Anda di halaman 1dari 6

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Dalam pelaksanaan pekerjaan sangat dipelukan metode kerja yang jitu untuk memudahkan
pekerjaan dan efektifitas pekerjaan secara mutu dan waktu dilapangan. Adapun metode
pelaksanaan pekerjaan kanopi Entrance Taman Safari Bogor Jawa Barat yang melipti beberapa
tahapan pekerjaan yaitu :
1. Pekerjaan Persiapan
- Pekerjaan Persiapan
- Pekerjaan Direksi keet & Bedeng Pekerja
- Pekerjaan Pagar Proyek
2. Pekerjaan Bore Pile
3. Pekerjaan Pondasi
- Pekerjaan Galian Pondasi
- Pekerjaan Pembesian
- Pekerjaan Pengecoran
4. Pekerjaan Rangka Besi kanopi
- Pekerjaan Pabrikasi Rangka Kanopi
- Pekerjaan Erection Rangka Kanopi
- Pekerjaan Pemasangan Kaca Kanopi

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Perencanaan site plan
Perencanaan site plan adalah perencanaan tata letak atau ley out dari fasilitas-fasilitas
yang di perlukan selama masa pelaksanaan berlangsung, fasilitas-fasilitas yang di perlukan
selama masa Pembangunan.
2. Direksi Keet
Kantor peroyek di bangun sebagai tempat bekerja bagi para staf baik staf dari kontraktor,
pengawas, maupun pemilik proyek di lapangan. Pembuatan direksi keet  Pembangunan
tidak di bangun secara permanen karena hanya bersifat sementara, namun tetap
mengutamakan kenyaman yang mengacu pada spesifikasi teknis dokumen pelelangan 
yakni Direksi keet dilengkapi dengan ketentuan dalam dokumen kontrak.
3. Gudang Material dan peralatan
Pembuatan Gudang Material dan peralatan bertujuan untuk melindung material maupun
alat dari pengaruh cuaca.
4. Los kerja Besi dan Kayu
Los kerja besi merupakan tempat untuk memotong maupun membengkokkam besi beton
sesuai gambar kerja. Los kerja kayu di gunakan sebagai tempat pembuatan begesting
5. Pagar peroyek
Kosnstruksi Pagar peroyek dibuat dengan menggunakan dinding seng dan diperkuat
dengan menggunakan tiang –taing kayu dan di ikat dengan paku/baut pengikat pada jarak
tertentu, sehingga kosnstruksinya kuat dan sesuai dengan fungsi yakni untuk menjamin
keamanan pekerja dalam lingkunngan proyek.

II. PONDASI BORE PILE


1. Metode Pekerjaan
1.1. Metode kering cocok digunakan pada tanah diatas muka air tanah yang ketika di bor
dinding lubangnya tidak longsor, seperti lempung kaku homogen.
1.2. Metode kering dapat dilakukan pada tanah dibawah muka air tanah, jika tanahnya
mempunyai permeabilitas rendah, sehingga ketika dilakukan pengeboran, air tidak masuk
ke dalam lubang bor saat lubang masih terbuka.
1.3. Pada metode kering, lubang dibuat menggunakan mesin bor tanpa pipa pelindung tanpa
casing.
1.4. Dasar lubang bor yang kotor oleh rontokan tanah dibersihkan, tulangan yang telah
dirangkai dimasukkan ke dalam lubang bor dan kemudian dicor. Pengeboran dengan
sistem bor kering / dry drilling : Tanah di bor dengan menggunakan mata bor spiral.
Dengan cara memutar mata bor dan diangkat setiap interval 0,5meter. Hal ini dilakukan
berulang-ulang sampai kedalaman yang ditentukan.
2. Alat yang digunakan
Dengan menggunakan alat / mesin bore mini crane bisa dilakukan pengeboran dengan
diameter 30cm sampai 60cm dengan pilihan kedalaman 6meter sampai 24meter bahkan
lebih. Yaitu dengan cara menggunakan metode wash borring / bor basah. Wash borring
membutuhkan air yang cukup banyak untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan bore
pile.
Keunggulan Bore Pile Mini Crane :
– Praktis Saat mobilisasinya.
– Mudah Dalam pengoperasianya.
– Tidak Menimbulkan getaran terhadap lingkungan sekitar.
– Memenuhi syarat teknik dan spesifikasi bangunan.
Hal ini sangat penting, terutama untuk pembuatan pondasi di daerah perkotaan yang
bangunannya cukup rapat dan tidak memungkinkan adanya pelaksanaan pemancangan.
Kemampuan mesin Bore Pile Mini Crane :
– Dapat Melakukan pengeboran dari diameter 30 cm sampai dengan 80 cm.
– Kedalaman Dapat mencapai 24 meter atau sampai kedalaman tanah keras di daerah
tersebut sesuai data soundir.
– Dapat dioperasikan dengan dua cara, sistem wash borring maupun sistem dry drilling.
Kecepatan pelaksanaan pekerjaan tergantung pada beberapa faktor sebagai berikut:
– Kondisi lapisan tanah setempat.
– Lokasi kerja ( bobokan pondasi lama,dan bekas instalasi lainya pada bangunan lama, dll)
– Kelancaran droping material
– Kesiapan pembuangan limbah hasil pengeboran.
3. Tahapan Pekerjaan
3.1. Pekerjaan Pengeboran
Pekerjaan persiapan merupakan tahap penetuan titik-titik bor. Penentuan titik bor
berdasarkan gambar denah pondasi yang telah direncanakan sesuai dengan arahan dari
pelaksana / Pengawas pekerjaan.

Setelah penentuan titik bor, pelaksana dan operator mesin bor melakukan pemeriksaan pada
tanah sekitar titik bor untuk memeriksa keadaan dan kerataan tanah untuk memobilisasi alat
Bore pile ke lokasi titik Bore pile.
Setelah lokasi tanah diarea kerja dipastikan aman maka operator memobilisasi alat ke lokasi
titik untuk setting alat sesuai dengan titik Bore Pile yang sudah ditentukan.

3.2. Pekerjaan Pabrikasi Pembesian


Pekerjaan pembesian dilakukan dilokasi pekerjaan sesuai dengan spesifikasi material yang
telah ditentukan.
Untuk pekerjaan ini tulangan besi yang digunakan besi D 10 sebanyak 12 buah untuk
tulangan utama dan Ø 8 untuk tulangan Sengkang nya berbentuk sepiral dimana pabrikasi
pembesian dilakukan dengan cara manual.
Setelah pembesian selesai dikerjakan besi pondasi bore Pile yang sudah dirakit lalu
dimasukan kedalam lubang yang telah siap.

3.3. Pekerjaan Pengecoran


Setelah pengeboran dan pembesian selesai dikerjakan tahapan berikutnya adalah
pelaksanaan pengecoran pondasi dengan menggunakan beton readymix dengan mutu beton
yang telah ditentukan K-300 dan pengecoran dilakukan secara manual, beton langsung
diarakan dari mobil concrete mixer kedalam lubang pondasi Bore Pile yang telah siap di cor.
III. PEKERJAAN GALIAN TANAH PONDASI
1. Setelah pekerjaan Pendahuluan dan pekerjaan Bore Pile selesai dilakukan, hal yang
dilakukan selanjutnya yaitu pekerjaan galian tanah pondasi untuk perletakan pondasi.
2. Pengalian dilakukan sesuai dengan gambar rencana pondasi dan telah mendapat
persetujuan dari pengawas. Bidang horizontal galian tanah harus mempunyai jarak yang
lebih besar dari lebar pondasi, hal ini berfungi untuk memungkinkan pemasangannya,
penopangan dan lain-lain. Kedalaman galian harus sesuai dengan gambar rencana.
3. Tanah hasil galian ditumpuk ditempat yang telah ditentukan oleh pengawas, karena
tanah tersebut Sebagian akan digunakan kembali.
4. Setelah tanah digali dan diberikan urugan pasir, selanjutnya dibuat lantai kerja dengan
campuran adukan semen Portland:Pasir, 1Pc:3Ps. Sebelum campuran beton diletakkan,
dasar tanah diratakan terlebih dahulu. Tebal dari lantai kerja ini sekitar 5 cm, setelah lantai
kerja mengeras barulah diatasnya diletakkan pondasi Plat Setempat.

IV. PEKERJAAN STRUKTUR PONDASI


1. Pembesian Pondasi
Pekerjaan Pondasi yang digunakan adalah Pondasi Tapak dengan ukuran 200x200x80 cm
dengan menggunakan pembesian D 10mm ulir dengan jarak 150mm.
Pembesian pondasi dilakukan / dirakit secara manual sesuai dengan gambar kerja yang telah
ditentukan. Setelah lantai kerja selesai dikerjakan dan kering lalu pembesian diletakan diatas
lantai kerja dan diberikan beton decking agar selimut beton dapat terpenuhi.
2. Begisting Pondasi
Pekerjaan Begising Pondasi dapat menggunakan papan dan kaso yang telah dbuat sesuai
dengan ukuran pondasi yang sudah ditentukan.
3. Pengecoran
Setelah Begisting dan Pembesian selesai dikerjakan dan sudah di cek oleh pengawas proyek
maka barulah dapat dilaksanakan pekerjaan pengecoran pondasi telapak. Beton yang
digunakan untuk pondasi menggunakan mutu beton K.300.
4. Pemasangan Agkur
Sebelum dilaksakan pengecoran Pilecap dan Kolom Pedestal terlebih dahulu dilakukan
pemasangan angkur diameter 25 cm untuk koneksi konstruksi pembesian kanopi dengan
pondasi beton. Setelah angkur distel sesuai dengan jarak dan jumlah yang sudah ditentukan
barulah dilakukan pengecoran

V. PEKERJAAN KANOPI
1. Pabrikasi Rangka Kanopi

Tahap awal pekerjaan rangka besi kanopi adalah proses pembuatan cetakan rangka atau mal
untuk pembuatan rangka kanopi sesuai dengan gambar pelaksanaan yang telah di setujui.
Setelah itu barulah rangka besi di buat dan dibentuk sesuai dengan cetakan yang menjadi
acuan.

2. Untuk pabrikasi pekerjaan rangka kanopi dilaksakan dilapangan untuk memudahkan


pekerjaan dilapangan. Proses penyambungan rangka kanopi menggunakan metode
pengelasan.

3. Setelah selesai pabrikasi tahap selanjutnya adalah proses erection dengan menggunakan
alat bantu crane untuk memudahkan menempatkan kanopi pada posisi pondasi yang telah
disiapkan.

4. setelah rangka kanopi terpasang selanjutnya adalah proses perapihan dan finishing,
perapihan dan finishing meliputi pekerjaan perapihan sambungan las, pendempulan dan
pengecatan.

5. Pemasangan kaca pennutup kanopi merukan pekerjaan tahap akhir yang dilaksakan.

6. Alat yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah :

- Trafo las, Bar Cutter, Gerinda tangan, Mesin aplas, Kompersor dll

Anda mungkin juga menyukai