Anda di halaman 1dari 27

METODE PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN MALL
VISION MALANG
4MRK7
Baiq Shafa Salsabil
Gerald Hakam
Richo Saputra
Sella Yuniar
WORK BREAKDOWN STRUCTURE
(WBS)

INGET DIREVISI NANTI


PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pengukuran dan Pemetaan Lokasi

Metode Pelaksanaan:
• Mempersiapkan peralatan pengukuran
• Merencanakan titik dengan menggunakan metode polygon
tertutup

• Menentukan titik referensi atau acuan, setelah itu membuat


patok di daerah yang ditandai
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pengukuran dan Pemetaan Lokasi

Analisa alat, waktu pelaksanaan, dan kebutuhan sumberdaya:


Luas bangunan : 50 x 80 m
Alat:
• 4 unit Theodolite
• 8 unit Rambu Ukur
• Unting-unting
Waktu pelaksanaan: 1 hari kerja
Kebutuhan sumber daya :
• 12 orang Pekerja
• 1 orang Mandor
PEKERJAAN PERSIAPAN
2. Pemasangan Pagar Proyek

Metode Pelaksanaan:
• Mempersiapkan peralatan dan material untuk pagar proyek
• Melakukan pengukuran pagar proyek
• Memasang pagar proyek keliling menggunakan bahan spandek
sepanjang lokasi proyek
PEKERJAAN PERSIAPAN
2. Pemasangan Pagar Proyek

Analisa alat, waktu pelaksanaan, dan kebutuhan


sumberdaya:
Waktu pelaksanaan: 1 hari kerja
Tinggi pagar = 2,4 m
Kebutuhan sumber daya :
Lebar tiap panel = 80 cm
• 10 orang Pekerja
Tebal tiap panel = 1 cm
• 1 orang Mandor
Volume =
Alat:
• 4 unit Theodolite
• 8 unit Rambu Ukur
• Unting-unting
PEKERJAAN PERSIAPAN
3. Pembersihan Lokasi

Metode Pelaksanaan:
• Penebangan pohon dilakukan dengan bantuan alat gergaji mesin sedangkan untuk
pembersihan tanah permukaan jalan proyek menggunakan alat bulldozer

• Seetelah dilakukan pemberisihan lahan dengan alat berat, tanah dan benda-benda
hasil pemeberishan dan peralatan jalan proyek dibuang menggunakan excavator dan
dump truck ke tempat yang telah ditentukan
PEKERJAAN PERSIAPAN
4. Instalasi Fasilitas Sementara

Metode Pelaksanaan:
• Pembuatan pondasi
• Pemasangan rangka baja ataupun hollow
• Pemasangan atap
• Pemasangan dinding dengan calciboard
• Instalasi listrik dan air bersih
• Pemasangan plafond, finishing lantai, pemasangan pintu dan
jendela
PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH
1. Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang

Metode Pelaksanaan:
• Setelah lahan siap untuk dilakukan pemancangan, selanjutnya melakukan pengukuran
dan marking area yang akan dilakukan pemancangan
• Tiang harus benar-benar dijaga posisi vertikalnya dengan menggunakan alat theodolite
atau waterpass dari 2 arah. Selanjutnya alat pancang didirikan pada tempat yang
direncanakan sehingga as hammer (palu pemancang) jatuh pada titik pancangan yang
telah ditentukan.
• Angkat tiang pancang dan letakkan sesuai pada posisi yang benar sesuai dengan patok
yang ditentukan.
• Pemancangan dimulai dengan mengangkat dan menjatuhkan hammer secara
berkelanjutan ke atas bantalan (driving cap).
• Pemancangan dapat dihentikan untuk penyambungan batang berikutnya bila kepala
tiang telah mencapai muka tanah sedangkan tanah keras yang diharapkan belum
tercapai.
PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH
1. Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang

Metode Pelaksanaan:
• Selesai penyambungan, pemancangan dapat dilakukan seperti yang dilakukan pada
batang pertama. Dan dapat dihentikan jika ujung bawah tiang telah mencapai lapisan
tanah keras atau final set yang ditentukan.

• Setelah pemancangan dihentikan atau saat pukulan terakhir menunjukan penurunan


yang pas dilakukan galian lalu pemotongan nantinya akan dihubungkan dengan pile cap
atau struktur di atasnya. Pembongkaran ini dilakukan hanya pada bagian betonnya saja
sehingga menyisakan besi tulangannya yang akan digunakan untuk stek pondasi
sebagai pengikat dengan pile cap. Pemotongan dilakukan hanya sampai elevasi bottom
of concrete yaitu dengan menyisakan beton setebal 100 mm dari lantai kerja pada pile
cap
PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH
2. Pekerjaan Pondasi Pilecap dan Tie Beam

Metode Pelaksanaan:
• Pekerjaan persiapan yaitu menentukan as pile cap dengan menggunakan theodolite dan waterpass
berdasarkan shop drawing yang dilanjutkan dengan pemasangan patok as pile cap

• Penggalian tanah digali sesuai dengan ukuran dan kedalaman/elevasi yang telah direncanakan
sesuai gambar rencana
PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH
2. Pekerjaan Pondasi Pilecap dan Tie Beam

Metode Pelaksanaan:
• Metode pemasangan bekisting yang digunakan adalah metode tradisional, dimana bekisting pile
cap menggunakan multipleks bukan batako. Multipleks dipaku pada balok kayu yang telah
ditanam pada tanah, dan diatur sedemikian rupa sampai menjadi bentuk yang sesuai dengan
gambar. Setelah pemasangan rangkaian bekisting selesai dilaksanakan maka pada sisi-sisi
samping rangkaian bekisting tersebut diurug tanah hingga padat untuk memperkuat bekisting
tersebut
PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH
2. Pekerjaan Pondasi Pilecap dan Tie Beam

Metode Pelaksanaan:
• Pembuatan lantai kerja dilakukan setelah tanah galian selesai diurug dengan pasir. Pengurugan
dengan pasir setebal 100 mm kemudian dipadatkan dan diratakan. Pemasangan lantai kerja
dilakukan dengan tebal minimal 5,000 cm diatas urugan pasir. Pembuatan lantai kerja ini dilakukan
dengan membuat adukan sendiri dari pasir dan Portland cement.

• Pemasangan besi tulangan yang langsung dirangkai di atas lantai kerja sesuai dengan ukuran dan
jumlah yang telah direncanakan. Diameter besi tulangan yang dipasang untuk pile cap adalah D19,
D25, dan D32. Pekerjaan pembesian ini juga meliputi tulangan utama atas dan bawah, tulangan
samping, tulangan stek pondasi, pemasangan kaki ayam, pemasangan beton decking, dan
pemasangan stek pile cap sebagai penghubung menuju kolom
PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH
2. Pekerjaan Pondasi Pilecap dan Tie Beam

Metode Pelaksanaan:
• Sebelum pengecoran terlebih dahulu dilakukan pembersihan dari debu ataupun kotoran seperti
tanah, sisa kawat, maupun plastik pada area yang akan dicor menggunakan compressor. Pengecoran
untuk pile cap dilakukan sedalam 2 meter dengan mutu beton sebesar f'c 40 Mpa
PEKERJAAN STRUKTUR ATAS
1. Pekerjaan Kolom

Metode Pelaksanaan Pembesian :


• Membuat list ukuran tulangan yang akan dirangkai sesuai dengan perencanaan shop drawing
• Melakukan pengukuran kolom dan marking titik kolom di lapangan
• Memasang tulangan utama di area fabrikasi besi sesuai dengan dengan diameter, jarak dan jumlah tulangan sesuai shop drawing
• Memasang Sengkang atau begel ke tulangan utama sesuai dengan diameter, jarak dan jumlah sesuai shop drawing, kemudian
diikat menggunakan kawat bendrat
• Mobilisasi tulangan menggunakan tower crane guna dan pasangkan ke sambungan kolom
• Cek pekerjaan tulangan dengan petunjuk shop drawing
PEKERJAAN STRUKTUR ATAS
1. Pekerjaan Kolom

Metode Pelaksanaan Bekisting :


• Melakukan pengukuran bekisting kolom pada lantai agar sesuai dengan posisi dan elevasi
rencana shop drawing
• Membuat panel bekisting sesuai dengan ukuran kolom dari multiplek ukuran 18 mm
kemudian beri sabuk multiplek yang terbuat dari besi
• Membersihkan area pengecoran menggunakan kompresor
• Menyambung ke empat sisi kolom dengan panel bekisting sesuai dengan dimensi kolom
• Memasang push/pull pada ke dua sisi menyilang pada bekisting hingga posisi bekisting
tegak
• Periksan ketegakan bekisting menggunakan unting-unting
PEKERJAAN STRUKTUR ATAS
1. Pekerjaan Kolom

Metode Pelaksanaan Pengecoran :


• Memeriksa sabuk bekisting karena harus kuat menahan beban cor
• Memeriksa jarak tulangan dengan bekisting ketika telah setting supaya selimut beton sesuai
dengan shop drawing
• Memberi batas stop cor dibagian dalam bekisting untuk memberi tanda batas pengecoran kolom
• Setelah persiapan pengecoran dilakukan maka pengecoran dapat dimulai
• Saat pengecoran gunakan vibrator untuk memadatkan dan meratakan cor
• Periksa ketegakan kolom dengan unting-unting jika terjadi kemiringan pada bekisting maka
tegakkan Kembali kelurusan kolom menggunakan push/pull
• Lepas bekisting kolom setelah umur rencana tercapai
• Periksa beton kolom apakah terjadi cacat, jika terjadi cacat maka segera diperbaiki dengan cara
grouting
• Lakukan curing compound pada permukaan kolom menggunakan roll yang telah diisi air setelah
bekisting dibuka
PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH
2. Pekerjaan Balok dan Plat

Metode Pelaksanaan:
• Setelah pekerjaan kolom selesai, dilakukan pekerjaan balok dan plat. Pekerjaan persiapan meliputi
survey titik – titik balok dan plat atau pekerjaan marking sesuai dengan shopdrawing
• Sebelum dilakukan pemasangan tulangan, dilakukan pembuatan tulangan dan bekisting balok dan plat,
pada hal ini perlu dilakukan pengecekan dimensi dan jumlah tulangan yang telah dipasang sesuai
dengan perencanaan.
• Setelah mengecek tulangan yang telah difabrikasi, pekerjaan selanjutnya memasang bekisting. Diawali
dengan pemasangan scaffolding untuk menyangga bekisting. Mulai dari pemasangan jack base, main
frame, ladder frame dan joint pin. Bagian yang telah terangkai diperkuat dengan cross brace. Untuk
bagian paling atas dipasang U Head yang berfungsi untuk menopang balok suri. Bottom form dipasang
sebagai alas dari tulangan yang pada bagian bawahnya diberi beton decking. Tulangan yang telah
difabrikasi dipasang di atas beton decking dan diikuti pemasangan side form. Untuk pemasangan side
form harus dicek kelurusan dan kedatarannya menggunakan alat waterpass.
PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH
2. Pekerjaan Balok dan Plat

Metode Pelaksanaan:
• Pekerjaan pengecoran dilakukan dengan concrete pump, dan dipadatkan dengan alat concrete vibrator
agar tidak timbul rongga pada hasil pengecoran. Setelah umur beton cukup, maka dilakukan
pembongkaran pada bekisitng balok dan plat. Kemudian dilanjutkan dengan proses perawatan beton.
PEKERJAAN STRUKTUR ATAS
3. Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tangga
Metode Pelaksanaan :
• Pemasangan bekisting
Bekisting yang telah dipotong sesuai ukuran tangga dibawa ke lokasi pekerjaan tangga menggunakan towercrane. Setelah bekisting selesai dilakukan
pengecekan dimensi bekisting, apakah sudah sesuai dengan shop drawing atau belum.
• Pembesian
Setelah bekisting terpasang, tulangan hasil fabrikasi dibawa ke lokasi pekerjaan tangga menggunakan towecrane. Dalam pekerjaan pembesian harus
memperhatikan pemasangan jarak antar tulangannya, selain itu ikatan kawat juga harus diperhatikan agar hasil pekerjaan sesuai mutu yang
ditentukan. Setelah pembesian selesai pengawas melakukan inspeksi penulangan seperti cek jarak tulangan, diameter tulangan, dan sebagainya.
• Pengecoran
Seteleh bekisting terpasang dan pembesian telah sesuai, selanjutnya dilakukan pengecoran, digunakan vibrator untuk mencegah beton berongga.
Setelah 14 hari pengecoran, bekisting dapat dibongkar
• Perawatan
untuk menjaga beton agar proses hidrasi dapat berlangsung secara sempurna maka perlu dilakukan curing untuk menjaga kelembaban beton.
Pekerjaan curing dilakukan 12 jam setelah beton tertuang, curing dilaksanakan selama 7 hari berturut-turut. Curing dilakukan dengan cara
membasahi permukaan beton dengan air secara terus menerus.
PEKERJAAN ARSITEKTUR
1. Pekerjaan Pasangan Dinding

Metode Pelaksanaan:
• Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pemasangan bata ringan.
• Pemasangan acuan pemasangan menggunakan benang agar kelurusannya terjaga.
• Buatlah adukan menggunakan semen instan yang bercampur dengan air dengan perbandingan sesuai dengan yang tertera pada kemasan
semen instan.
• Rendam bata ringan menggunakan air terlebih dahulu.
• Selanjutnya bersihkan area kerja dari debu dan kotoran agar tidak mengurangi daya rekat pada adukan semen instan dan bata ringan.
• Aplikasikan adukan semen instan setebal 10 mm pada area yang akan dipasang bata ringan sebagai lapisan bawah secara merata dan
rapi.
• Pasangakan bata ringan diatas adukan tersebut dan luruskan sesuai acuan yang telah dipasang. Gunakan palu karet untuk memukul bata
ringan agar sejajar dengan acuan kelurusan.
• Periksa kerataan bata ringan menggunakan waterpass pada sisi horizontal dan vertical.
• Berikan adukan semen instan pada atas bata ringn setebal 10 mm.
• Lanjutkan pekerjaan hingga mencapai ketinggian yang diingnkan.
PEKERJAAN ARSITEKTUR
2. Pekerjaan Plesteran

Metode Pelaksanaan:
• Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan, antara lain 1 pc : 3 pasir untuk
permukaan beton, dinding tasram atau daerah basah dan dinding luar tidak tertutup atap. 1
pc : 2 pasir untuk sudut dinding, 1 pc : 5 pasir untuk dinding bata bagian dalam gedung.
• Mengayak pasir yang akan digunakan agar mendapatkan pasir yang halus dan bebas dari
kotoran serta kerikil, hal ini bertujuan agar adukan spesi tidak kasar.
• Membuat marking pada kedua sisi pasangan dinding dengan cara menarik benang serta
mengukur kedatarannya dengan alat waterpass, hal ini bertujuan untuk mengetahui ketebalan
dari plesteran.
• Setelah selesai pekerjaan plesteran, kemudian mengecek kedataran dari pekerjaan plesteran
dengan alat waterpass.
• Setelah pekerjaan pengecekan selesai, maka dilakukan pekerjaan finishing yaitu pekerjaan
acian
PEKERJAAN ARSITEKTUR
3. Pekerjaan Plafond
Metode Pelaksanaan:
• Marking Penggantung. Pada tahap awal sebelum dilakukan pekerjaan plafond pastikan
material telah sesui dengan spesifikasi yang ditentukan. Setelah material sesuai selanjutnya
menentukan dimana titik titik yang akan dipasang penggantung. Penggantung berfungsi
sebagai penahan rangka plafond
• Pemasangan penggantung Setelah posisi kawat penggantung ditentukan dilanjutkan dengan
pemasangan pengait pada posisi dudukan dan dilanjutkan pemasangan kawat penggantung
• Pemasangan rangka hollow Setelah kawat penggantung terpasang dilanjutkan dengan
pemasangan rangka hollow yang berfungsi untuk menempelkan papan plafond.
• Pemasangan papan plafond Selanjutnya setelah hollow terpasang dilanjutkan dengan
pemasangan papan plafond. Pemasangan papan menggunakan skrup dengan alat bantu
berupa bor.
• Finishing Setelah papan plafond terpasang semua, dilanjutkan dengan pengecekan kerataan
menggunakan jidar aluminium atau waterpass., serta perapihan sambungan plafond
menggunakan compound dan paper tape.
PEKERJAAN ARSITEKTUR
4. Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela
Metode Pelaksanaan:
• Mempelajari shopdrawing yang akan dikerjakan sesuai pada kondisi lapangan.
• Melakukan pengecheckan dan pengukuran dilapangan untuk opening yang akan
dipasang kusen aluminium
• Memasang kusen aluminium. Memeriksa ketegakan lurusan kusen aluminium dengan
alat bantu waterpass atau unting-unting.
• Mengebor dinding pada kusen untuk pemasangan fisher. Memasang fisher kedalam
lubang yang telah dibor sebelumnya.
• Memasang pintu dan jendela. Pintu dan jendela dipasang pada kusen dengan
menggunakan penggantung engsel yang diskrup ke kusen.
PEKERJAAN ARSITEKTUR
5. Pekerjaan Penutup Lantai
Metode Pelaksanaan:
Keramik direndam terlebih dahulu didalam air selama ± 30 menit/sampai jenuh.
• Mengeringkan keramik dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/tatakan keramik.
• Menentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai. Penentuan peil ini untuk seluruh kesatuan.
• Memasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada shop drawing. Kedudukan benang harus datar dan
siku, apabila dinding yang ada adalah dinding keramik, maka kedudukan nad lantai harus disesuaikan dengan yang ada pada dinding.
• Memasang keramik sebagai pasangan kepalaan.
• Mengecek kesikuan keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi keramik dengan waterpass.
• Mengisi bagian permukaan lantai yang lainnya dengan spesi.
• Setelah itu pasang keramik berikutnya sesuai posisinya sampai selesai.
• Jika keramik terpasang semua, ketuk permukaan keramik dengan palu karet untuk mendatarkan permukaan keramik supaya tidak
rusak.
• Setelah itu cek kerataan elevasi keramik dengan waterpass
• Membersihkan permukaan pasangan keramik yang telah terpasang dengan kain basah sampai bersih
PEKERJAAN ARSITEKTUR

• Kemudian menyiapkan bahan nad pada bak air dan aduklah hingga rata.
• Setelah adukan rata, mengisi sela-sela nad dengan bahan nad.
• Mengisi nad dilakukan apabila kedudukan keramik telah kuat atau spesi kering.
• Kemudian merapikan nad tersebut dengan capi.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai