Anda di halaman 1dari 44

NAMA : WILDA ELVIANTI

STAMBUK : 03120210188
KELAS : C7
MATAKULIAH : METODE PELAKSANAAN DAN
MANAJEMEN PERALATAN
PENDAHULUAN
Proyek ini merupakan Paket Pekerjaan Pembangunan Gedung Sekolah,
Pelaksanaan Metode dan koordinasi yang tepat dalam pelaksanaan proyek
ini sangat perlu diperhatikan demi tercapainya hasil yang Cepat, tepat,
dan sesuai dengan teknis yang sudah di anjurkan dalam gambar maupun
RKS.
1.1 Perencanaan Lapangan (Site Planning) & Strategi Pelaksanaan di Lapangan

• Sistem Pengaturan perencanaan lapangan disini bertujuan agar :


1.Memudahkan pelaksanaan di lapangan, dalam hal ini tidak mengganggu mobilisasi
Proyek, baik didalam lapangan sendiri maupun mobilisasi yang dilakukan dari luar
lapangan.
2. Menjamin keamanan di dalam Site.
3. Menjamin terpeliharanya kesehatan dan keselamatan kerja dilapangan.
4.Memudahkan pemeriksaan dan penelitian bahan oleh Direksi/konsultan pengawas
dilapangan.
5.Terjaminnya kebersihan lapangan, dalam hal ini supaya tidak mengganggu
prosespelaksanaan di lapangan dan tidak mengganggu pelaksanaan teknis lapangan.
6.Barang-barang atau hal-hal yang tidak diperlukan dilapangan agar di singkirkan dari
lapangan agar tidak mengganggu proses pekerjaan dilapangan.
1.2 Management dan Administrasi Proyek.

• Penanganan pekerjaan proyek ini ditangani oleh tenaga-tenaga


terampil yang sudah berpengalaman dalam proyek-proyek Bangunan
dan Bangunan Penanganan Pemukiman sehingga bila dilihat dari
kualitas maupun keberhasilan pekerjaan akan benar-benar terjamin,
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh semua pihak/terutama dari
pihak.
• Pemilik/owner dalam hal ini yaitu dari pihak kementerian Perumahan
Rakyat. Disamping itu pelaksana-pelaksana lapangan yang dilibatkan
dalam proyek ini merupakan tenaga- tenaga yang profesional dan
sudah berpengalaman di bidangnya dan memiliki produktivitas dalam
melaksanakan proyek ini.
PERSIAPAN
• 2.1Pembuatan Papan Nama Proyek.
• Metode Pelaksanaan
• Pada lokasi proyek dipasang 1 (satu) buah papan nama proyek dari bahan triplek
ukuran 4 ft X 8 ft X 9 mm, dengan tiang dari kayu kaso ukuran 4 X 6 cm. Papan
nama proyek ditempatkan di lokasi yang muda dilihat sesuai dengan persetujuan
direksi/pengawas lapangan. Pekerjaan ini dikerjakan dalam jangka waktu 1 hari
kalender, dengan rincian sebagai berikut:
• Tenaga Kerja:
• Dengan alat alat yang digunakan sepertiGergaji, palu, sendok semen, pacul,
sekop, ember dll.
2.2Pekerjaan Pemasangan Bouwplank
• A.Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
• Pemasangan Bouwplank/Pengukuran dimulai sesudah lokasi
pekerjaan bersih dari semak-semak dan lainnya. Tiang bouwplank
harus terpasang kuat, papan ketam halus dan lurus pada sisi atasnya,
tiap sudut harus siku. Untuk kayu bouwplank tiang kayu digunakan
kayu 5/7 cm dan papan bouwplank bagian atasnya diserut rata dan
bersih agar permukan peil bangunan yang telah ditentukan sama
permukaannya.
• B.Pekerjaan Bowplank
• Sebelum melakukan pekerjaan bouwplank, kegiatan yang harus
dilakukan adalah pengukuran dan bila perlu perataan permukaan
tanah. Tujuan utama dari pengukuran adalah membuat pola
bangunan dalam ukuran yang sesungguhnya sesuai gambar denah
rencana. Hasil dari pengukuran tersebut, harus kita simpan dan
Tujuan pekerjaan bouwplank:
Gambar pekerjaan bowplank
2.3Pembuatan kantor kerja lapangan atau direksi keet, Los Kerja, Gudang dan
Tempat penyimpanan material.

• Fasilitas-fasilitas tersebut di atas disetujui oleh konsultan pengawas


dengan ketentuan yang tertera dalam BOQ yang di tawarkan adapun
ketentuan-ketentuan yang dari pekerjaan ini adalah :

• Luas Kurang lebih 32 M2 ( 4 m X 8 m ) dengan rangka kayu, atap


asbes/seng gelombang, dinding dan pintu serta plafon terbuat dari
triplek, lantai plesteran dan jendela naco seperlunya.
• Peralatan-peralatan keet terdiri dari : meja rapat, meja kursi, meja
kerja biasa, white board dan keperluan lain demi mendukung
pekerjaan proyek ini.
2.4 Penyediaan Air kerja dan Listrik Kerja.

• Air kerja di lapangan menggunakan air sumur pompa di lokasi proyek


atau suply dari luar dan untuk listrik kerja diperoleh dari sambungan
sementara PLN setempat selama pembangunan dengan cadangan
dari generator set (GENSET).
3 PEKERJAAN STRUKTUR

• 3.1 PEKERJAAN TANAH & PONDASI.


• Untuk membuat pondasi diperlukan pekerjaan galian tanah. Pada
umumnya lapisan tanah dipermukaan setebal ± 50 cm adalah lapisan tanah
humus yang sangat labil dan tidak mempunyai daya dukung yang baik. Oleh
karena itu dasar pondasi tidak boleh diletakkan pada lapisan tanah humus
ini. Untuk menjamin kestabilan pondasi dan memperoleh daya dukung
tanah yang cukup besar, maka dasar pondasi harus diletakkan pada
kedalaman lebih dari 50 cm dari permukaan tanah sampai mencapai
lapisan tanah asli yang keras. Lebar galian tanah untuk memasang pondasi
dibuat secukupnya saja asal sudah dapat untuk memasang pondasi, karena
tanah yang sudah terusik sama sekali akan berubah baik sifatnya maupun
kekuatannya.
METODE PELAKSANAAN PONDASI TIANG PANCANG

• 1. Pekerjaan Persiapan

• Dalam tahap ini ada begitu banyak yang perlu disiapkan agar proses pemasangan tiang pancang ke
dalam tanah berjalan lancar. Beberapa di antaranya seperti:

• Memberikan informasi tanggal produksi dan ketinggian di setiap tiang pancang.


• Merencanakan kedalaman tanah untuk setiap titik pemasangan tiang pancang. Pasalnya setiap tanah
memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga pemasangannya perlu disesuaikan dengan data tanah
yang ada.
• Merencanakan urutan pemancangan supaya penggunaan alat menjadi efisien.
• Memastikan titik pancang menggunakan theodolit dan patok.
• Memindahkan tiang pancang ke tempatnya yang telah ditentukan secara hati-hati agar tidak retak dan
rusak.
• Melakukan proses penyambungan tiang pancang apabila diperlukan.
• 2. Pengangkatan

• Proses pengangkatan terbagi menjadi dua yakni tiang pancang dengan


dua tumpuan dan satu tumpuan. Pengangkatan dua tumpuan ialah
memindahkan tiang pancang dari mobil ke tanah dengan mengaitkan
kedua ujungnya ke rantai mobile crane.

• Di sisi lain pengangkatan dengan satu tumpuan ditujukan untuk


melakukan proses pemancangan di tanah. Jadi salah satu ujung tiang
pancang diangkat untuk kemudian dipasang ke mesin pemancangan.
• 3. Pemancangan

• Pemancangan dilakukan dengan mengangkat salah satu ujung tiang pancang untuk
kemudian di pasang ke drop hammer. Jika sudah terpasang maka tiang pancang akan
didirikan di titik-titik yang telah ditentukan.

• Selanjutnya tim yang berada di lapangan akan memastikan apakah tiang pancang sudah
lurus seperti yang diharapkan. Mereka akan mengukurnya dengan alat waterpass. Sebelum
akhirnya pemancangan dimulai, tim lapangan juga akan melekatkan bagian bawah tiang ke
center gate di dasar driving lead dengan klem.

• Tujuannya agar tiang pancang tidak berubah posisi selama proses pemancangan. Jika semua
sudah siap maka proses pemancangan akan dimulai.
• 4. Pengecekan Kualitas

• Proses pemancangan belum berakhir hanya karena tiang pancang sudah tertancap di
tanah. Untuk memastikan ketahanannya, tim lapangan perlu melakukan pengecekan
kualitas atau quality control. Pengecekan mencakup beberapa hal utama yakni:

• Memastikan kondisi fisik tiang tidak retak atau patah.


• Memeriksa lurus atau tidaknya tiang secara periodik selama proses pemancangan.
Jika ada kemiringan yang tidak sesuai standar maka tiang pancang akan dicabut dan
dipasang ulang. Kemiringan yang diperbolehkan maksimal 75 mm.
• Sebelum proses pemancangan berlangsung, tiang pancang sudah terlebih dahulu
diberikan tanda per ? meter untuk mendeteksi penetrasi.
3.2 Pekerjaan Plumbing

• Plumbing adalah semua pekerjaan yang berhubungan dengan


pelaksanaan, pemeliharaan, perawatan instalasi air, baik di
perumahan maupun di gedung.
1. Instalasi Air Bersih

• Instalasi saluran air bersih merupakan perencanaan pembangunan


alur air bersih dari sumber air melalui komponen penyalur dan
penyambungnya ke bak-bak penampungan air maupun kran-kran
yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air dalam kehidupan
sehari-hari.
• 2.Instalasi Air Kotor
Instalasi air kotor adalah Instalasi air bekas atau air buangan yang berasal
dari kegiatan sehari-hari rumah tangga, yaitu semua jenis air buangan
rumah tangga yang berasal dari : kamar mandi, dapur, mencuci, dan lain
sebagainya.
• Umum :
• ❖Air kotor,WC,Urinoir disalurkan ke septictank.
• ❖Air bekas,westafel dan floor drain disalurkan langsung ke saluran
luar.
• ❖Jaringan pembuangan air di dalam gedung dilengkapi dengan pipa
udara (vent).
• ❖Semua pipa baik pipa air bersih maupun air kotor masuk ke shaft
yang disediakan,perletakan pipa-pipa disesuaikan dengan kondisi shaft
sehingga memudahkan pemasangan dan perbaikan bila ada perubahan.
Metode Pelaksanaan:
• ❖Dilantai dasar pipa talang tegak harus diberi bantalan yang kuat.
• ❖Sambungan – sambungan antara pipa PVC diberi solvent
• cement dari kwalitas baik yang disetujui oleh pengawas.
• ❖Bila terjadi pertemuan antara pipa PVC dan pipa ABS atau fitting logam,maka menggunakan
sambungan ulir atau flend dengan fitting antara lain faucet elbow valve socket faufet socket dan
lain –lain dan sambungan tersebut diberi lem khusus.
• ❖Semua ujung pipa atau fitting yang terakhir yang tidak dilanjutkan lagi harus ditutup doop atau
plug dengan bahan material yang sama.
• ❖Pipa – pipa sebelum disambung harus ditest dahulu terhadap kebocoran hal ini dilakukan
sebelum pekerjaan finishing dilaksanakan.
• ❖Pipa PVC untuk saluran air bekas dan air kotor yang
• tertanam di tanah pada saat jarak 3 m harus diberikan pondasi bantalan beton 1 pc + 3 ps + 5
krl,pondasi ini juga dipasang pada bagian sambungan pipa percabangan dan belokan.
• ❖Pipa tegak (riser ) harus diberikan bantalan beton pondasi
• pada bagian pertemuan antara pipa tegak dan datar dilantai dasar.
.
3 Pekerjaan Pembuatan Septik Tank

• Metode Pelaksanaan :
• ❖Buat ukuran septic tank dengan memperkirakan kapasitas penghuni rumah
• ❖Ukuran pipa pembuangan dari WC harus berukuran besar, yaitu 4 inchi, jangan banyak belokan atau memakai elbow, agar kotoran mengalir
dengan lancar bebas hambatan.
• ❖Pipa pembuangan harus memiliki kemiringan yang cukup, sehingga kotoran cepat mengalir ke septic tank ketika di dorong oleh air siraman.
• ❖Sediakan saluran udara agar tidak “meledak”, dan saluran pembuangan air melimpah pada ruang resapan septic tank, sehingga jika cairan atau
air resapan penuh dapat mengalir keluar mengurangi tekanan udara yang tersumbat.
• ❖Buat galian tanah sedalam 1,5 meter, lebar 1,3 meter, dan panjang 2,2 meter. Tanah galian dibuang disekitar lubang terlebih dahulu, atau jika
tidak memadai tempatnya, dapat dibuang ditempat lain. Galian harus tegak lurus sehingga memudahkan ketika memasang dinding batu bata.
• ❖Pasang bagian dasar dengan pasangan satu bata, beri alas dengan nat adukan semen dan pasir. Pasangan berikutnya adalah pola setengah
bata sebagaimana memasang dinding rumah. Dinding dan lantai septic tank sebaiknya diplester kecuali pada ruangan resapan.
• ❖Jika pemasangan batu bata telah selesai, sisakan sekitar 12 cm dari permukaan tanah untuk cor beton.
• ❖Siapkan besi behel 8 mm sebanyak 5 batang, potong menjadi seukuran lebar dan panjang septic tank, bariskan dan susun dengan jarak 10 cm,
kemudian diikat dengan kawat.
• ❖Siapkan papan pada bagian atas pasangan bata, letakkan anyaman besi tadi, tutup sisi luar dengan papan setebal 10 cm.
• ❖Lakukan pengecoran dengan menggunakan semen, pasir, dan koral. Perbandingan 1 : 2 : 3. Ketebalan coran maksimal adalah 10 cm. Beri
lubang pada bagian atas ruang limbah cair dan pasang dengan tutup yang terbuat dari pipa PVC
• ❖Tahap berikutnya adalah menyambung semua pipa pembuangan limbah padat dari kloset ke septic tank. Timbun dengan tanah.
• ❖Usahakan letak kloset harus lebih tinggi dari septic tank, agar kotoran dapat dengan mudah masuk ke dalam septic tank.
B. PEKERJAAN DINDING & RANGKA BANGUNAN.
Pekerjaan Pembesian.
• Pekerjaan pembesian ini dibuat untuk pekerjaan pondasi tapak, sloof,
kolom, balok, plat lantai, ringbalk dan tangga beton serta beton
bertulang yang lainnya, pemotongan dan pembentukan dilakukan
berdasarkan table bar-bending, pembengkokan dilakukan sesuai
dengan syarat-syarat PBI 71. Contoh besi yang digunakan sebelumnya
akan disampaikan kepada pemberi tugas untuk dimintakan
persetujuannya.

• Material yang digunakan

• Untuk besi beton dengan diameter < 10 mm, U-24


• Untuk besi beton dengan diameter < s/d 12 mm, U-32
• Untuk besi beton dengan diameter > 13 mm ( Ulir ), U-39
.Pekerjaan Pasangan Dinding ½ Bata Merah.
Metode Pekerjaan pemasangan.
• Pekerjaan bata ini dimulai setelah pekerjaan beton struktur selesai dilakukan. Sebelum
melakukan pekerjaan lokasi harus di bersihkan dari kotoran-kotoran maka akan dimulai
pekerjaan.
• Langkah-langkah :
• Marking center Line Pasangan bata di setiap ruangan/ lantai beton (Marking Awal).
• Marking pasangan bata setebal pasangan bata.
• Buat marking pinjaman sejauh 50 cm, tergantung dari sistem markingan dari pasangan bata 2
sisi.
• Pasang profil kayu atau besi untuk acuan kedua sisi pasangan bata yang akan di pasang
kemudian cek verticality kayu dengan pondulum (unting-unting).
• Pasang Benang secara horizontal dari acuan ke acuan untuk setiap 2 lapis bata.
• Pasangan tulangan untuk kolom praktis setiap 12 m2 atau
Gambar pemasangan batu merah
• Rendam bata dalam air.
• Adukan mortar (adukan) untuk pasangan bata dengan komposisi
• :umum ( 1 Pc : 5 Pasir ), Trassram ( 1 Pc : 3 Pasir ).
• Mortar awal berfungsi sebagai perataan awal.
• Pasangan Bata lapis pertama. Cek posisi pasangan terhadap marking, jika
sesuai dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya sesuai benang acuan sesuai
ketinggian 1 m, tebal spesi pada pasangan di usahakan 1 – 1.5 cm
(tergantung gradasi pasir).
• Lanjutkan pemasangan setiap tinggi 1 meter.
• Untuk pasangan bata yang bertemu dengan kolom struktur, apabila
ketinggian bata sudah mencapai 1.6 m dipasang angkur dari kolom
kepasangan bata (2 buah dengan jarak vertikal 500mm).
• Pada pertemuan pasangan bata dengan balok struktur biasanya diatasnya
di pasang steyroform guna menghindari retak akibat lendutan struktur.
II.PEKERJAAN ARSITEKTUR

• A.Pekerjaan Lantai
1.PPekerjaan lantai yang akan di laksanakan adalah sebagi berikut :
• Pekerjaan Lantai Rabat Beton 1 : 3 : 5.
• Lantai Rabat Beton 1 : 3 : 5
• Lantai beton tumbuk 1 : 3 : 5dengantebal 5 cm
• Permukaan harus rata sebelum di gunakan floor hardner
• Floor hardner digunakan durafax – grace atau setara.
• Tata cara penggunaannya sesuai brosur untuk itu.pekerjaan Rabat Beton Lantai
Tebal 5 cm. Lingkup pekerjaan.
2.Pekerjaan Urugan Pasir di bawah lantai
• Sebelum pemasangan keramik lantai terlebih dahulu di pasang urugan pasir yang
berfungsi menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban, dengan
ketebalan 5-10 cm.
• Pada permukaan urugan tanah diberi urugan pasir padat setebal 5-10 cm.
• Pasir diratakan dengan menggunakan alat pemadat dan selalu dikontrolketebalan
dari pasir tersebut.
• Pasir dibasahi dengan air agar pasir benar-benar padat dan rata.
3.Pekerjaan Urugan Tanah di Bawah Lantai
• Sebelum pemasangan keramik lantai terlebih dahulu di pasang urugan tanah yang
berfungsi menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban,dengan
ketebalan yang relatif.
• Pada permukaan tanah asli diberi urugan tanah padat.
• Tanah diratakan dan di padatkan dengan menggunakan alat pemadat dan selalu
dikontrol ketebalan dari tanah tersebut.
• Tanah kemudian dibasahi dengan air agar pasir benar-benar padat dan rata.
4.Pekerjaan Lantai Keramik 40 X 40
• Tahap-tahap pekerjaan lantai keramik 40 X 40 sebagai berikut:
• Lantai dasarnya dibersihkan dari debu/kotoran dan disiram terlebih dahulu sebelum ditebar
adukan pasangan keramik.
• Rendam terlebih dulu keramik di dalam air sampai jenuh sebelum dipasang.
• Buat adukan untuk pasangan keramik.
• Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.
• Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang sudah
ditebar dengan dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai
lainnya dengan acuan kepalaan pasangankeramik yang telah dibuat.
• Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapatkan
permukaan lantai keramik yang rata.
• Cek kerataan permukaan dengan menggunakan waterpass.
• Setelah pemasangan lantai keramik selesai, biarkan beberapa saat untukmengeluarkan udara
yang ada dalam adukan pasngan lantai keramik
• Selanjutnya di lanjutkan dengan pekerjaan finishing.
• Dan terakhir adalah pekerjaan pembersihan lantai keramik dari kotoran.
• 7.Pekerjaan Keramik 20 X 20 untuk kamar mandi
• Tahap-tahap pekerjaan lantai keramik 20 x 20 untuk kamar mandi sebagai berikut :
• Lantai dasarnya dibersihkan dari debu/kotoran dan disiram terlebih dahulu sebelum
ditebar adukan pasangan keramik.
• Rendam terlebih dulu keramik di dalam air sampai jenuh sebelum dipasang.
• Buat adukan untuk pasangan keramik.
• Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.
• Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang sudah
ditebar dengan dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai
lainnya dengan acuan kepalaan pasangankeramik yang telah dibuat.
• Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapatkan
permukaan lantai keramik yang rata.
• Cek kerataan permukaan dengan menggunakan waterpass.
• Setelah pemasangan lantai keramik selesai, biarkan beberapa saat untukmengeluarkan
udara yang ada dalam adukan pasngan lantai keramik
• Selanjutnya di lanjutkan dengan pekerjaan finishing.
• Dan terakhir adalah pekerjaan pembersihan lantai keramik dari kotoran.
4.Pekerjaan Plafon dan Atap
Langkah kerja.
• Pelaksanaan pekerjaan plafond dilaksanakan setelah dudukan untuk alat
penggantung/pengait rangka plafond telah selesai dikerjakan dan tertutup dengan
atap atau dak beton.
• Pemasangan rangka plafond ditimbang rata air untuk mendapatkan permukaan
plafond yang rata air.
• Konstruksi rangka plafond dalam satu ruang telah selesai dilaksanakan baru penutup
atau lembaran plafond dapat dipasangkan
• Jarak antara paku atau sekrup minimal 10 mm dan maksimal 16 meter.
• Sambungan antara lembar plafond yang terpasang serapat mungkin lalu dilapisi
dengan base bond dan paper tape dari produk yang sama dengan plafond.
• Pemasangan list plafond dipasang pada setiap permukaan antara dinding dan
plafond dengan cara pemasangan menggunakan paku atau sekrup.
4.Pekerjaan Kuda- kuda

• a.Pembuatan dan pengajuan shop drawing pekerjaan konstruksi kuda-kuda bajaringan, reng, dan kaso.
• 1.Approval material yang akan digunakan.
• 2.Persiapan lahan kerja.
• 3.Persiapan material kerja : konstruksi baja ringan kaso, reng, dynabolt, sekrup, dll.
• 4.Persiapan alat kerja : mesin gerinda, scaffolding, waterpass, meteran, selang air,bor listrik, cutting well, benang,
dll.

• b.Pengangkatan dan pemasangan kuda-kuda


• 1.Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak mengakibatkan kerusakan pada rangkaian kuda-kuda yang
telah selesai dirakit.
• 2.Memasang kuda-kuda sesuai dengan nomornya di atas ring balok atau wall-plate,berdasarkan gambar kerja.
• 3.Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan dan kiri kuda-kuda dapat ditentukan
dengan acuan posisi saat pekerja melihat kuda- kuda
• 4.Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ring balok menggunakan benang dan lot (unting-
unting).
• 5.Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan menambahkan balok penopang
sementara, agar posisi kuda-kuda tidak berubah.
• 6.Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as (maksimum 1,2 meter).
• 7.Memasang nok atap
Gambar Kuda Kuda
B.PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA
a. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

1.1Pekerjaan Daun Pintu Panel Kayu


Metode pengerjaan
• Meliputi semua pekerjaan seperti memasang, memahat, menyetel,
membuat lidah-lidah, spony dan lain-lain pekerjaan yang diperlukan
untuk menyambung kayu dengan baik.
• Menyediakan plat-plat logam, sekrup-sekrup, paku-paku, dan lain-lain
untuk keperluan pelaksanaan.
• Pekerjaan kayu di proyek ini adalah penyediaan bahan pembuatan
dan pemasangan untuk, kusen lengkap dengan pintunya untuk
ruangan- ruangan yang sesuai dengan gambar kerja.
Bahan-bahan
• Bahan kayu kelas II dan kayu kelas I
• Rangka kayu dengan kualitas baik
• Pintu panil julusi kayu Kayu kanfer dengan rangka tepi kayu kanfer,
melamin.
• Menggunakan list kayu setebal 1cm mengelilingi seluruh ketebalan
pintu, dengan finishing cat.
• Semua permukaan daun pintu panil difinishing cat.
5.PEKERJAAN PELESTERAN
a.Pekerjaan Plesteran Dinding 1 PC : 4 Ps, tebal 15 mm
• Setelah pekerjaan pasangan bata telah selesai dan telah di cek kebenarannya maka
pekerjaan dilanjutkan dengan pekerjaan plesteran. Pekerjaan dilaksanakan pada saat
pasangan bata berumur minimal 3 hari. Tahapan pekerjaan :
• Siram permukaan bata sampai dengan permukaan jenuh.
• Buat kepalaan dan cek sudutan/kesikuan dari dinding serta posisinya.
• Buat kamprotan tipis setebal 0,5 – 1 cm untuk menghindari penyusutan yang
berlebihan.
• Plesteran dilakukan setelah pasangan bata berumur 3 hari.
• Setelah plesteran setengah kering (1/2 Matang) di ratakan denganjidar aluminium
(pemakaian roskam sebaiknya di hindari).
• Lakukan pengecekan kembali setelah selesai di plester.
• Plesteran harus di siram sebanyak 2 kali sehari dalam satu minggu, hal ini untuk
menghindari retak rambut pada dinding bata sebelum berlanjut pada tahap acian.
6.PEKERJAAN PENGECATAN
• a.Pekerjaan Cat Tembok
• Pekerjaan pengecatan dilakukan apabila permukaan acian pada dinding tidak basah lagi
akibat penguapan air dari pasngan dinding.
• Tahapan pelaksanaan pengecatan dilaksanakan sebagai berikut :
• Permukaan dinding dibersihkan dari debu dan kotoran menggunakan kainkasa.
• Permukaan dinding dihaluskan dengan menggunakan amplas.
• Permukaan dinding ditutup dengan menggunakan plamir.
• Permukaan plamir dihaluskan dengan amplas sehingga pori-pori tembok terisidengan baik.
• Untuk pengecatan bahan besi, terlebih dahulu permukaannya dibersihkan dengan amplas.
• Cat dasar diberi pada permukaan tembok dan besi dengan satu lapis, danpermukaanya
dihaluskan dengan amplas.
• Cat tembok atau cat besi diberi pada permukaan tembok atau besi sehingga
permukaannya terlihat rata dan halus.
b.Pekerjaan Cat Plafond
• Cara mengecat plafond sama dengan pengecatan pada tembok. Jenis cat yang
digunakan adalah cat tembok. Hanya bedanya adalah plafond terletak di bagian
atas dalam posisi mendatar, sehingga diperlukan cara khusus dalam pengecatan
plafond.
Pelaksanaan pekerjaan pengecatan plafond
• Pastikan permukaan plafond sudah dalam keadaan rata.
• Proteksi area kerja dengan plastik terutama pada bagian lantai dan pintu
pintu/jendela untuk menghindari tumpahan cat.
• Permukaan plafond dibersihkan dahulu dari debu dan kotoran dengan amplas.
• Kemudian permukaan plafond diberi lapisan dasar sealer ( untuk pengikatcat).
• Setelah diberi lapisan sealer, dilakukan pengecatan finish untuk
permukaaanplafond minimal 2 (dua) lapis dengan menggunakan jenis cat
emultion.
• Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya telah kering.
III.PEKERJAAN MEP
A.PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
• Instalasi listrik dipasang sesuai dengan gambar wiring pada gambar
kerja, kabel ditarik pada sparing yang telah tersedia sesuai dengan
data kabel pada gambar.
• Sambungan kabel dilakukan pada pertemuan sudut pada bangunan
atau pada titik-titik sambungan kabel pada kabel penerangan luar.
Untuk sambungan pada kabel tanam diberi paku skun dan dibungkus
dengan sealant ex 3M, sedangkan pada bangunan ditutup dengan
isolatip yang tahan panas.Penempatan panel, stop kontak, saklar,
meter Kwh, titik lampu dipasang dengan kuat sesuai gambar kerja.
• Test commissioning dilakukan dengan test nyala, baik untuk lampu
penerang dalam bangunan maupun pada penerangan jalan.
B. Pekerjaan Pembuatan Septik Tank Lengkap dengan Resapan
Metode Pelaksanaan:
1.Buat ukuran septic tank dengan memperkirakan kapasitas penghuni
rumah
2.Ukuran pipa pembuangan dari WC harus berukuran besar, yaitu 4
inchi, jangan banyak belokan atau memakai elbow, agar kotoran
mengalir dengan lancar bebas hambatan.
3.Pipa pembuangan harus memiliki kemiringan yang cukup, sehingga
kotoran cepat mengalir ke septic tank ketika di dorong oleh air siraman.
4.Sediakan saluran udara agar tidak “meledak”, dan saluran
pembuangan air melimpah pada ruang resapan septic tank, sehingga
jika cairan atau air resapan penuh dapat mengalir keluar mengurangi
tekanan udara yang tersumbat.
• 5.Buat galian tanah sedalam 1,5 meter, lebar 1,3 meter, dan panjang
2,2 meter. Tanah galian dibuang disekitar lubang terlebih dahulu, atau
jika tidak memadai tempatnya, dapat dibuang ditempat lain. Galian
harus tegak lurus sehingga memudahkan ketika memasang dinding
batu bata.
• 6.Pasang bagian dasar dengan pasangan satu bata, beri alas dengan
nat adukan semen dan pasir. Pasangan berikutnya adalah pola
setengah bata sebagaimana memasang dinding rumah. Dinding
dan lantai septic tank sebaiknya diplester kecuali pada ruangan
resapan.
• 7.Jika pemasangan batu bata telah selesai, sisakan sekitar 12 cm dari
permukaan tanah untuk cor beton.
8. Siapkan besi behel 8 mm sebanyak 5 batang, potong menjadi
seukuran lebar dan panjang septic tank, bariskan dan susun dengan
jarak 10 cm, kemudian diikat dengan kawat.
9. Siapkan papan pada bagian atas pasangan bata, letakkan anyaman
besi tadi, tutup sisi luar dengan papan setebal 10 cm.
10. Lakukan pengecoran dengan menggunakan semen, pasir, dan koral.
Perbandingan 1 : 2 : 3. Ketebalan coran maksimal adalah 10 cm. Beri
lubang pada bagian atas ruang limbah cair dan pasang dengan tutup
yang terbuat dari pipa PVC
11. Tahap berikutnya adalah menyambung semua pipa pembuangan
limbah padat dari kloset ke septic tank. Timbun dengan tanah.
12. Usahakan letak kloset harus lebih tinggi dari septic tank, agar
kotoran dapat dengan mudah masuk ke dalam septic tank.

Anda mungkin juga menyukai