Anda di halaman 1dari 9

TUGAS CPMK 1 (2)

STUDIO PERANCANGAN 2

Oleh:

ABDUL MU’ID

(41118320079)

Dosen

Hamonangan Girsang, Ir., ST., MT., IPM

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK

SIPIL UNIVERSITAS MERCU BUANA

2022
SPEKSIFIKASI TEKNIK PELAKSANAAN

KONSTRUKSI SALURAN AIR

I. Pekerjaan Persiapan

Lingkup Pekerjaan

a. Pembersihan Lokasi

a. Lapangan harus dibersihkan dari semak-semak, dan sisa-sisa


bongkaran/sampah dan lain-lain.

b. Pohon-pohon kayu yang menggangu kelancaran harus


ditebang, dan hasil penebangannya dibuamg sesuai tempat yang
ditentukan Direksi.

b. Pemasangan Pagar seng

Pada tahapan pekerjaan ini dilakukan pemasangan pagar temporary


sebagai pengaman lokasi kerja. Tinggi pagar akan disesuaikan
dengan yang tertera Digambar atau petunjuk pengawas dan Owner.

c. Pegukuran dan pemasangan bouwplank

a. Sebelum pengukuran dimulai, Penyedia Jasa harus memasang


patok-patok ukur dari kayu ukuran 5 x 7 cm, patok-patok
tersebut harus dipasang menonjol di permukaan tanah ± 30 cm
dan dipasang tiap 20 m di atas saluran dan dipasang kokoh.

b. Semua pekerjaan pengukuran dan pematokan yang bertalian


dengan pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Pelaksana
dilaksanakan dengan alat ukur yang baik atau sesuai kebutuhan
seperti : Theodolit, Water Pas dan Roll Meter.

c. Pelaksana harus mengerjakan pengukuran dan pematokan


untuk menentukan kedudukan dan peil dasar konstruksi sesuai
dangan gambar rencana. Pelaksanaan ini harus seluruhnya telah
di setujui oleh Direksi sebelum memulai pekerjaan sebelumnya.
d. Bouwplank harus dipasang tiap 25 m diatas saluran dan dibuat
dari kayu ukuran 5 x 7 x 100 cm dipasang kokoh. Selama
pekerjaan saluran masih berlangsung patok-patok ukur dan
Bouwplank harus tetap kedudukannya dan tidak berubah
sampai pelaksanaan pekerjaan selesai.

e. Selama pekerjaan saluran masih berlangsung patok-patok ukur


dan bouwplank harus tetap kedudukannya dan tidak berubah
sampai pelaksanaan pekerjaan selesai

d. Pemasangan papan proyek

Pelaksana harus memasang papan nama kegiatan pada lokasi


kegiatan dengan ukuran dan panjang lebar 80 x120 cm2 sebagai
papan nama pemberitahuan yang berisikan informasi pekerjaan
yang akan dilaksanakan, pembiayaan, jangka waktu pelaksanaan,
nama Konsultan pengawas dan Kontaktor pelaksanaan. Papan
nama kegiatan ini dipasang sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai
dan seluruh biaya yang timbul manjadi beban dan kewajiban
Pelaksana.

II. Pekerjaan Galian

Lingkup Pekerjaan

a. Pek. Galian tanah

b. Pek. Urugan kembali

a. Syarat Pelaksanaan

a. Pekerjaan galian tanah dilaksanakan setelah mendapatkan


ukuran-ukuran yang tepat dan pasti dari hasil pengukuran dan
pemasangan bouwplank, tanah hasil galian ditimbun tidak
terlalu dekat dengan lubang galian supaya tanah galian tidak
longsor kembali ke lubang galian.
b. Kedalaman galian tanah disesu aikan dengan ukuran yang ada
pada gambar bestek .

c. Material hasil galian harus segera disingkirkan dari lokasi


pekerjaan, agar tidak menghambat lalulintas.

d. Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan maka galian tanah


tersebut harus diurug dan di padatkan kembali selevel
permukaan tanah semula.

III. Pekerjaan Baja Tulangan

Seluruh pekerjaan tulangan yang dilaksanakan menurut spesifikasi ini dan


seluruh maksud yang bertalian yang mungkin ditentukan oleh Direksi.
Harus terdiri dari bahan-bahan yang diperinci disini. Syarat-syarat dan
ketentuan yang dinyatakan disini akan berlaku untuk semua pekerjaan
tulangan, kecuali ada ketentuan lain dari Direksi untuk pekerjaan tertentu.
Besi yang dipakai adalah baja tulangan dengan diameter sesuai dengan
yang diisyaratkan, ada pada gambar perencanaan. Untuk mendapatkan
jaminan akan kualitas besi yang diminta, Kontraktor diwajibkan untuk
memperlihatkan data katalog tentang sertifikasi besi tulangan yang
didapatkan dari supplier. Pemakaian besi dari pabrikasi Krakatau Steel
dengan mutu sebagai berikut :

1. Besi ulir tegangan leleh ≥ 4500 kg/cm2, tegangan tarik ≥ 5000


kg/cm2

2. Besi polos tegangan leleh ≥ 3200 kg/cm2, tegangan tarik ≥ 2780


kg/cm2

Syarat Pelaksanaan

a. Semua tulangan harus dibengkokan dengan bentuk dan ukuran seperti


tercantum dalam gambar dan mengikuti syarat-syarat dalam P.B.I dan
diletakkan sesuai dengan gambar dengan memperhatikan selimut beton
yang tetap.
b. Tulangan tidak boleh dibengkokan atau diluruskan yang dapat
mengakibatkan kerusakan dari material. Tulangan dimana telah
mempunyai cacat atau pembengkokan tidak sesuai dengan gambar tidak
boleh digunakan. Bila terdapat radius tertentu untuk bengkokan atau hook
harus dibuat sekeliling paku yang mempunyai diameter empat (4) kali dari
tulangan yang akan dibengkok.

c. Kawat baja digunakan untuk mengikat tulangan hendaknya mempunyai


diameter tidak lebih kecil dari 1, 6 mm dengan ikatan dari kawat harus
dimasukkan dalam penampung beton.

d. Beugel-beugel harus diikat pada tulangan utama dan jaraknya harus


sesuai dengan gambar. Tulangan tidak boleh disokong diatas tulangan
baja yang keluar dari permukaan beton, diatas sokongan kayu atau tidak
juga diatas agregat kasar

e. Precast mortar spacing block hendaknya digunakan untuk penahan


jarak yang tepat terhadap tulangan dan minimum mempunyai kekuatan
beton yang akan dicor.

f. Bentuknya harus dibuat sepraktis mungkin dalam penggunaannya.


Precast mortar spacing block ini hendaknya dibuat dengan kawat baja
dicor bersama-sama, maksudnya untuk mengikatnya pada tulangan.

g. Sebelum digunakan harus direndam dahulu dalam air. Sebelum


pengecoran, semua penulangan harus betul-betul bersih dari semua
kotoran-kotoran.

h. Penulangan yang ditempatkan pada suatu penampang dari pekerjaan


harus disetujui oleh Direksi sebelum beton dicor pada penampang.

i. Harap diperhatikan sebelum pengecoran dimulai harus diberikan waktu


yang cukup untuk pemeriksaan.
IV. Pekerjaan Bekisting

Pekerjaan ini adalah pembuatan begesting-begesting untuk cetakan


konstruksi beton. dan dikerjakan menurut spesifikasi ini dan seluruh maksud
yang bertalian yang mungkin ditentukan oleh direksi. Kayu
Papan/Multipleks Kayu papan atau multipleks yang digunakan harus sesuai
dengan syarat-syarat dan spesifikasi yang telah ditentukan atau menurut
petunjuk direksi.

Syarat Pelaksanaan

a. Begesting-begesting tidak boleh bocor dan cukup untuk mencegah


perpindahan tempat atau kelongsoran dari penyangga. Permukaan Begesting
harus halus dan rata, tidak boleh melendut. Sambungan-sambungan pada
begesting harus diusahakan lurus dan rata dalam arah horisontal dan vertikal.

b. Baut-baut dan tierod yang diperlukan untuk ikatan-ikatan dalan beton


harus diatur sedemikian sehingga bila begesting dibongkar kembali, maka
semua besi tulangan harus berada 4 cm dari permukaan beton.

c. Semua begesting harus dibersihkan sebelum dipergunakan kembali.


Pekerjaan harus sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kemungkinan
adanya beton yang keropos dan lain-lain kerusakan beton.

d. Semua sisipan, deretan paku-paku, celah angker, dan lain-lain harus dibuat
di dalam beton.

e. Segera sebelum beton dicor pada beberapa bagian dari begesting, bagian
dalam dari bagian itu harus dibersihkan dari semua material lain, termasuk
air.

f. Tiap-tiap bagian dari begesting, bagian-bagian yang strukturil harus


diperiksa oleh Direksi segera sebelum beton dicor pada bagian itu.
g. Pembongkaran Begesting ; Bangunan tidak boleh mengalami perubahan
bentuk, kerusakan atau pembebanan yang melebihi beban rencana dengan
adanya pembongkaran begesting pada beton.

h. Bertanggungan jawab atas keselamatan pada waktu pembongkaran tiap


bagian begesting atau penyangga berada di pihak pemborong.

i. Waktu minimum untuk pembongkaran begesting ; Waktu minimum dari


saat selesainya pengecoran beton sampai dengan pembongkaran begesting
dari bagian-bagian struktur harus ditentukan dari percobaan kubus benda uji
yang memberikan kuat desak minimum seperti tercantum pada daftar atau
sebagai berikut :

Waktu minimum
Bagian-bagian
Pembongkaran
Struktur
Begesting (hari)
Sisi balok dan dinding 3
Penyangga pelat lantai 21
Penyangga balok 21

V. Pekerjaan Beton

1. Lingkup Pekerjaan

a. Lantai kerja

b. Bottom dan wall saluran

2. Syarat Pelaksanaan

a. Beton yang digunakan untuk lantai kerja dengan campuran fc =


10.38 Mpa (K-125 ) , Slump (12+2 ) cm, w/c = 0,78

b. bottom dan dinding saluran dengan campuran beton mutu, f 'c = 20,
75 MPa (K-250), slump (12 + 2) cm, w/c = 0,58
c. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, baja
tulangan beton, penyokongan dan pengikatan dan penyiapan-penyiapan
permukaan yang berhubungan dengan pengecoran yang telah disetujui
oleh Direksi.

d. Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan pada tempat


pengecoran (cetakan, lantai kerja) harus bersih dari air yang
menggenang, reruntuhan atau bahan lepas.

e. Cara-cara dan alat-alat yang digunakan untuk pengangkutan beton


harus sedemikian sehingga beton dengan komposisi dan kekentalan
yang diinginkan dapat dibawa ke tempat pekerjaan tanpa adanya
pemisahan dan kehilangan bahan yang menyebabkan perubahan nilai
slump.

f. Beton dicor hanya pada waktu Direksi atau wakilnya yang ditunjuk
serta pengawas Kontraktor yang setaraf ada ditempat kerja.

g. Pencampuran/penumbukan kembali beton tidak diperkenankan.

h. Beton yang sudah mengeras dalam hal mana pengecoran yang tepat
tidak mungkin dijamin harus dibuang dan tidak dibayar untuk pekerjaan
terbuang semacam itu. Transportasi dari pengadukan sampai
pengecoran beton jangan terlalu jauh sehingga memungkinkan
pemisahan bahan dan pengerasan beton.

i. Kecuali ada penyetopan/pemotongan oleh hubungan/joints, semua


penuangan beton harus selalu kira-kira berlapis-lapis horizontal dan
umumnya tebalnya tidak lebih dari 50 cm. Direksi mempunyai hak
untuk mengurangi tebal tersebut apabila pengecoran dengan tebal
lapisan-lapisan 50 cm tidak dapat memenuhi spesifikasi-spesifikasi ini.
j. Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras atau lama
sedemikian sehingga spesi/mortar terpisah dari agregat kasar. Selama
hujan air semen atau spesi tidak boleh dihamparkan pada construction
joints dan air semen atau spesi yang hanyut dan terhampar harus
dibuang dan diganti sebelum pekerjaan dilanjutkan. Suatu pengecoran
tersebut tidak boleh terputus sebelum bagian tersebut selesai.

k. Ember-ember/bocket beton yang dipakai harus sanggup menuang


dengan tepat pada slump yang rendah dan memenuhi syarat-syarat
campuran pada mana mekanisme pembuangan harus dibuat dengan
kapasitas sedikitnya 0,35 m3 sekali tuang. Ember beton harus mudah
untuk diangkat/diletakkan dengan alat-alat lainnya dimana diperlukan
terutama bagi lokasi-lokasi yang terbatas.

l. Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai kepadatan maksimum


yang mungkin, sehingga ia bebas dari kantong-kantong kerikil, dan
menutup rapat- rapat pada semua permukaan-permukaan dari cetakan
dan material yang dilekatkan. Dalam pemadatan setiap lapisan dari
beton, kepala, alat penggetar (vibrator) harus dapat menembus dan
menggetarkan kembali beton pada bagian atas dari lapisan yang terletak
dibawah. Semua beton harus dipadatkan dengan alat penggetar type
immersion beroperasi dengan kecepatan paling sedikit 7000 putaran per
menit ketika dibenamkan dalam beton.

Anda mungkin juga menyukai