Kelompok 4
Dwi Setiyadi
1406642864
Lucky Satyanegara
1406642914
Intan Kusumawati
1406642896
Putritansy Neysa
1406642946
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bangunan persungaian merupakan suatu bangunan air yang dibangun pada
sungai dan berfungsi untuk mengatur aliran air agar tetap stabil serta sebagai
pengendali banjir. Adapun jenis bangunan persungaian yaitu perkuatan lereng,
pengarah arus (krib), tanggul, dam dan ground sill. Dalam rangka mendukung
pemahaman materi tersebut, mahasiswa Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Indonesia perlu mengetahui kondisi fisik infrastruktur keairan di lapangan secara
visual.
Studi Eskursi yang dilakukan, diharapkan mahasiswa dapat mengetahui
proses pembangunan infrastruktur keairan mulai dari tahap survey, investigasi,
desain, perencanaan, pembangunan hingga pemeliharaan bangunan. Selain itu,
mahasiswa juga diharapkan memahami ilmu yang dipelajari saat perkuliahan dan
mengetahui kondisi lapanan sehingga dapat mengimplementasikan ilmu
perkuliahan di dunia kerja secara tepat dan berguna bagi bangsa.
1.2
b.
c.
1.2.2 Manfaat
a. Mahasiswa dapat mengetahui sistem aliran sungai, bangunan keairan, dan
daerah cakupan layanannya serta mekanisme pemeliharaan sarana dan
prasarana operasional infrastruktur keairan.
b. Mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu keairan yang dipelajari
dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
1.3
Rincian Kegiatan
Nama Kegiatan
Pelaksana
Lokasi Tujuan
Waktu Pelaksanaan
Akomodasi
Jumlah Peserta
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum, 1993
2.1.2. Tujuan
Tujuan pembangunan Bendungan Jatibarang adalah sebagai berikut :
a. Sumber Pembangkit Listrik Mikro Hidro dengan menghasilkan tenaga
listrik kapasitas 1500 Kw.
b. Mengurangi kerusakan akibat banjir di sepanjang Sungai Garang/Kanal
Banjir Barat (pengendali banjir Q 50 th).
c. Mengembalikan potensi sumber air untuk memenuhi kebutuhan air baku,
khususnya wilayah Semarang bagian barat (Air minum 1050 l/det).
d. Mengurangi kerusakan akibat intrusi, amblesan dan genangan air rob di
sebagian Kota Semarang bagian bawah.
e. Meningkatkan kelestarian fungsi konservasi di hulu Sungai Garang dan
Sungai Kreo.
f. Memperbaiki kualitas lingkungan di sepanjang sungai dan daerah
pemukiman.
g. Meningkatkan perekonomian masyarakat.
h. Sebagai tempat/objek pariwisata.
2.1.3. Lokasi
Bendungan Jatibarang dibangun pada tanggal 15 Oktober 2009, terletak
di Kelurahan Kedungpane dan Kelurahan Jatibarang, Kecamatan Mijen serta
Kelurahan Kandri dan Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Gunungpati, Kota
Semarang, Jawa Tengah. Bendungan Jatibarang dibangun di Sungai Kreo
10 km di hulu pertemuan dengan Sungai Garang. Area tersebut meliputi
lokasi tempat dimana waduk dibangun (dam axis), areal genangan, sabuk
hijau (green belt) dan jalan penghubung (access road).
Di dalam area genangan waduk, khususnya di Kelurahan Kandri
terdapat pulau kecil yang terdapat kawasan wisata Goa Kreo. Pulau Goa
Kreo ini dihubungkan dengan jembatan penghubung. Dan pada jembatan
penghubung ini memiliki kedalaman yang paling dangkal diantara area
genangan yang lain, selain itu juga disiapkan pelampung di bawah jembatan
jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Seremonial pengisian bendungan dilaksanakan oleh Djoko Kirmanto
(Menteri Pekerjaan Umum) dengan didampingi Ganjar Pranowo (Gubernur
Jawa Tengah) dan Imam Santoso (Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali
Juwana). Hadir pula Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi serta Mantan
Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo.
Sumber Dana
Kontrak
Nomor Kontrak
: KU.07.02/Ao.6.13/Ao.5.3/02
Lokasi Pekerjaan
Tanggal Kontrak
: 15 Oktober 2009
Waktu Pelaksanaan
Konsultan
Kontraktor Pelaksana
: 54 km
Luas Genangan
: 189 Ha
: +155.30
: +148.90
Tampungan Total
: 20.4 jt m3
Tampungan Bersih
: 13.6 jt m3
Pengendalian banjir
: 2.7 jt m3
Air Minum
: 10.9 jt m3
Tampungan Mati
: 6.8 jt m3
Bentuk
Konstruksi
: Beton
Panjang
: 441 m
Elevasi
: El. +113.0 m
Konstruksi
: 74 m
Elevasi Puncak
: + 157 m
Pajang Puncak
: 200 m
Lebar Puncak
: 10 m
Terowongan Inspeksi
: 1600 m3/dt
PMF (ouitflow)
: 1350 m3/dt
: EL. +149.3 m
Panjang mercu
: 15.0 m
c. Emergency Spillway
Elevasi mercu
: EL. +151.8 m
Panjang mercu
: 60.0 m
d. Panjang Spillway
: 307 m
e. Kolam Olak
24.0 m x L60.0 m
f. Terowongan Inspeksi
Kegunaan :
1. Keamanan bendungan (sebagai sarana untuk melakukan pemantauan di
dalam tubuh bendungan mengingat Bendungan JAtibarang terletak di
sebelah hulu dan sangat dekat dengan Kota Semarang)
- Memantau perilaku bendungan (kebocoran dan perubahan pondasi
bendungan akan diamati dalam terowongan inspeksi ini)
- Injeksi semen (grouting) tambahan setelah pengisian bendungan
2. Memperpendek jangka waktu konstruksi
- Injeksi semen (grouting) dapat dilanjutkan di musim hujan
- Tidak perlu menunggu penimbunan tubuh bendungan selesai, bila
diperlukan injeksi semen (grouting) tambahan dan pekerjaan
penimbunan terus berjalan
g. Bangunan Pengeluaran
1. Fungsi :
- Air bersih (maks. Q = 2.53 m3/dt)
- Emergency, penurunan muka air dengan cepat untuk keamanan
bendungan (Q = 6 m3/dt pada Muka Air Rendah)
2. Desain
- Elevasi intake : EL. +125 m (sedimentasi : EL. +123 m)
membendung laju aliran sungai dan menaikkan tinggi muka air sungai dari
elevasi awal. Tubuh bendung dibuat melintang pada aliran sungai. Tubuh
Bendung Simongan terdiri dari beton.
Bangunan Intake
Terdapat 9 bangunan intake pada Bendung Simongan, dengan
rincian 7 buah pada sisi kanan dan 2 buah pada sisi kiri. Bangunan intake
adalah suatu bangunan pada bendung yang berfungsi sebagai penyadap
Bangunan Penguras
Pada Bendung Simongan terdapat 2 buah bangunan penguras yang
terletak pada kanan dan kiri bendung. Hal ini disebabkan letak daripada
pintu pengambilan pada Bendung Simongan terletak pada sebelah kiri dan
kanan bendung. Bangunan penguras ini berfungsi untuk menguras bahan bahan endapan yang ada pada sebelah udik pintu tersebut. Untuk membilas
kandungan sedimen dan agar pintu tidak tersumbat, pintu tersebut akan
dibuka setiap harinya selama kurang lebih 60 menit. Bila ada benda-benda
hanyut
mengganggu
eksploitasi
pintu
penguras,
sebaiknya
Pelimpah
Bangunan pelimpah pada bendung berguna untuk penguatan
bendungan dan memperlambat aliran air yang datang dari hulu sungai.
pada
Bendungan
Simongan
terbentuk
karena
Kantor Lumpur
Kantong lumpur digunakan untuk menahan lumpur yang terbawa air
yang akan masuk ke intake. Sehingga pada saluran intake tidak terjadi
sedimentasi.
d. Fungsi Bendung
Fungsi Bendung Simongan yang lain ;
e. Dokumentasi
c. Dokumentasi
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan penulisan laporan perjalanan studi ekskursi ini
maka dapat disimpulkan :
Bendungan Jati Barang
Bendungan Jatibarang dibangun sebagai upaya untuk melakukan pencegahan
terhadap banjir serta upaya pengendalian daya rusak air, mengantisipasi
bencana banjir, serta untuk mengatur debit air yang keluar menuju Kanal
Banjir Barat sehingga diharapkan mampu mengurangi debit puncak banjir.
Bendungan Jatibarang dibangun pada 15 Oktober 2009, berlokasi di
Kelurahan Kedungpane dan Kelurahan Jatibarang, Kecamatan Mijen serta
Kelurahan Kandri dan Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Gunungpati, Kota
Semarang, Jawa Tengah. Bendungan Jatibarang dibangun di Sungai Kreo
10 km di hulu pertemuan dengan Sungai Garang.
Bendungan Jatibarang memiliki luas daerah tangkapan sebesar 54 km2 dan
total tampungan bendungan sebesar 20,4 jt m3.
Banjir Kanal Barat terletak di Kota Semarang, ibukota Provinsi Jawa Tengah,
terletak di sekitar 6 57 'Lintang Selatan dan 110 29' Bujur Timur
3.2. Saran
Berdasarkan hasil ekskursi di lapangan maka penulis dapat memberikan
saran:
Melihat kondisi dari banjir kanal barat hendaknya masyarakat ikut menjaga
kebersihan sungai dari sampah