Anda di halaman 1dari 4

Syarat-Syarat Teknis

SYARAT – SYARAT TEKNIS

PENDAHULUAN
Spesifikasi Teknis Untuk Kegiatan kegiatan Pembinaan dan pengembangan olahraga
pendidikan pada jenjang pendidikan yang menjadi kewenangan daerah kabupaten/kota
mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Konstruksi yang berlaku di daerah kabupaten
kotabaru. Adapun Spesifikasi Teknis ini mengacu pada Rencana Anggaran Biaya dan
Gambar Rencana untuk Pekerjaan dengan pekerjaan perencanaaan teknis, Rehab gedung
serbaguna/bulutangkis desa Bungkukan RT. 11 Kec. Kelumpang Barat Kab. Kotabaru.

PASAL 1
PENJELASAN UMUM
1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan :
a. Gambar – gambar pelaksanaan Konstruksi dan detail terlampir
b. Uraian dan syarat – syarat pelaksanaan pekerjaan
c. Penunjuk dari Direksi / Direksi lapangan

2. Pekerjaan dilaksanakan harus mengikuti segala peraturan yang berlaku pada saat ini
seperti : AV 1941, PUBI – NI – 3 – 1970, PBI – 1971, PKKI – 1971, PMI – 1980,
PKBI – 1984, PUIL – 1977, dan peraturan bangunan setempat.

3. Bila ternyata ada perbedaan antara Bestek dan Kontrak, Bestek dengan gambar –
gambar dan gambar – gambar Detail, Pelaksanaan harus segera lapor kepada Direksi.

4. Pekerjaan harus diselesaikan dengan baik dengan peraturan :


a. Halaman harus bersih dari sisa – sisa kotoran / puing – puing pada waktu
diserahkan.
b. Pekerjaan segera diserah terimakan dengan memuaskan Direksi.

PASAL 2
LOKASI BANGUNAN
Rencana bangunan akan didirikan dilokasi yang telah ditentukan sesuai dengan rencana
yaitu tanah yang telah disediakan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut.

PASAL 3
BAHAN – BAHAN DAN ALAT – ALAT
Untuk kelancaran pekerjaan maka pelaksana diwajibkan :
1. Mendatangkan bahan – bahan yang diperlukan untuk pekerjaan yang tepat pada
waktunya dengan kualitas yang dapat diterima oleh direksi.

2. Menyediakan alat – alat bantu dan tenaga kerja yang diperlukan sesuai dengan
keahliannya masing – masing.

PASAL 4
PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. Sebelum pekerjaan dimulai dilokasi harus dibersihkan dari kotoran – kotoran dan sisa
pembongkaran yang mengganggu pekerjaan terutama dalam batas – batas bangunan
dan membersihkan.

1
Syarat-Syarat Teknis

2. Pelaksanaan pengukuran harus diselesaikan bersama pihak teknis terkait.

3. Hasil pengukuran ini sebelum pekerjaan pondasi dimulai harus disetujui oleh direksi.

PASAL 5
PENENTU PEIL
1. Elevasi penambahan tinggi bangunan ditentukan kemudian bersama – sama pihak
direksi dan disesuaikan dengan lantai Lapangan.

2. Ukuran tinggi lainnya berpedoman pada 5.1. diatas

3. Pekerjaan Uitzeet harus dilakukan dengan cermat / teliti mempergunakan alat ukur
agar sudut – sudutnya betul – betul siku.

4. Satu sama lain yang menyimpang dari hal –hal tersebut diatas akan ditentukan oleh
direksi.

PASAL 7. PEKERJAAN RANGKA KAP / ATAP


1. Kuda – kuda, gording dan rangka atap ruang kelas menggunakan baja ringan sesuai
SNI.

2. Kuda-kuda dari rangka atap baja ringan yang bermutu baik (pabrikasi) sesuai
SNI, siap pasang dengan ukuran sesuai gambar, sebelum dipasang/ dinaikan
harus terlebih dahulu disetel dan pada bagian tumpuan digunakan bracket dengan
perletakan sendi-rol.

3. Jarak antar kuda-kuda baja ringan ditetapkan tidak lebih dari 1.2 meter.

4. Profil kuda-kuda yang digunakan adalah profil Lip-Chanel dengan tebal profil
minimum 0,75 mm dengan material Aluminium & Zincalum dan profil reng
yang digunakan adalah profil A dengan material Aluminium & Zincalum yang
tebalnya 0,50 mm.

5. Untuk sambungan-sambungan dipergunakan baut menakik sendiri (self drilling


screw) yang mempunyai spesifikasi antara lain Kelas ketahanan korosi minimum
kelas II, Kuat geser rata-rata (shear, average) 8,8 KN, Kuat tarik minimum
(tensile, min) 15,3 kN dan Kuat torsi minimum (Torque, min) 13,2 kN.m.

6. Untuk penutup bangunan/ atap dipasang Genteng Metal roof (ex: sakura roof classic
atau setara, 0,25 mm).

7. Lisplank digunakan kalsiplank.

PASAL 9
PEKERJAAN BETON
a. Semen

2
Syarat-Syarat Teknis

Semen yang digunakan harus semen portland yang memenuhi persyaratan dalam NI.
8 ( normalisasi mengenai semen portland indonesia ) atau sesuai dengan ketentuan
dalam P.B.I. 1971.

b. Pasir dan Split


Pasir dan Split harus bersifat kekal, bersih tidak mengandung bahan – bahan yang
merusak dan mempengaruhi kekuatan atau kekalnya kontruksi beton yang dalam.

c. Air
Air untuk adukan harus bersifat, bersih, bebas dari bahan – bahan yang merusak beton
dan baja tulangan atau campuran dengan tanah yang mengandung ketentuan daya
lekat semen.

d. Cetakan dan acuan


- Cetakan harus dibuat dari papan kayu yang bermutu baik atau plywood dengan
ketebalan tergantung dari kualitas dan jarak rangka penguat cetakan tersebut.

- Cetakan dirakit dan diberi penguat serta disangga sedemikian rupa sehingga tidak
ada perubahan bentuk akibat getaran atau lengkungan dikarenakan adukan beton.

- Cetakan kayu harus bersih dari segala kotoran / serbuk gergaji , kemudian disiram
dengan air.

h. Kualitas Beton.
Kecuali ditentukan lain dalam gambar maka kualitas beton campuran 1:2:3 (Tegangan
tekan hancur karakteristik untuk kubus beton ukuran 15 x 15 x 15 cm usia 28 hari
dengan derajat koefiensi 0,95) Evaluasi penentuan ini dilaksanakan berdasarkan
dengan ketentuan-ketentuan P.B.I.

i. Pengadukan.
- semua bahan – bahan harus ditakar dengan seksama dengan kotak-kotak (bakken),
harus disesuaikan dengan volume pc satu zak ,memuat bak pengukur (bakken)
ukuran 40 x 40 x 30 cm3 atau 50 x 40 x 20 cm 3.
- Proporsi semen adalah minimal jadi tidak diijinkan untuk dikurangi.

- Pengadukan harus dilaksanakan dengan mesin pengaduk ( mollen ), lama


pengadukan sekurang – kurangnya 3 menit setelah semen dan bahan dimasukkan.

- Adukan beton sudah harus digunakan dalam waktu 1 ( satu ) jam setelah
pengadukan dengan air dimulai kecuali bila adukan digerakan secara kontinyu
maka jangka waktu ini dapat diperpanjang hingga 2 ( dua ) jam.

j. Pengecoran
Pengecoran suatu unit atau bagian dari pekerjaan harus dilaksanakan tanpa berhenti
dan tidak boleh terputus – putus tanpa adanya persetujuan Direksi.
Pelaksanaan tidak diperkenankan melakukan pengecoran dalam keadaan cuaca / hari
hujan kecuali hal ini disetujui Direksi bilamana pelaksana mengambil tindakan
pencegahan kerusakan yang dapat disetujui oleh Direksi.

3
Syarat-Syarat Teknis

PASAL 10
PEKERJAAN PLESTERAN
1. Pekerjaan plesteran Dilakukan Pada Pekerjaan pas bata penambahan tinggi gedung
serbaguna/bulutangkis.

2. Plesteran harus dikerjakan oleh yang benar – benar ahli sehingga didapat hasil yang
sempurna.

PASAL 12
PERATURAN PENUTUP
1. Meskipun dalam rencana kerja dan syarat – syarat ( RKS ) ini pada uraian pekerjaan
dan uraian bahan – bahan tidak dinyatakan bahan – bahan yang harus disediakan,
dipasang, atau dibuat oleh pelaksana tetapi menjadi bagian dari pekerjaan
pembangunan, kalimat – kalimat tersebut diatas tetap dianggap ada dan dimuat
dalam RKS ini.

2. Pekerjaan yang nyata – nyata menjadi bagian dari pekerjaan pembangunan, yang
tidak diuraikan dimuat tetapi diselenggarakan dan disesuaikan oleh pelaksana, hal
tersebut harus dianggap seakan – akan dimuat kata demi kata dalam RKS ini, untuk
menuju penyerahan yang lengkap dan memuat sesuai pertimbangan Direksi.

3. Pelaksana yang melaksanakan pekerjaan ini diharuskan :


a. Membayar galian C

Anda mungkin juga menyukai