Anda di halaman 1dari 21

REHABILITASI MESS

TAHUN ANGGARAN 2023 SPESIFIKASI TEKNIS KEJAKSAAN

“SPESIFIKASI TEKNIS”
REHABILITASI MESS KEJAKSAAN

SYARAT-SYARAT DAN KETENTUAN TEKNIS

I. SPESIFIKASI UMUM

A. LINGKUP PEKERJAAN

Yang dimaksud dalam Lingkup Pekerjaan ini adalah :


Program : Penataan Bangunan Gedung
Kegiatan : Penyelengaraan Bangunan Gedung Di Wilayah Daerah Kabupaten/Kota,
Pemberian Izin Mendirikan Bangunan (Imb) Dan Sertifikat Laik Fungsi
Bangunan Gedung
Pekerjaan : Rehabilitasi Mess Kejaksaan
Lokasi : Salakan, Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan

Yang meliputi item pekerjaan sebagai berikut :

- Pekerjaan Pendahuluan
- Pekerjaan Rehabilitasi Mess
- Pekerjaan Rehab Garasi Mobil
- Pekerjaan Rehab Parkiran
- Pekerjaan Paving Blok
- Pekerjaan Selasar
- Pekerjaan Gudang
- Pekerjaan Instalasi Air Bersih
- Pekerjaan Rehab Pagar Depan
- Pekerjaan Akhir

II. SPESIFIKASI TEKNIS

A. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pembongkaran

2. Pembersihan Awal
Sebelum pekerjaan dilaksanakan perlu dilakukan pembersihan lapangan dengan
memindahkan barang-barang yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan dengan
seijin dan persetujuan pihak pengguna gedung, sekaligus pembersihan bekas bongkaran pada
pekerjaan pembongkaran.

1
3. Pemasangan Bouwplank
REHABILITASI MESS
TAHUN ANGGARAN 2023 SPESIFIKASI TEKNIS KEJAKSAAN

- Sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan, Penyedia Jasa diwajibkan mencocokkan


ukuran-ukuran yang terdapat dalam gambar kerja dan rencana pekerjaan, kemudian segera
memberitahukan kepada Direksi setiap perbedaan yang terjadi.

- Semua kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan karena kelalaian


Penyedia Jasa dalam memberitahukan perbedaan ukuran seperti tersebut di atas
adalah sepenuhnya tanggung jawab Penyedia Jasa.

- Ukuran-ukuran dan duga untuk pekerjaan ini harus dipasang oleh Penyedia Jasa
bersama-sama oleh Direksi dan wakilnya. Penyedia Jasa diwajibkan untuk memelihara dan
menjaga patok-patok pengukuran yang telah dipasang tersebut, di mana kebenarannya
dan patok-patok ukuran duga tersebut dengan ditambah pemasangan bouwplank dengan
kayu papan Meranti 3/20 dan kayu Meranti 5/7 pada bagian sudut dan pertemuan
2 sisi sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

4. Pembuatan Papan Nama Proyek


Setelah pemasangan bouwplank penyedia jasa diwajibkan meyediakan papan nama proyek
dengan ukuran yang ditentukan.

B. PEKERJAAN TANAH DAN BATU


1. Urugan Tanah, pasir dan sirtu
- Urug tanah kembali di tempatkan pada kedua sisi pondasi sehingga semua galian
dapat terisi dengan padat.
- Urug pasir dilaksanakan di bawah pondasi Batu Kali serta di tempat lainnya (lihat
gambar).
- Menggunakan material pasir urug yang bagus, bebas dari kotoran.
- Pengurugan dilaksanakan setebal sesuai gambar, dilaksanakan selapis demi selapis
dan dipadatkan dengan kepadatan memenuhi syarat dan disetujui Direksi.
- Urug sirtu dilaksanakan pada galian tanah pondasi, peninggian peil lantai bangunan
rencana setinggi gambar rencana, urugan sirtu dilaksanakan selapis demi selapis
disiram air sampai jenuh dan dipadatkan dengan alat pemadat (stamper) setiap
lapisnya sampai dengan ketinggian yang ditentukan dengan kepadatan yang memenuhi
syarat yang disetujui oleh direksi.

2. Pekerjaan Galian Pondasi


a. Pekerjaan Galian Pondasi harus mengikuti kedalaman yang sesuai dengan Gambar.
b. Sebelum pekerjaan galian dimulai, Kontraktor diwajibkan mengadakan
pengecekan AS Galian, letak bangunan dengan bangunan sekitarnya, Siku
bangunan dan lain -lain ber- sama-sama dengan Pengawas Lapangan dan Konsultan
2
REHABILITASI MESS
TAHUN ANGGARAN 2023 SPESIFIKASI TEKNIS KEJAKSAAN

Perenca na.
3. Pekerjaan Pasangan Pondasi Batu
a. Sebelum pemasangan Pondasi, Kontraktor harus mengecek ulang posisi
Bouwplank/ patok tetap, Kontraktor juga menyempurnakan Benang sebagai alat
kontrol, menimbang dengan alat sederhana seperti ( selang + air ) dan kontrol Siku
dengan alat sederhana dari mistar segi tiga yang dibuat dengan komposisi ( 100 x 80
x 60 ) Cm.
b. Kontraktor harus betul-betul memperhatikan siku bangunan dan harus disetujui
oleh Direksi
c. Sebelum memasang Batu Kosong, Kontraktor diwajibkan konsultasi dengan
Pengawas/ Direksi tentang benarnya kedalaman / lebar galian pondasi sesuai gambar.
d. Batu Gunung/Kali yang akan digunakan harus dibersihkan dari kotoran tanah dan
Lumpur sebelum digunakan / dipasang.
e. Batu Gunung/Kali yang diizinkan untuk digunakan dengan ukuran maximum 15 -25
CM.
f. Apabila menggunakan batu kali/sungai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus
dipecahkan agar permukaan batu tersebut tidak licin.

C. PEKERJAAN STRUKTUR

1. Keterangan Umum

 Pekerjaan beton dilaksanakan sesuai dengan yang diminta dalam Dokumen Kontrak dan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku SNI 2002 dan
PBI 1971. Adapun pada garis besarnya pekerjaan beton bertulang yang dilaksanakan
adalah:
1) Sloof
2) Balok
3) Kolom
 Bahan yang digunakan untuk pekerjaan beton adalah :
 Semen, dipakai PC (Portland Cement) Jenis I keluaran segala merk yang beredar
di Indonesia (Standart SNI) dan harus dipakai satu macam merk semen
untuk pekerjaan ini.
 Agregat, dipakai batu pecah dan pasir butiran kasar yang memenuhi
syarat SNI/PBI.
 Air, dapat digunakan dari segala sumber asal memenuhi syarat SNI/PBI.
 Pelaksanaan beton bertulang atau struktur menggunakan mutu beton 20 Mpa dan
campurannya diaduk dengan mesin pengaduk / molen hingga mencapai mutu
3
REHABILITASI MESS
TAHUN ANGGARAN 2023 SPESIFIKASI TEKNIS KEJAKSAAN

sesuai yang disyaratkan. Banyaknya air yang dipakai untuk beton harus diatur
menurut keperluanuntuk menjamin beton dengan konsistensi yang baik
dan untuk menyesuaikan variasi kandungan lembab atau gradasi (perbutiran) dari
agregat waktu masuk dalam mesin pengaduk (mixer). Penambahan air untuk
mencairkan kembali beton padat hasil pengadukan yang terlalu lama atau yang
menjadi kering sebelum dipasang sama sekali tidak diperkenankan. Keseragaman
konsistensi beton untuk setiap kali pengadukan sangat perlu.
 Dimensi pekerjaan beton bertulang dan struktur dilaksanakan sesuai gambar kerja
2. Syarat-Syarat Bahan Pekerjaan Beton

a. Semen
Semen yang dipakai harus PC yang telah disahkan atau disetujui oleh yang
berwenang dan dalam segala hal memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki oleh
Peraturan Beton Bertulang Indonesia, dalam hal ini dipakai Portland Cement (PC
Kelas I) sesuai dengan Standart Indonesia NI-B atau ASTM C-150 Type I,
pada prinsipnya seluruh merk semen yang beredar di Indonesia serta memenuhi
standart mutu tersebut di atas dapat dipakai.

b. Agregat
1) Batu pecah, dipakai batu pecah mesin ukuran 1/1 s/d 2/2 cm jenis yang keras,
tajam, bersih dari segala kotoran yang dapat mengurangi daya rekatnya.
2) Pasir cor, dipakai pasir butiran kasar/tajam warna hitam, bebas dari segala
kotoran yang dapat mengurangi daya rekatnya.

c. Baja Tulangan
Semua baja tulangan dipakai baja dengan tegangan leleh karakteristik 2400 kg/cm2
atau yang umum dijual di pasaran, ukuran dan jumlah sesuai tertera dalam gambar.
Bahan-bahan tersebut dalam segala hal harus memenuhi ketentuan-ketentuan SNI
2002 / PBI 1971.

d. Air
Air untuk adukan dan perawatan beton harus bersih, bebas dari bahan-bahan atau
campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat semen.
e. Bekisting
Bekisting harus dibuat dan direncanakan begitu rupa sehingga beton dapat dengan baik
ditempatkan dan dipadatkan, tidak terjadi perubahan bentuk acuan selama
pengecoran dilaksanakan maupun selama proses pengerasan beton. Bekisting untuk
struktur bangunan memakai papan kayu meranti 2/20 dan diberi lapisan plastik bila

4
perlu. Bikisting dari papan kayu meranti tersebut harus diperkuat dengan rangka
REHABILITASI MESS
TAHUN ANGGARAN 2023 SPESIFIKASI TEKNIS KEJAKSAAN

kayu klas II ukuran 5/7, 6/9, 6/12 dan sebagainya, untuk mendapatkan kekuatan dan
kekakuan yang sempurna, atau dari bahan lain yang disetujui oleh Direksi Proyek

3. Prosedur dan metode Pekerjaan Beton bertulang (struktur beton)

 Persyaratan umum bahan untuk pekerjaan beton adalah sebagai berikut :


- Beton yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini harus menggunakan
Beton mutu 20 Mpa
- Adukan beton harus memakai campuran Mesin ( Molen)
- Mutu baja tulangan yang dipergunakan untuk seluruh struktur atas bangunan ini adalah
sebagai berikut :

 Mutu baja tulangan sampai dengan diameter 12 mm adalah BJTD24.


- Bekisting untuk struktur bangunan memakai papan kayu klas II 2/20 dan diberi
lapisan plastik bila perlu. Bikisting dari papan klas II tersebut harus diperkuat
dengan rangka kayu klas II ukuran 5/7, 6/9, 6/12 dan sebagainya, untuk mendapatkan
kekuatan dan kekakuan yang sempurna, atau dari bahan lain yang disetujui oleh
Direksi Proyek.

 Kelas dan Mutu Beton


- Kelas dan mutu mengunakan Beton mutu K 200
- Adukan beton harus memakai campuran Mesin/Ready Mix. Banyaknya air yang
dipakai untuk beton harus diatur menurut keperluan untuk menjamin beton
dengan konsistensi yang baik dan untuk menyesuaikan variasi kandungan lembab atau
gradasi (perbutiran) dari agregat waktu masuk dalam mesin pengaduk (mixer).
Penambahan air untuk mencairkan kembali beton padat hasil pengadukan yang
terlalu lama atau yang menjadi kering sebelum dipasang sama sekali tidak
diperkenankan. Keseragaman konsistensi beton untuk setiap kali pengadukan
sangat perlu.

 Baja Tulangan
- Semua baja tulangan beton yang didatangkan harus baru, tidak bekas, bebas karat
dan disimpan/diletakkan di tempat yang bersih, tidak basah dan terhindar dari
segala kondisi yang dapat menyebabkan karat
- Toleransi ukuran baja tulangan beton dalam berat : - Diameter lebih kecil dari 16 mm
: -5 % &Diameter sama/lebih besar dari 16 mm : 4%
- Toleransi ukuran baja tulangan beton dalam diameter (Dihitung dari diameter
terkecil) : Diameter lebih kecil dari 16 mm : - 0.4 mm & Diameter sama/lebih besar dari
16 mm : - 0.5 mm

5
REHABILITASI MESS
TAHUN ANGGARAN 2023 SPESIFIKASI TEKNIS KEJAKSAAN

- Mutu baja tulangan beton yang didatangkan harus benar, yang dinyatakan
dengan surat/sertifikat keterangan dari distributor/pabrik pembuatnya. Untuk
menjaminkualitas baja tulangan sesuai dengan perencanaan, maka harus dilakukan
pemeriksaan pada laboratorium yang disetujui Direksi Proyek. Pengambilan contoh
bahan pada semua jenis diameter dan diambil secara random pada setiap
datangnya material di lokasi. Biaya test dibebankan pada kontraktor.
- Baja tulangan beton dibengkok/dibentuk dengan teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran-
ukuran yang tertera pada gambar konstruksi. Baja tulangan beton tidak boleh
diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan cara yang merusak bahannya. Semua
batang harus dibengkokan dalam keadaan dingin, pemanasan dari besi beton
hanyadiperkenankan bila seluruh cara pengerjaan disetujui oleh Direksi proyek atau
Perencana.
- Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar rencana. Untuk
menempatkan tulangan tepat ditempatnya maka tulangan harus diikat kuat
dengan kawat beton (bendrat) dengan bantalan balok beton cetak (beton
decking) atau kursi-kursi besi / cakar ayam perenggang. Dalam segala hal untuk
besi beton yang horisontal harus digunakan penunjang yang tepat, sehingga
tidak akan ada batang yang turun.
- Jarak bersih terkecil antara batang yang pararel apabilla tidak ditentukan dalam
gambar rencana, minimal harus 1,5 kali ukuran terbesar dari agregat kasar dan
harus memberikan kesempatan masuknya alat penggetar beton.
- Pada dasarnya jumlah luas tulangan harus sesuai dengan gambar dan perhitungan.
Apabila dipakai dimensi tulangan yang berbeda dengan gambar, maka yang
menentukan adalah luas tulangan, dalam hal ini kontraktor diwajibkan meminta
persetujuan terlebih dahulu dari Direksi Proyek.
- Untuk Pekerjaan Baja dan Tulangan harus diadakan Tes uji Tarik Pada Baja
dan Tulangan yang akan Digunakan. Tes Uji Tarikini bisa dilakukan pada Laboratorium
yang menyediakan Tes Uji tarik Baja dan Tulangan.

 Selimut Beton
Penempatan besi beton didalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding atau
dasar cetakan, serta harus mempunyai jarak tetap setiap bagian konstruksi sesuai
yang ditentukan di dalam gambar

 Sambungan Baja Tulangan


Jika diperlukan untuk menyambung tulangan pada tempat – tempat lain dari yang
tunjukan pada gambar, bentuk dari sambungan harus disetujui oleh Direksi Proyek.

6
Overlap pada sambungan-sambungan tulangan minimal harus 40 x diameter
REHABILITASI MESS
TAHUN ANGGARAN 2023 SPESIFIKASI TEKNIS KEJAKSAAN

batang, kecuali jika telah ditetapkan secara pasti di dalam gambar rencana dan
harus mendapat persetujuan Direksi proyek.

 Perlengkapan Mengaduk
Kontraktor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang mempunyai ketelitian
cukup untuk menempatkan dan mengawasi jumlah dari masing-masing bahan beton.
Perlengkapan tersebut dan cara pengerjaannya selalu harus mendapatkan persetujuan
dari Direksi Proyek

 Pengadukan
Bahan-bahan pengadukan beton harus dicampur dan diaduk dalam mesin
pengaduk beton yaitu bath mixer. Direksi proyek berwenang untuk menambah
waktu pengadukan jika pemasukan bahan dan cara pengadukan gagal untuk
mendapatkan hasil adukan dengan susunan kekentalan dan warna yang merata atau
seragam dalam komposisi dan konsistensi dari adukan ke adukan kecuali bila
diminta adanya perubahan dalam komposisi atau konsistensi. Air harus dituangkan
lebih dahulu selama pekerjaan penyempurnaan. Tidak diperkenankan melakukan
pengadukan beton yang berlebih-lebihan (lamanya) yang membutuhkan penambahan
air untuk mendapatkan konsistensi beton yang dikehendaki.Mesin pengaduk
yang memproduksi hasil yang tidak memuaskan harus diperbaiki.Mesin pengaduk
yang disentralisir (batching mixing plant) harus diatur hingga pekerjaan mengaduk
dapat diawasi dengan mudah dari stasiun operator.Mesin pengaduk tidak boleh
dipakai melebihi dari kapasistas yang telah ditentukan.

 Cetakan (Bekisting)
- Cetakan harus sesuai dengan bentuk dan ukuran pada gambar rencana.
- Bahan yang dipakai untuk cetakan harus mendapatkan persetujuan dari Direksi
proyek sebelum pembuatan cetakan dimulai, tetapi persetujuan tidak mengurangi
tanggung jawab kontraktor terhadap keserasian bentuk maupun terhadap
perlunya perbaikan kerusakan-kerusakan yang mungkin dapat timbul waktu
pemakaian.
- Sewaktu-waktu Direksi Proyek dapat mengafkir sesuatu bagian dari bentuk yang
tidak dapat diterima dalam segi apapun dan kontraktor harus segera
mengambil bentuk yang diafkir dan menggantinya atas bebannya sendiri.
- Semua proses pemotongan dan pembuatan bentuk kayu dikerjakan dengan
menggunakan mesin kecuali untuk detail tertentu atas persetujuan Direksi proyek.
Proses pengerjaan tidak diperkenankan dilakukan ditempat pemasangan.
- Bentuk, ukuran, profil. Pola, nad dan peil yang tercantum dalam gambar kerja
adalah hasil jadi/ selesai. Bila terjadi penyimpangan tanpa persetujuan Direksi
7
REHABILITASI MESS
TAHUN ANGGARAN 2023 SPESIFIKASI TEKNIS KEJAKSAAN

Proyek, Maka kontraktor harus membongkar dan memperbaiki kembali tanpa


mengurangi mutu yang disyaratkan. Biaya untuk hal ini adalah tanggung jawab
kontraktor, dan tidak dapat diajukan sebagai pekerjaan tambah.
- Pelaksanaan sambungan seperti pemasangan klos, baut, plat penggantung,
angker, dinabolt, fisher, sekrup paku dan lem perekat harus rapi dan sempurna,
tidak diperkenankan mengotori bidang-bidang tampak. Khusus pada permukaan
bidang tampak/exposed tidak diperkenankan dipasang dengan cara memaku, tetapi
harus disekrup atau cara lain yang disetujui Direksi Proyek. Lubang sekrup
terlebih dahulu dibuat dengan bor. Kepala sekrup harus tertanam, kemudian lubang
ditutup kembali dengan kayu sejenis yang dilem dengan lem kayu sesuai
persyaratan kemudian diratakan dengan amplas halus sehingga permukaanya
rata dan halus serta tidak tampak bekas penutupan lubang. Hasil akhir dari
pemasangan harus rata, lurus dan tidak melampaui toleransi kerataan 0,5 cm setiap
2 m.

 Pengecoran
- Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan pada tempat pengecoran beton
(cetakan) harus bersih dari air tergenang, reruntuhan atau bahan lepas. Permukaan
bekisting dengan bahan-bahan yang menyerap pada tempat-tempat yang akan dicor,
harus dibasahi dengan merata sehingga kelembaban /air dari beton yang baru dicor
tidak akan diserap.
- Permukaan-permukaan beton yang telah dicor terlebih dahulu, dimana akan
dicor beton baru, harus bersih dan lembab ketika dicor dengan beton baru. Pada
sambungan ini harus dipakai perekat beton yang disetujui oleh Direksi Proyek.
- Semua kotoran, beton yang mengelupas atau bahan asing yang menutupinya harus
dibersihkan dan dibuang, semua genangan air harus dibuang dari permukaan beton lama
tersebut sebelum beton baru dicor.
- Perlu diperhatikan letak/jarak/sudut untuk setiap penghentian pengecoran yang
akan masih berlanjut, terhadap sistim struktur/penulangan yang ada.
- Beton boleh dicor hanya bila Direksi Proyek atau wakilnya yang ditunjuk serta
staf Kontraktor yang setaraf ada ditempat kerja, dan persiapan betul-betul telah
memadai.
- Dalam semua hal, Beton yang akan dicor harus diusahakan agar pengangkutan
ketempat posisi terakhir sependek mungkin, sehingga pada waktu pengecoran tidak
mengakibatkan pemisahan antara kerikil dan spesinya. Pemisahan yang
berlebihan dari agregat kasar dalam beton yang disebabkan jatuh bebas dari

8
REHABILITASI MESS
TAHUN ANGGARAN 2023 SPESIFIKASI TEKNIS KEJAKSAAN

tempat yang cukup tinggi, atau sudut yang terlalu besar, atau bertumpuk dengan baja –
baja tulangan, tidak diijinkan.
- Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih tinggi dari 2 meter, semua
penuangan beton harus selalu lapis perlapis horisontal dan tebalnya tidak lebih
dari 50cm. Direksi proyek mempunyai hak untuk mengurangi tebal tersebut
apabila pengecoran dengan tebal lapisan 50 cm tidak dapat memenuhi spesifikasi ini.
- Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras atau selama sedemikian rupa
sehingga spesi/mortel terpisah dari agregat kasar. Selain hujan, air semen atau
spesi tidak boleh dihamparkan pada construction joint dan air semen atau spesi
yang hanyut terhampar harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan dilanjutkan.

 Pemadatan
- Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai sepadat mungkin, sehingga bebas dari
kantong- kantong kerikil, dan menutup rapat- rapat semua permukaan dari cetakan dan
material yang diletakkan.
- Dalam pemadatan setiap lapisan dari beton, kepala alat penggetar (vibrator)
harus dapat menembus dan menggetarkan kembali beton pada bagian atas dari
lapisan yang terletak di bawah, lamanya penggetaran tidak boleh menyebabkan
bahan beton terpisah dengan yang airnya.
- Semua beton harus dipadatkan dengan alat penggetar yang beroperasi dengan
kecepatan paling sedikit 3.000 putaran permenit ketika dibenamkan dalam beton.

 Perawatan Beton (Curing)


- Semua beton harus dirawat (curred) dengan air seperti ditentukan di bawah ini.
Direksi Proyek berhak menentukan cara perawatan bagaimana yang harus digunakan
pada bagian- bagian pekerjaan.
- Beton yang dirawat (curred) dengan air harus tetap basah paling sedikit 14 hari
terus menerus segera sesudah beton cukup keras untuk mencegah kerusakan,
dengan cara menutupnya dengan bahan yang dibasahi air atau dengan pipa-pipa
yang berlubang-lubang. Penyiraman mekanis, atau cara–cara yang dibasahi yang
akan menjaga agar permukaan selalu basah. Air yang digunakan dalam
perawatan (curing) harus memenuhi spesifikasi– spesifikasi air untuk campuran
beton.

 Perlindungan (Protection)
- Kontraktor harus melindungi semua beton terhadap segala kerusakan sebelum
penerimaan terakhir oleh Direksi Proyek.
- Permukaan beton yang terbuka harus dilindungi terhadap sinar matahari yang
langsung, paling sedikit 3 hari sesudah pengecoran.
9
REHABILITASI MESS
TAHUN ANGGARAN 2023 SPESIFIKASI TEKNIS KEJAKSAAN

- Perlindungan semacam itu harus dibuat secepatnya setelah pengecoran dilaksanakan.

 Finishing Beton
- Permukaan yang kelihatan Beton yang permukaannya kelihatan (expose) harus difinish
dengan adukan. Lubang-lubang yang terjadi pada beton harus diisi dengan adukan.
- Untuk dinding penahan tanah, lubang pengikat acuan tidak diperkenankan.
Lubang-lubang pada permukaan beton tidak boleh lebih dari 3 mm, lubang yang
lebih besar dari diameter 3 mm tapi lebih kecil dari 20 mm tidak boleh
melebihi 0,5 % air permukaan beton tersebut. Lubang yang lebih besar dari 20
mm tidak diperkenankan.

 Perbaikan Permukaan Beton


- Jika sesudah pembukaan cetakan ada permukaan beton yang tidak sesuai
dengan yang direncanakan yaitu beton semi esposed, atau tidak tercetak menurut
gambar atau diluar garis permukaan, atau ternyata ada permukaan yang rusak, hal itu
dianggap tidak sesuai dengan spefisikasi ini dan harus dibuang dan diganti oleh
kontraktor atas bebannya sendiri. Kecuali bila Direksi Proyek memberikan ijinnya
untuk menambal tempat yang rusak, dalam hal mana penambalan harus dikerjakakan
seperti yang telah tercantum dalam pasal-pasal berikut.
- Kerusakan yang memerlukan pembongkaran dan perbaikan ialah yang terdiri dari
sarang kerikil, kerusakan-kerusakan karena cetakan, lubang-lubang karena
keropos, ketidak rata dan bengkak harus dibuang dengan pemahatan atau
dengan batu gerinda.
- Sarang kerikil dan beton lainnya harus dipahat. Lubang-lubang pahatan harus
diberi pinggiran yang tajam dan dicor sedemikian sehingga pengisian akan
terikat/terkunci ditempatnya. Semua lubang harus terus menerus dibasahi selama 24 jam
sebelum dicor dan seterusnya disempurnakan.
- Jika menurut pendapat Direksi Proyek, hal-hal tidak sempurna pada bagian
bangunan yang akan terlihat tidak cukup bila hanya ditambal saja (karena
menghasilkan sebidang dinding) yang tidak memuaskan penglihatan, kontraktor
diwajibkan untuk menutupi seluruh dinding (dengan spesi plesteran 1 Pc : 3 PS )
dengan ketebalan yang tidak melebihi 1 cm juga pada dinding yang berbatasan ( yang
bersambungan ), sesuai dengan intruksi dari Direksi Proyek.

D. PEKERJAAN DINDING

1. Pasangan Dinding Batako

10
 Dipakai Batako ukuran yang berlaku di pasaran ex. Lokal
REHABILITASI MESS
TAHUN ANGGARAN 2023 SPESIFIKASI TEKNIS KEJAKSAAN

 Pasangan batako dipergunakan perekat 1Pc : 5 Ps, batako harus direndam


air hingga kenyang sebelum dipasang, sebanyak mungkin digunakan yang masih utuh,
pemasangan selalu memakai pedoman tegak dan datar sedemikian rupa hingga
selalu didapat pasangan yang rata, lurus, tegak, tebal nat maksimal 2 cm, dikeruk
sedalam 1 cm untuk memudahkan pelaksanaan plesteran.
 Persyaratan pelaksanaan
• Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, kontraktor diwajibkan memeriksa dengan
seksama gambar kerja dan melihat keadaan di lokasi pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
• Semua pelaksanaan pekerjaan ini harus sesuai dengan standard spesifikasi dari
bahan / material yang digunakan.
• Kontraktor harus memperhatikan detail, bentuk profil sambungan dan atau
hubungan dengan material lain dan melaksanakannya sesuai dengan ketentuan
yang tercantum dalam gambar kerja.

• Pemasangan batu bata


- Pelaksanaan pemasangan batu bata harus rapi, sama tebal, lurus tegak dan
pola ikatan harus terjaga baik diseluruh pekerjaan. Pengukuran dilakukan
dengan tiang lot dan harus diukur dengan tepat.
- Pertemuan sudut antara 2 dinding harus siku, kecuali apabila pertemuan
tersebut memang tidak siku seperti tercantum dalam gambar kerja.
- Untuk permukaan yang datar, batas teloransi pelengkungan atau pencembungan
bidang tidak boleh melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m vertikal dan horisontal.
Jika melebihi, kontraktor harus membongkar atau memperbaiki, biaya untuk
pekerjaan ini ditanggung kontraktor dan tidak dapat diajukan sebagai pekerjaan
tambahan.
- Untuk setiap pertemuan dinding pasangan 1/2 batu maupun 1 batu dan atau
permukaan dinding seluas 9 m2 dan atau seperti tercantum dalam gambar
harus dipasang kolom praktis dan atau balok penguat beton dengan ukuran
12/15, jumlah tulangan 4 Ø 12 mm dan begel Ø 8 – 200 mm atau seperti pada
gambar. Demikian pula untuk setiap lubang (kusen pintu / jendela) atau lubang
lainnya selebar > 90 cm harus dipasang balok penguat beton terlepas apakah hal
tersebut tergambar atau tidak di dalam gambar.
- Untuk dinding dengan panjang maksimal 400 cm harus diberi kolom
praktis dan untuk dinding setinggi maksimal 400 cm harus diberi ring balok
sebagai pengikat.

11
- Ukuran batako digunakan adalah 25 x 15 x 8 cm dengan toleransi 0,5 cm
REHABILITASI MESS
TAHUN ANGGARAN 2023 SPESIFIKASI TEKNIS KEJAKSAAN

- Pemasangan harus sedemikian rupa sehingga ketebalan adukan perekat/spesi antar


bata harus sama setebal 2,50 – 3,00 cm.
- Siar-siar ini harus dikerok dengan kedalaman 1 cm dengan rapi kemudian
disiram air dan siap menerima plesteran. Semua kolom, kolom praktis, balok
pengikat beton, maupun beton lainnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja,
harus dipasang angker Ø 6 mm setiap jarak 75 cm. panjang angker minimum
20 cm, 15 cm tertanam dalam bata, sisanya tertanam dalam beton.

• Adukan perekat
- Adukan perekat/spesi harus selalu dalam keadaan segar atau belum
mengeras pada waktu pemakaian.
- Jarak waktu pencampuran adukan perekat/spesi dengan pemasangan jangan
melebihi 20 menit, terutama untuk adukan kedap air.
- Pasangan batako dengan adukan perekat/ spesi 1 PC : 4 Psr, di laksanakan mulai
dari ketinggian 20 cm diatas lantai, terkecuali disyaratkan kedap air seperti
tercantum dalam Gambar kerja.

• Pemeliharaan
- Selama pemasangan dinding belum diberi lapisan bahan akhir (difinish), kontrakor
wajib memelihara dan menjaga atas kerusakan atau pengotoran atas bahan lain.
- Apabila pada saat pemasangan bahan akhir terdapat kerusakan berlubang dan lain
sebagainya, Kontraktor harus memperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh
Direksi Proyek / Konsultan. Biaya ini ditanggung oleh Kontraktor dan tidak diajukan
sebagai pekerjaan tambah.

2. Pasangan Plesteran
 Pekerjaan plesteran dipakai perekat semen Portland sesuai pekerjaan pasangan/beton
tersebut di atas dan pengisi pasir pasang dengan campuran 1 Pc : 5 Ps.
 Dilaksanakan pada seluruh permukaan pasangan bata yang ada baik terlihat maupun
tidak terlihat termasuk plesteran untuk pekerjaan beton.
 Pelaksanaan segera setelah pasangan bata mengering, tebal lapisan maksimal 1,5
cm, selalu menggunakan pedoman tegak dan datar (straight dan level), sehingga
didapat permukaan yang rata lurus dan tegak tidak bergelombang, dan pengadukan harus
dilaksanakan secara homogen
 Persyaratan Pelaksanaan
 Campuran plesteran yang dimaksud adalah campuran dalam volume dengan cara
pembuatannya menggunakan mixer.

12
REHABILITASI MESS
TAHUN ANGGARAN 2023 SPESIFIKASI TEKNIS KEJAKSAAN

 Trassraam adalah plesteran kasar dengan campuran kedap air, yaitu 1 PC : 3Psr,
dipakai untuk menutup permukaan dinding pasangan yang tertanam di dalam
tanah hingga ke permukaan tanah dan/atau lantai.
 Plesteran biasa adalah campuran 1PC : 4 Psr, adukan plesteran ini untuk
menutup semua permukaan dinding pasangan bangunan, terkecuali yang
dinyatakan kedap air.
 Plesteran halus/aci halus adalah campuran semen (PC) dengan air yang dibuat
sedemikian rupa sehingga mendapatkan campuran yang homogen. Plesteran halus
ini merupakan pekerjaan penyelesaian akhir dari dinding pasangan.
 Pekerjaan plesteran halus ini dilaksanakan sesudah adukan plesteran sebagai
lapisan dasar berumur 8 (delapan) hari atau sudah kering betul.
 Semua jenis adukan plesteran tersebut di atas harus disiapkan sedemikian rupa
sehingga selalu dalam keadaan masih segar dan belum mengering pada waktu
pelaksanaan pemasangan. Kontraktor harus mengusahakan agar tenggang waktu
antara waktu pencampuran adukan plesteran dengan pemasangan tidak melebihi 20
menit, terutama untuk plesteran kedap air.
 Kontraktor harus menyediakan pekerja/tukang yang ahli untuk pelaksanaan
pekerjaan plesteran ini khususnya untuk plesteran aci halus.
 Terkecuali untuk beraben, permukaan semua adukan plesteran harus diratakan, tidak
bergelombang, penuh dan padat, tidak berongga dan berlubang, tidak
mengandung kerikil ataupun benda-benda lain yang membuat cacat.
 Untuk permukaan dinding pasangan, sebelum diplester harus dibasahi terlebih dahulu
dan siar-siarnya dikerok sedalam kurang lebih 1 cm. Sedang untuk permukaan
beton yang akan diplester, harus dibersihkan dari sisa-sisa bekisting, kemudian
di kretek/scratched. Semua lubang-lubang bekas pengikat bekisting atau form tie
harus tertutup adukan plesteran.
 Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan instalasi
pipa yang ada di seluruh bagian dinding bangunan.
 Untuk semua bidang dinding yang akan dilapisi dengan cat dipakai plesteran
halus (acian) di atas permukaan plesterannya.
 Untuk bidang dinding pasangan menggunakan bahan/material akhir lain,
permukaan plesterannya harus diberi alur-alur garis horizontal untuk
memberikan ikatan yang lebih baik terhadap bahan/material yang akan
digunakan tersebut.
 Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau pencembungan

13
bidang tidak boleh melebihi 3 mm, untuk setiap area 2 m1.
REHABILITASI MESS
TAHUN ANGGARAN 2023 SPESIFIKASI TEKNIS KEJAKSAAN

 Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding / kolom seperti


yang dinyatakan dan tercantum dalam gambar kerja. Tebal plesteran minimal
1,5 dan maksimal 2,5 cm. Jika ketebalan melebihi 2,5 cm, maka
diharuskan menggunakan kawat ayam yang diikatkan/dipakukan
kepermukaan dinding pasangan yang bersangkutan, untuk memperkuat daya lekat
plesteran.
 Pemeliharaan
- Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung dengan
wajar tidak berlangsung secara tiba-tiba. Hal ini dilaksanakan dengan
membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindunginya
dari panas matahari langsung dengan penutup yang mencegah penguapan air
secara cepat.
- Pembasahan tersebut dilakukan selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai
dengan selalu menyiram air sekurang-kurangnya 2 (dua) kali sehari sampai
jenuh.
- Selama permukaan plesteran belum dilapisi dengan bahan / material
akhir, kontraktor wajib memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan–
kerusakan dan pengotoran, biaya pemeliharaan adalah tanggung jawab
kontraktor, dan tidak dapat diajukan sebagai pekerjaan tambah.
 Tidak dibenarkan pekerjaan penyelesaian dengan bahan/material akhir di atas
permukaan plesteran dilakukan sebelum plesteran berumur lebih dari 1 (satu)
minggu, plesteran harus cukup kering, bersih dari retak, noda dan cacat lain seperti
yang disyaratkan tersebut di atas.
- Apabila hasil pekerjaan tidak memenuhi semua yang disyaratkan oleh
Direksi Proyek / Konsultan, maka Kontraktor harus membongkar dan
memperbaiki pekerjaan tersebut sampai disetujui oleh Direksi Proyek /
Konsultan.

E. PEKERJAAN KUSEN PINTU /JENDELA DAN KACA


1. Lingkup Pekerjaan
a) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainya yang digunakanuntuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.2. Pekerjaan pembuatan kosen kayu meliputi
seluruh detail yang digunakan dalam bangunan ini yang ditunjukkandalam gambar dan
petunjuk Direksi/Pengawas.
b) Persyaratan Bahan
1. Bahan kosen dari kayu yang telah dikeringkan, kelas II
14
REHABILITASI MESS
TAHUN ANGGARAN 2023 SPESIFIKASI TEKNIS KEJAKSAAN

2. Bahan Jalusi dari kayu yang telah dikeringkan . kelas II.


3. Ukuran-ukuran kosen dan jalusi sesuai detai gambar.
4. Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan /SNI yang berlaku.
5. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering dengan permukaan rata,
6. Bebas dari cacat seperti retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya
7. Accessories :
- Angker, sekrup, plat dan baut harus dari bahan yang tidak berkarat.
- Untuk angker dipakai besi baja beton diameter 10 mm untuk plat baja dipakai
ketebalan 2 mm.
c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pelaksana diwajibkan meneliti gambar-gambar
yang ada dan kondisi dilapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari
bentuk pola layout/penempatan, cara pemasangan,mekanisme, dan detail-detail
sesuai gambar.
2. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut, angker-
angker dan penguat lainyang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan
memperhatikan/menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak
boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.
3. Semua kayu yang tampak harus diserut halus, rata, lurus, dan siku-siku satu sama
lain sisi-sisinya dan dilapangan sudah dalam keadaan siap untuk
penyetelan/pemasangan, kecuali bila ditentukan lain
4. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
5. Kosen yang terpasang harus sesuai petunjuk gambar dan diperhatikan ukuran, type
kosen, dan arahpembukaan pintu/jendela.
6. Pembuatan dan penyetelan/pemasangan kosen-kosen harus lurus dan siku, sehingga
mekanisme pembukaanpintu/jendela bekerja dengan sempurna.
7. Kosen tidak diperkenankan dipulas dengan cat, vernis, meni atau finishing lainnya
sebelum diperiksa dan ditelitioleh Direksi/Pengawas.
8. Semua kosen yang melekat pada dinding beton/bata diberi penguat angker diameter
minimum 10 mm. Padasetiap kosen pintu yang tegak dipasang 3 angker dan untuk
sisi kosen jendela 2 angker.
9. Pemasangan tiang kusen yang langsung di atas lantai (kosen pintu) dibuat neud
tinggi 10 cm. Bahan dari betonadukan 1 PC : 2 Ps : 3 Kr

F. DAUN PINTU DAN JENDELA


15
REHABILITASI MESS
TAHUN ANGGARAN 2023 SPESIFIKASI TEKNIS KEJAKSAAN

1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainya yang digunakanuntuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.
b. Pekerjaan daun pintu dan daun jendela dipasang pada seluruh detail dalam bangunan ini
yang ditunjukkandalam gambar/sesuai petunjuk Direksi/ Pengawas.
2. Persyaratan Bahan
a. Daun Pintu dan Rangka Jendela dibuat dari Kayu Kelas I yang telah dikeringkan, dengan
ukuran sesuai dengandetail gambar.
b. Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan/SNI yang berlaku.
c. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering, dengan permukaan rata, bebas dari
cacat seperti retak-retak,mata kayu dan cacat lainnya
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pelaksana diwajibkan meneliti gambar-gambar yang
ada dan kondisi dilapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk
pola layout/penempatan, cara pemasangan,mekanisme, dan detail-detail sesuai gambar.
b. Rangka daun pintu dibuat dengan ukuran jadi tebal 2.5 cm dan lebar 10 cm, sedangkan
untuk daun pintuterbuat dari papan ukuran 2,0 cm, sedangkan untuk daun jendela dibuat
dengan ukuran tebal 2.5 cm dan lebar 7 cm.Pasangan kaca pada daun jendela digunakan
kaca polos tebal 6 mm.
c . Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka kayu dan penguat lain agar tetap
terjaminkekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapihan, tidak boleh ada lubang-
lubang atau cacat bekaspenyetelan.
d. Penyambungan rangka daun pintu harus digunakan sistem lubang dengan pasak kayu.
5. Daun pintu dan jendela setelah dipasang harus rata, tidak bergelombang, tidak melintir,
dan semua peralatandapat berfungsi dengan baik dan sempurna

G. PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG & KUNCI


1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainya yang digunakanuntuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan
yang bernutu baik dan sempurna.
b. Meliputi pemasangan seluruh alat-alat yang dipasang pada daun pintu dan daun jendela
serta seluruh detaildalam bangunan in yang ditunjukkan dalam gambar/sesuai petunjuk
Direksi/Pengawas
2. Persyaratan Bahan

16
REHABILITASI MESS
TAHUN ANGGARAN 2023 SPESIFIKASI TEKNIS KEJAKSAAN

a. Semua hardware dalam pekerjaan ini dari produk yang bermutu baik, seragam dalam
pemilihan warnanya sertadari bahan-bahan yang telah disetujui Direksi teknik
b. Kunci pintu digunakan merk “Series” 2x putar atau yang setara ukuran besar atau sejenis,
yang dipasang kuat pada rangka daun pintu. Seluruh kunci yang dipasang, lengkap
dengan anak kunci masing-masing minimal 2 (dua) buah anak kuncinya.
c. Engsel pintu yang dipakai adalah jenis cabut “H”, panjang 6” merk setara “Arch” ukuran
2 ½ x 3 “. Sedangkanuntuk jendela dipasang engsel 2 buah ukuran sedang.
3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Semua peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih
dahulu diserahkancontoh-contohnya kepada Direksi/Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan.
b. Setiap daun pintu memakai 3 buah engsel yang dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari
sisi atas pintu kebawah. Engsel bawah tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan lantai
ke atas. Engsel tengah dipasang pada sisiatas antara kedua engsel tersebut. Untuk daun
jendela dipasang masing-masing 2 buah engsel.
c. Gerendel jendela digunakan gerendel tanam kualitas baik.

H. PEKERJAAN PLAFOND
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainya yang digunakanuntuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan
yang bernutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan plafond Calsiboard dan Gypsumboard dilakukan termasuk rangka dan list
Plafond, dilakukan meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar
dan sesuai petunjuk Direksi/Pengawas.
2. Persyaratan Bahan
a. Bahan Calsiboard Tebal 4 mm, panjang 244 cm dan lebar 122 cm dan.
b. Untuk kamar tamu digunakan bahan Gifsumboard t. 9mm, lebar 244 cm dan lebar 122
cm.
c. Bahan Rangka Plafond digunakan rangka aluminium Holow 2x4 cm dan 4x4 cm
d. Pola pemasangan dan pola ukuran sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.
e. List keliling/tepi dan setiap sambungan Calsiboard atau gifsumboard diberi penutup
dengan compound dan kainkasa serta lem Fox.
f. Untuk rangka dan penggantung dipergunakan aluminium hollow 4x4 cm dan kawat beton
sebagai pengikatmenambah kuatnya rangka
3. Syarat-syarat Pelaksanaan

17
REHABILITASI MESS
TAHUN ANGGARAN 2023 SPESIFIKASI TEKNIS KEJAKSAAN

a. Rangka langit-langit dipasang setelah sisi bagian bawah diratakan, pemasangan sesuai
dengan pola yangditunjukkan dalam gambar.
b. Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus rata, tidak cembung, kaku, dan
kuat, kecuali dinyatakanlain oleh Direksi/Pengawas.
c. Jarak pemasangan antara unit penutup langit-langit dibuat maksimum 4 mm atau sesuai
yang ditunjukkan dalaigambar.
e. Hasil pemasangan penutup langit-langit harus rata, tidak melentur.
f. Semua sambungan penutup langit-langit dipasang list termasuk keliling tembok dan sisi
bagian dalam lisplank.
g. Pada pekerjaan plafond ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang dalam
pelaksanaannya sangat erathubungannya dengan pekerjaan plafond ini. Sebelum
dilaksanakan pemasangan plafond, pekerjaan lain yangterletak di atasnya sudah terpasang
dengan sempurna.
h. Pola pemasangan plafond sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.

I. PEKERJAAN LANTAI
1. Pekerjaan Sub Lantai
a. Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya yang digunakanuntuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2) Untuk Lantai baru pekerjaan sub lantai dilakukan pekerjaan rabat beton dibawah lapisan
finishing lantai padalantai bawah/dasar serta pada seluruh detail yang disebutkan/
ditunjukkan dalam gambar.
b. Persyaratan Bahan
1) Semen Portland harus memenuhi NI-8, SII 0013-81 dan ASHTM-C 150-78A.
2) Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PBBI 82 pasal 11 dan SII 0404-80.
3) Kerikil/split harus memenuhi PBBI 82 pasal 12 dan SII 0079-79/008-75/0075-75.
4) Air harus memenuhi persyaratan yang memenuhi dalam PBBI 82 pasal 9.5. Mutu
beton sub lantai yang disyaratkan K-125 dan pengendalian seluruh bahan dalam
pekerjaan ini harusmemenuhi persyaratan dalam PBI 1971 (NI-2), PBBI 1982 dan (NI-
8).pp
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1) Bahan-bahan yang digunakan terlebih dahulu harus diserahkan contohnya kepada
Direksi/pengawas.

18
REHABILITASI MESS
TAHUN ANGGARAN 2023 SPESIFIKASI TEKNIS KEJAKSAAN

2) Lapisan sub lantai dilakukan setelah lapisan pasir urug di bawahnya telah selesai
dikerjakan dengan sempurna(telah dipadatkan sesuai persyaratan dan memenuhi
ketebalannya), rata permukaannya dan telah mempunyai dayadukung maksimal.
3) Pekerjaan sub lantai merupakan campuran antara PC, pasir beton dan split/kerikil
dengan perbandingan 1 : 3 : 5 bagian.
4) Tebal lapisan sub lantai minimal dibuat 3 cm tanpa penulangan, kecuali bila disebutkan
lain atau sesuai yangditentukan/disyaratkan dalam detail gambar.
5) Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata/waterpas, kecuali pada ruangan-ruangan yang
disyaratkan dengankemiringan tertentu, supaya diperhatikan mengenai kemiringan
sesuai yang ditunjukkan dalam gambar dan sesuaipetunjuk Direksi Pengawas.
2. Pekerjaan Lantai Keramik
a. Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainya yang digunakanuntuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan
yang bermutu baik dan sempurna.
2) Pekerjaan lantai ubin/tegel keramik dilakukan sebagai finishing seluruh lantai sesuai
detail yang ditunjukkandalam gambar/sesuai petunjuk Direksi/Pengawas
b. Persyaratan Bahan
1) Bahan yang digunakan adalah jenis tegel keramik buatan dalam negeri yang bermutu
baik dan Disetujui olehDireksi/Pengawas.
2) Warna untuk lantai tegel yang dipasang pada lantai ruangan dan selasar/teras adalah
putih polos permukaanlicin (polis) dengan ukuran 40x40 cm.
3) Bahan perekat dan pengisi siar dari grouting berwarna jenis yang disetujui
Direksi/Pengawas.
4) Ukuran-ukuran bahan :
 Tegel Keramik Warna 40x40 cm digunakan pada lantai utama dalam gedung.
 Tegel Keramik Warna 60 x 60 cm digunakan pada Garasi Mobil dan Parkiran.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1) Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan
contohnya kepadaDireksi/Pengawas untuk diminta persetujuan.
2) Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak
bernoda.
3) Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 Pasir sesuai dengan yang disyaratkan
4) Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata. Jarak antara unit-
unit pemasangankeramik yang terpasang (lebar siar-siar) harus sama lebar maksimum 4
mm dan kedalaman maksimum 2 mm, atau sesuai gambar serta petunjuk

19
REHABILITASI MESS
TAHUN ANGGARAN 2023 SPESIFIKASI TEKNIS KEJAKSAAN

Direksi/Pengawas yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar
dansama dalamnya untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku dan
saling berpotongan tegak lurussesamanya.
5) Siar-siar diisi dengan bahan pengisi grouting sesuai ketentuan persyaratan, warna bahan
pengisi sesuai denganwarna keramik yang dipasangnya.
6) Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alat pemotong keramik khusus
sesuai persyaratan daripabrik yang bersangkutan.
7) Bahan yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada permukaan
hingga betul-betulbersih.
8) Sebelum keramik dipasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam dalam air
sampai jenuh.
9) Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama 1x24
jam dan dilindungi darikemungkinan cacat pada permukaannya.

J. PEKERJAAN ATAP

1. Pekerjaan Penutup Atap Spandek


a. Penutup atap dipakai Spandek atau setara (sesuai gambar rencana). Pemasangan sesuai
petunjuk Penanggungjawab Pelaksana Kegiatan/tim teknis, pemasangan harus rapat,
lurus dalam segala arah kaitan, saling menutup dan tidak terdapat kebocoran.
b. Bubungan yang dipakai sesuai dengan tipe atap (sesuai gambar rencana) atau setara yang
dipakai sebagai penutup atap yang dipasang dengan baik dan rapat.
2. Pekerjaan Lisplank
Lisplank menggunakan papan kayu kamfer dengan ukuran 3x20 klas II kualitas baik dan
pemasangannya harus lurus, baik dan rapi.
3. Pekerjaan Rangka Atap Kayu Kls II
a. Rangka atap berupa kuda-kuda dipakai kayu kelas II dengan struktur kuda-kuda serta
dimensi sesuai dengan Gambar Kerja.
b. Rangka atap berupa gording dipakai kayu kelas II dengan ukuran sesuai dengan Gambar
Rencana.
c. Pekerjaan reng / usuk menggunakan bahan kayu kelas II dipasang sesuai ukuran atap
yang ada.
d. Pada rangka atap dilengkapi pula papan reuter 3/20
4. Pekerjaan Rangka Atap Besi Hollow 5/5. 1,7 mm
a. Rangka atap berupa kuda-kuda dipakai Besi Hollow 5/5.1,7 mm dengan struktur kuda-
kuda serta dimensi sesuai dengan Gambar Kerja.
b. Rangka atap berupa gording dipakai Besi Hollow 5/5.1,7 mm dengan ukuran sesuai
dengan Gambar Rencana.
20
REHABILITASI MESS
TAHUN ANGGARAN 2023 SPESIFIKASI TEKNIS KEJAKSAAN

K. PEKERJAAN PENGECATAN

 Material/bahan
- Pada dinding dan plafon, digunakan cat tembok yang berkualitas baik dan warna cat
tembok untuk diding dan plafond sesuai petunjuk Direksi / Pengawas teknis
- Pengecatan kusen / pintu / jendela / ventilasi, listplank dan daun pintu menggunakan cat
minyak warna cat sesuai petunjuk Direksi / Pengawas teknis
- Pengecetan Pipa Galvanis/Besi Hollow menggunakan cat minyak sesuai petunjuk
Direksi/Pengawas Teknis.
 Pelaksanaan
- Sebelum pekerjaan pengecatan dilaksanakan, semua bidang-bidang yang akan dicat harus
dibersihkan dari segala kotoran dan debu serta lubang-lubang bekas paku
dempul,diamplas hingga kelihatan rata.
- Sebelum dicat permukaan kayu yang akan dicat harus betul-betul rata dan dibersihkan
dengan cara menggosok memakai kain yang dibasahi / amplas basah dan setelah
kering didempul sehingga permukaannya menjadi rata dan licin
- Pengecatan dinding dilakukan dengan kuas / roller sampai didapatkan hasil akhir yang
merata warnanya minimal 3 kali pengecatan dan harus didapat warna yang merata.

L. PEKERJAAN LAIN-LAIN

1. Setelah proyek selesai Penyedia Barang/Jasa diwajibkan membersihkan kembali lokasi


proyek dari sisa-sisa material yang tidak terpakai, agak lokasi proyek tampak bersih
dan indah Setelah dilaksanakan serah terima pekerjaan gedung siap dan dapat digunakan dan
dimanfaatkan oleh User.

21

Anda mungkin juga menyukai