Anda di halaman 1dari 81

Metode Pelaksanaan Pembangunan Gedung Mail Processing

Center (MPC) Medan


METODE PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN MAIL PROCESSING CENTER
(MPC) MEDAN
TAHUN 2016
1. PEKERJAAN BETON STRUKTURAL
a. Lingkup Pekerjaan
1) Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu ainnya untuk melaksanakan pekerjaan sepert
Pondasi, Sloof, Kolom Utama, Balok Lantai, Ringbalk, Pelat Lantai dan Tangga atau yang dinyatakan dalam
gambar, dengan hasil yang baik dan sempurna
2) Pekerjaan ini meliput beton kolom prakts, beton ring balok untuk bangunan yang dimaksudkan termasuk
pekerjaan besi beton dan pekerjaan bekistng/, dan semua pekerjaan beton yang bukan struktur dan struktur,
sepert yang ditunjukan pada gambar beton yang digunakan memakai mutu beton K-225 untuk beton struktur.
b. Persyaratan Bahan
1) Semen Portland
Harus memakai mutu yang terbaik dari satu jenis type 1, merk atas persetujuan Wakil pemberi tugas atau
pengawas lapangan dan harus memenuhi NI-8 (type I). Semen yang telah mengeras sebagian / seluruhnya tdak
dapat digunakan.
Penyimpangan semen Portland harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari kelembaban, bebas dari
air dengan lantai terangkat dari tanah dan ditumpukan sesuai dengan syarat penumpukan semen.
2) Pasir Beton
Pasir Beton harus terdiri dari butir-butr yang berselisih dan bebas dari bahan-bahan organis, lumpur dan
sebagainya ; dan harus memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang dicantumkan dalam PBI 1971.
3) Koral Beton/Split:
Digunakan koral yang bersih, bermutu baik, tdak berpori serta mempunyai gradasi kekerasan sesuai dengan
syarat-syarat PBI 1971. Penyimpanan/Penimbunan pasir dan koral beton harus dipisahkan satu dari yang lain,
sehingga kedua bahan tersebut dijamin mendapat perbandingan adukan beton yang tepat.
4) Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tdak mengandung minyak, asam, alkali dan bahan-bahan
organis/bahan lain yang dapat merusak beton dan harus memenuhi NI-3 pasal 10. Apabila dipandang perlu
Wakil pemberi tugas atau Pengawas lapangan dapat meminta pada koordinator diwajibkan untuk diperiksa
kepada Laboraturium pemeriksa bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.
c. Syarat syarat Pelaksanaan
1) Mutu Beton
Mutu Beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang adalah K-225 atau sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan/dipersyaratkan dalam BQ dan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PBI-1971.
Dalam jenis pekerjaan beton tertentu, diharuskan memakai beton ready mix.
2) Pembesian
a) Pembuatan tulang-tulang untuk batang lurus atau yang dibengkokkan, sambungan kait-kait, pembuatan
sengkang (ring). Persyaratannya harus sesuai PBI 1971.
b) Pemasangan dan penggunaan tulangan beton harus disesuaikan dengan gambar Konstruksi.
c) Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin agar besi tersebut tdak berubah tempat selama
pengecoran, dan harus bebas dari papan acuan atau lantai kerja dengan memasang selimut beton sesuai
dengan ketentuan dalam PBI 1971.
d) Besi beton tdak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lapangan kerja dalam waktu 24 jam dengan
perintah tertulis dari Wakil pemberi tugas atau Pengawas lapangan.
3) Cara Pengadukan
a) Cara pengadukan harus menggunakan beton molen.
Takaran untuk semen Portland pasir dan koral harus disetujui terlebih dahulu oleh Wakil Pemberi tugas atau
Pengawas lapangan.
b) Selama pengadukan, kekentalan adukan beton harus diawasi dengan jalan memeriksa slump pada setap
campuran baru. Pengujian slump minimum 5 cm dan maksimum 10 cm.
4) Pengecoran beton
a) Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan dan menyiram cetakan-
cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran dan ketnggian, pemeriksaan penulangan dan
penempatan penahan jarak.
Page 11 of 5
b) Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan Wakil pemberi tugas atau Pengawas lapangan.
c) Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan menggunakan alat penggetar untuk menjamin
beton sudah cukup padat dan harus dihindarkan terjadi cacat pada beton sepert keropos dan sarang-sarang
koral/split yang dapat memperlemah konstruksi.
d) Apabila pengecoran beton akan dihentkan dan diteruskan pada hari berikutnya maka tempat perhentian itu
harus disetujui oleh Wakil pemberi tugas atau pengawas lapangan.
5) Pekerjaan Acuan / Bekistng
a) Bekisting harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah ditetapkan/yang diperlukan
dalam gambar.
b) Bekisting harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan sehingga cukup kokoh dan dijamin
tdak berubah bentuk dan kedudukannya selama pengecoran dilakukan.
c) Bekisting harus rapat (tdak bocor). Sebelum pengecoran dilakukan, permukaannya harus licin dan bebas
dari kotoran-kotoran, potongan kayu, tanah/lumpur dan sebagainya. Bekisting harus mudah dibongkar
tanpa merusak permukaan beton.
d) Kontraktor harus memberikan contoh-contoh material ( besi, koral/split, pasir dan semen Portland ) kepada
Wakil pemberi tugas atau Pengawas lapangan untuk mendapatkan persetujuan sebelum pekerjaan
dilakukan.
e) Bahan-bahan yang digunakan harus tersimpan dalam tempat penyimpanan yang aman sehingga mutu
bahan dan pekerjaan tetap terjamin sesuai persyaratan.
f) Kawat pengikat Besi beton/ rangka adalah dari baja dan tdak disepuh seng, diameter kawat lebih besar
dengan 0,40 mm, kawat pengikat besi beton/rangka harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam
NI-2 (PBI-1971).
g) Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tdak terjadi penguapan cepat, persiapan perlindungan
atas kemungkinan datangnya hujan, harus diperhatikan.
h) Beton harus dibasahi secara teratur/rutin selama satu minggu atau lebih setelah pengecoran.
6) Pekerjaan pembongkaran acuan /Bekisting
Pembongkaran bekistng hanya boleh dilakukan dengan izin tertulis dari pemberi tugas atau Pengawas
lapangan. Setelah bekistng dibuka, tdak diiznkan mengadakan perubahan apapun pada permukaan beton
tanpa persetujuan dari wakil pemberi tugas atau pengawas lapangan.
7) Kontraktor dan Kualifikasi Pelaksanaan/Kontraktor
a) Pelaksanaan/Kontraktor bertanggung jawab atas kesempurnaan pekerjaan.
b) Pekerjaan harus dilkukan oleh tenaga-tenaga ahli pada bidangnya. Pelaksanaan/kontraktor harus qualified,
minimum STM kurang lebih 3 (tga) tahun pengalaman kerja atau sesuai persyaratan yang ditentukan dalam
persyaratan tenaga ahli perusahaan.
c) Kontraktor harus mengikut semua peraturan, baik yang terdapat pada uraian dan syarat-syarat maupun
yang tercantum dalam gambar-gambar atau peraturan yang berlaku baik dalam negeri maupun luar negeri.
d) Kontraktor mengikut kontrak-kontrak yang akan disusun kemudian dengan pemilik, baik mengenai hal-hal
pembayaran maupun hal teknis dan non teknis lainnya.
e) Kontraktor harus menempatkan tenaga ahli di lapangan yang setap saat diperlukan untuk dapat berdiskusi
dan dapat mengambil keputusan teknis dan administrasi.
8) Contoh Bahan
a) Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh-contoh material, Misalnya : besi,
koral, pasir, PC untuk mendapatkan persetujuan dari Wakil pemberi tugas atau Pengawas lapangan.
b) Contoh-contoh yang telah disetujui oleh Wakil pemberi tugas atau Pengawas lapangan, akan dipakai sebagai
standart/pedoman untuk memeriksa/menerima material yang dikirim oleh kontraktor ke site.
c) Material yang dikirim harus sesuai dengan contoh material yang telah disetujui pemberi tugas atau
Pengawas Lapangan. Pengawas lapangan berhak menolak material yang dikirim apabila tdak sesuai dengan
contoh material.
9) Syarat-syarat Pengiriman dan penyimpanan bahan
a) Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tdak bercacat. Beberapa bahan
tertentu harus masih di dalam kotak/kemasan aslinya yang masih tersegel dan berlabel pabrik
b) Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung dan tertutup, keing, tdak lembab dan bersih sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan pabrik.
c) Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan jenisnya
d) Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan selama pengiriman dan penimpanan, bila ada kerusakan,
kontraktor harus menggant atas beban kontraktor.
e) Untuk bahan-bahan tertentu, harus disertai dengan sertifikat keaslian, sertifikat garansi, sertifikat uji mutu
dan dokumen lain yang diperlukan.
10) Pengujian Mutu Pekerjaan
a) Sebelum dilaksanakan pemasangan, kontraktor diwajibkan untuk memberikan pada Wakil pemberi tugas
atau Pengawas lapangan Certficate Test, bahan besi dari produsen/pabrik.
b) Bila tdak ada Certficate Test, maka kontraktor harus melakukan pengujian atas besi/kubus beton di
laboratorium yang akan ditunjuk kemudian
c) Mutu beton harus dibuktkan oleh kontraktor dengan mengambil benda uji berupa kubus/silinder yang
ukurannya sesuai dengan syarat-syarat/ketentuan dalam PBI-1971. Pembuatannya harus disaksikan oleh
Wakil pemberi tugas atau Pengawas lapangan. Jumlah dan frekuensi pembuatan kubus beton serta
ketentuan-ketentuan lainnya sesuai PBI-1971
d) Kontraktor diwajibkan membuat Trial Mix terlebih dahulu, sebelum memulai pekerjaan beton.
e) Hasil pengujian dari laboraturium diserahkan kepada Wakil pemberi tugas atau Pengawas lapangan
secepatnya.
f) Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan tersebut, menjadi tanggung jawab kontraktor.
11) Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan
a) Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x 24 jam setelah pengecoran.
b) Beton dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan pekerjaan-pekerjaan lain.
c) Bila terjadi kerusakan, kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tdak mengurangi mutu
pekerjaan, seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab kontraktor.

2. PEKERJAAN BAJA/LOGAM STRUKTURAL


a. Lingkup Pekerjan
1) Pekerjaan Besi
Pekerjaan ini meliput pengadaan bahan, alat-alat dan alat bantu lainnya untuk pekerjaan besi ini meliput
pekerjaan Rangka Baja Atap, Rangka Baja Struktur Penyangga dan Balkon, dan bagian-bagian lain yang tertera
dalam gambar.
2) Pekerjaan penggantung.
b. Persyaratan Bahan
1) Mutu Baja yang digunakan adalah BJ-37 atau ST-37 dengan bentuk dan ukuran sesuai yang tertera pada
gambar.
2) Baja profil yang digunakan adalah profil WF, Siku Sama Sisi, Kanal Dengan Kait dan Besi Pipa Bulat dengan
bentuk dan ukuran yang sesuai yang tertera pada gambar.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1) Pekerjaan besi
a) Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan menelit gambar-gambar dan kondisi di lapangan.
b) Bahan-bahan pelengkap lainnya sepert sekerup, baut, mur, paku metal fitngs yang akan berhubungan
dengan udara luar dibuat dari besi yang digalvanisasi.
c) Perhatkan semua ukuran, sambungan dan hubungannya dengan material lain, dengan mengikut semua
petunjuk Gambar Rencana secara seksama.
d) Korntraktor diminta untuk menyiapkan shop drawing/gambar kerja untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu
dengan petunjuk perencana/MK dan harus disetujui oleh Pemberi tugas atau Pengawas lapangan.
e) Pemotongan dengan membakar di bengkel harus dilakukan dengan mesin potongan pembakar standart.
Pembakaran di bengkel atau dil apangan harus disetujui perencana/Konsultan Pengawas.
f) Semua pekerjaan metal yang terpotong harus disetujui perencana/Konsultan Pengawas.
g) Bekas-bekas pekerjaan pemotongan harus dikikir sampai halus dan rata permukaan.
h) Untuk unit yang dipasang harus diberi tanda-tanda agar tdak terjadi kesalahan pemasangan.
i) Pekerjaan sambungan dilakukan dengan baut dan las sesuai gambar.
j) Pekerjaan pengelasan harus dilakukan dengan rapih, tanpa menimbulkan kerusakan-kerusakan pada bahan
bajanya. Pengelasan harus menjamin pengakhiran yang rata dari cairan elektroda tersebut, permukaan dari
daerah yang akan dilas harus bersih dan bebas dari kotoran, cat, minyak dan karat.
k) Pemberhentian pengelasan harus pada tempat yang ditentukan dan dijamin tdak akan berputar atau
membengkok, setelah pengelasan, sisa-sisa/kerak las harus dibersihkan dengan baik (wire, brush, ampelas).
Cacat pada pengelasan harus dipotong dan dilas kembali atas tanggung jawab kontraktor. Kawat
las/elektroda yg digunakan setara kobesteel dan pengelasan agar dilakukan oleh tenaga ahli yg
berpengalaman dan bersertifikasi. Tebal las dalam sekali pengelasan maksimum adalah 7 mm.
l) Hasil Pengelasan tdak boleh berpori atau retak retak. Apabila ditemukan keraguan dari hasil pengelasan
maka harus dilakukan uji dengan cara yg sesuai strandart AWS D 1,0.
m) Baut
(1). Lubang lubang baut harus benar2 tepat dan sesuai dengan diameternya.
(2). Kontraktor tdak boleh merubah atau membuat lubang baru di lapangan tanpa seijin MK/pengawas
lapangan. Pembuatan lubang baut harus menggunakan bor.
(3). Pembuatan lubang baut dengan menggunakan brander tdak diperkenankan.
(4). Lubang baut dibuat maksimum 2 mm lebih besar dari diameter bautnya sehingga tdak menyebabkan
terjadinya momen torsi yg berlebihan pada baut.
(5). Panjang baut harus sedemikian rupa sehingga setelah dikencangkan masih terdapat 4 ulir yg menonjol
pada permukaan ,tanpa menimbulkan kerusakan pada ulir baut tersebut
(6). Baut yg digunakan adalah baut HTB (high Tenton Bolt).
n) Pemotongan besi
Semua bekas pemotongan besi harus rapih dan rata pemotongan hanya dapat dilakukan dengan grander
dan alat gergaji besi ,pemotong besi , pemotongan dengan alat las tdak diperkenankan.
o) Erecton
(1). Sebelum Erecton dimulai kontraktor harus memeriksa kembali kedudukan angker-angker baja , jarak
maupun kedudukan angker-angker haruslah akurat agar menghindari kerusakan pada angker-angker
tersebut.
(2). Semua plat atau elemen yg rusak tdak diperbolehkan digunakan untuk pekerjaan erecton tersebut.
(3). Penempatan matrial di lapangan agar disusun dengan baik sehingga memudahkan pekerjaan erecton
tersebut.
2) Pekerjaan Kawat Penggantung
Sistem penggantung langit-langit adalah dengan menyediakan pipa hollow pada plat beton pada jarak 0,6 x 0,6
m. Pola disesuaikan dengan langit-langit dan persyaratan pabrik pembuat rangka langit-langit, kecuali
dinyatakan lain dalam gambar atau petunjuk perencanaan/MK.

3. PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA RINGAN


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliput penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkn dalam
terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik. Pekerjaan pasangan bata ringan ini meliput seluruh
detail yang disebutkan/ditunjukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Wakil pemberi tugas atau Pengawas lapagan.
b. Persyaratan bahan
1) Batu bata harus memenuhi Standart Industri Indonesia, NI-10.
2) Bata perekat yang memenuhi Stndart acuan BS 4550, ASTM, D 4541, ASTM C 482, BS 4551
3) Data Teknik :
Jenis : Bata Ringan
Ketebalan : 100mm (dinding luar dan dalam) dan 75mm (kamar mandi)
Kuat tekanan : Rata-rata 3,65 N/mm atau kurang lebih 36 kg/cm dengan panjang 590 mm dan tebal 10
mm dapat memikul beban 20 ton.
Isolasi udara : Dinding blok 10 mm dengan ruang 50 mm diplester setebal 13 mm kedua bidang luarnya.
Warna : Abu-abu puth
Perekat : Semen Portland
Agregat : Pasir silica halus
Bahan tambahan : Serbuk kapur
Bahan tambahan : Bahan/additve larut dalam air guna memperbaiki sifat pengerjaan (Consistency), daya
rekat dan kekuatan.
Kebutuhan air : 11-12 liter air/ 50 kg Pencampuran
Potensial Bahan : 9,19 m Per zak

4. PEKERJAAN RAILING TANGGA PIPA BLACKSTEEL


a. Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan, peralatan alat-alat
bantu dan pengangkutan yang diperlukan untuk malaksanakan pekerjaan ini sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik.
Meliput railing tangga naik ke lantai 2.
b. Persyaratan Bahan
1) Bahan : Besi Pipa Black Steel
2) Finishing : Lihat Finishing Schedule Arsitektur
3) Harus memenuhi persyaratan yang ada
4) Pengelasan sambungan harus baik dan rata
c. Syarat Pelaksanaan
1) Bahan yang dipakai, sebeum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan
persetujuan dari Perencana.
2) Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan diatas teknis operatf sebagai informasi bagi Perencana.
3) Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus disesuaikan supaya disediakan kontraktor site.
4) Bila dianggap perlu, kontraktor bisa mengadakan test terhadap bahan-bahan tersebut pada laboraturium yang
ditunjuk Perencana baik mengenai komposisi, konsentrasi dan aspek-aspek lain yang ditmbulkan, biaya atas
beban kontraktor.
5) Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditnjau dan diuji, baik pada pembuatan, pengerjaan, maupun
pelaksanaan di lapangan oleh Perencana atas tanggungan Kontraktor biaya tambahan
6) Bila perencana memandang perlu pengujian dengan penyinaran gelombang tnggi maka segera biaya dan
fasilitas yang dibutuhkan untuk terlaksananya pekerjaan tersebut adalah tanggung jawab Kontraktor.
d. Pekerjaan baja Tahan Karat
1) Pekerjaan yang dilaksanakan harus sepert yang ditunjukan dalam gambar.
2) Penyambungan dengan las harus dilaksanakan dengan kelipatan dan keahlian yang tnggi, pengelasan harus las
listrik, permukaan yang dilas harus sama rata dan alur lasnya kelihatan teratur, bekas las-lasannya harus dikikir
dan dihaluskan tanpa mengurangi kekuatan lasnya. Las-lasan yang dicat harus dipotong dan dilas kembali atas
biaya pemborong.
3) Pembengkokan profil-profil/plat-plat/pipa-pipa harus dilakukan dengan bender (pembengkokan) sehingga
hasilnya baik, halus, dan tdak cacat-cacat bekas pukulan.
4) Setelah pekerjaan las-lasan, penghalusan dan pemasangan selesai harus dipoles , kemudian digosok dengan
coumpound memakai kain halus sehingga bersih.

5. PEKERJAAN ATAP
a. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliput penyediaan tenaga kerja , bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bant yang diperlukan
dalam pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang bermutu baik.
b. Persyaratan Bahan Atap Zincalum
1) Nama Produk :-
2) Bahan Dasar : Baja Hi-Ten G550 & Baja Soft G300
3) Lapis lindung : Zinc-Alumunium, Prepainted Zinc-Alumunium 150 gr/m
4) Warna : Ditentukan kemudian
5) Tebal Standar : 0,35 mm
6) Panjang Material : Tanpa sambungan
7) Rangka : Baja
c. Syarat Pelaksanaan
1) Material yang digunakan dengan segera simpan di tempat yang kering, jangan diletakkan langsung di atas lantai.
Usahakan terlindung dari air atau terjadinya kondensasi.
2) Bentuk atap mengikut gambar
3) Rangka atap menggunakan konstruksi baja ringan. Dimensi dimensi dan jarak lihat lebih detail gambar
strukturnya
4) Rangka dari baja kanal C.
5) Semua rangka atap dan gording bangunan utama yang terbuat dari konstruksi baja harus dengan Zincromate.

6. PEKERJAAN DINDING PARTISI GIPSUM


1) Ruang Lingkup Pekerjaan
a) Pekerjaan meliput penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alay-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
b) Melaksanakan pekerjaan ini hingga diperoleh hasil yang baik dan memuaskan.
2) Persyaratan Bahan
a) Rangka penguat : Galvanum hollow 40 x 40 x 0,55 mm, double.
b) Panel Penutup : Double gypsum boar dengan ketebalan minimal 9 mm produksi Jayaboard atau setara
c) Primer : Semen + sealer, satu lapis
d) Finishing Panel : cat Dulux, Lily White
Kontraktor harus mengajukan terlebih dahulu bahan-bahan, contoh-contoh konstruksi (mock up) dan membuat shop
drawing yang menggambarkan detail hubungan-hubungan dan sambungan-sambungan, pengangkuran konstruksi
dan pemasangan semua komponen, lengkap dengan ukuran-ukurannya.
3) Syarat-syarat Pelaksanaan
a) Pekerjaan pembuatan, penyetelan dan pemasangan dinding partsi harus dilaksanakan oleh ahlinya.
b) Kontraktor harus memeriksa semua permukaan yang akan berhubungan dengan pekerjaan dinding, dan
memberitahukan konsultanPengawas seandainya permukaan-permukaan yang bersangkutan tdak dalam
keadaan yang memungkinkan untuk mendapatkan pembetulan-pembetulan.
c) Kontraktor harus mengukur setempat semua dimensi yang mempengaruhi pekerjaannya. Ukuran lapangan
yang berbeda dengan shop drawings, harus dikoreksi/diselesaikan bersama dengan Pengawas untuk
mendapatkan kepastian.
d) Kontraktor harus memberikan perhitungan kekuatan atas syarat-syarat yang ditentukan.
e) Pemasangan dan penyetelan dinding-dinding partsi harus benar-benar kuat, dan kaku dengan pemasangan
yang terjamin lurus dan tegak lurus , karena dinding partsi harus tahan terhadap bentran-
benturan/dorongan-dorongan yang terjadi baik oleh manusia atau perabotan kantor. Bila perlu pemasngan
ke lantai dan dinding harus diperkuat dengan rangka besi yang dimasukan kedalam alumunium.
f) Setiap panel harus dapat dibuka, bebas dari merusak panel yang bersebelahan. Dinding partsi yng selesai
terpasang tdak menampakkan sekrup-sekrup penguat atau pengikat lainnya (tersembunyi). Pemasangan
komponen-komponen dinding partsi dinding partsi dan vinyl laminated dilaksanakan sesuai dengan
persyaratan pemasangan oleh pabrik yang bersangkutan. Apabila ternyata dibelakang hari terbukt bahwa
komponen-komponen terpasang tdak sesuai dengan jenis yang diminta/disyaratkan, kontraktor wajib
menggantnya atas bebasn kontraktor.
g) Kontraktor wajib memelihara dinding partsi dari kotoran-kotoran akibat air, semen, adukan, cat, dan lain-
lain serta mengamankannya dari benturan-benturan yang mengakbatkan cacatnya dinding partsi tersebut.

7. PEKERJAAN PENGECATAN
a. Ruang Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan meliput penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alay-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan ini sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2) Melaksanakan pekerjaan pengecatan hingga diperoleh hasil yang baik dan memuaskan.
3) Tahapan pekerjaan meliput :
a) Persiapan permukaan yang akan diberi cat
b) Pengecatan permukaa dengan bahan-bahan yang telah ditentukan
Pengecatan semua permukaan dan area yang ada pada gambar, dengan warna bahan yang sesuai dengan petunjuk
Konsulta perencana.
b. Standard Pengerjaan
1) Untuk dinding/langit-langit, besi atau permukaan-permukaan lain yanh akan dicat ulang (keadaan awal sudah
dicat, bukan permukaan yang belum difinishing), maka kontraktor harus melakukan pengerokan cat dahulu.
Untuk cat dengan bahan dasar air, pengerokan dilakukan dengan menyikat pada permukaan yang telah
dibasahi air, atau dapat juga dilakukan dalam keadaan kering dengan alat yang biasa dipakai untuk mengerok
cat. Untuk cat dengan bahan dasar bukan air, pengerokan harus dimulai dengan pemanasan permukaan cat
sampai permukaan cat tmbul gelembung-gelembung dan kemudian dilanjutkan dengan pengerokan.
2) Sebelum pengecatan dimulai, kontraktor harus melakukan pengecatan pada satu bidang untuk tap warna dan
jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan
cara pengerjaan. Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai mock up ini akan ditentukan oleh Konsultan
pengawas.
3) Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh perencana/pengawas, bidang-bidang ini akan dipakai
sebagai standard minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.
4) Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan oleh orang-orang yang ahli/aplikator yang berpengalaman yang
telah mendapat rekomendasi dari pabrik cat yang digunakan, dan cara pelaksanaannya standar dari pabrik cat
yang digunakan.
c. Contoh dan Bahan untuk Perawatan
1) Jenis cat yang digunakan adalah produksi Dulux atau setara (full system).
2) Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tap warna dan jenis cat pada bidang-bidang transparan
ukuran 30 x 30 cm. Dan pada bidang-bidang tersebut harus dicantumkan dengan jelas warna, formula cat,
jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar s/d lapisan akhir).
3) Semu bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada pemberi tugas/ konsultan perencana/Pengawas
untuk medapatkan persetujuan. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis barulah kontraktor
melanjutkan dengan pembuatan mock up.
4) Kontarktor harus menyerahkan kepada pengawas untuk kemudian akan diteuskan kepada pemberi tugas
minimal 5 galon tap warna dan jenis cat yang dipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan
mencantumkan dengan jelas identitas cat yang ada didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk
perawatan, oleh pemberi tugas.
d. Pekerjaan Cat Dinding
1) Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran bangunan dan/atau bagian-bagian
lain yang ditentukan gambar
2) Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance sealer yang dilanjutkan dengan 3
(tga) lapis acrylic emulsion dengan kekentalan cat sebagai berikut:
a) Lapis I encer (tambahan 20% air)
b) Lapis II kental
c) Lapis III encer
3) Plamir yang digunakan adalah plamir tembok dan plamir wall putty 550-1967 merk Dana paint
4) Sebelum dinding di plamir, plesteran sudah harus betul-betul kering,tdak ada retak-retak dan kontraktor harus
meminta persetujuan Konsultan pengawas.
5) Pekerjaan plamir dilaksanakan dengan pisau plamir dali plat baja tpis dan lapisan plamir dibuat setpis mungkin
sampai membentuk bidang yang rata.
6) Sesudah 7 hari plamir terpasang, kemudian dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya
dinding dicat dengan menggunakan roller.
7) Warna yang dipakai : Cat dinding dulux, Lily White
8) Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yng utuh, tara, licin, tdak ada bagian yang
belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
e. Pekerjaan Cat Langit-langit
1) Yang termasuk dalam pekerjaan cat langit-langit adalah langit-langit gypsum atau bagian-bagian lain yang
ditentukan pada gambar
2) Cat yang digunakan merk Dulux jenis Vinyl Acrylic
3) Plamir yang digunakan adalah plamir Vinilex
4) Selanjutnya semua metode/prosedur sama dengan pengecatan dinding dalam, kecuali tdak digunakannya
lapisan alkali resistnce sealer pada pengecatan langit-langit ini.
5) Warna cat yang dipakai untuk ceiling gypsum adalah Dulux, Lily White
f. Pekerjaan Cat Besi
1) Yang termasuk pekerjaan cat besi adalah pengecatan seluruh bagian-bagian besi yang ditentukan dalam
gambar.
2) Cat yang dipakai adalah merk Dana paint jenis Syntetic Enamel Danalux atau Danmarine (atau setara).
3) Pekerjaan cat dilakukanaetelah bidang yang akan dicat, selesai di amplas, halus dan bebas debu, oli dan lain-
lain.
4) Sebagai lapisan dasar ant karat dipakai sebagai cat dasar Epoxy. Sambungan las dan ujung ujung yang tajam
diberi itouch upi dengan dua lapis U-pox Red lead primer 520-1130 setebal 20 mikron
5) Setelah kering sesudah 24 jam, dan dibersihkan kembali darikotoran-kotoran, oli, dan sebagainya disemprot 1
lapis. Setelah 8 jam mengering baru lapisan akhir Danalux Enamel atau U-pox Enamel 103 disemprot 2 lapis
setebal 70 mikron
6) Pengecatan dilakukan dengan menggunakan semprot dengan compressor 2 lapis.
7) Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tdak ada gelembung-gelembung dan dijaga
terhadap pengotoran-pengotoran.
g. Pekerjaan Cat Duco
1) Yang termasuk pekerjaan ini adalah seluruh bidang-bidang pekerjaan kayu dan atau besi yang ditentukan
dalam gambar
2) Semua permukaan kayu besi yang akan dicat dico harus dilapisi melaminto. Pekerjaan cat dilakukan setelah
permukaan bidang yang akan dicat selesai diamplas halus dan dibersihkan dari debu, minyak dan kotoran yang
mungkin menempel disitu.
3) Sesudah betul-betul bersih, sambungan dihaluskan dengan amplas duco yang halus, kemudia debu bekas
amplas tersebut dibersihkan
4) Cat yang dipakai adalah dari kualitas terbaik. Pewarna yang dipakai memiliki daya sebar 8-10 m perliter 1 lapis.
Warna akan ditentukan kemudian oleh konsultan perencana.
5) Untuk pengecatan dengan bahan besi, sebagai lapisan dasar ant karat dipakai cat dasae Epoxy. Sambungan las
dan ujung-ujung yang tajam diberi touch up 2 lapis U-pox Red lead primer 520-1130 setebal 20 mikron
6) Setelah kering sesudah 24 jam dan dibersihkan kembali dari kotoran-kotoran oli san sebagainya, disemprot 1
lapis. Setelah 48 jam mengering baru lapisan akhir Danalux Enamel atau U-pox Enamel 103 disemprot 2 lapis
setebal 70 mikron.
7) Pengecatan dilakukan dengan menggunakan semprot dengan compressor 2 lapis
8) Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, untuk mengkilap, tdak ada gelembung-gelembung dan
dijaga terhadap pengotoran-pengotoran

8. PEKERJAAN KAYU
a. Ruang Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan meliput penyediaan tenaga kerja, peralatan dan bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan
kayu, baik kayu kasar maupun kayu halus dalam hubungannya dengan gambar dan spesifikasi, dan pelaksanaan
pekerjaan hingga selesai sesuai dengan gambar rencana.
2) Pekerjaan ini terdiri dari :
a) Pekerjaan kayu halus, terdiri dari pekerjaan pintu kayu, skirting dan bagian yang lain sepert pada gambar
rencana
b) Pekerjaan kayu kasar, terdiri dari pekerjaan penggantung langit-langit dan bagian-bagian lain sepert pada
gambar rencana.
b. Persyaratan Bahan-bahan
1) Kualitas
Semua kayu untuk jenis yang ditentukan harus dari kualitas yang baik, tdak ada getah, celah, mata kayu yang
lepas atau mat, susut pinggir-pinggirnya, bekas dimakan bubuk, dan cacat-cacat lainnya. Mutu dan kualitas
kayu yang dipakai sesuai dengan persyaratan NI-5, PPKI tahun 1961 dan persyaratan-persyaratan lain yang
berkaitan dengan konstruksi kayu.
2) Kelembaban (Moisture Contents)
Kelembaban kayu yang dipakai untuk pekerjaan kayu yang didalam dan pekerjaan kayu halus harus kurang dari
15% dan untuk pekerjaan kayu kasar harus kurang dari 20% (diuji dengan wood moisture tester). Kelembaban
tersebut ditentukan untuk kayu yang dikirim ketempat pekerjaan dan harus konstan sampai pekerjaan
bangunan selesai.
3) Ukuran
Semua ukuran dalam gambar adalah ukuran jadi (finish), yaitu ukuran kayu setelah selesai dikerjakan dan
terpasang. Kayu kasar diketam, dibor, dikerjakan dengan mesin menurut ukuran-ukuran dan bentuk yang
tertera dalam gambar.
4) Permukaan luar
Semua kayu halus yang akan kelihatan permukaannya bila sudah jadi (finish), harus dikerjakan dengan baik.
Semua kayu untuk pekerjaan kayu kasar dibiarkan bekas gergajinya kecuali bila ditentukan untuk dihaluskan.
Bagi permukaan-permukaan yang akan dipelitur hanya mata kayu yang kecil (2 mm), mulus dank eras yang
dapat diterima. Pada semua pekerjaan kayu, bahan kayu diberi lapisan pengawet/pelindung. Untuk kayu kayu
yng akan dicat dengan bahan solignum/creosot
5) Jenis Kayu
Kecuali ditentukan lain, jenis kayu yang digunakan adalah :
a) Kayu Kamper. Digunakan untuk pekerjaan kayu kasar sepert : rangka rangka dalam daun pintu, dan lain-lain
sepert pada gambar rencana
b) Multipleks. Dari kualitas terbaik, dengan ketebalan 12-18 mm sesuai denga gambar rencana.
c) Teakwood. Dari kualitas terbaik dengan ketebalah 3 mm, sesuai dengan gambar.
d) Melaminto. Dari kualitas terbaik dengan ketebalah 1 mm, buatan merk formica atau setara.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1) Semua kayu harus dikeringkan dengan proses dry clean
2) Persiapan, penyambungan dan pemasangan semua pekerjaan kayu halus harus sedemikian rupa, hingga susut
dibagian mana saja dan kearahmanapun tdak mengurangi (mempengaruhi) kekuatan dan bentuk dari
pekerjaan kayu yang sudah jadi juga tdak menyebabkan rusaknya bahan-bahan yang bersentuhan.
3) Kontraktor harus melaksanakn pekerjaan-pekerjaan sepert : mempasak, memahat, menyetel(memasng),
membuat lidah-lidah, lobang pasak, sponing dan lain-lain pekerjaan yang diperlukan untuk penyambungan
kayu dengn baik.
4) Pekerjaan kayu halus tdak boleh diangkut ke tempat pekerjaan kecuali jika sudah dipasang. Bahan untuk
pekerjaan kayu halus yang harus dibuat kalau belum selesai sama sekali yidak boleh diangkut ke tempat
pekerjaan, juga tdak boleh do setel-setel jika bangunan belum siap untuk menerima pemasangan pekerjaan
kayu tersebut.
5) Bilamana terjadi bahwa pekerjaan kayu tersebut menjadi mengkerut atau bengkok, atau kelihatan ada cacat-
cacat lainnyapada pekerjaan kayu halus atau kasar sebelum masa pemeliharaan berakhir maka pekerjaan yang
cacat tersebut tarus dibongkar dan digant, dan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang terganggu akibai
pembongkaran tersebut harus dibetulkan atas biaya kontraktor.
6) Semua bekas pekerjaan-pekerjaan kayu, puntng-puntung kayu, dan kayu-kayu bekas dari semua bahan
bangunan harus disingkirkan sampai bersih.
7) Pemasangan teakwood atau melaminto pada plywood adalah dengan cara di lem, tanpa pemaksaan. Perekatan
ini harus dilakukan dengn dipress di workshop
8) Permukaan kayu yang akan di melamic agar wood filler terlebih dahulu dan proses selanjutnya sesuai petunjuk
bahan yg dipergunakan

9. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN SKIRTING


a. Ruang Lingkup Pekerjaan
1) Ruang lingkup pekerjaan ini meliput penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alay-alat bantu
yang diperlukan dalam terlaksananya pekerjaan ini sehingga dapat diperoleh hasil pekerjaan yang baik.
2) Melaksanakan pekerjaan lantai foor Hardener setara MU dgn regular operatonal tpe tabur dengan ketentuan
2 kg/m2, berwarna
3) Melaksanakan seluruh pekerjaan lantai keramik utk kamar mandi ukuran 20x25 cm setara Roman
b. Jenis Bahan dan Penggunaannya
1) Floor hardener setara MU tpe tabur 2 kg/m2 , berwarna.
Digunakan pada area sesuai dengan gambar rencana.
2) Keramik Tile Ant Slip 20x 25 cm ,20x20 cm dam 30x30 cm setara roman.
Digunakan pada K. mandi/Toilet atau sesuai dengan gambar rencana.
c. Syarat-syarat Pemasangan Penutup lantai
1) Persiapan Pemasangan
a) Sebelum dimulai pemasangan penutup lantai, Kontraktor terlebih dahuu harus memeriksa semua pekerjaan
yang nantinya akan ditutup oleh bahn penutup lantai.
b) Sesudah pekerjaan-pekerjaan tersebut selesai diperiksa, Kontraktor harus meminta persetujuan keda
Konsultan Pengawas/MK untuk melanjutkan pekerjaannya.
c) Pekrjaan yang harus diperiksa diantaranya adalah :
- Pekerjaan pemasangan instalasi-instalasi dibawah lantai mislnya pipa-pipa dan sebagainya
- Pekerjaan waterproofing
- Dan lain-lain yang dianggap perlu
d) Sebelum memulai pemasangan penutup lantai, Kontraktor terlebih dahulu harus menyerahkan contoh-
contoh penutup lantai yang akan dipasang lengkap dengan sertifikat/surat peryataan dari produsennya yang
menjlaskan bahwa kualitas bahan tersebut benar-benar sesuai denga persyaratan diatas.
e) Contoh-contoh tersebut apabila oleh Pengawas dianggap perlu,harus ditest di laboraturium yang sudah
disetujui Pengawas, biaya pengujian di laboraturium ini menjadi tanggungan kontraktor.
f) Pada lantai dasar, lantai yang akan dipasang penutup lantai terlebih dahulu tanahnya harus dipadatkan agar
pasangannya tdak turun/ retak sewaktu menerima bebas diatasnya.
g) Kecuali ditentukan lain, maka khusus pada laintai dasar harus dipasang rabat beton dengan tulangan ringan
berdiameter 8-20, tebal 7 cm sebagai lantai dasar.
10. PEKERJAAN PLAFON
a. Ruang Lingkup pekerjaan
Meliput penyediaan bahan plafond dan konstruksi penggantungnya, tenaga kerja, peralatan termasuk alat-alat
bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik.
b. Jenis Plafond
Plafond Gypsum Board / Kalsiboard + cat Dulux
Digunakan untuk plafond ruang general sepert yang dituntukkan dalam gambar rencana.
c. Persyaratan Bahan
1) Plafond Gypsum Board dan rangka Galvanum Hollow 40 x 40 x 0.55 mm
a) Ketebalan 9 mm dan memenuhi standard AS. 2588-1983
b) Permukaan setap panel gypsum board harus rata dan pada bagian tepinya berbentuk mitng untuk
penempatan seal tape penutup sambungan plester board.
c) Kualitas bahan produksi dari Jataboard atau setara
d) Bahan seal tape harus menggunakan bahan yang telah mendapat rekomendasi pabrik gypsum
e) Dempul penghalus sambungan harus menggunakan bahan khusus untuk itu produksi MULTIBOND M 400
atau yang setara.
f) Rangka plafond adalah besi hollow 40 x40 x1.2 mm+ 40 x 20 x 1,2 mm.
g) Finishing cat Dulux Briliant White.
2) Plafond Plywood + HPL
a) Permukaan plywood harus rata, halus dan tdak terdapat cacat-cacat.
b) Ketebalan plywood minimal 6 mm.
c) Rangka Plafond adalah besi hollow 40 x40 x 1,2 mm + 40 x 20 x 1,2 mm, dimensi.
d) Finishing HPL Brushed Alumunium 2022 ex Formica Perform (area front ofce).
e) Finishing HPL orange Moy TD ex perform & HPL Sparkle White ex Perform (are back office).
d. Contoh-contoh Bahan
Sebelum memuai pemasangan plafond kontraktor terlebih dahulu harus meyerahkan contoh-contoh bahan kepada
Pengawas. Bahan-bahan yang boleh dipasang untuk pekerjaan plafond adalah bahan yang telah disetujui oleh
Pemberi tugas/Konsultan perencana/Pengawas.
e. Syarat-syarat Pelaksanaan
Didlam pemasangan plafond, kontraktor telah mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan disiplin
lain yng bergabung dalam kegiatan ini (misalnya disiplin elektrikal, mekanikal, plumbing dan kain sebagainya).
Biaya-biaya yang harus dikeluarkan di dalam kegiatan ini harus sudah termasuk dalam penawaran. Sebelum memulai
pemasanga plafond, kontraktor harus sudah memeriksa rangka plafond agar benar-benar sesuai dengan ketnggian
ya dikehendaki dan ukuran-ukuran sesuai dengan gambar.
Semua bagian rangk plafond harus menyambug dengan seksama secara keseluruhan membentuk struktur yang
kokoh. Hasil pemasangan harus merupakan bidang yang rata, tdak melengkung dan tdak bergerak/bergoyang.
1) Plafond Gypsum Board / Kalsiboard + cat Dulux
a) Rangka plafond harus dipasang secara semurna, lurus dan rata sesuai dengan petunjuk pabriknya
b) Lembaran Gypsum Board dipasang pada rangka plafond dengan kuat, baik dan rata
c) Sambungan antar panel-panel gypsum ditutup dengan menggunakan seal tape yang khusus untuk pekerjaan
tersebut kemudian didempul hingga halus. Demikian pula lubang-lubang bekas baut ditutup dengan dempul
hingga halus dan rata.
d) Finishing permukaan Gypsum Board adalah dengan cat acrylic (sesuai dengan gambar rencana)
e) Pekerjaan ini haru dilakukan oleh orang-orang berpengalaman dan harus dilaksanakan sesuai pekerjaan
pabrik
2) Plafond plywood + HPL
a) Lembaran plywood tebal 6 mm dipaku ke rangka plafond dengan hat-hat, dalam jumlah yang cukup dan
dengan ukuran paku yang sesuai.
b) Kepala paku harus dibenamkan pada lembaran plafond dan kemudian didempul hingga permukaan nya rata.
c) Finishing untuk plafond plywood adaah HPL dengan cara dilem.

11. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA


a. Ruang Lingkup Pekerjaan
1) Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk merlaksanakan
pekerjaan ini sehingga dapat diperoleh hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2) Melaksanakan seluruh pekerjaan ini hingga diperoleh hasil yang baik dan sempurna.
3) Pekerjaan ini meliput pekerjaan daun pintu nyatoh plywood, melaminto/formica, kaca, dan daun jendela
sepert yang dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar.
b. Persyaratan Bahan
1) Bahan rangka kayu
a) Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai dengan persyaratan NI-5, (PPKI tahun 1961) dan persyaratan lain
yang tertulis dalam bab material kayu.
b) Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering dengan permukaan rata, bebas dari cacat sepert retak-
retak, mata kayu dan cacat lainnya
c) Kelembaban bahan rangka daun pintu disyaratkan 12%-14%
d) Untuk rangka kayu yang dipakai adalah kayu kamper samarinda dengan mutu baik,keawetan kelas I dan
kelas kuat I-II produk Inhutani I.
e) Daun pintu dengan konstruksi plywood dengn melminto sebelah dalam. Ukuran disesuaikan dengan
gambar-gambar detail, tdak diperkenankan menggunakan sambungan, harus utuh untuk 1 muka (kecuali
ditentukan lain dalam gambar).
2) Bahan Perekat
a) Untuk perekat digunakan lem kayu bermutu baik yang disetujui oleh pengawas
b) Semua permukaan rangka kayu harus diserut halus, rata, lurus dan siku.
3) Bahan daun pintu
Daun pintu dengan konstruksi teakwood/plywood dengan bahan pelapis :
a) Melaminto/formica dengan ketebalan 1 mm, mutu terbaik merk formica atau setara
b) Nyatoh atau sejenisnya untuk plywood ketebalam 4 mm produk dalam negeri merk GARUDA, KELINCI atau
setara.
c) Melaminto/plywood ketebalan 4 mm produk dalam negeri merk GARUDA, KELINCI atau setara.
d) Semua permukaan rangka kayu harus diserut halus rata, lurus, siku terbuat dari kayu kamper samarinda
kelas I.
e) List akhiran daun pintu digunakan kayu nyatoh.
4) Bahan Finishing
Finishing untuk permukaan pintu adalah dengan menggunakan HPL, melaminto, dan cat Dulux sesuai dngan
gambar pelaksanaan.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1) Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor diwajibkan untuk menelit gambar-gambar yang ada, kondisi di
lapangan (ukuran dan lubang-lubang) termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, cara pemasangan,
mekanisme dan detai-detail sesuai gambar
2) Sebelum pemasangan, penimbunan bahan pintu ditempat pekerjaan harus ditempatkan pada ruang atau
tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tdak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan
kelembaban
3) Harus diperhatikan semua sambungan siku/sudut untuk rangka kayu dan penguat lain yang diperlukan hingga
terjamin kekuatannya dengan memperhatkan /menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak
tdak boleh ada lubang atau cacat bekas penyetelan.
4) Semua kayu tampak harus diserut halus, rata, lurus, dan siku-siku satu sama lain sisa-sisanya, dan dilapangan
sudah ada dalam keadaan siap untuk penyetelan/pemasangan.
5) Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi
Pemotongan dan pembuatan profil kayu dilakukan dengan mesin, dilakukan diluar tempat
pekerjaan/pemasangan
6) Daun pintu :
a) Daun pintu plywood yang dipasang pada rangka kayu adalah dengan cara dilem, tanpa pemakuan. Jika
diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan Konsultan pengawas tanpa
meninggalkan bekas cacat pada permukaan yang tampak. Khususnya untuk formica atau melaminto
direkatkan dengan lem pada permukaan bidang plywood (4 mm) yang telah dipasang pada kerangka daun
ointu, perekatan ini harus dilakukan dengan di press di work shop
b) Pada bagian daun pintu lapisnyatoh plywood, harus dipasang rata, tdak bergelombang dan merekat dengan
sempurna
c) Permukaan plywood nyatoh tdak boleh dempul
d) Pada pintu kaca dengan rangka kayu, pemasngan kaca harus mengikut syarat-syarat pada pemasangan kaca
e) Pada pintu kaca frameless memakai kaca tempered dengan tebal minimal 12 mm.
12. PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN KUNCI
a. Ruang Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan ini meliput penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan daun pintu/ daun jendela dan
alat-alat bantu lainnya untuk merlaksanakan pekerjaan hingga tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
2) Melaksanakan seluruh pekerjaan alat penggantung dan pengunci hingga diperoleh hasil yang baik dan
memuaskan.
3) Pemasangan alat penggantung da pengunci dilakukan meliput seluruh pemasangan pada daun pintu kayu,
sepert yang ditunjukkan/disyaratkandalam gambar rencana
b. Persyaratan bahan
1) Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam buku spesifikasi teknis.
Bila terjadi perubahan atau penggantian hardware akibat dari pemilihan merk, kontraktor wajib melaporkan
hal tersebut kepada pemberi tugas/ Konsultan perencana/ Pengawas untuk mendapatkan persetujuan
2) Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari pelat alumunium berukuran 3 x 6 cm dengan
tebal 1 mm. Tanda pengenal ini,dihubugkan dengan cincin nikel ke setap anak kunci.
3) Harus disediakan lemari penyimpanan anak kunci dengan Back Enamel Finish yang dilengkapi dengan kait-
kait untuk anak kunci lengkap nomor pengenalnya. Lemari berukuran lebar x tngi adalah 40 x 50 cm, dengan
tebal 15 cmberdaun pintu tunggal memakai engsel piano dan handle alumunium.
c. Perlengkapan Pintu dan Jendela
1) Pekerjaan kunci dan pegangan pintu
a) Engsel pintu digunakan sekurang-kurangnya 3(tga) pcsuntuk setap daun pintu dengan menggunakan
sekrup kembang dengan warna yang sama dengan warna engselnya. Jumlah engsel yang dipasang harus
diperhitungkan menurut berat beban daun pintu. Tiap engsel dapat memikul maksimal 20 kg beban.
b) Semua kunci-kunci terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu. Dipasang setnggi 90cm diatas lantai,
atau sesuai petunjuk konsultan perencana
c) Kontraktor harus membuat daftar perlengkapan pintu unyuk mendapatkan persetujuan dari pengawas
d) Penggunaan perlengkapan pintu disesuaikan dengan jenis/tipe pintunya serta lokasi ruangannya
e) Kontraktor dapat mengajukan daftar perlengkapan pintu dengan kualitas yang setara dan harus
mendapatkan persetujuan dari konsultan perencana.
f) Perlengkapan pintu untuk setap jenis pintu antara lain adalah sepert disebutkan dibawah ini
(1). Pintu kaca frameless tempered tebal 12 mm
Floor Hinge KEND 09584 komplet
Patch Fitng KEND PT.2210/D US.32
Patch Fitng KEND PT.2220/D US.32
Patch Lock US. 2210 US. 32
Double cylinder KEND 08610-07US14
Handle : Stainless steel GHD 0003 1 US 32
(2). Pintu Rg pimpinan & Rg rapat :
Door closer: KEND 85510-02 S
Handle: KEND HRE.75.79 US 32 D
Lockcase Swing kayu : KEND K7735-60 US 32 D
Double Cylinder : KEND 08610-07 US 14
St.Steel Hingess : KEND SEL00104x3x3 2BBNRP US 32
(3). Pintu toilet :
Door closer : KEND 85510-02 S
St.Steel Hingess : KEND SEL00104x3x3 2BBNRP US 32
Handle : KEND HR.75.79 US 32 D
Lockcase Swing kayu : KEND K7735-60 US 32 D
WC Cylinder KEND K3115-61 US 14
g) Contoh bahan
Kontraktor harus mengajukan contoh bahan untuk mrndapatkan persetujuan dari konsultan perencanaan.
h) Persyaratan Pelaksanaan
Engsel atas dipasang 28cm (as) dari permukaan atau pintu. Engsel bawah dipasang 32 cm (as) dari
permukaan bawah pintu. Engsel tenga dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
Pembangunan Gedung Mail Processing Center (MPC) Medan

2016
13. PEKERJAAN SANITER
a. Pekerjaan Washtafel
Washtafel yang digunakan adalah produk Toto lengkap dengan segala accecoriesnya . Tipe-tpe yang dipakai adalah :
Lihat buku finishing schedule arsitektur.
Washtafel dan perlengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, tdak ada bagian yang
gompal, retak atau cacat-cacat lainnya telah disetujui oleh Pemberi Tugas.
Ketnggian dan konstruksi pemasangan harus disesuaikan gambar untuk itu serta petunjuk-petunjuk dari
produsennya dalam brosur. Pemasangan harus rapi, baik, waterpass dan dibersihkan dan semua kotorn dan noda
dan penyambungan instalasi plumbibgnya tdak boleh ada kebocoran-kebocoran.
b. Pekerjaan Urinal
Urinal berikut perlengkapannya yang digunkan adalah merk Toto type lihat buku finishing schedule arsitektur. Urinal
yang dipasang adalah urinal yang telah diseleksi dengan baik, tdak ada bagian-bagian yang gompal, retak dan cacat
lainnya dan telah disetujui oleh pemberi tugas.
Pemasangan urinal pada dinding menggunakan baut ficher atau stainless steel dengan ukuran yang cukup untuk
menahan beban seberat 20 kg setap unit.
Setelah urinal terpasang, letak dan ketnggian pemasangan harus sesuai gambar untuk itu, baik waterpass nya.
Semua cela-cela yang mungkin ada antara dinding dan urinal ditutup dengan semen yang berwarna sama dengan
urinal. Sambungan instalasi plumbingnya harus baik, tdak ada kebocoran-kebocoran air.
c. Pekerjaan Closet
Closet duduk berikut segala kelengkapannya yang dipakai adalah produk Toto. Type-type yang digunakan lihat pada
buku finshing arsitektur.
Closet beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, tdak ada bagian-bagian yang
gompal, retak atau cacatlainnya dan setelah disetujui pemberi tugas.
Closet harus dipasang dengan kokoh letk dan ketnggian sesuai gambar, waterpass, semua noda harus dibersihkan,
sambungan pipa tdak boleh ada kebocoran-kebocoran.
d. Perlengkapan Toilet
Di toilet ditunjukan dalam gambar kran tembokdipasang kran dinding tpe T23B13V7N, merk Toto atau setara.
Perlengkapan-perlengkapan tersebut harus dalam keadaam baik tanpa ada cacat dan sudah mendapatkan
persetujuan dari Wakil pemberi tugas atau Pengawas lapangan. Letak pemasangan disesuaikan dengan gambar untuk
itu dan cara-cara pemasangan mengikut petunjuk dari produsen sepert diterangkan dalam brosur yang
bersangkutan.
e. Pekerjaan Kran
Kran yang dipakai adalah merk Toto, baik yang digunakan pada toilet pria atau wanita. Ukuran disesuaikan dengan
keperluan masing-masing sesuai gambar plumbing dan brosur alat-alat sanitasi, kran-kran tembok dipasang yang
berleher panjang mempunyai ring kedudukan yang harus dipasang menempel pada dinding.
Kran-kran dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku, penempatannya harus sesuai dengan gambar.
f. Pekerjaan Floor Drain dan Clean Out
Floor Drain dan Clean Out yang digunakan adalah merk Toto atau yang disetujui kemudian, metal verchroom, lubang
2 dilengkapi dengan siphon dan penutup berengsel untuk foor drain dan dopverchroom dengan draad untuk clean
out. Floor drain dipasang di tempat-tempat sesuai gambar. Floor drain yang dipasang telah diseleksi dengan baik,
tanpa cacat dan disetujui Wakil pemberi tugas atau Pengawas lapangan.
Pada tempat-tempat yang dipasang foor drain, penutup lantai harus dilubangi dengan rapi, menggunakan pahat kecil
dengan bentuk dan ukuran sesuai ukuran foor drain. Hubungan pipa metak dengan beton/lantai menggunakan
perekat beton kedap air dan pada lapisan teratas 5 mm diidi dengan lem. Setelah foor drain dan cleanout
terpasang,pasangan harus rapi, waterpass, dibersihkan dar noda-noda semen dab tdak ada kebocoran.
g. Ruang Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pemasangan sanitair ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan
peralatan dan alat-alat bantu lainnyayang digunakan dalam pekerjan ini sehingga tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu dan sempurna dalam pemakaiannya/operasianya.
Pekerjaan pemasangan sanitair ini sesuai yang dinyatakan ataun ditumjukan dalam detail gambar, uraian dan syarat-
syarat dalam buku ini.
h. Persyaratan Bahan
Semua material harus memenuhi ukuran, standar, dan mudah didapatkan dipasaran, kecuali bila ditentukan lain.
Semua peralatan dalam keadaan dengan segala perlengkapannya, sesuai dengan yang telah disediakan oleh pabrik
untuk masing-masing tpe yang dipilih.
Pembangunan Gedung Mail Processing Center (MPC) Medan

2016
Barang yang dipakai adalah produk Toto atau setara dan barang yang dipakai adalah dari produk yang telah
disyaratkan dalam uraian dan syarat-syarat dalam buku ini.
i. Syarat-syarat Pelaksanaan
Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukan kepada pemberi tugas beserta persyaratan /ketentuan pabrik
untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang tdak disetujui harus digant tanpa biaya tambahan.
1) Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantan bahan, penggantian harus disetujui pembert tugas
berdasarkan contoh untuk dilakukan kontraktor
2) Sebelum pemasangan dimulai, kontraktor harus menelit gambar-gambar yang ada dan kondisi di lapangan,
termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, pemasangan sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-
detail sesuai gambar
3) Bila ada kelalaian dalam hal antara gambar dengan gambar, gambar dengan spesifikasi, dan sebagainya , maka
kontraktor harus segera melaporkannya kepada pemberi tugas.
4) Kontraktor tdak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada kelainan /perbedaan di tempat itu
sebelum kelainan tersebut diselesaikan
5) Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil pekerjaan dan
fungsinya.
6) Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/menggant bila ada kerusakan yang terjadi selama masa
pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan oleh tndakan
pemilik.

14. PEKERJAAN WATERPROOFING


a. Ruang Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan ini adalah peyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan alat-alat bantu lainnya termasuk
pengangkutannya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini ssuai dengan yang dinyaakan dalam gambar,
memenugi uraian syara-syarat di bawah ini serta memenuhi spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.
Bagian yang di waterproofing :
1) Plat beton lantai toilet dan semua struktur yang berhubungan dengan air.
2) Serta bagian lain yang dinyatakan dalam gambar
b. Persyaratan Bahan
Gans Flek (Liquid Waterproofing Membance)
Bahan dasar : Acrylic
Ketebalan : 1,5 mm
Hardness Test : ASTM 3363 : 89
Flexibilty Test : ASTM 522 : 88
Cross Cut Tape Test : ASTM 3359 : 90
Elongaton Test : ASTM D 638 : 85
Chemical Test : Tidak beracun
Warna : abu-abu, hijau, biru, putih, dan hitam
Dipergunakan : Dak beton, talang beton, atap kolam renang dan dinding
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
Semua pemasangan harus didasarkan pada petunjuk dari produsen pembuat bahan bahan kedap air tersebut.
Sebelum pemasngan lapisan kedap air, harus dilakukan pemeriksaan seluruh permukaan yang akan dikenakan bahan
ini. Apabila permukaan betom keropos harus diperbaiki terlebihdahulu dengan menggunakan cement grouth. Untuk
area pipa pipa foor drain harus digrouting dengan epoxy mortar.
1) Pemasangan Gans Flex
Area yang akan dikerjakan harus bersih dari debu, kotoran, minyak dan sebagainya.
Lapisan I : bahan gans fex yang sudah dicampur air 5% dikuaskan di atas permukaan beton secara merata.
Lapisan II : tunggu lapisan I kering baru dilanjutkan lapisan II dan seterusnya sampe lapisan II (terakhir).
Setelah kering lapisan terakhir dilanjutka dengan tes rendam 2 x 24 jam
2) Garansi
Garansi pekerjaan waterproofing diberikan selama : 5 tahun

15. PEKERJAAN KACA


a. Lingkup Pekerjaan
Pembangunan Gedung Mail Processing Center (MPC) Medan
1) Pekerjaan ini meliput pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan alat-alat bantu yang
2016
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini , hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.
2) Pekerjaan ini meliput kaca daun pintu, kaca daun jendela, kaca mat.
3) Pekerjaan ini berkaitan dengan pekerjaan kosen, pintu, dan jendela serta pekerjaandinding kaca frameless
b. Persyaratan Bahan
1) Umum
Kaca adalah benda yang terbuat daru glass yang pipih pada umumnya mempunyai ketebalan yang sama,
mempunyai sifat tembus cahaya, diperoleh dari proses pengambangan (foat glass). Kedua permukaannya rata,
licin dan bening.
2) Khusus
a) Digunakan lembaran kaca bening (clear foat glass) produk INTAN atau ASAHIMAS. Kaca tebal minimum 6
mm ayau sesuai perhitungan, digunakan untuk pemasangan dinding kaca pada daerah interior dan seluruh
pintu kaca frame, kecuali hal khusus lain sepert dinyatakan dalam gambar.
b) Untuk pintu kaca Frameless, baik pintu swing maupun pintu sliding juga menggunakan produk INTAN atau
ASAHIMAS, tetapi dengan ketebalan minimum12 mm, atau sesuai perhitungan, dan telah melalui proses
tempered sesuai standard SINAR RASA (clear foat tempered glass).
c) Untuk dinding kaca eksterior digunakan tpe Refectve Glass tebal minimum 8 mm, atau sesuai perhitungan
yang proses coatng ny dilakukan secara On line, produk INTAN atau ASAHIMAS, tpe SST-TDB REF. DARK
BLUE. Karakter kaca dengan lapisan coatng pada interior adalah sebagai berikut :
Cahaya ; refeksi 30% dan transmisi 46%
Energi Matahari ; refeksi 21%, transmisi 24%, absorpsi 55%, solar factor 39%, transmisi ultraviolet 7%
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1) Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikut petunjuk gambar, uraian dan syarat-syarat pekerjaan dalam
buku ini.
2) Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian.
3) Semua bahan yang akan dipasang harus disetujui oleh MK/Konsultan perencana.
4) Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi tanda agar mudah
diketahui.
5) Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, serta diharuskan menggunakan alat-alat pemotong
kaca khusus. Tidak diperkenankan retak dan pecah pada sealant/tepinya, bebas dari segala noda dan bekas
goresan.
6) Kaca yang terpasang harus sesuai dengan yang telah disebutkan dalam syarat pemakaian bahan material dalam
uraian dan syarat pekerjaan ini.
7) Pemotongn kaca harus rapid an lurus, serta diharuskan menggunakan alat potong kaca khusus
8) Permukaan rangka kayu yang akan menerima cermin harus diserut halus dan waterpass.

16. PEKERJAAN ELEKTRIKAL


a. Syarat-syarat Umum
1) Umum
Persyaratan ini merupakan bagian dari persyaratan umum. Apabila ada klausul dari persyaratan ini yang
dituliskan kembali dalam persyaratan umum ini, berart menuntut perhatan khusus pada klausul-klausul
tersebut atau bukan berart menghilangkan klausul-klausul lainnya darinsyarat-syarat umum. Gambar-gambar
dan spesifikasi perencanaan ini merupakan satu kesatuan dan tdak dapat dipisah-pisahkan. Apabila ada
sesuatu bagian pekerjaan atau bahan atau peralatan yang diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan
baik dan hanya dinyatakan dalam salah satu gambar perencanaan saja, maka Kontraktor harus tetap
melaksanakannya sesuai dengan standard teknis yang berlaku.
a) Gambar-gambar perencanaan
(1). Gambar-gambar perencanaan tdak dimaksudkan untuk menunjukan semua accessories dan peralatan
pendukung lainnya secara terperinci. Semua bagian di atas walaupun tdak digambarkan atau
disebutkan secara spesifik harus disediakan dan dipasang oleh Kontraktor, sehingga sistem dapat
bekerja dengan baik dan benar.
(2). Gambar-gambar instalasi menunjukan secara umum tata letak dari peralatan instalasi. Sedang
pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatkan kondisi dari proyek. Keadaan ditempat dimana
akan diinstal peralatan yang dimaksud harus dipakai sebagai referensi untuk pelaksanaan dan detail
finishing dari proyek.
(3). Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor harus mengajukan gambar-gambar kerja dan detail (Shop
Drawing) yang harus diajukan kepada Konsultan Perencana untuk mendapatkan persetujuan. Setiap
shop drawing yang diajukan Kontraktor untuk disetujui Konsultan Perencana dianggap bahwa
Kontraktor tela mempelajari situasi dan telah berkonsultasi dengan pekerjaan instalasi lainnya.
(4). Kontrakor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari penyesuaian-penyesuaian pelaksana
pekerjaan di lapangan, catatan-catatan tersebut harus dituangkan daam satu set lengkap gambar
(kalkir) dan tga set lengkap gambar blue print sebagai gambar-gambar sesuai pelaksanaan (as built
drawing). As built drawings harus diserahkan kepada Pengawas dan Owner segera seletah selesai
pekerjaan.
b) Koordinasi
(1). Pemborong pekerjaan instalasi dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus bekerja sama dengan
Kontraktor bidang atau disiplin lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan jadwal
waktu yang telah ditentukan.
(2). Koordinasi perlu diadakan untuk mencegah agar pekerjaan yang satu tdak menghalangi/menghambat
pekerjaan lainnya.
c) Daftar bahan dan contoh
(1). Dalam waktu tdak lebih dari 14 (empat belas) hari kalender setelah Kontraktor menerima
pemberitahuan meneruskan pekerjaan, kecuali apabila ditunjuk lain oleh Owner, Kontraktor
diharuskan menyerahkan daftar dari material-material yang akan digunakan. Daftar ini harus dibuat
rangkap 4 (empat) yang didalamnya tercantum nama-nama dan alamat manufacture, katalog, dan
keterangan-keterangan lain yang yang dianggap perlu oleh Konsultan Perencanaan. Persetujuan oleh
Owner dan Konsultan Perencana akan diberikan atas dasar di atas.
(2). Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan-bahan yang akan dipasang kepada Pengawas. Semua
biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan pengambilan contoh-contoh ini adalah menjadi
tanggungan Kontraktor.
Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud di dalam spesifikasi teknis dan harus
dalam keadaan baru. Pekerjaan haruslah dilakukan oleh orang-orang yang ahli.
Kontraktor diwajibkan untuk mengecek kembali atas segala ukuran/kapasitas peralatan (equipment)
yang akan dipasang. Apabila terdapat keragu-raguan, Kontraktor harus segera menghubungi
pengawas.
(3). Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas equipment, yang sebelumnya tdak dikonsultasikan
dengan Pengawas, apabila terjadi kekeliruan maka hal tersebut menjadi beban tanggung jawab
Kontraktor. Untuk itu pemilihan equipment dan material harus mendapatkan persetujuan dari
Pengawas.
d) Commissioning dan Testng
(1). Kontraktor pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran-pengukuran yang
dianggap perlu untuk memeriksa/mengetahui apakah seluruh instalasi yang dilaksanakan dapat
berfungsi dengan baik dan telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang berlaku.
(2). Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan testing tersebut merupakan
tanggung jawab Kontraktor. Hal ini termasuk pula peralatan khusus yang diperlukan untuk testing dari
sistem ini sepert yang dianjurkan oleh pabrik, juga harus disediakan kontraktor.
e) Peralatan yang disebut dengan Merk dan penggantnya.
Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, accessories dan lain-lain yang disebut dan dipersyaratkan ini, maka
Kontraktor wajib menyediakan sesuai dengan peralatan/ merk tersebut diatas. Penggantian hanya dapat
dilakukan dengan persetujuan dan ketentuan-ketentuan dari Konsultan Perencana
f) Contoh Bahan
Persetujuan harus menyerahkan contoh/brosur dari bahan-bahan/material yang akan dipasang disini untuk
dimintakan persetujuan Konsultan Perencana. Semua biaya berkenaan dengan penyerahan dan
pengambilan contoh-contoh ini menjadi tanggungan Kontraktor.
g) Pengetesan
Kontraktor harus melakukan semua pengetesan sepert yang dipersyaratkan disini dan mendemonstrasikan
cara kerja dari segenap sistem, yang disaksikan oleh PT Pos Indonesia, Konsultan Perencana dan Pengawas.
h) Pengujian dan Penerimaan
Jika semua peralatan-peralatan yang sesuai dengan spesifikasi ini sudah dikirim dan dipasang dan telah
memenuhi ketentuan-ketentuan pengetesan dengan baik, Kontraktor harus melakukan pengujian secara
keseluruhan dari peralatan-peralatan yang terpasang dan jika sudah dites dan ternyata memenuhi fungsi-
fungsinya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari kontrak, maka seluruh unit lengkap dengan peralatannya
dapat diserahkan kepada Owner.
i) Masa Garansi dan Serah Terima Pekerjaan
(1). Peralatan-peralatan utama harus digaransikan selama satu tahun terhitung dari penyerahan kedua.
(2). Selama masa garansi, Kontraktor diwajibkan untuk mengatasi segala kerusakan-kerusakan peralatan
utama yang dipasangnya tanpa ada biaya tambahan.
(3). Selama masa garansi tersebut, Kontraktor Pekerjaan instalasi ini masih harus menyediakan tenaga-
tenaga yang diperlukan yang dapat dihubungi setap saat.
(4). Penyerahan pekerjaan pertama baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan bukti-bukt hasil
pemeriksaan atas instalasi, dengan pernyataan baik yang ditandatangani bersama oleh instalatur yang
melaksanakan pekerjan tersebut dan Konsultan serta dilampirkan sertifikt pengujian yang sudh
disahkan oleh badan instansi yang berwenang.
(5). Jika pada masa garansi tersebut, Kontraktor tdak melaksanakan atau tdak memenuhi teguran-
teguran atas perbaikan, penggantan, kekurangan selama masa garansi, maka Pengawas berhak
menyerahkan pekerjaan perbaikan/ kekurangan tersebut pada pihak lain atas biaya dari pemborong
yang melaksanakan pekerjaan instalasi tersebut.
(6). Sebelum penyerahan kedua (final acceptance), Kontraktor harus mengadakan semacam pendidikan
dan lathan selama periode tersebut kepada 3 (tga) orang calon operator untuk setap pekerjaan yang
ditunjuk oleh PT. Pos Indonesia. Training tentang operasi dan perawatan tersebut harus lengkap
dengan 5 (lima) set operatng maintenance and repair manual books, sehingga para petugas /
operator dapat mengoperasikan dan melaksanakan pemeliharaan.
j) Laporan
Kontraktor harus menyerahkan kepada Pengawas dalam rangkap 5 (lima) mengenai hal-hal sebagai berikut:
(1). Hasil pengetesan kabel-kabel (merger dan pemberian tegangan)
(2). Hasil pengetesan peralatan-peralatan instalasi
(3). Hasil pengukuran-pengukuran dan lain-lain
Semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan oleh Pengawas.
k) Penanggung Jawab Pelaksana
(1). Sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan Kontraktor harus menempatkan seorang penanggng
jawab pelaksanaan yang ahli dan berpengalaman dan harus selalu berada di lapangan/ site, yang
bertindak selaku wakil dari Kontraktor dan mempunyai kemampuan untuk memberikan keputusan
keputusan teknis, dan bertanggung jawab penuh dalam menerima segala instruksi-instruksi dari
Pengawas.
(2). Penanggung jawab tersebut harus berada di tempat pekerjaan selama jam kerja dan pada saat
diperlukan dalam pelaksanaan, atau pada saat yang dikehendaki oleh Pengawas. Petunjuk dan
perintah Pengawas di dalam pelaksanaan harus disampaikan langsung kepada pihak Kontraktor
melalui penanggung jawab Kontraktor.
l) Perubahan, Penambahan dan Pengurangan Pekerjaan.
(1). Pelaksanaan pekerjaan yang menyimpang dari gambar-gambar rencana yang disesuaikan dengan
kondisi di lapangan harus dikonsultsikan terlebh dahulu dengan Konsultan Perencana.
(2). Dalam mengubah gambar rencana tersebut, Kontraktor harus menyerahkan gambar perubahan yang
dimaksud kepada Pengawas dalam rangka untuk disetujui.
(3). Pengaduan dan perubahan material, gambar rencana dan lain sebagainya harus diajukan olh
Kontraktor kepada Pengawas secara tertulis. Perubahan-perubahan material dan gambar rencana
yang mengakibatkan pekerjaan tambah kurang harus disetujui secara tertulis oleh pengawas.
m) Pembobokan, Pengelasan dan Pengeboran
(1). Pembobokan tembok, lantai, dinding dan sebagainya yang dilakukan dalam rangka pemasangan
instalasi ini maupun pengambilannya sepert keadaan semula adalah termasuk pekerjaan Kontraktor
instalasi ini.
(2). Pembobokan hanya dapat dilaksanakan setelah mendapat iziin tertulis dari Pengawas.
(3). Pengelasan, pengeboran dan sebagainya pada Konstruksi bangunan hanya dapat dilaksanakan setelah
memperoleh izin /persetujuan tertulis dari Pengawas.
n) Pekerjaan listrik
(1). Pekerjaan listrik yang termasuk pekerjaan instalasi ini adalah seluruh sistem listrik secara lengkap,
sehingga instalasi ini dapat bekerja dengan sempurna dan aman.
(2). Pekerjaan tersebut harus dapat menjamin bahwa saat penyerahan pertama (serah terima pekerjaan
pertama), instalasi pekerjaan tersebut sudah dapat dipergunakan pemilik.
o) Pemeriksaan Routne
(1). Selama masa pemeliharaan, harus diselenggarakan kegiatan pemeliharaan dan pemeriksaan routne.
(2). Pekerjaan pemeliharaan dan pemeriksaan routne tersebut, harus dilaksanakan tdak kurang dari dua
minggu sekali.
p) Penerangan dan Sumber daya
(1). Pada kantor , los kerja, gudang dan tempat-tempat pelaksanaan pekerjaan yang dianggap perlu, harus
diberi penerangan yang cukup.
(2). Daya listrik baik untuk keperluan penerangan maupun untuk sumber tenaga/daya kerja harus
diusahakan oleh Kontraktor.
b. Persyaratan Teknis Khusus Sistem Elektrikal
1) Umum
Pekerjaan sistem Elektrikal meliput pengadaan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja, pemasangan,
pengujian perbaikan selama masa pemeliharaan dan training bagi calon operator, sehingga seluruh sistem
elektrikal dapat beroperasi dengan sempurna.
a) Lingkup pekerjaan
(1). Pekerjaan Penerangan dan Stop Kontak
(a). Lampu dan Armaturnya
l Lampu dan armaturnya harus sesuai dengan yang dimaksudkan, sepert yang dilukiskan
dalam gambar-gambar elektrikal, dalam keadaan 100% baru.
l Semua armatur lampu yang terbuat dari metal harus mempunyai terminal pentanahan
(grounding).
l Semua lampu Flourescent dan lampu gas discharge lainnya harus dikompensasi dengan
power factor correcton capasitor yang cukup kuat terhadap kenaikan temperatur dan
beban mekanis dari difuser itu sendiri.
l Refector terutama untuk ruangan ofce harus memakai bahan tertentu, sehingga
diperoleh derajat pemantulan yang sangat tnggi.
l Box tempat ballast, kapasitor, dudukan starter dan terminal block harus cukup besar dan
dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang ditmbulkan tdak menggangu kelangsungan
kerja dan umur teknis komponen lampu itu sendiri. Ventlasi didalam box harus diberikan
saluran atau klem-klem tersendiri, sehingga tdak menempel pada ballast atau kapasitor.
Box terbuat dari pelat baja tebal minimum 0,7mm, dicat dasar tahan karat, kemudian
difinish dengan cat akhir dengan oven warna putih.
l Pelat sisi dari armature lampu tpe TKI dan TKO harus mempunyai ketebalan minimum
0,7mm.
l Ballast harus dari jenis Low Loss Ballast dan harus pula dipergunakan single lampu
ballast (satu ballast untuk satu lampu Flourescent).
l Tabung Florescent harus dari merk Philips type TLD
l Armatur Down Light terdiri dari dudukan dan difusser, dimana dudukan harus dari bahan
gelas susu atau satn etached opal plastic.
Konstruksi armatur Diown Light harus kuat untuk dipasang dengan lampu PL 36 wat
maksimum. Lubang-lubang ventlasi harus ada dan ditutup dengan kasa nylon untuk
mencegah masuknya serangga. Difusser terpasang pada dudukan ulir, tdak boleh dengan
memakai paku skrup.
(b). Stop Kontak
l Stop Kontak dinding yang dipakai adalah stop kontak satu phasa dilengkapi dengan saklar
dan pilot lampu, ratng 250 Volt, 13 Ampere, untuk pemasangan rata dinding dengan
ketnggian 30 cm diatas lantai dan harus mempunyai terminal phasa, netral dan
pentanahan.
l Bahan dari cover plate dan harus dapat dibuka tutup, stop kontak harus 100% baru.
(c). Pembumian (Grounding)
Pembumian peralatan perangkat elektronik dibumikan secara terpisah, dengan
menyambungkan kepada terminal pembumian khusus arus lemah. Untuk Gounding listrik
(elektrikal) harus lebih kecil dari 2 ohm.
(d). Sakelar Dinding
Sakelar harus dari tpe untuk pemasangan rata dinding, tpe rocker, dengan ratng 250 Volt
10 Ampere, single gang, double gangs, atau multple gangs (grid switches) dalam keadaan
100% baru.
Pembangunan Gedung Mail Processing Center (MPC) Medan

2016

(e). Juncton Box untuk Sakelar atau Stop Kontak


Juncton Box harus dari bahan metal dengan kedalaman tdak kurang dari 35mm. kotak dari
metal harus mempunyai terminal pentanahan.
Sakelar atau stop kontak dinding terpasang pada juncton box metal dengan menggunakan
baut. Pemasangan dengan cakar yang mengembang tdak diperbolehkan. Juncton box harus
dalam keadaan 100% baru.
(f). Kabel Instalasi
Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi stop kontak harus kabel int tembaga
dengan insulasi PVC, satu int atau lebih (NYA atau NYM). Kabel harus mempunyai
penampang minimal 2,5mm. kode warna insulasi kabel harus mengikut ketentuan PUIL
sebagai berikut:
Fasa -1 : Merah
Fasa -2 : Kuning
Fasa -3 : Hitam
Netral : Biru
Tanah : Hijau-Kuning
(g). Pipa Instalasi Pelindung Kabel
l Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah pipa UPVC High Impact
Polyvinyl Cloride.
l Pipa, elbow, socket, juncton box, clamp dan accessories lainnya harus sesuai yang satu
dengan yang lainnya, yaitu tdak kurang dari diameter.
l Sedangkan pipa untuk instalasi penerangan dan stop kontak dengn pipa PVC , khusus
untuk listrik High Impact Conduit-heavy gauge, minimum diameter 20mm.
l Seluruh instalasi rigit conduit dilengkapi dengan coupling, spacer bar saddle, adaptor
female dan male thread, male and female bushe, locknut dan perlengkapan lainya. Merk :
EGA ex England
(h). Testng pengujian
Testng yang dilakukan dengan disaksikan oleh pengawas lapangan yang disahkan oleh
lembaga yang berwenang.
Pengujian meliput:
l Test ketahanan isolasi
l Test kekuatan tegangan impuls
l Test temperature
l Contnuity test
Power Supply : 380-415 Volt, 50 Hz
Alarm Relay : 7.5 A, 250 V AC closed when alarm on
Protecton Class : IP 40 at panel installaton
Merk : Nokia Type M series, Merlin Gerin tpe circutor Computer 12
(2). Gambar-gambar Kerja
Setelah daftar bahan dan persesuaian dengan keadaan-keadaan lapangan/lokasi pemakaian
disetujui oleh Direksi, Kontraktor masih harus menyerahkan gmbar-gambar kerja untuk
mendapatkan persetujuan Konsultan Perencana.
Dalam gambar kerja ini lebih dijelaskan katalog dari pabrik, dimensi-dimensi, data performance
nama badan usaha yang menyediakan spare parts dan after sales service untuk material-material
tertentu.
Dalam gambar kerja ini dengan jelas terlihat dan dijamin bekerjanya alat-alat/peralatan-peralatan
di dalam sistem secara keseluruhan.
Bila dirasakan perlu adanya perubahan-perubahan atau penyimpangan-penyimpangan dari sistem
yang direncanakan sehubungan dengan daftar bahan yang diajukan tanpa mengubah fungsi sistem,
serta maksud dari sistem semula/sebenarnya dapatlah diajukan dengan memberi alasan-alasan
persetujuan yang tepat.
Perubahan diatas haruslah mendapatkan persetujuan dari PT Pos Indonesia dan tdak membawa
akibat tambahan biaya bagi pemilik.
Pembangunan Gedung Mail Processing Center (MPC) Medan

(3). Standar dan Referensi 2016


Standar dan referensi yang digunakan disini adalah sesuai dengan standar:
Pembangunan Gedung Mail Processing Center (MPC) Medan

(a). Peraturan Umum Instalasi Listrik tahun 1987 (PUIL). 2016


(b). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No. 023/PRT/1978 tentang Peraturan
Instalasi Listrik (PIL).
(c). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Tenaga Listrik No. 024/PRT/1978 tentang Syarat-syarat
Penyambungan Listrik (SPL). Juga dijadikan standar pegangan antara lain adalah:
(4). Peralatan yang disebut dengan Merk dan Penggantnya
Bahan-bahan, perlengkapan, peralatan, fixture dan lain-lain yang disebutkan serta dipersyaratkan
ini. Kontraktor wajib/harus menyediakan sesuai dengan peralatan yang disebut dengan
persetujuan Konsultan Perencana.
(5). Perlindungan Pemilik atas penggunaan bahan, material, sistem, sertifikat lisensi dan lain-lain oleh
Kontraktor. PT Pos Indonesia dijamin akan dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis
lainnya.
(6). Galian dan Bobokan
Kontraktor harus menutup dan merapikan kembali setap galian atau bobokan yang dilakukan pada
konstruksi bangunan, yang disebabkan pekerjaan-pekerjaan instalasi elektrikal.
Untuk menghindari sejauh mungkin pekerjaan pembobokan maka semua insert sleeves, raceways,
atau openings harus telah dipersiapkan dan dipasang dalam tahap pekerjaan konstruksi.
(7). Sleeves dan Insert
Semua sleeves menembus lantai beton dinding dan untuk instalasi sistem elektrikal harus dipasang
oleh Kontraktor. Semua inserts beton yang diperlukan untuk memasang peralatan, termasuk
inserts untuk penggantung dan penyangga lainnya harus dipasang oleh kontraktor.
(8). Proteksi
Semua bahan dan peralatan sebelum dan sesudah pemasangan harus dilindungi terhadap cuaca
dan dijaga selalu dalam keadaan bersih
Semua pipa pelindung kabel dalam tanah yang menembus keluar dinding pondasi batas luar
bangunan, harus ditutup rapat pada ujung-ujungnya dengan sealant untuk mencegah masuknya air
tanah.
(9). Pembersihan
Kontraktor harus dapat menjaga kaedaan site tempat bekerjanya selalu bersih selama pemasangan
instalasi, semua sisa bahan dan sampah harus diangkat dari site, pada penyelesaian pekerjaan,
Kontraktor harus memeriksa keseuruhan pekerjaan dan meninggalkannya dalam keadaan rapih,
bersih dan siap pakai.
(10). Pengecatan
Semua peralatan dan bahan yang dicat, yang lecet karena pengapalan pengangkutan atau
pemasangan harus segera ditutup dengan dempul dan dicat dengan warna yang sama, sehingga
Nampak sepert baru kembali.
(11). Garansi
Suatu sertifikat pengecatan harus diserahkan oleh pabrik pembuatnya. Apabila peralatan me
ngalami kegagalan dalam pengetesan-pengetesan yang diisyaratkan dai dalam spesifikasi teknis ini
maka pabrik pembuat bertanggung jawab terhadap peralatan yang diserahkan, sampai peralatan
tersebut memenuhi syara-syarat. Setelah mengalami pengetesan ulang dan sertifikat pengetesan
telah diterima dan disetujui oleh pengawas.
(12). Testng dan Pengujian
Kontraktor harus melakukan serangkaian pengujian-pengujian untuk mendemonstrasikan bahwa
bekerjanya sesemua peralatan dan material yang telah selesai terpasang, memang benar-benar
memenuhi persyaratan yang disebutkan dalam spesifikasi teknis ini.
Kontraktor harus menyediakan atas tanggungan sendiri semua peralatan dan personil yang perlu
untuk melakukan pengujian. Kontraktor harus menyerahkan jadwal waktu tentang kapan akan
diselenggarakannya dan cara-cara pengujian tersebut 14 (empat belas) hari sebelumnya kepada
Konsultan Pengawas.
(13). Pendidikan dan Lathan
Sebelum penyerahan pertama pekerjaan, pemborong harus menyelenggarakan semacam
pendidikan dan lathan kepada 3 orang yang ditunjuk oleh PT Pos Indonesia, tentang operasi dan
perawatan lengkap dengan 3 copies buku operatng maintenance, repair manual dan as built
drawing, segala sesuatu nya atas biaya pemborong.

Page 11 of 5
(14). Tambahan
Pemborong harus menyediakan peralatan tambahan (accesories) yang tdak ditunjukan dalam
gambar dan persyaratan teknis ini, tetapi perlu untuk menunjang terselenggaranya sistem secara
lengkap, baik dan rapi sehingga sistem dapat beroperasi dengan baik dan sempurna.
b) Perencanaan dan Pemasangan
(1). Instalasi dan Pemasangan Kabel
(a). Umum
Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan
PUIL/LMK. Semua kabel/kawat harus 100% baru dan harus jelas ditandai dengan ukurannya,
jenis kabelnya, nomor dan jenis pintalannya.
Semua kawat dengan penampang 6mm persegi keatas hruslah terbuat secara dipilin
(standed). Instalasi ini tdak boleh memakai kabel dengan penampang lebih kecil 2,5mm2,
kecuali untuk pemakaian remote control.
Kecuali dipersyaratkan lain, konduktor yang dipakai ialah dari type:
l Untuk instalasi penerangan adalah NYM/NYA dengan conduit PVC
l Untuk kabel distribusi adalah NYM, dan penerangan taman dengan menggunakan kabel
NYY.
Semua kabel harus berada di dalam conduit UPVC High Impact yang disesuaikan dengan
ukurannya, semua kabel pada rak kabel harus di klem.
(b). Splice/Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya splice ataupun sambungan-sambungan baik dalam feeder
maupun cabang-cabang kecuali pada outlet atau kotak-kotak penghubung yang bisa dicapai
(accesible)
Sambungan pada kabel circuit cabang harus dibuat secara mekanis dan harus tangguh secara
electric, dengan cara-cara Solderless Connector. Jenis kabel tekanan, jenis compression,
atau soldered. Dalam membuat Splice konektor harus dihubungkan pada konduktor-
konduktor dengan baik, sehingga semua konduktor tersambung, tdak ada kabel-kabel
telanjang yang kelihatan dan tdak bisa lepas oleh getaran.
Semua sambungan kabel baik di dalam juncton box, panel ataupun tempat lainnya harus
mempergunakan connector yang terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan porselen atau
bakelite ataupun PVC, yang diameternya disesuaikan dengan diameter kabel.
(c). Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk splice, connecton, dan lain-lain sepert karet, PVC, asbes, gelas,
tape sintetis, resin, splice case, compositon dan lain-lain harus dari tpe yang disetujui, untuk
penggunaan, lokasi voltage, dan lain-lain tertentu harus dipasang memakai cara uang
disetujui menurut anjuran perwakilan pemerintah dan atau manufacture.
(d). Penyambungan Kabel
l Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak penyambungan yang
khusus untuk itu (misalnya juncton box dan lain-lain). Pemborong haru memberikan
brosur mengenai cara penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik kepada Perencana.
l Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna atau nama-namanya masing-
masing, dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan sesudah
penyambungan dilakukan. Hasil pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh Konsultan
Pengawas.
l Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambungan-penyambungan
tembaga yang dilapisi dengan tmah putih dan kuat. Penyambungan-penyambungan harus
dari ukuran yang sesuai.
l Penyambungan kabel yng berisolasi PVC harus diisolasi dengan pipa PVC/Protolen yang
khusus untuk listrik.
l Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan bila perlu untuk menjaga nilai isolasi
tertentu.
l Cara-cara pengecoran yang ditentukan oleh pabrik harus diikut, misal temperatur
pengecoran dan semua lobang-lobang udara harus dibuka selama pengecoran.
l Bila kabel dipasang tegak lurus di permukaan yang terbuka, maka harus dilindungi dengan
GIP conduit.
Pembangunan Gedung Mail Processing Center (MPC) Medan

2016
(e). Saluran penghantar dalam ruangan
l Untuk instalasi penerangan di daerah tanpa menggunakan ceiling gantung, saluran
penghantar (conduit) di tanam didalam beton.
l Untuk instalasi penerangan di daerah yang menggunakan ceiling gantung saluran
penghantar (conduit) dipasang diatas cable tray dan diletakan di atas ceiling dengan tdak
membebani ceiling
l Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit minimum 5/8
diameternya. Setiap pencabangan atupun pengambilan keluar harus menggunakan
juncton box yang sesuai dan sambungan yang lebih dari satu harus menggunakan
terminal strip di dalam juncton box.
c) Persyaratan Bahan dan material
(1). Umum
Semua material yang disupply dan dipasang oleh pemborog harus baru dab material tersebut
harus cocok dipasang didaerah tropis.
Material-material haruslah dari produk berkualitas baik dan dari produksi yang terbaru. Untuk
material-material yang disebut dibawah ini, maka pemilik harus menjamin bahwa barang tersebut
adalah baik dan baru dengan jalan menunjukan surat order pengiriman dari dealer/agen/pabrik.
Peralatan lampu : armatur, bola lampu, ballast dan kapasitor
Peralatan instalasi : Stop Kontak 1 phasa, sakelar, juncton box dan lain-lain
(2). Daftar material
Untuk semua material yang ditawarkan, maka Kontraktor wajib mengisi daftar material yang
menyebutkan : merk, type, kelas lengkap dengan brosur/katalog yang dilampirkan pada waktu
tender/pengadaan
Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponen-komponen yang berupa barang-barang
produksi.
(3). Penyebutan Merk/Produk Pabrik
Apabila pada spesifikasi teknis ini atau pada gambar disebutkan beberapa merk tertentu atau kelas
mutu (quality performance) dari material atau komponen tertentu untuk material-material listrik
utama, maka pemborong wajib melakukan di dalam penawarannya material yang dalam taraf
mutu/pabrik yang disebutkan itu.

17. PEKERJAAN SISTEM KOMPUTER (DATA)


a. Ruang Lingkup Pekerjaan
Secara keseluruhan ruang lingkup pekerjaan mencakup hal-hal sebagai berikut:
1) Mempersiapkan saluran kabel instalasi dalam ( indoor wiring system) sambungan dari server ke CPU-CPU,
meliput penyediaan dan pemasangan : kabel, pipa instalasi kabel, terminal kabel beserta perlengkapan-
perlengkapannya (accessories).
2) Pengetesan system secara menyeluruh sehingga system computer tersebut dapat berfungsi dengan tepat dan
benar.
3) Menyelenggarakan dan mengadakan training bagi personalia yangb akan menggunakan system computer ini.
4) Menyelenggarakan pemeliharaan system computer, termasuk penyediaan suku cadang selama masa
pemeliharaan.
b. Pas Instalasi Telkom
Untuk pekerjaan pemasangan kabel computer, Kontraktor harus memiliki pas/izin pemasangan kabel dari Telkom
setempat (Surat pas/izin pemasangan PABX berikut instalasi kabelnya).
c. Standard/Peraturan
Semua material maupun instalasi dalam lingkup pekerjaan ini, harus baru dan memenuhi standard/peraturan Telkom,
CCITT, peraturan instalasi computer dan peraturan-peraturan PU yang berlaku.
d. Syarat-syarat Pelaksanaan
1) Kontraktor harus meyakinkan Owner bahwa pekerjaan dilaksanakan oleh tenaga-tenaga berpengalaman dan
mengikut syarat-syarat Telkom dan aturan-aturan instalasi computer.
2) Kontraktor harus menjamin bahwa pemasangan akan disahkan oleh Telkom dan Perwakilan Perusahaan
Komputer yang bersangkutan, sehingga tdak akan terjadi kesulitan/masalah dalam penyambungan dari server
ke CPU-CPU.
3) Selama pelaksanaan pemasangan/instalasi, Kontraktor harus menempatkan tenaga ahli yang selalu mengawasi
Pembangunan Gedung Mail Processing Center (MPC) Medan

pelaksanaan. 2016
Pembangunan Gedung Mail Processing Center (MPC) Medan

4) 2016
Kontraktor harus menggant kembali material-material yang rusak/cacat, sehingga syarat fisik dapat dipenuhi
dengan baik.
5) Semua kabel Komputer harus diinstalasi di dalam pipa high impact conduit UPVC dan setap pencabangan
harus dalam juncton box atau terminal box.
e. Spesifikasi Teknis Sistem Komputer (Data)
1) Server, CPU + monitor memperoleh satu daya listrik 220 V AC, 50 Hz single phase.
Untuk conduit yang dipasang di atas plafon, di dinding, dan di bawah lantai harus dipergunakan pipa UPVC
lengkap dengan sarana bantuannya, seluruh kotak sambungan, persimpangan dan lain-lain harus tertutup, hal
ini untuk mencegah masuknya benda-benda lain ke dalam kotak tersebut. Saluran-saluran ini harus berdiri
sendiri terpisah dari system saluran yang lain. Seluruh instalasi kabel computer harus dipasang di dalam pipa
conduit.
2) Saluran kabel yang keluar dari server ke setap CPU harus dipasang di dalam conduit.
f. Cara Pemasangan
1) Sistem wiring harus dikelompokkan secara rapi dengan kode nomor yang berurutan serta diikat kuat, diikat
atau diklem pada rangka.
2) Semua kabel harus diidentfikasikan dengan jelas untuk memudahkan perbaikan/pemeliharaan apabila
terdapat /terjadi kerusakan.
3) Pemasangan/peletakan CPU dan monitor computer harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi
dengan baik tanpa merusak estetka.
4) Kontraktor harus menambahkan peralatan pembantu yang perlu untuk pekerjaan ini (meskipun tdak
disebutkan dalam persyaratan teknis), untuk memberikan performance yang dikehendaki.
g. Pengujian dan Pemeriksaan
1) Kontraktor harus melakukan pengujian untuk mendemonstrasikan bahwa bekerjanya kabel dan material yang
telah selesai terpasang memang benar-benar telah memenuhi persyaratan.
2) Material Instalasi
Material instalasi meliput barang-barang/ material sebagai berikut:
a) Kabel
Kabel yang digunakan adalah kabel ex industry dalam negeri seperti Kabelindo, Kabel Metal, Supreme, UTP 5,
dan Coaxial. Untuk pemasangan kabel computer di dalam gedung dipergunakan jenis UTP kategori 5. Semua
saluran /kabel harus disertai kabel cadangan (spare cable) untuk menampung perkembangan di kemudian
hari, serta untuk menggantkan saluran yang rusak.
b) Conduit
Pada prinsipnya semua kabel harus dimasukkan ke dalam pipa conduit. Untuk conduit yang ditanam di
dalam beton, di dinding dan di bawah lantai, harus dipergunakan pipa ex Gifex, EGA, CLIPSAL atau HH
dengan diameter minimal 19 mm, kecuali ada persyaratan lain dari Owner. Kontraktor harus menyediakan
atas tanggungan sendiri, semua peralatan dan personil yang diperlukan untuk melakukan percobaan.
Pekerjaan pemasangan dianggap selesai bilamana dites oleh Owner/Pengawas pekerjaan dan dinyatakan
dengan baik/memenuhi syarat.
h. Garansi
Semua pekerjaan, bahan dan perlengkapan harus digaransikan selama 6 (enam) bulan. Semua perlengkapan , bahan
dan pekerjaan yang tdak baik harus secepatnya digant atau diperbaiki oleh Kontraktor, tanpa biaya tambahan ,
dengan material merk/type yang sama.
i. Persyaratan Bahan/Material
1) Semua material yang disupply dan dipasang oleh kontraktor harus 100% baru dan material tersebut khusus
untuk pemasangan di daerahn tropis, serta sebelum pemasangan harus mendapat persetujuan tertulis dari
perencana/pengawas lapangan.
2) Pemborong harus bersedia menggant material yang tdak disetujui, karena menyimpang dari spesifikasi, tanpa
biaya extra.
3) Untuk komponen dan material yang mungkin sering digant, harus dipilih yang mudah diperoleh di pasaran
bebas.
j. Daftar Merk Material
1) Kabel : UTP Cat 5,
2) Conduit Instalasi : Clipsal
Coaxial
3) Outlet : Data Clipsal

18. PEKERJAAN SISTEM TELEPON


Pembangunan Gedung Mail Processing Center (MPC) Medan
a. Ruang Lingkup Pekerjaan
2016
Secara keseluruhan ruang lingkup pekerjaan akan mencakup hal-hal sebagai berikut :
1) Pengadaan , pemasangan terminaton Box (TBT) beserta perlengkapannya.
2) Mempersiapkan jaringan luar (outdoor) dan jaringan dalam (indoor wiring system) dari sambungan langganan
PT. Telkom, meliput penyediaan dan pemasangan :
a) Kabel dan pipa instalasi telepon
b) Kabel feeder telepon
c) Kotak kontak telepon
d) Peralatan suirge protecton
e) Lightng Arrester
f) Kelengkapan-kelengkapan lainnya yang menunjang pekerjaan ini.
3) Mengadakan test system secara menyeluruh, sehingga system telepon tersebut dapat berfungsi dengan tepat
dan benar.
4) Menyelenggarakan dan mengadakan training bagi personalia yang akan menggunakan system telepon.
5) Menyelenggarakan pemeliharaan system , termasuk penyediaan spare parts selama masa pemeliharaan.
b. Pas Instalasi Telkom
Untuk pekerjaan system key telepon kontraktor harus memiliki pas/izin instalasi dari perumtel wilayah setempat,
dan masih berlaku untuk tahun takwin berjalan. Foto copy dari semua tempat ini harus dilampirkan pada waktu
pengajuan penawaran.
c. Standard/Peraturan
Semua material maupun instalasi dalam lingkup pekerjaan ini harus baru dan memenuhi standard/peraturan Telkom,
CCITT dan peraturan-peraturan PUdan Pemda yang berlaku.
d. Syarat syarat Pelaksanaan
1) Kontraktor harus meyakinkan pemberi tugas, bahwa pekerjaan dilaksanakan oleh tenaga-tenaga
berpengalaman dan mengikut syarat-syarat dari Telkom.
2) Kontraktor harus menjamin bahwa pemasangan akan disahkan oleh Telkom, sehingga penyambungan saluran
dari Telkom sampai didalam bangunan tdak memenuhi kesulitan baik prosedur teknis maupun non teknis.
3) Selama pelaksanaan pemasangan / instalasi pemborong harus menempatkan seorang ahli yang mengawasi
pelaksanaan.
4) Pemborong harus menggant kembali material-material yang rusak/cacat, sehingga syarat fisik dengan baik
dapat dipenuhi.
5) Semua instalasi telepon harus diinstalasi dalam pipa high impact conduit UPVC dan setap pencabangan harus
dalam juncton box terminal box.
e. Spesifikasi Teknis Sistem Telephon
Sistem digital key telepon bekerja dengan tenaga DC, oleh sebab itu peralatan yang diperlukan sebagai sumber
tenaga adalah saluran kabel yang keluar dari MDFdi instalasi dalam riser cable trunking, dan dari TBT sebelum di
distribusikan, di instalasikan dalam cable trunking seluruh cable trunking pengadaannya oleh kontraktor listrik
f. Cara Pemasangan
1) Sistm wiring harus dikelompokkan secara rapih dengan kode nomor yang berurutan serta diikat dengan teguh,
diikat atau diklem pada rangka atau pendukung pendukung isolator.
2) Semua kabel harus diidentifikasi dengan jelas untuk memudahkan perbaikan / pemeliharaan apabila terdapat /
terjadi kerusakan.
3) Pemasangan pesawat telepon diatur sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi secara tanpa merusak estetika.
4) Pemborong harus menambahkan peralatan pembantu yang perlu untuk pekerjaan ini (meskipun tdak
disebutkan dalam persyaratan teknis), untuk memberikan performance yang dikehendaki.
g. Pengujian dan Pemeriksaan
1) Pemborong harus melakukan semua pengujian untuk mendemonstrasikan bahwa bekerjanya kabel dan
material yang telah selesai terpasang, memang benar-benar telah memenuhi persyaratan ini.
2) Material Instalasi
Material instalasi akan menyangkut barang-barang/material sebagai berikut:
a) Kabel
Kabel yang digunakan adalah kabel ex. Industri dalam negeri sepert kabelindo / kabel metal / supreme,
dengan penampang minimal 0.6mm2. Adapun jenis kabel yang digunakan adalah sebagai berikut :
(1). Jenis ITC (Indoor Telephon Cable)
Jenis tersebut digunakan untuk menghubungkan terminal sampai ke outlet telepon ditempat yang
ditentukan. Dengan kata lain jenis ITC ini dipergunakan sebagi Indoor wiring system, dengan ukuran
2x2x0,6 mm2
(2). Kapasitas kabelnya disesuaikan dengan kebutuhan. Pada prinsipnya semua saluran/kabel harus
disediakan kabel cadangan (spare cable) untuk menampung perkembangan dibelakang hari, serta
untuk menggantkan saluran-saluran yang rusak.
b) Conduit
Pada prinsipnya semua kabel harus dimasukkan pada pipa conduit. Untuk conduit yang ditanam didalam
beton, di dinding dan di lantai harus dipergunakan pipa UPVC ex. Gifex atau EGA, Clipsal atau HH dengan
diameter minimal 19mm, kecuali ada persyaratan lain dari direksi. Pemborong harus menyediakan, atas
tanggungan sendiri, semua peralatan dan personil yang perlu untuk melakukan percobaan. Pekerjaan
pemasangan dianggap selesai bila telah ditest oleh PT. Telkom dan dinyatakan baik.
h. Garansi
Semua pekerjaan, bahan dan perlengkapan harus digaransikan selama 6 (enam) bulan, semua perlengkapan, bahan
dan pekerjaan yang tdak baik harus secepatnya digant atau diperbaiki oleh pemborong, tanpa biaya tambahan
dengan material merk/type yang sama.
i. Persyaratan Bahan/Material
1) Semua material yang disupplay dan dipasang oleh pemborong harus 100% baru dan material tersebut khusus
untuk pemasangan didaerah tropis, serta sebelum pemasangan harus mendapat persetujuan tertulis dari
perencana / pengawas lapangan.
2) Pemborong harus bersedia menggant material yang tdak disetujui, karena menyimpang dari spesifikasi tanpa
biaya extra.
3) Untuk komponen dari material, yang mungkin sering digant harus dipilih yang mudah diperoleh dipasaran
bebas.
j. Daftar material

19. PEKERJAAN INSTALASI DAN DATA


a. Persyaratan Umum
Persyaratan umum dan Persyaratan Teknis, termasuk gambar-gambar yang disertakan serta instruksi dan informasi
resmi kepada peserta lelang paket ini adalah merupakan bagian yang tdak terpisahkan dari Dokumen keseluruhan
serta prosedur pelelangan paket pekerjaan ini.
Dokumen Pelelangan ini meliput pula antara lain semua informasi dan spesifikasi yang diberikan oleh Pihak Pemberi
Tugas dan Perencana, didalam poses pelelangan.
b. Standard dan Persyaratan
Referensi dan standard material serta pengerjaannya yang berkaitan dengan pekerjaan ini harus mengikut beberapa
ketentuan antara lain:
1) Keputusan Mentri PU No. 10 & 11/KPTS/2000 mengenai Sistem Pemadam Kebakaran dalam dan luar ruangan.
2) Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pihak PT.TELKOM yang menyangkut dalam lingkup pekerjaan ini.
3) SK.DEPNAKER No.17 dan no. PER 02/DP/1983: Keselamatan pekerja bangunan
4) SNI 04-0225-2000: Persyaratan Umum InstalasiListrik 2000
20. Elektronic InternationalAssociation (EIA)
5) American Wire Gauge (AWG)
6) Telephone Internatonal Associaton (TIA)
7) Ketentuan-ketentuan/ aturan-aturan yang dikeluarkan oleh pihak pemilik
8) Ketentuan-ketentuan lain yang berlaku didalam Negara republic Indonesia
9) Ketentuan-ketentuan internatonal/Negara-negara lain sejauh tdak bertentangan dengan spesifikasi dan
aturan-aturan yang ada antara lain :CCITT dan lain-lain.
c. Pas Instalatir
Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Pemborong yangmempunyai Pas pemasangan telepon dan instalasi telephone
dari PT.TELKOM witel dan masih berlaku untuk kurun waktu/ tahun berjalan (pada saat proyek dilaksanakan).
d. Lingkup Pekerjaan
Secara umum peket pekerjaan ini meliput pengadaan pemasangan, pemasangan, uji coba dan masa pemeliharaan
untuk system telepon dan data,instalasi jaringan telepon dan data.
Mencakup didalamnya semua peralatan,perlengkapan dan material yang tergambar didalam gambar rencana/
gambar lelang, hal-hal yang disebut didalam spesifikasi teknis maupun juga semua peralatan dan perlengkapan bantu
(material elektronis maupun mekanis dan lain lain) yang tdak tergambarkan secara nyata (Baik gambar umum
maupun gambar detail/rinci) dan yang tdak dituliskan dalam spesifikasi teknis namun adalah merupakan bagian dari
system secara menyeluruh bagi sistim telepon ini untuk dapat bekerja secara sempurna.
Lingkup pekerjaan yang diuraikan dibawah ini adalah pengadaan dan pemasangan
1) Panel atau terminal Box
2) Patch Panel data
3) Kabel dari terminal Box sampai ke outlet telepon dan dari terminal/ outlet telepon ke pesawat telepon,
termasuk disini semua conduit dan pelindung kabel yang diperlukan.
4) Kabel distribusi dari patch panel data ke outlet data
5) Pesawat-pesawat telepon
6) Testng dan Commissioning
7) Melakukan supervise, commissioning,pengetesan dan uji coba sehingga system telepon diatas ini mulai dari
Distribution Box, Panel,Kabel didalam bangunan sampai ke pesawat telepon, dapat berfungsi dengan benar dan
baik untuk selanjutnya dapat diserahkan kepada pemilik bangunan.
8) Melakukan Training dan Asistensi kepada petugas-petugas Pemilik
9) Melaksanakan masa pemeliharaan selama 6 (enam) bulan, termasuk penyediaan suku cadang untuk peralatan
yang dipasang.
10) Melaksanakan masa garansi untuk selama 1 (satu) tahun masa kerja peralatan yang dipasang.
11) Menyerahkan dokumentasi, as built drawing, informasi,manuals, drawing/diagrams,parts list,administraton
and maintenance service dan lain-lain.
12) Dan lain lain hal yang menyangkut terpasangnya dan bekerjanya system telepon.
e. Spesifikasi Teknis Peralatan Utama
1) Switch HUB
a) Kapasitas switch Hub mulai dari 12,24 sampai dengan 48 port
b) Switch Hub harus mempunyai kemampuan Auto sensing
c) Switch harus mempunyai 4 port tambahan dengan kapasitas 48 gbps dan manageable
d) Minimal mempunyai standard IEEE 8.02.11
2) Patch Panel Data
a) Kapasitas Patch Panel Data mulai dari12,24 sampai dengan 48 port
b) Kecepatan pengiriman data dibatasi sampai dengan 10/100/1000Mbps
c) Patch Panel Data dilengkapi dengan power outlet dan exhaust fan
3) Pesawat cabang
a) ExecutveTelephone set
l Memory dialing : 100 destnation
l Dial mode : Available
l On-hook dialing : available, volume,adjustable
l Internal music on-hold saurce : Available
l Ringer : 3 type
l Radial Buton : Available
l Recall : Earth/tme break recall
l Switchable : 60-100MS
l Impedance : 600 ohm +-20%(300-340Hz)
l Kondisi ruangan Operatonal
l Storage-20% +60
b) Standart telephone set
l Memori dialing : 13 Destinaton number
l Dial mode : DTMF/LD SELECTION
l DTMF sesuai CCITT Q23
l LD dengan 10 PPS atau 20 PPS
l Radial button : Available
l Hand set volume control : Available
l Ringer : 3 Type, volume adjustable
l Recall : Earth/tme break recall switch 70-100
l Impedance : 600ohm+- 20%(300-3400Hz)
l Kondisi : operatonal-10%+45c,20/90%RH
4) Fasilitas, Features
Fasilitas dan features Handset telephone (pesawat cabang)
a) Music on hold
Suara music dapat diperdengarkan baik kepada pesawat trunk line atau kepada pesawat cabang,apabila
hubungan sedang diproses atau menunggu.
b) Call Forwarding
Apabila ada panggilan kepada satu pesawat cabang tdak diangkat, maka setelah selang waktu tertentu
panggilan tersebut segera dipindahkan kepada extension lain yang telah ditentukan.
c) Group Huntng
Sejumlah pesawat cabang, umumnya yang termasuk dalam satu grup untuk huntng. Nomor individu setap
pesawat cabang berfungsi sepert biasa. Apabila no goup yang diputar, pesawat yang bebas dari group
tersebut akan bordering baik secara siklis atau urutan yang tetap.
d) Excecutve/ secretary
Kombinasi Executve/ secretary dapat deprogram sehingga dapat saling berhubungan dengan memutar
nomor yang telah disingkat.Panggilan kepada Executve dapat dijatuhkan kepada sekretaris.
e) Call Pick Up
Setiap pesawat cabang dapat mengambil panggilan untuk pesawat cabang lain yang masih ada didalam pick
up group, dengan memutar kode tertentu.
f) Abbreived Dialling:
Ada 3 (tga) cara penyingkatan nomor yang memudahkan penyederhanaan pemutaran nomor ialah:
(1). Common Pool Abbreived Dialling
(2). Penyingkatan nomor berlaku secara umum untukseluruh pesawat cabang.
(3). Individual Abbrived Dialling
(4). Nomor-nomor yang disingkat hanya dipakai untuk pesawat cabang yang bersangkutan saja.
(5). Last External Number Repettion
(6). Nomor terakhir yang diputar tetapi gagal tersambung, dapat diputar lagi dengan menekan kode
tertentu.
g) Follow Me
Sebuah panggilan kepada satu pesawat cabang A yang telah diprogram follow me ke pesawat cabang B,
akan secara otomats pesawat cabang B yang akan dipanggil.
h) Priority Operator Access
Pesawat cabang dengan fasilitas khusus dapat menghubungi operator dengan prioritas.
i) Emergency Alarm
(1). Pesawat cabang alarm dapat diputar oleh cabang dengan Trafc Class tertentu dengan memutar kode
alarm. Apabila yang memutar menaruh handsetnya sebelum panggilan dijawab, panggilan tersebut
masih aktf.
(2). Selanjutnya pesawat cabang alarm darurat diangkat, prosedur Automatc Ring Back bekerja dan
pesawat origator yang mulai berdering.
j) Automatc Ring Back
Apabila saebuah pesawat cabang memanggil pesawat cabang lain tetapi pesawat tersebut sedang bicara,
pesawat cabang yang memanggil bisa memutar kode Auomatc Ring Back dan meletakkan handset. Apabila
pesawat cabang yang memanggil akan berdering, begitu juga yang dipanggil akan berdering pula.
k) Break In
Pesawat cabang dengan fasilitas break-in dapat menengahi pembicaraan yang sedan g berlangsung. Inisiatf
break-in dilakukan oleh pesawat cabang dengan memutar kode Break-In.
Break-In akan diikut dengan nada peringatan erdengar oleh semua pihak yang berbicara.
l) Enquiry
Sebuah pesawat cabang yang sedang melakukan pembicaraan dapat memanggil pihak ketga dengan
menekan tombol enquiry. Inisiator akan menerima nada panggil dan dapat memanggil pihak ketga. Pihak
kedua akan menunggu dan mendengar nada musik apabila disediakan.
Setelah selesai dengan pihak ketga pembicaraan bisa diteruskan dengan pihak kedua lagi.
m) Shutle
Selama enquiry, inisiator bisa membantu pihak ketga agar menunggu dan pembicaraan dengan pihak kedua
dan ketga dapat dilakukan bergantan dengan menekan ulang enquiry.
n) Transfer
Dalam keadaan enquiry, inisiator bisa menghubungkan pihak kedua dengan pihak ketga dengan meletakkan
gagang telepon. Pesawat cabang origator akan idle (bebas) dan pihak ketga akan berhubungan.
o) Add-on Conference
Dengan fasilitas ini, pesawat cabang dapat bicara bertga yaitu dengan cara menekan code ADD-on
conference sebelum memutar nomor pihak ketga.
p) Post Dialling Outgoing
Informasi dialing dari pesawat cabang atau operator dapat dikirimkan ke PT TELKOM ketka sambungan
pembicaraan telah diperoleh.
Dengan menyampaikan dialling tambahan ini, pesawat cabang dapat memperoleh jasa otomats seprt voice
mail, jasa data bank computer dan jasa public lainnya.
q) Fixed Follow-Me
Pemakaian pesawat cabang dapat mengaktfkan pemindahan ujuan panggil ke suatu pesawat cabang yang
tetap/fixed dengan menekan tombol tertentu. Setiap kali follow-me dikehendaki, nomor pesawat cabang
tujuan tdak perlu dimasukkan karena tujuan tetap tersebut telah diatur sebelumnya.
r) Dialling Follow-me Originator
Peng-aktif folloe-me dapat di-dial dari nomor tujuan follow-me (secara langsung maupun didalam suatu
enquiry). Fasilitas ini sangat berguna bila si peng-aktf follow-me lupa meng-cancel folloe-me nya, dan
panggilan disampaikan ke nomor pesawat cabang yang dijadikan tujuan follow-me.
s) Queueing Initated by a Callilng Party
Pesawat cabang yang memanggil pesawat cabang lainnya dapat meng-aktfkan User Actvated Camp On
Busy dan indikasi call waitng (nada tertentu) dengan menekan tombol-tombol tambahan. Dengan fasilitas
ini si pemanggil dapat memutuskan apakah membatalkan call, bila yang dipanggil sedang bicara, atau
memberikan kode tunggu sampai terjadi hubungan.
t) General Facility Cancel Code
Dengan menekan tombol tertentu, pemakai pesawat cabang dapat menghapuskan suatu set fasilitas yang
disediakan untuk pesawat cabang tersebut, secara bersamaan dan sekaligus.
u) Call Transfer Before Answer
Pemakaian pesawat cabang dapat mentransfer call/panggilan luar atau panggilan intern kepadanya, ke
pesawat cabang lainnya, sebelum pesawat cabang tersebut sempat menjawab atau bahkan ketka pesawat
cabang lainnya, hanya saja harus memasukan nomor pesawat cabang lainnya, hanya saja harus memasukan
nomor pesawat cabangnya sendiri sebelum fasilitas berfungsi, untuk pencatatan biaya pulsa yang digunakan.
v) Password Direct Dialing Out:
Dengan password, seseorang dapat menaikan trafc class pesawat cabangnya hanya untuk satu call, dan
kemudian setelah selesai pembicaraan trafc class akan otomasts kembali sepert semula. Pemilik password
tersebut dapat pula menggunakan nya pada pesawat cabang lainnya, hanya saja harus memasukan nomor
pesawat cabangnya sendiri sebelum fasilitas berfungsi, untuk pencatatan biaya pulsa yang digunakan.
w) Password Atempts Blocking:
Jika seseorang mencoba menggunakan password, dan beberapa kali gagal atas suatu pesawat cabang, maka
pesawat cabang tersebut akan secara otomats di blokir/tdak bisa digunakan.
x) Password Up/Down Grading of Trafc Class:
Pemakaian pesawat cabang dapat menaikkan dan menurunkan trafc class pesawatnya sendiri dengan
mudah setap saat, baik siang maupun malam.
y) Shutle With Forced Released:
Pesawat cabang yang melakukan shutle dengan pihak yang di enquiry, dapat memilih untuk meng-hold
pihak tersebut atau melepaskan untuk membuat enquiry lainnya.
z) Repeated Paging Calls:
Jika suatu panggilan melalui paging system tdak dijawab dalam susatu interval waktu, maka PABX akan
mengulang panggilan tersebut sampai mendapatkan jawaban.
aa) Mult Line:
Pesawat cabang dapat berhubungan dengan beberapa pihak luar melalui beberapa saluran Perumtel pada
waktu yang bersamaan : berbicara satu persatu dengan yang lainnya di hold atau sekaligus dengan fasilitas
conference.
ab) Mult User/Tenants:
Pesawat cabang tpe fully digital dapat berfungsi sebagai operator console, dan panggilan dari luar dapat
langsung masuk ke operator tersebut
f. Syarat-syarat pemasangan
1) Semua material yang di dalam pengirimannya dalam keadaan terbungkus apabila bungkus/kolinya akan
dibuka maka harus dilakukan secara hat-hat dan rapih.
2) Material harus dihindari dari air, debu dan kemungkinan kerusakan lainnya
3) Finishing tambahan dan penyiapan ruangan sesuai persyaratan/requirement peralatan harus disiapkan oleh
Pemborong.
g. Kabel Jaringan Telepon & Data
1) Harus memenuhi spesifikasi SIL.
2) Meliput kabel jaringan telepon : dari MDF ke Terminal Box/TB
3) Kabel distribusi untuk data menggunakan kabel tpe UTP Cat 5e dengan kapasitas hantar sebesar 10/100/1000
Mbps.
4) Jenis kabel : Jelly Non Armoured Mult core 2 x 0.6 mm2 dari MDF ke seluruh terminal box, dan kabel jenis
ITC 2x2xO.6 mm2 dari terminal box ke seluruh telepon
outlet
a) Seluruh jaringan exposed harus dilindungi dengan metal conduit pipe, diameter disesuaikan
termasuk Main Cable ke PABX.
b) Mempunyai impedansi 100 oh m de ngan ko nduktor tembaga uku ran 2x2x0, 6mm2
diisolasi dengan po lythilen e.
c) Harus memenuhi standard EIA/T IA 568, TS B 36, TPDDI. IE EE 802,.3/5, ICEA S80-S76,
9/88.
d) Harus terdaftar pada UL-Under writer Lab dengan type CM dan CMP
e) lmunitas terhadap ganggu a n radiasi elektro maknetk EMC haruslah sesuai dengan IEC
801-
213/3
5) Jumlah pair : jumlah pair kabel disesuaikan dengan apa yang tertera pada gambar petunjuk.
h. Pemasangan Pengkabelan
1) Kabel yang keluar dari TB (Cable Terminal Box) sampai ke pesawat dengan jumlah pair sepert tertera
pada gam bar, dari kabel berisolasi PVC dengan pita pelindung stats (sesuai dengan ketentuan VDE 0815
atau Perumtel K.9-1-011). Sedangkan untuk kabel di luar bangunan menggunakan kabel tanah. Seluruh
instalasi telepon dalam conduit unit (High Impact conduit) dan setap pencabangan harus dilakukan dalam
juncton box dari bahan besi tuang (bahan metal).
2) Untuk instalasi di dalam bangunan di beberapa tempat, kabel telepon dalam conduit uPVC High Impact
diletakkan bersama-sama kabel listrik dalam jalur kabel/rack way (berjarak maximal 15 cm).
Selain itu terdapat juga instalasi telepon di dalam conduit yang menempel di dinding maupun tertanam
di dalarn beton lengkap dengan terminal maupun juncton box.
3) Kabel-kabel dari T8 (Cable Terminal Box) ke setap outlet dapat juga menggunakan kabel 1 pair atau mult pair
untuk beberapa outlet asalkan disambung melalui outlet/terminal.
4) Conduit, juncton box, MDF dan TB selain conduit yang ditanam pada dinding atau pilar/beton maka terdapat
conduit untuk telepon di atas lang it-langit dan juga kabel telepon dalam feeder duct yang berdekatan dengan
kabellistrik untuk foor outlet
5) Pipa-pipa konduit telepon dari MDF sampai T8, dan dari TB sampai outlet telepon adalah dari bahan uPVC
high impact. Conduit telepon di atas ceiling / langit-langit dari MDF ke TB, atau dari TB ke tap outlet
telepon yang penyambungannya dilakukan secara rapih dan kuat dengan penyambung yang sesuai untuk
konduit telepon . Bagian ujung dari konduit ini harus ditanahkan (yaitu pada TB). Pemborong harus
membuat gambar detail/gambar kerja untuk sistem pentanahan (grounding) pada TB
6) Penghubung conduit yang berada di atas ceiling dengan conduit vertcal (pada pilar/kolorn/dinding) atau
dengan conduit yang arah 90 dengan lainnya harus dilakukan melalui juncton box dari bahan cast iron, dan
penyambungannya harus dengan brass compression gland.
7) Conduit untuk telepon dari TB ke pesawat dan lain-lain terpasang di dinding atau tertanam di tang beton,
Pemborong harus menelit dengan sempurna pada gambar. Pada pemasangan Pemborong harus
menyesuaikan letak conduit tersebut dengan gambar instalasi, serta dilengkapi dengan juncton box dan
accessories lain sekalipun pada gambar tdak dinyatakan dengan jelas.
a) Semua belokan dan cabangan harus melalui juncton box.
b) Segala syarat dan cara pemasangan outlet telepon dan penginstalasiannya menjadi tanggungan
Pemborong telepon.
c) Outlet-outlet yang dipasang harus sudah lengkap dengan kabel sampai ke TB.
d) Semua conduit yang terpasang pada ceiling atau di tempat lain secara op-bouw harus dilapisi dengan cat
dasar dan cat akhir yang warnanya akan ditentukan kemudian oleh perencana.
e) Kotak-kotak TB atau MDF harus terbuat dari bahan plat besi dengan ketebalan minimum 1,5 mm
difinished dengan cat dasar dan cat akhir, denqan warna yang ditentukan kemudian.
f) Semua TB harus dilengkapi dengan kunci "Master Key Type".
i. Pengetanahan (Functional and Protective Ground)
1) Pengetanahan ini harus diadakan dan dipasang sesuai dengan pen
garahan darimanufacture/ maksimum 2 ohm
2) Untuk ya k i n m e n d a p a t k a n h u b u n g a n p e n g e t a n a h a n y a n g e f i s i e r i gro
c( eo fnf ni seicetni o
t n), maka 'lock-washers' harus dipasangkan pada sekrup s d
3) Sa eml bu ur un hq aperalatan
n, utama dan terminal-terminal box harus digrounding.
j. Pemasangan Pesawat Telepon
1) Dipasang pada outlet terminal yang telah ada pada tempat/lokasi yang akan ditentukan oleh Pemilik pada
saat pemasangan.
2) Mencoba operasi/bekerjanya pesawat telepon.
3) Hubungan antara kabel pesawat telepon dengan kabel instalasi harus dengan outlet tdak boleh
dengan terminal strip. Outlet telepon dipasang secara "fushcmounted" pada dinding atau kolom.
k. Commissioning
1) Setelah seluruh system terpasang dan testng, maka perlu dilakukan commissioning/trial run.
2) Commissioning terhadap seluruh fasiJitas dan performance sistem telepon yang dipasang.
l. Syarat-syarat Penerimaan
1) Material dan Peralatan
a) Semua peralatan dan instalasi yang akan dipasang haruslah, sesuai spesifikasi teknis, baru dan be!um
pernah dipakai/dipasang.
b) Semua peralatan dan instalasi yang akan dipasang haruslah 'TROPICALIZED' dan diproteksi terhadap
suasana/kondisi lokasi yang mempunyai keiembai:lan tnggi yang dapat mencapai RH 65% - 95%
serta temperature rata-rata 34C dan dapat mencapai
c) dan dapat beroperasi secara kontnue tanpa mengalami kegagalan karena pemanasan atau
penurunan kefungsian dan penampilannya.
d) Semua peralatan dan sistem dan instalasi yang tercakup di dalam paket kontrak ini haruslah dari
kualitas tnggi/baik dan harus dari satu merk/manufacture.
Pemilik/Pengawas dan perencana dapat meminta pernyataan 'Compatbility' ini dari manufacturer/merk yang
diajukan melalui Pemborong.
2) Type Test dan Pengujian PT TELKOM
a) Untuk semua material dan system yang diajukan dan dipasang haruslah sudah memperoleh
pengesahan dari pihak PT.Telkom.
b) Type test atau pengujian tertentu oleh (Lit.Bang. PT. Telkom) terhadap sentral telepon, pesawat
telepon dan peralatan-peralatan lainnya sesuai ketentuan yang harus dilampirkan pada waktu
mengajukan penawaran.
c) Pemborong bertanggung jawab penuh terhadap hal-hal yang menyangkut pengujuian dan
pengesahan Telkom terhadap material dan instalasi yang dipasang.
d) Beban biaya daripada type test terhadap PABX dan pesawat telepon serta semua biaya pengetesan/keur
terhadap instalasi system telepon baik itu yang dilakukan Telkom maupun oleh instansi-instansi lainnya bila
hal itu ada, adalah menjadi tanggungan pemborong.
3) Uji Coba dan Acceptance Procedure
a) Proses pengadaan material, pemasangan, supervisi dirangkaikan dengan proses commissioning
dan uji-coba harus dilaksanakan oleh pihak Pemborong.
Semua biaya untuk proses commissioning dan uji-coba baik untuk material, peralatan, orang
maupun untuk pihak ketga dan lain-lain adalah menjadi tanggungan Pemborong.
b) Commissioning dan pengujian terhadap fisik, elektris, operasional features dan services, proses,
sertifikat dan hasil test harus disiapkan oleh Pemborong
c) 'Acceptance' oleh pihak Pemilik setelah dilakukan uji-coba secara khusus dengan
menyertakan pihak Pemilik dan menyampaikan hasilJlaporan commissioning dan sertifikat/
hasil test yang telah dilaksanakan.
Commissioning, uji coba, Acceptance harus dilaksanakan sebelum Serah Terima Pertama atau
mengikut jadwal yang ditetapkan Pengawas.
4) Perbaikan
Semua akibat dari pekerjaan instalasi ini berupa bobokan, kerusakan atau sisa-sisa harus
dirapihkan kembali.
Sisa-sisa bahan atau bekas bongkaran harus dibuang di tempat yang ditentukan
olehPengawas.
5) Test Equipment and Tools
a) Peralatan untuk melakukan test pengukuran dan maintenancedi dalam operasional (dilengkapi
dengan inserton tools). Dan seluruh peralatan tersebut di,serahkan ke pihak pemilik.
b) Seluruh kabel dan peralatan yang digunakan harus ditest sesuai dengan persyaratan yang
tersebut dalam dokumen ini.
c) Sesudah instalasi selesai maka seluruh kabel harus ditest satu Per satu oleh peserta tender
dengan peralatan test yang telah mendapatkan persetujuan pemilik dan Pengawas/Perencana.
d) Peralatan test tersebut haruslah ditera ulang paling lama satu minggu sebelum test dimulai oleh suatu
badan atau instalasi yang dapat menyakinkan pemilik, Perencana dan Pengawas, dan disegel
sedemikian hingga menyakinkan bahwa tdak ada perubahan yang dilakukan oleh Kontraktor
Pemborong pada penyetelan alat tersebut.
e) Kriteria penerimaan hasil test adalah di atas 90%.
f) Seluruh test penerimaan pekerjaan itu harus dicatat dalam dokumen yang diserahkan pada pemilik
dan pengguna.
m. Syarat-syarat Operasional
1) Pesawat Pelayanan
Jumlah pesawat pelayanan yang terpasang adalah 2 (dua) buah, di mana pada waktu jam kerja,
semua telepon dipanggil untuk masuk ataupun keluar melalui operator dilayani oleh operator di
ruang operator, sedangkan untuk jam-jam di luar jam kantor, telepon nada panggil akan masuk
melalui operator yang dilayani di ruang monitor/ruang jaga
Jadi pesawat pelayanan mempunyai fasilitas yang memungkinkan untuk mengadakan extenton, yang
mempunyai kemampuan standard bagi operator set sepert transfer of trunk call, camp-on busy,
holding of trunk call dan sebagainya.
2) Pesawat Telepon
Pesawat teleport adalah dari type meja ataupun dinding. Fasilitas pesawat adalah :
a) Untuk pembicaraan intern langsung "dial" pad a nomor yang
dituju.
b) Untuk telepon keluar rnelalui operator, dial '9' untuk menghubungi operator.
c) Untuk telepon sambungan langsung keluar, dial '0' teriebih dahulu
d) Dengan earth button extenton dapat memanggil kembali operator dalam hal hubungan keluar.
e) Semuua pernbicaraan adalah private, interupsi yang terjadi harus disertai dengan signal akustic.
f) Setiap telepon dari luar harus melalui sekretaris.
g) Dapat menunda pembicaraan dari luar, tanpa memutuskan sambungan apabila sekretaris mengadakan
hubungan dengan Direksi/Kepala Bagian.
h) Direksi/ Kepala Bagian dapat rnenqinterupsi/ memutuskan pembicaraan apabila saluran sedang
dipergunakan oleh sekretaris,
i) Nada panggilan telepon dari luar dapat dialihkan ke telepon lainnya, setelah diadakan pengalihan
panggilan dad pesawat telepon yang satu dengan (dengan cara memakai fasilitas "follow-me").
n. Syarat-syarat Pemeliharaan
1) Masa Pemeliharaan dan Garansi
a) Untuk peralatan telepon ini Pemborong harus mengadakan pemeliharaan selama 6 (enam) bulan, sejak
pemasangan ke jaringan dan dapat bekerja dengan baik, yang dinyatakan dengan suatu berita acara
penyambungan yang ditandatangani oleh Pemilik/Pengawas/Perencana.
Khusus hal ini maka Pemborong wajib menyediakan dan menjamin teredianya spare parts, tenaga kerja
minimakl 2 (dua) orang yang selalu berada dilokasi selama 10 jam dengan catatan kerja yang berkwalitas.
b) Apabila dianggap perlu, pemborong dapat menyampeikan ketentuan-ketentuan mengenai hal ini yang
disertakan di dalam penawaran dengan menyebutkan hal-hal antara lain sebagai berikut:
(1) Semua komponen soft ware, parts dan assembling yang disuplly dan dipasang oleh
manufacture/Pemborong harus digaransi terhadap kerusakan pada material selama 1(satu) tahun
setelah serah terima terakhir.
(2) Labour/tenaga dan engineering didalam hal trouble shoot, repair, reprogram, replace dan lain-lain
terhadap system komponen selama masa warranty ini harus dilakukan dan disiapkan oleh pihak
pemborong/manufacturer tanpa biaya pihak pemilik
(3) Semua perbaikan perubahan dan lain-lain harus dimasukan kedalam dokumentasi dan harus di up
date dimasukan kedalam user documentaton up datng
(4) Semua soft ware adjustment selama masa warranty ini haruslah atas biaya Pemborong
2) Spare Parts dan Kontrak Pemeliharaan
Terlepas dari kewajiban mengenai butr masa pemeliharaan dan masa garansi di atas, maka Pemborong:
a) Harus mengajukan spare pats list terhadap material atau parts yang dianggap perlu untuk
disiapkan/dipunyai oleh Pemilik untuk suatu masa operasi tertentu (selama 2 [dua]tahun).
Spare parts list ini (item volume harus disebutkan dengan jelas) dapat pula diajukan atau dimasukan di
dalam material yang disuplai di dalam paket lelang ini sebagai service dan untuk ini dinyatakan sebagai
free of charge.
Service dan free of charge, berhubung adalah sulit untuk mendefinisikan dan menentukan
jumlah/volume yang past dan seragam untuk part/spare parts bagi setap merk/manufacturer.
b) Mengajukan usulan kepada Pemilik mengenai kontrak pemeliharaan (maintenance contract) dengan
menjelaskan dan menguraikan ketentuan-ketentuannya selama 5 (lima) tahun dan kontrak jaminan suku
cadang peralatan utama selama 5 (lima) tahun berikut perinciannya pada saat Serah Terima Kedua.
c) Spare Parts / alat-alat yang diajukan pada kontrak pemeliharaan:
(1) Kunjungan pemeliharaan berkala sebanyak 12 kali dalam 1 tahun.
l Perawatan/pemeliharaan CPU/PPU
l Perawatan/pemeliharaan Trafc Analysis
l Perawatan/pemeliharaan Performance System
l Tes Tie-line Signal
l Pemeriksaan Saluran-saluran induk TELKOM
l Pemeriksaan Penggunaan Pulsa
(2) Melakukan kunjungan perbaikan, dimana jenis perbaikan akan dijelaskan pada pasal-pasal dalam
perjanjian pemeliharaan yaitu sebanyak 6 x per tahun.
l Respone tme tdak lebih dari 2 jam setelah menerima pemberitahuan gangguan
l Pengadaan suku cadangan sebagai penggant
3) Asistensi dan Training
Selama masa pemeliharaan adalah kewajiban bagi Pemborong untuk:
a) Asistensi/membantu pemilik didalam menyiapkan dan manyusun user data/user program untuk
menentukan dan mendapatkan classes of service, feature tertentu serta operasi lain-lain.
b) Melakukan training bagi Pemilik/Operator operator untuk : mengenal, mengoperasikan, memprogram,
trouble shootng, dan lain-lain sedemikian rupa sehingga pihak Pemilik dapat menggunakan peralatan
dengan sebaik-baiknya.
Pemborong harus menyusun program training ini, Peserta training dari pihak Pemilik ditentukan sebanyak 3
orang dan akan ditentukan kemudian tambahannya.
4) Petunjuk Pemeliharaan
a) Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan, Pemborong harus menyerahkan Buku Petunjuk Pemeliharaan
terhadap seluruh peralatan utama dan Instalasi/fixtures serta daftar material/komponen yang memerlukan
penggantan secara berkala.
b) Buku yang diserahkan harus dalam bentuk edisi lux dan dijilid dengan rapih dan bagus.
c) Petunjuk pemeliharaan berkala yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat dan standar/aturan yang
berlaku secara umum.
d) Di dalam buku petunjuk pemeliharaan tersebut harus diuraikan secara jelas dan ringkas mengenai
tatacara/prosedur pemeliharaan, contoh data logbook pencatatan (harian,mingguan, bulanan dan tahunan).
o. Daftar Material
No. Peralatan Merk Negara Asal
1 Pesawat Telepon a. Panasonic a. Indonesia
b. Ericsson b. Finland
c. Siemens c. German
2 Kabel Telepon a. Supreme
a. Indonesia
b. Kabel metal
b. Indonesia
c. Kabelindo
c. Indonesia
4 Switch HUB a. CISCO
a. USA
b. 3 COM
b. USA
5 Patch Panel a. AMP a. USA
b. Panduit b. Indonesia
6 Kabel Data a. Belden
a. USA
b. Avaya
b. USA
c. AMP
c. USA
Outlet Data dan Telepon a. Legrand
7 a. France
b. Avaya b. USA
c. AMP
c. USA
21. PEKERJAAN TATA UDARA dan VENTILASI MEKANIS
a. Persyaratan Teknis Umum
Referensi dan standar material serta pengerjaannya yang berkaitan dengan pekerjaan ini harus mengikut beberapa
ketentuan namun tdak terbatas kepada apa yang tertulis dibawah ini, antara lain:
1) ASHRAE Standard
2) Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL-2000)
3) Peraturan mengenai keselamatan kerja (DEPNAKER)
4) Ketentuan-ketentuan/aturan-aturan yang dikeluarkan oleh pihak Pemilik, khusus mengenai adanya
pembangunan gedung maupun lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan ini.
5) Ketentuan-ketentuan lain yang berlaku di dalam Negara Republik Indonesia sepert ketentuan Pemda Setempat
6) Referensi/acuan Instalasi dari unit manufacturer
b. Kondisi Ruangan
1) Temperatur ruangan
Kondisi udara ruangan yang dikondisikan harus dapat dicapai pada : 22 240C /50-60% RH (RH mengikut nilai
temperatur) yang diukur pada bidang kerja dan harus merata diseluruh ruangan yang dibuktkan dengan hasil
pengukuran
2) Tingkat Kebisingan
Tingkat kebisingan pada bidang kerja tdak boleh melebihi kriteria NC-40 dan dibuktkam dengan hasil
pengukuran.
c. Persyaratan Teknis
1) Lingkup Pekerjaan
Pemborong harus melaksanakan pekerjaan pengadaan, pemasangan dan pengujian (testng & balancing) dari
seluruh unit AC yang akan dipasang dalamproyek ini dengan lengkap dan berfungsi dengan baik sehingga
keseluruhan sistem dapat memberikan performansi yang diinginkan.
Lingkup pekerjaan yang dicakup dalam instalasi ini diantaranya adalah:
Service AC dan pemindahan unit AC Existng berikut penggantan & penarikan instalasi kabel daya, pemipaan
refrigerant, dan pipa pengembunan.
Pengadaan dan pemasangan unit-unit AC Split (Split Wall Mounted Type dan Ceiling Cassete) baru lengkap
dengan Evaporator Unit, Condensing Unit, Temp. Control, dan accessories lainnya beserta pengaturan dan
pengujiannya, pada lokasi dan tpe serta kapasitas yang sesuai dengan gambar perencanaan (dokumen lelang).
a) Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian unit-unit AC Split dengan tpe dan kapsitas sesuai
dengan Gambar Schedule Peralatan lengkap dengan instalasi sistem pipa refrigerant.
b) Pengadaan dan pemasangan sistem Ductng berikut Volume Damper, lengkap dengan penggantung
c) Pengadaan dan pemasangan pipa drainase dari evaporator blower unit sampai ketempat pembuangan yang
terdekat yang diperkenankan lengkap dengan isolasi.
d) Pengadaan, pemasangan, pengaturan instalasi listrik.untuk sistem ini termasuk penarikan kabel dari panel
utama ke AC kesemua unit peralatan.
e) Pengadaan peralatan temperatur control yang meliput pengoperasian on/of dan pengaturan temperature.
f) Pengadaan dan pemasangan fondasi rangka/rak dan penggantung condensing unit, penggantung evaporator
unit, dan peredam getaran untuk masing-masing unit yang dipasang dalam instalasi ini.
g) Pembobokan, penutup serta finishing kembali dinding, atap lantai dan lain-lain akibat pemasangan pipa
kabel, mesin-mesin AC dan lain-lain.
h) Pengadaan dan pemasangan unit-unit Exhaust Fan lengkap dengan ductng system dan dengan dudukan,
penyangga dan lain-lain pada lokasi yang sesuai dengan gambar perencanaan (dokumen lelang)
i) Pengadaaan dan pemasangan instalasi listrik dari Panel Daya ke unit-unit AC dan Exhaust Fan lengkap
lengkap dengan klem, conduit, dll.
j) Memberikan pendidikan praktek mengenai operasi dan perawatan sistem instalasinya kepada petugas yang
ditunjuk sampai cakap menjalankan tugasnya. Memberikan garansi terhadap perawatan atau mesin yang
dipasangnya atau yang dipasang untuk instalasi sistem ini.
2) Spesifikasi Teknis Unit AC Split dan Exhaust Fan
a) AC Split
(1) Condensing Unit
Pemborong harus memasang Condensing Unit untuk Split System dengan jenis, ukuran dan
kapasitas lengkap sesuai dengan spesifikasi dan gambar. Unit ini harus factory built dan telah diuji
pabriknya.
Tipe : lihat schedule peralatan
Kapasitas : lihat schedule peralatan
l Kompressor
Tipe : Fully Hermetc, Reciprocatng/scroll
Pendinginan : gas refrigerant
l Koil Kondenser
Material : tembaga dengan fin dari alumunium yang direkatkan secara mekanis.
Koil ini harus telah diuji terhadap kebocoran, telah di dehidrated dan diisi gas refrigerant
secukupnya dai pabrik
l Fan Kondenser
Tipe : propeller, direct drive
l Fan Motor
Tipe : Permanent split capicator dilindungi secara inherent serta mempunyai
bantalan peluru yang dilumasi secara tetap
l Casing
Casing dan rangka hendaknya telah dicat ant karat dan sesuai untuk pemasangan di luar
l Peredam getaran
Hendaknya pada semua kaki mesin ini dipasang peredam getarab yang sesuai dengan persyaratan
pabriknya.
(2) Evaporator Blower Unit
Pemborong harus memasang Evaporator Blower Unit untuk Split System dengan jenis, ukuran dan
kapasitas lengkap sesuai dengan spesifikasi dan gambar. Unit ini hendaknya factory built & telah
diuji pabriknya.
Tipe dan Kapasitas : Lihat Schedule peralatan
l Fan
Tipe : Forward Curved
Fan hendaknya telah ditmbang dan di balans secara stats maupun dinamis didalam rumah fan
oleh pabriknya
l Casing
Casing unit minimal dari pelat besi dukuran 20 gauge
Semua panel atau lubang-lubang berpintu harus dapat dengan mudah dan cepat dibuka
l Koil Pendingin
Material : tembaga dengan fin aluminium yang direkatkan secara mekanis.
l Isolator
Dinding unit ini harus diisolasi mulai dari masuknya sampai pada keluarnya udara pada unit.
Isolator harus cukup kuat, tebal serta berat jenisnya harus cukup untuk menghalangi terjadinya
pengembunan. Isolasi harus tahan terhadap aliran udara dan tahan api. Tempat penampungan air
pengembunan harus diisolasi untuk menghindari terjadinya pengembunan dibagian luarnya.
(3) Peredam Getaran
(a) Semua mesin/peralatan yang menghasilkan getaran harus diberi landasan atau penggantung
peredam getarab (vibraton eliminator) yang sesuai.
(b) Peralatan yang digantung harus dipasang peredam getaran jenis spring yang diletakan diberi
landasan peredam getarab jenis Kinetc neoprene isolator.
b) Exhaust Fan
(1) Tipe : Lihat schedule unit
(2) Bahan : Galvanized steel sheet/alumunium alloy
(3) Kapasitas : lihat schedule unit
(4) Putaran Max : 1450 rpm
d. Syarat-syarat Pemasangan
1) SHOP DRAWING
Untuk semua macam pekerjaan baik material/ komponen maupun pekerjaannya/ maka Pemborong wajib
membuat Shop Drawing sebelum dilakukan pemasangan/instalasi dan diserahkan kepada pemilik
proyek/pengawas untuk diperiksa bersama Perencana.
Shop Drawing adalah merupakan penggambaran yang lebih detail daripada setap pemasangan dimana
penempatan peralatan telah dikoordinasikan dengan peralatan pekerjaan disiplin lainnya, serta spesifikasi yang
lebih telit daripada setap komponen dan telah disesuaikan ukuran/kapasitas/serta detail dari
peralatan/instalasi yang akan dipasang serta harus disiapkan sebanyak 4 (empat) set, dimasukkan untuk
diperiksa paling lambat 30 (tga puluh) hari kalender terhitung setelah dikeluarkannya Surat Perintah Kerja atau
akan ditentukan oleh Pengawas. Shop Drawing bukanlah (tdak boleh) merupakan penjiplakan dari gambar
perencanaan (gambar lelang)
2) PEMASANGAN UNIT AC SPLIT
a) Condensing Unit
(1) Condensing Unit harus diletakan pada dudukan/fondasi dengan diberi peredam getaran untuk
menjamin tdak terjadinya vibrasi/getaran.
(2) Tata cara instalasi unit condensing harus mengikut dan sesuai dengan rekomendasi pabrik, baik
dalam hal jarak antar unit dan unit dengan dinding. Maupun jarak pemipaan antara unit condensing
dengan unit evaporatng.
(3) Condensing Unit harus diletakan sedemikian rupa sehingga udara discharge dari fan condenser lepas
langsung ke udara lingkungan dan tdak terjadi aliran balik.
b) Evaporatng Unit
(1) Tiap-tap evaporatng unit (Indoor unit) harus dipasang pada tempat-tempat yang sesuai dengan
gambar perencanaan
(2) Sebelum melakukan pemasangan indoor unit, Pemborong diharuskan melakukan koordinasi dengan
pihak interior dan pihak-pihak terkait dan dimintakan persetujuannya dari Pengawas, agar unit
tersebut secara teknis dan estetka interior dapat bersesuaian
(3) Indoor unit harus dipasang secara kokoh pada dudukan sehingga tdak menimbulkan getaran/vibrasi.
c) Pipa Refrigerant
(1) Hendaknya semua pipa refrigerant dikerjakan secara hat-hat dan sebaik mungkin. Semua bagian-
bagian pipa ini harus bersih, kering dan bebas dari debu dan kotoran. Hendaknya dipakai pipa
tembaga jenis K yang dehydrated & Sealed.
(2) Sambungan
(a) Pipa jenis hard drawn tubing harus disambung dengan perantaraan wrought copper fitng
atau non porous brass fitng. Dianjurkan dipakai solder perak dengan ditupkan gas mupia
sepert Nitrogen kering kedalam pipa yang sedang disambung untuk menghindarkan
terbentuknya kerak oksida didalam pipa.
(b) Solder lunak semacam 50-50 tdak boleh digunakan. Solder 95-95 dapat dipergunakan
kecuali pada pipa discharge gas panas
(c) Pipa jenis soft drawn tubing dapat disambung dengan solder, nyala api atau lainnya yang
sesuai dengan pipa refrigerant. Bilamana precharged refrigerant lines disediakan oleh pabrik,
hendaknya diperhatikan benar-benar instruksi pabrik.
(d) Bila terjadi kelebihan pipa precharged hendaknya dibentuk gulungan dan disangga pada
bidang mendatar.
(3) Instalasi
Pemipaan refrigerant hendaknya disangga baik-baik untuk mencgah melentur. Harus dipasang
peredam getaran untuk mncegah penerusan getaran kepada bangunan. Bilamana perlu dipasang
peredam getaran pada pipa. Pipa refrigerant yang direncanakan dan dipasang dilapangan harus
dilaksanakan sesuai dengan ASHRAE GUIDE BOOK atau rekomendasi pabrik. Pengering refrigerant
(filter drier) dengan kapasitas yang cukup serta sight glass moisture indicator hendaknya dipasang
pada bagian liquid line setap pipa yang terpasang dilapangan. Perbedaan tnggi dan jarak antara
condensing unit dengan evaporator blower unit hendaknya masih memenuhi persyaratan pabrik.
Setelah selesai pekerjaan instalasi pipa maka seluruh rangkaian harus diuji terhadap kebocoran.
(4) Isolasi Pipa
Pipa sucton/discharge line refrigerant harus diisolasi dengan isolasi panas sepert armafex, insufex,
aerofex atau yang setara.

DIAMETER PIPA 5/8 1<< 2


-------------------------------------------------------------------
Tebal Isolator 1 1,25
Isolasi hendaknya ditutup dengan lapisan isolasi uap air jenis metal jacket. Pipa harus disanggah pada
setap 2 meter & pada setap belokan dan percabangan.
(5) Pengisian Refrigerant
l Sistem dipasang dengan precharged dan sistem yang dipasang dilapangan harus dihampakan. Sama
sekali dilarang memakai compressor dari sistem sebagai vacuum pump.
l Penghampaan harus dilakukan dengan suatu pompa penghampa tnggi dengan pengukur tekanan
mutlak yang baik. Diharuskan penghampaan dilakukan sampai tekanan dibawah 300 mikron selama
1,5 jam
l Tekanan sistem setelah pengisian Freon hendaknya dipatuhi dan dipergunakan suatu charging
cylinder untuk memastkan jumlah dan jenis refrigerant yang diisikan adalah sesuai.
3) PEMIPAAN DRAIN
Pemborong harus memasang pipa pembuangan air (drain) dari mesin-mesin AIR CONDITIONING sampai ke
tempat pembuangan yang terdekat dalam saluran yang tersembunyi atau tdak mengganggu.
a) Bahan
Untuk air buangan (drain) menggunakan pipa PVC, jenis AW lengkap dengan isolasi thermal merk armafex,
insufex, aerofex atau setara dengan ketebalan 25 mm.
b) Peralatan
Pipa kondensasi drain harus diperlengkapi dengan bak control, leher angsa serta peralatan lain yang perlu.
Harus diberikan lapisan isolasi sampai sepanjang kira-kira 3 meter atau sampai daerah dimana tdak terjadi
pengembunan bagian luar pipa.
c) Pengembunan dinding
Bilamana menembus dinding, lantai, dan lain-lain pipa ini harus diberi lapisan peredam getaran dan
dilindungi dengan pipa yang lebih besar ukurannya.
4) SISTEM CEROBONG UDARA
a) Lingkup Pekerjaan
Pemborong harus mengadakan dan melaksanakan instalasi sistem cerobong udara, damper-damper, tuning
vane (sudu-sudu pengarah), penggantung, fexible round duct dan difuser/griller serta perlengkapan bantu
lainnya yang sesuai dengan gambar perencanaan dan spesifikasi teknis serta persyaratan lain yang
diberlakukan pada proyek ini.
b) Bahan
Bahan yang dipakai untuk pekerjaan ini diantaranya ialah Baja Lapis Seng (BJLS) atau aluminium-zinc coated
steel sheet.
Semua bahan yang terpakai dalam pelaksanaan harus dengan persyaratan detail dan spesifikasi yang
diberikan.
Selain dari itu harus pula sesuai denganpersyaratan standard dari SMACNA/ASME dan standard pabrik.
c) Konstruksi
(1) Sistem instalasi cerobong udara ini memakai Ductwork kecepatan menengah.
Semua instalasi cerobong harus dapat menahan kecepatan sampai 1.600 FPM dan tekanan stats
sampai 2,5 inch wg
(2) Pemborong harus menguji instalasi cerobong udara terhadap kebocoran yang mungkin terjadi.
(3) Semua sambungan-sambungan yang terjadi harus rata pada sebelah dalam dan rapi disebelah luarnya.
(4) Semua sambungan harus serapat mungkin (air tght) kalau perlu diberi penyekat (seal).
(5) Perubahan ukuran cerobong harus dengan persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas/Perencana.
d) Tebal Bahan
Tebal bahan cerobong yang dibuat dari Baja Lapis Seng harus memiliki persyaratan tebal sebagai berikut
Ukuran Cerobong Terbesar BJLS Tebal (mm)
s/d 300mm 60 0,6
310 s/d 450mm 70 0,7
460 s/d 750mm 80 0,8

e) Belokan
Semua belokan (elbow) harus dibuat sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknisnya. Semua belokan pada
cerobong suplai harus diperlengkapi dengan sudut-sudut pengarah (vanes) sesuai dengan gambar dan
spesifikasi teknisnya.
Belokan harus jenis long radius elbow dan elbow 90, sesuai gambar dan spesifikasinya.
f) Tapers Ofset dan Stream Liner
Bilamana melalui rintangan yang tdak dapat dihindarkan, Pemborong wajib membuat taper, offset atau
stream liner tergantung keadaan setempat yang dibuat sesuai dengan spesifikasi.
g) Pencabangan
Semua pencabangan (branch) harus dibuat sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknisnya. Semua
pencabangan cerobong supply harus diperlengkapi dengan adjustable spliter damper dan adjustable
volume damper yang dapat diatur dan dikunci serta turning vane sesuai gambar dan spesifikasi
h) Lubang Berpintu
Pemborong harus membuat lubang-lubang berpintu untuk pemeriksaan dan pemeliharaan katup katup,
alat-alat pengatur seringan (filter) serta untuk pengukuran pada bagian-bagian penting dari duct
i) Lubang Pengetesan
Pemborong harus membuat lubang pengetesan (test connecton) pada setap cerobong utama serta pada
tempat-tempat lain yang sekiranya perlu sesuai dengan gambar spesifikasi.
j) Air Extractor
Pemborong harus memasang adjustable air extractor pada semua percabangan ke difuser udara keluar
yang dapat diatur dan dikunci sesuai dengan gambar dan spesifikasinya
k) Penguatan Cerobong
(1) Seluruh cerobong yang berukuran sisi lebih besar dari 600mm diberi besi penguat (braching)
(2) Rangka besi penguuat harus dipasang pada ke 4 sisi duct dengan persyaratan dibawah ini
Ukuran Terbesar Besi Penguat Jarak Antar Penguat
600 s/d 1000mm 25mm x 25mm x 5mm 1,5 m

1000mm keatas 40mm x 40mm x 5mm 0,75 m

(3) Semua cerobong (berisolasi)yang ukuran terbesar lebih dari 90 cm harus diberi besi penguat siku
memanjang yang dipsang pada tengah-tengah sisi terbesar.
(4) Untuk cerobong yang lebih kecil bilamana ternyata dalam pemasangan sampai melengkung harus
diberi tambahan besi penguat.
(5) Semua besi penguat yang terpasang harus disikat dan dicat dengan cat dasar (prime coatng)
l) Penggantung Cerobong
Penyangga cerobong segi empat harus memenuhi syarat sebagai berikut:

Ukuran Terbersar Penggantung Trapeze Jarak


Bulat Angle Terjauh
1 2 3 4
s/d 450mm 8 Ga Wire 25 x 25 x 5 3m

460 s/d 750mm 8 Ga Wire 25 x 25 x 5 3m

Penyangga cerobong bulat harus memenuhi syarat sebagai berikut:


Garis Tengah Penggantung Jumlah Jarak Terjauh
Cerobong Asap
s/d 450mm 25 x 16 Ga 1 3m

460 s/d 750mm 25 x 16 Ga 1 3m

Bilamana dirasakan perlu pemborong harus memberikan pula tambahan penyangga pada jarak-jarak yang
lebih pendek.
Penggantung cerobong harus dari tpe yang dapat diatur, baik pada arah vertcal maupun horizontal
sehingga dapat menjamin kelurusan dari jalur cerobong.
m) Sambungan Fleksibel
(1) Pemborong harus menyediakan dan memasang sambungan fexible (Flexible Connecton) pada bagian
masuk dan keluar semua fan dari EVB ke dalam cerobong untuk mengurangi penerusan getaran dan
suara.
(2) Pemasang sambungan tdak boleh sampai mengurangi luas penampang cerobong. Bagian cerobong
harus dipertautkan dalam satu garis lurus yang berjarak 15 sampai 25 cm. hendaknya diikat rapat
dengan strip metal yang kuat untuk mencegah kebocoran.

n) Damper
(1) Pada setap pencabangan supply haruslah dipasang adjustable spliter damper dan adjustable
volume damper sesuai dengan gambar perencanaan yang dapat diatur dan dikunci. Damper ini harus
cukup baik dan tahan getaran
(2) Pada jalur ductng udara balik dan udara segar fresh air harus dipasang Adjustable Volume Damper
dan pada tempat-tempat yang ditunjukan oleh gambar perencanaan.
(3) Pada setap supply difuser, return grille dan fresh air intake grille harus dipasang adjustable volume
damper yang dapat diatur dan dikunci. Damper ini harus cukup baik dan tahan getaran
(4) Semua damper harus dicat dengan cat dasar dasar (prime coatng)
o) Grille
(1) Pemborong harus menyediakan dan memasang grille sesuai dengan spesifikasi dan gambar-gambar,
sedangkan penempatannya yang tepat berdasarkan gambar-gambar arsitek/interior.
(2) Pengecatan tdak diperlukan bila alat-alat sudah dicat dari pabriknya atau dinyatakan lain dari dalam
spesifikasinya. Tetapi bila cacat akibat pemasangan Pemborong wajib mencat kembali khusus
ditempat yang cacat tadi dengan warna yang disetujui oleh Konsultan Pengawas, Perencana.
(3) Untuk peralatan-peralatan yang tampak maka bahan-bahan tersebut harus dicat akhir (spray) dengan
warna yang disetujui oleh Konsultan Pengawas, Perencana.
(4) Pengecatan harus dilakukan sebelum peralatan-peralatan tersebut dipasang.
(5) Pemborong harus memberikan tanda-tanda huruf atau nomor identfikasi bagi peralatannya.
Sebelumnya Pemborong wajib memberitahukan mengenai tanda-tanda yang hendaknya dipasang
pada peralatan-peralatan itu.
e. Syarat-syarat Penerimaan
1) UNIT-UNIT UTAMA
a) Setiap unit AC dan Exhaust Fan yang akan dipasang, harus sesuai dengan spesifikasi teknis yang diminta,
baik kapasitas, tpe maupun konsumsi daya listrik.
b) Tidak di benarkan dengan alasan tdak ada dipasaran,pemborong menggant merk,
Kapasitas, dan tpe dari unit yang akan dipasang. Apabila terjadi kasus yang demikian maka harus ada surat
pernyataan yang mendukung bahwa unit-unit tersebut memang tdak ada dipasaran. Untuk keperluan
tersebut, pemborong harus minta persetujuan dari Pengawas dan Perencana.
2) PENGIRIMAN MATERIAL
a) Material yang dikirim ke tapak haruslah dilakukan denga baik dan hat-hat, material dilengkapi dengan hasil
test dan brosure yang ditawarkan dan telah disetujui Pemilik proyek/perencana.
b) Pengiriman terutama untuk peralatan Unit AC Split, Unit Fan, Panel listrik dan lain-lain harus lah di bungkus,
dipak atau di dalam koli dan sangat di cegah terhadap kemungkinan material tersebut kena hujan, debu dan
lain-lain.
c) Penempatannyapun setelah tba di tapak harus ditempatkan di tempat yang telah di tentukan pleh
Pemilik/pengawas dan dijaga dengan baik (terlindungi).
3) CONTOH MATERIAL
a) Pemborong wajib mengirimkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan dalam pelakasanaan kepada
pemilik proyek/Perencana/Pengawas atau Brosur-brosur dari alat-alat tersebut dan menunggu persetujuan
dari prmilik proyek/Perencana/Pengawas sebelum alat-alat terebut dipasang.
b) Contoh-contoh barang yang sudah disetujui oleh pemilik proyek/Perencana/Pengawas harus di simpan di
Direksi Keet guna dijadikan Referensi bagi pemasangan lapangan. Bila bahan-bahan tersebut diragukan
kualitasnya akan dikirimkan ke kantor penyelidikan bahan-bahan bangunan atas biaya
Pemborong/Kontraktor.
c) Bila ternyata terdapat bahan-bahan yang dintyatakan tdak baik/tdak bisa dipakai oleh pemilik
proyek/Pengawas/ Perencana Pemborong harus mengangkut bahan-bahan tersebut keluar lapangan dalam
jangka waktu 3 (tga) hari harus sudah tdak ada di lapangan (site).
4) INSTALASI
a) Pemborong harus melaporkan hasil kemajuan pekerjaannya setap minggu serta perbandingannya dengan
jadwal yang telah tersusun. Bilamana terjadi perbedaan harus di sertakan juga alasan-alasan serta cara-cara
penanggulangannya.
b) Bagi setap tahap-tahap instalasi yang telah selesai dikerjakan Pemborong harus mendapatkan pernyataan
tertulis dari pihak pemilik proyek/Pengawas/Perencana dan pihak yang ditunjuk bahwa tahap instalasi ini
telah selesai dikerjakan sesuai dengan persyaratan yang ada. Tahap-tahap instalasi ini ditentukan kemudian
berdasarkan perincian waktu yang diserahkan oleh Pemborong.
c) Di dalam setap pelaksanaan pengujian, balancing dan trial run sistem instalasi ini haruslah pula dihadiri
pihak pemilik proyek/Pengawas/Perencana dan Ahli serta pihak-pihak lain yang bersangkutan. Untuk ini
hendaklah di berikan sertifikat pernyataan hasil pengujian oleh yang berwenang memberikannya.
d) Pemborong wajib melaporkan kepada pemilik proyek/Pengawas/Perencana atau Ahli yang ditugaskan
bilaman sekiranya terjadi kesulitan atau gangguan-gangguan yang mungkin ada.
e) Segera kontrak selesai maka Pemborong harus memindahkan semua sisa bahan pekerjaannya dan
peralatannya kecuali yang masih di perlukan selama pemeliharaan.
5) PERBAIKAN
Semua akibat dari pekerjaan instalasi ini, berupa kerusakan atau sisa-sisa bahan harus dirapihakan kembali
antara lain : bobokan dinding harus dilakukan perbaikan sesuai dengan kwalitas dan warna yang sama dan
merupakan tanggung jawab Pemborong.
6) PENGETESAN
Pemborong harus melakukan seluruh pengetesan sepert disebutkan pada penjelasan sebelumnya dan harus
melakukan percobaan sepert operasi sesungguhnya secara tepat dari seluruh sistem untuk perlatan, material
dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami kerusakan/cacat/salah harus digant/dibetulkan dan cara
percobaan diulangi untuk operasi yang sebenarnya/normal/dan benar pad seluruh instalasi Unit AC
Split,thermostat dan lain-lain.
Selama melakukan pengetesan, Pemborong wajib melakukan pengamatan maupun pencatatan terhadap
kondisi dari operasi sistem mencakup minimun dan tdak terbatas pada item-item berikut :
a) Temperatur ruang
b) Kondisi operasi Unit AC split
c) Temperatur da tekanan sucton/discharge refrigerant
d) Kerja Thermostat
f. Syarat-syarat Operasional
1) UNIT AC
a) Setiap Condensing Unit harus mampu beroperasi pada kondisi udara tropis, dengan temperatur 28-35 C/
50%-90% RH.
b) Sistem AC harus mampu menyerap beban pendinginan puncak ruangan sehingga temeratur ruangan dapat
mencapai 20-24. C.
c) Sebelum dilakukan serah terima pertama, Pemborong harus melaksanakan testng running seluruh Unit AC
selama minimal 3 x 24 jam terus menerus. Dimana pada selama rentang waktu tersebut Pemborong harus
melakukan pengukuran dan pencatatan terhadap besaran-besaran fisis dan listrik sistem ,antara lain :
temperatur dan RH Ruangan, arus running compressor dan motor evaporator, tekanan sucton dan
discharge refrigerant dan lain-lain yang dianggap perlu.
d) Pemborong harus membuat berita acara hasil test yang diserahkan kepada Pengawas & Perencana untuk
mendapatkan persetujuan.
e) Seluruh sistem kontrol dan proteksi sistem AC harus dapat bekerja dengan baik dan sempurna, yang
meliput : kontrol temperatur , proteksi over current , proteksi over pressure ,dan lain-lain.
2) UNIT EXHAUST/INTAKE FAN
a) Pada saat operasi, tap-tap unit Exhaust harus mampu menghisap udara buangan dari dalam ruangan
dengan kapasitas exhaust yang sesuai dengan skedul unit dan dibuktkan dengan hasil pengukuran.
b) Pada waktu operasi, tap unit exhaust tdak menimbulkan getaran dan bising yang mengganggu, maksimum
berada pada NC-50 pada jarak 1 meter dari unit dan dibuktkan dengan hasil pengukuran.
g. Syarat-syarat pemeliharaan
1) MASA PEMELIHARAAN DAN GARANSI
a) Untuk peralatan Sistem AC dan Exhaust ini Pemborong harus mengadakan pemeliharaan selama 6 (enam)
bulan setelah serah terima pertama, dan menjamin sistem dapat bekerja dengan baik dan sempurna, yang
dinyatakan dengan suatu Berita Acara yang ditanda tangani ileh Pemilik sesuai prosedur yang telah di
tetapkan dan dibuat oleh Pengawas.
b) Untuk Hal tersebut maka dalam masa pemeliharaan Pemborong wajib menyediakan peralatan khusus
tepakai dan menjamin tersedianya suku cadang serta tenaga kerja terampil minimum 2 orang yang selalu
berada di lokasi selama 24 jam dengan catatan tenaga kerja yang berkwalitas.
2) ASISTENSI DAN TRAINING
a) Selama masa pemeliharaan dan sebelum serah terima kedua, Peborong diwajibkan untuk melaksanakan
asistensi dan tarining terhadap personil-personil dari Pemilik yang jumlahnya akan ditentukan kemudian.
b) Termasuk di dalam pekerjaan ini adalah kewajiban bagi Pemborong untuk :
c) Asistensi/ membantu Pemilik di dalam menyiapkan, menyusun dan melakukan training bagi Pemilik/
Operator-operator untuk mengenal,mengoperasikan, memprogram ,trouble shootng ,dan lain-lain
sedemikian rupa sehingga pihak Pemilik dapat menggunakan peralatan dengan sebaik-baiknya.
d) Pemborong harus menyusun program training sesuai jadwal yang diberikan Pemberi Tugas dan
melaksanakan tarining operasional.
e) Peserta training dari pihak pemilik akan ditentukan kemudian.
f) Materi training adalah teori (40%) dan praktek (60%) meliput antara lain :
(1) Dasar- dasar teori tentang sistem tata udara dan refrigerasi,control system dan semua hal yang
berkaitan dengan sistem yang terpasang
(2) Tata cara pengoperasian dan perawatan dari seluruh komponen sistem serta perbaikan-perbaikan
kecil.
g) Pemborong wajib menyediaka diktat training yang disusun dalam bahasa Indonesia dan dalam edisi lux.
Seluruh biaya yang diakibatkan oleh perihal training hingga pembuatan diktat merupakan tanggung jawab
Pemborong.
3) PEMELIHARAAN UNIT/PERALATAN
a) Selama masa pemeliharaan, Pemborong harus melaksanakan pekerjaan pemeliharaan terhadap seluruh unit
AC dan Exhaust Fan dengan metode yang baku dan sistemats.
b) Apabila dalam masa pemelihararaan tersebut terdapat komponen /bagian dari unit dan sistem yang
mengalami kerusakan dan atau tdak berfungsi, maka Pemborong harus menggant komponen/bagian
unit/sistem tersebut dengan beban biaya ditanggung oleh pemborong.
c) Komponen/bagian unit dan sistem yang membutuhkan pemeliharaan secara berkala antara lain,dan tdak
terbatas pada item-item berikut:
(1) Pembersihan koil-koil kondensor dan evaporator
(2) Pembersihan filter
(3) Pengecekan dan pengukuran besaran-besaran fisis
(4) Dan lain-lain yang dianggap perlu.
4) PETUNJUK PEMELIHARAAN
a) Sebelum dilakukan serah terima pekerjaan, Pemborong harus menyerahkan Buku Petunjuk Pemeliharaan
terhadap seluruh peralatan utama (Condensing Unit,Evapratng Unit,Exhaust Fan, Unit Control, dll.) dan
Instalasi serta daftar material/komponen yang memerlukan penggantan secara berkala.
b) Buku yang diserahkan harus dalam bentuk edisi lux dan dijilid dengan rapih dan bagus.
c) Petunjuk pemeliharaan harus mencantumkan ringkasan dari pemeliharaan berkala yang direkomendasikan
oleh pabrik pembuat dan standard/aturan yang berlaku secara umum.
d) Di dalam buku petunjuk pemeliharaan tersebut harus di uraikan secara jelas dan ringkas mengenai tatacara
/prosedur pemeliharaan, contoh data logbook pencatatan(harian, mingguan, bulanan, dan tahunan).
e) Jumlah buku yang harus disediakan oleh Pemborong sebanyak 5 (lima) set , masing-masing 3 set untuk
Pemilik proyek ,1 set untuk Pengawas/ MK dan 1 set untuk Perencana. Seluruh biaya yang diakibtakan oleh
pembuatan dan pengadaan buku tersebut ditanggung oleh Pemborong.
h. Daftar Material

NO. PERALATAN MERK NE

Page 11 of 5
1. SPLIT AC a. Daikin a. Thail
b. Hitachi b. Mala
c. Panasonic c. Lokal
d. Mitshubishi d. Mala
2. Pipa Refrigerant a. Crane a. Austr
b. Modul b. Austr
c. Mueller c. U.S.A
3. Isolasi Pipa a. Aerofex a. Thaila
b. Armafex b. U.S.A
c. Insufex c. Malay

22. PEKERJAAN FIRE ALARM (PENGINDERAAN KEBAKARAN)


a. Uraian System
1) Semi system Addressable fire alarm akan dipasang dalam bangunan ini. System ini terdiri atas Main Control
Panel Fire Alarm (MCFA),Anunciator,Terminal Box Fire Alarm (TBFA),Detector Asap, Detector panas, Detector
Gas, Manual Call Point, Alarm Bell dan Indicator Lamp serta Fire Intercom.
2) Type detector yang digunakan tergantung dai fungsi ruangan dan material yang terdapat di dalam ruangan
tersebut.
3) Zone dari fire alarm dibagi berdasarkan kondisi terpasang saat ini (gambar terencana) dan berdasarkan:
a) Rute lari yang teredekat dan efeketif
b) Partsi ruangan
c) Jumlah detector setap zone
b. Main Equipment
1) Main Control Panel Fire Alarm (MCFA)
a) MCFA harus memiliki fasilitas yang dilengkapi dengan visual indicator melalui LED maupun melalui display.
Apabila komunikasi antar MCFA dan line detector terputus, secara serentak visual indicator akan menyala
dan tmbul tone alert.
b) Spesifikasi Teknis :
l Type of communicaton network : semi addressable
l Transmission speed : min.9600
l System capacity of LCD : 80 character Alphanumeric
l Permissible ambienet temperature : 10-50C
l Permissible relatve humidity : 10-90%
l Kapasitas addressable detector per-loop minimum 150
l System bersifat modular
l System dapat dikembangkan dengan jaringan
l System harus memiliki fasilitas backup ( Power&CPU)
l System harus dapat mendeteksi device secara address maupun zoning
l System harus memiliki fasilitas program terhadap tme delay& seting detector
l System harus dapat mendeteksi sinyal false alarm
2) Sub Panel Fire Alarm
Sub panel fire alarm harus dilengkapi dengan visual indicator melalui LED maupun display. Sub panel fire alrm
mempunyai fungsi sebagai panel tambahan dan terhubung dengan main control fire alarm (MCFA)
Spesifikasi Sub Panel Fire Alarm type of communicaton net work ( semi addressable),alarm indicator untuk
mengetahui adanya kebakaran, memiliki fasilitas back up power, dapat mendiagnossa sensor detector yang
kotor , semua peralatan harus dapat di operasikan pada sumber tegangan utama 220-240VAC/50-60 Hz , harus
ada backup batery sebagai sumber cadangan apabila terjadi padamnya power dari PLN/genset agar sytem
tetap berfungsi dengan baik ( type batery sealed acid batery 28 VDC untuk MCFA 24 VDC , harus dilengkapi
dengan batery charging ( pengisi batery) dengan otomats terisi setelah terpakai dan mempertahankan
tegangan batery dan mempunyai kapasitas pengoprasian darurat selama max.4 jam.
3) Detector , Push Buton , Indicator Lamp dan Alarm Bell
a) Smoke detector : - Nominal sensitvity
- voltage range : 28%-3,55%ft light obstracton
- Operatng temeperature : 15-32 VDC
- Stand by current : 100A,24VDC
- Photo electric :Light Scatering (non addressable detector)
b) Heat detector rate of rise type :
-Voltage range : 17-32VDC
-Operatng temperature : 50-60C
-Stand by current : 80-100A (non addressable detector)
c) Smoke detector :
- Alarm current : 4-50 mA max.
- Operatng Voltage : 15-35 VDC
- Operatng temeperature : 0C-50C
- Relatve Humadity : 10-9%
-Photo Electric :Light scatering (addressable detector)

d) Heat Detector fixed type :


- voltage range : 15-35 VDC
- Operatng temperature : 57-60C
- Stand by current :80-100A (addressable detector)
e) Heat detector rate of rise type :
- voltage range : 15-35 VDC
- Operatng temperature : 57-60C
- Stand by current : 80-100A (addressable detector)
f) Gas Detector :
- Power supply : 220V/50Hz
- Functon temperature :-10- +40 C
- Storage temperature :-20-+60C
- Buzzer : 85dB pada 1 meter
g) Addressable manual call point :
- Type surface mounted include break glass
- Warna merah
- Peratng voltage : 15-35VDC
- Ambient temperature : 0-80 C
- Relatve humadity : 95%
- Contract load : 0.1A/1W
- Current capacity :3Amps/125Vac
h) Indicator lamp :
- Type 24 VDC xenon available with 75 candela output
- Housing colour red with white fire letering
- Operatng temperature : 40C-70C
- Flash rate : 1Hz
i) Alarm Bell :

- Diameter : 6inch
- Sound level : 85 dB
- Operatng Voltage : 24VDC
j) Arrester unit berfungsi sebagi pelindung peralatan MCFA terhadap bahaya transient surge switching and
electromagnetc pulse
k) Cabling installaton fire alarm yang dipakai adalah sebagai berikut :
(1) Kabel instalasi MCFA ke terminal box, input modul dank e detector menggunakan jenis twisted
shielded type AWG-18, sedangkan kabel instalai dari input modul detector menggunakan type kabel
NYA 2x1x1,5 mm
(2) Kabel instalasi dari MCFA ke MCP ( manual call point ) menggunakan jenis kabel twisted shielded type
AWG-18
(3) Kabel yang digunakan untuk jack telphon type ITC 2X0,6mm
(4) Kabel yang digunakan untuk alarm bell dan lampu indicator type RFC atau NYM 2x1,5mm
l) Conduit ( semua kabel instalasi harus terproteksi dalam pipa PVC high impact dengan dimensi yang cukup
sehingga masih terdapat rongga sekitar 40% untuk vetlasi.
c. Persyaratan Teknis Pemasangan
1) Peralatan
Kordinat tempat setap peralatan akan ditentukan kemudian. Manual break glass dipasang bersatu dengan
hydrant box dan mana berada di luar hydrant bos maka dipasang pada ketnggian 1,5 M dari lantai, alarm bell
dipasung bersatu dengan hydrant bos dan bila mana berada di luar hydrant box maka dipasang 0,5 m
dibawah plafond , indicator lamp di pasang bersatu dengan hydrant box bila mana terdapat di luar hydrant bos
mengikut gambar perencanaan , disekitar detectir harus ada ruang bebas dengan radius minimal 0,75m dari
detector , peralatan system fire alarm harus di beri grounding dengan hambatan max. 1ohm , supply listrik
untuk perlatan ini dimasukan dala, kelompok emergency load dari genset dan menggunakan kabel tray atau
ladder cabel.
2) Referensi product.
semua peralatan bahan/material yang di gunakan harus memenusi spesifikasi. Pemborong atau kontraktor
dimungkinkan untuk mengajukam alternatve lain yang setara untuk sebagai penggantunya bila sudah ada
persetujuan resmi dan tertu;is dari direksi / pengawas lapangan ( management Constracton). Dan referensi
product yang dapat dipakai dan dapat di pertanggung jawabkan.
3) Service dan perawatan
Kontraktor atau pemborong harus memperhatkan service atau perawatan seluruh peralatan fire alarm berikut
instalasi yang dipasng ,paling tdak sesekali dalam tga bulan . Selama pemeriksaan ataupun sercvice /
perawatan pemborong harus :
a) Memeriksa kemampusan secara lengkap system pengindraan kebakaran termasuk penyetelan semua
control
b) Melath semua operator dafi pihak Pemilik yang bertanggung jawab terhadap pengoprasian system tersebut
dengan metode operatonal prosedur yang benar.
c) Membuat laporan tertulis ke pemilik semua kekurangan atau kerusakan yang di jumpai
d) Membuat catatan atau panduan atau panduan operasional system sesuai fungsi dari masing-masing
peralatan yang terpasang
e) Membuat laporan tertulis ke pemilik tentang semua pekerjaan yang sesuai dengan jadwal service dan
maintenance sepert yang di sepakat

23. PEKERJAAN TATA SUARA/SOUND SYSTEM


a. KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN
Bahan dan perlatan yang akan dipakai harus memenuhi atau mendekat persyaratan teknis sebagi berikut :
1) Terminal box (kotak terminal)
Kotak hubung bagi ini harus dibuat dari plat besi setebal 2mm minimum dan seluruhnya harus dicat ant karat
dengan zinchromat sebelum dicat akhir dengan cat baker acrylic ICI warna kelabu.
2) Kabel-kabel
Kabel-kabel distribusi untuk program emergency/paging dari rack sound system ke TB-SS yang dipakai adalah
jenis FRC dengan jumlah kaeat sepert yang tertera pada gambar rencana. Kabel-kabel masing-masingceiling
speaker dari TB-SS yang dipakai adalah jenis NYMHY 3x2,55mm bila menggunakan volume control. Kabel
masing-masing horn speaker (emergency)kebakaran menggunakan FRC 2x1mm.
3) Tangga kabel
Ladder cable / tray cable dipasang terbuat dari besi yang digalvenized. Tray cable imi harus dilengkapi klem
yang terbuat dari aluminium dan mur baut stainless steel yang sesuai dengan besaernya kabel.
b. MAIN EQUIPMENT/PERALATAN UTAMA
1) Unit sumber sinyal suara (program source) meliput:
a) Emergency sirene generator & pre recorder evaquation message (emergency control panel)
b) Micropon untuk paging/evaquaton
c) Car call
2) Penguat sinyal (Audio Amplifier) meliput:
a) Pre amplifier
b) Power amplifier
3) Load speaker meliput :
a) Ceilling speaker
b) Wall speaker
c) Horn Speaker
d) column speaker
4) Recorder voice evac meliput :
a) power source
b) current consumption 600mA
c) Alarm tone : combinasi suara dan alarm
d) Bahasa : Indonesia & inggris
c. SPESIFIKASI TEKNIS
Spesifikasi teknis peralatan sound system yang digunakan meliput :
1) Micropon untuk pagingMatrial: : encloser, wood, gille,cloth
8) Type Volume control : desk top moving coil micropon
Directvity Atenuation : undirctonal (cardiod)
: of 12dB,6dB,0dB
9) Out put impendance at 1KH
Equalizer : 600 ohm unbalanced
Frequency frequency : 60-12.000 Hz : 20Hz-20 kHz
Tipe Hum dan noise : hand held : -94 dB
2) Remote micropon :Input dan output : 10k,rate output = +4dB
Power requirenment : 24 VDC 600k,rate output =+4dB
Power consumptonControl : 140mA : high pass filter ; equalizer slider
10) Output Column speaker: 0 dBV, 600 ohm ,balanced
Micropon Input : unidirectonal electrt
: 20Wcondensor type
Aux.input Impendance : -40dBV, 2,2 k ,unbalanced
: -94dB
S/N rato Frequency respon : lebih dari 60 dB : 150-10.000Hz
Output control SPL : all zone broadcast : 93dB
3) Matrix controller : Matrial : allumunium casing dengan net grill
11) Power source Horn speaker : 100-120VAC or 220-240 VAC
Power consumptonInput : max.100wat : 15W
Frequency characteristic
Impendance :20-20.000 Hz : 15W,10W,5 W , 3W (100 line )
Dynamic range : over 85 dB
Frequency response : 330 -10.511 Hz
Impendance SPL : 600 : 109 dB
4) Mixe pre amplifier Matrial
: : horn fare ; allumunium, cover ,ABS resin
12) Power requirenment Surge arrester : 24 VDC
Current consumpton : kurang dari 200mA
Memasangresponse
sistem pembumian untuk seluruh jaringan dan perlatan tata suara sesuai gambar rencana,
Frequency : 50-15.000 Hz 3 dB
tahanan yang di ijinkan yaitu :R< 1 ohm .
Tone control : 10dB 100Hz & 10.000 Hz
13) Batery
S/N : lebih dari 60 dB
Batery disediakan sebagai disediakan
Distorsi sebagai
: kurang sumber cadangan bila PLN/Genset mat, jenis batery
dari 1%
yang digunakan
Priority functon jenis Rechargeable type sealed Nicad batery
: dari prioritas lebih tnggi30in VA backup 2jam.
1>in2>input-3
d. PENGUJIAN
5) Power amplifier
SemuaOutput
peralatan dalam system tata suara
power ini W
: 360 harus
Rmsdiuji oleh perusahaan pemegang keagenan peralatan tersebut
dimana perusahaan
Frequency harus memeberikan surat
response jaminanHz,50Hz(-3dB),
: 70-10.000 atas bekerjanya sistem setelah
15.000Hz (-5dB) hasil pengujian.
e. REFERENCE PRODUCT
Distorsi : kurang dari 2% THD (ratng output)
Peralatan,
Powerbahan dan material yang dipergunakan
requirenment : 110/220 VACharus memenuhi
,50/60 spesifikasi. Pemborong dimungkinkan untuk
Hz,26,4 VDC
mengajukan alternatve
Power consumpton lain yang setara dan dapat menggantnya
: 820 VA at rated ouput bila sudah ada persetujuan tertulis resmi
dari direksi
Input atau Pengawas lapangan/Manajemen konstruksi. Referensi produk yang dapat dipakai adalah
: 0dBV (adjustable)
sebagai
S/Nberikut :lihat daftar spesifikasi teknis.
: 80dB
6) Ceilling speaker
24. PEKERJAAN Rated
CCTV input : 6 W (100V line ); ditapping 3w
a. UMUM. Rated input input impds : 100 V line ; 1,7k(6w),3,3k (3W)
Frequency response
Syarat-syarat teknis pekerjaan CCTV yang : 100-12.000
diuraikanHzdisini adalah persyaratan yang harus dilaksanakan oleh
Speaker
kontraktor component
dalam hal pengerjaan instalasi: input
maupun(1W,1m ); 91 dB material dan peralatan, dalam hal ini syarat-syarat
pengadaan
umumSound
teknispreasure
pekerjaan level : 90
mekanika/electrical dB/W/m,330-3.300
adalah Hz type
bagian dari syarat speaker
syarat teknos ini.
b. 7) Box speaker
LINGKUP PEKERJAAN
1) Input
Pengadaan dan pemasangan seluruh : rated 6W sistem close circuit television (CCTV) lengkap dengan peralatan-
instalasi
Input impendance : 6W, 3Wm1,5
perlatan yang dieprlukan sepert yang di tunjuk pada W 0,8W
gambar rencaa untuk mendapatkan sistem pemantauan
Frequency response : 100-12.000Hz
(surveillance) dan penayangan gambar dan yang memuaskan dan berfungsi dengan baik sesuai dengan
Sound preasure level
perencanaan. : input (1W,1m); 91 dB
2) Speaker
Melaksanakan pengujian terhadap: 12instalasi
component cm dynamic
dengancone-type speaker
disaksikan oleh direksi atu pengawas yang akan
menyatakan bahwa instalasi berfungsi dengan baik dan dapat diterima.
3) Melaksanakan pemeliharaan sistem sekurang-kurangnya selama 12 bulan termasuk penyediaan suku
cadangnya.
c. PERSYARATAN MATERIAL
1) Color CCD
camera.
l Type : fixed domed camera
l Imager : CCD image sensor ,1/3 image format
l Lens : 5-50 mm, 10x zoom
l Resuluton : 480- line horizontal
l S/N min : 48dB
l Illuminaton (min) : 3 lx
l Panning : 360 endless
l Facilities : single cable capabilities, back light compensaton, camera ID(up to 16
characters), on screen set-up menu
l Operatng temperature : -20C to + 50C
l Humadity : up to 90% non condensing
l Setara Bosch
2) Digital Video Duplex Multiplexer.
l Type : duplex multiplexer, 4 separate digital process circuit, multscreen monitoring,
versatle alarm and video loss capability, transient supperessed, on screen
camera identifier.
l Frame memory : sampling frequency13.5 MHz, 8 bit quantzing
l Int. Synchronizaton : 2:1 interface, 15.734 kHz hor- 59,94 Hz ver
l Acceptable camera : any 2:1 interlace camera
l Camera input : total 8
l Screen display : 1,2,3,4,5,6,7 dan 8 mult screen
l Video input : camera input 1.0 Vpp /75 ohm (BNC) x16 with loop Trough
outputs,automatc terminaton
Playback input 1 Vpp /75 ohm (BNC) x 1 , S-VideoX 1
Gunlock input VS 1.0 Vpp / 75 ohm (BNC ) X1 with loop-trough outputs ,
automatc terminaton spot input 1 Vpp Vpp/ 75 ohm (BNC)X1
Alarm input 16 ( DSUB 37 pin connector)
Recover input 1 (DSUB 37 pin connector )
Camera switching input RCA pin jack X1
Remote control input RS-232C terminal DSUB 37 pin connector comm...port 6
pin mudular type X1 with loop-trough X1
l Video Output : Spot output 1 Vpp/ 75 ohm (BNC)X1
Multscreen output 1 Vpp / 75 ohm (BNC)x1 , S-videoX1
Recording output 1 Vpp / 75 ohm (BNC)x1 , S-videoX1
Sync output BBS 0,45 Vpp / 75 ohm (BNC)x1
Alarm output DSUB 37 pin connector
Reset output DSUB 37 pin connector
VTR control outpu dia.2,5mm pin jack
l Supply voltage : 110 V-220V, 50Hz
l Operatng temperature : -10C to + 50C
Setara bosch
3) DVR- Time Lapse Digital Video Recorder
l Type : High response mechanism, front loading HARDIST
Compatble in two hours mode
l Recording tme/ mode :audio & video recording, 3-hour , 6-hour, 12-hour, & 24-hour tme lapse
recording,termasuk:

l event recording, 6-second secton recorded every 3 Minutes ( 3-hour (ebable recording over a 3-day Period
l emergency recording, event when power to the unit is switch or,or when the unit is set to the stop
l Positon, emergency automatcally starts preciously
l Set mode (3-hour or 6-hour ) as soon as an external
l alarm signal is received alarm recording, if an alarm signal is receive during tme lapse or event recording
the unit automatcally switch to alarm recording in the previously set mode (3-hour or 6- our). Recorder it
self should also provide an alarm .
l alarm search /recall , quickly fines the latest of alarm recording and switches to pause (to chek the date and
tme of the last six alarm recorded by using the on screen display )
l auto alarm riset
l daily and weekly tmer recording
l exsternal tmer recording
l auto repeat recording/ auto rewine
l 1-week tmer back up built-in / date generator
l daylight saving tme adjusment
l dual mode record lock functon
l camera switching output , auto off output & tape end output.
l Television system : ITU-R Standard, PAL color signal, 625 lines , 50 fields
l Video recording system : 2 rotary heads helical scanning system (HARDIST Mode )
l Video head system : 4 Rotary
l Modulaton system : luminance; FM azimuth Recording Chrominance ; converted sub carrier
phasa shift recording
l Audio track : 1 trcak
l Tape format : standard HARDIST
l Tape speed : 3-hour mode :23.39 mm/s
l FF/REW tme : app. 3 min (for 180 min tape)
l Video in/out : 1.0 Vpp, 75 ohms, unbalanced (BNC)
l Horizotal resolution : HARDIST (3-hour mode ) : 240 lines (color) , 320 lines (monochrome )
l S/N : HARDIST (3-hour mode): 46 dB (color, Monochrome)
l Audio : input line -10 dBV,47 k ohms, unbalanced (phono)
Output line -8dB ,1000 ohms ,unbalanced (phono)
Response 50 Hz to 10 K Hz (3-hour mode )

l Connector : terminal input :Alarm , alarm reset


Terminal output : tape end ,warning
Camera switching signal 12/0 V ,pulse widht : 20 msec
l Suply Voltage : 220V,50Hz
l Operatng temperature : 5C to 40C
Setara Bosch
4) 10 olor CCTV Monitor
l Facilities : surveillance applivatons , clean and sharp color
Pictures, full square image, up front operatng controls , automatc compatble
with VCR , 300 line resolution, fast warm-up tme
l Picture tube : 10-inch,22 cm diagonal actual visual size
l Color system : PAL,NTSC, M-NTSC
l Input/output : video 2 inputs (BNC) 75ohm , 2 outputs hi-imp (BNC)
Audio 2 input (RCA) 75 ohm , 2 outputs hi-imp (RCA)
l Maximum video gain : 34dB 3 dB
l Sweep linearity : <5%
l Sweep geometry : <2%
l Over scanning : 8%
l Supply voltage : 220V,50Hz
l Operatng temperature : 0 to 40 C
l Humadity : 10 to 80% , non condensing
Setara Bosch
5) Lips
d. PERSYARATAN UMUM KONTRAKTOR PELAKASANA.
1) Instalasi sistem CCTV dikerjakan oleh kontraktor yang secara teratur mengerjakan instalasi CCTV.
2) Melakasanakan pekerjaan sesuai dengan rencana, kecuali bilmana perlu dapat di usulkan untuk melakukan
perubahan tanpa pembebanan biaya tamabahan kepada Pemberi tugas. Perubahan tadi dapat dilakasanakan
setelah mendapat persetujuan dari Direksi/Pengawas .
3) Dalam waktu 30 hari setelah dinyatakan sebagai pelaksana, kontraktor diharuskan untuk menyerahkan daftar
bahan yang akan dipasang, lengkap dengan katalog, spesifikasi dari pabrik, diagram pengawatan dan lain
sebagainya.
e. PELAKSANAAN PEKERJAAN.
1) Semua pemasangan peralatan pada rak harus dilengkapi dengan peralatan-peralatan tambahannya agar
peralatan dapat terpasang dengan sempurna dan sistem dapat bekerja dengan baik sesuai dengan petunjuk
pabrik, termasuk pemasangan grille pada tempat yang di perlukan juga pemasangan blank panel pada tempat
terbuka di depan maupun di belakang rak. Minimun haeus dipasang dua buah blower untuk ventlasi pada rak
tersebut.
2) Perlatan sistem CCTV harus dari Bosch atau setara dan harus mempunyai jaminan purna jual dari
distributornya di indonesia.
3) Pemasangan seluruh peralatan sistem CCTV harus mengikut petunjuk pemasangan dari pabrik, sehingga
diperoleh hasil pemasangan dan operasi yang baik
4) Pengawatan instalasi CCTV yang tertanam di dalam tembok bangunan (inbouw) dialakukan dengan
memasangya di dalam sparing pipa besi high- impact heavy duty ex EGA atau setara
5) Pengkabelan antara camera dengan perlatan utama dan antara peralatan utama dengan tv monitor harus
menggubakan coaxcial 75 ohm 5C-2V dari jenis ddan kualitas terbaik ( ex BELDEN atau setara ). Sedangkan
kabel control untuk pan dan tlt serta kabel daya ex SUPREME atau setara.
Ujung-ujung kabel harus diakhiri dengan connector yang sesuai terhadap kebutuhan peralatan yang di
sambungkan. Connector harus dari kualitas yang baik dengan pemasangan yang kokoh.
6) Tidak diperbolehkan melakukan penyambungan kabel didalam sparing. Setiap pengakhiran, persimpangan ,
pencabangan atau pembelokan harus dilakukan di dalam kotak sambung ( doos dari bahan besi ex EGA atau
setara )
7) Untuk pemasangan kabel diluar bangunan ( didalam tanah menuju banguna satpam, kabel coaxcial
dipasangkan di dalam sparing GIP medium class ex BAKRIE atau setara. Tidak diperbolehkan adanya
sambungan kabel didalam conduit. Permipaan sparaing dan connector BNC disediakan oleh sub kontraktor
CCTV.

8) Stop-kontak daya.
Kontraktor harus menyesuaikan stop-kontak nya dengan kebutuhan peralatannya, demikian pula bila di
perlukan beberapa stop-kontak ektension ,maka kontraktor waji menambahnya.
9) Keseluruhan perlatan CCTV disusun pada rak khusus CCTV yang di tempatkan di dalam bangunan satpam di
deoan bangunan lama ( di daerah pintu masuk jaln utama bangunan). Rak CCTV disediakan oleh sub kontraktor
CCTV, dari bahan besi plat yang dibuat secara rapi dicat bakar, sesuai dengan kebutuhan peralatan yang akan
disusun.
f. PENGUJIAN.
1) Instalasi.
Pengujian instalasi CCTV harus dilakukan oleh tenaga ahli dari pihak kontraktor dan harus disaksiakan oleh
Direksi atau Pengawas .
2) Komponen.
Semua komponen yang harus dipasang harus diuji terlebih dahulu sesuai dengan kemampuannya.
3) Sistem.
Setelah sistem terpasang harus dilakukan pengujian secara keseluruhan akan fungsi-fungsi sistem dengan
mode operasi lengkap.
4) Hasil pengujian.
Bila ternyata hasil pengujian tdak sesuai dengan persyaratan , maka kontraktor wajib memperbaiki atau
menggantnya. Sistem dapat diterima bila telah ada persetujuan dari Direksi/Pengawas.

25. SISTEM PENANGKAL PETIR DAN PEMBUMIAN


a. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan ini meliput pengangkutan , pengadaan dan pemasangan peralatan sistem penangkal petir dan
pembumian sepert di tunjukan dalam gambar kerja dan/ atau spesifikasi teknis ini.
Pekerjaan ini akan termasuk, tetapi tdak dibatasi pada hal hal-hal berikut :
1) Kepala penangkal petir.
2) Alas dan penumpu.
3) Penghantar tembaga.
4) Kotak pembumian.
5) Batang pembumian.
6) Konduit.
b. STANDAR/ RUJUKAN .
1) Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000).
2) Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petr (PUIPP-1983)
3) Britsh Standard (BS)
4) Standar Nasional Indonesia (SNI)
5) Japanese industrial standard (JIS)
6) Insttute Electrotecnhical commision (IEC)
7) Spesifikasi Teknis 03300-beton cor di tempat.
c. PROSEDUR UMUM
1) Contoh Bahan dan Data Teknis.
a) Contoh bahan yang dilengkapi data teknis/ brosur dari bahan bahan untuk pekerjaan ini harus diserahkan
kepada Manajer Proyek untuk disetujui terlebih dahulu, sebelum bahan-bahan dimaksud didatanagkan ke
lokasi.
b) Biaya pengadaan contoh bahan menjadi tanggung jawab kontraktor.
c) Bila contoh bahan yang diserahkan berbeda dari yang di syaratkan, kontraktor harus membuat penjelasan
khusus mengenai perbedaan ini dalam sebuah surat lengkap dengan permohonan penggatan yang disertai
alasannya , sehingga bila usulan penggatan tersebut diterima, rindak lanjut dapat segera diambil untuk
penyesuaian.
2) Gambar Detail pelaksanaan.
a) Kontraktor harus membuat dan menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan untuk disetujui manajer proyek.
Semua gambar detail pelaksanaan harus segera di serahkan sebelum pengadaan bahan agar diperoleh
waktu yang cukup untuk memeriksa. Semua gambar detail pelaksanaan harus lengkap dan harus berisi
semua informasi yang mendetaul dan di butuhkan.
b) Bila terdapat perbedaan antara gambar kerja yang satu dengan yang lainya atau gambar kerja dengan
spesifikasi teknis , kotraktor harus menyampaikan hal ini kepada Manajer Proyek untuk pemecahannya.

c) Gambar kerja umumnya mrnunjukan lokasi bahan dan peralatan, jalur kabel dan sambungan.
Gambar-gambar kerja ini harus diikut se-seksama mungkin.
Dalam menyiapkan Gambar Detail Pelaksanaan, Gambar Arsitektural, Struktral. Dan gambar lain yang
berhubungan, serta semua elemen harus diperiksa dimensi dan ruang bebasnya.
3) Pengiriman dan penyimpanan
a) semua bahan yang du datangkan harus dalam kondisi baik,baru ,bebas dari segala cacat dan harus di
lengkapi dengan label data teknis dan data lainya yang di perlukan.
b) semua bahan harus tetap berada dalam kemasan masing-masing dan harus dibebaskan dari kerusakan dan
kelembaban.
4) Ketidaksesuaian
Manajer proyek berhak menolak setap bahan yang di datangkan atau dipasang yang tdak memenuhi
ketentuan gambar kerja dan/ atau spesifikasi teknis.
Kontraktor harus segera memperbaiki dan /atau menggant setap pekerjaan yang dinilai oleh pengawas
lapangan tdak sesuai, tanpa biaya dari pemilik proyek.
d. PELAKSANAAN PEKERJAAN
1) UMUM
a) Sistem penyalur petir harus terdiri dari tpe early streamer emission yang menghasilkan elektron bebas
atau emisi atau emisi secara dini untuk menangkap serangan petir dari suatu daerah yang telah di tentukan
dan membawa aruske bumi tabpa elektrifikasi langsung ke bangunan yang dilindungi .
b) Sistem yang lengkap harus terdiri dari kepala penangkal petir, penumpu mekanis, kabel penghantar
kebawah dan sistem pembumian sesuai spesifikasi teknis ini.
c) Kontraktor harus melengkapi semua peralatan dan perlengkapan yang pentng , agar diperoleh sistem yang
lengkap dan terbaik.
2) KEPALA PENANGKAL PETIR
a) Kepala penyalur petir harus memiliki karakteristk sebagai berikut:
(1) Berat sesuai standar pabrik pembuat.
(2) Dibuat dari bahan bermutu tnggi yang tdak menghantar listrik sehingga sesegera petir menyambar
ujung kepala penyalur petr, aliran tersebut masuk menuju ke bumi.
(3) Tidak mengandung radio aktf
(4) Tidak menggunakan radio elemen, baterai, kapasitor diode maupun tahanan elektris
(5) Mampu menerima sambaran petir hingga 150kA
(6) Memberikan efek radius proteksi cukup luas yang tergantung pada ketnggian pemasangan dan
identtas sambaran. Sepert sistem 3000 dari LPI atau Erico
b) kepala penyalur petr harus diisolasi dari bangunan yang dilindungi dan tdak memiliki bagian yang bergerak.
3) Penumpu kepala penangkal petir .
a) sturktur penumpu harus dari pipa fiber glass dengan bagian atas berbentuk sedemikian rupa sehingga dapat
memuat kepala penangkal petir dengan rapi.
b) Struktur Penumpu harus mampu untuk pemasangan kantlever dan mampu menahan angin topan bila
dipasang 300cm diatus struktur
c) Struktur penumpu juga harus mampu diberi kabel penumpu untuk menahan kondisi angintopan jik dipasang
pada 400, 500 atau 600cm diatas struktur.
4) Kabel Penghantar
a) Kepala penyalur petir yang ditempatkan sesuai gambar kerja garus dibumikan ke tanah dengan kabel
penghantar dan dibumikan di kotak pembumian.
b) Penghantar bawah harus terdiri dari 2 penghantar yang diisolasi satu sama lain dan dari bangunan.
c) Susunan penghantar harus sewdmikian rupa sehingga yang satu secara coaxcial ditempatkan di sekeliling
yang lain.
d) Setiap penghantar harus memiliki luas penampang minial 35mm dari bahan tembaga (kabel coaxcial).
e) Sambungan antara penghantar tembaga harus dari tpe klem sekrup, dan memiliki ketahanan minimmal.
f) Media isolasi antara penghantar tembaga dan penghantar bagian luar harus memiliki reaksi 1/50 micro detik
menahan tdak kurang dari 209 KV.
g) Bagian dalam penghantar harus mampu di pres langsung kedasar kepala penyalir petir.
h) Penghantar kebawah harus dipasang sesuai petunjuk pemasangan dari pabrik pembuat dan tdak boleh
ditekuk dengan radius kurang dari 600 mm.
i) Sepanjang 300 cm menuju tanah dan pada bagian expose yang berhubungan dengan manusia, penghantar
harus di tempatkan dalam pipa pelindung PVC denga ketebalan dinding minimal 3 mm agar tdak terjadi
kerusakan mekanikal dan menjamin keamanam.
j) Dasar penhantar bawah harus dilebihkan dan di hubungkan dengan erat ke ikatan pembumian diluar
bangunan .
5) Pembumian dan pengikatan.
a) Batang pembumian diameter minimal 20 mm (minimal ) dengan panjang sesuai ketentuan gambar kerja
harus dibuat dari konduit/ pipa baja lapis seng kelas medium standar SII-0161-81/SNI.07-0039-1987 atau
pipa PVC kelas 5kg/cm standar JIS K 6741, dan harus dilengkapi elektroda pembumian dari bahan tembaga
atau baja berlapis tembaga setebal 2,5mm , diameter minimal 20mm. Batang pembumian berikut elektroda
pembumian harus ditanamkan kedalam tanah , sepert di tunjukan dalam gambar kerja.
b) Sambungan pembumian harus terletak dalam kotak untuk memudahkan pemeriksaan.
c) Pada setap ttk embumian harus dibuat bak pemeriksaaan untuk keperluan pengukuran sepert ditunjukan
dalam gambar kerja.
d) Bak pemeriksaan dibuat dari beton dengan penutup plat beton dan berukuran sesuai petunjuk gambar kerja.
Pada dasar bak diberi lapisan psir setebal minimal 150 mm spert ditunjukan dalam gambar kerja.bahan
beton dan pengerjaan beton harus dilaksanakan sesuai ketentuan spesifikasi teknis 03300.
e) Konstruksi bangunan yang terdiri dari baja dan sistem elektrikal harus dihubungkan dengan pembumian
sepert ditunjukan dalam gambar kerja.
f) sambungan kaabel pembumian harus dibuat secara lengkap baik elektrikal maupun mekanikal.
g) Pengahantar yang menuju kebawah harus di klem sepert ditunjukan dalam gambar kerja.
h) Semua bahan metal yang tdak meneruskan arus, sepert pipa , perlatan penglkondisian udara , pompa dan
lainya harus di hubungkan dan diketanahkan ke ikatan ditanah atau ketemapat pembumian terdekat di
ruang peralatan atau sesuai ketentuan gambar kerja dan petunjuk manajer proyek.
6) Pengujian dan pemeriksaan .
a) seluruh instalasi harus diperiksa secara mekanis dan elektis.
b) Tahanan pada setap kotak pembumian harus berukuran lebih kecil dari 1 ohm yang di ukur pada leadaan
tanah kering atau setelah 2 (dua) hari berturut-turut tanpa hujan.

26. JARINGAN UTILITAS


a. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan ini mencakup semua pengadaan bahan, tenaga kerja , peralatan dan pemasangan jaringan utlitas
yang lengkap sepert di tentukan dan/atau di tunjukan dalam gambar kerja sistem pemipaan ini meliput pemipaan
distribusi air bersih, pembuangan air kotor, berikut pengujian seluruh sistem sehingga dapat bekerja dengan baik.
Pekerjaan ini juga akan meliput penyambungan ke pipa distribusi spsert di tunjukan dalam gambar kerja.
b. STANDAR/RUJUKAN
1) American Society for Testng and Materials (ASTM).
2) Internatonal Standard Organizaton (ISO)
3) Deutoches Insttute fur Normung (DIN)
4) Standar Nasional Indonesia (SNI)
5) American Natonal Insttute (ANSI)
6) American Water Works Asociaton (AWWA)
7) Japanese Industrial Standard (JIS)
c. PROSEDUR UMUM
1) Contoh Bahan dan Data teknis
a) Kontraktor harus menyerahkan contoh dan data teknis/ brosur dari bahan yang akan dipergunakan untuk
mendapatkan persetujuan manajer proyek terlebih dahulu , sebelum mendatangkannya ke lokasi.
b) Semua biaya penyerahan dan pengadaan contoh bahan mrnjadi penanggung jawab kontraktor.
c) Bila contoh yang diserahkan berbeda dari yang yang ditemukan , kontraktor harus menjelaskan perbedaan
tersebut secara tertulis , dengan permohonan penggantian , bersamaan dengan alasan
penggantian,sehingga bila diterima ,tndakan yag sesuai dapat dilakukan untuk penyesuaian. Bila kontraktor
mengabaikan hal ini mak kontraktor tdak di bebaskan dari tanggung jawab untuk mengahasilkan pekerjaan
sesuai dengan ketentuan gambar kerja .
2) Gambar Detail Pelaksanaan .
a) Kontraktor harus menyiapkan da menyerahkan Gambar Detail pelaksanaan pekerjaan jaringan utlitas yang
di sebutkan disini , atau yang membutuhkan kordinasi dengan pekerjaan lain.
b) Gambar kerja hanya menunjukan secara garis besar lokasi bahan dan peralatan. Gambar kerja harus diikut
dengan seseksama mungkin. Gambar struktur dan gambar lainya yang terkait, dan semua elemen yang
dipasang harus di periksa dimensi dan kebutuha ruang geraknya sebelu pemasangan.
c) Gambar Detail harus di serahkan kepada manajer proyek sesegera mungkin sbelum pengadaan bahan
sehingga diperoleh cukup waktu untuk memerikasa, dan tdak ada tambahan waktu bagi kontraktor bila
mengabaikan hal ini. Gambar Detail pelaksanaan harus lengkap dan berisi detail-detail yang di perlukan.
d) Kontraktor harus mendapatkan, atas biayanya , semua izin yang di perlukan dan mengatur semua
pemeriksaan yang dibutuhkan yang berhubungan dengan jaringan utlitas yang di sebutkan disini.
3) Pengiriman dan penyimpanan.
a) Setiap bahan pipa ( satu panjang utuh , sambungan dan perlengkapan lain yang digunakan dalam jaringan
utlitas harus mempunyai tanda /merk yang jelas dari pabrik pembuatnya dan kelas produk bila di tentukan
oleh standar yang beraku.
b) Semua bahan harus disimpan di tempat yang aman dan taerlindung dari segala jenis kerusalan.
4) Ketidaksesuaian.
a) Kontraktor wajib memeriksa gambar kerja yang ada terhadap kemungkinan kesalahan/ ketdaksesuaian,
baik dari segi dimensi, kapasitas, jumlah maupun pemasangan maupun lain-lain.
b) Semua perlengkapan jaringan utlitas yang di datangkan atau dipasang tanpa tanda/merk harus di singkirkan
dan digant dengan yang sesuai tanpa tambahan biaya kepada pemilik proyek.
5) Garansi
Kontraktor harus memberikan kepada pemilik proyek surat garansi yang menyatakan bahawa jaringan utlitas
telah bekerja dengan baik untuk jangka waktu 1(satu) tahun sejak tanggal penyeraahan terakhir. Selama
periode tersebut kontraktor harus memperbaiki atau menggati kerusakan dan membayar biaya setap
perbaikan atau penggantan.
d. BAHAN-BAHAN .
1) Umum .
Semua bahan, peralatan utama dan peralatan tambahan yang akan dipasang harus dalam keadaan baru, tdiak
rusak /cacat dan berkualitas baik.
2) Pemipaan air bersih.
a) Pipa
Pipa air bersih harus dari bahan PPR TIGRIS GREEN SEK.WAVIN untuk air BERSIH san air kotor, dengan
tekana kerja minimal 10 kg/cm.
b) Sambungan pipa
Sambungan pipa harus sama dengan merk pipa dan berasal dari pabrik pembuat yang sama. Sambungan
harus sesuai untuk tekanan kerja maksimal 10kg/cm pada temperature 600C.
c) Sistem penyambungan
Sstem penyambungan pipa sesuai petunjuk dari pabrik pembuat pipa dan harus di setujui manajer proyek.
d) Katup (valve)
Katup bertekanan kerja 8kg/cm / 125 psi (untuk air bersih ) yang dibuat dari bahan kuningan dengan jenis
dan diameter sesuai gambar kerja harus berasal dari merk yang dikenal spert kitz , AFA, atau Showa ,katup
harus memiliki tanda tekanan kerja, diameter dan arah aliran yang diterakan pada badan katup. Katup
dengan diameter sampai dengan 65mm harus memilik ulir untuk penyambungan dengan pipa .
3) Pompa Air Bersih
a) Pompa harus dari tpe sentrifugal end sucton, dengan kapasitas , daya hisap, kecepatan dan tegangan kerja
sesuai gambar kerja , spert merk, Grundfos atau yang setara.
b) Pompa harus dilengkapi dengan sambungan fexibel , katup-katup dan pengukur tekanan, spert ditunjukan
dalam gambar kerja.
c) Pengkabelam dan sistem elektrikal harus sesuai ketentuan spsesifikasi ELEKTRIK.
(1) Pelat identfikasi yang menyebutkan nomor kode setap unit , yang sesuai dengan nomor kode yang
ditunjukan pada skema system di dalam Gambar Kerja.
(2) Pelat spesifikasi yang menunjukan detail lengkap ukuran pompa, kecepatan , amper,diameter impeller,
lubrikasi , karaktristik pompa, kapasitas , tegangan kerja dan keterangan pentng lainya yang diminta
Manajer Proyek
(3) Pelat nama pabrik pembuat yang berisi naa oabrik pembuat , nomor seri pompa, modek pompa dan
tanggal pembuatan.
Semua Pelat diatas harus terpasang dengan kuat pada tempatnya
4) Pemipaan Air Buangan
a) Air Kotor Domestk
(1) Pipa
Pipa buangan harus pipa PVC standar JIS K 6742 dengan kelas tekanan kerja 10kg/cm, sepert Rucika ,
WAVIN , Pralon , Unilon , atau yang setara. Pipa harus dari jenis sambungan solvent semen. Diameter
dan panjang pipa yang di butuhkan harus sesuai ketentuan dalama gambar kerja.
(2) Sambungan pipa.
Sambungan pipa PVC dari jenis solvent semen sepert elbow , reducer, knee ,tee, dan sebagainya,
harus terbuat dari bahan dan kelas yang sama dengan pipa PVC dan memenuhi standar JIS k 6743,
berasal dari merk yang sama dengan merk pipa yang disetujui.
(3) Perekat
Perekat untuk penyambungan pipa PVC harus dari mer yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat
pipa PVC.
e. PELAKSANAAN PEKERJAAN.
1) Umum .
a) semua tenaga kerja harus ahli dan mampu serta berpengalamam spsert disetujui manajer proyek.
b) semua lokasi dan dimensi perlengkapan sistem pemipaan harus sesuai gambar kerja dan petunjuk manajer
proyek.
c) semua bahan baik yang disebutkan maupun yang tdak di sebutkan atau di tunjukan dalam gambar kerja,
harus disediakan dan dipasang untuk melengkapi sistem sesuai mutu pemasangan terbaik dan disetujui
manajer proyek.
2) Pemasangan.
a) Pemipaan
(1) Semua siste pemipaan yang dipasang harus tetap bersih, dan bekerja dengan baik melalui pengujian
berkala yang dilakukan kontraktor sampai pekerjaan diserahkan dan di terima pemilik proyek
(2) Semua pipa harus dipasang sesuai koordinat yang di tentukan
(3) Kontraktor bertanggung jawab mengadakan bagian sambungan yang di perlukan sehingga
membentuk pemasangan yang lengkap.
Semua sambungan harus di periksa dengan telit untuk memastkan semua bagian yang harus di
sediakan tersebut sudah lengkap.
(4) Semua pemipaan yang disambung dan yang akan di hubungkan dengan peralatan harus dilengkapi
dengan sambungan pipa atau fensa yang sesuai sepert disebutkan dalam spesifikasi ini.
(5) .pipa harus digunakan dalam panjang penuh jika memungkinkan.
(6) Perubahan ukuran pipa harus dilengkapi dengan alat sambungan reducer atau increaser
(7) Katup yang disediakan untuk kesempurnaan sistem kontrol harus ditempatkan pada lokasi yang
mudah di capai dengan ruang gerak yang cukup untuk bukaan penuh, pembongkaran , penggantan
denga batang pengoprasian ke arah horizontal atau vertkal.
(8) Pipa pembuangan air kotor harus dipasang menurun 1 cm setap 100 cm panjang pipa, kecuali bila di
tentukan lain dalam gambar kerja. Sebelum pipa pembuangan air kotor di pasang, kontraktor harus
memeriksa di lapangan semua pipa yang akan dipasang untuk memeriksa benar atau tdaknya sistem
pemipaan sehingga pipa pipa tersebut dapat dipassang sesuai persyaratan.
(9) Setiap perlatan harus dilengkapi dengan katup penutup air yang di tempatkan sesuai gambar
kerja,sehingga setap peralatan dapat di periksa secara terpisah tanpa menggangu peralatan launya.
(10) Lubang periksa atau (manhole) dan tangki penyimpanan air dari bahan beton cor di tempat harus di
buat dengan mengikut ketentuan yang di tetapkan dalam spesifikasi teknis 03300.
(11) Pekerjaan pemipaan dan peralatan utlitas lainya yang membutuhkan penggalian dan pengurukan
harus dilaksanakan sesuai ketentuan dalam spesifikasi teknis 02315.
b) Pemasangan pompa.
(1) Sebelum pemsangan pompa, setap pompa harus sudah di uji di pabrik pembuatnya sesuai denga
standar pengujian yang berlaku, dan ketka di datangkan ke lokasi, setap pompa harus di lengkapi
sertifikat pengujian pabrik dan kurva penapilan.
(2) Semua pompa harus di pasang sesuai petunjuk pemasangan dari pabrik pembuat dan gambar detail
pelaksanaan yang telah di setujui. Pengerjaan yang baik dan unjuk kerja pompa pompa yang telah
terpasang denga lengkap termasuk motor penggerak, komponen pelindung dan aksesori lainya
menajdi tanggung jawab pembuat/pemasok pompa.
(3) Pompa harus dipasang pada posisi dan lokasi sesuai petunjuk dalam gambar kerja.
(4) Semua angkur dan alat pengencang harus disediakan oleh kontraktor untuk dipasang pada saat
pelaksanaan pekerjaan beton dimana di butuhkan.
(5) Sistem pekerjaan elektrikal harus di kerjakan sesuai petunjuk dalma gambar kerja ddan ketentuan
spesifikasi Teknis 18400.
c) Penumpu dan alat pengencang.
(1) Semua pipa , sambungan dan peralatan harus dtumpu dan di ikat dengan kuat dan aman.
(2) Penumpu pipa harus dipasang sedeikian rupa senhingga arah dan kemiringan pipa tetap terjaga dan
cukup kuat memegang pipa dan pemuaian yang di sebabkan karen perubahan panas
(3) Penumpu pipa harus dipasang dengan jarak sebagai berikut :
Diameter pipa ( mm) Batas maksimal Ruang
Jarak mendatar(m) Jarak tegak(m)
S.d 20 1,8 2,0
25 s.d 40 2,0 3,0
50 s.d 80 3,0 4,0
100 s.d 150 5,0 4,0

(4) Jenis penggantung/ penumpu adalah sebagai berikut :


(a) Baja pelat
(b) Baja siku
(c) Baja profil lainya sesuai gambar kerja
(5) Penggantung dan penumpu harus di tempatkan pada lokasi berikut :
(a) Perubahan arah aliran
(b) Titk percabangan
(c) Beban terpusat karena adanya katup dan peralatan lain yang sejenis.
(6) Bahan penumpu / penggantung dan penumpu lain yang di butuhkan harus memenuhi ketentuan
spesifikasi teknis 05500.
d) Roughing-In.
(1) Roughing-in untuk pipa dan sambungan harus dilakukan sepanjang kontruksi, dan harus
dikordinasikan antara pengawas lapangan dan kontraktor.
(2) Lokasi bukan dengan ukuran yang tepat untuk lewatnya pipa harus di sediakan bila di perlukan. Lokasi
sesuai ketentuan gambar kerja, dan kordinasi posisi terakhir harus dibicarakan dengan manajer proyek.
(3) Semua bahan sepert pengikat saluran dan perlengkapan lainya yang ditanam dalam beton harus
bersih dari segal jenis karat, kerak dan cat .
3) Pengujian sistem saluran pembuangan.
a) seluruh sistem saluran pembuangan dan sistem pembuangan udara harus dilengkapi lubang lubang yang
dapat di tutup dengan rapat sehinhgga seluruh sistem dapat diisi dengan air sampai elevasi tertnggi batang
saluran pembuangan udara spert di tunjukan dalam gambar.
b) sistem ini harus menahan air tersebut selama 30 menit dan dalm waktu tersebut ketnggian air tdak
berubah
c) bila menurut pendapat pengawas lapangan di butuhkan pengujian tambahan, sepert pengujian asap/udara
pada sistem saluran pembuangan, kontraktor harus melaksankan pengujian tersebut tanpa biaya kepada
pemilik proyek.
4) Pengujian sistem bertekanan.
a) setelah selessai pemasangan dan roughing-ins, seluruh sistem pemipaan harus di uji pada tekanan
hidrostats 1,5 (satu setengah )kali tekanan kerja nominal dan dibiarkan pada tekanan tersebut selama
minimal 8 jam. Tekanan kerja nominal umtuk air bersih adalah 8 kg/cm dan untuk air kebakaran adalah
10kg/cm.
b) bila suatu bagian sistem pemipaan akan di tutup sebelum seluruh pemasangan selesai, bagian tersebut
harus diuji terpisah pada tekanan yang sma dengan tekanan yang digunakan untuk seluruh sistem dan
disaksikan oleh manejer proyek .
c) seluruh jaringan pia air bersih harus dibilas dengan baik dan di desinfeksi dengan klorin, sebelum diserahkan
kepada pemilik proyek melalui manajer proyek
d) pengujian pipa airkebakaran harus mengacu pada ketentuan dalam spesifikasi teknis 13900.
5) Deinfektan Sistem Suplai Air
a) Pada alhir pemasangan seluruh suplai air bersih, kontraktor harus menyapu, mengelap dan membersihkan
tangki air dan membilas bersih unit pompa, jaringa pipa distribusi dan pusat pemompaan sesuai kebutuhan
dengan berhati-hat dan bukaan bukan yang berhubungan ke jaringan pipa di tutup rapat dan benda-benda
lasing tdak fapat masuk ke dalamnya. Hanya air dari PDAM yang digunakan untuk pembersihan tersebut.
b) Tangki penyimpanan airkemudian harus diisi dengan air yang dicampy dengan larutan kapur klorida dalam
jumlah yang cukup untuk menghasilkan konsentrasi 40 ppm klorin dalam air.
c) Air dengan kandungan klorin harus dibiarkan dalam tangki penyimpanan dalam pemipaan semalaman dan
dikuras bersih hari berikutnya. Sistem suplai air kemudian dapat di operasikan .
d) Pada akhir prosedur klorinnasi, ccontoh air harus diambil oleh petugas laboratorium yang berwenang untuk
pengujian dann pembuatan sertfikasi bahawa air aman untuk konsumsi manusia
e) Kontraktor harus memastkan bahwa catatan peringatan yang sesuai di sediakansampai sertifikat telah
diterima oleh manejer proyek.
f) tdak seorang pekerja pun diizinkan masuk ke dalam tangki setelah proses klorinasi diterima, yang dengan
kesesuainan tersebut menjadi tanggung jawab kontraktor sepenuhnya. Bila menurut manajer proyek
kontraktor mengabaikan hal ini, kontraktor harus mengulangi proses disinfektan sampai diterima manajer
proyek , dan tdak ada biatya tambahan, ongkos , tagihan dan lainya pada kontrak.
B. SYARAT-SYARAT PERUSAHAAN
1. ADMINISTRASI PERUSAHAAN
a. Dokumen Pendirian Perusahaan
Sesuai dengan ketentuan administrasi proses pengadaan.
b. Dokumen Perizinan Perusahaan
Sesuai dengan ketentuan administrasi proses pengadaan.
c. Dokumen Sertifikasi Perusahaan
Sesuai dengan ketentuan administrasi proses pengadaan.

2. KEMAMPUAN PERUSAHAAN
a. Pengalaman Perusahaan
Penyedia jasa wajib menyertakan daftar pengalaman perusahaan yang berisi keterangan minimal sebagai berikut :
1) Pemberi kerja
2) Nilai proyek
3) Nomor dan tanggal kontrak.
4) Lokasi proyek
b. Tenaga Ahli Perusahaan
1) Tenaga Int yang dipersyaratkan dalam pelaksanaan pekerjaan Pembangunan PC Medan terdiri atas Tenaga
Ahli/Teknis/Terampil minimal sebagai berikut :

No Tenaga Int Jumlah Persyaratan


1. Ahli Manajemen Proyek 1 l S1 Teknik Sipil/Arsitektur (Berijazah)
l Memiliki SKA Ahli Manajemen (602)
l Pengalaman kerja > 5 tahun
l Job Descripton dan Curriculum Vitae
l Pernyataan Kesanggupan Bekerja (diketahui Direktur)
2. Ahli Arsitektur 1 l S1 Teknik Sipil/Arsitektur (Berijazah)
l Memiliki SKA Ahli Muda Arsitek (101)
l Pengalaman kerja > 5 tahun
l Job Descripton dan Curriculum Vitae
l Pernyataan Kesanggupan Bekerja (diketahui Direktur)
3. Ahli Elektrikal 1 l S1 Teknik Elektro (Berijazah)
l Memiliki SKA Ahli Muda Elektrikal (401)
l Pengalaman kerja > 5 tahun
l Job Descripton dan Curriculum Vitae
l Pernyataan Kesanggupan Bekerja (diketahui Direktur)
4. Ahli Iluminasi 1 l S1 Teknik Sipil/Arsitektur (Berijazah)
l Memiliki SKA Ahli Muda Iluminasi (104)
l Pengalaman kerja > 5 tahun
l Job Descripton dan Curriculum Vitae
l Pernyataan Kesanggupan Bekerja (diketahui Direktur)
5. Ahli Teknis Sistem Tata 1 l S1 Teknik Mekanikal/Lingkungan (Berijazah)
Udara dan Refrigerasi l Memiliki SKA Ahli Teknik Sistem Tata Udara dan
Refrigerasi (302)
l Pengalaman kerja > 5 tahun
Pembangunan Gedung Mail Processing Center (MPC) Medan

l Job Descripton dan Curriculum Vitae 2016


l Pernyataan Kesanggupan Bekerja (diketahui Direktur)
6. Ahli Teknik Proteksi 1 l S1 Teknik Mekanikal/Lingkungan (Berijazah)
Kebakaran l Memiliki SKA Ahli Proteksi Kebakaran (304)
l Pengalaman kerja > 5 tahun
l Job Descripton dan Curriculum Vitae
l Pernyataan Kesanggupan Bekerja (diketahui Direktur)
7. Ahli K3 1 l S1 Teknik Sipil/Arsitektur/Mesin (Berijazah)
l Memiliki SKA Ahli Muda K3 Konstruksi (603)
l Pengalaman kerja > 5 tahun
l Job Descripton dan Curriculum Vitae
l Pernyataan Kesanggupan Bekerja (diketahui Direktur)
8. Ahli Telekomunikasi 1 l S1 Teknik Komunikasi (Berijazah)
l Memiliki Sertifikat Pelathan IP/PABX
l Pengalaman kerja > 5 tahun
l Job Descripton dan Curriculum Vitae
l Pernyataan Kesanggupan Bekerja (diketahui Direktur)
9. Ahli Jaringan 1 l S1 Komputer/Sistem Informasi/Informatka Sederajat
(Berijazah)
l Pengalaman kerja > 5 tahun
l Job Descripton dan Curriculum Vitae
l Pernyataan Kesanggupan Bekerja (diketahui Direktur)
10. Tenaga Pelaksana 1 l SMA/SMK/STM/Sederajat (Berijazah)
Konstruksi Baja dan Plat l Memiliki SKT Konstruksi Baja dan Plat (TS027)
l Pengalaman kerja > 5 tahun
l Job Descripton dan Curriculum Vitae
l Pernyataan Kesanggupan Bekerja (diketahui Direktur)
11. Tenaga Pelaksana 1 l SMA/SMK/STM/Sederajat (Berijazah)
Pengelasan l Memiliki SKT Welder (TM028)
l Pengalaman kerja > 5 tahun
l Job Descripton dan Curriculum Vitae
l Pernyataan Kesanggupan Bekerja (diketahui Direktur)
12. Tenaga Pelaksana Teknisi 1 l SMA/SMK/STM/Sederajat (Berijazah)
Fire Alarm System l Memiliki SKT Teknisi Fire Alarm (TM057)
l Pengalaman kerja > 5 tahun
l Job Descripton dan Curriculum Vitae
l Pernyataan Kesanggupan Bekerja (diketahui Direktur)
13. Administrasi 1 l SMA/Sederajat (Berijazah)
l Pengalaman kerja > 3 tahun
l Job Descripton dan Curriculum Vitae
l Pernyataan Kesanggupan Bekerja (diketahui Direktur)
14. Tenaga Logistk 1 l SMA/Sederajat (Berijazah)
l Pengalaman kerja > 5 tahun
l Job Descripton dan Curriculum Vitae
l Pernyataan Kesanggupan Bekerja (diketahui Direktur)

2) Persyaratan minimal tenaga int/tenaga ahli harus disertakan dalam dokumen penawaran harga dengan
ketentuan :
a) Pernyataan Kesanggupan Bekerja harus asli dan bermeterai cukup.
b) Ijazah dalam bentuk foto copy.
c) Sertifikasi Keahlian dalam bentuk foto copy.
d) Dokumen-dokumen di atas akan diverifikasi pada saat pelelangan.
3) Persyaratan harus lengkap atau menyertakan lampiran/bukti.
c. Dukungan Teknis Peralatan dan Material
1) Dalam pelaksanaan pekerjaan, penyedia jasa harus memiliki peralatan minimal yang dapat mendukung
kecepatan pekerjaan sebagai berikut :
No Jenis Peralatan Kapasitas Minimum Jumlah Minimum
1. Computer Numerical Control (CNC) 30 mm 1 unit
2. Survey Equipment 1 unit
3. Scafolding 1000 set
4. Pick up 1 m3 1 unit
5. Welding machine 250 Amp 1 unit
6. Concrete pump 8 m3 1 unit
7. Concrete Pan Mixer 1 unit
8. Concrete Mixer 0,3 - 0,6 m3 2 unit
9. Trowel Machine 1 unit
10. LAN Tester 1 unit

2) Ketentuan persyaratan minimal peralatan adalah sebagai berikut :


a) Mempunyai bukti kepemilikan atas peralatan-peralatan dimaksud.
b) Penawaran harus menyertakan daftar alat serta jenis dan jumlahnya harus sesuai dengan persyaratan
minimal.
3) Dukungan material/bahan dari pabrikan/pemasok harus disertai dengan surat dukungan dan dilengkapi brosur
dan spesifikasi teknis sebagai berikut :
a) Dukungan beton ready mix (saat pelaksanaan harus menyerahkan surat uji material/campuran).
b) MCFA (Main Controller Fire Alarm).
c) Air conditoner.
d) Material konstruksi baja (saat pelaksaan harus menyerahkan surat uji material dari pemasok).
e) Alumunium Composite Panel (ACP).
f) CNC Router.
g) Beton precast (saat pelaksanaan harus menyerahkan surat uji material).
h) Surat dukungan dan sertifikasi SISCO untuk material dan peralatan jaringan data.
d. K e s e l a m a t a n d a n Kesehatan K e r j a K o n t r a k ( K 3 K )
1) Penyedia jasa konstruksi harus mempunyai sertfikasi OHSAS dan mampu membuat Rencana Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K).
2) Penyedia jasa konstruksi harus mempunyai peralatan dan perlengkapan K3 minimal sepert Alat Pelindung
Diri (APD) yang dibutuhkan dalam suatu proyek konstruksi.
e. Laporan Keuangan P e r u s a h a
an
Penyedia jasa konstruksi harus menyerahkan :
1) Rekening koran 3 bulan terakhir.
2) Dukungan bank pemerintah/bank daerah sebagai nasabah tdak bermasalah/mempunyai kredit macet atau
tdak dalam black list bank.
3) Laporan keuangan satu tahun terakhir (audited).

Bandung, Agustus 2016

Konsultan Perencana Pengelola Proyek


PT. Intenno Gita Tekindo PT. Pos Indonesia (Persero)

JOHN GREGORY NOBELS WIKANDARU MUDJADI


Direktur VP Bisnis Propert

Anda mungkin juga menyukai