BAB III
PEKERJAAN DINDING PENAHAN BETON
I.2. BAHAN-BAHAN
CV. ARYASA INDAH 1
2018
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pengembangan UPT. Kasembon Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
d. Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton – beton harus air bersih (yang dapat
diminum) dan tidak boleh mengandung minyak, asam, alkohol, garam – garam dan
bahan – bahan lain yang dapat merusak beton/tulangan baja.
e. Baja Tulangan
Baja tulangan yang dipakai harus dari baja mutu U24 dan U39 menurut SK SNI
03 (Peraturan Beton Bertulang Indonesia), apabila baja tulangan kwalitasnya
diragukan oleh Direksi maka Kontraktor harus memeriksakan ke lembaga
penerbitan bahan yang diakui atas biaya Kontraktor.
Ukuran baja tulang harus seperti dalam gambar, penggantian dengan diameter
lain, hanya diperkenankan atas persetujuan tertulis oleh Direksi. Bila penggantian
dapat disetujui maka luas penampang yang diperlukan tidak boleh kurang dari
tulangan yang tersebut dalam gambar atau perhitungan. Segala biaya yang
ditambah oleh pengganti tulangan terhadap yang digambar, sejauh bukan
kesalahan gambar adalah tanggung jawab Kontraktor.
Semua baja tulangan harus disimpan yang bebas lembab, dipisahkan sesuai
dengan diameter serta asal pembelian, semua baja tulangan harus dilindungi
terhadap segala macam kotoran dan minyak serta sejauh mungkin dihindarkan
terhadap pengaruh garam kuat yang menyebabkan karat.
f. Bekisting
Bahan bekisting dapat dibuat dari papan kayu bekesting yang cukup kering
dengan tebal minimum 2 cm atau panil – panil multipleks dengan tebal minimum
9 mm.
Rangka penguat konstruksi bekisting dari kayu ukuran 4/6 sebagai penyokong,
penyangga maupun pengikat, sehingga mampu mendukung tekanan beton pada
saat pengecoran sampai selesai proses pengikatan.
Penyangga struktur lantai (balok, lantai, dll) menggunakan scafolding atau kayu
dengan ukuran minimal 5/7 cm dengan jarak maksimum 50 cm dengan dialasi
dengan papan bekesting antara tanah dan penyangga atau sesuai instruksi
Konsultan pengawas dan direksi pekerjaan. Pemasangan penyangga setelah tanah
dipadatkan.
Bekesting harus diperiksa dan dihindarkan dari kebocoran saat pengecoran.
profil sesuai ukuran dan tebal lantai kerja, kemudian diatasnya dituangkan campuran
beton tidak bertulang sampai rata dan memenuhi dimensi pada gambar rencana. Beton
lantai kerja menggunakan mortal campuran 1pc : 2ps : 3krl kemudian diratakan
menggunakan alat jidar aluminium untuk mendapatkan hasil lantai kerja yang rata.
yaitu dengan menggunakan pengganjal yang di buat dari campuran mortal (beton
tahu), diletakan disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah dan tengah menurut jarak
pada bagian spesifikasi teknis agar ada jarak antara tulangan dan permukaan
dasar lantai kerja untuk melindungi/melapisi tulangan dengan beton (selimut
beton) dan tulangan tidak menjadi karat.
- Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat langsung
melakukan pengecoran.
e. Pekerjaan Pengecoran
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir, kerikil/split serta
air. Kualitas/mutu beton ditentukan oleh kualitas bahan-bahan pembuat beton dan
perbandingannya, sehingga bahan-bahan untuk pembuatan beton diperiksa terlebih
dahulu sebelum dipakai membuat beton dengan maksud menguji apakah syarat-syarat
mutu dipenuhi sesuai Spesfikasi Teknis. Tahap-tahap pekerjan pengecoran pondasi
setempat yaitu:
- Membuat kotak takaran untuk perbandingan material dari bahan kayu dan juga
dapat mempergunakan ember sebagai ukuran perbandingan.
- Membuat wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran yang dibuat dari kayu atau
seng/pelat dengan ukuran tinggi x lebar x panjang adalah 22 cm x 100 cm x 160
cm atau dari pelat baja dengan ukuran tebal 3 mm x 60 cm x 100 cm.
- Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen,
pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
- Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan
volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3
volume split serta air secukupnya.
- Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan
pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan
baru kemudian ditambahkan air secukupnya.
- Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit
tabung mollen (mixer) dibalikan dan tuangkan kedalam kotak spesi.
- Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang
sudah diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi, ember plastik dan
dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang
kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk
kecelah-celah tulangan.
Setelah melakukan pengecoran, maka pondasi setempat tersebut dibiarkan mongering.
Selanjutnya pondasi diurug dengan tanah urug setelah bekisting pekerjan kolom
dibawah sloof dibongkar dan tidak ada lagi koreksi dari Direksi serta disisakan
beberapa cm over stek formula 4D untuk sambungan kolom.
- Membuat wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran yang dibuat dari kayu atau
seng/pelat dengan ukuran tinggi x lebar x panjang adalah 22 cm x 100 cm x 160
cm atau dari pelat baja dengan ukuran tebal 3 mm x 60 cm x 100 cm.
- Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran seperti: semen,
pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
- Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan
volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3
volume split serta air secukupnya.
- Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama masukan
pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur kering dahulu dan
baru kemudian ditambahkan air secukupnya.
- Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10 menit
tabung mollen (mixer) dibalikan dan tuangkan kedalam kotak spesi.
- Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam lubang galian tanah yang
sudah diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi, ember plastik dan
dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan yang
kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk
kecelah-celah tulangan.
- Setelah melakukan pengecoran, maka pondasi setempat tersebut dibiarkan
mongering. Selanjutnya pondasi diurug dengan tanah urug setelah bekisting
pekerjan kolom dibawah sloof dibongkar dan tidak ada lagi koreksi dari Direksi
serta disisakan beberapa cm over stek formula 4D untuk sambungan kolom.