Anda di halaman 1dari 18

METODE KERJA

PEKERJAAN BOX CULVERT

PROYEK PENGGANTIAN DAN/ATAU DIPLIKASI JEMBATAN CALLENDER


HAMILTON DI PULAU JAWA

JEMBATAN CILUTUNG

Status
No. Tanggal Deskripsi Originator* Approved**
(Revisi / Approved)

Rev.0 19/10/2022 For Approval

25/10/2022 For Approval

26/10/2022 For Approval

27/01/2023 For Approval

31/01/2023 For Approval

* PT Bumi Karsa

** PT Bukaka Teknik Utama Tbk

AIS.SK-118

You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)
METODE KERJA BOX CULVERT
CILUTUNG
1. Umum
• Metode ini berfungsi untuk memandu para pekerja mengenai metode kerja Box Culvert in
Situ.

2. Referensi
• Gambar : Shop Drawing
• Spesifikasi :
a. Box Culver in Situ
• Metode Dasar :
a. Spesifikasi dokumen kontrak harus sesuai dengan keingan Pemberi Tugas/ Pengawas.
Semua Pekerjaan Beton Bertulang harus dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi “
Pekerjaan Beton Bertulang “ dan SNI 2847 – 2019
b. Kekuatan betonyang di rencanakan yaitu Fc’30 Mpa untuk umum dan fc’10 Mpa untuk
lantai kerja.

3. Maksud dan Tujuan


Metode ini diharapkan dapat memenuhi standarisasi Pekerjaan Box Culver in Siitu yang telah
ditetapkan.

4. Tanggung Jawab
• Manajer Proyek bertanggung jawab untuk memastikan kualitas pekerjaan beton bertulang
memenuhi persyaratan proyek.
• Site Engineer bertanggung jawab untuk memeriksa pekerjaan, melakukan inspeksi dengan
Perwakilan Klien dan melengkapi daftar periksa terkait.
• Surveyor bertanggung jawab untuk melengkapi Daftar Periksa Dimensi srta titik – titik box
culvert.
• Quality Control mengecek implementasi metode yang dikerjakan, apakah sudah sesuai atau
belum.

5. Prosedur Kerja
1) Persiapan
• Sebelum pekerjaan pengalian rencana box culvert, siapkan form record yang bentuk dan
isinya sudah disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
• Saat pengalian tanah untuk box culvert, hal-hal yang perlu dicatat di dalam form record
minimal :
a. Elevasi atas dan dasar box culvert serta elevasi air tanah.
b. Proses ini di lakukan karena masih ada sisa-sisa tanah yang belum diangkat dari
kedalaman elevasi rencana yang telah direncanakan. Proses ini menggunakan alat
excavator dan juga teodolit.
• Sebelum pekerjaan dimulai, konfigurasi alat maupun metode pelaksanaan harus sudah
disetujui oleh Konsultan MK.
2) Pembersihan Lahan
• Proses ini dilakukan karena mengingat adanya aliran sungai yang melewati lokasi Pekerjaan
Box Culvert. Dikarenakan al tersebut maka dibuat penghalang sementara ( Kisdam ) dengan
menggunakan cerucuk bambu dan karung yang berisi pasir (sandbag) yang disusun sesuai
elevasi rencana. Penghalang ini diletakkan disalah satu box culvert dan area kerja.
• Setelah bagian area tersebut telah ditutup maka dilakukan pengurasan air di bagian tersebut,
jika masih tersisa genangan air, deatering dilakukan dengan mengunakan excavator atau
alkon air.

3) Pekerjaan Lapis Pasir Dasar


• Awal proses ini pertama diadakan bekisting agar pada saat proses pengerjaan lapisan pasir
dasar tersebut dapat memenuhi ukuran dan bentuk rencana setebal 10 cm, Selanjutnya yaitu
excavator akan mengambil pasir dan akan diletakkan di bagian yang telah disiapkan untuk
dijadikan lapis pasir dasar.
• Pasir akan disiram dengan air sampai kondisi pasir jenuh untuk mendapatkan hasil yang baik,
air yang meresap ke bawah akan membangkitkan daya hisap pada lapisan tanah. Proses ini
mengunakan alat excavator dan tenaga pekerja.

4) Pekerjaan Lantai Kerja


• Setelah selesai pengerjaan lapisan pasir dasar maka dilanjutkan dengan pengecoran lantai
kerja.
• Pengecoran dilakukan menggunakan ready mix Fc’10 MPa,.
• Agregat beton dituangkan ke mal yang telah disediakan dikarenakan pencampuran beton
dilakukan di bagian atas.
• Ratakan menggunakan cetokan atau lembaran papan yang sudah dimodifikasi agar mudah
melakukan perataan.

5) Pekerjaan Box Culvert


• Pekerjaan pertama yaitu para pekerja akan merakit tulangan-tulangan yang akan dipakai di
bagian struktur box culvert ini sesuai dengan perencanaan. Pembentukan sudut-sudut
tulangan dilakukan dengan cara manual di mal yang sudah disiapkan.
• Setelah itu pekerjaan penulangan ini dilakukan dalam beberapa fase. Fase pertama yaitu
penulangan bagian dasar dan dinding box culvert. Pemasangan tulangan harus sesuai dengan
jumlah dan jarak yang ditentukan dalam gambar rencana. Tulangan akan diikat dengan
bendrat. Tulangan harus ditempatkan dengan teliti pada posisi sesuai dengan rencana, dan
juga harus dijaga jarak antara tulangan dengan tulangan, jarak antara tulangan dengan
bekisting untuk mendapatkan tebal selimut beton yang direncanakan.
• Setelah proses penulangan bagian dasar dan dinding box culvert telah selesai dikerjakan maka
dilanjutkan dengan pembuatan bekisting agar selimut beton yang direncanakan dapat
terpenuhi setelah itu dilakukan pengecoran bagian dasar box culvert.
• Proses pengecoran dilakukan dengan meng-gunakan truk pengaduk beton atau concrete
mixer truck dengan mutu beton yang direncana-kan yaitu fc´30 Mpa.
• Setelah itu pengecoran pertama bagian box Culvert siap dilakukan. Adukan beton akan
disalurkan dari truk pengaduk menuju ke bagian pengecoran. Segera setelah beton dituangkan
di area pengecoran, adukan agregat beton harus segera dipadatkan.
• Pembongkaran bekisting dapat dilakukan jika umur beton sudah mencapai 28 hari atau sudah
mencapai mutu yang sudah disepakti oleh pihak MK dan kontraktor.
• Pengecoran selanjutnya dilakukan jika umur beton sudah memenuhi. Setelah umur beton
bagian bawah box culvert telah mencapai maka dilanjutkan dengan pengecoran bagian
dinding.
• Bekisting akan dipasang dengan ukuran dan sesuai dengan gambar rencana agar selimut beton
yang direncanakan dapat memenuhi.
• Agregat beton akan disalurkan melalui alat concrete pump truck, setelah agregat dituangkan
segera dilakukan proses pemadatan menggunakan alat concrete vibrator.
• Pembongkaran bekisting ini dapat dilakukan jika umur beton sudah memenuhi. Jika bekisting
sudah dibongkar maka pekerjaan selanjutnya dapat dikerjakan.
• Selanjutnya penulangan bagian atas box culvert. Tulangan akan di pasang sesuai dengan
dengan teliti dan di ikat dengan kawat bendrat, jarak antar tulangan harus diperhatikan sesuai
gambar rencana.
• Setelah penulangan dan bekisting selesai dikerjakan maka pengecoran bagian badan atas
dapat dikerjakan.
• Proses pengecoran bagian ini sama dengan proses pengecoran bagian badan atas box culvert
menggunakan alat yang sama yaitu concrete cump truck dan self-loading concrete mixer
sebagai alat untuk mencampur adukan agregat beton. Dengan kekuatan beton rencana yaitu
fc´30 Mpa. Kebersihan pada saat pengecoran juga harus selalu di teliti.
• Selama pengecoran perlu diperiksa secara kontinu bekisting yang menjadi acuan maupun
perancah untuk memastikan tidak ada kebocoran, bekisting pecah atau bekisting roboh akibat
tidak kokohnya bekisting dimaksud.
• Petugas vibrator melaksanakan tugasnya secara kontinu pada beton yang dicorkan sesuai
prosedur pemadatan beton, ini dimaksudkan agar beton benar-benar padat, dan tidak terjadi
keropos.
• Setelah selesai pengecoran, beton dirawat dengan menggunakan air sebagai pelembabnya,
baik disiramkan maupun diberi goni basah. Bekisting dapat dibongkar setelah umur beton
memenuhi spesifikasi teknik.
• Proses selanjutnya adalah pembongkaran bekisting. Pembongkaran bekisting ini dapat
dilakukan jika umur beton rencana sudah memenuhi. Selanjutnya pembongkaran bekisting,
pembongkaran bekisting dapat dilakukan jika umur beton sudah mencapai 28 hari atau sudah
mencapai mutu yang sudah disepakti oleh pihak MK dan kontraktor.
10) Pembuatan As Built Drawing
• Segera setelah pekerjaan selesai Kontraktor harus membuat “ As Built Drawing “dari letak Box
Culvert dan dibandingkan dengan letak titik Box Culvert rencana.
• Apabila dalam pelaksanaan terjadi penyimpangan pelaksanaan di luar toleransi yang diberikan
Konsultan Perencana maka Kontraktor wajib mengganti titik Box Culvert yang dianggap gagal
tersebut

6. Quality
a. Uji kuat tekan beton adalah upaya mendapatkan nilai estimasi kuat tekan beton pada struktur
eksisting, dengan cara melakukan tekanan pada sampel beton dari struktur yang sudah
dilaksanakan. Penggunaan beton lebih dari 20m³ maka di ambil 9 sampel untuk umur 7, 14 dan
28 hari . Kurang dari 20 hanya di ambil 6 sampel untuk umur 7 dan 28 hari.
7. K3
• Pekerjaan Box Culvert harus dilakukan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
• Semua staf yang relevan harus mengetahui dan mematuhi peraturan kesehatan, keselamatan dan
lingkungan umum yang relevan dengan pekerjaan Box Culvert
• Sebelum memulai pekerjaan, lokasi, peralatan dan perkakas listrik harus diperiksa dan dipastikan
layak digunakan oleh Manajer HSE atau Petugas Keselamatan K3.
• Izin untuk bekerja harus sudah ada sebelum memulai pekerjaan dan tetap di tempatnya selama
pekerjaan berlangsung.
LAMPIRAN
Pekerjaan Box Culvert
Alat
1. Alat ukur Total Station dan waterpass
2. Bekisting
3. Conrete Pump
4. Concrete Vibrator
5. Peralatan Pendukung
6. Excavator
7. Sandbag
8. Cerucuk Bambu

Bahan & Material


1. Beton fc 30 Mpa
2. Baja Tulangan Ulir ( D22,D19,D13 )
3. Kawat Bendrat
4. Beton Decking
Metode Pelaksanaan
Penutupan Irigasi ( Kisdam )

Menyusun Sandbag dan Cerucuk Bambu Pada lokasi yang telah


ditentukan

Melakukan proses Dewatering


Metode Pelaksanaan

Proses Pengerjaan Lapis Pasir Dasar Pengerjaan Lantai Kerja

Pengerjaan Bekisting Pengerjaan Pembesiaan

Pengerjaan Pengecoran Pengerjaan Pembongkaran Bekisting dan


Perawatan Beton
Flowchart
Detail Metode
Lokasi Pekerjaan
Detail Metode
Penutupan Irigasi 1

Saluran Dewatering
Irigasi

Keterangan :
Kisdam : Lokasi Pemasangan cerucuk dan sandbag
: Area Kerja 1
Detail Metode
Penutupan Irigasi 2

Dewatering
Saluran
Irigasi

Keterangan :
Kisdam : Lokasi Pemasangan cerucuk dan sandbag
: Area Kerja 2
Detail Metode
Tahapan Pekerjaan Box Culvert

3 3 3

2
1

Keterangan :
1 : Pekerjaan Lantai kerja ( LC )
2 : Pekerjaan Pembesian & Bekisting Bawah Box Culvert
3 : Pekerjaan Pembesian & Bekisting Badan Box Culvert
4 : Pekerjaan Pembesian & Bekisting atas Box Culvert
Spesifikasi Alat
DATA TEKNIS :
1. Nama 1 : Total Station
2. Merk : Nikon
3. Nomor Seri/Type : DTM -322 + Dual
Dual Face / 882720
4. Magnification : 30x
5. Circular Level 1 : 30’/2 mm
6. Circular Level 2 : 10’/2 mm
7. Vertical Angle Accuracy : 2”
8. Horizontal Angle Accuracy : 2”
9. Perpendicularity of Cross-hair : Checked
10. Measurement Distance : ± 3+2 ppm
11. Optical Plummet : 0.5 m

DATA TEKNIS :
1. Nama : Auto Level
2. Merk : TOPCON
3. Nomor Seri/Type : ATB-4A/WP093376
4. Magnification : 24x
5. Circular level : 10’/2 mm
6. 1km Doule Run : ± 2.0 mm
7. Compensator Range : ± 15’
8. Perpendicularity of Cross-hair : Fix
Spesifikasi Alat

DATA TEKNIS :
1. Nama : Truck Mixer
2. Merk : SANY
3. Nomor Seri/Type : SANY SY310C-8
4. Berat Kotor : 38500 Kg
5. Dimensi ( P*L*T ) : 9450 x 2500 x 3985 mm
6. Basis Roda : 3720+ 1350 mm
7. Diamter Putaran Minimal : 18 m
8. Konsumsi Bahan Bakar : ≤ 42 L/100Km
9. Kapasitas Pencampuran : 10 M3
10. Kecepatan Pengisian : ≥ 8 M3/min
11. Kecepatan Buangan : ≥ 5 M3/min
12. Kapasitas Tangki Air : 450 L
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai