1975 – 1977 dengan diadakan studi
kelayakan dan detail desain yang dilanjutkan dengan pembangunan waduk dari tahun 1977 –
1982.
2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan Pembuatan booklet ini adalah membuat satu buku khusus tentang
Bendungan Batujai guna dijadikan sebagai acuan umum bagi Pemilik/ Pengelola Bendungan
khususnya dan masyarakat terkait di dalam melaksanakan kegiatan Operasi, Pemeliharaan,
dalam rangka mengenal lebih dekat kinerja Bendungan Batujai, sehingga fungsi bendungan
dapat lestari dan berkelanjutan sesuai dengan yang diharapkan.
Saat ini bendungan Batujai masih belum memiliki pola operasi waduk yang baku, besarnya air
yang dikeluarkan pada intake tergantung dari permintaan masyarakat petani di hilir bendungan.
Agar diperoleh hasil yang optimum dalam pemenuhan kebutuhan air tersebut, maka saat ini
diperlukan rencana pola operasi waduk yang baku yang mengatur pemenuhan kebutuhan air
dengan memperhatikan ketersediaan air dalam tampungan.

3. Fungsi dan Manfaat


1. Irigasi
Semula menyediakan air untuk kepentingan irigasi di daerah pertanian penujak, Setanggor,
Darek, Ungga, Ranggagata, dan sekitar Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah
seluas 3.350 ha yang sebelumnya berupa sawah tadah hujan.
Irigasi_batujai
Dengan berkembangnya lingkungan di sekitar waduk dan perubahan tataguna lahan di hulu
sungai maka manfaat bendungan untuk mengairi sawah tersebut kian hari menjadi berkurang
yakni seluas 2.426 ha, diakibatkan oleh tingginya sedimen yang masuk ke dalam waduk (selama
operasi ± 27 tahun).
2. Pengendalian Banjir
Dengan adanya waduk ini dapat mengatur debit puncak dari suatu banjir yakni dari 1.332
m3/det menjadi 764 m3/det (dapat mereduksi banjir sebesar 568 m3/det) sehingga akibat yang
lebih besar dapat dihindarkan/ diperkecil.
Batujai_Pengendali_banjir
3.Perikanan Darat
Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari maka masyarakat setempat juga memanfaatkan
Bendungan Batujai untuk area memelihara dan menangkap ikan, bahkan sumber penghidupan
sampingan sebagai pencari ikan dan nelayan.
Batujai_Perikanan
4. Penyediaan Air Minum
Batujai_Air_Minum
Bendungan Batujai juga berfungsi untuk melayani kebutuhan dan Air baku penduduk sekitar
waduk
5. Pariwisata
6.Pengembangan sebagai Pembangkit Listrik Micro Hydro
Dengan potensi debit yang ada, sebelum dialirkan ke daerah irigasi tahap pertama
dipergunakan dulu untuk pembangkit listrik tenaga microhydro dengan daya terpasang sebesar
150 KW (maksimum). Tenaga ini dipakai untuk memompa air waduk untuk mengairi sawah
seluas 650 Ha di desa Dongak Langit.
Batujai_Listrik
4. Lokasi Bendungan
Waduk Batujai secara administrasi terletak di Desa Batujai, Praya Barat, Kabupaten Lombok
Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Sungai utama dari waduk Batujai adalah sungai Penujak,
yang mengalir dari kaki gunung Kendo kearah selatan menuju kota Praya dan bermuara di
waduk Batujai ± 3 km kearah selatan kota Praya.
Batujai_Lokasi

5. Data Teknis
1. Daerah aliran sungai (DAS) : 169 km
2. Luas genangan : 890 ha
3. Volume : 18.200.000 m3
4. Lebar Spillway : 44 m
5. Jumlah Pintu : 4
6. Kapasitas : 764 m3/det

 Manfaat :
1. Mengairi irigasi seluas 3,139.58 ha
2. Pengendalian banjir 568 m3/det
3. Perikanan darat dan air baku 60 - 90 lt/dt
4. PLTMH sebesar 130 KVA, dan
5. Pariwisata

 Tahun pelaksanaan : 1977 – 1982


 Hidrologi
Sungai : Penunjak
Luas daerah aliran sungai : 169 km2
 Waduk
Data awal Daerah Aliran Sungai (DAS) : 169 km
Elevasi HWL (Muka Air Tinggi) : EL. 92,50 m
Elevasi LWL (Muka Air Rendah) : EL. 87,00 m
Elevasi dasar sungai : EL. 79,00 m
Volume Tamp Brutto : 25.000.000 m3
Volume Tamp Efektif : 23.502.000 m3
Volume Tamp Mati : 1,4 x 106 m3
Luas daerah Tenggelam : 8,90 k m2
Debit banjir rencana (1000 th) : 1.332 m3/det

Data Hasil Pengukuran Echosounding Data ini diambil dari ″Studi Penanggulangan Sedimen dan
Optimalisasi Fungsi Waduk Batujai, Konsultan Karya Utama Jaya, 2005″
- Elevasi HWL : EL. 92,35 m ( elevasi tertinggi operasi waduk)
- Elevasi LWL : EL. 87,00 m
- Volume Sedimen : 1,2 x 106 m3 ( tampungan mati)
- Total Volume Sedimen : 6,6 x 106 m3 ( tampungan mati dan efektif)
- Tampungan Efektif : 18,2 x 106 m3

 Bendungan
Tipe : Urugan tanah
Kemiringan bendungan :
Hulu : 1 : 3,5
Hilir : 1 : 2,5
Tinggi di atas galian : 16 m
Panjang puncak : 1300 m
Lebar puncak : 8,00
Elevasi puncak : EL + 94,00 m
Elevasi dasar sungai : EL + 79,00 m
Volume tubuh bendungan : 130.000 m3 Pemelihar

• Waduk
1. Luas daerah DAS : 169 km2z
2. Muka Air Tertinggi (MAT) : El. 92.50 m
3. Muka Air Terendah (MAR) : El. 87.00 m
4. Kapasitas Waduk (MAT) : 25.000.000 m3
5. Luas Daerah Tenggelam : 8,9 km2
• Bendungan
1. Tipe Bendungan : Urugan tanah
2. Elevasi Puncak : El. 94,00 m
3. Tinggi Bendungan : 16 m
4. Panjang Bendungan : 1.100 m
5. Lebar Puncak Bendungan : 8 m
6. Volume Tubuh Bendungan : 130.000 m3
7. Kapasitas Tampungan Mati : 1.400.000 m3
• Bangunan Pelimah
1. Tipe Pelimpah : Vertikal ogee dengan pintu
2. Elevasi Puncak Ambang : El. + 89,00 m
3. Elevasi Dasar Sungai : El. + 78,00 m
• Bangunan Sadap Utama
1. Elevasi Dasar Pengambilan : El. + 85,00 m
2. Ukuran : Bujur Sangkar 1x1 m
2.2 Data Teknis Bendungan Pengga
1. Lokasi
Secara administrasi Bendungan Pengga terletak di Desa Plambik, Kecamatan Praya Barat
Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada koordinat 8◦46’23.00” LS
dan 116◦11’47.00” BT.
2. Maksud dan Tujuan
Bendungan Pengga semula dibangun untuk memberikan manfaat irigasi seluas 4.076 ha
berada dikecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat. System operasional Bendungan Batujai
sangat berpengaruh terhadap pola operasi Bendungan Pengga karena debit pada Bendungan
Pengga disuplai dari Bendungan Batujai (system interkoneksi).
3. Fungsi dan Manfaat
Manfaat dibangunnya Bendungan Pengga adalah :
1. Irigasi
Mengairi irigasi untuk lahan seluas 3.589 ha di kabupaten Lombok barat yang terdiri dari
524 ha sawah baru dan 3.065 ha daerah pengembangan yang merupakan Sebagian
sawah yang sebelumnya diairi dari system irigasi Gebong.

2. Pembangkit Listrik Microhydro 400 KVA


Digunakan untuk melayani kebutuhan listrik masyarakat didaerah hilir dan unruk
operasional bendungan dengan terpasang sebesar 1862 KVA.

3. Pengendalian Banjir
Bendungan Pengga ini mereduksi debit banjir sebesar 750 m3/det yakni dari 2.450
m3/det menjadi 1.700 m3/det sehingga akibat yang lebih bessar dapat dihindarkan.

4. Penyediaan Air Baku Penduduk Sekitar Bendungan


Untuk melayani kebutuhan air baku penduduk sekitar Bendungan.

5. Perikanan Darat
Untuk mencukupi kebutuhan sehari – hari maka masyarakat setempat juga
memanfaatkan Bendungan Pengga untuk memelihara dan menangkap ikan.

6. Pariwisata
Adanya kelembapan udara yang segar dan baik disekitar bendungan serta panorama
alam yang menarik dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan local, sehingga
lokasi ini seringkali dikunjungi massyarakat untuk tempat wisata.

3. Data Teknis Bendungan Pengga


a. Waduk
1. Luas daerah aliran sungai : 352.65 km2
2. Inflow rerata : 188 juta m3
3. Volume tampungan kotor : 27.0 juta m3
4. Volume tampungan efektif : 21.0 juta m3
5. Volume tampungan mati : 6.0 juta m3
6. Luas genangan waduk: 4.3 km2 (FWL 57.50)
7. Elevasi muka air melimpah maksimum : 59.00 m (4.950 m3/dt)
8. Elevasi muka air pelimpah : 57.50 m (2.450 m3/dt)
9. Muka air saat suplesi : 57.00 m
10. Elevasi muka air terendah : 50.00 m

b. Bendungan
1. Tipe : Urugan
2. Elevasi mercu : 60.50 m
3. Panjang bendungan : 673 m
4. Lebar puncak bendungan : 9.00 m
5. Kemiringan hulu :1:3
6. Kemiringan hilir : 1 : 2.5
7. Tinggi bendungan : 33.50 m
8. Volume timbunan : 493.000 m3 (termasuk coffer dam)
c. Fasilitas Pengeluaran Sungai termasuk Hydromekanik
1. Tipe : Horseshoe Type Culvert
2. Ukuran: 2 x 6.0 m (diameter)
3. Panjang : 92.5 m
4. Kapasitas debit : 819 m3/dt (FWL 49.00 m)
5. Pintu penutup pelepas air : 1 pintu sekat (6.0 x 6.0 m)
6. Pintu untuk outlet sungai : 1 pintu sorong (1.5 x 1.5 m)

d. Upstream Main Cofferdam


1. Tipe : Inclinid Core Earthfill Dam
2. Elevasi mercu : 50.00 m
3. Tinggi : 18 m
4. Volume timbunan : 89.420 m

e. Pelimpah termasuk Hydromekanik


1. Tipe : Ogee (Netto Length 51 m)
2. Pintu : Pintu radial (6 x 8.5 m x 8.94 m)
3. Stoplog : One Set of Steel Stoplog
4. Kapasitas debit : 2.450 m3/dt (FWL 57.50 m)
5. Debit rencana kolam penenang : 2080 m3/dt
6. Elevasi kolam penenang : 29.00 m
7. Panjang kolam penenang : 6.00 m

f. Pelimpah Darurat
1. Tipe fuse plug : Inclinid Core Rockfill Dam
2. Elevasi mercu : 58.50 m
3. Panjang mercu : 200.0 m
4. Lebar mercu : 3.00 m
5. Kemiringan hulu : 1:2
6. Kemiringan hilir : 1:2
7. Volume fuse plug : 8.890 m3
8. Tinggi fuse plug : 6.50 m
9. Elevasi inlet pelimpah darurat : 55.80 m
10. Kapasitas debit : 1.700 m3/dt (max FWL 59.0 m)

g. Bangunan Pengambilan Irigasi termasuk saluran irigasi dan Hidromekanik


1. Tipe : Pipa baja dan saluran beton
2. Ukuran pipa baja : Dia. 800 – 1300 mm dan panjang
128.30 m
3. Release valve : Two hollow jet valves 800 mm diameter with Guard valves
4. Trash screen : 1 x 3.0 m x 3.0 m
5. Pintu intake irigasi : 1 x 3.0 m x 3.0 m
6. Stoplog : 1 set stoplog baja (3 x 3 m)
7. Pintu saluran irigasi : 2 x 1.50 m x 1.60 m
8. Pintu saluran by-pass irigasi : 2 x 1.50 m x 1.10 m
9. Saluran irigasi : 3.0 m (lebar x 1.9 m (tinggi) x
472.318 m (panjang)
10. Debit keluaran irigasi : 4.8 m3/dt (LWL 50.00 m)

h. Pekerjaan Listrik
1. Generator : 1 (95 KVA)

i. Mini-hydropower Station
1. Kapasitas terpasang : 400 kW
2. Tipe turbin : Turbin francis tiang horizontal
3. Debit rencana : 3.5 m3/dt
4. Tinggi gross maksimum : 19.10 m
5. Tinggi rata – rata : 15.4 m
6. Pipa baja : Panjang 14.7 m dan diameter 1.3 m
7. Rumah pembangkit listrik : Lebar 10.0 m x panjang 15.9 m dan tinggi 7.5 m
8. Affterbay dan tailrace : Lebar 4.0 m dan L = 22.0 m
9. Switchyard : Lebar 9.0 m dan L = 12 m
2.3 Data Teknis Bendungan Pandan Duri
Bendungan Pandanduri terletak di Desa Pandanduri Kecamatan Terara Kabupaten Lombok
Timur ( X:437826,32 (-8,39’34.49” LS); Y:9042,737 (116, 26’, 5.53” BT). Genangan Waduk
Pandanduri meliputi Desa Pandanduri, Desa Terara, Desa Santong Kecamatan Terara; Desa
Suwangi Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur.

 Latar Belakang
Wilayah Lombok Timur Bagian Selatan adalah daerah kritis air yang curah hujannya sangat
kecil 800mm/th dan tidak memiliki sumber air yang layak. Jumlah penduduknya cukup banyak
yang mencapai 1.065.379 jiwa. Sejak dahulu wilayah selatan merupakan wilayah kritis air dan
puncaknya terjadi pada tahun 1969 dimana pada saat itu terjadi kemarau panjang dan musibah
kelaparan. Penyebab kritis air wilayah tersebut karena curah hujan relatif kecil yaitu 800 - 1000
mm/tahun yang terjadi hanya selama kurang lebih 3 bulan. Kondisi topografi Lombok Selatan
merupakan lereng paling hilir Gunung Rinjani dan pengunungan sekitarnya sehingga sumber air
yang berasal dari wilayah tersebut tidak mencapai di wilayah lombok selatan. Untuk mengatasi
hal tersebut sejak tahun 1969 telah dilaksanakan study dan pengembangan sumber daya air
serta usaha peningkatan pengelolaan pertanian dengan sistem gogorancah. Rencana
pengembangan secara terpadu untuk mengatasi kekeringan di pulau lombok melalui sistem
suplesi HLD, dengan potensi areal seluas 50.695 Ha telah dilaksanakan sejak tahun 1982.
Namun sampai dengan saat ini pengembangan sistem HLD Jurang Sate Komplek dan sistem
Batujai - Pengga baru mencapai areal kurang lebih 29.945 Ha sehingga terdapat lahan hujan
seluas 20.750 Ha masih belum tertangani dengan baik, salah satunya wilayah Pandanduri.
Kondisi curah hujan di wilayah Pandanduri sangat kecil rata-rata 900-1250 mm/th dengan
durasi 2-3 bulan. Aliran air hujan pada daerah tangkapan seluas 69,16 km dengan debit sungai
palung terbuang ke laut selatan.
Pembebasan tanah di wilayah genangan maupun lokasi rencana bendungan dimulai tahun
1995 – 1996 dengan menggunakan dana APBN. Total biaya pembesaan pada tahun 1995 – 1996
sebesar Rp. 164.926.000,- untuk lokasi Diversion Tunnel dengan luas 11,65 Ha, didanai dari
APBD Provinsi & APBD Kabupaten Lombok Timur. Proses pembesasan tanah selanjutnya pada
tahun 2005 – 2006 dengan dana berasal dari APBD Provinsi NTB sebesar Rp. 19.515.951.000,-
dengan luas pembebasan 76,49 ha. Pada tahun 2005 – 2006 juga APBD Kabupaten Lombok
Timur mengalokasikan pembebasan lahan sebesar Rp. 21.314.253.590,- dengan luas
pembebasan 80,41 ha.
Pelaksanan konstruksi pembangunan Bendungan Pandanduri Tahap I dimulai tahun 2011
dengan pekerjaan utama di Terowong Pengelak. Sistem kontrak pekerjaan ini kontrak single
year dengan pelaksana konstruksi PT. WASKITA KARYA (PERSERO) dan Konsultan Pengawas PT.
INDRA KARYA (PERSERO). Tahap II Pembangunan Bendungan Pandanduri dimulai tahun 2012
dan selesai pada tahun 2014. Sistem kontrak pekerjaan Multi Years Contract dengan pelaksana
konstruksi PT. WASKITA KARYA (PERSERO) – PT. BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) JO dan
konsultan pengawas PT. IKA ADYA PERKASA – PT. METTANA (JO). Initial impounding atau
pengisian awal dilaksanakan oleh menteri PU tanggal 14 Oktober 2014.

 FUNGSI DAN MANFAAT

1. 1.Irigasi
Penyediaan air untuk lahan irigasi yang ada secara kontinyu untuk melayani areal
sawah dengan luas total 5.168 Ha. pada sungai palung (DI. Pandanduri 2.511 Ha dan
DI.Suwangi 2.657 Ha) dan memberikan suplesi kepada sistem sungai gambir seluas
3.011 Ha (DI. Ineratu, DI. Pelapak, DI. Penendem, DI. Tundah dan DI Pelambik) .
1. 2.Pengendalian banjir
Mengurangi debit banjir di sungai bagian hilir bendungan dari debit puncak
1.517,94 m3/det untuk debit banjir PMF menjadi 1.170 m3/det, debit yang keluar dari
spiliway.

1. 3.Perikanan Darat
Meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar bendungan melalui
pengembangan perikanan air tawar, dan

1. 4.Pariwisata
Mendukung pengembangan sektor pariwisata kabupaten lombok timur dan
terbukanya lapangan kerja baru dibidang parawisata bagi masyarakat disekitar
bendungan.
 DATA TEKNIS
Sungai : Palung
Desa : Pandanduri
Kecamatan : Terara
Kabupaten : Lombok Timur
Titik Ordinat X : 437826,32 (-8,39’34.49” LS)
Y: 9042,737 (116, 26’, 5.53” BT)

1. 1.Daerah Aliran Sungai


Luas Tangkapan Air : 64.51 Km²
Panjang Sungai : 32.35 Km

1. 2.Bendungan Utama
Tipe : Zonal dengan inti tegak
Tinggi Bendungan : 42.00 m
Panjang Puncak : 950 m
Lebar Puncak : 10.00 m
Elevasi Puncak : El. 284.00 m
Elevasi Dasar Sungai : El. 246.00 m
Kemiringan Lereng, Hulu : 1:2.50
Hilir : 1:2.3

1. 3.Bendungan Pengelak (Cofferdam)


Tipe : Zonal dengan inti tegak
Debet Banjir Rencana Q25 : 434.08 m3/det
Tinggi Cofferdam : 25.50 m
Lebar Puncak : 6.00 m
Panjang Puncak : 550 m
Elevasi Puncak : El. 272.50 m
Elevasi Dasar Sungai : El. 247.00 m
Kemiringan Lereng,
Hulu : 1:3.00
Hilir : 1:2.80

1. 4.Daerah Genangan
Luas Daerah Genangan : 315.70 ha
Volume Tampungan Waduk : 27.20 juta m³
Volume Tampungan Mati : 1.27 juta m³
Elevasi MA Normal : El. 281.50 m
Elevasi MA Banjir : El. 282.75 m
Elevasi MA Minimum : El. 264.00 m

1. 5.Bendungan Penutup (Sadel Dam) - 9 Buah


Secara Umum Bendungan Penutup adalah sbb :
Tipe : Zonal dengan inti tegak
Jumlah : 9.00 Buah
Lebar Puncak : 8.00 m
Tinggi Bendungan : 3.8 m s/d 15.5 m
Kemiringan, Hulu : 1:2.1
Hilir : 1:2.0
1. 6.Sistem Pengelak
Tipe : Divertion Tunnel
Panjang : 370.00 m
Diameter Dalam : 3.50 m Debit
Banjir Rencana Q25 : 434.08 m3/det
Debit Banjir Outflow Q25 : 115.47 m3/det
Elevasi Dasar Inlet : El. 249.00 m
Elevasi Dasar Outlet : El. 246.28 m
Elevasi Banjir Q25 : El. 270.51 m
Kemiringan Terowong : 1 : 100

1. 7.Pelimpah
Tipe : Ambang Biasa (Tipe Ogee)
Banjir Rencana : QPMF (1.183,70 m3/det)
Elevasi Puncak Ambang : El. 273.50 m
Elevasi Banjir PMF (FWL) : El. 282.75 m
Elevasi FSL : El. 281.50 m
Lembar Ambang Bersih : 3 @ 7.50 = 22.50 m
Lembar Ambang Semua : 3 @ 7.50 + @ 2.50 = 27.50 m
Total Panjang Pelimpah : 378.51 m
Lebar Stilling Basin : 20.00 m
Elevasi Dasar Stilling Basin : El. 239.00 m
Jembatan Pelimpah : 3 @ 8.30 m
Tipe Pintu Pelimpah : Steel Fix Wheel Gate (Dengan Roda Tetap)
Jumlah : 3 set
Demensi : Lebar 7.50 m x tinggi 8.0 m
Tipe Stoplog : Pintu Geser dari Baja
Jumlah : 1 unit
Dimensi : Lebar 7.50 m x tinggi 8.0 m

1. 8.Bangunan Pengambilan
Tipe : Shaft Tegak
Dimensi : 3.5 x 3.5 m2
Elevasi Dasar Inlet : El. 249.00 m
Tinggi Menara : 8.50 m

1. 9.Penyaring Sampah Vertikal


Tipe : Permanen dari Baja
Jumlah : 4 set
Lebar Bersih : 3.5m
Jarak Plat kisi : 75 mm

1. 10.Penyaring Sampah Horisontal


Tipe : Permanen dari Baja
Jumlah : 1 set
Lebar Bersih : 3.5 m
Jarak Plat kisi : 75 mm
1. 11.Pintu Darurat
Tipe : Steel Fix Wheel Gate (Dengan Roda Tetap).
Jumlah : 1 set
Dimensi : 3.5 m x 3.5 m
Tipe Pipa Saluran Air : Pipa Baja
Diameter : 2.00 m
Panjang : 235.00 m
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini adalah kita bisa lebih mengetahui detail data teknis
mengenai tiga bendungan terbesar yang ada di Lombok, yakni Bendungan Batujai, Bendungan
Pengga, dan Bendungan Pandan Duri. Kita juga jadi tahu bahwa system operasional pada
Bendungan Batujai sangat berpengaruh terhadap pola operasional pada Bendungan Pengga
karena debit pada Bendungan Pengga disuplai dari Bendungan Batujai, hal ini disebut dengan
system interkoneksi.

Anda mungkin juga menyukai