Anda di halaman 1dari 23

SPESIFIKASI TEKNIS Rehabilitasi / Renovasi Gedung Asrama BLK

SPESIFIKASI TEKNIS

3.1 Uraian Umum Kegiatan


Nama Pekerjaan : Pekerjaan Rehabilitasi / Renovasi Gedung Asrama BLK
Lokasi Pekerjaan : Kantor BLK Kota Cilegon / Dinas Tenaga Kerja Kota Cilegon
Jl. Bojonegara KM.2 Kel. Kedaleman, Kec. Cibeber
Luas Bangunan existing adalah 848 m 2.

3.2 Pekerjaan Persiapan


Pekerjaan Persiapan meliputi :
 Pekerjaan Bongkaran, yang meliputi :
a. Bongkaran Rangka atap bangunan utama, atap konsol dan atap entrance ;
b. Bongkaran Plafond Lt. 1 dan Lt. 2 ;
c. Bongkaran Tangga dan R. Toilet Existing ;
d. Pembuangan Puing Bekas Bongkaran.
 Pembuatan Asbuildrawing Pelaksanaan dan Pelaporan ;
 Pemasangan papan nama proyek ;
 Listrik dan Air Kerja Selama Kegiatan Pelaksanaan ;
Untuk pekerjaan bongkaran, bahan material utuh (asbes, eks. Kusen, besi/baja, dll) harus di
simpan oleh pihak owner, sedangkan bahan material yang berupa puing-puing bekas bongkaran
dibersihkan dan dibuang.

3.3 Pekerjaan Beton Struktur


Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, pengadaan bahan material beserta kelengkapan
untuk konstruksi beton yang memadai berikut pemasangan sesuai dengan gambar dan
Persyaratan Teknis ini.
Kontraktor diwajibkan mempersiapkan gambar kerja ( Shop drawing ) berikut rencana
pengecorannya minimal 7 hari sebelum pekerjaan dimulai serta harus mendapat persetujuan
dari konsultan pengawas.

Pengendalian Pekerjaan
Pekerjaan ini harus sesuai dengan SKSNI T-15-1991-03, PUBB NI-3 tahun 1970, NI-8 tahun
1964, PBI NI-2 tahun 1971 terutama mengenai :
1. Syarat-syarat bahan untuk semua pekerjaan beton (PBI 1971 NI-2, Bagian II Bab 3 Pasal
3.1 sampai dengan Pasal 3.9) ;
2. Syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan beton (PBI 1971 NI-2, Bagian II Bab 4-5-6 seluruh
pasal) ;
SPESIFIKASI TEKNIS Rehabilitasi / Renovasi Gedung Asrama BLK

3. Syarat-syarat pekerjaan tulangan (PBI 1971 NI-2, Bagian IV Bab 8 seluruh pasal).

Bahan-bahan
a. Beton Ready Mix dan Site Mix
Beton Ready Mix
Beton Ready Mix yang dipergunakan adalah K-175 untuk pelaksanaan lantai wiremash.
Untuk Beton Site Mix dengan mutu beton kualitas K-225. Untuk beton Site Mix, bahan
Semen yang digunakan harus dari bahan yang bermutu baik dan disetujui oleh Direksi dan
Konsultan Pengawas. Persyaratan Bahan :
1. Portland Cement yang digunakan adalah Portland Cement setara ”Tiga Roda”,
2. Pasir beton harus terdiri dari pasir dengan butiran yang bersih dan bebas dari bahan
organis, lumpur dan sebagainya, sesuai dengan persyaratan yang tercantum didalam
PBI 1971.
3. Split atau kerikil beton yang digunakan harus bersih dari segala macam kotoran
serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai dengan persyaratan yang tercantum
didalam PBI 1971 ( ukuran 2/3 dan ½ ).
4. Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan bebas dari bahan-bahan
organis, minyak garam alkalis, asam yang dapat merusak beton.
b. Baja Tulangan
Baja tulangan yang digunakan harus dari baja mutu U-24 (≥ Ø 12) dan U-39 menurut PBI
1971 yaitu baja lunak dengan tegangan leleh 1400 kg/cm2 dan tegangan patah minimum
2400-5-6. Untuk mutu baja yang menggunakan U-24 terdapat pada jenis tulangan ( polos )
dengan ≥ Ø 12, sedangkan Untuk mutu baja yang menggunakan U-39 terdapat pada jenis
tulangan ( ulir ) dengan Ø > 12 Tulangan yang akan digunakan harus bebas dari kotoran-
kotoran (Lumpur, lemak dan karat). Kawat pengikat tulangan harus terbuat dari baja lunak
dengan diameter minimum 1 mm yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuh
seng. Kualitas tulangan yang akan digunakan sekualitas keluaran Pabrik Baja Krakatau
Steel.
c. Bekisting
c.1. Semua pekerjaan bekisting menggunakan bahan terbuat dari Multiplex dengan
ketebalan 9 mm. Balok-balok penyangga berukuran 5/7 cm atau yang lebih dikenal
dengan nama balok kaso, sedangkan kayu yang digunakan adalah jenis kayu yang
keras.
c.2. Pasangan bekisting harus rapi, cukup kuat dan kaku untuk menahan getaran dan
kejutan gaya yang dikirim tanpa berubah bentuk. Kerapihan dan ketelitian
pemasangan bekisting harus diperhatikan agar setelah bekisting dibongkar
menghasilkan bidang beton yang rata.
SPESIFIKASI TEKNIS Rehabilitasi / Renovasi Gedung Asrama BLK

c.3. Celah-celah antara cetakan harus rapat agar pada waktu mengecor air tidak menembus
keluar. Sebelum pengecoran bagian dalam bekisting harus bersih dari kotoran.

Pelaksanaan
a. Pekerjaan Persiapan
 Membuat shop drawing dan mengkoordinasikan / melaporkan kepada Konsultan
Pengawas, untuk selanjutnya mendapatkan persetujuan dari Konsultan Perencana dan
diketahui Pimpinan Proyek ;
 Memeriksa kembali gambar serta perhitungan konstruksi yang dibuat oleh Konsultan
Perencana, jika terdapat hal yang dianggap meragukan serta membahayakan,
Kontraktor Pelaksana harus melaporkan kepada Konsultan Pengawas yang
selanjutnya akan dilanjutkan kepada Konsultan Perencana. Sebelum ada kepastian
dari kebenaran perhitungan tersebut, Kontraktor Pelaksana tidak diijinkan
meneruskan bagian pekerjaan tersebut.
b. Pekerjaan Penulangan
 Pembengkokan, pemotongan dan penempatan tulangan harus sesuai dengan gambar
kerja dan mengikuti persyaratan yang tercantum di dalam PBI 1971 (Bab 5 pasal 3-4-
5) ;
 Pengikat antara tulangan pokok dan tulangan sengkang harus dilakukan dengan kuat
menggunakan kawat baja, sehingga menjamin tulangan-tulangan tersebut tidak
berubah tempat selama pengecoran dan penggetaran berlangsung ;
 Rangka tulangan harus ditempatkan sedemikian rupa, sehingga terdapat jarak bebas
dari bekisting atau lantai kerja setebal/sejauh selimut beton yang diperlukan ( antara 2
cm – 2,5 cm ).

c. Persiapan Pengecoran
 Sebelum Pengecoran beton dilakukan, kontraktor wajib melaporkan kepada konsultan
pengawas untuk pemeriksaan ( berupa penggunann bahan tulangan dan diminta
persetujuannya untuk memulai pengecoran, hal ini berlaku untuk semua pekerjaan
beton bertulang.
 Sekurang-kurangnya 10 ( sepuluh ) hari sebelum pengecoran yang pertama Kontraktor
sudah membuka kubus beton minimal 20 buah dan ditest pada laboratorium tes yang
sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas lapangan untuk usia 7 ( tujuh ) hari.
 Kekentalan campuran beton harus diperiksa dengan pengujian slump dengan kerucut
terpancung, ukuran bawah m = 20 cm, atas m = 10 cm dan tinggi m = 30 cm. Kerucut
diisi dengan adukan beton dalam 3 lapis yang sama tebalnya dengan masing-masing
tusuk dengan besi m =50 cm sebanyak 10 kali untuk tiap lapisnya dan dipukul-
SPESIFIKASI TEKNIS Rehabilitasi / Renovasi Gedung Asrama BLK

pukulkan dengan palu karet. Setelah muka bidang atasnya merata maka 30 detik
kemudian kerucut ditarik keatas dan penurunan kerucut diukur terhadap tinggi semula.
d. Pengecoran
 Pengecoran beton dapat dilakukan setelah :
a. Direksi / Pengawas lapangan selesai memeriksa dan menyetujui acuan / bekisting
yang dibuat
b. Direksi / Pengawas Lapangan selesai memeriksa dan menyetujui pembesian yang
akan di cor, dan harus bersih dari kotoran
c. Direksi / Pengawas lapangan telah menerima Campuran Beton untuk pengecoran.
 Pemadatan struktur dilakukan dengan menggunakan alat penggetar ( Vibrator ) dengan
kondisi baik.
 Untuk melindungi beton yang dicor dari cahaya Matahari, hujan maupun angin sampai
beton tersebut mengeras dengan baik dan untuk pengeringan yang terlalu cepat, maka
harus dilakukan perawatan sebagai berikut :
1. Semua cetakan yang sudah diisi adukan beton dibasahi sampai cetakan tersebut
di bongkar.
2. Membasahi permukaan atas adukan beton selama 14 hari terus menerus setelah
adukan beton cukup keras.
e. Pembongkaran Bekisting
 Pembongkaran bekisting harus dilakukan dengan hati-hati dan mengikuti petunjuk
Konsultan Pengawas. Beton yang masih muda tidak diijinkan untuk dibebani segera.
Setelah cetakan dibongkar permukaan beton diperiksa, jika terdapat permukaan yang
cacat akibat pembungkaran bekisting maupun oleh proses pengecoran maka kontraktor
harus segera memperbaikinya.
 Umumnya diperlukan waktu sekurang-kurangnya 4 ( empat ) hari sebelum cetakan
dibuka untuk bagian dinding-dinding yang tidak bermuatan dan cetakan-cetakan lainnya
sampai 7 ( tujuh ) hari untuk dinding-dinding pemikul serta 21 (dua puluh satu) hari
untuk pemikul beban dan plat lantai.
 Bahan-bahan bekas cetakan yang sudah tidak digunakan lagi harus segera dikumpulkan
serta segera dkeluarkan dari lokasi agar tidak mengganggu pelaksanaan pekerjaan
selanjutnya.
 Seluruh pekerjaan dan pembuatan dan pembongkaran bekisting harus sesuai dengan PBI
1971.
e. Ceklist Pekerjaan
Sebelum pelaksanaan pengecoran dilakukan, terlebih dahulu kontraktor pelaksana membuat
form cheklist pekerjaan untuk diajukan ke Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana
untuk persetujuan mengenai pekerjaan penulangan. Apabila pada pengecekan penulangan
SPESIFIKASI TEKNIS Rehabilitasi / Renovasi Gedung Asrama BLK

tidak sesuai dengan gambar kerja, maka terlebih dahulu Kontraktor Pelaksana memperbaiki
atau membongkar pekerjaan tersebut sampai dengan adanya persetujuan dari Konsultan
Perencana dan Konsultan Pengawas serta diketahui oleh Pimpinan Proyek.
f. Pengetesan Mutu Beton
Kontraktor Pelaksana diwajibkan untuk melakukan pengetesan mutu beton di Laboratorium
Tes Beton yang disediakan oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Cilegon dan hasilnya diserahkan
kepada pihak Konsultan Pengawas yang telah di Rekomendasikan oleh Team
Laboratorium Pengujian Beton, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum melaksanakan
pengecoran Beton Struktur. Mutu beton yang dibawah standart ketentuan Wajib Dibongkar
Kembali

3.4 Pekerjaan Struktur Baja


Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan Rangka Atap Baja (gording) seperti tercantum dalam gambar,
termasuk penyedian tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan bajadan alat-alat bantu lainnya yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik.

Bahan-bahan
Semua material untuk konstruksi baja harus menggunakan baja yang baru danmerupakan "Hot
rolled structural steel" dan memenuhi mutu baja ST 37 (PPBBI-83 ) atau ASTM A 36 atau SS
41 ( JIS. U 3101-1970 ).
Semua pekerjaan baja harus disimpan rapih dan ditaruh diatas alas papan. Seluruh pekerjaan
baja setelah selesai difabrikasi harus dibersihkan dari karat dengan mechanical Wire Brush,
kecuali untuk bagian-bagian/tempat-tempat yang sulit dapat digunakan sikat baja kemudian
dicat dengan cat primer 1 (satu) kalidengan cat ICI Green Primer R 540 - 157 dengan ketebalan
minimum 35 micron.

Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Gambar Kerja
Sebelum fabrikasi dimulai, Kontraktor harus membuat gambar-gambar kerja yang
diperlukan dan mengirim 3 ( tiga ) copy gambar kerja untuk disetujui Pemberi Tugas.
Bilamana disetujui, 1 (satu) set gambar akan dikembalikan kepada Kontraktor untuk dapat
dimulai pekerjaan fabrikasinya. Walaupun semua gambar kerja telah disetujui oleh Pemberi
Tugas, tidaklah berarti mengurangi tanggung jawab Kontraktor bilamana terdapat kesalahan
atau kekeliruan dalam gambar kerja tersebut. Dan tanggung jawab atas ketepatan ukuran-
ukuran selama erection tetap ada pada Kontraktor. Pengukuran dengan skala dalam gambar
tidak diperkenankan.
SPESIFIKASI TEKNIS Rehabilitasi / Renovasi Gedung Asrama BLK

b. Pengelasan
Pengelasan harus dilaksanakan sesuai AWS atau AISC specification, baru dapat
dilaksanakan dengan seijin Pemberi Tugas, dan menggunakan mesin las listrik. Las yang
dipakai adalah harus merk "Kobesteel" atau yang setaraf.
Kontraktor harus menyediakan tukang las yang berpengalaman dengan hasil pengalaman
yang baik dalam melaksanakan konstruksi baja-baja ber tingkat. Permukaan bagian yang
akan dilas harus dibersihkan dari cat, minyak, karat dan bekas-bekas potongan api yang
kasar.
Bekas potongan api harus digurinda dengan rata. Kerak bekas pengelasan harus dibersihkan
dan disikat.
Metode pengelasan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak timbul distorsi pada
elemen konstruksi baja yang dilas. Pada pekerjaan las dimana terjadi banyak lapisan las
( pengelasan lebihdari satu kali ), maka sebelum dilakukan pengelasan berikutnya lapisan
terdahulu harus dibersihkan dahulu dari kerak- kerak las / slag danpercikan-percikan logam
yang ada.
Tebal las pada sekali pengelasan maximum 7 mm. Lapisan las yang berpori-pori atau retak
atau rusak harus dibuang samasekali. Bila ditemukan hal-hal yang meragukan, maka bagian
tersebut harus diuji sesuai dengan standard AWS D1.0. Dan bila ada kerusakan maka segala
macam biaya yang menyangkut perbaikan harus dtanggung oleh Kontraktor. Pemeriksaan
dengan ultrasonik untuk las dan teknik serta standard yang dipakai harus sesuai dengan
AWS D 1.0. atau harus sesuai dengan persyaratan ASTM E114 - 75 ; Ultrasonic Contact
Examination or Weldmends : E273-68: Ultrasonic Inspection of Longitudinal and Spiral
Weldsof Welded Pipe and Tubing 1974.
Cara pemeriksaan dengan "Particle Magnetic" harus sesuai dengan ASTME109. Cara
pemeriksaan dengan "liquid Penetrant" harus sesuai dengan ASTME109. Semua lokasi
pengujian harus dipilih oleh Pemberi Tugas.
Seluruh biaya yangberhubungan dengan pengujian bahan/las dan sebagainya, menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
c. Baud Pengikat
Lubang-lubang baut harus benar-benar tepat dan sesuai dengan diameternya. Kontraktor
tidak boleh merubah atau membuat lubang baru dilapangan tanpa seijin Pemberi Tugas.
Pembuatan lubang baut harus memakai bor. Untuk konstruksi yang tipis, maksimum 10
mm, boleh memakai mesin pons. Membuat lubang baut dengan api sama sekali tidak
diperkenankan.
Baut penyambung harus berkwalitas baik dan baru. Diameter baut, panjang ulir harus sesuai
dengan yang diperlukan. Mutu baut yang digunakan adalah Baut Hitam HTB, kecuali
ditentukan lain dalam gambar. Lubang baut dibuat maksimum 2 mm. lebih besar dari
SPESIFIKASI TEKNIS Rehabilitasi / Renovasi Gedung Asrama BLK

diameter baut. Pemasangan dan pengencangan baut harus dikerjakan sedemikian rupa
sehingga tidak menimbulkan momen torsi yang berlebihan pada baut yang akan mengurangi
kekuatan baut itu sendiri. Untuk itu diharuskan menggunakan pengencang baut yang khusus
dengan momen torsi yang sesuai dengan buku petunjuk untuk pengencangan masing-masing
baut. Panjang baut harus sedemikian rupa, sehingga setelah dikencangkan masih dapat
paling sedikit 4 ulir yang menonjol pada permukaan, tanpa menimbulkan kerusakan pada
ulir baut tersebut. Baut harus dilengkapi dengan 2 ring, masing-masing 1 buah pada kedua
sisinya. Untuk menjamin pengencangan baut yang dikehendaki, maka baut-baut yang sudah
dikencangkan harus diberi tanda dengan cat, guna menghindari adanya baut yang tidak dapat
dikencangkan.
d. Pemotongan Besi
Semua bekas pemotongan besi harus rapih dan rata. Pemotongannya hanya boleh
dilaksanakan dengan brander atau gergaji besi. Pemotongan dengan mesin las sekali-kali
tidak diperkenankan.
e. Penyimpanan Material
Semua material harus disimpan rapi dan diletakkan diatas papan atau balok-balok kayu
untuk menghindari kontak langsung dengan permukaan tanah, sehingga tidak merusak
material. Dalam penumpukan material harus dijaga agar tidak rusak, bengkok.
Kontraktor harus memberitahukan terlebih dahulu setiap akan ada pengiriman dari pabrik ke
lapangan, guna pengecekan Pemberi Tugas. Penempatan elemen konstruksi baja dilapangan
harus ditempat yangkering / cukup terlindung, sehingga tidak merusak elemen-elemen
tersebut. Pemberi Tugas berhak untuk menolak elemen-elemen konstruksi baja yang rusak
karena salah penempatan atau rusak.

f. Eriction
Sebelum erection dimulai, Kontraktor harus memeriksa kembali kedudukan angker-angker
baja dan memberitahukan kepada Pemberi Tugas metode dan urutan pelaksanaan erection.
Perhatian khusus dalam pemasangan angker-angker untuk kolom dimana jarak-jarak /
kedudukan angker-angker harus tetap dan akurat untuk mencegah ketidak cocokan dalam
erection, untuk ini harus dijaga agar selama pengecoran angker-angker tersebut tidak
bergeser, misalnya dengan mengelas pada tulangan pile cap.
Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan pekerja-pekerjanya dilapangan. Untuk ini
Kontraktor harus menyediakan ikat pinggang pengaman, safety helmet, sarung tangan dan
pemadam kebakaran. Pelaksanaan erection ini harus dikepalai oleh seorang yang benar-
benar ahli dan berpengalaman dalam erection konstruksi baja bertingkat guna mencegah hal-
hal yang tidak menguntungkan bagi struktur.
SPESIFIKASI TEKNIS Rehabilitasi / Renovasi Gedung Asrama BLK

Kegagalan dalam erection ini menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya, oleh sebab
itu Kontraktor diminta untuk memberi perhatian khusus pada masalah erection ini. Semua
pelat-pelat atau elemen yang rusak setelah fabrikasi, tidak akan diperbolehkan dipakai untuk
erection. Untuk pekerjaan erection dilapangan, Kontraktor harus menyediakan tenaga ahli
dalam bidang konstruksi baja yang senantiasa mengawasi dan bertanggung jawab atas
pekerjaan erection. Tenaga ahli untuk mengawasi pekerjaan erection tersebut harus
mendapat persetujuan Pemberi Tugas. Penempatan konstruksi baja dilapangan harus diatur
sedemikian rupa sehingga memudahkan pekerjaan erection. Kontraktor harus
memberitahukan Pemberi Tugas sebelum pengiriman konstruksi baja dan menjamin bahwa
setelah dilapangan, konstruksi baja tersebut tetap tidak rusak dan kotor. Bilamana ternyata
yang dikirim rusak dan bengkok, Kontraktor harus mengganti yang baru.
Setelah Erection selesai maka konstruksi baja dicat primer lagi dengan typecat ICI Green
Primer R 540 - 157 setebal 35 micron.
g. Pengecatan
Pengecatan akhir dilakukan 2 (dua) kali dengan cat kualitas baik masing-masing setebal 30
micron. Pengecatan akhir ini dilakukan setelah cat primer kedua betul-betul kering.

h. Pasangan Rangka Atap Baja Ringan


Untuk pasangan rangka kaso baja ringan dipasang dengan jarak per 50 cm, sedangkan
untuk pasangan reng baja ringan dipasang dengan jarak sesuai model penutup atap yang
akan dipakai..

3.5 Pekerjaan Pasangan


Pekerjaan Batu Bata Merah
Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi hal-hal mengenai pengadaan bahan-bahan dan pemasangan semua
pekerjaan pasangan batu bata merah seperti yang tertera pada gambar-gambar.
Pelaksanaan pemasangan harus benar-benar mengikuti garis-garis ketinggian, bentuk-bentuk
seperti yang terlihat dalam gambar-gambar persyaratan disini.

Pengendalian Pekerjaan
Persyaratan-persyaratan standar mengenai pekerjaan ini tertera pada :
PUBI
NI-3-1982
NI-19-1973
SII-0021-1978
NII-88-1972
SPESIFIKASI TEKNIS Rehabilitasi / Renovasi Gedung Asrama BLK

NI-10-1978.

Bahan-bahan
a. Bata harus baru, terbakar, keras, terbuat dari tanah liat terpilih sesuai dengan persyaratan-
persyaratan dalam NI-10-1973. Bilamana tidak terdapat bahan yang sesuai standar tersebut
diatas, maka Ahli dapat menentukan jenis-jenis lain yang ada dipasaran lokal dengan
persyaratan-persyaratan yang ditentukannya.
b. Adukan / spesi untuk seluruh dinding bata merah harus berupa campuran 1 semen :
3 pasir.
c. Contoh-contoh
Contoh bahan yang diusulkan untuk dipakai harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas
dan persetujuan atas bahan-bahan tersebut harus sudah didapat sebelum bahan yang
dimaksud dapat dibawa ke lapangan kerja untuk dipasang.
Pengambilan contoh atas bahan-bahan yang telah berada di lapangan akan dilakukan
sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan Konsultan Pengawas guna keperluan Pengujian.
Bahan yang tidak sesuai, akan ditolak dan harus segera disingkirkan dari lapangan dalam
waktu 2 x 24 jam.
d. Pekerjaan dan Penyimpanan
Bahan untuk pekerjaan pasangan harus disimpan dengan cara-cara yang disetujui Konsultan
Pengawas, untuk menghindarkan dari segala hal yang dapat mengakibatkan kerusakan
terhadap barang tersebut.

Pelaksanaan
Pemasangan batu bata yang dilaksanakan harus dipasang tegak, dan lajur penaikannya
diukur tepat dengan tiang lot, dan kecuali bilamana tidak diperlihatkan dalam gambar-
gambar maka setiap lajur naik, bata harus putus sambungan dengan lajur dibawahnya.
Sebelum dipasang, bata harus direndam sampai gelembung airnya habis. Beton untuk sloof,
kolom praktis dan ringbalok dipasang untuk setiap luas dinding maksimum 12 m2 dengan
pembesian sesuai dengan persyaratan penulangan kolom praktis.

Perlindungan
Sesuai jam kerja, seluruh lajur pasangan batu bata yang belum selesai, harus ditutupi
(dilindungi) dengan kertas semen, atau dengan cara-cara lain yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas.

3.6 Pekerjaan Logam Arsitektur


Lingkup Pekerjaan
SPESIFIKASI TEKNIS Rehabilitasi / Renovasi Gedung Asrama BLK

Meliputi semua pekerjaan logam tidak berbesi (non ferros metal) dan baja tak berkarat
(stainless steel dan kuningan) dengan segala kelengkapan pemasangannya, seperti yang tertera
pada gambar, ataupun yang tidak dipersyaratkan secara khusus dalam persyaratan ini.
Termasuk di sisni adalah :
 Kusen, dan jendela alumunium ;
 Alat perlengkapan pintu dan jendela ;
 Rangka partisi ;

Pengendalian pekerjaan
Sesuai dengan:
NI-3-1970
SII-0193-1978
Standar Pekerjaan
Pekerjaan fabrikasi metal harus dikerjakan oleh kontraktor yang mempunyai spesialisasi dalam
pekerjaan metal tsb dan paling sedikit mempunyai pengalaman 5 tahun dengan menunjukkan
pekerjaan yang memuaskan.
Semua bahan yang digunakan harus memenuhi standar mutu bahan yang ditetapkan dalam
British dan Amerika Standard, dan mendapat persetujuan dari Pengawas.

Penyimpanan
 Material harus disimpan baik, sehingga meminimalkan kemunkinan yang terjadinya
korosit/karat ;
 Material harus diperlakukan sedemikian sehingga tidak menimbulkan cacat atau gelembung
yang merusak penampilan yang diinginkan ;
 Jika terdapat ketidak sempurnaan bahan, harus dilaporkan pada Pengawas, dan prosudur
perbaikannya harus dikonsultasikan pada Pengawas, untuk mendapat persetujuan.

Perancangan
Bahan-bahan yang akan dipasang harus sesuai dengan gambar perancangan atau bila belum
ditentukan harus lebih dahulu dibuat gambar shop drawing mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas dalam bentuk dan warnanya, untuk selanjutnya dipakai sebagai standard dalam
pekerjaan.

Pelaksanaan
 Semua bentukan yang dilas yang akan tampak, harus diratakan dan difinish sehingga sama
dengan permukaan sekitarnya ;
SPESIFIKASI TEKNIS Rehabilitasi / Renovasi Gedung Asrama BLK

 Semua pengikat yang lain seperti “clip” keling dan lain-lain yang tampak harus sama
finishing dan warnanya dengan bahan yang diikatnya. Di samping itu, pengikat yang
bertemu dengan pekerjaan plesteran, harus ditekuk membentuk “plester key” ;
 Lubang-lubang untuk sekrup dan baut harus dibor ;
 Hubungan-hubungan yang langsung berhubungan dengan udara luar harus dibentuk
sedemikian sehingga tidak menampung air ;
 Angker ke dalam tembok/kolom praktis dan ring balok untuk alat dari aluminium harus dari
baja tak berkarat (stainless steel), khusus untuk pemasangan semua jenis kusen ;
 Penyambungan paku keling untuk bahan-bahan aluminium harus dari bahan aluminium.

3.7 Caulking Dan Sealant


Lingkup Pekerja
Meliputi semua pekerjaan yang berkenaan dengan pemasangan sealant/caulking, termasuk
kelengkapan pemasangan seperti backing strip dsb.
Caulking dan sealant dipergunakan pada join antar material berbeda pada interior maupun
exterior, untuk pekerjaan kaca, pekerjaan kusen aluminium dan pekerjaan-pekerjaan seperti
yang ditunjukkan dalam gambar-gambar atau petunjuk Konsultan Pengawas.

Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan :
Nl-3
ASTM D-828
ASTM E-96
TAPPl T-803
TAPPl T-407

Bahan-bahan
Neoprene: dipakai pada hubungan antara kaca dengan rangka aluminium. S-Dine Sealant 4100
(polysulfide) atau setaraf: untuk hubungan antara 2 bahan yang berlainan. Bahan-bahan ini
harus bersifat tidak menghisap, tidak membekas dan sealant yang tampak tebalnya 1 cm
dengan diberi lapisan pengisi (backing strip) yang bersifat sama untuk mencapai ketebalan yang
dibutuhkan. Sebagai bahan pembersih untuk memasang sealant, dipakai “Xylol”, “Xylene”,
atau Toluene.

Contoh bahan
Contoh bahan dan spesifikasi dari bahan yang akan dipakai harus diajukan kepada pengawas
untuk mendapat persetujuan.
SPESIFIKASI TEKNIS Rehabilitasi / Renovasi Gedung Asrama BLK

Pada saat diterima di site Material harus dalam keadaan utuh pada kemasannya jelas merek dan
tanggal kadaluarsanya, tertera contoh warnanya dan disimpan di tempat dengan kondisi yang
tidak menimbulkan material rusak.

Pelaksanaan
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh kontraktor khusus pekerjaan ini dan berpengalaman
sekurangnya 5 tahun dan telah menunjukkan hasil pekerjaan sejenis yang memuaskan.

Persiapan
Bagian yang akan di caulking atau seal harus dibersihkan dari kotoran dan debu, cat lainnya.
Bagian yang sifatnya porous dibersihkan dengan cara vacum atau blasting. Keseluruhan
permukaan harus kering dan bebas dari oli/minyak.
Tipe dan konsistensi harus sesuai yang disyaratkan pabrik.
Daerah bersebelahan dengan bagian yang akan di seal atau caulked harus dilindungi sehingga
baik hasil seal atau caulkingnya rapih dan bersih.

3.8 Pekerjaan Kusen Jendela


Lingkup Pekerjaan
Semua pekerjaan kusen jendela dari alumunium dengan perlengkapannya yang diperlukan
sesuai penjelasan dalam gambar-gambar.

Pengendalian Pekerjaan
Semua pekerjaan kusen dan pintu alumunium harus dikerjakan menurut instruksi
pabrik/produsen dan standar-standar antara lain:
 The Aluminium Association (AA) ;
 Architectural Aluminium Manufactures Association (AAMA) ;
 American Society for Testing Materials (ASTM).

Bahan-bahan
 Kusen Aluminium ;
 Kusen aluminium yang digunakan adalah produksi setara “ALEXINDO”.
 Sealant harus dari mutu yang baik ;
 Kaca sesuai dengan poin 3.10. Pada persyaratan teknis ini.
 Karet sealer harus sesuai ukuran dan bentuknya dengan jendela dan kaca yang dimaksud dan
harus dari mutu yang terbaik.
SPESIFIKASI TEKNIS Rehabilitasi / Renovasi Gedung Asrama BLK

Gambar Rancangan Pembuatan


Pemborong diminta untuk mempersiapkan gambar kerja dengan ukuran- ukuran yang
disesuaikan di lapangan.
Pemborong diminta untuk merencanakan sistem pemasangan dengan memperhitungkan
keamanan terhadap defleksi yang bisa terjadi akibat bentangan, tekanan angin dan sebagainya,
sesuai dengan rekomendasi pabrik dan peraturan-peraturan muatan yang berlaku.

Pelaksanaan
a. Pengerjaan
 Semua pengerjaan harus dilaksanakan oleh tukang-tukang terbaik dengan standar
pengerjaan disetujui Konsultan Pengawas ;
 Pemakaian alat-alat terbaik ;
 Pemasangan sambungan harus tepat tanpa cela sedikitpun ;
 Semua detail pertemuan harus runcing, halus dan rata, bersih dari goresan-goresan,
serta cacat-cacat yang mempengaruhi permukaan alumunium.
b. Pemasangan
Pemasangan harus sesuai dengan gambar-gambar dan persyaratan teknis ini. Setiap
sambungan dengan dinding atau benda yang berlainan sifatnya harus diberi sealant.
Tanda-tanda dan cacat akibat proses anodizing, yaitu “rack” atau “gipper” yang timbul di
permukaan aluminium harus dihilangkan.
c. Perlindungan
Semua aluminium harus dilindungi dengan “lacquer film” atau bahan yang lain yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas ketika dibawa ke lapangan.
Perlindungan tersebut harus dibuka dimana diperlukan ketika aluminium akan dikerjakan.
Tepi-tepi kusen harus dilindungi dengan plastic tape atau zinc chromate primer (pernis
transparan) ketika pekerjaan plester dilaksanakan. Bagian-bagian lain dapat tetap dilindungi
dengan “lacquer film” sampai pekerjaan selesai.

Weather Seal
Pemasangan kusen harus dilengkapi dengan weather seal (backing strip) di dalam dan di luar
sebagai lapisan pengisi, sebelum sealant dipasang.

Pengujian
Jendela tipikal
Semua jendela tipikal dikerjakan lebih dahulu termasuk pemasangan kaca dan sealant.
SPESIFIKASI TEKNIS Rehabilitasi / Renovasi Gedung Asrama BLK

Contoh (sample) produksi aluminium tersebut harus ditest pada sebuah labotorium yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas dan test itu meliputi:
 Ketebalan lapisan ;
 Staining ;
 Berat ;
 Test korosi.

Konsultan Pengawas akan menguji kekuatan, kualitas pekerjaan dan kedap air dari kusen
tersebut, pekerjaan aluminium yang lain boleh dilanjutkan setelah pekerjaan disetujui oleh
Konsultan Pengawas.

Masa Pemeliharaan
Bila sampai akhir masa pemeliharaan, Konsultan Pengawas berpendapat bahwa curah hujan
masih kurang untuk menguji kedapan air, maka Konsultan Pengawas berhak menguji
jendela dengan penyemprotan air secara kontinyu.
Bila terjadi keretakan, kebocoran dan sebagainya akibat hujan maupun penyemprotan, harus
diperbaiki kembali sehingga sempurna, tanpa biaya tambahan.

Jendela Aluminium
Lingkup Pekerjaan
Semua pekerjaan daun jendela aluminium dengan perlengkapan yang diperlukan sesuai
penjelasan dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

Bahan-bahan
Rangka aluminium untuk jendela yang ditunjukkan dalam gambar adalah merupakan ide dasar
Ahli, yang selanjutnya harus dilengkapi gambar kerja oleh Pemborong sesuai dengan jenis
profil aluminium yang akan digunakan. Aluminium yang akan digunakan adalah produksi
setara “ALEXINDO”.
Kaca, sesuai 3.10. Pada persyaratan teknis ini.

Pelaksanaan
Lakukan pengukuran seteliti mungkin ditempat pemasangan, laporan kelainan-kelainan yang
terjadi pada Konsultan Pengawas agar mendapat petunjuk lanjutan dan persetujuan sebelum
pemasangan.

Pemasangan
Daun pintu harus mempunyai kerenggangan terhadap kusen dalam batas-batas sebagai berikut:
SPESIFIKASI TEKNIS Rehabilitasi / Renovasi Gedung Asrama BLK

3.9 Pekerjaan Kaca


Lingkup Pekerjaan
Dalam lingkup ini meliputi pengadaan dan pemasangan kaca seperti yang tertera dalam gambar-
gambar.

Pengendalian Pekerjaan
NI-3-1970 ;
Keterangan dari Suplayer ;
Persyaratan teknis.

Bahan-bahan
Kaca jenis Raybend tebal 3 dan 5 mm dipasang pada tempat-tempat sesuai gambar pelaksanaan.
Kaca-kaca tersebut harus mempunyai toleransi ketebalan maksimal 3%, setaraf dengan produksi
PT ASAHI MAS, Jakarta.

Pelaksanaan
Kecuali dinyatakan lain oleh Konsultan Pengawas, kaca-kaca didatangkan ke lapangan
pekerjaan sudah dalam siap pasang.
Sebelum pemasangan, Pemborong harus mengambil ukuran-ukuran yang tepat dari lubang-
lubang/bukaan-bukaan kusen yang bersangkutan, sehingga jika ada perubahan ukuran kaca di
lapangan yang disebabkan tidak melakukan pengukuran terlebih dahulu, menjadi tanggung
jawab Pemborong sepenuhnya.

3.10 Pekerjaan Finishing


Plester Dan Acian
Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plester dan acian seperti yang dijelaskan dalam gambar-
gambar perancangan dan petunjuk pengawas dilapangan.

Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan dan bahan harus sesuai dengan persyaratan dalam:
NI-2-1971
NI-3-1982
NI-8-1972
SPESIFIKASI TEKNIS Rehabilitasi / Renovasi Gedung Asrama BLK

ASTM C 90-72
ASTM B 615-72

Bahan-bahan
Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan terdiri dari:
a. Pasir
Pasir yang dipakai harus kasar, tajam, bersih dan bebas dari tanah liat, lumpur atau
campuran-campuran lain sesuai dengan:
NI-3 pasal 14
NI-2 Bab 3.3
b. Portland Cement
Portland Cement yang dipakai harus baru, tidak ada bagian yang membatu dan dalam zak
yang tertutup seperti disyaratkan dalam Nl-8. Dalam pekerjaan pembangunan gedung kuliah
“D“ (Lanjutan) UNTIRTA ini menggunakan Portland Cement “ TIGA RODA “.
Portland Cement ini dipakai untuk bahan plesteran dan acian pada pekerjaan bata merah,
acian pada struktur balok, plat konsol dan kolom utama.
c. Air
Air harus bersih segar dan bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti: minyak, asam dan
unsur organik, kecuali ditunjukkan lain. Pemborong harus menyediakan air kerja atas biaya
sendiri.

Perancangan
a. Campuran Adukan dan Plester
Perbandingan campuran dan pengetesannya dapat dilaksanakan dalam waktu 1 minggu dan
tidak ada penambahan waktu lagi untuk itu.
Plester/adukan dengan campuran 1 pc : 4 ps digunakan pada daerah-daerah seluruh dinding
bata merah seperti ditunjukkan dalam gambar.
Plester/adukan dengan campuran 1 pc : 2 ps digunakan pada daerah-daerah basah untuk
kedap air, seperti daerah toilet setinggi 160 cm dari lantai dan daerah lainnya setinggi 20 cm
dari lantai sebagaimana ditunjukkan dalam gambar.
Plester/adukan harus dicampur dengan bahan “additive” untuk mencegah keretakan yang tak
diinginkan dan terlebih dahulu mendapat persetujuan ahli.
b. Acian
Acian dibuat dalam campuran 1 pc : 2 air (volume) dan digunakan hanya pada dinding-
dinding yang akan di cat.
SPESIFIKASI TEKNIS Rehabilitasi / Renovasi Gedung Asrama BLK

Pelaksanaan
a. Umum
Pergunakan mesin-mesin pengaduk (molen) dan peralatan yang memadai. Bersihkan semua
permukaan yang akan dipletser dan disiram air hingga jenuh. Pekerjaan plesteran harus rata
sesuai perintah Konsultan Pengawas, dengan tebal plesteran kecuali bila dinyatakan lain
adalah 20 mm dengan toleransi minimal 15 mm dan maksimal 25 mm.
b. Pencampuran
Membuat campuran adukan/plester tanpa mesin pengaduk hanya dapat dilaksanakan bila ada
izin dari Konsultan Pengawas.
c. Pelaksanaan Adukan/Plesteran
Pesteran ke dinding bata biasa
Bersihkan permukaan dinding bata dari noda-noda debu, minyak, cat dan bahan-bahan lain
yang dapat mengurangi daya ikat plester. Basahkan sebelum pekerjaan dimulai.
Pasang lapisan plester setebal yang diisyaratkan (20 mm), ratakan dengan roskam
kayu/almunium dengan panjang minimal 1,2 m. basahkan terus selama kurang lebih 3 hari.
Untuk Pelaksanaan Acian harus rapih dan halus, sebelum diaci permukaan plesteran atau
permukaaan dinding yang akan diaci harus disiram oleh air terlebih dahulu dan permukaan
dinding plesteran harus rata atau rapih, dan pada saat pekerjaan acian harus digosok terus
dengan amplas sampai berair dan halus, sehingga pekerjaan acian rapih dan halus

3.11 Pemasangan Penutup Lantai dan Dinding


Lingkup Pekerjaan
Ini meliputi pengadaan dan pemasangan lantai seperti yang ditunjukkan dalam gambar.

Pengendalian Pekerjaan
Seluruh Pekerjaan disesuaikan menurut standar Suplayer pengadaan.

Bahan-bahan
a. Keramik dinding ukuran 20 x 25 KW 1
b. Keramik lantai 30 x 30 cm KW 1 Putih Polos
c. Keramik lantai Toilet dan Pantry 20 x 20 cm KW 1 anti slip
d. Bahan perekat
Untuk bahan perekat keramik yang akan dipergunakan untuk pemasangan pada lantai
adalah Portland Cement, biasa disaring / ayak dengan ayakan halus dan disetujui Konsultan
Pengawas.

Contoh-contoh
SPESIFIKASI TEKNIS Rehabilitasi / Renovasi Gedung Asrama BLK

Sebelum dilakukan pemasangan, Pemborong harus memberikan contoh data teknis bahan-
bahan yang akan dipakai untuk disetujui oleh Konsultan Pengawas.

Penyimpangan
Ketika tiba di site, bahan keramik tile harus dalam keadaan dalam pak tertutup dan bersegel,
dan disimpan di ruang yang kering dan tertutup.

Pemasangan
Sebelum lapisan keramik dipasang, permukaan lantai beton harus diberi plester yang rata dan
padat. Untuk lantai beton, tiap 12 m2 lantai harus dibuat expansion joint yang gambar kerjanya
diajukan kepada pengawas untuk persetujuan sebelum pelaksanaan. Pemasangan keramik harus
rata dan toleransi nat 1,5-2 mm arah horizontal maupun vertikal tapi tidak kumulatif.
Pengisi celah antara ubin digunakan acian portland cement putih dengan diberi warna sesuai
ubin yang dipasang yang dicampur dengan pasta khusus pengisi nat/celah untuk keramik dan
atas persetujuan Konsultan Pengawas.
Pemotongan keramik harus menggunakan alat khusus potong keramik. Apabila terdapat fixture
saniter pada bidang tile tersebut, maka pemotongan harus rapih dan diselesaikan/ditrim dengan
rapih. Pemasangan harus dilakukan oleh tukang yang ahli untuk pekerjaan ini.

Konsultan Pengawas berhak menolak tukang yang dianggap tidak mampu/ahli untuk pekerjaan
dimaksud dan Pemborong harus segera mengganti dengan tukang yang sesuai dan ahli serta
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Keramik yang sudah terpasang (dilantai) tidak boleh dibebani/diinjak sebelum berumur 7 hari.
Keramik harus dilindungi dengan plastik selama periode konstruksi.

Kebersihan Kerja
Segera sesudah pemasangan pekerjaan lantai, semua area harus dibersihkan dari semen tersisa
atau material lain yang mengotori dengan menggunakan alat dan bahan khusus untuk pekerjaan
ini.

3.12 Pekerjaan Cat


Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan cat dan pengecatan pada seluruh permukaan dinding, langit-
langit sesuai petunjuk Konsultan Pengawas

Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan standar sebagai berikut:
SPESIFIKASI TEKNIS Rehabilitasi / Renovasi Gedung Asrama BLK

 NI-3-1970
 NI-4

Bahan-Bahan
Cat serta pelapis-pelapis lain yang akan digunakan disini, adalah untuk dinding Eksterior
menggunakan kualitas DULUX, dinding Interior menggunakan kualitas MOWILEX
sedangkan untuk cat plafond menggunakan kualitas VINILEX Semua cat dasar dan cat akhir
yang digunakan dalam pekerjaan ini harus dari satu pabrik. Warna-warna akan ditentukan oleh
Ahli kemudian. Cat dinding luar harus memenuhi persyaratan tahan terhadap cuaca.

Persetujuan Ahli
Semua cat yang akan dipakai harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas sampai
adanya keputusan boleh atau tidak boleh dipakai didalam pekerjaan. Cat didatangkan
kelapangan pekerjaan dalam kaleng-kaleng asli dari pabrik, lengkap dengan cap perusahaan,
merek dan sebagainya.

Pelaksanaan
Sebelum dilaksanakannya pengecatan bidang permukaaan yang akan dicat harus dibersihkan
terlebih dahulu dari kotoran-kotoran yang menempel pada bidang yang akan dicat.
Pelaksanaaan pengecatan atas semua permukaan sesuai dengan aturan pakai yang dijelaskan
oleh pabrik pembuat cat. Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas aturan
pemakaian cat dari pabrik pembuat cat yang disetujui Konsultan Pengawas.

Apabila diperlukan, Kontraktor harus melakukan konsultasi kepada pabrik/pengawas teknis


pabrik sebagai yang disarankan dan disetujui Konsultan Pengawas

3.13 Perlengkapan Toilet


Lingkup Pekerjaan
Meliputi semua pekerjaan yang berkaitan dengan pemasangan perangkat toilet, termasuk segala
kelengkapannya, sehingga perangkat tersebut dapat berfungsi baik. Semua perlengkapan tsb
harus mempunyai kontruksi yang bersifat saling melengkapi dan menghasilkan kontruksi yang
kokoh.
Kecuali disetujui lain, semua perlengkapan harus merupakan produk dari satu perusahaan.
Warna akan ditentukan kemudian
SPESIFIKASI TEKNIS Rehabilitasi / Renovasi Gedung Asrama BLK

Contoh Bahan
Sebelum Pelaksanaan dimulai, contoh dari semua bahan dan data teknisnya harus diajukan
untuk disetujui Konsultan Pengawas.
Data teknis tersebut harus menunjukkan tipe, dimensi, warna dan data lainnya yang
menunjukkan cara pemasangan.

Pemasangan
Sebelum dilakukan pemasangan perlengakapan toilet maupun wastafel dilakukan pengetesan
glontor air terlebih dahulu dan pemeriksaaan instalasi pipa sudah harus sesuai gambar kerja.
Pemasangan harus sesuai dengan gambar detail arsitektur dan disetujui Konsultan Pengawas.

Gambar shop drawing sebelum pelaksanaan harus diajukan, yang menunjukkan detail dari lay
out, perkuat pemasangan dan detail lainnya kepada pengawas untuk persetujuan.

Penyimpanan
Semua perangkat sanitair dan fiting/fixture pelengkapnya harus diterima di lapangan dalam
keadaan utuh dan disimpan di tempat yang kering dan terlindung dari kerusakan sebelum
pemasangan.

Pelaksanaan
Semua perangkat harus dipasang sesuai dengan petunjuk pemasangan dari pabrik. Apabila
pelaksanaannya akan lain, harus mendapatkan persetujuan dari pengawas. Semua join harus
kedap air, udara dan gas.

Perlindungan
Kontraktor harus melakukan perlindungan untuk semua perangkat sanitair sampai pekerjaan
selesai.
Adanya kerusakan/cacat pada sanitair harus diganti dengan biaya kontraktor.

3.14 Pekerjaan Atap


Rangka Atap Baja Ringan
Rangka atap baja ringan yang digunakan pada pelaksanaan Pembangunan DTP Ramanuju
terbuat dari bahan lapis zinc dan aluminium yang anti karat, profil rangka berbentuk kanal C
dan Top Span dengan ketebalan 0,75 – 1 mm atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

Pelaksanaan
SPESIFIKASI TEKNIS Rehabilitasi / Renovasi Gedung Asrama BLK

Sebelum pelaksanaan dimulai pemborong harus menyerahkan gambar kerja dan hasil
perhitungan shoftware structure untuk rangka atap, serta menyerahkan contoh produk rangka
atap beserta data teknis bahan yang akan digunakan untuk mendapat persetujuan dari Ahli.
Pemasangan jarak kuda-kuda harus sesuai dengan hasil perhitungan struktur yang telah dihitung
oleh suplier dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas ( batas maksimal jarak kuda-kuda ±
120 cm).
Pada saat pemasangan rangka harus diperhitungkan besaran sudut atap sesuai dengan gambar
perancangan. Rangka merupakan konstruksi utama, sebelum dipasang harus diperiksa dan
diteliti sebaik-baiknya. Penguat-penguat tertentu dapat ditambahkan untuk lebih memperkuat
konstruksi rangka, dan harus disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Pengawas.
Bila rangka atap yang terpasang kemudian dibongkar karena adanya ketidak sesuaian dari hasil
gambar kerja yang telah diajukan, maka akan dibongkar dan semua biaya ditanggung oleh
Pemborong.

Jaminan
Setelah pelaksanaan rangka atap baja ringan selesai, maka diwajibkan kepada pemborong untuk
menyerahkan sertifikat garansi pemasangan dan jaminan produk resmi selama max. 10 tahun.
SPESIFIKASI TEKNIS Rehabilitasi / Renovasi Gedung Asrama BLK

Sample Rangka Atap Baja Ringan dengan Sertifikat Struktur


SPESIFIKASI TEKNIS Rehabilitasi / Renovasi Gedung Asrama BLK

3.16 Pekerjaan Penutup Atap


Penutup Atap Genteng Metal
Penutup atap menggunakan penutup atap genteng metal sheet dengan batuan dengan ketebalan
0,3 – 0,4 mm atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

Pelaksanaan
Sebelum pelaksanaan dimulai, pemborong terlebih dahulu mengecek jarak antara reng ke reng
sebelum genteng terpasang. Agar menghindari adanya ketidak sesuaian antara dimensi lebar
genteng dengan jarang antar reng. Pemberian pengikat pada genteng metal harus benar-benar
rapat dan tidak boleh adanya rongga pada tiap sambungan genteng tersebut. Pemberian mur
sebagai pengikat genteng harus persetujuan Konsultan Pengawas.

Anda mungkin juga menyukai